You are on page 1of 46

TRANSFORMATOR

OLEH
HIDAYAH CAHYANI GUFRON/13 JEV N HILGA / 14 M.SYAIFUL FUAD / 15

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Pengertian Transformator Prinsip Transformator Kontruksi Transformator Jenis-jenis Transformator

Rangkaian Transformator
Cara Pengukuran Transformator

Rugi-rugi Transformator Aplikasi Transformator


>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Pengertian Transformator
Transformator adalah suatu peralatan listrik
elektromagnetik statis yang berfungsi untuk

memindahkan dan mengubah daya listrik


dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Prinsip Kerja Transformator


1. Kumparan primer mendapat input tegangan AC yang mengakibatkan perubahan medan magnet dikumparan primer 2. Dengan bantuan Inti besi maka medan magnet yang terbentuk makin besar 3. Perubahan medan magnet pada kumparan sekunder juga dialami kumparan sekunder sehingga terjadi GGL induksi di kumparan sekunder (output AC)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Kontruksi Transformator
Bagian Utama
Peralatan Bantu Peralatan Proteksi

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Bagian Inti
a. Inti Besi
Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan

b. kumparan

primer dan sekunder

>>

>>

>>

>>

>>

>>

c. Minyak trafo

d. Bushing

e. Tangki Konservator

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Peralatan Bantu
a. Pendingin 1 Pendingin Dengan Riben Transformator dengan kapasitas 10 sampai dengan 30 MVA menggunakan riben atau sirip-sirip sebagai pendingin 2 Pendingin Menggunakan Kipas Transformator dengan kapasitas lebih dari 30 MVA biasanya dilengkapi dengan riben kipas pendingin, radiator dan pompa minyak.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Sistem Pendinginannya
Natural Cooling
Air Natural Cooling (AN) Oil-immersed natural cooling (ON) Oil-immersed force-oil-circulation-with natural cooling (OFN)

Artificial Cooling (Air)


Oil-immersed forced-oil-circulation with air-blast-cooling (OFB) Oil-immersed air blast cooling (OB) Air-blast cooling (AB)

Artificial Cooling (water)


Oil-immersed water cooling (OW) Oil-immersed forced-oil-circulation with water cooling (OFW)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

b. Alat Pernafasan Alat yang berfungsi untuk mrnjaga nilai tegangan tembus minyak transformator. c. Indikator Untuk mengawasi selama trafo beroperasi indikator suhu minyak indikator permukaan minyak indikator sistem pendingin indikator kedudukan tap dan sebagainya
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Peralatan Proteksi
a. Rele Bucholz b. Rele tekanan lebih c. Rele Diferensial d. Rele Arus lebih e. Rele Tangki tanah f. Rele Hubung tanah g. Rele Termis h. Fire Protection

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Relai buchholz
KE CONSERVATOR TRIP PELAMPUNG KRAN

1 2

TUAS TRIP ALARM TUAS ALARM

TANGKI TRAFO

Relai buchholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun dari
OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah di kedua pipa tersebut dipasang relai bucholz.

Gunanya: untuk mengamankan trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan
gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat di dalam trafo atau akibat busur di dalam trafo.

Cara kerja: yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relai dalam 2 tahap yaitu:
Mengerjakan alarm (Bucholz 1st) pada kontak bagian atas 1.

>>

Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah 3 2 0 >> 1 >> 2 >>

>>

>>

Relai Jansen
Relai Jansen adalah relai untuk mengamankan transformator dari gangguan di dalam tap changer yang menimbulkan gas. Dipasang pada pipa yang menuju conservator. Cara Kerja Sama seperti relai bucholz tetapi hanya mempunyai satu kontak untuk tripping.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Relai Sudden Pressure


Relai Sudden Pressure. Relai Pressure untuk tangki utama Trafo bekerja apabila di dalam tangki Trafo terjadi kenaikan tekanan udara akibat terjadinya gangguan di dalam Trafo.

Tipe Membran
Plat tipis yang didisain sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima tekanan melebihi disainnya. Pressure Relief Valve Suatu katup yang ditekan oleh sebuah pegas yang didisain sedemikian rupa sehingga apabila terjadi tekanan di dalam transformator melebihi tekanan pegas maka akan membuka dan membuang tekanan keluar bersama-sama sebagian minyak. Katup akan menutup kembali apabila tekanan di dalam transformator turun atau lebih kecil dari tekanan pegas.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Relai HV/LV Winding Temperature


Relai HV/LV Winding Temperature bekerja apabila Suhu kumparan Trafo melebihi seting dari pada relai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan faktor pembebanan dan suhu udara luar Trafo. Urutan kerja relai suhu kumparan / winding ini dibagi 2 tahap:

Mengerjakan alarm (Winding Temperature Alarm) Mengerjakan perintah trip ke PMT (Winding Temperature Trip)

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Relai Arus Lebih


Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman transformator.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Relai Tangki Tanah


Berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara fasa dengan tangki trafo dan titik netral trafo yang ditanahkan. Relai 51 G yang terpasang, mendeteksi arus gangguan dari tangki trafo ketanah, kalau terjadi kebocoran isolasi dari belitan tarafo ke tangki, arus yang mengalir ke tanah akan dideteksi relai arus lebih melalui CT. Relai akan mentripkan PMT di kedua sisi (TT dan TM). Jadi arus gangguan kembali kesistem melalui pembumian trafo.

F51G

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Fungsi: untuk mengamankan Pengaman Deferensial transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman transformator. Cara Kerja: Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang keluar

IIN
>> 0 >>

PERALATAN

IOUT
2 >> 3 >> 4 >>

>>

Jenis-jenis Transormator
Jenis Transformator Berdasarkan letak kumparan terhadap inti Jenis Transformator Menurut Fungsi
Jenis jenis Transformator Berdasarkan jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Berdasarkan Kumparan Inti


1) Transformator jenis inti
Pada trafo jenis ini, kumparan atau lilitan transformator mengelilingi inti, digunakan untuk trafo dengan daya dan tegangan tinggi 2) Transformator jenis cangkang ini kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh inti, digunakan untuk trafo dengan daya dan tegangan rendah

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Menurut Fungsi
1. Tranformator Daya Tranformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan dari pembangkit ke transmisi
Perlengkapan Pendukung Trafo Daya : Relay-relay pengaman Circuit Breaker Disconnecting Switch Arrester Sistem Pentanahan Instrument pengukuran

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Gambar Trafo Daya

>>

>>

>>

>>

>>

>>

2. Tranformator Distribusi Tranformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari transmisi ke distribusi

>>

>>

>>

>>

>>

>>

3. Transformator Instrumen Tranformator yang berfungsi untuk pengukuran Jenis trafo instrumen: current transformers dan voltage transformers.
Trafo instrument pada penggunaannya bersama dengan
peralatan lain seperti: relai proteksi, alat ukur atau

rangkaian kontrol, yang dihubungkan ke arus bolak balik

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Transformator Arus
Berfungsi mentransformasikan harga arus (dari harga yang besar ke harga yang diinginkan), untuk keperlluan pengukuran dan pendeteksian. Memperkecil bahaya resiko adanya arus yang besar, baik untuk peralatan terlebih orang. Memperkecil rating/dimensi alat ukur Proses pemgukuran dapat dilakukan secara langsung. Hasil deteksi/pengukuran lebih mendekati ketelitian yang tepat/akurat.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Gambar Trafo Pengukuran

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Rangkaiaan Ekuivalen Trafo Arus


IP
P1/K P2/L

S1/k

IS

S2/l

P1/K masuknya arus primer & P2/L keluaran arus primer S1/k masuknya arus sekunder dari primer dan S2/l keluaran arus sekunder

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Kelas Trafo Pengukuran

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Trafo Pengukuran Tegangan


Trafo tegangan: Instrumen trafo yang dipergunakan untuk memperkecil tegangan tinggi ke tegangan rendah , dipergunakan untuk pengukuran atau proteksi
Range Class Burden (%) 25 25 25 25 25 25 25 100 100 100 100 100 100 100 Voltage (%) 80 - 120 80 - 120 80 - 120 80 - 120 80 - 120 5-Vf 5-Vf Limit of Errors Ratio Phase (%) displacement (min) 0,1 5 0,2 10 0,5 20 1,0 40 3 3,0 120 6,0 240 Application

Accuracy classes sesuai IEC 60044-2

0,1 0,2 0,5 1,0 3,0 3P 6P

laboratory Precision and revenue metering standard revenue metering industrial grade meters intruments Protection Protection

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Rangkaian ekivalen
R S T
Primer 20.000/3 Sekunder 100/3

Untuk pengukuran tegangan jatuh disisi sekunder s/d 0,1 % x tegangan pengenal sekunder PT

0,05 %

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Berdasarkan Kumparan Inti


1. Transformator step-up
Trafo ini memiliki ciri : Lilitan kumparan primer lebih sedikit dari pada lilitan kumparan sekunder Tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan

>>

>>

>>

>>

>>

>>

2. Transformator stepdown Trafo ini memiliki Ciri: Lilitan kumparan primer lebih banyak dari lilitan kumparan sekunder Tegangan primer lebih tinggi dari tegangan sekunder berfungsi sebagai penurun tegangan

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Rangkaian Ekuivalen Trafo


Trafo Tanpa Beban jika trafo kumparan sekunder dalam keadaan terbuka.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Trafo Berbeban Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber listrik AC, maka pada kumparan akan timbul arus primer I1.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Rangkaian Ekuivalen Dilihat dari Sisi Primer

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Cara Pengukuran Trafo


1. Pengukuran Trafo Tanpa Beban Tujuan pengujian beban nol a. Menentukan rugi beban nol atau rugi inti b. Menentukan harga X0 dan R0 2. Pengukuran Trafo Hubung Singkat a. Menentukan impedans ekuivalen Ze1 dan Ze2, reaktans bocor ekuivalen Xe1 dan Xe2 dan resistan total dari trafo berdasarkan belitan dimana alat ukur dipasang. b. Menentukan rugi tembaga waktu beban penuh

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Kerugian dalam transformator


1. kerugian tembaga
Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

2. Kerugian kopling
terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder.

3. Kerugian kapasitas liar disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

4. Kerugian histeresis arus primer AC berbalik arah, Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika 5. Kerugian efek kulit arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. 6. Kerugian arus eddy
>>

disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan 0 >> 1 >> 2 >> 3 >>

>>

APLIKASI TRANSFORMATOR
Transmisi Listrik Jarak Jauh Transmisi jarak jauh harus menggunakan tegangan tinggi karena : Bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya menjadi kecil. Dengan arus listrik yang kecil maka energi yang hilang pada kawat transmisi (energi disipasi) juga kecil. Juga dengan arus kecil cukup digunakan
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Energi listrik atau daya listrik yang hilang pada kawat transmisi jarak jauh dapat dihitung dengan persamaan energi dan daya listrik sebagai berikut:
W = I2 x R x t dan P = I2 x R
W = energi listrik (joule) I = kuat arus listrik (ampere) R = hambatan (ohm) t = waktu P = daya listrik (watt)
Transmisi energi listrik jarak jauh menggunakan tegangan tinggi akan mengurangi kerugian kehilangan energi listrik selama transmisi oleh disipasi.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Terima Kasih
Mohon maaf bila penjelasan dari kami kurang jelas
hhhheeee

>>

>>

>>

>>

>>

>>

You might also like