You are on page 1of 4

KIAT SUKSES MENGIKUTI SERTIFIKASI PENYULUH PERTANIAN

Tuntutan profesionalisme penyuluh pertanian adalah hal yang mutlak harus dijalani setiap penyuluh pertanian karena bertujuan untuk Sertifikasi profesi Penyuluh Pertanian bertujuan meningkatkan proses dan mutu hasil penyuluhan, serta meningkatkan profesionalisme Penyuluh pertanian dalam proses pembinaan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Namun banyak permasalahan yang dijumpai dimana penyuluh pertanian banyak menunda kesempatan mengikuti proses pelaksanaan sertifikasi penyuluh pertanian hal ini terbukti dengan ketidak-hadiran peserta sesuai dengan kuota per provinsi, kemudian sebagai peserta/asesi juga dijumpai persoalan mental yang kurang siap sehingga mengakibatkan stress/sakit akhirnya mengakibatkan gagalnya penyuluh pertanian menggapai harapan kompeten. Hal ini disebabkan karena tidak siapnya penyuluh pertanian mempersiapkan diri secara mental dan persiapan berkas yang dibutuhkan dikarenakan : 1. Kurangnya pemahaman tentang sertifikasi akibat dari sosialisasi yang tidak tercapai secara mendalam. 2. Lemahnya penyuluh pertanian dalam hal administrasi sehingga barang bukti berupa dokumen pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian yang telah dilaksanakan tidak tersedia untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. 3. Kurang aktif mengembangkan diri dalam hal mempelajari, mencari dan menggunakan teknologi dan informasi. Dengan menyimak tuntutan penyuluh pertanian harus profesional/kompeten dalam pelaksanaan tugas pokok dengan permasalahan-permasalah tersebut maka saudarasaudara penyuluh pertanian diharapkan tidak perlu kuatir bahwa sertifikasi penyuluh pertanian bukan menjadi momok atau memberatkan tetapi buatlah menjadi sederhana dan mengasikkan sebagai sumber pembelajaran dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh pertanian. Pada kesempatan ini, penulis mencoba menyajikan hal-hal yang harus dipersiapkan oleh seorang asesi berdasarkan pengalaman sebagai peserta sertifikasi angkatan III di BBPP Batu Malang Tahun 2012. Kelengkapan berkas untuk mengikuti proses pra asesmen dan asesmen sertifikasi penyuluh pertanian melalui langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : Menyiapkan Bahan Kelengkapan Administrasi Bahan yang harus disiapkan sebagai kelengkapan administrasi adalah Formulir FRAPL 01, Formulir FR-APL-02 dan Barang bukti administrasi yang terdiri dari :

Foto copy ijazah terakhir yang dilegalisir Sertifikat diklat dasar penyuluh pertanian dilegalisir Rekomendasi dari atasan Rekomendasi dari Ketua KTNA Fotocopy SK Fungsional dan Pangkat/Golongan terakhir yang dilegalisir Foto copy DP3 2 tahun terakhir yang dilegalisir Surat Perintah Tugas mengikuti Diklat sertifikasi.

Pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar berlatar warna biru. Penilaian dari atasan 1 exemplar ditanda-tangani dan distempel. Penilaian dari 2 orang teman sejawat ditanda-tangani Penilaian 5 orang Ketua Gapoktan/Poktan yang ditanda-tangani dan distempel atau petani.

Mengisi Formulir FR-APL-01 dan Formulir FR-APL-02 Pengisian formulir FR-APL-01 DAN FR-APL-02 berdasarkan pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor : KEP.29/MEN/III/2010 tanggal 05 Maret 2010 tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang Penyuluhan Pertanian dan Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 92/Per/Kp.460/J/05/11 tanggal 02 Mei 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian. Cara mengisi FR-APL-02 yaitu dengan menyiapkan terlebih dulu Format APL-02 berlogo Lembaga Sertifikasi Profesi untuk masing-masing Unit Kompetensi (Umum, Inti dan Penunjang). Masing-masing pernyataan yang ada pada Kriteria Unjuk Kerja (KUK), Kontek Variabel, Pengetahuan, Keterampilan dan Aspek Kritis dirubah menjadi pertanyaan dengan memulai pertanyaan dengan kata Apakah anda .. dan seterusnya mengikuti pernyataan tersebut. Menyiapkan Barang Bukti: Barang bukti yang dipersiapkan adalah hasil pelaksanaan penyuluhan pertanian yang saudara lakukan selama 2 tahun terakhir. Sinkronkan terlebih dahulu rencana kerja penyuluh yang saudara miliki dengan programa penyuluhan pertanian saudara terhadap kompentensi pilihan saudara. Misalnya saudara ingin kompeten dibidang pengelolaan kegiatan produksi benih tanaman, maka topic itu harus ada di dalam rencana kerja saudara dan tentunya di programa penyuluhan. Pada kompentensi inti saudara menyiapkan barang bukti sebagai berikut : 1. Hasil mengumpulkan dan mengolah data potensi wilayah dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Programa Penyuluhan Pertanian 2 tahun terakhir (mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/OT.140/5/2009 tentang pedoman penyusunan programa penyuluhan pertanian) dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. 2. Hasil menyusun materi penyuluhan pertanian (Liptan, liflet, Brosur, Peta singkap, Power Point, dll) yang topik/judul mengacu pada RKPP dan programa penyuluhan pertanian serta jenis komoditi pilihan saudara dan melengkapi setiap materi dengan Sinopsis dan Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). Cara penyusunan LPM dan sinopsis dapat dilihat pada Modul Materi Penyuluhan Buku Informasi hal 30 dan 32) dan dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. 3. Hasil membuat dan menggunakan media penyuluhan pertanian berupa sinopsis siaran pedesaan (radio) atau TV dan dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A 4. Hasil menerapkan metode penyuluhan pertanian dalam bentuk laporan ataupun foto-foto yang dilampiri dengan bukti daftar hadir peserta misalnya pada penerapan metode pertemuan yang diketahui dan ditanda-tangani

5.

6.

7.

8. 9.

Kepala Desa/Ketua Gapoktan/Ketua Poktan dan dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Hasil menumbuh-kembangkan kelembagaan petani berupa Surat Keputusan penumbuhan atau peningkatan kelas kemampuan kelompok tani atau Gapoktan disertai dengan Berita Acara Pengukuhan dan dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Hasil mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian berupa rencana evaluasi (proposal) dan hasil evaluasi masing-masing dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Hasil evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian bagi level supervisor berupa rencana evaluasi dampak (proposal) dan hasil evaluasi dampak masing-masing dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Hasil mengembangkan metode, sistim kerja atau arah kebijakan penyuluhan pertanian dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Hasil melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berupa tulisan karya ilmiah dalam bentuk Buku, Majalah, Koran, dll dilengkapi dengan surat keterangan Form B.

Pada Kompetensi khusus/pilihan saudara menyiapkan Hasil pekerjaan masingmasing pilihan saudara berupa laporan sebagai bahan yang saudara akan presentasikan dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Hasil pekerjaan masing-masing pilihan saudara berupa laporan sebagai bahan yang saudara akan demontrasikan dalam unjuk kerja berupa penyiapan bahan dan alat dan dilengkapi dengan Laporan Pelaksanaan Form A. Barang bukti kompetensi inti yaitu : Judul/topik materi yang disusun, Judul/topik menggunakan media, metode yang diterapkan, evaluasi pelaksanaan dan dampak, topik/judul pengembangan keprofesian serta kompetensi pilihan harus sejalan programa penyuluhan pertanian di wilayah saudara dengan komoditi yang sama. Mengikuti Kegiatan Pra Asesmen. Kiat mengikuti pra asesmen adalah Harus berprinsip dalam mengikuti sertifikasi bahwa saudara sedang menuju penyuluh pertanian yang kompeten sehingga jikalau saudara kelak dinyatakan belum kompoten harus menerima berdasarkan hati nurani dengan mengukur kemampuan saudara sendiri guna perbaikan dan pengembangan diri ke depan. Tidak perlu ada rasa malu atau merasa rendah diri bila kita dinyatakan belum kompoten karena masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan perlu diingat bahwa tugas dan kewajiban Pemerintahlah membuat kita kompoten dengan catatan kita mau mengembangkan diri. Selain itu kita harus menghilangkan pikiran negative terhadap setiap pernyataan asesor bahwa asesor mencari-cari kesalahan, tetapi berpikirlah positif bahwa setiap pernyataan asesor adalah masukan yang baik guna perbaikan dan pengembangan diri kita sebagai penyuluh pertanian. Dan yang lebih penting adalah segeralah lakukan perbaikan setiap kekurangan yang kita miliki yang dinyatakan asesor. Waktu dan kesempatan untuk memperbaiki setiap barang bukti sangat tersedia yakni selama proses diklat sertifikasi berlangsung, dimana saudara dapat membandingkan barang bukti hasil pekerjaan saudara dengan setiap materi diklat. Mengikuti Kegiatan Asesmen Pada tahap asesmen ini yang perlu dilakukan adalah mempelajari formulir FR-APL02 dan coba saudara menjawab setiap pertanyaan yang saudara buat dengan

jawaban berupa barang bukti, apakah berupa : contoh produk (CP), sertifikat (SK), Surat referensi dari instansi saudara (SR), Tupoksi/Job Deskription (JD), pengetahuan yang memadai, kemampuan keterampilan dalam bentuk Demontrasi (De).

Setiap unjuk kerja yang saudara lakukan harus terukur berdasarkan pengalaman saudara, bukan berdasarkan literature atau informasi teknologi karena uji kompetensi adalah uji pengalaman kita melaksanakan penyuluhan pertanian. Dengan melakukan langkah langkah tersebut, niscaya saudara tidak akan mengalami kesulitan dalam proses pra asesmen dan asesmen sertifikasi penyuluh pertanian dengan menyediakan barang bukti yang lebih dari cukup dalam arti saudara tidak perlu membawa sejumlah barang bukti yang berlebihan dan tidak memiliki manfaat alias tidak terpakai. Ingat bahwa biaya/ongkos over bagasi barang bukti pergi dan pulang tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara. Bangkitlah Penyuluh Pertanian Indonesia, tingkatkan motivasi dan inovasi, karsa yang tinggi, rekayasa teknologi, karya yang unggul, usahatani terpadu maka petani sejahtera dan tangguh, pertanianpun maju (kutipan dari syair Mars Penyuluh Pertanian Indonesia).

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonimous, 2010, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :KEP.29/MEN/III/2010 tanggal 05 Maret 2010 tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang Penyuluhan Pertanian. 2. Anonimous, 2011. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 92/Per/Kp.460/J/05/11 tanggal 02 Mei 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian.

You might also like