You are on page 1of 3

Pengertian bengkel Bengkel adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan

mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu usaha tani. Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-barang keperluan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan perbengkelan hampir selalu menyertai setiap pemilikan barang. Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu dirawat secara berkala, sehingga membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang sehingga merugikan perusahan. Jika mesin rusak, maka jadwal kegiatan akan terganggu sehingga akan merugikan perusahaan. Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis. Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.

1. Dengan tertundanya suatu jadwal pekerjaan, bisa jadi akan menyebabkan harus diubahnya jadwal seluruh rangkaian pekerjaan di perusahaan. 2. Jika pekerjaan tersebut terkait dengan musim, adanya penundaan bisa mengakibatkan kerugian yang besar, karena pekerjaan di musim/tahun tersebut bisa tertunda sampai tahun berikutnya. Pekerjaan Dalam Bengkel Sesuai dengan fungsinya, di dalam bengkel dilakukan kegiatan 1. Perawatan alsin: cek rutin, ganti oli, dan lain-lain. 2. Perbaikan alsin 3. Pembuatan komponen alsin untuk penggantian 4. Pembuatan komponen dan perakitan alsin Modal pendirian bengkel Untuk bisa dilaksanakannya kegiatan perbengkelan diperlukan: 1. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan setempat. 2. Bangunan / gedung tempat dilakukan kegiatan. 3. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering memerlukan penggantian. 4. Bahan-bahan untuk perawatan misalnya cadangan oli dan sebagainya. 5. Bahan-bahan untuk pembuatan komponen. 6. Tenaga terdidik / trampil sesuai keperluan. Fungsi bengkel sebagai bangunan Sebagai bangunan, bengkel berfungsi sebagai: 1. Tempat pemeliharaan /perbaikan alsin, pembuatan komponen dan perakitan alsin 2. Penyimpanan suku cadang 3. Penyimpanan perkakas perbengkelan 4. Penyimpanan bahan-bahan, logam dan sebagainya, untuk kegiatan perbengkelan 5. Penyimpanan bahan untuk perawatan alsin. Alsin perkakas Di dalam bengkel tersedia alat-alat dan mesin-mesin perbengkelan, yang biasa juga disebut dengan perkakas.Alat dan mesin perkakas yang tersedia di bengkel sederhana, antara lain: 1. Perkakas untuk memutar mur, baut, sekrup, misalnya: obeng, kunci inggris, kunci pas, kunci kurung, kunci sok, kunci ring, kunci L.

2. Perkakas untuk membantu memegang benda kerja, misalnya bermacam tang, catut, tanggam. 3. Perkakas untuk meratakan, menghaluskan atau menggerus permukaan logam, misalnya bermacam kikir, gerinda. 4. Perkakas untuk membuat lubang, ialah bor dengan berbagai ukuran. 5. Perkakas untuk memotong, ialah berbagai macam gergaji dan gunting. 6. Perkakas untuk memukul, berupa bermacam palu beserta landasannya. 7. Perkakas untuk membuat bentuk bulat, ialah bubut. 8. Peralatan las dan solder untuk penyambungan logam. 9. Alat-alat bantu seperti alat ukur (meteran, penggaris, alat pengukur kerenggangan [filler gauge], alat penera jarak ulir, jangka sorong, dsb), jangka, penggores dan penakik permukaan logam (drip), busur derajat, penyiku. Untuk bengkel yang lebih lengkap, misalnya yang digunakan untuk perbaikan alat yang lebih rumit atau untuk produksi, tersedia mesin perkakas misalnya: 1. Mesin penekuk / melipat lembaran logam. 2. Mesin pembuat alur pada permukaan logam 3. Mesin pembuat roda gigi. 4. Peralatan cor logam 5. Peralatan tempa. 6. Kompresor udara. 7. Mesin pres lembaran logam.

You might also like