You are on page 1of 42

GEOGRAFI

Nama Kelompok
AGUS DIAN PRATAMA ( 03 ) AISYAH ROHMANIYAH ( 04 ) AZZAH DYAH PRAMATA ( 07 ) GITAVANI SILFIYAH ( 14 ) ILMIYAH ELROSA CITRA RESMI ( 16 ) TRIFOSA SATYA WONOPUSPITO ( 32 ) ZILDA KHILMATUR ( 33 )

TEORI LEMPENG TEKTONIK

TEORI LEMPENG TEKTONIK


Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.

Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak crust) samudra (oceanic crust), dan lapisan crust), batuan teratas dari mantel bumi (earth's mantle) mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material litosfer. pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian benua. pula, elemen-elemen zat pada kerak elemensamudra (mafik) lebih berat dibanding mafik) elemenelemen-elemen pada kerak benua (felsik). felsik)

Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena astenosfer. suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini batubergerak mengalir seperti cairan (fluid). fluid) Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya. Berikut lainnya. adalah nama-nama lempeng tektonik yang namaada di bumi, dan lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik

DISTRIBUSI LEMPENGLEMPENG BUMI

PERGERAKAN LEMPENG

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

BATAS DIVERGEN

Batas Divergen

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika apart) sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading) spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara valley) kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. tersebut. Pematang Tengah-Atlantik Tengah(Mid-Atlantic MidRidge) Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika. Amerika.

BATAS KONVERGEN

Batas Konvergen

Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunungapi (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

BATAS TRANSFORM

Batas Transform

Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahanbentuk (transform fault).

Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, Fault) USA. USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut. laut.

BATAS TRANSFORM PADA SESAR SAN ANDREAS

GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya lapisan bumi sebagai akibat adanya pergeseran lapisan kulit bumi. Gempa ada yang memiliki bumi. kekuatan besar dan ada yang memiliki kekuatan kecil. kecil. Pada umumnya gempa bumi terjadi di daerah sepanjang patahan, baik di daratan maupun di lautan. lautan. Pusat gempa disebut HIPOSENTRUM yang terdapat di dalam bumi. Daerah di bumi. permukaan bumi yang dekat dengan pusat gempa, tegak lurus di atas hiposentrum sehingga seolah-olah dari sinilah sumber seolahterjadinya gempa disebut EPISENTRUM. EPISENTRUM.

JENIS GEMPA BUMI

BERDASARKAN FAKTOR PENYEBABNYA

Gempa tektonik Gempa vulkanik Gempa runtuhan

BERDASARKAN INTENSITAS

Gempa dengan intensitas tinggi (macroseisme), dapat diketahui tanpa menggunakan alat Gempa dengan intensitas kecil (microseisme), untuk mengetahuinya harus menggunakan alat

BERDASARKAN LETAK HIPOSENTRUM

Gempa dangkal, letak hiposentrum berada kurang dari 10 km di bawah permukaan bumi Gempa menengah, letak hiposentrum antara 10-30 km di bawah permukaan bumi Gempa dalam, letak hiposentrum berada lebih dari 30 km di bawah permukaan bumi

BERDASARKAN LETAK EPISENTRUM

Gempa laut, jika letak episentrum berada di dasar laut. Gempa ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan gelombang pasang yang dinamakan Tsunami. Gempa daratan, jika letak episentrum berada di daratan. Bila gempa ini sangat kuat akan merusak bangunan yang ada di daerah itu.

PENGUKURAN GEMPA

Kekuatan gempa dapat dipengaruhi oleh jarak episentrum dan amplitudo getaran. Alat pencatat getaran gempa bumi dinamakan seismograf. Hasil catatan seismograf disebut seismogram. Kita mengenal dua macam seismograf, yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal. Seismograf horizontal untuk mencatat getaran gempa bumi arah mendatar (utaraselatan dan timur-barat), sedangkan seismograf vertikal untuk mencatat getaran gempa bumi arah tegak.

Dengan menggunakan kedua macam seismograf yang diletakkan pada jarak tertentu dari sumber gempa dapat diketahui jumlah gerakan tanah dan letak episentrum. Skala ukuran kekuatan guncangan gempa bumi menggunakan skala Mercalli dan Richter. Namun, skala Richter yang paling sering digunakan. Pada skala Richter besaran (magnitudo) guncangan gempa dinyatakan dengan skala logaritma berupa angka 1-9. untuk memahami skala richter serta tingkat kerusakan yang dapat ditimbulkan gempa, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Ciri-ciri akibat gempa bumi Terekam seismograf, namun tidak dapat dirasakan Dapat dirasakan oleh beberapa orang Dapat dirasakan oleh banyak orang Dapat dirasakan oleh semua orang

Skala 2,0 3,4

3,5 4,2 4,3 - 4,8 4,9 5,4

Ciri-ciri akibat gempa bumi Terjadi kerusakan kecil (sedikit) pada bangunan Terjadi kerusakan bangunan

Skala 5,5 6,1

6,2 6,9

Terjadi kerusakan hebat

7,0 7,3

Terjadi kerusakan yang luar biasa

" 8,0

AKIBAT YANG DITIMBULKAN GEMPA BUMI

Gempa bumi menimbulkan bencana, karena datangnya sekonyong-konyong sekonyong(tiba(tiba-tiba), tidak dapat diperhitungkan lebih dulu. Kita hanya dapat mengurangi akibat bencana yang ditimbulkannya. Berikut ini bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempa bumi :

Kerusakan yang sangat besar, seperti runtuhnya rumah penduduk, gedung bertingkat, jembatan, terbentuk lembah, tanah terbelah, serta bukit atau tanah longsor. Manusia banyak yang terluka dan meninggal dunia karena tertimbun oleh reruntuhan Banjir yang disebabkan bobolnya tanggul atau bendungan

Kebakaran yang berasal dari dapur penduduk, reruntuhnya gardu listrik, dan pipa dalam tanah yang tidak dipakai Gelombang pasang (tsunami) yang tinggi sehingga dapat merusak dan memporakporandakan permukiman penduduk di daerah pantai serta berbagai fasilitas umum.

BYE-BYE

You might also like