Professional Documents
Culture Documents
biaskan tidak dengan kekuatan yg sama. Biasanya karena permukaan kornea yg tidak rata. Bahasa awamnya silinder.
7. Bilik mata belakang: atau Camera Oculi Posterior (COP), yaitu ruangan antara lensa
hipertiroid
15. Eksotropia: mata juling ke luar 16. Ektropion: melipatnya kelopak mata ke arah luar sehingga konjungtiva tarsal
berhubungan langsung dengan dunia luar sehingga mata tidak bisa menutup sempurna. 17. Emetropi: Mata normal
18. Endoftalmitis: peradangan seluruh jaringan intraokular. Penyebab terseringnya akibat
orbita.
20. Entropion: melipatnya kelopak mata ke arah dalam sehingga bulu mata dapat
yg ga normal bulu matanya. Tapi klo entropion, yg ga normal kelopak matanya, jadinya bulu matanya ikut-ikutan ga normal. 21. Enukleasi bulbi: tindakan pembedahan mengeluarkan bola mata dengan memotong jaringan otot-otot mata. Biasanya tindakan ini dilakukan pada kasus endoftalmitis yg sangat berat atau panoftalmitis agar tidak menyebar ke mata satunya.
22. Epifora: Keadaan mata selalu meneteskan air mata. Bisa disebabkan karena produksi
24. Fotofobia :Sensitivitas abnormal terhadap sinar. Biasanya disebabkan adanya inflamasi pada kornea atau iris. 25. Glaukoma: keadaan dimana tekanan bola mata (tekanan intraokular) meningkat, dengan gejala gangguan lapang pandang yg khas. TIO normal sekitar 10-20 mmhg. Dikatakan glaukoma jika TIO >24mmhg. TIO bisa diukur dengan pemeriksaan tonometri.Bisa disebabkan karena produksi aquos humournya yg berlebihan, pengeluaran melalui canal schlemnya yg terganggu, ataupun gabungan keduanya.
26. Hemianopsia: buta setengah lapang pandang. 27. Hifema: terdapat timbunan darah pada COA 28. Hipermetropi: Rabun dekat. Lensa mata terlalu pipih dan sumbu mata terlalu pendek
sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Biasanya penderita mengeluh matanya cepat lelah karena penderita harus terus menerus berakomodasi agar bayangan jatuh di retina. Dikoreksi dengan lensa positif/ lensa cembung.
29. Hipopion: terdapat timbunan nanah/pus pada COA 30. Injeksi: pelebaran pembuluh darah pada mata. Ada 3 macam: injeksi konjungtiva,
injeksi perikorneal, dan injeksi episkleral. 31. Iritis: radang pada iris
32. Katarak: keadaan lensa menjadi keruh. Penderita mengeluh pandangannya menjadi
sangat berat
35. Konjungtivitis: peradangan pada konjungtiva 36. Lagoftalmos: keadaan dimana kelopak mata tidak bisa tertutup dengan sempurna.
Biasanya dikoreksi dengan tarsotrafi, yaitu penutupan kelopak mata secara bedah untuk sementara agar kornea tidak kering.
sehingga bayangan jatuh di depan retina. Dikoreksi dengan lensa negatif/ lensa cekung. Bahasa awam biasanya,"minus berapa?"
39. Miosis: Pupil mengecil.
konjungtiva menutupi kornea. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya ada riwayat trauma atau tidak.
45. Pterigium: pertumbuhan konjungtiva yg berlebihan seingga menutupi kornea.
Biasanya pterigium ini berbentuk segitiga dengan puncaknya di bagian sentral kornea.
46. Ptosis: kelopak mata tidak dapat diangkat/terbuka sempurna sehingga celah matanya
lebih kecil dibandingkan orang normal. Biasanya karena ada masalah pada otot levator palpebranya.
47. Punctum proksimum: titik terdekat yg masih dapat dilihat dengan jelas. 48. Punctum remotum: titik terjauh yg masih dapat dilihat dengan jelas. 49. Siklopegik: paresis/kelemahan otot-otot mata yg bersifat sementara