You are on page 1of 13

PANDUAN PERCOBAAN PRAKTIKUM FISIKA FAKULTAS TEKNIK UMPAR 1. 2. 3. 4.

Nomor Percobaan Topik Percobaan Tujuan Percobaan Alat/bahan yang diperlukan Nama Alat/Bahan Meja Optik Rel Presisi Pemegang slide diafragma Bola lampu 12.V. 18W Diafragma 1 celah Tumpukan berpenjepit Prisma siku-siku Lensa f=100 mm bertangkai Catu Daya Kabel penghubung merah Kabel penghubung biru Tempat lampu bertangkai Mistar 30cm Kertas HVS putih Busur derajad : 0U.6 : Pembiasan pada prisma : Menyelidiki sifat pembiasan pada prisma siku-siku : Jumlah 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5.

Persiapan Percobaan Setelah seluruh peralatan dipersiapkan sesuai daftar diatas, maka : a. Susunlah alat alat yang diperlukan seperti gambar 1 dibawah ini, dengan urutan dari kiri sumber cahaya. Lensa, diafragma, meja optic. Letakkan kertas diatas meja optic kemudian tarik dua garis berpotongan tegak lurus ditengah tengah kertas dan letakkan cermini kombinasi diatasnya. Lensa dipasang disebelah kiri cela. Buat jarak lensa 10cm dikanan sumber cahaya. Aturlah lampu sehingga filamennya pada posisi tegak. b. Hubungkan catu daya kesumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya dalam keadaan mati. c. Pilih tegangan keluaran catu daya (out put) 12 volt d. Hubungkan sumber cahaya kecatu daya. e. Nyalakan sumber cahaya, usahakan agar berkas sinar yang tampak diatas kertas setajam (sejelas) mungkin. Jika perlu dekatkan meja optic ke lensa.

Gambar I 6. Langkah-Langkah Percobaan 1. Buatlah garis-garis bersudut 200, 300, 400 dst sampai 600 dengan garis sumbu PO pada kertas itu seperti gambar 2.

Gambar 2 2. Letakkan prisma siku-siku diatas kertas dengan posisi seperti terlihat pada gambar 3. Usahakan agar pertengahan sisi siku-siku prisma tepat dititik O (perpotongan garis-garis pada kertas)

Gambar 3 3. Putarlah kertas sehingga sinar dating berimpit dengan garis yang bersudut 200 terhadap PO. Dengan demikian sudut dating sinar (sudut d) sama dengan 200 4. Buatlah 2 tanda silang tepat pada sinar keluar dari prisma.

5. Singkirkan prisma dan buatlah garis normal n untuk mengetahui r (sudut sinar meninggalkan prisma). Kemudian buatlah garis perpanjangan sinar masuk ke prisma dan sinar keluar dari prisma. Kedua garis itu berpotongan membentuk sudut D yang disebut sudut deviasi. Ukurlah besar sudut r dan D serta catat kedalam table. 6. Ulangi langkah 2 s.d 5 untuk sudut dating d yang lainnya. 7. Hasil Pengamatan 20o 30o 40o 50o 60o

a. Isikan data pengamatan kedalam table berikut ini ! Sudut deviasi (D) : D= + - = = 180 - ( + ) Keterangan : D = Sudut deviasi = sudut datang pada prisma = sudut bias pada prisma = sudut pembias prisma = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas kedua = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas pertama

No 1 2 3 4 5

Sudut datang (d) 20o 30o 40o 50o 60o

Sudut pergi (r) 225o 202o 185o 175o 160o

Sudut deviasi (D) 95o 82o 75o 75o 70o

a. Grafik hubungan D terhadap d. Do 95o 82o

...

75o 70o 20
o

do
o

30

40

50

60

8.

Komentar Dan Kesimpulan 1. Kegunaan dari Prisma antara lain untuk mengarahkan berkas sinar, mengubah dan membalik letak bayangan 2. Berkas cahaya yang memasuki prisma dengan sudut datang tertentu akan dibiaskan dua kali. Pertama saat memasuki prisma dari udara, kedua saat keluar dari dalam prisma. 3. Pada pembiasan pertama berkas sinar datang dibiaskan mendekati normal, sedangkan pada pembiasan kedua berkas sinar dibiaskan menjauhi normal. ni terjadi karena indeks bias prisma lebih besar dari indeks bias udara atau n2> n1. 4. Semakin besar sudut datang (d) yang dihasilkan maka d minimum akan semakin kecil

PANDUAN PERCOBAAN PRAKTIKUM FISIKA FAKULTAS TEKNIK UMPAR 1. 2. 3. Nomor Percobaan Topik Percobaan Tujuan Percobaan : OU.3 : Pembiasan cahaya : Menyelidiki hubungan antara sinara datang dan sinar bias pada pembiasan dari udara ke kaca atau dari kaca ke udara. : Jumlah 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4.

Alat/bahan yang diperlukan

Nama Alat/Bahan Meja Optik Rel Presisi 5.Pemegang slide diafragma 6.Bola lampu 12.V. 18W 7.Diafragma 1 celah 8.Tumpukan berpenjepit 9.Balok kaca setengah lingkaran 10. Lensa f=100 mm bertangkai 11. Catu daya 12. Kabel penghubung merah 13. Kabel penghubung biru 14. Tempat lampu bertangkai 15. Mistar 30cm 16. Kertas HVS putih Busur derajad 5.

Persiapan Percobaan Setelah seluruh peralatan dipersiapkan sesuai daftar diatas, maka : a. Susunlah alat alat yang diperlukan seperti gambar 1 dibawah ini, dengan urutan dari kiri sumber cahaya. Lensa, diafragma, meja optic. Letakkan kertas diatas meja optic kemudian tarik dua garis berpotongan tegak lurus ditengah tengah kertas dan letakkan cermini kombinasi diatasnya. Lensa dipasang disebelah kiri cela. Buat jarak lensa 10cm dikanan sumber cahaya. Aturlah lampu sehingga filamennya pada posisi tegak. b. Hubungkan catu daya kesumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya dalam keadaan mati. c. Pilih tegangan keluaran catu daya (out put) 12 volt d. Hubungkan sumber cahaya kecatu daya. e. Nyalakan sumber cahaya, usahakan agar berkas sinar yang tampak diatas kertas setajam (sejelas) mungkin. Jika perlu dekatkan meja optic ke lensa.

Gambar 1 6. Langkah-Langkah Percobaan a. Buatlah garis-garis bersudut 200, 300, 400 dst sampai 600 dengan garis sumbu PO pada kertas itu seperti gambar 2.

b.

Gambar 2 Letakkan prisma siku-siku diatas kertas dengan posisi seperti terlihat pada gambar 3. Usahakan agar pertengahan sisi siku-siku prisma tepat dititik O (perpotongan garis-garis pada kertas)

c. d.

e.

Gambar 3 Putarlah kertas sehingga sinar dating berimpit dengan garis yang bersudut 200 terhadap PO. Dengan demikian sudut dating sinar (sudut d) sama dengan 200. Amati sinar bias dan tandailah arahnya dengan tanda silang pada sinar bias seperti pada gamar 3. Angkat balok kaca lalu gambarkan sinar biasnya. Ukurlah b (sudut bia) dan catat kedalam table hasil pengamatan. Ulangi langkah 2 s.d 4 untuk sudut d yang lainnya (300,400,500 dan 600)

7.

HASIL PENGAMATAN : 20o 30o o 40 50o 60o

a.

Isikan data hasil pengamatan kedalam table berikut ini dan selesaikan isI lainnya. NO. Sudut datang (d) Sudut bias (b) Sinus d Sinus b 1 2 3 4 5 20o 30o 40o 50o 60o 1960 201o 206o 211o 216o 0,34o 0,5o 0,64o 0,76o 0,86o -0,27o -0,35o -0,43o -0,51o -0,58o -1,25o -1,42o -1,48o -1,49o -1,48o

b.

Apakah hasil pengamatan sesuai dengan Hukum Snellius ?. Sebutkan hukum Snellius ! Ya, sesuai dengan hukum snellius berdasarkan pada hasil pengamatan maka sinar yang datang dan sinar yang dan garis normal berpotongan pada satu titik pada bidang datar. Bunyi hukum snellius : - Sinar (gelombang) datang, sinar(gelombang) bias dan garis normal berpotongan pada satu titik pada sebuah bidang datar. - Sinar datang yang berasal dari medium renggang memasuki medium rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. - Sinar datang yang berasal dari medium rapat memasuki medium renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal.

8.

Komentar Dan Kesimpulan 1. Pembiasan pada balok setengah lingkaran sinar datang, sinar bias dan garis normal berpotongan pada satu titik bidang datar 2. Sudut datang, sinar bias dan garis normal selalu bernilai konstan karena berdasarkan pada table diatas tampak pada setiap percobaan cendrung sama

PANDUAN PERCOBAAN PRAKTIKUM FISIKA FAKULTAS TEKNIK UMPAR 1. 2. 3. 4. Nomor Percobaan Topik Percobaan Tujuan Percobaan Alat/bahan yang diperlukan Nama Alat/Bahan Meja Optik Rel Presisi Pemegang slide diafragma Bola lampu 12.V. 18W Diafragma 5 celah Tumpukan berpenjepit Lensa Bikonveks Lensa Bikonkaf Catu Daya Kabel Penghubung Merah Kabel Lampu Bertangkai Mistar 30 cm Kertas HVS putih : OU.7 : Pembiasan pada lensa : Menyelidiki sifat pembiasan pada lensa : Jumlah 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3

5.

Persiapan Percobaan Setelah seluruh peralatan dipersiapkan sesuai daftar diatas, maka : a. Susunlah alat alat yang diperlukan seperti gambar 1 dibawah ini, dengan urutan dari kiri sumber cahaya. Lensa, diafragma, meja optic. Letakkan kertas diatas meja optic kemudian tarik dua garis berpotongan tegak lurus ditengah tengah kertas dan letakkan cermini kombinasi diatasnya. Lensa dipasang disebelah kiri cela. Buat jarak lensa 10cm dikanan sumber cahaya. Aturlah lampu sehingga filamennya pada posisi tegak. b. Hubungkan catu daya kesumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya dalam keadaan mati. c. Pilih tegangan keluaran catu daya (out put) 12 volt d. Hubungkan sumber cahaya kecatu daya. e. Nyalakan sumber cahaya, usahakan agar berkas sinar yang tampak diatas kertas setajam (sejelas) mungkin. Jika perlu dekatkan meja optic ke lensa.

Gambar 1 6. Langkah-Langkah Percobaan 1. Letakkan model lensa bikonveks di atas dengan kedudukan seperti gambar 2

2. 3. 4. 5.

Gambar 2 Perhatikan sinar-sinar yang keluar dari kertas ! aturlah kedudukan lensa sehingga berkas sinar ditengah merambat sepanjang garis NM melalui lensa. Tandailah jalan sinar-sinar bias dengan menggunakan tanda silang, agar dapat menggambarkan jalannya sinar itu nanti. singkirkanlah lensa bikonveks itu dan gambarlah jalannya sinar-sinar yang meninggalkan lensa. Tempelkan data (gambar tersebut) dikolom hasil pengamatan Ulangi langkah 1 sampai dengan 4 dengan setiap kali menggunakan kertas baru untuk lensa bikonkaf (gambar 3) maupun lensa gabungan (gambar 4).

Gambar 3

Gambar 4

7.

Hasil Pengamatan Tempelkan data yang merupakan garis-garis jalannya sinar datang dan sinar bias oleh lensa ditempat di bawah ini : i) Lensa bikonveks

ii)

ii) Lensa bikonkaf

iii)

iii) Lensa Gabungan

8.

Komentar dan kesimpulan Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar. Lensa cembung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh lensa cembung melewati titik fokus. Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan tanpa mengalami pembiasan. Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar. Lensa cekung memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh lensa cekung seolah-olah berasal dari titik fokus. Sinar-sinar yang menuju titik fokus dibiaskan oleh lensa cekung sejajar sumbu utama. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan tanpa mengalami pembiasan.

Lensa Gabungan bersifat meneruskan cahaya tanpa mengalami pembengkokan cahaya

No

Lembar Asistensi Asistensi

Paraf

You might also like