You are on page 1of 27

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup yang memerlukan makan, minum, menghirup oksigen, berkembang biak, dll. Hal tersebut merupakan aspek kebutuhan yang tidak terlepasa dari tumbuh dan berkembangnya seorang individu. Dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya, manusia memerlukan suatu nutrisi penting beberapa diantaranya yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral serta air. Kebutuhan akan tiap nutrisi tersebut berbeda-beda. Kebutuhan akan karbohidrat, lemak, serta protein cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan akan vitamin, mineral serta air. Tetapi, mekanisme metabolisme karbohidrat, lemak serta protein didalam tubuh tidak akan terjadi tanpa bantuan dari vitamin, mineral maupun air walaupun jumlah yang dibutuhkan sangat kecil. Mineral merupakan suatu senyawa penting bagi tubuh manusia yang tentunya berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Mineral tersebut dibutuhkan dalam jumlah tertentu dan akan berdampak buruk apabila kelebihan maupun kekurangan dari salah satu jenis zat tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai mineral beserta macam-macam mineral dan fungsinya bagi tubuh. Bukan hanya itu saja, dalam makalah ini akan dibahas mengenai akibat dari kelebihan maupun kekurangan mineral dan bahan makanan apa saja yang mengandung bahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengertian dari mineral? b. Apa macam - macam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh? c. Apa saja fungsi dari mineral tersebut bagi tubuh?

1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum a. Menambah ilmu pengetahuan b. Mendeskripsikan mengenai mineral yang berguna bagi tubuh

1.3.2

Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan mengenai pengertian mineral. b. Mendeskripsikan mengenai macam macam mineral. c. Mendeskripsikan mengenai fungsi mineral bagi tubuh.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mineral Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 ) Sedangkan para ahli mengemukakan beberapa pengertian mengenai mineral yakni : a. L.G. Berry dan B. Mason, 1959 Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur. b. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik. c. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977 Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan. Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh

bidang bidang datar. Bidang bidang geometrik ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut. 2.2 Macam Macam Mineral Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makromineral dan mikromineral. a. Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl). b. Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se). Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari hari adalah 100 mg atau lebih dan mikromineral ketika kurang dari 100 mg yang diperlukan setiap hari

2.3 Sumber Mineral Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali

magnesium yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuknya di dalam jaringan tubuhnya. Di samping itu, mineral berasal dari makanan hewani mempunyai biologik lebih tinggi dari pada yang berasal dari makanan nabati. Makanan hewani mengandung lebih sedikit bahan pengikat mineral dari pada makanan nabati.

2.4 Jenis Jenis dan Fungsi Mineral 1) Jenis-Jenis Mineral Makroelemen A. Natrium (Na) 1. Fungsi Natrium (Na) Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen

ekstraseluer. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium. 2. Akibat Kekurangan Natrium (Na) Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium 3. Akibat Kelebihan Natrium (Na) Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500 mg/hari. 4. Sumber Natrium (Na) Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

B. Klorida (Cl) 1. Fungsi Klorida (Cl) Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCl, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim

pencernaan. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh. Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh. 2. Akibat Kekurangan Klorida (Cl) Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti gangguan pencernaan, kelelahan serta hilangnya rambut dan

gigi.Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. 3. Akibat Kelebihan Klorida (Cl) Kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg. 4. Sumber Klorida (Cl) Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor, daging, susu dan telur.

C. Kalium (K) 1. Fungsi Kalium (K) Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. 2. Berperan dalam pertumbuhan sel. Akibat Kekurangan Kalium (K) Kekurangan terjadi jika diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar, deuretik. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. 3. Akibat Kelebihan Kalium (K) Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal. Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari. 4. Sumber Kalium (K) Terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama sayursayuran, buah, dan kacang-kacangan.

D. Kalsium (Ca) 1. Fungsi Kalsium (Ca) Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi serat otot ; Mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis dalam tubuh; Transmisi impuls saraf;

Permeabilitas membran sel; Fungsi jantung.

2. Akibat Kekurangan Kalsium (Ca) Gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga ricketsia atau rachitis; Tetani atau kejang otot, misalnya pada kaki; Lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka; Perasaan geli pada jari-jari dan daerah sekitar mulut, Konvulsi; Fraktur patologi.

3. Akibat Kelebihan Kalsium (Ca) Otot skelet yang relaks, ketidakteraturan jantung,

menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi. Jadi, AKG yang diperlukan adalah sebagai berikut: Bayi anak-anak remaja dewasa laki-laki dewasa perempuan bumil dan menyusu manula : 300-400 mg : 500 mg : 600-700 mg : 500-800 mg : 500-600 mg : + 400 mg : 500 mg

4. Sumber Kalsium (Ca) Terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan Kacang-kacangan.sayuran, dan tulang kecil yang dapat dimakan.

E. Fosfor (P) 1. Fungsi Fosfor (P) Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi; Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh. Aktivasi vitamin B;
8

Pemindahan energi ke dalam sel; Peningkatan aktivitas otot dan saraf; Metabolisme karbohidrat; Transmisi ciri heriditer.

2. Akibat kekurangan Fosfor (P) Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan; Anemia, hemoitik; Ketidaksempurnaan fungsi sel darah putih; Penundaan pembekuan; Fraktur patologi.

3. Akibat Kelebihan Fosfor (P) Erosi pada rahang, kekurangan kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang. Jadi, AKG yang diperlukan: Bayi anak-anak laki-laki perempuan : 200-250 mg : 250-400 mg : 500 mg : 450 mg

ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg

4. Sumber Fosfor(P) Terdapat pada Daging, Ayam, Ikan, Telur, Susu, dan buncis dan kacang panjang kering, produk susu.

F. Magnesium (Mg) 1. Fungsi Magnesium (Mg) Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh; Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi. Penyokong fungsi vitamin B, penggunaan kalsium,kalium dan protein.
9

Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

2. Akibat Kekurangan Magnesium (Mg) Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang

menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena). Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,

penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat,

halusinasi, koma dan gagal jantung. 3. Akibat Kelebihan Magnesium (Mg) Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal. Jadi, AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari. 4. Sumber Magnesium (Mg) Terdapat pada Sayuran Hijau, Daging, Kacang-kacangan, dan Susu. Padi padian, kacang, polog-polongan, sayuran hijau.

G. Belerang (S) 1. Fungsi Sulfur (S) Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang.

10

Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.

Absorpsi dan transportasi zat gizi serta sistem buffer Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid. Mengatur keseimbangan asam basa. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.

2. Akibat kekurangan Sulfur (S) Mengganggu pertumbuhan. 3. Akibat Kelebihan Sulfur (S) Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan. Jadi, AKG untuk orang dewasa dicukupi oleh asam amino esensial yang mengandung sulfur. 4. Sumber Sulfur (S) Makanan sumber protein.

2) Jenis-jenis Mineral Mikroelemen A. Besi (Fe) 1. Fungsi Besi (Fe) Komponen dalam hemoglobin yang penting untuk pengikatan oksigen dalam sel darah merah. Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi

11

2. Akibat Kekurangan Besi (Fe) Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti anemia; Menurunnya berat badan; Pucat-pucat pada kulit. Menurunnya kemampuan kerja Kekurangan energi pada umumnya menyebaabkan pucat,rasa lemah,letih pusing. Kurang nafsu makan. Menurunnya kebugaran kekebalan dan gangguan

penyembuhan luka. Kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.

3. Akibat Kelebihan Besi (Fe) Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan. Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi untuk Indonesia sbb:

Bayi : 3-5 mg Anak, balita : 8-9 mg Anak sekolah : 10 mg Remaja laki laki : 14 17 mg Remaja perempuan : 14 25 mg Dewasa laki laki : 13 mg Dewasa perempuan : 14 26 mg Ibu hamil : +20 mg Ibu menyusui : + 2 mg Manula perempuan : 14 mg Manula laki laki : 13 mg

4. Sumber Besi (Fe) Terdapat pada daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau.

12

B. Seng (Zn) 1. Fungsi Seng (Zn) Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :

Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari 200 enzim.

Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.

Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.

Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.

Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.

Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.

2. Akibat Kekurangan Seng (Zn) Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak

sempurna(kerdil). Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan

seksual.misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal

kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.

13

3. Akibat Kelebihan Seng (Zn) Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism

kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi. Angka kecukupan seng pada tingkat : Bayi Anak-anak Remaja dan dewasa Ibu hamil Ibu menyusui : 3-5 mg : 8-10 mg : 15 mg(baik pria maupun wanita) : + 5 mg : + 10 mg

4. Sumber Seng (Zn) Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), sserelia, leguminosa dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.

C. Tembaga (Cu) 1. Fungsi Tembaga (Cu) Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen. Tembaga berpernan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.

14

Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit. Tembaga juga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya.

2. Akibat Kekurangan Tembaga (Cu) Kekurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolisme disamping itu terjadi demineralisasi tulangtulang. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah Gangguan fungsi kekebalan.

3. Akibat Kelebihan Tembaga (Cu) Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati. Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah muntah dan diare.Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel sel hati dan ginjal Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian. Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu, AKG untuk tembaga diindonesia belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari. 4. Sumber Tembaga (Cu) Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.

15

D. Mangan (Mn) 1. Fungsi Mangan (Mn) Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. Metabolisme energi & sintesis lemak.

2. Akibat Kekurangan Mangan (Mn) Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua zat gizi ini

menghambat absorbsi mngan.kekurngan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Malkanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan. 3. Akibat Kelebihan Mangan (Mn) Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan otak disertai

16

penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson. AKG : 3- 4 gr/hari 4. Sumber Mangan (Mn) Beras giling, pisang & sayuran hijau.

E. Krom (Cr) 1. Fungsi Krom (Cr) Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. 2. Akibat Kekurangan Krom (Cr) Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. 3. Akibat Kelebihan Krom (Cr) Kelebihan krom karena makanan belum pernah

ditemukan. Pekerja yang terken limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru. Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50 2000 ug sehari

17

4. Sumber Krom (Cr) Sumber krom terbaik adalah makanan nabati.

Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran

mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber krom yang baik.

F. Selenium (Se) 1. Fungsi Selenium (Se) Enzim selenium peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat

penggnaan vitamin E. Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan

18

selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-selenium lain adalah gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA. 2. Akibat Kekurangan Selenium (Se) Selenium pada manusia karena makanan yang

dikonsumsi belum bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium tubuh dengan penykit kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jntung yng terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propnsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan aras sakit pada sendi jari-jari yang iikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada iku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dn sel darah merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurngan selenim dan vitamin E juga duhubungan dengan penyakit jantung 3. Akibat Kelebihan Selenium (Se) Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecendrungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebihan. 4. Sumber Selenium (Se) Selenium berada dalam makanan dalam bentuk

selenometionin dan selenosistein. Kebutuhan selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Daging dan unggas juga

19

merupakan sumber selenium yang baik. Kandungan selenium dalam seralia, biji-bijian, dan kcang-kacngan bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuhnya bahanmakanan tersebut. Kandungan selenium pada sayur dan buah tergolong rendah.

G. Molibden (Mo) 1. Fungsi Molibden (Mo) Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit 2. Akibat Kekurangan Molibden (Mo) Mudah tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan. 3. Akibat Kelebihan Molibden (Mo) Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin. AKG: Konsumsi yang dianggap aman adalah sebanyak 75 250 g sehari untuk orang dewasa dan 15 20 g sehari untuk anakanak. 4. Sumber Molibden (Mo) Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan

20

H. Flour (F) 1. Fungsi Fluor (F) mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi. 2. Akibat Kekurangan Fluor (F) Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua. 3. Akibat Kelebihan Fluor (F) Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat tinggi setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah. Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 4,0 mg/sehari. Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1 juta bagin air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L air. 4. Sumber Fluor (F) Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber utama adalah air minum.

I. Kobalt (Co) 1. Fungsi Kobalt (Co) Kobalt merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim

21

2. Sumber Kobalt (Co) Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12 hewan memamah biak memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga harus

memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu berhati-nati terhadap kemungkinana kekuranagan vitamin B12. Sebagian besar kobalt dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma darah mengandung kurang lebih 1 g kobal/100

22

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral dibagi menjadi 2 yakni makromineral dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl). Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se). Fungsi dari mineral mineral tersebut bermacam macam sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam tubuh.

3.2 Saran Mineral merupakan zat esensial yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun mineral sangat berguna bagi tubuh, tetapi sebaiknya penggunaan mineral tersebut dibatasi. Karena apabila penggunaannya terlalu berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Bukan hanya itu, kekurangan dari mineral tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan juga.

23

DAFTAR PUSTAKA http://klastik.wordpress.com/2010/06/17/pengertian-mineral/ http://meilanikasim.wordpress.com/2008/12/03/mineral-mineral-yangdibutuhkan-oleh-tubuh-kita/feed/ http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/ http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikro-mineral/ Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC. www.sentra-edukasi.com/.../fungsi-macam-mineral-bagi-tubuh.html

24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1.3 Tujuan ........................................................................................ BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Mineral ................................................................... 2.2 Macam Macam Mineral ........................................................ 2.3 Sumber Mineral......................................................................... 2.4 Jenis Jenis dan Fungsi Mineral ............................................ 1) Jenis-Jenis Mineral Makroelemen .................................... 2) Jenis-jenis Mineral Mikroelemen ..................................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................ 3.2 Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

i ii

1 1 2

3 4 4 5 5 11

23 23

ii 25

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul Mineral tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini Penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, Penulis mengucapkan terimakasih.

Pariaman, November 2012

Penulis

26 i

MINERAL

OLEH :

DOSEN PEMBIMBING :

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2012/ 2013
27

You might also like