You are on page 1of 40

STRATEGI CAMAT DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN SANGIR JUJUAN (STUDI KASUS DI KANTOR

CAMAT KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN)


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wadah atau tempat hidup dan berkembangnya rakyat Indonesia, yaitu sebagai tempat usaha atau kegiatan dari sekitar 250 juta jiwa lebih warga Negara beserta sejumlah penduduk Negara lain yang diperkenankan pemerintah Republik Indonesia mencari lapangan usaha di Indonesia. Untuk mengatur kepentingan sejumlah rakyat, roda pemerintahan harus berjalan lancar dan untuk itu diperlukan biaya atau uang yang jumlahnya sangat besar. Biaya atau uang tersebut diperoleh dari sumber yang terdapat dalam Negara, antara lain[1]: a. b. c. d. e. Sumber Bumi, air dan kekayaan alamnya; Pajak-pajak bea dan cukai; Hasil perusahaan-perusahaan negara; Retribusi, dan Sumber-sumebr lain (denda, keuntungan dari saham-saham, perdagangan, dll). Sebagai warga Negara kita semua harus menyadari kewajiban-kewajiban kita terhadap Negara sebagai imbalan atas perlindungan dan hak-hak yang diberikan terhadap kita. Dengan perkataan tidak sepatutnyalah kita menerima atau menuntut berbagai hak dari Negara, sedang kita mengabaikan kewajiban-kewajiban kita terhadap negara. Sebagai insan Pancasilais kita harus pandai menerima dan pandai pula memberi dan ini namanya pandai bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Kita menghendaki agar Negara menciptakan bagi kita semua kehidupan yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah dan kita harus mewujudkan kewajiban-kewajiban kita terhadap Negara dengan sebaik-baiknya. Negara telah memberikan hasil-hasil pembangunan melalui kegiatan pemerintahan yang meliputi segala bidang ekonomi, ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan sehingga kehidupan kita semua menjadi maju dan berkembang dalam suatu Negara yang aman dan kuat bebas dari segala gangguan dan rongrongan dan untuk itu semua kita harus sadar akan kewajiban-kewajiban kita semua terhadap negara, terutama dalam soal pembiayaannya, karena semua hasil pembangunan harus dibiayai. Dalam Negara Republik Indonesia yang kehidupan rakyat dan perekonomiannya sebagian besar bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, karena mendapat sesuatu hak dari kekuasaaan Negara, wajar menyerahkan sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada Negara melalui pajak. Dari apa yang telah dikemukakan di atas, maka tersimpul falsafah dalam Undang-undang Perpajakan di Negara kita c.q. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai berikut[2]: a. b. Keikutsertaan dan kegotongroyongan rakyat dalam pembiayaan pembangunan; Bumi dan bangunan memberikan kedudukan social, ekonomi, yang lebih dan keuntungan bagi pemilik dan/atau yang menguasainya; c. d. Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara; Sistem perpajakan yang sederhana, mudah dimengerti dan efektif pelaksanaannya.

Diundangkannya UU No.12/1994 tentang PBB oleh Pemerintah adalah sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, di mana Pemerintah perlu mengadakan pembahasan sistem perpajakan yang berlaku dengan sistem yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban serta memenuhi haknya di bidang perpajakan sehingga dapat mewujudkan perluasan dan peningkatan kesadaran perpajakan serta meratakan pendapatan masyarakat. Kesadaran untuk menjadi Wajib Pajak dan memenuhi segala kewajibannya perlu dibina sehingga timbul di setiap kalbu rakyat/ penduduk yang hidup bermasyarakat di Negara Republik Indonesia. Dengan demikian maka roda pemerintahan akan berlangsung lancar demi kepentingan rakyat/penduduk itu sendiri dan lancarnya roda pemerintahan akan melancarkan pula tercapainya keseluruhan cita-cita rakyat/penduduk yang hidup dalam Negara yang adil dan makmur dalam lingkup nilai-nilai Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Setiap rakyat/penduduk harus sadar bahwa kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan bukanlah untuk pihak lain, tetapi untuk melancarkan jalannya roda pemerintahan yang mengurusi segala kepentingan rakyat/penduduk sendiri. Jadi sadar berkorban dan pengorbanan itu adalah untuk kepentingannya sendiri dari generasi ke generasi. Masih cukup banyak rakyat yang tidak sadar akan kewajiban-kewajibannya, yang seharusnya mereka malu untuk kepentingannya, untuk kepentingan anak cucunya mereka enggan memenuhi kewajibannya yang hanya setahun sekali dan jumlahnya yang tidak seberapa. Dapat diumpamakan bahwa mereka yang hidup demikian adalah bagaikan benalu yang ingin hidup secara menumpang pada kehidupan orang lain yang sadar akan kewajiban-kewajibannya. Mereka yang tidak sadar untuk memenuhi kewajiban PBB-nya seakan-akan buta atau menutup mata akan adanya: jalan-jalan dan sarana perhubungan lainnya yang mereka gunakan setiap harinya, sekolah dan rumah sakit yang mencerdaskan dan menyehatkan kelurganya, polisi dan pengadilan yang melindungi dan memberikan ketenangan hidupnya, aparatur pemerintahan dan pertahanan yang memudahkan segala kepentingan dan melenyapkan segala bentuk rongrongan terhadap kemerdekaan hidupnya. Mereka buta atau sengaja membutakan dirinya terhadap segala sesuatu yang mereka perlukan, yang adanya sarana dan aparaturnya memerlukan sejumlah biaya besar. Kita juga semua harus sadar bahwa di Negara manapun di dunia, pemungutan pajak oleh pemerintahannya dilakukan terhadap rakyat di masing-masing Negara itu, sama keperluannya untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan, hanya cara dan penggunaannya yang mungkin berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lain.. Di Negara kita, pajak dipungut atas asas semangat gotong royong dan digunakan sebesarbesarnya untuk kepentingan rakyat/penduduk itu sendiri sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang[3]. Menurut ketentuan undang-undang bahwa setiap pembayaran pajak harus masuk ke kas Negara. Dalam pelaksanaannya, untuk penyetoran atau pembiayaan Pajak Bumi dan Bangunan dapat dilakukan melalui bank, kantor pos dan giro, dan tempat lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan (melalui petugas pemungut). Sedangkan wewenang penagihan dilimpahkan kepada Kepala Daerah (Gubernur/Bupati.Walikota). Pelimpahan wewenang penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ini hanya untuk menagih wajib pajak pedesaan dan perkotaan, sedangkan untuk wajib pajak perkebunan, perhutanan dan pertambangan penagihannya tidak dilimpahkan. Walaupun pelimpahan wewenang di atas adalah merupakan pelimpahan kewenangan penagihan PBB, tetapi pelimpahan kewenangan tersebut kepada Kepala Daerah (Gubernur/Bupati.Walikota), bukanlah melimpahkan wewenang dalam urusan penagihan, tetapi hanya pelimpahan wewenang dalam

hal pemungutan pajak saja. Pendataan obyek pajak dan penetapan pajak yang terhitung tetap menjadi kewenangan Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Pajak. Jelasnya, penagihan PBB dilimpahkan pajak kepada Kepala Daerah

(Gubernur/Bupati.Walikota),meliputi penagihan objek

persawahan/peladangan, perumahan,

industri/dagang/jasa, peternakan dan perikanan. Dalam hal ini meliputi kegiatan penarikan uang dari wajib pajak serta pengawasan atas penyetoran PBB. Oleh karena pemungutan pajak, dalam hal ini PBB telah dilimpahkan kepada Pemda seperti yang telah disebutkan di atas, maka sehubungan dengan itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Strategi Camat dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan (Studi Kasus Kantor Kec. Sangir Jujuan Kab. Solok Selatan). 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pada rumusan masalah ini penulis akan mengemukakan beberapa rumusan masalah yang merupakan inti dari pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi camat dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir

Jujuan Kabupaten Solok Selatan? 2. Kendala-kendala apa saja yang ditemui dalam meningkatkan penerimaan PBB di

Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan? 3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala dalam

meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui strategi camat dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan

Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan; 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui dalam meningkatkan penerimaan PBB

di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan; 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala dalam

meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini penulis bagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu Administrasi Negara secara umum, dan kajian tentang peranan camat dalam meningkatkan penerimaan PBB khususnya serta dapat dikembangkan oleh peneliti-peneliti berikutnya. 2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi petugas pajak/pegawai di kantor kecamatan yang diberikan wewenang untuk mengurus masalah pajak terutama mengenai upaya atau langkah dalam meningkatkan penerimaan pajak di daerah masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penerimaan dalam negeri telah mengalami pergeseran, semula didominasi oleh penerimaan minyak (migas) kemudian didominasi oleh penerimaan non migas yaitu dari perpajakan. Penerimaan pajak merupakan sumber pemasukan utama bagi negara dan merupakan pilihan yang tepat pada saat ini kerena sektor ini relatif lebih stabil terhadap perubahan kondisi perekonomian dunia. Hal ini perlu kita sadari mengingat kita tidak dapat lagi berharap banyak pada penerimaan dari sektor migas, yang persediaannya semakin berkurang. Ditambah lagi dengan situasi perekonomian dunia yang tidak stabil sehingga pengaruhnya terhadap perokonomian Indonesia sebagai akibat adanya globalisasi ekonomi. Dari kenyataan tersebut salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah meningkatkan penerimaan disektor perpajakan dengan memperhatikan asas keadilan, kemampuan dan manfaat. Selain itu membayar pajak pada hakekatnya merupakan perwujudan dari pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, juga sebagai wujud keikutsertaan dan kegotongroyongan nasional dalam pembiayaan dan pembangunan. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa berhasilnya pembangunan nasional amat bergantung pada partisipasi seluruh rakyat serta pada sikap mental, semangat dan disiplin para penyelenggara negara. Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena itu menempatkan perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan dalam kegotongroyongan nasional sebagai Universitas Sumatera Utara peran serta masyarakat dalam membiayai pembangunan. Dimana pada saat ini pembangunan diwilayah perkotaan ataupun pinggiran kota semakin lama semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Didalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari manusia membutuhkan tanah. Untuk memperoleh sebidang tanah biasanya melalui transaksi jual beli. Dengan adanya transaksi jual beli ini menunjukkan bahwa tanah mempunyai nilai bagi manusia. Pengertian nilai tersebut megandung arti bawah tanah dapat memberikan manfaat atau hasil selama periode tertentu.

Didalam masyarakat, bumi, air, dan kekayaan alam mempunyai fungsi yang sangat penting. Sebagian besar orang membutuhkan tempat tinggal di atas tanah yang berupa bangunan. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Orang atau badan yang memilki atau menguasai bumi, air, atau bangunan mendapatkan kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik dan memperoleh keuntungan dari hal tersebut dianggap wajar jika mereka memberikan iuran kepada Negara guna mewujudkan kelangsungan hidup dan guna meningkatkan pembangunan. Salah satu pajak yang merupakan penerimaan Negara adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikenakan pada mereka yang mendapatkan manfaat dari bumi dan bangunan serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya. PBB dalam hal bumi merupakan permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya, permukaan bumi meliputi tanah dan perairan, pedalaman (termasuk rawa-rawa, tambak perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia sudah termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Sedangkan bangunan adalah konstruksi Universitas Sumatera Utara teknik yang ditanah atau diletakkan secara tetap pada tanah dan atau perairan, yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal, tempat berusaha atau tempat yang dapat diusahakan. Peraturan yang mengatur PBB adalah Undang-Undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan Undang-Undang No. 12 Tahun 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 1945 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 1995, serta Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB). PBB juga diatur dalam Peraturan Pemerintah serta Keputusan Menteri Keuangan. PBB merupakan pajak pusat yang dikelola secara bersama-sama Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Sistem PBB mempunyai sifat kebendaan atau pajak kebendaan, dimana dalam pemungutannya tidak memperhatikan keadaan pribadi wajib pajaknya melainkan hanya memperhatikan objek pajaknya saja. Selama ini sistem perpajakan, khususnya pajak kebendaan dan kekayaan tumpangtindih mengakibatkan banyak terjadinya kesalahpahaman sehingga diperlukannya pembaharuan sistem perpajakan. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang

sebagaian besar penerimaannya menjadi pendapatan daerah yang antara lain digunakan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh masyarakat. Fasilitas tersebut dibiayai melalui Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang dilakukan masyarakat. Permasalahan tentang pajak merupakan hal yang tidak mudah untuk dipecahkan sebab menyangkut kepentingan negara dan masyarakat, disatu pihak pemerintah berusaha agar mendapatkan penerimaan yang diperoleh dari rakyat Universitas Sumatera Utara sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran pajak sedangkan pemerintah juga harus memperhatikan kondisi ekonomi rakyat jangan sampai pajak yang harus dibayar menjadi suatu beban berat bagi rakyat. Maka diperlukan suatu sistem dan perhitungan pajak yang jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat sehingga diwujudkan keikutsertaan dan kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan nasional. Dasar pengenaan PBB untuk setiap bumi dan bangunan secara umum berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Dimana NJOP adalah indikasi nilai jual tanah dan bangunan yang dimiliki oleh wajib pajak NJOP bumi dan bangunan tergantung pada luas dan nilai jual/m tanah serta bangunan itu sendiri. Penentuan NJOP untuk kelas tanah didasarkan pada nilai pasar tanah dan penentuan kelas bangunan berdasarkan pada biaya untuk mendirikan bangunan tersebut. Setiap tahun NJOP suatu daerah meningkat yang disebabkan oleh perkembangan pembangunan yang pesat, pertambahan jumlah penduduk, dan kondisi dari objek pajak seperti luas tanah dan luas bangunan. Semua hal tersebut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan harga pasar objek pajak disuatu daerah meningkat. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai ekonomis tanah adalah faktor-faktor yang secara alami yang dimiliki tanah itu sendiri dan faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat yang langsung atau tidak langsung memberi pengaruh terhadap nilai ekonomis dari suatu tanah. Faktor ekonomis yaitu keadaan kesuburan tanah, kekayaan sumber alam bahan galian yang terkandung didalam tanah, jauh dekatnya letak tanah terhadap pusat keramaian, keadaan iklim dan lain-lain. Sedangkan dari faktor sosial ekonomi Universitas Sumatera Utara masyarakat yaitu meningkatnya kepadatan penduduk hingga menyebabkan

meningkatnya permintaan atas tanah, pembanguan, prasarana jalan, lapangan terbang, pasar, saluran pertiga aliran, penyediaan fasilitas penerangan, air minum, sekolah, tempat rekreasi, dan ditemukannya teknologi baru yang dapat meningkatkan nilai kemanfaataannya yang secara alami telah dimiliki oleh tanah serta bangunannya. Dari penjelasaan diatas diketahui bahwa dalam penentuan NJOP sangat mempengaruhi besarnya Penerimaan PBB pada suatu daerah. Dimana hasil penerimaan PBB tersebut dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian daerah Propinsi sebesar 16,2 % dan daerah Kabupaten/ Kotamadya sebesar 64,8 % serta bagian pemerintah pusat sebesar 10% yang nantinya dibagikan kepada seluruh Kabupaten/ Kotamadya merupakan pendapatan daerah dan setiap tahun anggaran dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Mengingat pentingnya penentuan NJOP sebagai dasar pengenaan besarnya PBB yang harus dibayar oleh wajib pajak yang sangat berpengaruh dalam tingat penerimaan PBB. Dimana hasil penerimaan tersebut sangat berpengaruh dalam besarnya anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan baik untuk daerah asal penerimaan ataupun untuk daerah lain. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) Pratama Medan Belawan yang wilayah kerjanya meliputi empat kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Medan Belawan. 2. Kecamatan Medan Labuhan. 3. Kecamatan Medan Deli. Universitas Sumatera Utara 4. Kecamatan Medan Marelan. Penelitian yang dilakukan penulis memilih judul Pengaruh kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pada KP PBB Pratama Medan Belawan B. Batasan Masalah Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka penulis mencoba untuk membuat batasan masalah dalam penulisan skripsi ini, yaitu: Analisis difokuskan dengan memperkirakan nilai jual tanah dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi besarnya NJOP sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk menentukan NJOP untuk kepentingan pajak

melalui klasifikasi penggolongan nilai jual bumi dan bangunan, serta pengaruhnya terhadap tingkat penerimaan pada KP PBB Pratama Medan Belawan. C. Perumusan Masalah Berkenaan dengan hal yang menjadi latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana menentukan besarnya NJOP bumi dan bangunan pada wilayah kerja KP PBB Pratama Medan Belawan? 2. Bagaimana pengaruh kenaikan besarnya NJOP terhadap tingkat penerimaan PBB pada KP PBB Pratama Medan Belawan? 3. Apakah realisasi penerimaan di KP PBB Pratama Medan Belawan telah mencapai target yang telah ditentukan?

Universitas Sumatera Utara D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana penentuan besarnya NJOP terhadap bumi dan bangunan pada KP PBB Pratama Medan Belawan. b. Untuk mengetahui pengaruh kenaikan besarnya NJOP terhadap tingkat penerimaan PBB pada KP PBB Pratama Medan Belawan. c. Untuk mengetahui apakah realisasi penerimaan di KP PBB Pratama Medan Belawan telah mencapai target yang telah ditentukan . 2. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis sendiri adalah Guna meningkatkan prefosionalitas dengan memantapkan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan dengan membandingkan antara teori-teori yang dipelajari dibangku kuliah dengan praktek yang sebenarnya dilapangan. b. Bagi Pihak-Pihak Lain, khususnya bagi almamater Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitiannya serta dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Universitas Sumatera Utara

E. Kerangka Konseptual

Untuk menyelesaikan masalah yang tertuang dalam skripsi ini, penulis akan menguraiakan alur berfikir penulis dalam permasalahan sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Konseptual JUDUL PENGARUH KENAIKAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK (NJOP) TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA KP PBB PRATAMA MEDAN BELAWAN

RENCANA PENERIMAAN KLASIFIKASI OBJEKPAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (KP PBB) PRATAMA MEDAN BELAWAN PENENTUAN BESARNYA NJOP REALISASI PENERIMAAN BESARNYA PBB TERUTANG Universitas Sumatera Utara Dalam penulisan skripsi ini, penulis tertarik memilih judul Pengaruh Kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pratama Medan Belawan . Adapun yang menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah klasifikasi objek pajak, penentuan besarnya NJOP dimana keduanya merupakan dasar dari penentuan besarnya pajak bumi dan bangunan (PBB) yang terutang. Dengan mengetahui besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terutang dapat diketahui bagamaimana perbandingan antara rencana penerimaan dengan realisasi penerimaan pada Kantor Palayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP. PBB) Pratama Madan Belawan.

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh : 0613010225/FE/EA Ika Wulandari Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan)

SKRIPSI

Diajukan Oleh : 0613010225/FE/EA Ika Wulandari Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010 i KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus di Kel Selosari Kec Magetan) Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), pada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi., Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. ii 5. Bapak Drs. Ec. H.E Achsan, AK., Dosen Pembimbing Utama yang dengan sabar telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat berguna hingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Segenap tenaga pengajar, karyawan dan seluruh rekan-rekan mahasiswa terutama Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Surabaya. 7. Seluruh warga di kelurahan Selosari Kecamatan Magetan, yang telah membantu penulis dalam penyediaan data-data yang dibutuhkan oleh penulis guna penyelesaian sekripsi ini. 8. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan peneliti, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Januari 2010

Peneliti iii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi ABSTRAKSI .................................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 6 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8 2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 8 2.2. Landasan Teori ....................................................................... 14 2.2.1. Keuangan daerah ....................................................... 14 2.2.2. Pajak .......................................................................... 16 2.2.3. Pajak Bumi dan Bangunan ........................................ 18 2.2.3.1. Subyek Pajak Bumi dan Bangunan .............. 19 2.2.3.2. Maksud dan Tujuan ...................................... 20 2.2.3.3. Sifat Pajak Bumi dan Bangunan .................. 22 iv 2.2.3.4. Ketentuan Umum ......................................... 22 2.2.3.5. Tarif Pajak .................................................... 24 2.2.3.6. Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak ............................................................. 24

2.2.3.7. Tahun Pajak, Saat dan Tempat Yang Menentukan Pajak Terutang ........................ 25 2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan ........................................ 25 2.2.4.1. Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak .... 25 2.2.4.2. Pemahaman Wajib Pajak Akan Pajak .......... 27 2.2.4.3. Kemampuan Wajib Pajak Membayar Pajak 29 2.2.4.5 Sistem Pemungutan ...................................... 30 2.2.5. Teori-Teori Pedukung ............................................... 32 2.2.5.1. Pengaruh Tingkat Kesadaran WP terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan .................................................... 32 2.2.5.2. Pengaruh Pemahaman WP Tentang Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan PBB terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan .......................... 33 2.2.5.3. Pengaruh Kemampuan WP terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan .................................................... 34 v 2.2.5.4. Pengaruh Sistem Pemungutan Terhadap Keberhasilan Penerimaan pajak Bumi dan Bangunan .................................................... 35 2.3. Diagram Kerangka Pikir ......................................................... 36 2.4. Hipotesis ................................................................................. 37 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 38 3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ....... 38 3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................... 43 3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44 3.4. Teknik Analisis ....................................................................... 45 3.4.1. Uji Kualitas Data ....................................................... 45 3.4.1.1. Validitas (Validity) ...................................... 45 3.4.1.2. Reliabilitas (Reliability) .............................. 46 3.4.1.3. Normalitas ................................................... 47 3.4.2. Asumsi Klasik ........................................................... 47

3.4.2.1. Auotokorelasi .............................................. 47 3.4.2.2. Multikolineritas ........................................... 48 3.4.2.3. Heteroskedasitas .......................................... 48 3.4.3. Analisis Regresi Berganda ........................................ 49 3.4.4. Uji Hipotesis .............................................................. 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 52 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................... 52 4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ......................... 52 vi 4.1.2. Struktur Organisasi .................................................... 53 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 60 4.2.1. Gambaran Umum Penelitian ..................................... 60 4.2.2. Deskripsi Variabel Kesadaran Perpajakan (X1 4.2.3. Deskripsi Variabel Tingkat Pemahaman (X ) ........ 63 2 4.2.4. Deskripsi Variabel Kemampuan Wajib Pajak (X ) ........... 64 3 4.2.5. Deskripsi Variabel Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (X ) ... 66 4 4.2.6. Deskripsi Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) ...................................................................... 68 ) .......................................................... 67 4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ...................................................... 69 4.3.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas .................. 69 4.3.1.1. Pengujian Validitas ...................................... 69 4.3.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas ........................ 72 4.3.1.3. Hasil Pengujian Normalitas ......................... 73 4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik ........................................... 74 4.3.2.1. Uji Autokorelasi .......................................... 74 4.3.2.2. Uji Multikolinieritas .................................... 76 4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas ................................ 76

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ................. 77 4.3.4. Pengujian Hipotesis .................................................... 80 4.3.4.1. Uji Kecocokan Model ................................. 80 vii 4.3.4.2. Pegujian Hipotesis Pengaruh Kesadaran Perpajakan (X1), Tingkat Pemahaman (X2), Kemampuan Wajib Pajak (X3) dan Sistem Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (X4 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 83 ) Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) ........................................................ 80 4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian ......................................... 87 4.5. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ............................................................... 87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 89 5.1. Kesimpulan .............................................................................. 89 5.2. Saran ........................................................................................ 89 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Rencana Peneriman PBB dan Realisasi penerimaan PBB Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan .. 4 Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 61 Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .............................. 61 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............. 62 Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................... 63 Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Kesadaran Perpajakan (X1) ........................................................ 63 Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Tingkat Pemahaman (X2) ........................................................................ 65 Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Kemampuan Wajib Pajak (X3) ................................................. 65

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Sistem Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (X4) ........................... 67 Tabel 4.9. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) ........................................... 68 Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kesadaran Perpajakan (X1) ......................................................................... 70 Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Tingkat Pemahaman (X2) ........................................................................ 70 ix Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel KemampuanWajib Pajak (X3) .................................................................................. 71 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Sistem Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (X4) ................................................. 71 Tabel 4.14. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) ................................................................. 72 Tabel 4.15. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 72 Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 73 Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 76 Tabel 4.18. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ........................................... 77 Tabel 4.19. Hasil Pengujian Anova ............................................................... 80 Tabel 4.20. Hasil Pengujian Regresi ............................................................. 80 x DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1. Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi ............................. 75 xiii ANALISA FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHI KEBERHAILSAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di kel Selosari Kec magetan) Ika Wulandari Abstraksi Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam melanjutkan pembangunan, karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran negara. Selain itu, pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik berupa barang dan jasa. Dengan demikian, jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dan menunjang jalannya roda

pemerintahandan pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kemampuan wajib pajak dan system pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan. Populasi penelitian ini adalah seluruh wajib pajak bumi dan bangunan tahun 2008 untuk wilayah kelurahan Selosari Kecamatan Magetan yang berjumlah 2.459 wajib pajak pajak Sedangkan sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 96 responden dari jumlah populasi di kelurahan Selosari Kecamatan Magetan. Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah regresi linier berganda serta untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya digunakan F dan Uji t. Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel Kesadaran perpajakan,Tingkat pemahaman, kemampuan wajib pajak dan sistem pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak

Keywords : Kesadaran perpajakan, Pemahaman wajib pajak, Kemampuan wajib pajak, Sistem pemungutan dan Keberhasilan penerimaan pajak

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara pasti berupaya untuk menyejahterakan rakyatnya. Hal ini dapat di lihat dari fasilitas fasilitas yang tersedia yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyatnya. Namun yang harus kita ketahui, setiap fasilitas yang tersedia pasti terdapat sumber pendapatan untuk membiayai itu semua. Pendapatan terbesar suatu negara yang dapat kita lihat bahwa salah satunya bersumber dari pajak. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam melanjutkan pembangunan, karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran negara. Selain itu, pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik berupa barang ataupun jasa.

Menurut Sunarto (2007 : 3) penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan, misalnya pembangunan sarana umum, jembatan, sekolah, rumah sakit, dan lain lain. Dengan demikian, jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dan menunjang jalannya roda pemerintahan dan bernegara, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif daa\lam membayar pajak. 2 Namun dalam era modern ini, acuan yang paling pokok dalam pemungutan pajak adalah dengan mempertimbangkan masalah bukti nyata dan praktisnya pelaksanaan pemungutan pajak. Banyak orang merasa bahwa pemotongan pajak mengakibatkan berkurangnya penghasilan yang mereka terima, sementara dipihak lain tidak ada kontraprestasi (jasa timbale) yang langsung merek rasakan. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan oemerintah untuk menngkatkan peranan masyarakat dalam perpajakan adalah dengan melakukan reformasi pajak. Hal ini bertujuan menghapus keruwetan system perpajakan sederhana, mudah, adil, memberikan kepastian hokum dan memberikan fasilitas budgeter, regulated-social pajak, seperti yang terjadi pada pajak bumi sdan bangunan. PBB ini merupakan pajak obyekif atau kebendaan, yang dibayar oleh pendapatan wajib pajak dimana tingkat kemampuan wajib pajak akan memperngaruhi tingkat keberhasilan penerimaan pajak. Jika dilihat dari fungsinya, pajak dibedakan menjadi 2 fungsi yaitu, fungsi budgeter dan fungsi regulatory. Fungsi budgeter pajak berarti pajak dijadikan sebagai alat pemerintah untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk berbagai kepentingan pembiayaan Negara. Sedangkan fungsi regulatory, bahwa pajak dijadikan sebagai alat pemerintah untuk mengatur tercpainya keseimbangan perekonomian dan politik Negara. 3 Untuk upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perilehan dana pertimbangan dari pemerintah pusat khususnya bagi hasil pajak dan bukan pajak telah mendekati hasil yang diharapkan. Disamping bagian hasil pajak pusat seperti PBB dan PPh, yang diterima telah cukup besar. Maka sesuai direktur jendral lembaga departemen keuangan tanggal 4 juni 2001, bahwa seluruh penerimaan Negara bukan pajak yang diperoleh dari suatu pelayanan

yang kewenangannya telah diserahkan kepada daerah menjadi pendapatan asli daerah (PAD) dan bukan merupakan penerimaan Negara bukan pajak lagi. Perubahan tersebut dimaksudkan guna meningkatkan pelayanan public yang pada akhirnya tentu akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Desentralisasi kewenangan pada dasarnya adalah mendekati fungsi pelayanan pada masyarakat, masyarakat dipermudah dalam memnuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat. Berkenaan dengan PBB, meskipun memiliki nilai rupiah relatif kecil dibandingkan dengan pajak pusat lainnya, tetapi mempunyai dampak yang luas, sebab hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah yang bersangkutan. Disamping itu, PBB juga mempunyai wajib pajak yang terbesar dibandingkan pajak pajak lainnya, penerimaan PBB dari tahun ke tahun terus meningkat dan berpresentase lebih besar dibandingkan dengan presentase kenaikan pajak lain dan APBN (Suhardito dan Sudibyo, 1999: 3). 4 Namun kenyataannya juga tidak menutup kemungkinan penerimaan PBB selalu berada dibawah pokok ketetapan sperti yang terjadi pada Kelurahan Selosari Kabupaten Magetan Kecamatan Magetan. Hal ini disebabkan kurannya kesadaran dari wajib pajak atas pentingnya pajak yang dibayarkan untuk pembiayaan pembangunan. Table 1. Rencana Penerimaan PBB dan Realisasi penerimaan PBB Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. No Tahun Rencana Penerimaan Realisasi Penerimaan Prosentase 1 2004 35.150.636 30.011.868 87,08% 2 2005 39.921.223 28.558.901 71,53% 3 2006 58.166.991 44.956.126 77,28% Sumber : KP PBB Wilayah Magetan Kelurahan Selosari, Tahun 2004 sampai 2006.

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi penerimaan PBB di Kelurahn selosari Kabupaten Magetan Kecamatan Magetan selalu dibawah pokok ketetapan. Dimana persentase realisasi penerimaan tertinggi adalah 87,08% tahun 2004, sedangkan persentase realisasi nilai terendah adalah 71,53% tahun 2005. hal ini masih terdapat potensi pajak yang tertagih. Penerimaan PBB yang selalu berada dibawah pokok ketetapan menunjkkan bahwa pajak merupakan momok bagi masyarakat meskipun telah dilakukan reformasi perpajakan dengan system baru. Hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan membayar pajak, kesadaran wajib pajak, pemahaman wajip pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan. Pada dasarnya 5 tidak ada masyarakat yang rela untuk membayar pajak. Untukitu dibutuhka pemahaman yang cukup baik tentang pajak, sehingga masyarakat akan rela untuk membayar pajak. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISA FAKTORFAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (studi Kaasus di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kemampuan wajib pajak, dan system pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kemampuan wajib pajak, dan system pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan 6 1.4. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat penelitian antara lain dapat memberikan masukan bagi beberapa pihak antar lain sebagai berikut: 1. Bagi KP PBB Dari hasil penelitian tersebut bagi kantor pelayanan pajak PBB Magetan

dpat imanfaatkan sebagai tambahan bahwa info atas indicator indicator yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan PBB, khususnya yang berkaitan erat dengan factor factor tingkat kesadaran wajib pjak, tingkat pemahaman wajib pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan. 2. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan media yang baik untuk menambah pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam melakukan penelitian sekaligus mendalami teori yang berkaitan dengan perpajakn khususnya kesadaran wajib pajak, pemahaman wajib pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan. 3. Bagi Pembaca Dari hasil penelitian tersebut khusunya yng berkenaan dengan materi PBB, peneliti berharap bhwa bagi setiap pembaca memperoleh tambahan wawasan dan bahan masukan sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan penelitian lebih lanjut di kemudian hari.

EVALUASI TERHADAP POTENSI PENDAPATAN DAERAH DARI SEKTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Pemda Kabupaten Klaten)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: TRI MAYULIA B 200 050 040 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur. Menurut Todaro (2003), bahwa pembangunan adalah harus diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang terbiasa dan lembaga-lembaga Nasional, termasuk pula percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan absolute. Dalam pelaksanaan pembangunan Nasional diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satunya adalah tersedianya dana yang cukup. Menurut Rahayu, dana atau biaya pembangunan daerah pada dasarnya didukung oleh tiga kelompok sumber dana yaitu dana yang berasal dari : 1. Pendapatan Asli Daerah

2. Alokasi dari Pusat 3. Dana melalui investasi swasta Pemerintah mengambil kebijakan untuk mengambil keputusan meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak. Berkaitan dengan pemerintah daerah dan keuangan daerah pemerintah pusat memberikan kewenangan dan hak bagi pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur keuangan daerahnya sendiri secara mandiri dan ini diwujudkan dalam UU.No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, dan UU No. 34 tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Untuk lebih mengoptimalkan potensi keuangan daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, maka pemerintah daerah diharapkan untuk mampu menggali segenap potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut berdasarkan asas keadilan dan asas manfaat (Syamsi, 1993). Kemampuan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka otonomi daerah merupakan hal yang bersifat urgent. Kaho (1999) mengatakan bahwa keuangan daerah merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kemampuan daerah dalam melaksanakan pemerintahan secara baik. Untuk dapat mewujudkan kemampuan keuangan daerah yang baik, maka diperlukan sumber daya yang memadai. Setiap daerah terutama daerah tingkat II, memiliki perbedaan kontribusi masing-masing pos penerimaan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan evaluasi mengenai potensi pendapatan daerah yang diperoleh dari sektor pajak daerah yaitu Pajak Bumi dan Bangunan yang merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah. Hal ini didukung dengan adanya UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tampak bahwa PBB merupakan sumber utama dari pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah kabupaten dan kota dan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (otonomi daerah) pasal 80 menyatakan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan sektor perdesaan dan perkotaan hasilnya diserahkan kepada daerah, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang cukup besar dan masih mempunyai potensi untuk dikembangkan peningkatanya baik jangka pendek maupun jangka panjang sebagai

pembiayaan kegiatan pembangunan daerah. PBB Menurut UU No. 12 tahun 1994 bahwa pajak bumi dan bangunan bersifat kebendaan. Pajak kebendaan adalah pajak yang dipungut tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak tetapi hanya memperhatikan obyek pajak saja. Pajak bumi dan bangunan merupakan sumber yang potensial bagi penerimaan negara untuk membiayai pembangunan Nasional, khususnya pembangunan daerah karena obyeknya tersebar di seluruh tanah air. Obyek bumi merupakan benda yang mempunyai nilai ekonomi dan jumlah yang relatif tetap dan nilainya terus bertambah dari tahun ke tahun. Dengan diadakannya pemungutan pajak daerah khususnya pajak bumi dan bangunan diharapkan akan meningkatkan penerimaan daerah, sehingga mampu membiayai kegiatan pembangunan daerah masing-masing yang pada akhirnya akan terwujud suatu masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Alasan pentingnya dilakukan penelitian karena dengan dilakukannya evaluasi terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah, yaitu pajak bumi dan bangunan dapat dilihat sejauh mana kemampuan untuk mendapatkan penghasilan dari sektor pajak daerah khususnya pajak bumi dan bangunan oleh suatu pemerintah daerah yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijaksanaan dalam melakukan pungutan terhadap pajak bumi dan bangunan untuk tahun selanjutnya. Dengan diadakannya evaluasi ini dapat diketahui realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan, prosentase realisasi penerimaan terhadap pendapatan daerah serta pertumbuhan setiap tahun yang kemudian selanjutnya dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan realisasi penerimaan PBB, yang pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan daerah guna membiayai segala pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenahi sumber pendapatan daerah dari sektor pajak bumi dan bangunan, oleh karena itu peneliti mengambil judul EVALUASI TERHADAP POTENSI PENDAPATAN DAERAH DARI SEKTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN. (Studi Kasus di Pemda Kabupaten Klaten )

B. Perumusan Masalah Pajak Bumi dan Bangunan dipungut oleh Pemerintah Daerah

dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam hal ini Pajak Bumi dan Bangunan dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Oleh karena itu peneliti mengambil permasalahan: 1. Seberapa besar rasio perbandingan realisasi penerimaan terhadap rencana penerimaan PBB untuk periode Tahun 2003-2007? 2. Berapa besar prosentase perbandingan realisasi penerimaaan PBB terhadap Pendapatan Daerah dan rata-rata perbandingannya untuk periode Tahun 2003-2007? 3. Berapa tingkat pertumbuhan PBB dan rata-rata pertumbuhannya untuk periode Tahun 2003-2007?

C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui kebijaksanaan pemerintah Daerah dalam meningkatkan penerimaan daerah yang didapat dari sektor pajak daerah khususnya Pajak Bumi dan Bangunan yang diharapkan agar mampu membiayai kegiatan pembangunan daerah. Untuk mempermudah evaluasi maka permasalahan diatas dengan terperinci dirumuskan singkat sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya mencakup data mengenai Pajak Bumi dan Bangunan sebagai sumber pendapatan Daerah Kabupaten Klaten 2. Sampel penelitian yang digunakan jangka waktu dimana dibatasi dari periode tahun 2003 2007. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui seberapa besar rasio perbandingan realiasi penerimaan PBB yang dicapai terhadap Rencana Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk periode Tahun 2003-2007. 2. Mengetahui seberapa besar prosentase realisasi penerimaan PBB yang dicapai Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk periode Tahun 20032007. 3. Memperoleh gambaran tentang tingkat pertumbuhan PBB terhadap total Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi dinas pendapatan daerah kabupaten klaten dalam mengambil keputusan dalam pemungutan PBB. 2. Bagi Peneliti : Manfaatnya bagi peneliti adalah untuk mengetahui penerapan teori yang didapat dari bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya dan menambah pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan kemampuan meneliti bagi penulis. F. Sistematika Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diharapkan akan mendukung pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini seperti pengertian dan tinjauan tentang pendapatan daerah, sumber-sumber pendapatan daerah, PAD (Pendapatan asli daerah), dana perimbangan, pinjaman daerah, PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), tarif perhitungan PBB, rencana penerimaan PBB, Pembagian hasil penerimaan PBB. BAB III METODE PENELITIAN

Terdiri dari: jenis data, obyek penelitian data dan sumber data, Metode pengumpulan data, analisis data. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum daerah penelitian, analisa data serta hasil analisa data terhadap data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, pembahasan. BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran, dimana disini penulis akan menerangkan hasil penelitian secara keseluruhan dalam suatu kesimpulan serta akan memberikan saran-saran bagi pihak yang bersangkutan terhadap masalah yang diteliti

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur

OLEH : FIKKY RACHMAD S NPM. 0541010089 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA SURABAYA 2010 KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkat, dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Laporan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu Dra. Diana Hertati, Msi sebagai dosen pembimbing. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sehingga penyusunan laporan skripsi ini diantaranya : 1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa

Timur. 3. Ibu Dra Diana Hertati MSi, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. i ii 5. Bapak Ridho, Kasie Pemerintahan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. 6. Bapak Drs. Suprapto.P.U, selaku Kepala Kelurahan Taman Kabupaten Sidoarjo. 7. Bapak Rudi Agus, selaku Sekretaris Kelurahan Taman Kabupaten Sidoarjo. 8. Bapak Tri Sulaksono, selaku Petugas Pemungut Kelurahan Taman. 9. Ibu Puryatin, selaku Petugas Pemungut Kelurahan Taman. 10. Orang tua, serta kakak-kakak terima kasih atas bantuan doa restu yang di berikan. 11. Buat COMPPAX and GEPUK Lovers dan untuk sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat kusebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Dan seluruh teman-teman Progdi Ilmu Administrasi Negara 05. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga dengan laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca.

Surabaya, Agustus 2010 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................iii DAFTAR TABEL .....................................................................................................v DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................9 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................10 1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................10

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................12 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................12 2.2 Landasan Teori..........................................................................................18 2.2.1 Kebijakan Publik..............................................................................18 2.2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik................................................18 2.2.1.2 Langkah-Langkah Kebijakan Publik....................................20 2.2.2 Implementasi Kebijakan...................................................................21 2.2.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan .....................................21 2.2.2.2 Model-Model Implementasi Kebijakan ................................23 2.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan .............................................................................24 2.2.2.4 Pendekatan-Pendekatan Implementasi Kebijakan ................25 2.2.3 Penyuluhan.......................................................................................27 2.2.3.1 Pengertian Penyuluhan..........................................................27 iii

2.2.3.2 Tujuan Penyuluhan ...............................................................28 2.2.3.3 Metode Penyuluhan ..............................................................28 2.2.4 Pengawasan......................................................................................29 2.2.4.1 Pengertian Pengawasan.........................................................29 2.2.4.2 Bentuk bentuk Pengawasan ...............................................29 2.2.5 Pajak Bumi dan Bangunan...............................................................30 2.2.5.1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan..................................30 2.2.5.2 Asas Pajak Bumi dan Bangunan ...........................................32 2.2.5.3 Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan ......................33 2.2.5.4 Pengecualian Objek Pajak Bumi dan Bangunan...................33 2.3 Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)........................................34 2.3.1 Pengertian Pemungutan ...................................................................34 2.3.2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan .........................................................................................35 2.4 Kerangka Berpikir.....................................................................................36 BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................38 3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................38 3.2 Fokus Penelitian........................................................................................39

3.3 Lokasi Penelitian.......................................................................................41 3.4 Sumber Data..............................................................................................42 3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................43 3.6 Analisis Data.............................................................................................45 3.7 Keabsahan Data ........................................................................................48 iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................51 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian .........................................................51 4.1.1 Letak Geografis................................................................................51 4.1.2 Visi Misi dan MOTTO Kelurahan Taman.......................................52 4.1.3 Keadaan Penduduk...........................................................................53 4.1.4 Status Sosial Ekonomi .....................................................................54 4.1.5 Struktur Organisasi Kecamatan Taman ...........................................57 4.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Taman...................................58 4.1.7 Struktur Organisasi Kelurahan Taman.............................................61 4.1.8 Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan Taman ....................................62 4.1.9 Komposisi Pegawai Kelurahan Taman............................................64 4.2 Hasil Penelitian .........................................................................................67 4.2.1 Proses Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ...................67 4.2.2 Kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) .............77 4.3 Pembahasan...............................................................................................83 4.3.1 Proses Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ...................83 4.3.2 Kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) .............90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................96 5.1 Kesimpulan ...............................................................................................96 5.2 Saran .........................................................................................................98 DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman.........................................5 Tabel 4.1 Pembagian Wilayah berdasarkan RW serta RW....52 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Jenis Kelamin .............53 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Usia.............................54 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Pendidikan ..................55 Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Mata Pencaharian .......56 Tabel 4.6 Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Jabatan..........................................65 Tabel 4.7 Komposisi Pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan.................................65 Tabel 4.8 Komposisi Pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan...............................66

vi vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ...................................................................................36 Gambar 2. Analisis Data ...........................................................................................48 Gambar 3. Struktur Organisasi Kecamatan Taman...................................................57 Gambar 4. Struktur Organisasi Kelurahan Taman ....................................................61 ABSTRAKSI

FIKKY RACHMAD SYAIFULLAH, 0541010089, IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO, SKRIPSI, 2010. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode analisis data penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini digambarkan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikannya. Fenomena dalam penelitian ini adalah proses kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan yang dimana program pemungutan tersebut tertulis dalam suatu aturan yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 serta Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah membuat kebijakan mengenai target yang akan dicapai dari pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan

tercapai dengan baik apabila salah satunya didukung oleh partisipasi masyarakat / wajib pajak dalam membayar pajak tersebut. Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat (5) tentang Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses pembayaran yang diawali dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan pembayaran PBB maupun mengenai Penyuluhan serta pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Terutama di desa-desa / kelurahan dihadapkan pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk membayarnya. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan rasa tanggung jawab yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, untuk mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Situs penelitian ini adalah keberadaan dari sebuah Kelurahan Taman Kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil dari wawancara dari informan, sedangkan data sekunder yaitu berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari Kelurahan Taman maupun dari petugas pemungut tersebut. Variabel penelitian ini adalah satu yaitu kebiajakn pemungutan pajak bumi dan bangunan. Informan dan responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kelurahan Taman yang utamanya menangani pemungutan ini serta dari wajib pajak tersebut. Fokus dalam penelitian ini adalah proses pemungutan pajak bumi dan bangunan serta kendala-kendala yang dapat mempengaruhi penerimaan. Hasil dari penelitian tentang proses pemungutan pajak bumi dan bangunan belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan karena proses yang terlalu lama serta masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh petugas pemungut pajak bumi dan bangunan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kelurahan Taman sudah menjalankan peranannya tapi belum sepenuhnya dapat terlaksana secara maksimal. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Peranan pajak dalam pembangunan terasa sangat penting, sebab dana yang dipergunakan untuk membangun bangsa Indonesia sebagian besar dibiayai dari pendapatan pajak. Oleh sebab itu dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan pemasukan pajak. Guna mendukung tujuan tersebut perlu adanya peraturan yang mendukung agar realisasi penerimaan pajak dapat tercapai. Pajak sangat besar artinya, karena peranannya dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan pajak, salah satunya melalui reformasi kebijakan perpajakan. Perubahan kebijakan tersebut (peraturan perundang-undangan perpajakan) mengatur sistem perpajakan secara menyeluruh yang sejalan dengan perkembangan perekonomian saat ini dan di masa yang akan datang. Perubahan yang dilakukan dalam sistem perpajakan yaitu dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment. Dengan adanya perubahan sistem perpajakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Dalam sistem perpajakan secara menyeluruh, administrasi pajak harus efisien dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu tidak menyulitkan baik pemerintah dalam melakukan pemungutan pajak maupun wajib pajak dalam melakukan kewajibannya. 1 2

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2003:1). Dalam pembiayaan pembangunan suatu daerah, pemerintah daerah membutuhkan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Dengan adanya pemberian otonomi daerah kepada pemerintah daerah dan di keluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan untuk mengatur sumber-sumber

penerimaan daerah sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah. Sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 5 ayat (2) terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dalam penerimaan dana perimbangan, salah satunya merupakan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak. Meskipun PBB memiliki nilai rupiah kecil dibandingkan dengan pajak pusat lainnya tetapi memiliki dampak yang luas, sebab hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah 3

yang bersangkutan. PBB mempunyai wajib pajak terbesar dibandingkan dengan pajak-pajak yang lain. Di samping itu merupakan satu-satunya pajak yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kebijakan pemerintah yang mengatur Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994, bahwa pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan diserahkan kepada daerah, sebagaimana disebutkan pada pasal 14 Undang-Undang tersebut, yaitu Menteri Keuangan dapat melimpahkan kewenangan penagihan pajak kepada Gubernur dan atau Bupati/ Walikota. Sedangkan dalam pelaksanaan selanjutnya dapat dilimpahkan kepada Camat dan Lurah selaku perangkat daerah Kabupaten/Kota. Dengan adanya pelimpahan wewenang tersebut pemerintah daerah berusaha membuat kebijakan-kebijakan untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat kepada masing-masing pemerintah daerah. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah daerah antara lain adalah menetapkan target-target yang harus dicapai oleh daerah di tingkat bawahnya, sampai dengan tingkat desa/kelurahan. Dimana pemungutan di tingkat desa/kelurahan merupakan ujung tombak dari kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara keseluruhan, karena di tingkat desa/kelurahan para petugas pemungut akan berhadapan langsung dengan masyarakat wajib pajak.

Kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu kepatuhan terhadap hukum. Kepatuhan terhadap pembayaran pajak termasuk 4

tertib terhadap hukum perpajakan dimana disebutkan hokum perpajakan tidak pandang bulu dan tidak luput dari perkecualian baik dimana saja serta siapa saja semua sama berdasarkan ketentuan hukum perpajakan yang berlaku untuk menghindari sanksi administrasi yang akan merugikan wajib pajak sendiri. Masih cukup banyak rakyat yang tidak sadar akan kewajiban kewajibannya, yang seharusnya mereka malu bahwa untuk kepentingan kepentingannya, untuk kepentingan anak cucunya mereka enggan memenuhi kewajibannya yang hanya setahun sekali dan jumlahnya tidak seberapa. Dapat diumpamakan bahwa mereka yang hidup demikian adalah bagaikan benalu yang ingin hidup secara menumpang pada kehidupan orang lain yang sadar akan kewajibannya. Mereka tidak sadar untuk memenuhi kewajiban PBB-nya seakan buta atau menutup mata akan adanya jalan jalan dan sarana perhubungan lainnya yang mereka gunakan setiap hari. Mereka buta atau sengaja membutakan dirinya terhadap segala sesuatu yang mereka perlukan, yang adanya sarana sarana dan aparatur memerlukan sejumlah biaya besar. Upaya untuk memperlancar penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan para aparatur/petugas juga mempengaruhi tercapai atau tidaknya target pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan. Dimana untuk memperlancar penarikan dan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) diperlukan aparatur yang berkualitas, karena para petugas adalah para pelaku yang terlibat langsung dalam proses pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Adapun data yang diperoleh dari Kelurahan Taman bahwa target dan realisasi penerimaan PBB selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut : 5

Tabel 1.1 Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman

No Tahun Target Realisasi Persentase (%) 1. 2005 73.107.267 69.232.581 94,7 2. 2006 82.739.737 62.268.425 75,26 3. 2007 100.663.882 76.197.564 75,70

4. 2008 109.241.278 77.544.937 70,99 5. 2009 113.921.972 75.188.501 66 Sumber : Kantor Kelurahan Taman, 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir penerimaan PBB selalu gagal untuk memenuhi target PBB yang telah ditetapkan yaitu mencapai 100%. hal ini menunjukkan masih ada sebagian wajib pajak yang tidak melakukan pembayaran PBBnya karena kurangnya kesadaran dari masyarakat tersebut. Salah satu usaha dari Kelurahan untuk meningkatkan target PBB dilakukan cara pemberian penyuluhan kepada wajib pajak tentang arti pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak serta meningkatkan kedatangan para petugas pemungut kepada wajib pajak yang menunda pembayaran PBBnya dan melakukan pengawasan terhadap petugas pemungut yang ada di lapangan. Menurut Friedrich dalam Winarno (2007 : 17) dikatakan bahwa Kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatanhambatan dan peluangpeluang terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau 6

merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu. Implementasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan mulai dari penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sampai dengan pendataan yang diterima dari hasil pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, termasuk di dalamnya adalah proses administrasi yang dijalankan. Pada pelaksanaan di lapangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dapat dilihat pada pelaksanaan beberapa bagian dari proses pemungutan itu sendiri , yang meliputi : Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, Pemberian Penyuluhan serta Pengawasan sebagai kebijakan Pemerintah dalam memenuhi target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1994 pasal 10 tertulis bahwa

berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SPPT untuk disampaikan kepada masing-masing Kepala Kelurahan. Namun, pada dasarnya dilakukan oleh petugas dari masing-masing RT namun pada masyarakat ditemukan bahwa yang menyampaikan SPPT adalah petugas kelurahan. Serta masih ditemukkan kendala-kendala, antara lain objek pajak tidak sesuai dengan yang dimiliki wajib pajak serta kurangnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas yang ada di lapangan. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Nurul selaku petugas loket PBB di kecamatan, pada 5 Januari 2010 : 7

Dalam penyampaian SPPT yang melakukan adalah pegawai dari kelurahan yang didampingi oleh petugas masing-masing RT. Penyampaian SPPT ini masih ditemukan kendala-kendala diantaranya Objek pajak tidak sesuai dengan yang dimiliki oleh wajib pajak serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan. Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul ternyata dalam penyampaian SPPT masih belum terimplementasi secara baik sesuai UU No. 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) bahwa terdapat kendala-kendala, seperti masih rendahnya sosialisasi tentang penyampaian SPPT kepada wajib pajak. Sementara mengenai masalah pembayaran PBB sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1994 pasal 11 tertulis bahwa pembayaran PBB dilakukan di bank maupun kantor pos yang telah ditunjuk oleh menteri Keuangan. Namun kenyataannya masyarakat lebih memilih untuk membayar melalui pegawai yang datang ke wilayah masing-masing. Seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul selaku petugas loket PBB di Kecamatan pada 5 Januari 2010 yang mengatakan bahwa : Masyarakat cenderung lebih memilih membayar melalui pegawai yang datang ke wilayah masing-masing atau ke loket yang ada di kecamatan karena dianggap cenderung tidak membuang biaya yang terlampau besar dibandingkan membayar melalui bank maupun kantor pos.

Sementara mengenai masalah pembayaran juga belum terimplementasi secara baik sesuai dalam UU No. 12 Tahun 1994 pasal 11 ayat (5) yang tertulis bahwa pembayaran PBB dilakukan di bank maupun kantor pos yang telah ditunjuk oleh menteri Keuangan. Akan tetapi masyarakat lebih memilih membayar melalui petugas yang datang ke wilayah masing-masing daripada

melalui bank atau kantor pos maupun melalui loket pembayaran yang ada di Kecamatan. Hal ini akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh tim intensifikasi kecamatan kepada masyarakat tentang mekanisme pembayaran PBB. 8

Serta masih banyaknya ditemukan wajib pajak yang menunggak pajaknya, seperti yang diberitakan dalam harian Jawa Pos, Rabu 24 Februari 2010 bahwa masih banyak ditemukan wajib pajak yang telambat memenuhi kewajibannya. Hal inilah yang mengakibatkan pendapatan yang diperoleh melalui PBB menurun. Masyarakat tidak memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan pembayaran. Sementara itu masih terdapat komunikasi yang belum efektif dan sikap petugas kepada masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, disebutkan bahwa Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data subjek pajak dan objek pajak atau retribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusi yang terhutang sampai pada kegiatan penagihan pajak atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib retribusi serta pengawasan penyetorannya. Mengingat betapa pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu sumber Keuangan Negara dalam rangka untuk membiayai kegiatankegiatan pembangunan dan pemerintahan maka, diperlukan adanya penanganan dan perhatian yang serius dari semua pihak. Baik mengenai petugas pemungut, wajib pajak, maupun mengenai proses pelaksanaan pemungutan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dengan judul penelitian : Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten 9

Sidoarjo . 1.2 Perumusan Masalah Setiap tahun pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, membuat kebijakan mengenai target yang akan dicapai dari pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan tercapai dengan baik apabila salah satunya didukung oleh partisipasi masyarakat / wajib pajak dalam membayar pajak tersebut.

Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat (5) tentang Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses pembayaran yang diawali dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan pembayaran PBB maupun mengenai Penyuluhan serta pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Terutama di desa-desa / kelurahan dihadapkan pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk membayarnya. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan rasa tanggung jawab yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan. Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka peneliti merumuskan pokok permasalahan dalam penelitian, yaitu : Bagaimana Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman 10

Kabupaten Sidoarjo?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian, yaitu : 1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai wawasan dan pengalaman serta menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. 2. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan yang berarti bagi instansi yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dalam upaya penyempurnaan dan peningkatan kegiatan pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di waktu yang akan datang. 11

3. Bagi Fakultas Sebagai referensi yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti lainnya yang ingin mengembangkan pokok kajian serupa di masa mendatang, serta untuk memberikan tambahan literature perpustakaan

You might also like