You are on page 1of 87

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MAHASISWA ( PKLM ) FISIP UNTAG SEMARANG TENTANG

PENGRAJIN GENTENG SEBAGAI HOME INDUSTRI DI DESA METESEH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

Oleh : Kelompok III B

1. SITI MAHMUDAH

NPM : 082112107556

2. SUWONDO 3. SISYANTO 4. YAMIDI

NPM : 082112107558 NPM : 082112107559 NPM : 082112107560

5. PUJI TRI TITI PRAYITNO NPM : 082112107566 6. SUWOSO DJATI 7. ROHMAT NURYASIN 8. RATNA LISTIYANI 9. NAFISAH 10 WIGUNAYATI NPM : 082112107572 NPM : 082112107578 NPM : 102112307840 NPM : 082112107542 NPM : 082112107543

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2012 PERSETUJUAN Laporan PKLM ini telah disetujui / disahkan oleh Kepala Desa Meteseh, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Koordinator PKLM diajukan sebagai tugas mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa ( PKLM ) pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas 17 Agustus 1945 ( UNTAG ) Semarang .

Boja, Februari 2012 Kepala Desa Meteseh Kelompok

16

Ketua

H. Maola Bagus

Suwoso Djati

Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan

Koordinator PKLM

Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si. M.Si.

Dra. Christine Diah W,

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah ii melimpahkan taufik, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKLM ) ini dapat selesai dengan lancar. Laporan PKLM yang berjudul Pengrajin Genting Sebagai Home Industri Di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal disusun dalam rangka

menyelesaikan tugas mata kuliah PKLM Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1. Drs. H. Suparno, M.Si, selaku Dekan Fisip UNTAG Semarang 2. Drs. Setyohadi Pratomo, M.Si, selaku pembantu Dekan I Fisip UNTAG Semarang 3. Drs. Agus Bahrudin, M.Si selaku dosen wali 4. Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ) 5. Dra. Christine Diah W, M.Si, Selaku koordinator PKLM FISIP UNTAG Semarang

6. H. Maola Bagus, selaku Kepala Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal 7. Ibu Ibu PKK Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal 8. Posyandu Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal 9. Seleruh masyarakat Desa Meteseh selaku obyek PKLM 10. Kelompok III B yang telah melakukan kerjasama dengan baik dalam melaksanakan PKLM di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Tahun 2012. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penyusunan Laporan PKLM FISIP UNTAG Semarang ini. Semoga laporan ini bermanfaat .

PKLM Kelompok III-B

DAFTAR ISI iii

Hal JUDUL----------------------------------------------------------------------------------------i PERSETUJUAN-----------------------------------------------------------------------------ii

KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------iii BERITA ACARA --------------------------------------------------------------------------------------------------iv DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------------------v HALAMAN LAMPIRAN --------------------------------------------------------------------------------------------------vi BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------A. Deskripsi PKLM ----------------------------------------------------------------------------------1 Tujuan Sasaran 1 1

Bentuk Kegiatan PKLM 4 B. Deskripsi Wilayah Kerja PKLM ----------------------------------------------------------------------------------5 1. Susunan Organisasi Desa Meteseh ----------------------------------------------------------------------------------5 2. Tugas Kepala Desa

----------------------------------------------------------------------------------6 3. Tugas dan Fungsi Sekdes -----------------------------------------------------------------------------6 4. Pembagian Tugas Sekdes -----------------------------------------------------------------------------6 5. Fungsi Kamituwo -----------------------------------------------------------------------------8 6. Tugas dan Fungsi Modin -----------------------------------------------------------------------------8 7. Tugas kamituwo ----------------------------------------------------------------------------------9 8. Tata Krja ----------------------------------------------------------------------------------10 9. Letak Geografis Desa Meteseh ----------------------------------------------------------------------------------11 10.Keadaan Geografis Desa Meteseh ----------------------------------------------------------------------------------11 11.Fungsi BPD

----------------------------------------------------------------------------------17 BAB II PENYAJIAN ANALISA SWOT --------------------------------------------------------------------------------------------------22 A. Permasalahan ----------------------------------------------------------------------------------22 - Kelemahan ----------------------------------------------------------------------------------26 - Ancaman ----------------------------------------------------------------------------------26

B. Potensi ----------------------------------------------------------------------------------26 Kekuatan Peluang 26 26 C. Target --------------------------------------------------------------------------------------27 BAB III PELAKSANAAN RENCANA --------------------------------------------------------------------------------------------------28 A. Target

--------------------------------------------------------------------------------------28 B. Pelaksanaan --------------------------------------------------------------------------------------36 C. Hasil --------------------------------------------------------------------------------------55 D. Hambatan dan Dukungan --------------------------------------------------------------------------------------56 BAB IV PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------------------------65 A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------66 B. Prediksi --------------------------------------------------------------------------------------66 C. Saran --------------------------------------------------------------------------------------67 DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------------------------68

Lampiran :

1. Peta Desa Meteseh 2. Dokumentasi Foto Foto Kegiatan 3. Surat Pertanggungjawaban ( SPJ ) kelompok PKLM 4. SK Kepala Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tentang PKK dan Posyandu 5. Proposal Pengrajin genting tentang pengajuan bantuan dana ke Deperindag Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI PKLM 1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum PKLM adalah untuk memacu usaha usaha percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan pengembangan , pembinaan dan pendampingan msyarakat, khususnya usaha home industri pengrajin genting.

2. Tujuan Khusus Adapun tujuan secara khusus dengan PKLM ini adalah sebagai berikut : 1). Bagi Mahasiswa a. Mendidik dan mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk dapat berperan sebagai mitifator, dinamisator, akselerator dan sumber informasi dalam kegiatan masyarakat b. Mendidik mahasiswa agar dapat belajar dari kelompok masyarakat ( sesuai dengan disiplin ilmu yang di peroleh ) serta membantu memberikan pemecahan masalah yang dihadapi berdasarkan potensi yang ada dari mahasiswa. c. Menambah pengetahuan melalui pengalaman praktis lapangan dan mematangkan kepribadian . 2). Bagi Masyarakat

a. Mendorong kesemangatan untuk berusaha b. Mendapatkan pengalaman yang baru c. Mendapatkan motivasi dalam berusaha dan pembangunan 3). Bagi Pemerintahan Desa a. Memberikan motivasi bagi pemerintahan desa b. Hasil yang dicapai dapat dipakai untuk acuan pelaksanaan program

3. Sasaran Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan desa yang tergolong agraris , masih banyak sawah yang terbentang mengelilingi desa tersebut, masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani serta usaha usaha seperti ternak dan usaha home industri seperti perajin genting, dari berbagai kehidupan dan usaha masyarakat yang menarik di teliti adalah perajin genting, karena perajin genting merupakan usaha home industri yang paling banyak di jalani oleh masyarakat desa Meteseh , menurut data kantor desa Meteseh jumlah perajin genting semua ada 350 orang / kepala keluarga dan sekarang tinggal 250 orang / kepala keluarga atau dapat dikatakan yang 100 kepala keluarga mengalami kemacetan dalam usahanya . Disamping perajin genting sebagai home industri kehidupan masyarakat desa Meteseh sehingga dapat mengurangi angka pengangguran karena orang orang yang belum meiliki pekerjaan tetap mereka dapat bekerja di tempat orang yang memiliki home industri genting dan dengan

mendapatkan upah , besarnya upah tergantung dari banyak sedikitnya mereka untuk membuat genting jika mereka mendapat banyak maka upah yang diterimapun akan banyak, sistim upah yang biasa diperlakukan oleh para pemilik perajin genting adalah dihitung per satu biji , jika satu biji genting dihitung Rp 75 maka jika orang yang bekerja mendapatkan 1000 biji genting maka mereka akan mendapatkan upah sebesar Rp. 75 x 1000 = Rp 75.000 ( tujuh puluh lima ribu rupiah ) nilai yang cukup besar bagi mereka yang bersemangat kerja, dan berdasarkan penelitian di lapangan jika musim panas mereka dapat menghasilkan sekitar 600 biji per hari dan dengan upah per biji sebesar Rp 200 sehingga hasil yang mereka dapat Rp 200 x 600 = Rp. 120.000 / hari . tetapi jika musim huja tiba penghasilan mereka menurun sekitar 50 % sehingga mereka hanya mendapatkan hasil Rp 75.000 / hari. Produk genting yang dihasilkan oleh perajin di Meteseh berjenis genting pres dan berukuran lebar 23 cm , dan tinggi / panjang 29,5 cm atau berukuran 23 cm x 29,5 cm dan bahan utama yang dipakai adalah tanah liat berwarna merah yang mudah di dapat disekitar pekarangan rumah / kebun para pemilik perajin genting, dengan harga biasanya dihitung per satu biji dan harga sekarang berdasarkan survei di lapangan per biji seharga Rp 700 sehingga jika membeli 1000 biji genting seharga Rp 700.000 ( tujuh ratus ribu rupiah. ) Proses pembuatan genting tidaklah begitu sulit , tanah liat yang masih utuh kemudian di haluskan dengan cara ada yang di injak injak dengan kaki dan ada yang memakai alat sejenis molen pengaduk semen

sampai halus dengan diberi air, kemudian setelah tanah liat tersebut halus kemudian dimasukan ke alat pencetak yang disebut dengan pres genting, setelah tanah liat tersebut di masukan kedalam pres genting kemudian dilakukan penekanan atau di pres dengan kuat , agar tanah liat yang sudah halus tersebut tidak menempel di pres genting maka biasanya alat pres genting tersebut di beri minyak goreng atau oli bekas sehingga hasilnya akan menjadi halus dan sudah menjadi bentuk genting, setelah menjadi bentuk genting untuk mengeraskan genting tersebut kemudian genting tersebut di jemur di panasnya matahari sampai kering dan jika musim panas maka genting tersebut akan bisa kering selama sehari semalam , setelah genting genting tersebut benar benar kering kemudian langkah terakhir yaitu genting tersebut dibakar dengan menggunakan kayu bakar , cara pembakaran dibuat sejenis tungku yang memiliki lubang lubang di bawah tempat kayu dan api yang menyala, untuk lamanya pembakaran genting selama sehari atau semalam , jika pembakaran di saat siang maka mulai membakar pagi sampai sore, dan jika malam mulai dari sore sampai pagi atau sampai jam 04. 00 pagi, setelah itu kemudian lubang ditutup dengan menggunakan tanah liat dan ditunggu sampai dingin selama kurang lebih 5 hari. Setelah kurang lebih 5 hari maka genting tersebut sudah menjadi merah dan siap di pasarkan ke konsumen. Dalam perjalanan dari waktu ke waktu maka lambat laun bahan utama pembuatan genting menjadi semakin menipis dan habis, sehingga ada sebagaian perajin genting yang berhenti operasional dengan alasan

kehabisan bahan baku berupa tanah liat, untuk mengatasi kelangkaan tanah liat sebagai bahan baku dari perajin genting maka didirikanlah kelompok perajin genting dan didirikan koperasi sederhana yang di ketuai oleh Bapak Sisyanto dengan maksud agar pendirian koperasi tersebut dapat mengatasi kesulitan permodalan untuk membeli tanah liat yang biasanya di datangkan dari daerah lain seperti daerah Singorojo. Kehidupan masyarakat Meteseh selain perajin genting juga memiliki kegiatan - kegiatan yang sering di lakukan seperti kegiatan PKK bagi ibu ibu, kegiatan PKK biasanya di adakan sebulan sekali di setiap RT dan ditingkat PKK desa juga dilakukan kegiatan PKK sebulan sekali dengan tanggal yang sudah ditetapkan yaitu tanggal 21 disetiap bulannya, jadi kegiatan PKK di tingkat RT dilakukan sebelum tanggal 21 , untuk menambah ketrampilan bagi ibu ibu PKK maka pihak kami PKLM Untag Semarang , kelompok III-B di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal mengadakan pelatihan memasak dengan membuat

bakso dari bahan ikan lele atau disebut bakso lele , karena disamping harganya yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga daging sapi sehingga masyarakat akan dapat merasakan atau memiliki ketrampilan membuat bakso yang bahannya dari ikan lele, karena bahan tersebut sangat mudah di dapat dan murah dan masyarakat meteseh juga banyak yang membuat jenis perikanan lele . Selain kegiatan PKK ibu ibu juga sangat memperhatikan kesehatan bayi bayi mereka dengan mengadakan kegiatan POSYANDU yang

dilakukan sebulan sekali dengan Pemberian Makanan Tambhan ( PMT ) yang bergizi sehingga bayi balita mereka akan tumbuh sehat , dengan adanya kegiatan Posyando maka pihak kami PKLM UNTAG Semarang , kelompok III-B bersama dengan bidan dari Puskesmas Boja , di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ikut terlibat di dalamnya dengan memberikan bantuan bantuan berupa susu dan makanan tambahan kacang hijau di setiap tempat yang ada kegiatan Posyando, dengan demikian masyarakat akan berharap agar balita balita mereka dapat terpenuhi gizinya sehingga balita tersebut akan tumbuh secara normal tanpa ada penyakit kususnya penyakit kekurangan gizi . 4. Bentuk Kegiatan 1. Memberikan pengarahan dan pendampingan kepada kelompok perajin yang berhenti dengan mengadakan pertemuan pertemuan 2. Membuatkan proposal untuk memperoleh bantuan modal 3. Memberikan ketrampilan membuat bakso lele kepada ibu ibu PKK 4. Ikut serta dalam penimbangan balita dalam kegiatan di Posyando dengan memberikan susu dan pemberian makanan tambahan ( PMT ) 5. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk membentuk koperasi kelompok pengrajin genting.

C. DESKRIPSI KELEMBAGAAN OBYEK PKLM Kegiatan PKLM di laksanakan di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten kendal, yang terbagi atas 8 RW terdiri dari 45 RT dan masing

masing RW memiliki jadwal kegiatan tersendiri sehingga kegiatan demi kegiatan dapat dilaksanakan tanpa adanya waktu kegiatan yang bersamaan adapun Gambaran Umum Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut : 1. Susunan Organisasi Pemerintah Desa Meteseh a. Susunan organisasi pemerintah desa terdiri dari : i. Kepala Desa ii. iii. iv. v. Sekretaris Desa Kaur Umum Kaur Keuangan Unsur Pelaksana Teknik Lapangan, terdiri dari : - Kamituwo - Modin vi. Unsur pelaksanaan wilayah yang disebut Kamituwo b. Sekretaris Desa yang terdiri dari 1 (satu) Urusan c. Sekretariat adalah unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa. d. Unsur Pelaksana Teknik Lapangan sebagaimana dimaksud dan Kamituwo berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala desa. e. Bagan organisasi kepala pemerintahan desa sebagaimana

dimaksud, adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran peraturan desa ini, yang tidak terpisahkan dari peraturan desa ini.

2. Tugas Kepala Desa 1. Kepala Desa memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 4 peraturan ini. 2. Dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud kepala desa mempunyai tugas pokok dan kewajiban sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa Membina kehidupan masyarakat desa Membina perekonomian desa Memelihara ketentraman desa Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan

dapat menunjukkan kuasa hukumnya. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud peraturan desa ini, kepala desa mempunyai fungsi : 1. Perumusan rencana kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 2. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan bersama BPD. 3. Perumusan peraturan desa.

4. Pembinaan perekonomian rakyat. 5. Pembinaan kehidupan masyarakat desa. 6. Pembinaan ketentraman desa. 7. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa. 8. Pelaksanaan perwakilan desa, baik di dalam maupun di luar pengadilan. 9. Pembinaan kinerja perangkat desa. 10. Pengawasan tugas perangkat desa.

3. Tugas dan fungsi Sekretaris Desa Sekretaris Desa mempunyai tugas pokok membantu kepala desa dalam bidang penyusunan rencana kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa, menyusun rencana program, pembinaan administrasi yang meliputi pengelolaan keuangan, perlengkapan, kepegawaian (perangkat desa), kerumah tanggaan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi pada kepala desa, unsur pelaksana teknis lapangan dan unsur pelaksana teknis wilayah, menyusun rumusan produk-produk hukum di desa dan melakukan kegiatan administrasi dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud peraturan desa ini, Sekretaris Desa mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan

pemerintahan desa.

b. Penyusunan rencana program penyelenggaraan pemerintahan desa dan rancangan produk-produk hukum di desa. c. Penyelenggaraan administrasi dalam rangkaian penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan desa. d. Pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan administrasi pemerintahan desa, perlengkapan, kerumahtanggaan, keuangan serta administrasi desa lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. e. pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepala desa.

4. Pembangian Tugas Sekretaris Desa terdiri dari : 1. Urusan Umum 2. Urusan Keuangan Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris desa. 1. Urusan Umum mempunyai tugas pokok : a. Menyiapkan data-data untuk penyusunan rencana

perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa. b. desa. c. Menyiapkan penyusunan produk hukum di desa. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan program pemerintah

d.

Melaksanakan

urusan

ketatausahaan

perangkat

desa,

perlengkapan, kehumasan, kerumahtanggan, pengelolaan surat menyurat dan keprotokolan. 2. Urusan Keuangan mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan bahan

pembukuan, perbendaharaan, verifikasi dan tanggung jawab keuangan. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris Desa.

5. Kamituwo mempunyai fungsi : 1. Pelaksanaan koordinasi masalah perkembangan dan keadaan kependudukan di dusun.
2.

Pelaksanaan koordinasi masalah potensi desa dan kondisi geografis

desa dan batas-batas desa. 3. Penyiapan bahan-bahan rencana penyelenggaraan pemerintahan desa. 4. penyiapan bahan-bahan dalam rangka pendataan PBB, retribusi dan pajak daerah. 5. Penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan potensi desa untuk objek pungutan desa. 6. Penyusunan data monografi desa di bidang pemerintahan.

7. Perumusan bahan rencana kegiatan di bidang pemerintahan dan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan. 8. Pelaksanaan tugas lain yang dibebankan kepala desa.

6. Tugas dan Fungsi Modin Modin mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan penyusunan penyelenggaraan di bidang kesejahteraan, memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan, agama dan masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kemiskinan sesuai dengan kewenangan desa. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 13 peraturan desa ini Modin mempunyai fungsi : 1. Penyusunan bahan rencana perumusan kebijakan di bidang kesejahteraan di desa. 2. perumusan rencana kegiatan di bidang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di desa. 3. Pengkoordinasian dalam rangka pembinaan dan mengembangkan kerukunan antar umat beragama di desa. 4. pendataan dan mengolah antar penduduk muslim di desa. 5. Perumusan bahan rencana kegiatan dalam rangka ikut menunjang program pengentasan kemiskinan. 6. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka

peningkatan kesehatan masyarakat dan pemberian bantuan pelayanan

kesehatan bagi warga yang kurang mampu serta bantuan bagi warga desa yang miskin dari pemerintah kabupaten. 7. pengkoordinasian dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan masalah agama. 8. Pelaksanaan evaluasi dan inventarisasi serta pendataan dan pengelolaan data pengembangan dan permasalahan yang berkaitan dengan masalah kemiskinan, kesehatan, agama dan kesejahteraan. 9. Pelaporan dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

7. Tugas dan Fungsi Kamituwo Kamituwo bertugas membantu kepala desa dalam rangka membantu penyelenggaraan tugas di bidang pemerintahan, pembangunan dan kesejahteraan di bagian wilayah dusun. Kamituwo dalam hal ini terdiri dari kamituwo I dan kamituwo II, dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam peraturan desa ini, kamituwo mempunyai fungsi : 1. Perumusan bahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kesejahteraan di bidang wilayah (dusun). 2. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan perumusan rencana kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kesejahteraan di dusun dengan unsur pelaksanaan teknik lapangan.

3. Pemantauan pelaksanaan peraturan desa di bagian wilayahnya (dusun). 4. Pemantauan dan pelaksanaan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kesejahteraan di bagian wilayahnya (dusun). 5. Pelaksanaan evaluasi dan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang timbuk di bagian wilayahnya dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, keamanan, ketertiban, ketentraman umum. 6. Pelaksanaan penarikan PBB serta pajak dan tretribusi daerah terhadap wajib pajak dan wajib retribusi. 7. Penyetoran hasil penarikan PBB serta pajak dan retribusi daerah pad akas daerah dan penyampaian bukti setor pada bendaharawan desa. 8. pendataan, pengolahan data-data pelayanan serta pelunasan PBB serta pajak dan retribusi daerah dari wajib pajak dan wajib retribusi. 9. Pembuatan laporan dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa.

8. Tata Kerja Dalam pelaksanaan tugas, Kepala Desa, Sekretaris Desa, unsur pelaksana teknik lapangan dan unsur pelaksana wilayah (kamituwo) wajib melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi singkronisasi, baik dalam

lingkungan masing-masing maupun antar organisasi, sesuai dengan tugas masing-masing. 1. Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama antara kepala desa dan BPD serta petunjuk Bupati Kendal. 2. Kepala Desa wajib memberikan petunjuk, membina, menimbang, mengawasi pekerjaan unsur staf, usnur pelaksana teknik lapangan dan unsur pelaksana wilayah (kamituwo) dalam lingkungan Pemerintahan Desa. 3. Sekretaris Desa bertanggung serta jawab memimpin dan

mengkoordinasikan

bawahannya

memberikan

bimbingan,

petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya dan melakukan pengawasan. 4. Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Modin dan Kamituwo wajib mematuhi petunjuk-petunjuk dari atasannya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta

menyampaikan laporan tepat pada waktunya. 5. Setiap laporan yang diterima dari bawahannya masing-masing wajib diolah oleh Sekretaris Desa dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban kepala desa kepada BPD .

9. Letak geografis

Keadaan Geografi Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal memiliki batas batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara - Sebelah Selatan - Sebelah Barat - Sebelah Timur : Trisobo : Ds. Campurejo : Ds. Merbuh : Jatisari

Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tepatnya berada pada 1100 bujur timur dari Grenwich , 3,300 bujur timur dari Jakrta, serta berada pada 7,050 Lintang selatan, maka Desa Meteseh termasuk daerah tropis dan berhawa sedang , luas wilayah mencapai 751,293 Ha yang meliputi luas wilayah persawahan tang penduduk dan tanah

perkebunan ( Sumber Data : Monografi Desa Meteseh, Tahun 2012 )

10. Keadaan Geografis a. Jumlah Penduduk dan Luas Daerah Berdasarkan laporan monografi Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tahun 2012 , jumlah penduduk 9200 orang , yang terdiri dari jumlah laki laki 4420 orang dan perempuan sebanyak orang dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1357, dan luas wilayah 751,750 Ha yang terdiri dari 461,75 Ha adalah tanah

pertanian, 165 tanah kering dan tanah perkebunan seluas 125 Ha untuk mengetahui jumlah menurut kelompok disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini : umur dan jenis kelamin ,

Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Umur 04 59 10 14 15 19 20 24 25 29 30 39 40 49 50 59 Laki - Laki 497 493 495 490 489 450 437 457 342 Perempuan 426 419 397 502 510 582 610 599 466 Jumlah 923 912 892 992 999 1032 1047 1056 808 539 9200

60 > 270 269 Jumlah 4420 4780 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2012

Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa penduduk laki laki lebih sedikit dari pada penduduk wanita, adapun perbandingan jenis kelamin atau yang disebut dengan Sex Ratio ( Sugiyono : 2010 ) adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk laki laki Sex Ratio = Jumlah Penduduk Wanita X 100

4420

= 4780

X 100

= 92 jiwa,

Hal ini berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 laki laki , dengan demikian penduduk wanita lebih banyak dibanding penduduk laki laki dan untuk mengetahui jumlah luas tanah adalah sebagai berikut : Keadaan LuasTanah di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal No Jenis Tanah 1 Tanah Pertanian 2 Tanah Pekarangan 3 Tanah Perkebunan Luas Tanah Km2 461,750.000 165.000 124.543 751,293.000 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011 Prosentase 28,1 % 59,9 % 12 % 100 %

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tanah pertanian 28,1 % yang berarti Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten kendal adalah daerah pertanian , dan untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut :

Luas Wilayah Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk X 1 Km2

751,2930.000 = X 1 Km 2

9200

= 81,66 Km 2 Dari hasil perhitungan kepadatan penduduk di atas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk secara geografis termasuk kriteria sedang .

b. Keadaan Penduduk Menurut Pekerjaan Keadaan penduduk di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal pekerjaannya sangatlah beragam dan menurut data sebagai berikut : Keadaan Penduduk menurut pekerjaannya No Jenis Pekerjaan 1 Petani 2 3 4 5 6 7 8 9 Buruh tani Pengusaha Buruh Industri Buruh bangunan Pedagang PNS/ ABRI Pensiunan Lain-lain Jumlah 675 2227 25 325 1025 37 68 25 27 100 % Prsentase 15.2 % 50.2 % 0.56 % 7.33 % 23.1 % 0.83 % 1.53 % 0.56 % 0.61 %

Jumlah 4.434 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2012

Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa yang bekerja dari jumlah penduduk keseluruhan 9200 adalah 4.434 atau 48,2 % yang berarti bahwa penduduk yang bekerja hanya 50,2 % sedangkan yang 49,8 % adalah termasuk pengangguran dan usia belum kerja , dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 4.434 diatas yang paling banyak adalah sebagai petani yaitu sebesar 50,2 % sedangkan yang paling sedikit adalah bekerja sebagai pensiunan yaitu sebanyak 0.56 % dengan demikian maka dapat dipsimpulkan bahwa Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan daerah agraris terbukti sebagian besar penduduknya bermata pencaharian atau bekerja sebagai petani , namun juga tidak kalah dengan adanya para pengrajin genting dan pengrajin genting Meteseh sudah banyak di kenal dan banyak luar daerah kendal yang sudah memakai genting Meteseh, seperti daerah Purworejo, Temanggung dan daerah Parakan.

a.

Keadaan penduduk menurut Agama Agama yang ada di Desa Mateseh No 1 2 3 4 5 Agama Islam Kristen Katolik Hindu Budha Jumlah 8830 370 Presentase 96 % 4% 100 %

9200 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh ,Tahun 2012

Menurut data di atas maka dapat dikatakan bahwa sebagaian besar penduduk Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah ber agama Islam sebanyak 96 % , dan ada juga orang yang ber agama Kristen sebanyak 4 % dan yang beragama Katolik 0 % dari jumlah penduduk 9200 jiwa. Walau di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tedapat bermacam macam agama tetapi kehidupan di masyarakat tetap kondusif dan selama kami melakukan kegiatan PKLM tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan agama sehingga masyarakat saling menghormati antara agama yang satu dengan agama yang lainnya, dan kami kelomopok PKLM di Meteseh tidak pernah menyentuh permasalahan agama baik secara umum maupun secara kelompok PKLM, jadi kami tidak bersentuhan dengan kepercayaan mereka dan tidak pernah mempersoalkan dalam hal agama , baik itu Islam , Kristen , Hindu ,Budha , dan Katulik dan dalam kegiatan keagamaan team juga mengikuti seperti pengajian pengajian , sehingga team PKLM UNTAG Semarang dapat mengenal warga dengan baik dan kami team PKLM tidak pernah membedakan apakah itu orang Islam maupun orang beragama lain kami team PKLM tidak pernah membeda bedakan soal orang beragama, semua masyarakat di kenal dengan baik tanpa adanya perkecualian baik dari segi agama maupun dari segi tingkat ekonomi.

c. Keadaan Penduduk menurut pendidikan

Keadaan Pendidikan Penduduk No 1 2 3 4 5 6 7 Pendidikan Tamat akademi / S1 Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tidak Tamat SD Belum Tamat Lain-lain Jumlah 429 3356 2545 1465 311 173 Prosentase 5,18 % 40,5 % 30,7 % 17,7 % 3,76 % 2,09 % 100 %

8279 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh ,Tahun 2012

Dari data di atas maka dapat dikatakan bahwa sebagaian besar penduduk Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah tamatan Sekolah Dasar ( SD ) sebanyak 40,5 % dari jumlah

penduduk 9200 jiwa, sedangkan yang tamatan S1 hanya 5,18 % , sedangkan yang tamatan SLT dan SLTA mencapai sekitar 48 % dengan demikian maka tingkat pendidikan masyarakat di Desa Meteseh termasuk kriteria menengah ke bawah .

d. Keadaan tempat peribadatan Di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tempat peribadatan ada bervariasi bukan hanya masjid saja tetapi ada beberapa gereja dan ada beberapa mushola dan ada beberapa masjid.

Keadaan tempat tempat beribadah No 1 2 3 Agama Masjid Mushola Gereja Jumlah 9 16 Presentase 30,8 % 61,5 % 7,69 % 100 %

2 37 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh,Tahun 2012 11. Badan Permusyawaran Desa ( BPD )

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan sebuah lembaga desa yang dibentuk di tiap-tiap desa di seluruh Indonesia yang pembentukannya dilatarbelakangi oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maupun Undang-Undang penggantinya yaitu UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sesuai dengan tugas dan fungsi dari lembaga ini yakni sebagai lembaga yang menjalankan fungsi legislasi, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta menjalankan fungsi pengawasan, maka diharapkan dengan efektifnya pelaksanaan fungsi tersebut dapat diwujudkan keseimbangan kekuatan antara elemen masyarakat yang direpresentasikan oleh BPD dengan pemerintah desa. Di level desa perlu dibangun good governance (tata kelola pemerintahan yang baik) yang memungkinkan keterlibatan seluruh elemen desa yang direpresentasikan melalui kelembagaan BPD dalam setiap urusan publik, penyelenggaraan pemerintahan serta

merumuskan kepentingan desa. Tentunya ini dapat terwujud apabila BPD memiliki posisi tawar ( bargaining position ) yang kuat tidak hanya

terhadap pemerintah desa tetapi juga terhadap pemerintah supra desa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif, dengan rnenggunakan metode wawancara mendalam (in depth interview) sebagai teknik pengumpulan data utama, yang didukung dengan data sekunder sebagai data pelengkap. Purposive sampling digunakan sebagai teknik pemilihan informan, dengan kriteria penentuan informan didasarkan atas pengalaman dan pengetahuan informan dalam berinteraksi dengan para anggota BPD secara perorangan maupun secara kelembagaan. Konsep kinerja maupun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini menggunakan konsep wancara langsung, serta konsep-konsep lain yang dianggap relevan dalam mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tugas dan fungsi BPD Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD pada dasarnya mengacu pada tugas dan fungsi dari lembaga ini yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yaitu melaksanakan fungsi legislasi, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta fungsi pengawasan. Namun dalam pelaksanaannya pelaksanaan fungsi legislasi dari BPD Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ini, belum dilaksa nakan secara efektif. Salah satu penyebab ketidakefektifan pelaksanaan tugas dan fungsi dari lembaga ini khususnya pelaksanaan fungsi legislasi karena minimnya pemahaman serta keterampilan dan kemampuan anggota masyarakat di Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal terhadap pelaksanaan fungsi legislasi tersebut. Kondisi ini juga sangat dipengaruhi oleh kurang tanggapnya aparat desa dan

Lembaga Desa selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kelembagaan. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja organisasi tersebut meskipun secara umum dinilai baik, namun

terlepas dari penilaian masyarakat tersebut ternyata masih ditemukan sejumlah fakta yang apabila dikaitkan dengan indikator-indikator kinerja organisasi BPD menunjukkan bahwa ada beberapa indikator kinerja yang belum terpenuhi dalam struktur keanggotaan BPD Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yaitu masih adanya sejumlah elemen masyarakat yang belum terwakili dalam struktur keanggotaan lembaga tersebut Fungsi pengawasan dari BPD dinilai sebagai fungsi yang paling gencar dilaksanakan dibandingkan pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain. Sedangkan fungsi legislasi merupakan fungsi yang paling minim dalam hal penerapan dan pelaksanaannya. Masih terdapatnya pelaksanaan fungsi dari BPD yang dinilai masih minim, tentu raja tidak dapat dilepaskan dari sejumlah faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut. Faktor yang dinilai sebagai hambatan dominan yaitu kurangnya

pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh anggota BPD perihal pelaksanaan tugas dan fungsinya serta faktor-faktor yang lain yaitu ketiadaan ruang privasi bagi pare anggota BPD dan masih minimnya honor yang diterimanya. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah perlunya mengintensifkan bentukbentuk pembinaan dan pemberian keterampilan-keterampilan teknis kepada pars anggota BPD.

Mengupayakan kaderisasi calon-calon anggota BPD yang dinilai kapabel dan sedapat mungkin seluruh elemen masyarakat dan tidak hanya sekedar mengandalkan faktor ketokohan semata, pengadaan sarana dan prasarana serta perumusan kebijakan guna meningkatkan jumlah kompensasi atau honor yang diterima oleh para anggota BPD. Badan Permusyawaratan Desa untuk setiap kabupaten diatur berdasarkan peraturan daerah yang diterbitkan oleh Bupati selaku kepala daerah. Peraturan daerah kabupaten / kota dibuat oleh DPRD kabupaten / kota bersama bupati / walikota. Untuk BPD di desa dibentuk berdasarkan Penetapan jumlah anggota BPD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk desa tersebut diatur dalam Bab II (pasal 11) Peraturan Daerah Kabupaten Kendal No. 8 Tahun 2006 tentang Pembentukan BPD. Banyak sedikitnya jumlah anggota BPD dalam suatu desa, bukan berarti menjadi jaminan bahwa desa yang mempunyai anggota BPD lebih banyak maka desa tersebut akan lebih maju dibanding dengan desa yang mempunyai anggota BPD lebih sedikit, akan tetapi maju dan tidaknya suatu desa tersebut lebih ditentukan dari kinerja atau aktivitas BPD itu sendiri, karena BPD merupakan mitra kerja pemerintah desa yang sangat berperan bagi kemajuan desa yang demokratis. Badan Permusyawaratan Desa yang berfungsi menampung aspirasi masyarakat, serta menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa harus berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga masyarakat desa merasa terlindungi oleh para wakil-wakilnya di BPD, Daerah yang mengatur tentang pedoman pembentukan Badan Permusyawaratan Desa

disesuaikan pula dengan Peraturan Pemerintah tersebut. Hal di atas sesuai dengan penjelasan yang menjelaskan bahwa : Dalam Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota dibentuk Pemerintahan Desa yang terdiri dari pemerintahan desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Sedangkan lebih lanjut dinyatakan bahwa Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan

meyalurkan aspirasi masyarakat. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang demokratis yang mencerminkan kedaulatan rakyat. engertian desa menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia. Pemerintahan desa yang semula merupakan unit pemerintahan terendah di bawah Camat, berubah menjadi sebuah yang mempunyai kebebasan untuk mengurus kepentingan masyarakat setempat dan mempertanggungjawabkannya pada masyarakat setempat pula. Pada peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 tentang desa di jelaskan bahwa BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa dan merupakan wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan

kerterwakilan wilayah yang ditetapkan denagan cara musyarawah dan mufakat. Pada Pasal 35 peraturan tersebut menjelaskan BPD mempunyai wewenang :

a) b)

Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa

c) d) e)

Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa Membentuk panitia pemilihan kepala desa Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

f)

Menyusun tata tertib BPD.

Kemudian pada Pasal 36 dijelaskan bahwa BPD mempunyai hak : a) b) Meminta keterangan kepada Pemerintah Desa Menyatakan pendapat.

Pada Pasal 37 Anggota BPD mempunyai hak : a) b) c) d) e) Mengajukan rancangan peraturan desa Mengajukan pertanyaan Menyampaikan usul dan pendapat Memilih dan dipilih; dan Memperoleh tunjangan.

Anggota BPD mempunyai kewajiban :

a) Mengamalkan

Pancasila,

melaksanakan

Undang-Undang

Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan b) Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa c) Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia d) Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat e) Memproses pemilihan kepala desa f) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan g) Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa agar mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan penyelenggaraan administrasi desa, maka setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat. Oleh karena itulah, Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi mengayomi adat istiadat, menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat, serta mengawasi pelaksanaan peraturan desa dan peraturan Kepala Desa, mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa.

BAB II PENYAJIAN ANALISIS SWOT DAN RENCANA PROGRAM KERJA PKLM

A. PERMASALAHAN

1. Kelemahan a. Banyak pengangguran b. Banyak angkatan kerja yang tidak memiliki ketrampilan c Kekurangan permodalan bagi usaha pengrajin genting d Harga yang tidak sesuai dengan pengeluaran e Tidak adanya administrasi kegiatan PKK f Tidak adanya papan nama pada posyandu g Kegiatan posyandu tersendat 2. Ancaman a Banyak pengrajin yang gulung tikar b Meluapnya pengangguran yang tidak memiliki ketrampilan c Terjadi hal hal yang tidak diinginkan, pencurian dan perkelahian

d Menurunnya kesehatan bagi balita

B.

POTENSI Adapun potensi yang dimiliki Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan a. Adanya koperasi simpan pinjam b. Semangat kerja masyarakat yang tinggi c. Adanya aparat kepolisian dalam masyarakat d. Adanya PKLM Untag Semarang e. Banyaknya tenaga kerja yang ahli dibidangnya 2. Peluang a. Pengembangan usaha pengrajin genting b. Adanya usaha di bidang peternakan c. Adanya usaha kecil rumah tangga d. Persatuan dan kerjasama masyarakat yang kuat

C. TARGET Dalam kegiatan PKLM UNTAG Semarang tahun 2012 , di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal target yang ditentukan adalah : 1. 2. 3. Terbentuknya Koperasi Usaha Genting Terbentuknya Saham PKK Pembenahan administrasi PKK

4. 5.

Pembenahan administrasi Posyandu Pemberian Ketrampilan membuat bakso dari Lele kepada ibu-ibu PKK

BAB III PELAKSANAAN RENCANA / PROGRAM KERJA

A. TARGET 1. Terbentuknya Pondok Baca di Desa Meteseh Sebagai program unggulan dari kelompok 1 KKN mahasiswa berharap masyarakat Desa Meteseh menjadi desa yang melek baca dan menjadikan SDMnya lebih berkualitas. Pondok baca itu sendiri sebenarnya telah ada di Dusun Slamet Kecamatan Meteseh Kabupaten Kendal dengan nama Pondok Baca Ajar. Namun sayangnya pondok baca tersebut kurang terurus seperti buku yang tidak tertata rapi, rak yang hampir patah, paku-paku yang udah mulai terlepas, kurangnya rak buku dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya banyak potensi yang bisa digali agar kegunaannya menjadi maksimal. Sejarah berdirinya Pondok Baca Ajar dimulai ketika sang pendiri Heri Chandra Santoso prihatin melihat banyaknya anak putus sekolah di sekitar tempat tinggalnya, yang kemudian mendirikan pusat pelatihan

anak, Pondok Baca Ajar. Ia ingin anak-anak itu tak ketinggalan dengan yang lainnya. Selain itu, sang pendiri membekali 30 remaja putus sekolah dengan beberapa keterampilan salah satunya adalah membuat kerajinan dari plastik bekas. Generasi muda merupakan calon penerus bangsa. Sayangnya, nasib mereka masih banyak yang terabaikan. Kenyataan inilah yang mendorong Heri Chandra Santoso mendirikan Pondok Baca Ajar, di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Lewat pondok baca itu, Heri ingin mengembangkan potensi anak-anak putus sekolah. Saat ini, di pondok baca yang berdiri sejak 2007 ini terdapat 30 anak binaannya. "Mereka putus sekolah karena orang tua tidak mampu membiayai," ujar Heri, warga asli Dusun Slamet, Desa Meteseh.

Kegiatan yang dilakukan sehari-hari di Pondok Baca Ajar antara lain membaca buku, pelatihan bahasa inggris, belajar komputer, belajar sejarah lokal, dan membaca puisi. Heri ingin anak-anak tersebut bisa mengetahui perkembangan kebudayaan teknologi, namun tetap tidak melupakan sejarah lokal.

Ia tertarik untuk memberdayakan remaja putus sekolah ini karena memang sejak kuliah aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Heri adalah sarjana

Sastra Indonesia alumni Fakultas Sastra Universitas Diponegoro tahun 2007. "Saya juga terpanggil untuk memberdayakan mereka, karena sebenarnya ada potensi yang bisa dikembangkan," ujarnya.

Setelah lulus, ia bersama beberapa rekan-rekannya sepakat mendirikan sebuah perpustakaan sederhana untuk menampung anak-anak setempat. Ia pun meminta bantuan kepada para remaja karang taruna untuk mendukung programnya tersebut.

Awalnya, pondok baca ini hanya menempati ruang tamu milik orang tua Heri. Ketika itu, hanya ada 15 anak yang rutin datang. Heri mengumpulkan buku-buku dari sumbangan berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan sumbangan pribadi. "Kini sudah ada 2.000 judul buku," imbuh pria kelahiran Kendal, 22 Mei 29 tahun lalu. Buku-buku tersebut mulai dari buku ilmu pengetahuan, sejarah kebudayaan hingga buku cerita anak.

Selain mengenalkan kegemaran membaca buku, dua bulan sekali, Heri juga mengadakan seminar dan pelatihan penulisan cerita pendek dan pengolahan bahan-bahan plastik yang sudah jadi sampah untuk dijadikan cenderamata atau souvenir.

Mereka memanfaatkan bahan tersebut dibuat tas, topi, dan berbagai

suvenir lainnya. Dari hasil kerajinan ini, dalam sebulan Heri bisa mengumpulkan omzet Rp 10 juta. Bahkan, di saat-saat tertentu, seperti akhir tahun, omzet bisa mencapai Rp 20 juta. Penjualan aneka produk plastik tersebut masih di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pendapatan dari usaha ini memang masih kecil. Memang dalam usaha ini, Heri tidak mengejar omzet. Ia lebih mementingkan kemandirian anak-anak itu untuk menghadapi hidupnya di masa mendatang.

Dalam menjalankan kegiatannya ini, Heri mengaku mengalami sejumlah kendala. Salah satunya adalah meyakinkan para orang tua anak-anak putus sekolah tersebut bahwa kegiatan yang ia jalankan tidak dipungut biaya alias gratis. "Awalnya para orang tua tidak mengizinkan karena khawatir dipungut biaya," ujar Heri.

Heri memaklumi karena mayoritas orang tua murid-muridnya bekerja sebagai petani kelas gurem dan buruh dengan penghasilannya yang paspasan.

Kendala lainnya adalah rendahnya budaya membaca di masyarakat pedesaan. "Saya berusaha meyakinkan masyarakat tentang pentingnya membaca untuk membuka cakrawala," ujarnya.

Namun masalah yang paling serius adalah tidak adanya perhatian dari Pemerintah. Bahkan, Kepala Desa Meteseh bukannya membantu kegiatan sosial ini, malah menentang adanya perpustakaan buatan Heri. "Mereka curiga saya memiliki motif-motif tertentu di balik kegiatan sosial ini," ujarnya.

Namun Heri tidak berkecil hati, dan terus menjalankan aktivitasnya. Justru banyak pihak lain yang mau mengulurkan bantuan. "Beberapa yang pernah memberikan bantuan antara lain Kompas dan Astra," ujarnya.

Meski banyak mengalami kendala, Heri yakin tetap memberikan pengaruh positif. Ia pun hanya menganggap kendala itu sebagai kerikil-kerikil kecil. mal

2. Terbentuknya Saham Modal pada PKK Meteseh PKK merupakan bentuk kegiatan ibu rumah tangga di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, kegiatan tersebut di lakukan setiap sebulan sekali, PKK juga merupakan kekuatan bagi ibu ibu untuk membantu dan menopang kebutuhan sehari hari karena dalam kegiatan PKK di adakan arisan dan iuran iuran lain yang sifatnya sosial, agar untuk dapat dipakai untuk modal paka Team PKLM memberikan motivasi kepada ibu ibu PKK untuk membentuk modal saham dengan cara

membentuk kelompok saham yang beranggotakan seluruh anggota PKK menjadi anggota saham dengan besarnya saham seratus ribu rupiah setiap anggota dengan jangka waktu sampai 7 bulan atau sampai lebaran atau sekitar bulan Juli Agustus 2012 . Menurut pendapat team PKLM UNTAG pembentukan saham perlu dilakukan karena untuk membentu perekonomian ibu rumah tangga, karena akan sangat meringankan beban para ibu rumah tangga , jika ibu rumah tangga meminjam maka ibu rumah tangga tersebut membayar sebesar bunga yang telah ditentukan bersama yaitu 2 % , misalnya anggota saham meminjam Rp 100.000 maka setiap bulan / setiap pertemuan mereka membayar Rp 12.000 sudah termasuk bunga , jauh lebih murah jika dibandingkan dengan angsuran bank , dengan adanya saham PKK tersebut para anggota dapat meminjam uang di PKK tersebut. 3. Kegiatan Posyandu Kegiatan posyandu rutin dilakukan oleh ibu ibu kususnya ibu rumah tangga muda yang masih memiliki anak balita , kegiatan posyandu di lakukan di setiap RT dan rutin dilakukans etiap sebulan sekali kegiatan ini di pandu dan di laksanakan oleh pengurus posyandu dan dibantu oleh seorang Doketer atau tenaga kesehatan dari kecamatan, sehingga jika ada balita yang sakit langsung di rujuk ke Puskesmas Boja, Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, sehingga penyakit pada balita dapat diantisipasi sedini mungkin.

Dalam kegiatan posyandu team PKLM membantu memberikan makanan tambahan berupa susu dan makanan ringan serta memberikan kacang hijau kepada balita, di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal terdiri dari 7 kelompok posyadu antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Posyandu Aggrek di Dusun Krajan Tengah Desa Meteseh Posyandu Dahlia di Dusun Rowosari Desa Meteseh Posyandu Twratai di Dusun Segrumung Desa Meteseh Posyandu Bougenfil di Dusun Slamet Desa Meteseh Posyandu Kenanga di Dusun Krajan Barat Desa Meteseh Posyandu Mawar di Dusun Krajan Timur Desa Meteseh 7. Posyandu Melati di Dusun Teseh Desa Meteseh ( Struktur posyandu terlampir ) Adapun keadaan balita di setiap posyandu adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Dusun Dusun Krajan Tengan Desa Meteseh Dusun Rowosari Desa Meteseh Dusun Segrumung Desa Meteseh Dusun Slamet Desa Meteseh Dusun Krajan Barat Desa Meteseh Dusun Krajan Timur Desa Meteseh Dusun Teseh Desa Meteseh Jumlah Balita Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , 2011 Jml Balita 130 132 91 60 72 53 105 643

GARIFIK KEADAAN BALITA DI DESA METESEH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

D T B LITAD S M TE E AA A E A E S H
10 4 10 2 10 0 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , 2011 Keterangan Grafik 1 2 3 4 5 6 7 Dusun Krajan Tengan Desa Meteseh Dusun Rowosari Desa Meteseh Dusun Segrumung Desa Meteseh Dusun Slamet Desa Meteseh Dusun Krajan Barat Desa Meteseh Dusun Krajan Timur Desa Meteseh Dusun Teseh Desa Meteseh Jumlah Balita Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011 130 132 91 60 72 53 105 643 20,22 % 20,53 % 14,15 % 9,33 % 11,20 % 8,24 % 16,33 % 100 %

Dari grafik tersebut dapat di ketahui bahwa balita yang paling banyak adalah di Dusun Rowosari yaitu 20,53 %, karena Dusun Rowosari merupakan Dusun yang paling banyak warganya dan paling banyak usia suburnya sehingga pertumbuhan penduduknya tergolong paling tinggi, karena adanya pasangan kawin muda dan setelah lulus SLTP atau SLTP kebanyak kemudian kawin dan bekerja membantu orang tuanya .

B. Pelaksana Program 1. Pelindung 2. Pembimbing Lapangan 3. Ketua 4. Sekretaris 5. Bendahara 6. Bidang Pelaksana Pada tanggal 21 Januari 2012 : Team mahasiswa PKLM mengikuti kegiatan di posyandu Dusun Krajan Timur, kegiatan tersebut dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai, di pos yandu team PKLM ikut serta dalam : Kepala Desa Meteseh : Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si. : Suwoso Djati : Yamidi : Ratna Listiyani : Sisyanto.

pelaksanaan penimbangan balita yang berjumlah 50 balita dan jumlah dalam data semuanya ada 53 jadi ada 3 balita yang tidak di timbang dan tidak mendapat perawatan Gizi dan makanan tambahan dari pos yandu Mawar . Setelah team PKLM UNTAG melihat secara langsung di lapangan maka banyak kekurangan dalam penanganan administrasi yang dimiliki oleh

kelompok posyandu di Dusun Krajan Timur , kekurangan tersebut antara lain buku catatan balita, buku catatan kehadiran balita, dan papan nama. Team PKLM UNTAG kemudian membantu menyelesaikan adminsitrasi yang belum lengkap tersebut untuk dilengkapi , dengan cara dicatat terlebih dahulu administrasi yang kurang setelah di catat kemudian secara bersama sama kelompok mengerjakan hal hal yang dirasa masih kurang, sehingga tugas kelompok menyelesaikan pekerjaan di pos PKLM UNTAG Semarang, balita yang dilayani di posyandu Dusun Krajan Timur adalah sebanyak 53 balita datanya sebagai berikut :

POSYANDU RW 03 DATA BALITA KRAJAN TIMUR No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama Balita Anggun Dwiyarni Laviola Delviena Fandi Prasetyo Nova Widianingsih salwa Anis nabila Ridho alfyan Syah Subkhi Dewangga Dinar Putro Alifah Rohadatul Aisy Farel Pribadianto Lingga Defa Arfega Tiara Rahma Wati Slamet Junianto Putri Ayu Balqis A.M Rhaifa Riasi Ayuna Nafi Khoirun Nisa Fahreza Sefi Kirana Ramadhani J.Teguh Mirza Yusuf Fadiar Dimas Bangun Fajar Pratama Nabila Revalina Putri Gita Citra Nirmala Rohmad Syamsul M M.Alifiyan Nanda Fahrudin Agus Nurrohman A.Fachrizal Pratama Bintany Audia D.P Tyusuf Adi S M.Fakhur Ridho Arlintang Derby ardina Tgl Lahir 26/4/2006 06/11/2006 05/03/2006 11/07/2006 15/11/2006 12/07/2006 20/12/2006 14/1/2007 02/10/2007 24/4/2007 05/09/2007 28/6/2007 08/09/2007 08/01/2007 14/8/2007 09/05/2007 27/10/2007 14/9/2007 20/6/2007 Nama Orang Tua Masrur/gunawati Ragil sukamto/Asromah Mujazen/wahyuni Witoyo/Manisih Puji Supalal/Ngatemi Wahyudiono/Rohmiati Ndaru dinardito/RW Wid Nuryadi/Zumrofun Jumanto/Dwi wahyu Arni wahrodo/Sumilah Bero/Juwariyah Jhoni/Paryumi Budi.S/Prihati Suroto/istiqomah Suhono/Muntarni Fandholin/Rifiatun Wahudi/Susiyantiningsih Yanto/Mukhayatun Nurfatoni/Ema W Pipin/Aries Suresmanto/Ara Deddy/Carolina Rohadi/Suyanik Chaeron/Katim Mahmudi/Istatul Efendi/Siti Suyudi/kiryati Hermanto/Nurmawatik Nurmanto/Riwayati Pani/maslakhah Sanuri/Winarsih Tri S/Ria Novita Joko wahono/Satiyah

23/1/2008 21/2/1008 03/08/2008 23/3/2008 26/6/2008 26/7/2008 08/08/2008 30/8/2008 10/04/2008 30/3/1009 21/3/2009 20/6/2009

35 Lidya Sekar Arumsari 29/5/2009 36 Jundan Tri A. 37 Annindia Cintia Z 24/9/2009 38 Vicky Alifviona 13/11/2009 39 Alfyan Raditya 12/12/2009 40 Andika Dwi Setiawan 17/12/2009 41 Zoel Edo Januar 01/08/2010 42 Safira Hariyanti 21/2/202010 43 M.Alfa R.Fadiar 20/2/2010 44 Adinda S.N 28/4/2010 45 Ravca Putra Aldilla 14/6/2010 46 Indah estiningsih 07/09/2010 47 Rivanna Aurelliao 6 bulan 48 Akhmad Akbar Rivano 3 bulan 49 Erik Fajriyan 10/02/2010 50 Ahmad Fariz 29/9/2010 51 Kevin 26/9/2010 52 Haffi 4 bulan 53 Ilham Ibnu Maulana 23/1/2011 Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011

Siti R/Sumardi Bidi S/priyati Rochimin/Eka R Suwarto/Mulyani Dartoyo/trimah Masrur/gunawati Bambang/mei Harry S/ Ngatemi Nurfatoni/Ema W Suprayitno/Tri suwarni Supiyarto/Sri suwarni Pardi/Dewi Kusmiyati Puji Supalal/Ngatemi Mulyono/Nur kamidah Maryono/Sulastri sumarsidah Kristiana Zaeni/Sumiasih

Pada tanggal 22 Januari 2012 : Kegiatan kerja bakti sering dilakukan oleh masyarakat di Dusun Krajan Tengah, dalam kegiatan kerjabhakti tersebut tem PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat dalam pembersihan jalan dan pembersihan saluran air agar air dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan banjir serta akan beakibat air yang meluap di jalan jalan sehingga akan mengganggu kelancaran lalu lintas. Pada tanggal 23 Januari 2012 : Pertemuan kelompok pengrajin genting dilaksanakan tanggal 23 Januari di rumah Bapak Nurwadi , dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.30 WIB

yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team ikut terlibat di dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut adalah , 1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi. 2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada yang di atas tujuh ratus ribu rupiah. 3. Penjualan masih dilakukan sendiri sendiri, jadi jika yang bertempat tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun tidak cepat laku. Hal hal tersebut yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi dengan harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting .

Pada tanggal 25 Januari 2012 : Pertemuan kelompok pengrajin genting dilaksanakan tanggal 23 Januari di rumah Bapak Nurwadi , dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.30 WIB yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team ikut terlibat di dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut adalah , 4. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi. 5. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada yang di atas tujuh ratus ribu rupiah. 6. Penjualan masih dilakukan sendiri sendiri, jadi jika yang bertempat tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun tidak cepat laku. Hal hal tersebut yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh

Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi dengan harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting yang kebanyakan mengalami kemunduran atau bahkan tidak dapat beroperasi lagi.

Pada tanggal 25 Januari 2012 : Pertemuan kelompok pengrajin genting DI DUSUN Krajan Tengah dilaksanakan tanggal 25 Januari d dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.00 WIB yang dihadiri sekitar 22 orang , dalam pertemuan tersebut team PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat di dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang dihadapi ternyata sama dengan permasalahan di dusun lain , permasalahan tersebut adalah , 1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi. 2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.

3. Penjualan masih dilakukan sendiri sendiri, jadi jika yang bertempat tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun tidak cepat laku. permasalahan di atas yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat

pengrajin genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi pengrajin genting dengan harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting agar dapat menopang perekonomian keluarganya. Pada tanggal 27 Januari 2012 : Team PKLM UNTAG Semarang pada tanggal 27 Januari ikut membantu pelayanan kepada masyarakat di kantor Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat ini banyak masyarakat yang ingin memperoleh surat surat yang dibutuhkan , dan banyak pula yang mengurus pembayaran pajak, dalam keikutsertaannya melakukan pelayanan masyarakat team PKLM UNTAG membantu dalam pencatatan yang nantinya akan dimasukan arsip sebagai bukti pembayaran ataupun sebagai bukti kepenguran masyarakat sehingga jika ada salah satu masyarakat yang konplin akan ada bukti untuk menyampaikan kepada

masyarakat tersebut, karena kehidupan di pedesaan sifatnya kekeluargaan artinya semua masyarakat sudah saling percaya baik kepada aparat pemerintah desa maupun kepada sesama masyarakat itu sendiri, sehingga sering terjadi kelupaan kelupaan yang tanpa disengaja terjadi, seperti orang akan membayar pajak di desa tetapi berhubung sudah bertemu Kepala Dusun di jalan maka di bayarkan di jalan itu pula, pembayaran tersebut sudah diterima dan karena dalam perjalanan tentu saja Kepala Dusun tidak membawa kuitansi pambayaran sehingga banyak kemungkinan dapat lupa, orang yang membayar pajak juga mungkin lupa sudah membayar pajak atau belum , dan Kepala Dusun mungkin juga lupa kapan pembayaran dilakukan , karena tidak adanya bukti pembayaran. Untuk lebih memperkuat bukti bukti administrasi maka team PKLM ikut membantu penulisan bukti administrasi tersebut untuk di berikan kepada yang bersangkutan dan sebagai arsip bagi pemerintah desa, agar tidak terjadi adanya kesalahan kesalahan yang akan ditimbulkan di kemudian hari.

Pada tanggal 29 Januari 2012 : Kerja bakti di Krajan Timur dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2012 dalam pelaksanaannya masyarakat bersama team PKLM UNTAG Semarang membenahi jalan jalan yang berlubang agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas , karena di musim penghujan banyak jalan jalan berlubang yang terdapat di jalanan , dengan sedikit memberikan semen dan pasir maka jalan

yang berlubang tersebut di tutup agar dapat dilalui kendaraan dan lancar dalam berlalu lintas. Pada tanggal 1 Februari 2012 : Pertemuan kelompok pengrajin genting DI DUSUN Krajan Tengah dilaksanakan tanggal 1 februari 2012 dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.00 WIB yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat di dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang dihadapi ternyata sama dengan permasalahan di dusun lain , permasalahan tersebut adalah , 1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi. 2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada yang di atas tujuh ratus ribu rupiah. 3. Penjualan masih dilakukan sendiri sendiri, jadi jika yang bertempat tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun tidak cepat laku. Permasalahan permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin garis besarnya sama antara dusun Krajan Barat , Krajan Timur ataupun dusun lain

yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin genting garis besarnya adalah persoalan pemasaran, permodalan dan biaya pembuatan , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi pengrajin genting dengan harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting agar dapat menopang perekonomian keluarganya

Pada tanggal 2 Februari 2012 : Dalam kegiatan posyandu di Dusun Segrumung Desa Meteseh, Team PKLM UNTAG Semarang ikut dalam pelaksanaan dengan memberikan bantuan berupa makanan tambahan , di posyandu Segrumung banyak balita yang di layani kesehatannya oleh bidan dari Puskesmas Boja, balita di Segrumung sebanyak 91 balita sebagai berikut : DAFTAR ANAK BALITA POSYAANDU TERATAI DUSUN SEGRUMUNGRW 06 & RW 07 No 1 2 3 4 5 NAMA ANAK Rico Reihan Rifa M Raditya Senopati Nadila Pratiwi Citra JK L L L P P TGL LAHIR 15-2-2006 25-3-2006 10-5-2006 17-5-2006 9-6-2006 NAMA ORANG TUA Wiyako/Istianah Pri Rifai/ Rusmiyati Muniah/Agung Mngateno/Rusiyatun Asep/Inu RT/RW 03/06 01/07 04/07 04/07 04/07

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Lapanca Sugiyarto Riska Istiana Satria Fernandez P Septi Damar Ferdiyanto Pasya Septiar Reza Aditya Vinisia Afrizal Anggita Risma Fika Febriani Indra Fika Restiani Nur Azizatur S Agus Evan Reizi Ratna Safitri Yeriko Andika Wahyu S Nina Tri Cahya Dimas Ibnu Sani Mufida Anisa Fitri Tutik Jihan Ata Oki Azam Ariska Y Nadia (Nadin)

Alvin S Eka Iksan

L P L P L L L L L P L P P P L P P L L L P L L P L L L P P P L P P L L P P P L L L L

19-6-2006 14-6-2006 26-7-2006 -9-2006 -10-2006 -10-2006 14-9-2006 14-8-2006 1-1-2007 1-1-2007 9-1-2007 26-1-2007 -2-2007 5-2-2007 8-5-2007 17-6-2007 10-8-2007 12-8-2007 21-8-2007 22-8-2007 28-4-2008 4-5-2008 16-6-2008 27-6-2008 -7-2008 26-12-2007 -12-2007 27-8-2008 28-10-2008 - -2008 - -2008 - - 2008 - -2008 6-1-2009 22-12-2008 28-12-2008 -9-2008 - -2008 -1-2009 -1-2009 10-1-2009 10'3-2009

Elyas/Tri Purmar/Hartini Gunawan/Dwi K Rubi/Katini Lani F/Muti'ah Kirmadi/Lita Inarni/Juwari Erfina/Heri Ana/Tukino Suwandi/Anik Ana/Yusman Tartini/Suwarno Juminten/Suwarno Ida/Miyono Bejo/Rohati Rustini/Sutrio Sugeng/Kholifah Rusmi/Nur Rokhim Tutik/Jumarno Sutamah/Yahmin Sulasmi/M. Suluri Gito. E. F/ Kustiyanti Utomo/Intari Yatin/Sugiyanti Rohani/Purwanti Agus P/Sumiyati Nurjanah/M. Hadimin Purwanto/Sumini Sulijan/Salbiyah Elyas/Tri Mulyadi/Anida Ndanah/Parmin Basari/Farida Tarwo/Prehati Salim/Miyem Susanto/Lestari Susanto/Arimah Asri/Jumirgin Susmiyati/Hardi Mulyati/Ngatiman Supiyono/Istitik Waluyo/Menik

04/07 04/07 02/07 03/07 04/06 03/06 03/06 01/07 02/07 01/07 03/06 04/07 04/07 04/06 01/07 01/07 03/07 01/07 04/06 04/07 02/07 03/07 03/07 03/07 02/07 02/07 01/06 03/07 04/06 04/07 04/06 03/06 04/06 03/07 01/07 01/07 01/07 03/06 02/06 03/06 04/07 01/07

48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89

Alya Reva Decha Yani Bagus Pujiyanto Yeni Musyarifa kevin Aditya P Arga Raditya Dika Raisya Desta G Desty G Alzaina M

Gilang

P P P L P L P L L L L L P P L L P L L P L L P L L P L P L L L P P P P P P P P L

Velin Tegar Nazwa

-9-2008 - -2008 26-2-2008 4-7-2009 8-6-2009 16-6-2009 - -2009 -10-2009 -10-2009 20-11-2009 22-11-2009 8-12-2009 8-12-2009 31-12-2009 112-12-2009 -12-2009 1-10-2009 -10-2009 -9-2009 -1-2010 1-2-2010 21-3-2010 -4-2010 -4-2010

M. Ardiansyah Via M. Fuad Hasan Alfarauf Wisnu Natasya Karina P Arfiana Meysinta Aisyah Kayla Fadila Betrik

23-8-2010 -5-2010 26-7-2010 -8-2010 -9-2010 8-9-2010 24-5-2010 1-11-2010 9-12-2010 -12-2010 -10-2010 2-4-2010 -5-2010 -7-2010

Pujiyanto/Zaemonah Suroto/Rustini Budi/Musya'adah Suirmanto/Pujiyanti Saefulloh/Jummarmi Infaroh/Dwi Agus. S Aryawati/ Mustofa Saleh/Solehah Jumiatun/Kardito Supriyanto/Asti Lani F/Muti'ah Budi/Laela Budi/Laela Didik/Desi Reni Sumiyati/Nasikin Yosi/Suroso Mursiti Titin Dani/Lalang Wiwik/Kadik Eko. W/Tujiyati Susanti/Jumiko Zaenap/Misyanto Lestari Karyati Anak Anik Pujiyanto/Rohati Rohani/Musbiatun Komedi/Tari Nurjanah/M. Hadimin Ginarto/Istikomah Bambah/Narmi Nariyo/Rina Komedi/Rini Sumilah/Budiono Yuyun/Ardi Paini Nining/Utomo Suyadi/Anik Tumiyem/Ari Ana/Yusman

02/06 04/06 01/06 01/06 04/07 03/07 01/07 04/06 03/06 04/07 04/06 03/06 03/06 03/06 01/06 02/06 01/06 03/06 04/06 01/06 03/07 01/07 03/06 04/06 03/06 03'06 03/06 03/06 02/07 03/07 01/06 02/07 01/06 04/07 04/07 01/07 01/07 03/07 02/07 04/06 03/06

90 P -11-2010 Anik/Suwandi 91 Rosa P - -2010 Irawan/Asih Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011 Pada tanggal 3 Februari 2012

01/07 03/07

Dalam kegiatan posyandu di Dusun Slamet Desa Meteseh yang dimulai pada pukul 08.00 sampai selesai yang dibantu oleh bidan kesehatan, Team PKLM UNTAG Semarang ikut dalam pelaksanaan dengan memberikan bantuan berupa makanan tambahan , di posyandu Slamet Desa Meteseh banyak balita yang di layani kesehatannya oleh bidan dari Puskesmas Boja, balita di Slamet sebanyak 60 balita sebagai berikut data balita dusun Slamet adalah sebagai berikut :

DATA BALITA DUSUN SLAMET DESA METESEH No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Balita Fadillah Aisah Lilis Mukti Ramadani Intan Putri Artika Ayu Naila Amanda Fatma Ayu Anggita Seilla Fina Suci Yunita Kurniasari Nisa Irawati Vita Amelia Devita Nitalia A Shintia Febrina Gita Wahyu Lestari Citra Bella Larasati Tgl Lahir 22/5/2006 26/5/2006 4/10/2006 22/10/2006 13/12/2006 5/3/2007 1/3/2007 23/9/2007 18/10/2007 2/2/2008 29/4/2008 18/6/2008 21/7/2008 8/11/2008 25/11/2008 13/2/2009 20/3/2009 1/6/2009 Nama Orang Tua Jenis RT Siti Aisah/Sugeng P 2 Sri Sugiarti/Eko W P 1 Sriyati/Sumintarno P 4 Istianah/Didik S P 3 Satini/Ngasiman P 3 Siti/Gipsi P 2 Ulfa/Rohadi P 3 Sutini/A. Priyanto P 3 Leswati/Joko P 2 Indri. A/Rubiyanto P 3 Juminem/Roy Islam P 1 Sarinah/Yahmad P 3 Maya/Musri P 2 Istiana/Kukuh P 1 Yeni/Wahono P 1 Pujiati/Ari Dimiant P 4 Desi/Sukir P 4 Puji. L/Sugianto P 3

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

Nadin Azahra Kaila Nurmala Putri Adelia Khalisa A Putri Maesaroh Karindra Raesmawati Farida Putri Novita Tita Dini Pratiwi Dewi Nur Khalisa Tiara Ayunda Agustina Marya Aulia Ramadani Ayu Wulan Anjani Adiska Reinafinka Fahri Muhammad Yafi Faldi Lukman Arif Kurniawan M. Saiful Anwar M. Alaikal Faldlu Zaki Rizki Romadon Ariyadi Reva Rizki Priyono Fariz M. Ardiyansyah Arya Fadhil Dimas Angga Yusven M. Ghozi Ilyas Faisal Zidan Fahmi Arif Riyandaru Dafa Arya Kusuma Wisnu Dimas Wardana M. Faqih Mubarok M. Saifudin M. Sarjani Geraldo Mesa F

26/6/2009 22/6/2009 7/4/2009 31/8/2009 4/10/2009 5/11/2009 6/11/2009 12/6/2010 21/8/2010 22/8/2010 10/7/2010 14/10/2009 29/4/2006 13/10/2006 20/1/2007 4/2/2007 12/12/2007 22/3/2007 31/3/2007 25/9/2007 21/11/2007 15/12/2007 14/12/2007 14/4/2008 29/4/2008 14/6/2008 29/9/2008 21/10/2008 7/2/2009 5/7/2007 25/4/2010 19/10/2008 6/10/2009 10/11/2009 21/11/2009 29/11/2009 27/11/2009 5/1/2010 14/1/2010 19/2/2010

Khusnul/Ferry Nuryati/Sukandar Oktiningsih/Ahmad Siti alifah/Mulyadi P Rahayu/Mulyono Yulifah/Ngadiono Tri Rahayu/Parto Sri Mulyati/Munjae Siti/Rodin Supriyani/Purwanto Sriyati/Faturahma Endang/Munawir Yulifah/Ngadiono Darwati/Kirno Ulfa/Suprayogo Rohmi/Misno Sukitri/Alamin Ngatimah/M. Sakur Triyana/Nuryanto Jumarni/Munjali Kiswati/Kasiyadi Sumiati/Budi Istiana/Sulyono Yulifah/Ngadiono Winarti/Robi Safitri/Sujermanto Jumaiyah/Annas Istiana/Catur Marfuah/Muskidi Aswanto/Kotim Lina Wijaya /Ayup Desi/Nur Ahmad Pariyati/Sirin Nasiyah/Tumirin Budiyati/Sapari Yeti Rubiyatun Ita Khoiri/Nasudin Suryati/Kamsari Warminah/Suradi Suwartini

P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L

1 4 4 4 1 3 2 4 4 1 1 2 3 2 4 3 2 4 2 3 1 2 1 3 1 1 4 1 4 1 1 2 1 2 2 4 2 2 3 3

59 A. Makruf Baedowi 9/5/2010 Tri Suryani/Samudi 60 M. Mahdhori Ulum 16/5/2010 Umi/Muhroji Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011 Pada tanggal 5 Februari 2012

L L

3 3

Pada tanggal 5 Februari 2012 team PKLM UNTAG Semarang melakukan kerja bakti bersama dengan warga Dusun Rowosari adapun yang dikerjakan adalah pembersihan jalan dan pembersihan rumput yang terdapat dibadan jalan, dan memperbaiki kondisi jalan rabat yang mulai terkikis oleh air hujan karena jika hal ini tidak ditangani dengan segera maka jalan betonisasi tersebut akan mudah rusak dan jika rusak tentu saja akan sangat mengganggu perjalanan transpotasi masyarakat . karena kondisi jalan beton hasil dari PNPM kelihatannya sudah mulai rapuh dan banyak yang berlubang jika badan jalan tidak diperkuat maka akan mengalami kerusakan dan lubang lubang semakin melebar karena terkena derasnya air yang mengalir di badan beton tersebut . Partisipasi masyarakat di dalam bergotong royong sangatlah tinggi karena banyak yang hadir , dan hanya sedikit yang tidak hadir dengan adanya gotong royong tersebut di harapkan jalan betonisasi akan menjadi awet dan tidak cepat rusak, dengan memelihara jalan beton tersebut jika sedikit ada yang rusak maka diharapkan warga sekitar bergotong royong dan memperbaikinya

Pada tanggal 7 Februari 2012

Pada tanggal 7 Februari 2012 yang sedianya akan di lakukan pada tanggal 14 Februari di laksanakan pertemuan dengan ibu ibu PKK tingkat Desa Metseseh yang di selenggarakan di rumah Ibu Diana yang dihadiri oleh sekatar 25 orang dengan acara pemberian ketrampilan membuat bakso dari ikan lele, dalam pertemuan tersebut sebagai nara sumber Ibu Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si , dari Untag Semarang. Partisisipasi masyarakat sangat tinggi karena dalam pertemuan PKK tingkat desa biasanya hanya pengurus PKK dusun yang hadir dari 7 RW ratarata yang hadir biasanya 14 orang tetapi dalam acara pertemuan dengan PKLM masyarakat antusias dalam pertemuan sehingga dalam pemberian ketrampilan tersebut di harapkan ibu ibu dapat mempraktikan sendiri dan dapat di pakai sebagai usaha untuk membantu perekonomian rumah tangganya, karena dalam praktiknya pembuatan bakso dari ikan lele tidaklah terlalu rumit dan dengan alat alat yang sederhana para ibu dapt mempraktikan sendiri , dan bakso dari ikan lele akan lebih murah jika di bandingkan dengan bakso yang berasal dari daging sapi sehingga kemungkinan dalam keuntungan penjualan bakso lele akan lebih banyak dari pada bakso daging sapi, rasanya juga tidak kalah dengan bakso yang dari daging sapi.

Pada tanggal 8 Februari 2012

Di laksanakan pertemuan dengan pengrajin genting di dusun Krajan tengah , dalam pertemuan yang ke dua ini ternyata lebih banyak yang hadir di karenakan masyarakat ingin tahu banyak tentang bagaimana dan apa itu koperasi dan masyarakat belum tahu banyak tentang koperasi karena dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dipertanyakan soal koperasi masyarakat idak lagi mengutarakan kesulitannya dalam berusaha , tetapi lebih antusias bertanya soal koperasi seperti dibawah ini Warga bertanya :Bagaimana cara meminjam uang dari koperasi dan

apa jaminannya pak ? engan nada yang lugas para pengrajin menanyakan hal tersebut, Nara sumber menjawab: egini pak , syarat untuk dapat meminjam uang dari koperasi , bapak harus menjadi anggota koperasi dan jika sudah menjadi anggota koperasi bapak boleh meminjam uang tanpa adanya jaminan apa apa , bapak tinggal melapor kepada bendahara koperasi dan pinjam berapa , kemudian menunggu sebentar dan bendahara akan memberikan uang tersebut sebagai pinjaman bapak pada koperasi Warga bertanya : berapa pak bunganya ?

Nara sumber menjawab : untuk bunga koperasi biasanya 2 2,5 % atau soal besarnya bunga dapat disepakati bersama dengan pengurus koperasi dan anggota koperasi disaat rapat tahunan, dan dalam rapat tahunan tersebut bapak bapak anggota akan mendapatkan SHU sisa hasil usaha yang besarnya telah ditentuakn.

Dan masih banyak lagi pertanyaan dari masyarakat seputar koperasi, dengan demikian dapat di artikan bahwa antusias masyarakat terhadap adanya koperasi sangatlah tinggi dan masyarakat merespon apa yang menjadi usulan dari Team PKLM UNTAG Semarang.

Pada tanggal 10 Februari 2012 Pelaksanaan pertemuan dengan pengrajin genting di Dusun Teseh Desa Meteseh, dalam pertemuan ini para pngrajin genting juga sangat antusia dan dalam pertemuan yang di selenggarakan pada tanggal 10 februari 2012 jam 15,00 Wib di hadiri sekitar 24 warga pengrajin genting, dalam pertemuan yang di Dusun Teseh ini warga banyak yang bertanya mengenai soal koperasi dan soal permodalan uang , dan dari sekian warga ada saja yang bertanya dan mengeluhkan soal tidak punya modal untuk memulai usahanya , seperti di bawah ini pertanyaannya : - Warga bertanya : Pak.. kami ini orang orang kecil jadi ingin tahu dari mana modal koperasi itu, agar kami dapat pinjam ? - Nara Sumber : Begini pak .. modal koperasi di dapat dari anggota

anggota koperasi dengan membayar simpanan pokok sebesar yang telah di setujui , misalnya simpanan pokok sebesar Rp 200.000, tiap anggota serta simpanan wajib Rp 50.000 tiap anggota dan jika anggotanya ada 150 orang maka uang modal koperasi yang akan terkumpul sebanyak Rp 37.500.000.

- Warga bertanya : Pak kami keberatan kalau setiap bulan harus membayar Rp. 250. 000 untuk koperasi ..? - Nara sumber menjawab : untuk membayar yang namanya simpanan pokok Rp. 200.000 itu hanya sekali dilakukan pak .. , nah kalau yang simpanan wajib misalnya Rp 50.000 itu setiap bulan wajib membayar pak ..jadi jika bapak bapak anggota tidak meminjam hanya mebayar simpanan wajib sebanyak Rp 50.000 bukan Rp 250.000. pak , Sudah jelas pak ? - Warga menjawab : sudah pak ..?. Kemudian ada lagi warga yang bertanya - Warga bertanya : pak.. kalau saya pijam Rp1.000.000 kemudian berapa saya harus membayar angsuran tiap bulannya .. ? - Nara Sumber : begini pak kalau bapak pinjam uang koperasi Rp

1.000.000 dengan bunga 2 % dan diangsur selama 18 bulan atau 1,5 tahun maka bapak membayar setiap bulannya Rp 57.000 ( lima puluh tujuh ribu rupiah + simpanan wajib Rp 50.000 = 107.000 ) ringan atau berat pak ? - Warga menjawab : inggih ringan pak ? - Nara sumber : Jadi pak ..begitulah pentingnya koperasi , koperasi dapat membantu kelancaran usaha bapak sekalian karena semakn banyak anggota koperasi maka semakin banyak modal koperasi yang akan terkumpul dan semakin banyak anggota yang akan terbantu permodalannya, misalnya jika anggota 150 orang dengan simpanan pokok Rp 200.000 dan simpanan wajib Rp 50.000 saja, .. maka uang

modal koperasi akan terkumpul sebesar Rp 37.500.000 dan jika masing masing anggota meminjam sebesar Rp 1.000.000 , maka bulan pertama peminjaman sebanyak 37 orang sisa Rp 500.000, kemudian bulan kedua hasil dari angsuran 37 orang x Rp 107.000 + sisa Rp 500.000 = Rp 4.459.000 dan pada bulan kedua bertambah peminjam sebanyak 4 orang ..! maka di bulan ketiga jumlah angsuran menjadi 41 x Rp. 107.000 + Rp 459.000 = Rp 4.846.000, pada bulan ke empat peminjam

bertambah lagi 4 orang , sehingga di bulan ke lima jumlah angsuran menjadi 45 x Rp 107.000 + Rp 846.000 = Rp 5.661.000 dan di bulan ke lima peminjam bertambah 5 orang menjadi 50 orang peminjam. dan seterusnya sampai semua anggota dapat meminjam ! Dalam pertemuan tersebut warga menjadi semakin mengerti jika koperasi akan dapat membantu permodalan bagi anggotanya dan anggota juga dapat keuntungan dari sisa hasil usaha atau SHU.

Pada tanggal 11 Februari 2012 Pada tanggal 11 Februari 2012 pertemuan dengan pengrajin genting Dusun Krajan Timur Desa Meteseh, dalam pertemuan tersebut tem PKLM UNTAG Semarang memberikan ulasan tentang koperasi , dalam pertemuan ini masyarakat banyak yang bertanya itu menandakan bahwa masyarakat ikut mendukung adanya koperasi , masyarakat memiliki keinginan bahwa koperasi kalau bisa secepatnya dibentuk dan didirikan karena mungkin warga

masyarakat Krajan Timur sudah banyak mendengar dari tetangga tetangga atau kerabat yang pernah mengikuti pertemuan dengan PKLM UNTAG Semarang tentang koperasi, sehingga sedikit banyak mereka sudah pada mengerti dan walau begitu masih ada juga yang menanyakan soal koperasi yaitu tentang bagaimana pak seandainya dalam bulan itu tidak dapat membayar koperasi di jawab oleh nara sumber , kalau bisa ya harus bayar tetapi jika terpaksa tidak dapat membayar , ya tidak apa apa tetapi mungkin bulan depannya harus membayar dua kali atau dobel dengan begitu masyarakat sudah menjadi paham dan kewajiban membayar koperasi itu wajib karena untuk kelancaran jalannya koperasi dan jalannya pinjaman bagi anggota yang lain agar semua anggota dapat merasakan dan mendapatkan tambahan modal untuk memperkuat usahanya.

Pada tanggal 14 Februari 2012 Pada tanggal 14 Februari 2012 pada tanggal tersebut sebenarnya adalah jadwal kegiatan pertemuan PKK , tetapi ada sesuatu hal maka pertemuan PKK di ajukan menjadi tanggal 7 Februari 2012 dan pada tanggal 14 februari 2012 malukan kegiatan gotong royong dengan masyarakat Krajan Tengah

melakukan gotong royong dan tem PKLM UNTAG Semarang ikut serta dalam kegiatan gotong royong dalam kegiatan gotong royong ini masyarakat dan tem PKLM UNTAG Semarang melakukan bersih bersih rumput dan membersihakn genangan genangan air yang banyak terdapat di jalan jalan atau di kebun kebun agar genangan air tersebut tidaj dijadikan sebagai

sarang nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah karena pada musim penghujan biasanya nyamuk nyamuk berkembang biak di dalam kubangan kubangan air , karena dalam pepatah mengatak kebersihan adalah pangkal dari kesehatan itulah sebabnya masyarakat menjaga kebersihan lingkungannya agar semua keluarganya terhindar dari penyakit khususnya yang disebabkan oleh nyamuk , dalam menjaga lingkungan dari penyakit demam berdarah terkadang warga kuga menyemprot agar nyamuk nyamuk bersih dan binasa, di samping itu para masyarakat dan team PKLM UNTAG Semarang juga membenahi jalan jalan kampung yang becek dengan cara memberi tanah urug agar jalan jalan kampung tersebut tidak becek , karena jalan setapak di kampung kebanyakan masih jalan tanah yang belum tersentuh oleh pembangunan . Partisipasi masyarakat tergolong tinggi karena terbukti banyak yang berangkat gotong royong dan jika tidak dapat berangkat maka mewakilkan anaknya yang sudah besar untuk ikut gotong royong , dan itu artinya masyarakat merasa memiliki rasa tanggung jawab dengan adanya gotong rotong , karena jika tidak ada rasa tanggung jawab maka jika tidak berangkat tidak ada yang mewakili dan bisa jadi pura pura tidak tahu dengan adanya acara kegiatan gotong royong di dusunnya.

Pada tanggal 15 Februari 2012 Pada tanggal 15 februari 2012 kegiatan PKLM UNTAG Semarang melakukan pembenahan administrasi PKK dan administrasi posyandu ,

pembenahan administrasi tersebut di laksanakan di POS PKLM UNTAG Semarang , karena kekurangan kekurangan administrasi dari PKK dan Posyandu sudah di catat dan untuk mempercepat pekerjaan maka team bersama sama mengrjakan dengan pembagian tugas sehingga masing masing anggota PKLM UNTAG Semarang mengerjakan administrasi dari PKK dan Psyandu di Desa Meteseh.

C.

Hasil Yang Dicapai Adapun hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program PKLM UNTAG

Semarang di Desa Meteseh Kecamatan Boja adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan di Posyandu Hasil yang dicapai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan di posyandu adalah Pemberian makanan tambahan ( PMT ) bagi balita Pembenahan administrasi Poyandu berupa papan data

posyandu dan papan kegiatan posyandu. Pembenahan administrasi berupa susunan pengurus

posyandu, serta buku daftar hadir dalam kegiatan posyandu Pembenahan administrasi berupa buku catatan kesehatan bagi

balita dan tindak lanjut jika balita sakit.

2. Kegiatan PKK

Hasil yang di capai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan PKK adalah sebagai berikut Berjalannya saham ibu ibu PKK Pemberian ketrampilan membuat bakso dari ikan lele Pembenahan administrasi berupa papan nama PKK Pebenahan administrasi susunan organisasi PKK Pembenahan administrasi buka daftar hadir PKK, buku

catatan kegiatan PKK 3. Kegiatan di Pengrajin Genting Adapun hasil yang di capai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan di pengrajin genting adalah sebagai berikut : Pertemuan pertemuan dengan masyarakat pengrajin genting

untuk memotivasi berdirinya koperasi atau kelompok pengrajin genting Masyarakat pengrajin genting mendukung adanya koperasi Membuat proposal untuk meminta bantuan Modal ke

Deperindag Kendal.

C. Hambatan dan Dukungan 1. Kegiatan Posyandu Pelaksanaan posyandu Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal biasanya dilaksanakan pada sekitar pukul 8.30 sampai selesai , masyarakat berantusias dalam kegiatan tersebut tetapi ada pula yang

tidak berangkat untuk memeriksakan balitanya di tempat posyandu tersebut dengan alasan cuaca hujan dan jarak yang jauh dari rumah , Posyandu Desa Meteseh di bantu oleh beberapa tenaga kesehatan dan bidan dari Puskesmas Boja., dalam pelaksanaan posyandu terdapat beberapa : a. Hambatan - Cuaca penghujan - Jarak yang jauh dari rumah - Buku catatan administrasi kurang lengkap - Masyarakat kurang mengerti jadwal kegiatan posyandu b. Dukungan - Antusias masyarakat yang tinggi terhadap Posyandu Banyak pelaksana kegiatan dari tenaga kesehatan dan bidan dari Puskesmas Boja - Adanya PKLM UNTAG Semarang 2. Kegiatan Ibu Ibu PKK Kegiatan pertemuan PKK di Desa Meteseh kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh ibu ibu setiap sebulan sekali, dalam pertemuan PKK tersebut partisipasi masyarakat tinggi para anggota PKK berangkat dalam acara pertemuan , tetapi ada juga sebagian yang tidak berangkat dengan alasan hujan dan cuaca yang tidak baik karena pertemuan diadakan sekitar pukul 5.00 WIB sampai selesai , walau sebenarnya tidak berangkat karena belum

bisa membayar arisan karena dalam acara pertemuan PKK di adakan arisan, dengan usulan team PKLM UNTAG Semarang kelompok PKK di adakan saham sejenis koperasi sebagai sarana simpan pinjam anggota kelompok PKK dalam pengelolaan buku administrasi banyak yang kurang lengkap. Adapun hambatan dan dukungan dari PKK Meteseh adalah sebagai berikut : a. Hambatan Kurang lengkapnya pembukuan administrasi Tidak adanya dukungan keuangan dalam kelompok PKK Waktu pertemuan terlalu sore b. Dukungan

Partisipasi anggota kelompok tinggi Adanya saham PKK PKLM UNTAG Semarang

3. Kegiatan Home Industri Pengarajin Genting Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sudah sejak lama masyarakatnya sebabagian memiliki home industri pengrajin genting , adapun proses pembuatan genting adalah sebagai berikut : A. Tahapan Persiapan Pembuatan Gentheng Pres 1. 2. 3. Menyediakan sarana dan prasarana. Menyediakan bahan baku, bahan penolong, bahan pendukung. Menyediakan peralatan.

B.

Menyediakan Sarana dan Prasarana. Lokasi / tempat Brak pembuatan gentheng Brak tempat pembakaran dan tobong pembakaran.

C.

Menyediakan bahan baku, bahan penolong/pendukung. Tanah liat / tanah sawah / tanah tegalan. Tanah padas halus. Bahan bakar / kayu bakar. Bahan pelumas / minyakk pelumas.

D.

Menyediakan peralatan Alat untuk penggilingan tanah. Alat untuk mencetak gentheng. Alat untuk tatakan gentheng. Alat untuk mencamppur tanah / cangkul.

E.

Proses Pembuatan Gentheng Pres 1. Proses pengambilan tanah / bahan baku. 2. Proses pencampuran tanah. 3. Proses penggilingan tanah. 4. Proses pencetakan gentheng. 5. Proses penjemuran gentheng. 6. Proses penataan/penyusunan gentheng siap bakar.

7. Proses pembakaran. F. Proses pengambilan tanah Tanah diambil dari tanah sawah / tanah tegalan yang mengandung zat perekat yang sudah diteliti kualitasnya. Kemudian diambil sesuai kebutuhan/kemampuan pengrajin, dengan perbandingan = 1 : 1 : 2 (satu tanah merah, satu padas halus, duaa tanah liat/sawah). G. Proses pencampuran tanah. Tanah dan pasir yang sudah diambil dengan perbandingan = 1 : 1 : 2 tersebut dicampur sampai merata pakai cangkul, sehingga nanti kalau digiling bisa menghasilkan tanah liat yang kualitasnya bagus, tidak mudah putus/pecah. H. Proses penggilingan tanah Tanah yang sudah dicampur tersebut siap digiling, pakai alat

penggilingan tanah, karena kalau tidak digiling dulu, tanah tidak bisa di cetak menjadi gentheng, agar hasil penggilingan tanah baik, bisa diulang dua/tiga kali penggilingan. I. Proses pencetakan gentheng Tanah yang sudah digiling menjadi blok-blok tersebut, dipotongpotong, kira-kira menjadi beberapa potongan, dan setiap potongan menjadi gentheng satu. Tanah yang sudah dipotong-potong dimasukkan ke dalam alat cetak, lalu letakkan di tatakan gentheng dan diangin-anginkan dalam brak rumah.

J.

Proses penjemuran gentheng Proses penjemuran ada dua : - Penjemuran setelah gentheng di pres, dalam posisi berdiri. - Penjemuran gentheng dalam posisi tengkurap. Keterangan Penjemuran posisi berdiri, diletakkan di glagaran yang dibuat dari bambu, bisa di halaman brak/di dalam brak, setelah agak keras di balik atas bawah/ bawah atas. Setelah keras semua dimasukkan dalam brak dan dirapikan istilah lain dikerik kanan kiri

gentheng tersebut sehingga menjadi rapi. Penjemuran posisi tengkurap Penjemuran yang proses berdiri sudah selesai dan telah dirapikan, kemudian selang satu hari satu malam, dijemur dalam posisi

tengkurap sampai kering betul, dan gentheng-gentheng yang sudah kering jangan sampai kena air hujan dan siap dibakar. K. Proses penyusunan gentheng siap dibakar/di open. Gentheng yang sudah kering disusun di dalam tobong

pembakaran, dalam posisi berdiri sampai beberapa sap (lima sap/enam sap) dan penuh setelah tobong sudah penuh, kemudian bagian tobong depan ditutup memakai batu bata yang ukuran agak besar. L. Proses Pembakaran

Untuk pembakaran digunakan kayu yang kering, dan sebagai pemanasan diusahakan panas apinya suhu rendah sampai beberapa waktu (kurang lebih 2 s/d 3 jam) setelah itu baru panas api diperbesar. Tujuan pemanasan : Agar gentheng tidak banyak yang rusak atau pecah. Bilamana panas api sangat tinggi, maka panas api diturunkan, dengan tujuan juga susunan gentheng yang paling bawah tidak rusak. Tanda - tanda panas api sangat tinggi sebagai berikut : - Api di dalam tungku/tobong kelihatan kebiru-biruan. - Api kelihatan seolah-olah hanya berputar-putar saja. Cara menurunkan panas api sebagai berikut : - Kayu yang terbakar menjadi api (arang) diratakan pakai kayu yang panjang. - Api di dalam tungku ditunggu sampai kelihatan gelap / kelihatan mati. - Pemberian kayu bakar berikutnya dikurangi. Tanda-tanda gentheng sudah matang : - Gentheng susunan paling atas sudah kelihatan merah. - Gentheng susunan paling atas sudah kelihatan merah terang, menandakan api sudah merambat ke atas.

- Susunan gentheng depan-belakang dan kanan kiri tobang juga sudah kelihatan merah terang. Untuk keberhasilan kualitas gentheng bisa baik terdapat pada pembakaran yang paling terakhir, penentuan bahan tanah sudah baik, proses pencampuran penggilingan sudah bagus, cara perawatan penjemuran gentheng benar-benar kering, maka penentuan yang paling akhir proses pembakaran. Pada penyelesaian pembakaran/akhir pembakaran supaya

hasilnya baik dan bagus, dipakai kayu kering agar cepat terbakar, agar tidak terjadi sisa kayu yang tidak terbakar. Sisa kayu yang tidak terbakar akan mengeluarkan asap hitam dan mempengaruhi pada gentheng yang sudah matang menjadi hitam, maka sisa-sisa pembakaran dibersihkan / dikeluarkan saja. Dalam perjalannya pengrajin genting yang semula sebanyak 350 orang kini tinggal sekitar 150 orang atau tinggal 50 % saja, para pengrajin genting Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal masih

menggunakan cara tradisional atau masih memakai cara manual sehingga hasil produksinya kurang maksimal, untuk mencukupi keperluan ekonomi rumah tangganya ada sebagaian pengrajin yang menjual di bawah harga operasional, dengan cara manual kualitas yang dihasilkan kurang bagus , karena campuran tidak memenuhi ketentuan dan karena bahan baku berupa tanah liat merah sulit di dapat dan lebih mudah mendapatkan pasir , sehingga para pengrajin tidak dapat

mempertahankan kualitasnya dan penjualan menurun sampai dibawah ongkos operasionalnya, setelah para pengrajin merasa banyak kesulitan maka mendirikan koperasi simpan pinjam untuk membantu kelancaran usahanya. Adapun hambatan dan dukungan pengrajin genting adalah sebagai berikut : 1. Hambatan - Kurangnya peralatan yang memadai - Kurangnya modal usaha - Kurangnya bahan baku - Pemasaran tidak merata - Harga penjualan di bawah biaya operasional. 2. Dukungan - Semangat kerja tinggi - Banyak tenaga kerja - Mudah mendapatkan pasir - Adanya Koperasi

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan a. Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah desa yang masyarakatnya memiliki banyak kegiatan dari kegiatan keagamaan , kegiatan ibu ibu, dan kegiatan - kegitan sosial serta kegiatan home industri ada yang home industri soal makanan kecil minuman sampai home industri genting. b. Walaupun Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal memiliki beberapa kelemahan dalam usaha namun kelemahan tersebut dapat di minimalkan dengan peluang peluang yang ada, seperti dalam usaha home industri genting yang memiliki kelemahan kekurangan modal dan kekurangan bahan baku , tetapi hal tersebut dapat di minimalkan dengan

adanya koperasi pengrajin genting yang dapat membantu permodalan bagi para pengrajin genting pres. c. Dalam kegiatan ibu ibu PKK dan posyandu juga memiliki beberapa kelemahan dalam bidang administrasi, tetapi dapat diminimalkan dengan adanya team PKLM FISIP UNTAG Semarang sehingga kekurangan hal administrasi tersebut dapat di selesaikan dan di benahi oleh team PKLM FISIP UNTAG Semarang.

2. Prediksi a. Desa meteseh banyak memiliki peluang jika peluang tersebut di maksimalkan maka akan dapat mengurangi masalah pengangguran di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, usaha yang dimiliki masyarakat ber macam macam ada yang sekala kecil dan sekala besar, yang bersekala kecil misalnya home industri makanan kecil , ketering dan minuman sedangkan yang bersekala besar seperti peternakan ayam dan usaha genting pres , baik usaha kecil atau pun besar akan dapat menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran dapat berkurang yang ada di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal,.

b. Usaha pengrajin genting yang semula ada 350 orang yang kini tinggal 150 orang artinya yang 50 % macet untuk menghidupkan lagi usaha yang macet maka jika koperasi yang ada dapat lancar maka dapat di prediksikan sebagai berikut :

Simpanan Pokok Simpanan Wajib Jumlah Anggota Bunga Jangka waktu Jumlah Modal Besar Bulan Peminjam 2 78 3 9 4 88 5 10 6 99 7 11 8 111 9 13 10 125 11 14 12 140 Pinjaman 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

200,000 25,000 350 5% 12 x 78,750,00 0 Jumlah Angsuran 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 Jumlah 8,775,000 1,012,500 9,900,000 1,125,000 11,137,500 1,237,500 12,487,500 1,462,500 14,062,500 1,575,000 15,750,000 sisa 750,000 525,000 537,500 437,500 562,500 700,000 937,500 425,000 887,500 950,000 525,000 Total 9,525,000 1,537,500 10,437,500 1,562,500 11,700,000 1,937,500 13,425,000 1,887,500 14,950,000 2,525,000 16,275,000

Dari uraian diatas maka jika modal koperasi jumlah total Rp 78.750.000 dengan bunga 5 % dan jumlah anggota 350 orang dan pinjaman modal tiap sebesar Rp 1.000.000 maka waktu yang di perlukan untuk membangkitkan lagi usaha pengrajin genting yang 50 % macet adalah sekitar 13 bulan atau setahun lebih sebulan Simpanan Pokok Simpanan Wajib Jumlah Anggota Bunga Jangka waktu Jumlah Modal Bulan Peminjam Besar Angsuran 300,000 25,000 350 5% 12 x 113,750,00 0 Jumlah sisa Jumlah

Pinjaman 12,712,50 2 3 4 5 6 7 8 113 13 127 15 143 16 161 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 112,500 0 1,462,500 14,287,50 0 1,687,500 16,087,50 0 1,800,000 18,112,50 0 750,000 462,000 924,000 211,500 899,000 986,000 937,500

Total 13,462,500 1,924,500 15,211,500 1,899,000 16,986,500 2,786,000 19,050,000

Tetapi jika modal koperasi jumlah total Rp 113.750.000 dengan bunga 5 % dan jumlah anggota 350 orang dan pinjaman modal tiap anggota sebesar Rp 1.000.000 maka waktu yang di perlukan untuk membangkitkan lagi usaha pengrajin genting yang 50 % macet adalah sekitar 8 bulan setahun 3. Saran - Saran a. Untuk kegiatan PKK dan Posyandu lebih di tingkatkan agar kesehatan balita dapat di ketahui sedini mungkin. b. Bagi pengrajin genting pres bersemangatlah dalam berkoperasi agar dapat terbantu permodalannya, serta harga dan pemasarannya dapat di satukan lewat koperasi kurang dari

DAFTAR PUSTAKA

Mono grafi, 2011, Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Peraturan Pemerintah, No.72, 2005, Seluk Beluk Koperasi Sugiyono, 2010, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Aneka Ilmu, Jakarta UUD 1945, No.25 , 1992, Koperasi , Grasindo, Jakarta

You might also like