You are on page 1of 10

KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM PROSES KEPERAWATAN

KELOMPOK 7
AYI RATNA NURHIDAYAH FERI PRILOPANDI HARYADI PAMUNGKAS NICHO DARYANTO RIRIN DWIASTITI VINNI FITRIANI

STIKes AISYIYAH BANDUNG 2012-2013


Berpikir Kritis (KDK) Page 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kebutuhan Dasar Keperawatan dengan judul KOSEP BERPIKIR KRITIS , dengan tepat pada waktunya. Salawat dan taslim senantiasa tercurah kepada junjugan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandung, 21 November 2012

Penulis

Berpikir Kritis (KDK)

Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4 1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori .........................................................................................................6 2.2 Model Proses Berpikir ..............................................................................................6 2.3 Tinjauan Proses Keperawatan ................................................................................. 7 2.4 Langkah Dalam Keperawatan ..................................................................................7 2.5 Sikap Berpikir Kritis ............................................................................................... 8 2.6 Standar Berpikir kritis ............................................................................................. 8 2.7 Tingkat berpikir kritis ............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 9 3.2 Saran ........................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................10

Berpikir Kritis (KDK)

Page 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Peran perawat adalah untuk membatu individu, sakit atau sehat, dalam kinerja aktivitas yang menunjang pada kesehatan dan pemulihannya, atau pada kematian yang tenang (International Council of Nurses, 1997). Definisi ini mencangkup komplektifitas dari keperawatan. Ketika diberi tanggung jawab untuk membantu individu dalam mencapai kembali atau meningkatkan kesehatanya, perawat harus mampu untuk berpikir kritis dalam upaya memecahkan masalah dan menemukan jalan keluar yang terbaik untuk kebutuhan klien. Berpikir kritis adalah suatu proses yang menantang seorang individu untuk menginterprestasi dan mengevaluasi informasi untuk membuat penilaian. Sepanjang waktu, keahlian perawat berkembang sejalan dengan perawat merawat klien, menguji, dan memperbaiki pendekatan keperawatan, belajar dari keberhasilan dan kegagalan dan selalu menerapkan pengetahuan dan pengalaman, pemecahan masalah, dan membuat keputusan adalah inti dari praktik keperawatan.

Klien datang dengan berbagai macam variasi pengalaman, gejala, penyakit medis yang diketahui, perilaku, nilai, dan perspektif sosial ketika mereka berhubungan dengan pemberi perawatan kesehatan. Pada dasarnya variasi tersebut, tanggung jawab perawat adalah membuat pengamatan yang relevan mengenai klien, masalah ide ide, asumsi, prinsip. Dalam setiap lingkup keperawatan kesehatan perawat harus mampu menggunakan pengetahuan dari keperawatan dan disiplin lain, berpikir secara cepat dan kreatif, dan membuat keputusan yang masuk akal untuk memastikan kesejahterahan klien.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian proses berpikir kritis 2. Perkembangan proses berpikir kritis 3. Pentingnya proses berpikir kritis 4. Tujuan proses berpikir kritis 5. Komponen dalam proses berpikir kritis

Berpikir Kritis (KDK)

Page 4

1.3 TUJUAN Untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses berpikir kritis dalam tindakan keperawatan serta untuk menjawab bagian dari rumusan masalah dalam Proses berpikir.

Berpikir Kritis (KDK)

Page 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI Berpikir kritis adalah suatu proses yang menentang seorang individu untuk menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat penilaian.

Berpikir kritis menurut pandangan keperawatan, bagaimana perawat menggunakan informasi, sebagai pertimbangan, membuat kesimpulan, dan membentuk gambaran mental tentang apa yang terjadi pada klien.

Menurut Gordon, 1995. Berpikir adalah menggunkan pikiran dan mencangkup membuat pendapat, membuat keputusan, menarik kesimpulan, dan merefleksikan. Menurut Chaffee, 1994. Berpikir merupakan suatu proses yang aktif dan terkoordinasi.

2.2 MODEL PROSES BERPIKIR KRITIS Menurut Kataoka Yahiro dan Saylor, 1994. Telah mengembangkan suatu model tentang berpikir kritis untuk penilaian keperawatan.

Model tersebut mendefinisikan hasil dari berpikir kritis sebagai penilaian keperawatan yang relevan dengan masalah keperawatan dalam berbagai lingkup. Model tersebut dirancang untuk mengetengahkan penilaian keperawatan dalam peran klinis, manajeral, kepemimpinan, dan pendidikan.

2.3 TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan.

Proses keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar.

Berpikir Kritis (KDK)

Page 6

Tujuan dari proses keperawatan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan keperawatan kesehatan klien, menentukan prioritas, menetapkan tujuan dan hasil asuhan yang diperkian yang berpusat pada klien, memberikan intervensi keperawatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien, dan mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatandalam mencapai hasil dan tujuan klienyang diharapkan.

2.4 LANGKAH DALAM PROSES KEPERAWATAN Lima Langkah Proses Keperawatan Kerangka kerja proses keperawatan mencangkup langkah berikut : Pengkajian Diagnosa Keperawatan Perencanaan Implementasi Evaluasi

Langkah diagnosa keperawatan mencangkup mengumpulkan data pengkajian dan merumuskan pernyataan diagnosa yang mengidentifikasi masalah klien yang berhubungan dengan kesehatan.

Komponen perencanaan adalah identifikasi hasil yang diharapkan (respon atau perilaku) yang akan dicapai klien jika rencana perawatan berhasil. Hasil dinyatakan dalam istilah perilaku seperti klien akan dengan tepat menyiapkan medikasi yang diresepkan.

Implementasi

adalah

langkah

tindakan

dari

proses

keperawatan.

Perawat

menggunakan beragam pendekatan untuk memecahkan masalah kesehatan klien.

Evaluasi adalah tahap dari pemecahan masalah klinik yang membantu memelihara hasil klien yang diinginkan dengan memeriksa dan menyesuaikan tahap tahap lainnya dari proses keperawatan. Tahapan ini memberikan peluang revisi rencana asuhan keperawatan seperti yang diperlukan untuk memecahkan masalah kesehatan.

Berpikir Kritis (KDK)

Page 7

2.5 SIKAP BERPIKIR KRITIS Sikap untuk berpikir kritis Tanggung jawab Berpikir mandiri Mengambil resiko Kerndahan hati Integritas Ketekunan Kreativitas

2.6 STANDAR BERPIKIR KRITIS Paul (1993) menemukaan bahwa standar intelektual menjadi universal untuk berpikir kritis. Ketika perawat memikirkan masalah klien, penting sekali artinya menggunakan standar ini untuk memastikan bahwa keputusan yang tepat telah dibuat.

2.7 TINGKAT BERPIKIR KRITIS Tingkat berpikir kritis dalam keperawatan. Kataoka Yahiro & Saylor (1994) mengidentifikasi tiga tingkat berpikir kritis : 1. Tingkat dasar 2. Kompleks 3. Komitmen

Tingkat dasar pembelajaran menganggap bahwa yang berwenang mempunyai jawaban yang benar untuk setiap masalah. Berpikir cenderung untuk menjadi konkret dan didasarkan pada serangkaian peraturan atau prinsip.

Berpikir kritis yang kompleks seseorang secara kontinu mengenali keragaman dari pandangan dan persepsi individu.

Tingkat ketiga dari berpikir kritis adalah komitmen. Perawat memilih tindakan atau keyakinan berdasarkan alternatif yang diidentifikasi pada tingkat berpikir yang kompleks. Perawat mampu mengantisipasi kebutuhan untuk membuat pilihan kritis setelah menganalisis.

Berpikir Kritis (KDK)

Page 8

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Proses berpikir kritis dapat mengasah otak secara aktif menggunakan inteligensia, pengetahuan, dan keterampilan diri untuk menjawab pertanyaan. Dengan cermat menggali situasi dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan yang relevan. Berpikir untuk diri sendiri dan secara cermat menelaah berbagai ide dan mencapai kesimpulan yang berguna.

3.2 SARAN Kepada pembaca makalah diharapkan dapat berpikir kritis dalam setiap perilaku sehingga menghasilkan kesimpulan yang baik untuk semuanya. Serta diharapkan bagi calon perawat yang baik dapat menguasai dan memahami cara pandang dalam berpikir kritis.

Berpikir Kritis (KDK)

Page 9

DAFTAR PUSTAKA

Perry&Potter. 2005. Fundamental Keperawatan : volume 1. Penerbit Buku Kedokteran (ECG). Jakarta

Berpikir Kritis (KDK)

Page 10

You might also like