You are on page 1of 4

Rock Cycle (Siklus Batuan)

Merupakan siklus atau alur-alur dalam proses pembentukan batuan, mulai dari magma kemudian menjadi batuan beku, terendapkan menjadi batuan sedimen, kemudian pengalami peningkatan temperatur & tekanan menjadi batuan metamorf, dan yang masuk kembali ke dapur magma akan menjadi magma kembali.

Batuan Beku
Merupakan batuan yang terbentuk dari proses kristalisasi magma. Baik magma yang berada di luar, di sela (korok gunung api), maupun di dalam bumi yang mengalami pendinginan sehingga membentuk batuan beku. Faktor terpenting yang mempengaruhi tekstur batuan beku adalah tingkat kecepatan pembekuan magma. Jenis-jenis Batuan Beku berdasarkan tempat terbentuknya, 1. Batuan Beku Dalam (abisis, plutonis), pembekuan magma di dalam kulit bumi. Contohnya diorit, gabro. 2. Batuan Beku Korok (hypoabisis), pembekuan magma yang berada di celah - celah atau retakan bumi. Contohnya granit porfirit, seinit porfirit. 3. Batuan Beku Luar (effusif), pembekuan magama yang terjadi setelah mencapa permukaan bumi. Contohnya andesit, basalt, riolit, obsidian. Jenis-jenis Batuan Beku berdasarkan komposisi kimianya, 1. Batuan Beku Granitik, merupakan batuan beku yang bersifat asam dan umumnya menyusun kerak benua. Contohnya granit, riolit, obsidian. 2. Batuan Beku Andesitik, merupakan batuan beku dengan komposisi kimia menengah dan umumnya dijumpai pada pertemuan antara kerak samudera dan kerak benua. Contohnya andesit, diorit. 3. Batuan Beku Basaltik, merupakan batuan beku yang bersifat basa, memiliki tekstur afanitik dan berwarna hijau gelap sampai hitam. Contohnya gabro, basalt.

Batuan Sedimen
Merupakan batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan dibumi lama kelamaan akan mengalami proses pelapukan dan terkikis sedikit demi sedikit, hasil kikisan tadi akan tertransportasi oleh media geologi (angin, air, es dan gravitasi) ke cekungan-cekungan di permukaan bumi dan mengalami pengendapan. Lama kelamaan hasil endapan tadi akan mengalami litifikasi sehingga menjadi batuan sedimen. Proses litifikasi adalah proses yang menyebabkan material lepas (sedimen) menjadi kompak/menyatu (batuan sedimen). Jenis-jenis Batuan Sedimen berdasarkan proses pembentukannya,

1. Batuan Sedimen Klastik, disusun oleh material hasil rombakan batuan yang sudah ada dan telah mengalami pengangkutan dan pengendapan. Contohnya breksi, konglomerat, pasir. 2. Batuan Sedimen Kimia, terbentuk dari proses kimia seperti kristalisasi dan evaporasi langsung dari larutan. Contohnya gips. 3. Batuan Sedimen Organik, terbentuk dari litifikasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang. Contohnya batu bara, batu rijang. Jenis-jenis Batuan Sedimen berdasarkan tenaga pengangkutnya, 1. Batuan Sedimen Equatis, di endapkan oleh air. Misalnya batu pasir, lumpur 2. Batuan Sedimen Aeolis, di endapkan oleh angin. Misalnya tanah loss, pasir 3. Batuan Sedimen Glasial, dengan bantuan tenaga gletser. Misalnya morena, tanah lim. 4. Batuan Sedimen Marine, oleh air laut. Misalnya delta. Jenis-jenis Batuan Sedimen berdasarkan tempat di endapkannya, 1. Batuan Teritis, berada di darat. Contohnya batu tuff 2. Batuan Fluvial, berada di dasar sungai. Contohnya pasir 3. Batuan Marine, berada di dasar laut. Contohnya batu karang dan batu garam. 4. Batuan Palludal/limnis, berada di rawa-rawa atau di danau. Contohnya tanah lim. 5. Batuan Glasial, berada di daerah es. Contohnya batu morena 6. Batuan Marginal, berada di pantai.

Batuan Metamorf
Merupakan batuan yang terbentuk dari batuan yang sudah ada akibat terjadinya perubahan tekanan dan temperatur yang sangat besar. Batuan yang sudah ada (batuan beku, sedimen, maupun metamorf itu sendiri) mengalami perubahan kondisi tekanan dan temperatur sehingga mengubah batuan tadi menjadi batuan yang baru. Proses perubahan batuan tadi disebut proses metamorfisme dan menghasilkan batuan baru yang disebut batuan metamorf. Media-media yang berperan dalam proses metamorfisme adalah tekanan, temperatur (panas), dan cairan kimia aktif. Ciri khas dari batuan metamorf adalah terdapatnya foliasi (pendaunan) yaitu kenampakan batuan seperti perlapisan atau berlapis-lapis akibat hasil dari penjajaran mieral, namun ada juga beberapa batuan metamorf yang tidak menunjukkan kenampakan foliasi ini. Jenis-jenis lingkungan tempat pembentukan batuan metamorf, 1. Sepanjang zona sesar, pada waktu terjadi pensesaran pada batuan yang menyusun kerak bumi, tekanan dan panas yang terbentuk di sepanjang jalur sesar tersebut akan membentuk batuan lepas (metamorf) yang disusun oleh fragmen-fragmen batuan yang telah mengalami pensesaran itu. Agen yang dominan adalah tekanan, sehingga dinamakan proses metamorfisme dinamik. 2. Pada kontak antara tubuh batuan beku dan batuan sekitarnya, tarjadi pada waktu magma bersentuhan dengan batuan samping yang relatif lebih dingin sehingga membentuk batuan metamorf. Umumnya batuan yang tebentuk pada kondisi ini tidak berfoliasi. 3. Waktu pembentukan pegunungan, pada proses pembentukan pegunungan, batuan penyusun kerak bumi mengalami peremasan sehingga mengalami deformasi yang sangat kuat. Akibat dari deformasi itu batuan akan terlipatkan dan tersesarkan membentuk pegunungan lipatan. Batuan tadi akan tertekan kebawah, ke tempat yang mempunyai tekanan dan panas yang lebih tinggi sehingga terjadi metamorfisme yang kuat membentuk batuan metamorf. Batuan yang terbentuk pada kondisi ini akan berfoliasi.

Batuan Beku

Batuan Sedimen

Batuan Metamorf

You might also like