You are on page 1of 58

EKOLOGI POPULASI

Apri Fitri Ningtias 100210103016 M. Abdul Hafid 100210103024 Mokhamad Riyan a. 100210103037 Dwi Putri Agustin 100210103041 Medita Tri D. 100210103092 Ektum kls B

DEFINISI
Ekologi populasi yaitu bidang yang mempelajari populasi yang berkaitan dengan lingkungan. Mendalami bagaimana faktor biotik dan abiotik mempengaruhi densitas,persebaran,ukuran dan struktur usia populasi

Karakteristik Populasi
Sifat-sifat (karakteristik) dapat diukur secara statistik dan bukan sifat dari individu-individu penyusun populasi Sifat-sifat tersebut adalah kepadatan, natalitas dan mortalitas, distribusi umur, potensi biotic, penyebaran dan bentuk pertumbuhan.

a. Kepadatan /kerapatan populasi


Kepadatan adalah ukuran besarnya populasi dalam satuan ruang atau volume, yang pada umumnya ukuran besarnya populasi digambarkan dengan cacah individu, atau biomas populasi per satuan ruang atau volume. Dalam penentuan kepadatan populasi dapat dibedakan atas populasi kasar dan kepadatan ekologis

Populasi kasar yaitu besarnya populasi persatuan ruang keseluruhan kepadatan ekologis yaitu besarnya populasi per-satuan ruang habitat yang dapat ditempati oleh populasi bersangkutan Dalam menentukan kepadatan populasi dalam skala ruang yang relatif sempit maka kita dapat melakukan perhitungan cacah individu atau biomas secara menyeluruh, namun pada ruang yang relative luas kita dihadapkan pada keterbatasan.

Metode untuk mengukur kepadatan populasi


Menghitung jumlah (total counts) Metode sampel kuadrat (kuadrat sampling method) Metode transek ( jalur) Metode plot a. Dengan cara petak tunggal b. Dengan cara petak berganda c. Dengan cara jalur (Transek) dengan cara garis berpetak

b. Faktor yang berpengaruh terhadap populasi


Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi.

Contoh Perubahan Populasi


Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi : 700 500 =200batang 1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun

Faktor faktor yang mempengaruhi kecepatan rata-rata dinamika populasi


Dari alam disebabkan oleh : Bencana alam

Kebakaran

Serangan penyakit

PARAMETER POPULASI
Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi

PARAMETER POPULASI
Untuk mengukur aspek dalam populasi serta model pertumbuhan diantaranya dapat ditinjau dari: Densitas Distribusi Populasi Natalitas Mortalitas

1) Densitas populasi
Densitas: Jumlah individu per satuan area tertentu. Untuk menghitung Densitas digunakan teknik sampling area. Tujuannya untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam populasi pada saat tertentu

Macam-macam densitas
Densitas kasar diukur pada suatu tempat dan waktu tertentu sehingga dinyatakan sebagai jumlah individu per seluruh luas daerah yang dikaji. Densitas spesifisik atau densitas ekologi jumlah indivudu per satuan habitat atau ruang yang tesedia dan benar-benar diduduki oleh indivudu anggota populasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas populasi


Kelahiran Kematian Emigrasi Imigrasi (gopal dan bhardwaj,1979)

Cara mengukur kepadatan populasi


Menghitung langsung. Teknik ini dengan cara menghitung jumlah spesies secara langsung yang ada dalam populasi tanpa menggunakan metode apapun. Teknik sampling (petak contoh). Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

Teknik sampling (petak contoh)


Probability sampling a. Simple random sampling

b. Proportionate stratified random


sampling

. Disproportionate staratified ramdom sampling d. Cluster sampling

Non-probability sampling.

a. Sampling sistematis b. Sampling kuota c. Sampling insidental d. Sampling purposive e. Sampling jenuh f. Snowball sampling

Faktor Abiotik
Suhu Sinar matahari Air Tanah Ketinggian Angin Garis lintang

Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.

Faktor biotik juga meliputi tingkatantingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tetapi dalam tingkatan populasi tingkatan organisme yang berpengaruh hanya tingkatan pertama yaitu individu. Individu merupakan organisme tunggal seperti sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa.

Density dependent Densitas yang tergantung pada besarnya populasi. Example : Kompetisi, Parasitisme, Natalitas, Mortalitas, dan Pathogen Density independent Densitas yang tidak tergantung pada besarnya populasi. Example : Iklim, Cahaya, Temperatur

Back

2) Distribusi populasi
Pola penyebaran tumbuhan dalam suatu wilayah dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu: Acak seragam bergerombol

Distribusi acak
Apabila kondisi lingkungan seragam tidak ada kompetisi yang kuat antar individu populasi dan masing-masing individu tidak memiliki kecenderungan untuk memisahkan diri

Distribusi seragam
Apabila kondisi lingkungan cukup seragam diseluruh area dan ada kompetisi yang kuat antar individu anggota populasi

Distribusi menggerombol
Merupakan distribusi yang umum terjadi di alam yang disebabkan oleh: 1. Kondisi lingkungan yang jarang seragam 2. Pola reproduksi 3. Penyesuaian diri

Back

3) Natalitas
Produksi individu individu baru organisme yang terjadi baik karena dilahirkan, ditetaskan, ditumbuhkan, ataupun karena pembelahan sel.

Faktor faktor yang mempengaruhi Natalitas populasi


Perbandingan jenis kelamin dan kebiasaan kawin Umur perkembangan maksimum Umur perkembangan minimum Densitas populasi

Rumus Natalitas
B = Nn t

B Nn t

= Kelahiran = Jumlah individu baru yang dilahirkan = Waktu

Back

4) Mortalitas
Jumlah individu yang mati dalam populasi untuk suatu periode waktu tertentu Rumus: d=D t Ket; d : laju kematian D : jumlah total kematian dalam populasi t : waktu

Faktor faktor yang mempengaruhi mortalitas


Faktor faktor yang mematikan Faktor faktor kesejahteraan Faktor faktor berpengaruh Faktor kematian karena umur yang telah tua

Back

Demografi Tumbuhan
Perubahan dalam ukuran populasi menurut waktu. Dipelajari dengan cara menentukan laju kelahiran, dan kematian tiap umur dalam populasi . Melalui demografi dapat diproyeksikan lama hidup suatu tumbuhan, kapan bereproduksi, seberapa banyak jumlah anak, serta perubahan yang terjadi dalam populasi dalam satuan waktu tertentu

Kemampuan Hidup (Survival)


Survival merupakan daya/kemampuan suatu populasi (klas umur tertentu) untuk bertahan hidup

Tabel Hidup
Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam populasi : Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti pertumbuhan perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua individu mati Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu populasi untuk memperkirakan pola survival berbagai grup umur pada suatu populasi.

Tiga Bentuk Kurva Kemampuan Hidup (Survivorship Curves)


Tipe 1 apabila populasi setelah kelahiran tidak banyak mengalami kematian sampai perioda produktif, namun menjelang masa umur tidak produktif (post reproductive) populasi menurun drastis Tipe 2 apabila angka kematian populasi relatif tetap pada setiap klas umur, tetapi memiliki kecenderungan semakin besar pada klas umur yang lanjut, kurva kemampuan hidup akan membentuk garis diagonal Tipe 3 apabila populasi memiliki laju tingkat kematian yang tinggi pada perioda awal sehingga kurva survival menurun sampai perioda tertentu,kemudian berkembang relatif stabil dengan laju kelahiran rendah.

Frekuensi daya hidup

Tipe 1 Tipe 2

Tipe 3

Umur (tahun)

TEORI PENGATURAN (regulasi) POPULASI


FAHAM BIOTIK Pada tahun 1911 Howard dan Fiske berpendapat bahwa jika dikaji dalam jangka panjang, kepadatan populasi suatu serangga selalu dalam keadaan seimbang dan keadaan seimbang diatur oleh faktor pengendali fakultatif terutama parasitoid (biotik), sedangkan faktor fisik (abiotik) seperti cuaca yang ekstrim hanya merupakan faktor malapetaka yang bersifat sementara dan populasi dapat pulih kembali kedalam keaadan seimbang. Selajutnya teori ini disaebut sebagai faham atau aliran biotik.

Faham Iklim
Pada tahun 1928 Bodenheimer dan 1931 Uvarov, menganggap faktor fisik (abiotik) sebagai faktor utama pengendali populasi. Teori ini menekankan bahwa faktor2 fisik sangat menentukan kelulus hidupan, birth rate dan death rate serangga. Mereka mencontohkan kasus ledakan populasi hama selalu disebabkan oleh faktor iklim.

Teori Nicholson
Pada tahun 1933 Nicholson seorang Entomolog dari Australia yang juga penganut teori biotik menentang sama sekali teori abiotik. Dia lebih menekankan kepadatan populasi dan persaingan antar individu dalam populasi sebagai faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan populasi.

Teori Smith
Smith 1935, yang sealiran dengan Nicholson mengemukakan bahwa hanya faktor density dependentlah yang dapat menentukan tercapainya keseimbangan populasi atau rata2 kepadatan populasi tidak dapat ditentukan oleh faktor2 yang tidak bergantung kepadatan.

MODEL SEDERHANA PENGATURAN POPULASI


Jika kepadatan populasi meningkat maka tingkat kematian meningkat atau tingkat kelahiran menurun, sehingga populasi akan seimbang pada tingkat pertemuan antara jumlah dr(death rate) dan jumlah br(birth rate). Dr selajutnya dsb sebagai density dependent jika naik saat kepadatan naik. Kemungkinan lain adalah dr atau br tidak berubah meskipun kepadatan berubah yang dsb density independent. Kemungkinan ketiga adalah br naik pada saat kepadatan naik atau dr justru menurun pada saat kepadatan naik hal dsb sebagai kebalikan density dependent. Dari ketiga kondisi ini disimpulkan bahwa pada populasi tertutup pertumbuhan populasi tidak dapat berhenti kecuali kalau br dan dr bergantung kepadatan.

PERTUMBUHAN POPULASI
Pertumbuhan populasi yaitu lintasan suatu obyek yang berubah tempat atau berpindah status dari satu titik ke titik berikutnya,

Perubahan status adalah proses dinamis, dan proses inilah yang menjadi pusat perhatian dalam kajian dinamika populasi.

Bentuk Pertumbuhan Populasi


1. Bentuk Pertumbuhan berbentuk J

2. Bentuk Pertumbuhan Berbentuk S ( Sigmoid )

Bentuk-Bentuk Kurva Pertumbuhan Populasi

PENGATURAN PERTUMBUHAN POPULASI


Intrinsik: Tergantung pada kerapatan (density dependent), Biotik Faktor pembatas (Limiting resource) ,Kapasitas bawa (carrying capacity) Ekstrinsik :Tidak tergantung pada kerapatan (Density independent) Biotik / Abiotik

Pertumbuhan Populasi
Populasi
Naik b>d

Kondisi Populasi

Tetap b=d

Turun b<d

Pertumbuhan
Laju pertumbuhan kecepatan pertambahan jumlah individu menurut waktu Laju pertumbuhan : N/t N adalah perubahan jumlah individu t adalah perbedaan waktu

Bentuk umum Pertumbuhan Populasi dengan laju pertumbuhannya

Nt = No . t t = Nt No

Jika diganti e r , maka Nt = No . e r t Nt adalah populasi pada waktu tertentu (t) N0 adalah populasi pada waktu awal e r t adalah laju pertumbuhan populasi

Kurva Laju Pertumbuhan


Laju Pertum buhan eksponensial intrinsik

waktu

Kompetisi
Baik dari spesies yang sama atau berbeda bersaing merebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya

Faktor yang diperebutkan dalam persaingan


Cahaya Air tanah Oksigen Unsur hara Karbondioksida Kehadiran hewan penyerbuk Kondisi tanah Kelembapan tanah dan udara angin Gangguan / kerusakan lingkungan oleh manusia

Kompetisi
Kompetisi intraspesifik, persaingan yang terjadi antar individu organisme yang sama. Kompetisi interspesifik, persaingan yang terjadi antar individu organisme yang berbeda spesies
(Gopal dan Bhardwaj,1979)

Terimakasih
bye

You might also like