You are on page 1of 49

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Asuhan pada ibu hamil merupakan proses untuk mencari kesimpulan yang baik, antara konselor dan mereka yang memerlukan dalam hal ini sebelum hamil, sehingga tercapai kesepakatan tentang waktu hamil, boleh hamil dan bagaimana hamil itu dapat dipertahankan atau diterminasi.( Manuaba 2007) Menurut I Gde Manuaba asuhan kehamilan makin dirasakan penting dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1.1.1 Dijumpai makin banyak penyakit akibat kelainan genetika.

1.1.2 Dijumpai penyakit-penyakit ibu yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin. 1.1.3 Makin meningkatnya penyakit hubungan seksual yang dapat tumbuh kembang janin. 1.1.4 Makin banyak dijumpai penyakit yang berhubungan denagan pekerjaan dan lingkungan lainnya yang mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim. 1.1.5 Makin diterimanya penggunaan alat canggih untuk menegakkan diagnosis dini berbagai kelainan dalam rahim dan pemeriksaan laboratorium, sehinnga penyimpangan tumbuh kembang janin dalam rahim dapat diketahui lebih dini. Namun alasan yang paling penting dilakukan antenatal care adalah tingginya angka kematian ibu akibat komplikasi dalam kehamilan ataupun perdarahan.data kematian maternal di Negara kita masih sangat langka ,yang ada umumnya laporan-laporan dari rumah sakit .khususnya rumah sakit yang digunakan untuk pendidikan. Dewasa ini setiap rumah sakit diwajibkan membuat laporan medic. Oleh karena itu yang terkumpul dari WHO dari negaranegara anggotanya, terutama dari Negara-negara sedang berkembang, belumlah mencerminkan keadaan parah yang sesungguhnya. Di Negara-negara miskin dan sedang berkembang, kematian maternal merupakan masalah besar, namun sejumlah kematian yang cukup besartidak dilaporkan dan tidak tercatat dalam statistik resmi. Di negara-negara maju angka kematian maternal berkisar 5-10 per 100.000 kelahiran hidup. Tingkat kematian maternal di Indonesia diperkirakan sekitar 450 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan factor-faktor diatas yang dikemukakan, dipandang sangat penting untuk melakukan antenatal care, sehingga kehamilan yang diinginkan tercapaiwell development growth intrauteri, menuju konsep well born baby and well health mother. Dengan demikian dapat diharapkan menurunnya angka kematian ibu dan anak setelah dilakukan antenatal care. 1

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan umum. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan dengan pola pendekatan manajemen Varney dan dokumentasi SOAP pada ibu hamil fisiologis trimester I,II,III . 1.2.2.Tujuan khusus Dengan disusunnya asuhan kebidanan ini diharapkan : 1. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dan pengkajian data pada ibu hamil dMahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada ibu hamil 2. Mahasiswa dapat mengidentfikasi diagnosa dan masalah potensial pada ibu hamil 3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil 4. Mahasiswa dapat mengembangkan rencana tindakan pada ibu hamil 5. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada ibu hamil 6. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada ibu hamil 1.3 Pelaksanaan Tempat praktek : RSIA IBI Surabaya Waktu : Selama 5 hari ( 1 s/d 5 Februari 2010 )

1.4 Sistematika penulisan. Halaman judul Lembar pengesahan Kata pengantar Daftar isi Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan ( Umum & Khusus) 1.3 Pelaksanaan 1.4 Sistematika Penulisan Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dasar Kehamilan 2.1.1 Pengertian Kehamilan 2.1.2 Proses terjadinya Kehamilan 2

2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan 2.1.4 Perubahan pada Kehamilan 2.1.4.1 Fisiologis 2.1.4.2 Psikologis 2.1.5 Pertumbuhan Embrio 2.1.6 Masalah ketidaknyamanan dalam Kehamilan dan cara mengatasinya. 2.1.7 Hal-hal yang perlu dihindari selama Hamil 2.1.8. Kebiasaan yang tidak perlu dilakukan selama Hamil 2.1 9 Jadwal Kunjungan Ulang 2.2. Konsep dasar Asuhan Kebidanan 2.2.1 Pengkajian Data 2.2.2 Diagnosa Masalah 2.2.3 Diagnosa Potensial 2.2.4 Tindakan Segera 2.2.5 Intervensi 2.2.6 Implementasi 2.2.7 Evaluasi . Bab 3 TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian Data 3.2 Diagnosa Masalah 3.3 Diagnosa Potensial 3.4 Tindakan Segera 3.5 Intervensi 3.6 Implementasi 3.7 Evaluasi Bab 4 PEMBAHASAN Bab 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran Daftar pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang di dahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zygot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan di dalam uterus sampai proses persalinan. (Ida Bagus Gde manuaba, 2007) Kehamilan adalah Suatu keadaan dimana seorang wanita mengandung hasil konsepsi (individu lain) di dalam tubuhnya yang akan tumbuh dan kembang menjadi sosok manusia baru sampai tiba waktunya untuk melahirkan (Google.Com) Kehamilan adalah berkembangnya embrio di dalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan (Intan Pariwara, 2003:134). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (syaifudin AB,2002 : 89) Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, masing-masing : 1) Kehamilan triwulan pertama 2) Kehamilan triwulan kedua 3) Kehamiloan triwulan ketiga 2.1.2 Proses Terjadinya Kehamilan (antara 0 sampai 12 minggu) (antara 12 sampai 28 minggu) (antara 28 sampai 40 minggu) (Sarwono Prawirohardjo, 2007:125) Sperma dan ovum

Konsepsi / fertilisasi Zigot Nidasi endometrium Plasentasi Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam uterus Proses persalinan 4 Desidua Stratum compactum Stratum spongiosom Stratum basale

2.1.3

Tanda dan Gejala Kehamilan.

2.1.3.1 Tanda-tanda dugaan hamil 1. Tidak dapat haid (Amenorrhoe) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan felikel de graaf dan inulasi. Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur kahamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang dihitung dengan rumus Naggele) TTP : (hpht +7) dan (bulan HT+3) (R. Muchtar, 1998) 2 Mual dan muntah (Nausea dan Vamiting) Pengaruh hormon estrogen dan presesteron terjadi pengeluaran asam lambung pada hari yang disebut morning sickners. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Namun bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis. Hal ini biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan (R. Muchtar. 1998). 3. Ngidam. Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulanbulan triwulan pertama (R. Muctar. 1998). 4. Pingsan (sinkope). Terjadi ganguan ke daerah kepala ( sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu (Ida Bagus Gde Manuaba, 2007). 5. Payudara tegang, membesar dan sedikit nyeri. Estrogen dan prosesteron yang merangsang ductus dan alveoli payudara sehingga kelenjar mentgomery terlihat membesar dan untuk mensekresi air susu. Disamping itu ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama (Manuaba, IBG, 2007). 6 Tidak ada nafsu makan (Anorexia) Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian akan kembali seperti biasanya. 7 Sering miksi Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar gejala ini akan menhilang pada trimester II dan akhir kehamilan akan timbul lagi karena kandung kemih di tekan oleh kepala janin (R. Muchtar, 1998)

Konstipasi atau obstipasi Karena pengaruhprosesteron menghambat peristattik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air serta tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh horman steroid mempengaruhi hal ini (R. Muchtar, 1998)

Pigmentasi kulit Disebabkan oleh pengaruh hormon kortikosteorid plasenta, mengakibatkan cloasma gravidarum yang terdapat disekitar pipi pada dinding perut ditandai dengan adanya strel livide, nigra dan linea alba yang semakin menghitam disekitar payudara terjadi di areola mammae, putting susu makin menonjol, pembuluh darah manifestasi disekitar payudara (IBG Manuaba, 2007)

10 Epulis lelah (Fatigue) Hyperteropi dari papil gusi 11 Varices Karena pengaruh dari estrogen dan prosesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Biasanya terjadi pada sekitar genetalia eksterna kaki dan betis payudara dan dapat hilang setelah persalinan (Sarwono P : 2005) 2.1.3.2 Tanda-tanda mungkin hamil 1. Perut membesar Uterus membesar,terjadi perubahan bentuk, besar dan konsisten dari uterus 2 Tanda Chadwick. Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi unggu kebiru-biruan . 3 Tanda hegar Isthmus uteri sedemikian lunaknya seolah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan serviks. 4 Tanda praaseck Terjadi pembesaran dan perlunakan univateral pada tempat implantari. 5 Kontraksi Braxton Hicks Karena palpasi atau toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi keras karena berkontraksi. 6 Ballotement Reaksi kehamilan positif (Rustam Muchtar, 1998)

2.1.3.3 Tanda-tanda pasti hamil 1. Melihat, meraba atau mendengarkan pergerakan janin, bagaian-bagain janin 2. Mendengar denyut jantung janin 1) Dengan Stetostop monoral laennec 2) Dengan alat dopler 3) Dicatat dengan foto elektro kardiogram 4) Dilihat dengan ultragonografi 2.1.3.4 Melihat rangka janin dengan sinar Ro atau dengan ultra sound (Manuaba, 1998) Dengan stetoskop leannec dapat terdengar pada kehamilan 18 minggu (multigravida ) dan 20 minggu (primigravida) sedangkan pada doplor terdengar pada 12 minggu. 2.1.4 No 1 2 3 4 Diagnosa Banding antara primigravida dan multigravida Organ yang berubah Perut Pusat Rahim Payudara Primigravida Tegang Menonjol tegang Tegang, tegak 5 6 7 8 Labia mayora Himen Vagina Serviks Nampak bersatu Koyak pada beberapa Sempit dengan rugae Licin, bulat, tidak Multigravida Longgar terdapat striae Datar, tidak bersatu Agak lunak Kurang terang dan menonjol

tergantung lunak dan ada strial Terbuka Kurunkula

tempat yang utuh

himenalis Lebih lebar, rugge Bisa terbuka satu kadang kala bekas robekan

dapat dilalui satu jari

kurang menonjol jari-jari

9 10

Perinium Pembukaan

Utuh dan baik Serviks 7 mendatar

ada -

persalinan yang lalu Bekas robekan atau

serviks

dulu, baru membuka Pembukaan rata-rata Turun pada 4-6

bekas episiotomi Mendatar sambil hampir ratamembuka sekaligus Pembukaan rata cm - 1 jam Tidak tertafsir pada PAP sampai persalinan mulai Tidak

1 cm dalam 2 jam 11 Bagian janin 12 Persalinan terbawah minggu akhir kehamilan Hampir selalu di

lakukan episiotomi

2.1.5 Pertumbuhan Embrio 2. 1.5.1 Trimester I 1 Minggu pertama-kedua Kehamilan dihitung dari haid pertama hari terakhir (HPHT) pada massa dua minggu ini merupakan terjadinya fase-fase menstruasi. Kelanjutan fase proliferatif pada siklus menstruasi adalah terjadinya fertilisasi pada siklus menstruasi adalah terjadinya fertilisasi yaitu sekitar 14 hari (dua minggu) setelah menstruasi terakhir 2 Minggu ketiga-keempat Periode minggu pertama-kedua ini berawal dari fertilisasi sampai terjadinya implantasi dengan terbentuknya lempeng embrionik periode ini mencakup pembelahan zygot, implantasi dan embrio bilaminar Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan momen fertilisasi dan proses fusi pronukleus pada wanita dan pria masing-masing dari ovum dan sperma. Proses. Proses fusi ini menghasilkan sebuah sel tunggal yang disebut zygot. Segera setelah fertilisasi, zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan sel mitosis yang disebut eleavage. Melalui serangkaian tahapan, massa sel yang membelah disebut morula. Setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan masuk kedalam sel, morula menjadi blastosit. Blastosit inilah yang tertahan pada lap uterus. Saat proses implantasi berakhir pada hari ke 10 atau ke 11 setelah fertilisasi, periode embrionik telah dimulai. Pada saat implatasi, embrio dikenal dengan sebutan embrio bilaminar karena lingkungan. Embrio terbentuk dari lingkungan massa bagian dalam yang tidur dari 2

lap sel, yakni epiblas, lap tebal sel-sel silindris yang membuntuk dasar rongga amnion dan pada akhir akan menjadi endodermis, mesodermis, dan entodermis. 3. Minggu Kelima. Awal minggu ketiga pasca fertilisasi menandai dimulainya morfogenesis, yakni perkembangan bentuk tubuh, perkembangan ini diakhir melalui gastrulasi, suatu proses yang memungkinkan lempeng bilaminar embrionik diubah menjadi lempeng tri laminar embrionik. Menjelang akhir minggu ketiga, perkembangan somit dimulai, yang pada puncak akan menghasilkan 42-44 somit selama minggu ketiga pembuluh saraf. Bakal otak dan medulla spinalis, notochord, dan sistem kardiovaskuler primitive mulai terbentuk 4. Minggu keenam Jantung mulai berdetak pada awal minggu keempat pasca fertilisasi (6 minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir). Disini terjadi perkembangan yang pesat di terbentuk lap lambung embrionik longitudinal dan transversal. Lap longitudinal meliputi lap. Kepala dan lap ekor yang mengubah embrio dari bentuk yang memiliki lekuk. Lap transversal meliputi lap. Kiri dan kanan yang mengubah ke arah garis tengah dan mengubah embrio di bentuk datar ke silindris. Pada akhir minggu ini, embrio diperkirakan memiliki gambaran kadal dan mempunyai bakal telinga, lengan, tangkai, dan struktur leher dan wajah. 5 Minggu ketujuh Selama minggu kelima pascafertilisasi, perkembangan pesat otak menghasilkan perkembang kepala yang membesar dan membuatnya jadi bagian yang lebih besar dari pada anggota tubuh. Mata mulai berkembang berupa bakal lensa 6 Minggu kedelapan Hidung, mulut dan palatum mulai terbentuk selama minggu keenam pascafertilisasi dan mata mulai terlihat, lengan dan tungkai mengalami banyak perkembangan, jarijari primordial mulai berkembang pada lembeng tangan. Bentuk kepala > besar dari pada batang tubuh. 7 Minggu kesembilan Jari-jari primordial berkembang pada lempeng kaki. Kelopak mata terbentuk dan dapat terlihat. Aurikula telinga bagian luar telah terbentuk dan mulai tampak meski belum sepenuhnya berkembang. Usus halus mengamali herniasi kebagian belakang tali pusat yang memiliki ruang untuk usus tersebut. 9

8 Minggu kesepuluh Embrio telah memiliki gambaran manusia meskipun ukuran kepalanya yang besar masih belum proporsional. Tungkai atas mengalami diferensiasi dan peningkatan panjang. Osifikasi tulang di mulai di area leher mulai terbentuk perkembangan Uroginital telah terjadi namun masih belum bisa di bedakan 9 Minggu kesebelas-duabelas Seluruh usus telah masuk kedalam abdomen dan keluar dari talipusat, genetalia eksterna telah memiliki karakteristik laki atau perempuan (meskipun belum sempurna), anus telah terbentuk, rauh wajah janin sudah benar tampak seperti manusia. Janin yang kini memiliki berat kurang lebih 0,5 hingga 1 ons, mulai dapat menelan, melakukan gerak pernafasan, berkemih, menggerakkan bagian tungkai tertentu, dapat mengedipkan mata dan mengerutkan wajah, mulut membuka dan menutup ukuran kepala sekitar sepertiga panjang, yang kurang lebih 56 hingga 61 milimeter.(www. Google.com) 2.1.5.2 Trimester II .1 UK 16 minggu (4 bulan) Panjang badan 10-17 cm, Berat badan 100 gr, system musculoskeletal sudah matang, system saraf mulai melakukan control pembuluh darah berkembang dengan cepat, tangan janin dapat menggenggam, kaki menendang degan aktif, jantung janin dapat didengarkan dengan funandoskop, kelopak mata alis, mata dan kuku telah tumbuh dengan sempurna. Kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa telah melapisi tubuh fetus, pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu. 2 UK 20 minggu (5 bulan) Panjang badan 18-27 cm, Berat badan 300 gr, verniks melindungi tubuh, kulit sangat keriput karena lemak subcutan terlalu sedikit, alis, bulu mata dan rambut terbentuk, janin mulai menjawab rangsangan dari luar, bunyi jantung sudah dapat didengar, kalau lahir sudah berusaha untuk bernafas, janin akan tenang apabila ia mendengarkan musik yang tenang. 3 UK 24 minggu (6 bulan) Panjang badan 28-34 cm, Berat badan 600 gr, kerangka berkembang dengan cepat, rambut menutupi kepala, deposit lemak subcutan lebih banyak yang menyebabkan kerutan kulit mulai berkurang, perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir dapat bernapas tapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja. 4 UK 28 minggu (7 bulan) 10

Panjang badan 35-38 cm, Berat badan 1000 gr. Janin dapat bernapas bernapas kalau lahir dapat hidup didunia luar, walaupun kemungkinan untuk hidup terus masih kecil, kalau menangis mengeluarkan suara yang pelan dan lemah, menelan dan mengatur suhu, surfactant terbentuk didalam paru-paru, lanugo berkurang. 2.1.5.3Trimester III 1 UK 32 minggu (8 bulan) Panjang badan 40-42,5 cm, Berat badan 1800 gr, simpanan lemak berkembang dibawah kulit, lanugo mulai berkurang tetapi masih tertutup verniks caseosa, bila lahir kelihatan seperti kulit orang tua kecil atau little old man. 2 UK. 36 minggu (9 bulan) Panjang badan 45 cm, Berat badan 2500 gr, penulangan (oksipikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, muka berseri dan tidak keriput karena jaringan lemak terus bertambah dibawah kulit 3. UK. 40 minggu (10 bulan) Panjang badan 50 cm, Berat badan 3000 gr, bayi cukup bulan ( matur, aterm), kulit licin, fetus gemuk dan merah, sedikit lanugo dan terdapat sedikit verniks kaseosa ialah campuran sel-sel epithel kulit, lanugo dan secret kelenjar lemak, kepala ditumbuhi rambut, kuku melebihi ujung jari, pada laki-laki testes sudah ada dalam scrotum, pada wanita labia mayora menutupi labia minora( Obstetri Fisiologi,2003 )

2.1.6 Perubahan-perubahan pada wanita hamil Perubahan wanita hamil

Fisiologis - Sirkulasi darah - Sistem respirasi - Sistem pencernaan - Sistem urinaria - Kulit - Metabolisme - Tulang - Berat badan - Hormon - Alat-alat reproduksi

Psikologis

11

2.1.6.1 Fisiologis 1 Sirkulasi darah Pe volume darah Hidraemia Pe 25 5 saat UK 32 Minggu Diikut Px dengan penyakit jantung Decompensasi cordis Cardiac output 30 % (Sarwono , 2007 TR I

Tek darah (tek sistolik 5-10 mmHg/ tek diastolik 10-15 mmHg) 500 mg pe SDM Peningkatan eritrolit di Pe volume plasma Konsentrasi HB rendah Anemia Kebut fe 1000 mg (30-50 mg/hr) 300 mg u fetus dalam uk 12 minggu 200 mg u menggantikan cairan yang keluar dari tubuh

HB Normal Bumil 11-12 gr/dl

Gambaran protein dalam serum berubah protein, albumin, gamma globulin (T1) Me pelan-pelan pada TR III 2 Sistem Respirasi

Usus tertekan oleh uterus yang membesar ke diafragma Diafragma (-) leluasa Rasa sesak dan pendek nafas (32mg) Untuk memenuhi keb O-2 yang 20 %

Solusi

Nafas dalam (Sarwono, 2007 : 96)

12

Sistem Pencernaan

Pe estrogen atau HCG yang dimulai UK 4-8 mg s/d 14-16 mgg Hipersalivasi Mual, muntah (emesis) Hiperemesis Gravidarum (Salmah, dkk : 2006 : 56-57) Pe Progesteron efek relaksasi otot polos Motilitasi Makanan lebih lama dilambung + usus Konstipasi 4 Sistem Urinaria TR I Kandung kencing tertahan uterus Reobsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dikeluarkan urea, asam urik, glukosa, asam amina, asam folik dalam kehamilan (Sarwono, 2007 : 97) 5 Kulit Melanophore stimulating hormon (MSH) Hiperpigmentasi - Dahi, pipi, hidung (cloasma gravidarum) - Areola mammae - Linea alba linea nigre - Striae livide

Lobus Anterior Hipofisis

13

6 Metabolisme

Basal metabolisme rate Sistem endokrin (BMR) 15 20 % (TR III) Terutama kelenjar gondok

Kalori dari Hidrat arang, lemak (terut > 20 mgg) Protein Kebut 1 gr dalam 1 kg BB Fraksi albumin di gammaglobulin Sering haus, nafsu makan Hidrat arang Somatotropin Plasma insulin Hormon-hormon adrenalin

Kebut. Energi wanita hamil dipenuhi asam lemak bebas

14

7 Perubahan Pada Rangka Tulang Progesteron dan relaktin

Pengenduran jar. Ikat dan otot-otot ligamen- ligamen melunak dan efek maksimal = minggu terakhir kehamilan Panggul persiapan persalinan Simpasis Pubis ditulang sendi Melunak (softening) Sakrokoksigeal mengendur Kokse bergeser kearah belakang sendi panggul >> longgar Sakit pinggang di persendian Postur tubuh mungkin berubah Perubahan pusat gaya berat (jika gerakan otot rongga perut lemah )

Rahim mendorong tubuh ke depan

Lordosis

Untuk keseimbangan 8 Berat Badan wanita hamil 2,0 kg dalam 20 mgg I Setelah 20 mgg : 2 kg/bulan 0,5 Kg perminggu hingga akhir kehamilan. Perkiraan total : 6,5 kg 16,5 kg rata-rata : 12,5 kg (Sarwono, 2007)

15

Hormonal Ovulasi Corpus luteum Konsepsi

Rangsangan LH

Progesteron dan estrogen

Endometrium profilerasi

Implantasi Progesteron Plasenta (+) Estrogen Estrogen Umum : pertumbuhan Khusus : 1. Penebalan endometrium implantasi Progesteron Sekresi, mengendurkan otot-otot polos 1.Penebalan endometrium implantasi relaksasi 2. Hypertrophy dinding uterus peningkatan pembuluh peningkatan edema berakhibat : Tanda chadwick = vulva dan vagina ungu/biru tanda Goodell = serviks lembut (pada perabaan darah dan lymphatics kongesti di inii vaskularisasi 2. Mengistirahatkan berakibat : pengosongan peristaltik gastrix reflux Relaksasi dinding spinter panas dalam perut motilitas konstipasi pem arteri dan dinding vena relaksasi dan dilatasi kapasitas vena dan venula eksaseprasi hemorrhoid/varices. lambung dan otot-oto polos

perubahan-perubahan

16

3. Hyperthoropy dan hiperplasia otot-otot 3. Menjaga suhu basal uterus 4. Hyperthropy dan hyperplasia jar 4. Merangsang hormon perkembangan sistem /

payudara (sistem pembuluh pipa)

alveolar payudara relaxin jar. melembutkan Ikat mengendurkan nyeri ligamen ligamen-

ligamen otot-otot sakit punggung,

10

Sistem Uterus Bentuk Awal = seperti buah advokat 4 bulan = bulat Akhir = kembali seperti advokat Ukuran Aterm = 30X25X30 cm dengan kapasitas 4000 cc Berat Awal = 30 gr Posisi Perkiraan = ante / retroflexi 4 bulan uterus dalam rongga pelvis Arteri uteri di arteri ovarika diameter bertambah panjang dicabang Vena mengembang dan bertambah serviks lividetanda Chadwick aterm 1000 gr Tidak hamil = sebesar telur ayam 2 bulan = sebesar telur bebek 3 bulan = sebesar telur angsa

Vaskularisasi

17

11

Perubahan pada payudara Hamil >>> estrogen, progesteron + somatomamotropin Untuk hipertrofi sistem sal payudara H. estrogen Penimbunan lemak di air gram membesar tekanan sakit pada payudara Mempengaruhi sel asinus kasein, laktat bumin, laktoglos Penimbulkan lemak sekita alveolus mamae > besar, papila mamae> tegak dan hitam areola mamae Glandula mongomery > jelas menonjol dipermukaan areola mamae Merangsang keluar kolostrum (12 mgg ) dari kel asinus yang mulai bereaksi (cairan putih agak kernih) tapi ASI belum keluar karena prolaktin ditekan oleh PIH

F Hormon persiapan laktasi

H. Samatoma tropin

H. Progesteron

Mempersiapkan asinlis Hormon

Mematikan jumlah sel asinus

Post partum Plasenta lahir Penampakan Mammae > besar Papila areola hyperp Gland montgomery > tampak Putting menonjol Colostrum +pada >12 mgg

Pengaruh estrogen, progesteron dan somatomamotropin Thd hipotalamus Prolaktin keluar

Laktasi terjadi

18

2.1.6.2 Psikologis .1 Trimester I : Merupakan periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia hamil. Penerimaan kenyataan ini merupakan tugas psikologis yang penting dalam trimester I. Sebagian besar wanita bersikap ambivialet tentang kehamilannya apalagi bagi yang belum siap hamil. Ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester I akan membuat seseorang untuk menolak kemilannya. 2 Trimester II Disebut juga periode kesehatan karena pada trimester ini wanita merasa sehat dan terbebas dari ketidaknyamanan dari kehamilan normal. Selain itu juga disebut fase batiniah yaitu dorongan psikologis wanita untuk menunjukkan identitas keibuannya untuk janin yang dikandungnya. 3 Trimester III Masalah masalah pada Trimester III Sejumlah ketakutan nampak selama trimester III, wanita itu takut akan kehidupannya sendiri dan kehidupan bayinya. Takut memiliki bayi cacat / tidak normal. Pada persalinan dan ketakutan rasa nyeri, kurangnya kontrol dan Takut akan proses persalinan. Takut organ vitalnya akan terluka. Takut akan kehilangan bayinya.

ketidaktahuan.

19

2.1.7 Masalah Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan Dan Cara Mengatasinya Trimester No Ketidaknyamanan Trimester I 1 Mual dan muntah (usia kehamilan 013 minggu) Penyebab Cara Mengatasi HCG dan estrogen yang Hindari baud an factor penyebab meningkat.motilitas usus muntah rendah serta perubahan makan biscuit kering sebelum metabolism karbohidrat bangkit dari tempat tidur duduk tegak setiap makan hindari makanan yang berminyak dan berbumbu bangun dari tidur perlahan-lahan jangan menggosaok gigi segera setelah makan minum cairan bikarbonat hirup udara segar,tidur dengan jendela terbuka Tidak diketahui dengan gunakan bahan penyegar mulut jelas makan permen karet/permen keras Penyebab kurang jelas lebih ke factor psikologis beri penjelasan tentang bahaya makanan yang tidak benar berkaitan dengan persepsi individu mengenai apa bahaslah rencana makanan yang yang bias mengurangi bias diterima ibu yang rasa mual. menambah gizi ibu serta memuaskan rasa ibu. Tekanan atas kandung Mintalah ibu untuk kemih oleh uterus mengosongkan blass saat terasa ekskresi sodium yang ada dorongan. harus diekskresikan Banyak minum air di siang hari bersama pengeluaran air. dan mengurangi di malam hari. Esterogen meningkat. Yakinkan ibu bahwa hal itu Aliran darah kulit akan menghilang setelah meningkat. kehamilan. Jelaskan bahwa hal itu akan Penurunan awal dari laju menghilang setelah kehamilan. metabolism pada awal Anjurkan untuk banyak istirahat kehamilan. Latihan ringan dan nutrisi yang baik Hyperplasi 20 mukosa Tingkatkan kebersihan daerah

2 3

Ptialisme Pica/ngidam

Nocturia

5.

Spidernevi

6.

Keletihan

7.

Leukore

vagina produksi kalenjar genital. endoserviks meningkat Mandi setiap hari karena pengaruh Pakai pakaian dalam dari katun, esterogen hindari bahan dari nilon. 8. Diarhe Kurang jelas penyebabnya Cairan pengganti, rehidrasi oral mungkin karena hormone Hindari makanan berserat tinggi pengaruh diet, atau efek serta yang mengandung laktosa. infeksi. Hypotensi postural yang Bangun secara perlahan-lahan berhubungan dengan dan posisi tidur/berbaring perubahan haemodinamik Hindari berdiri terlalu lama bias berhubungan dengan Hindari berbaring dengan posisi hipoglicemia. supine. Kontraksi, ketegangan otot, spasme otot, dan keletihan ketegangan mata karena perubahan olukuler, pengaruh hormonal dinamika cairan syaraf yang berubah Pembesaran dalam ukuran jantung cardiac output yang meningkat gangguan system saraf simpatik.

9.

Pingsan/sinkope

10. Sakit kepala

Gunakan teknik relaxasi

Massage leher dan otot bahu Istirahat dan mandi air

11. Palpitasi jantung

Jelaskan kelaziman perubahan yang disebabkan oleh kehamilan bila sampai pingsan dan jatuh konsultasikan ke dokter.

Trimester II (Usia kehamilan 14-28 minggu)

1.

Konstipasi/sembelit

Peningkatan progesterone mengurangi motilitas usus penyerapan air dalam colon yang meningkat tekanan uterus yang membesar terhadap colon.

Tingkatkan intake cairan serat dalam diet Anjurkan makan buahbuahan senam

2.

Gusi berdarah

Peningkatan esterogen menyebabkan hipervaskularisasi dan percepatan laju pengantial sel epitel gusi.

Teratur bab dan segera bab bila ada dorongan. Anjurkan berkumur dengan air asin dan hangat Jaga kebersihan gigi dan

21

mulut 3. Chloasma Cenderung genetis esterogen merangsang melanogenik Jangan gunakan sikat gigi yang keras. Hindari sinar matahari secara berlebihan Gunakan bahan pelindung non alergis Hindari makanan yang menimbulkan gas Mengunyah makanan secara sempurna Senam harian secara teratur 5. Kerontokan rambut Esterogen yang meningkat berpengaruh pada laju pertumbuhan rambut : pada akhir kehamilan beberapa wanita mengalami kehilangan rambut dengan resesi front parental dari garis rambut. Konstipasi tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemoroidal Pertahankan kebiasaan bab yang teratur. Jelaskan perihal kehilangan rambut dan yakinkan bahwa rambut akan pulih kembali sesudah kehamilan. Jaga kebersihan rambut dan kulit kepala

4.

Flatulence

Kemampuan gerak usus berkurang yang berpengaruh pada perlambatan waktu pengosongan.

6.

Hemoroid (wasir)

Hindari konstipasi

7.

Kram kaki

Penyebab tidak jelas diduga adanya ketidakseimbangan antara kalsium dan fosfor. Tekanan uterus yang meningkat terhadap saraf, sirkulasi yang buruk ke tungkai bagian bawah. Peregangan kulit dikaitkan pula dengan ekskresi corticosteroid 22

Yakinkan bahwa akan kembali normal setelah kehamilan Anjurkan untuk memasukkan kembali dengan hati-hati. Kurangi susu yang kandungan fosfornya tinggi. Latih dorso flexi pada kaki

8.

Striae gravidarum

Rentangkan kaki yang terkena

Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor. Trimester III (usia kehamilan 28-36 minggu) 1. Berkeringat banyak Peningkatan aktivitas kelenjar spokrin karena pengaruh ikelenjar eksokrin meningkat yang menyebabkan peningkatan hormone tiroid dan metabolism. Gunakan emolen luar atau hati prutic menurut indikasinya Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen.

2.

Sakit punggung atas Kurvatura dari vertebra dan bawah lumbo sacralis yang meningkat saat uterus besar. Kekejangan otot karena tekanan pada akar saraf peningkatan hormone yang berpengaruh pada pelembekan kartilago keletihan penggunaan mekanisme tubuh kurang baik

Pakai pakaian yang tipis dan longgar Mandi secara teratur

Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda berjongkok atau hindari beban atau tegangan pada punggung. Hindari sepatu berhak tinggi, mengangkat beban berat dan keletihan. Gunakan kasur yang keras untuk tidur Gunakan bantal untuk meluruskan punggung waktu tidur.

3.

Insomnia

Bila tidur berhubungan dengan nocturia factor psikologi seperti kecemasan kekhawatiran.

4.

Gatal-gatal

Kemungkinan karena hipersensitif terhadap antigen plasenta Peningkatan progesterone terhadap pusat pernafasan sehingga secara langsung menurunkan CO2 serta meningkatkan tingkat O2 metabolisme yang meningkat sehingga 23

Gunakan teknik relaksasi Mandi air hangat Minum susu sebelum tidur

5.

Hyperventilasi/sesak nafas

Jangan melakukan tindakan/kegiatan yang dapat mengganggu tidur. Mandi secara teratur Gunakan mandi secara

menghasilkan CO2 yang meningkat pula uterus membesar dan menekan diagfragma.

oatmeal Jelaskan penyebab fisiologisnya Ajari cara bernafas

6.

Varikositas

Kongesti vena dan tekanan uterus kerapuhan jaringan elastis yang disebabkan oleh esterogen kecenderungan bawaan keluarga.

Atur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika sadar akan perlunya hiperventilasi Mendorong postur tubuh yang baik melakukan intercosta bicathing (bernafas antar rusuk) Tinggikan kaki sewaktu berbaring atau duduk Berbaringlah dalam posisi tegak lurus dan ambil posisi miring beberapa kaki sehari. Hindari menyilangkan kaki Hindari berdiri atau duduk terlalu lama Hindari pakaian atau korset yang ketat Jaga postur tubuh yang baik.

7.

Nyeri ligamentum Hipertropi dan teres uteri peregangan ligamentum selama kehamilan dan tekanan uterus terhadap ligamen

8.

Oedema pada kaki

Kenaikan tingkat sodium dikarenakan pengaruh hoemonal Macetnya sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah karena adanya penekanan oleh kepala janin Peningkatan penyerapan kapiler Tekanan pada pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena cafa inferior ketika 24

Jelaskan penyebab nyeri

Tekuk lutut kea rah abdomen Topang uterus dengan bantal dibawahnya dan sebuah bantal dibawah diantara lutut waktu berbaring miring. Hindari posisi tegak untuk waktu yang lama

berbaring

Pada saat istrahat pada posisi terlentang miring kiri dengan kaki agak sedikit diangkat Jika perlu,sering melatih kaku untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri Angkat kaki ketika duduk atau istrahat Hindari pemakaian kaos kaki yang ketat

2.1.8 Hal-hal yang perlu dihindari selama hamil

2.1.8.1 Merokok, minum alcohol/minuman keras, penggunaan obat bius (ganja,anastesi,dll). 2.1.8.2 Kafein 2.1.8.3 Hal yang berhubungan radiasi, proses kimiawi 2.1.8.4 Penderita yang sakit rubella/sakit menular lainnya. 2.1.8.5 Hindari masalah yang menimbulkan stress. 2.1.9 Kebiasaan yang tidak perlu dilakukan selama kehamilan karena retensi garam. 2.1.9.2 Membatasi hubungan seksual untuk mencegah abortus atau kelahiran premature. 2.1.9.3 Pemberian kalsium untuk mencegah kram kaki karena kram kaki bukan disebabkan karena kekurangan kalsium. 2.1.9.4 Membatasi makan dan minum untuk mencegah bayi besar. Bayi besar disebabkan karena gangguan metabolism pada ibu seperti diabetes mellitus. 2.1.10 Jadwal Kunjungan ulang 2.1.10.1 Usia kehamilan 0-28 minggu kunjungan dilakukan setiap 4 minggu. 2.1.10.2 Usia kehamilan 28 minggu -36 minggu kunjungan ulang setiap 2 minggu 2.1.10.3 Usia kehamilan 36 minggu- persalinan kunjungan ulang setiap minggu . 2.1.9.1 Mengurangi garam untuk mengurangi hipertensi karena penyebab hipertensi bukan

25

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Tanggal Pukul Oleh I. 1. Identitas Nama : Nama penderita dan suaminya, ditanyakan untuk mengenal dan memanggil penderita dan tidak keluar dengan penderita lain Umur : Menurut pendapat para ahli, kehamilan yang pertama kali yang baik antara usia 19 sampai 35 tahun, dimana otot masih bersifat sangat elastis dan mudah diregang. Tetapi menurut pengalaman penderita umur 25-35 tahun masih mudah melahirkan, sehingga ada garis mengubah pendapat diatas. Jadi melahirkan tidak saja umur 19-25 tahun tetapi 19-35 tahun, primitua di katakan mulai 35 tahun. Pendidikan Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang Pekerjaan. Yang ditanyakan pekerjaan suami dan ibu sendiri, untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita agar nasehat yang diberikan sesuai. 26 : : : PENGKAJIAN Data Subjektif No Register :

Selain itu untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu mengganggu kehamilan atau tidak. Perkawinan Ditanyakan kepada ibu berapa lama dan berapa kali kawin. Ini untuk menetukan bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu. Misalnya pada ibu yang lama sekali telah kawin dan baru mempunyai anak, kemungkinan ada kelainan pada alat kelamin. Alamat Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya bersamaan. Ditanyakan alamatnya agar dipastikan ibu yang mana hendak ditolong itu, alamat juga diperlukan bila mengadakan kunjungan pada penderita. Kunjungan ke : Pertama/Ulang Ke.. Kunjungan ditanyakan untuk mengetahui bahwa klien datang untuk kunjungan /pemeriksaan kehamilan yang pertama kali atau kunjungan rutin. Keluhan Umum 1.1 Perubahan payudara : rasa nyeri, lembek dan rasa geli adalah hiportrofi kelenjar, hipervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara dan putting susu serta areola bertambah yang semuanya akibat hormonal 1.2 Sering Kencing dan tidak bisa ditunda Gangguan fungsi kandung kemih akibat perubahan vaskuler yang berhubungan dengan hormonal 1.3 Rasa lelah, lesu, lemah (biasanya pada awal kehamilan) Sulit diterangkan mungkin peningkatan hormon progesteron, estrogen dan HCG 1.4 Mual dan muntah (50%-75% terjadi syok mulai kehamilan 2-8 minggu, tidak diketahui mungkin perubahan hormonal HCG, Perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan ) 1.5 Hipersalivasi (dapat terjadi 2-3 minggu I kehamilan) stomatitis yang hilang spontan 1-2 bulan post partum, peningkatan estrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat 8 vaskularisasi. 27

1.6 Hidung tersumbat kadang-kadang mimisan Hiperemia mukosa mulut karena pe estrogen 1.7 Keputihan Serviks terangsang oleh hormon sehingga menebal hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir Riwayat Menstruasi Menarche : 10-16 tahun ( 12,5 tahun) Siklus : 25-32 hari ( 28 hari) Banyaknya : 33,2 cc ( 16 cc) Lamanya : 3-5 hari Sifat darah : encer, merah Teratur/tidak teratur : teratur Dysmenorhea : ya/tidak Flouralbus : sedikit/sedang/banyak, tidak gatal, bau warna HPHT : menurut Sarwono, 2008, dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan bila siklus haid 28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus neagle yaitu hari + 7, bulan 3, tahun + 1. Riwayat Obstetri lalu Kehamilan hamil Umur Penyul Ke ke it Persalinan Penolo Temp Penyulit ng at Bayi Hdp Mati Nifas Peny Lama ulit menet eki K K e B t

L/ p

Riwayat Kehamilan Sekarang Pemeriksaan Pemeriksaan sebaiknya dikerjakan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, setelah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu Gerakan janin

28

Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multigrafida Imunisasi TT Imunisasi diberikan sekurang-kurangnya 2X dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2X pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin maka TT cukup diberikan 1 X Program imunisasi TT Antigen TT 1 Interval (selang waktu Pada minimal) kunjungan antenatal Lama perlindungan % perlindungan saja (TT booster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda.

pertama TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 % TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 % TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 % TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/ seumur hidup 99 % Keterangan: artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum. ( Konsep Asuhan Kebidanan,2006 ) Penyuluhan yang perlu diberikan antara lain : 1.Gizi seimbang (tinggi protein dan kalori) 2 3 4 5 Personal hygine Senam hamil mulai umur kehamilan 28 minggu Persiapan persalinan dan keadaan darurat Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat

6 Tanda bahaya yang memerlukan pertolongan segera. Pola Kebiasaan Sehari-hari Nutrisi (menurut Manuaba, 2007) selama hamil ibu harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat yang sesuai dengan keb gizi. Eliminasi 29

Menurut persis Mary Hamilton, 1995 : 84, konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering berkemih juga merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh uterus dan pe sensifitas kongesti darah jaringan. Istirahat dan Tidur Diperlukan sekali bagi wanita hamil, karena daya tahannya turun, kesehatan umumnya turun. Waktu istirahat harus lebih lama 10-11 jam untuk wanita hamil istirahat hendaknya diadakan pula di waktu siang hari. Personal Hygine Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan dalam hygini kehamilan, meliputi : 1 2 3 Rambut harus sering dicuci Gigi betul-betul mendapat pemliharaan Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2 X/hari memakai sabun supaya bersih, mandi tiodak hanya untuk membersihkan kulit saja, tetapi juga untuk menyegarkan badan Aktivitas Pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai kemampuan dan makin dikurangi sesuai dengan tuanya kehamilan. Riwayat Penyakit Sistematik yang pernah diderita Penyakit Jantung Pertambahan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi payah jantung Diabetes Melitus Dalam kehamilan sering memberikan pengaruh yang kurang mengantungkan sebagaimana berikut : Penyakit gula berpengaruh terhadap kehamilan diantaranya : 30 karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.

Dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin dalam rahim Dapat terjadi kehamilan, dapat menimbulkan preeklamsia Pengaruh penyakit gula terhadap janin : Hipertensi Essensial Kehamilan dengan hipertensi essensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala menjadi pre-eklampsia tidak murni terhadap kemungkinan bahwa kehamilan yang disertai hipertensi essensial sewaktu-waktu dapat terjadi pre-eklampsia tidak murni (Ida Bagus Gde Manuaba, 2007 : 273-274) Penyakit Asma Penyakit asma dalam kehamilan kadang-kadang bertambah berat atau malah berkurang. Dalam batas wajar penyakit asma tidak banyak pengaruhnya terhadap kehamilan. Asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim gangguan pertukaran O2 dan CO2 Varices Bahaya varices dalam kehamilan dan persalinan, baik yang di vulva / vagina maupun yang ditungkai ialah kemungkinn pecahnya pembuluh darah. Selain bahaya perdarahan yang mungkin berakibat fatal, dapat terjadi emboli udara. Riwayat Kesehatan Keluarga Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga terutama : Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, Hepatitis Penyakit keluarga dapat diturunkan, seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, asma Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang terdapat meningkatkan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas. Oleh karena itu apabila yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal-hal ini bisa menurunkan adik-adiknya. 31 Dapat terjadi keguguran, IUFD Bayi dengan dismaturitas Bayi dengan cacat bawahn

2. 2.1.1

Data Objektif Keadaan umum baik, kesadaran composmentrs Pada pemeriksaan pandang dilihat kemungkinan dugaan kesempitan panggul misalnya : PX sangat pendek, berjalan masih pincang Terdapatnya kelainan punggung seperti kifosis, lordosis, skoliosis Belah ketupat Michaelis tidak simetris Kesempitan atau kelainan panggul sangat besar pengaruhnya terhadap kehamilan dan proses persalinan

2.1 Pemeriksaan Umum

2.1.2

Tanda-Tanda Vital 1. Tekanan Darah TD normal 90/60 mmHg 140/90 mmHg dan tidak banyak meningkat selama kehamilan. TD tinggi jika terjadi salah satu hal berikut. Systole > 140 mmHg atau naik 30 mmGh selama kehmilan Diatole > 90 mmHg atau naik 15 mmHg selama kehamilan 2. Nadi Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60/80 X/m denyut nadi 100X/m merupakan pertanda buruk. Jika denyut nadi ibu 100X/m, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut : Tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu Perdarahan Gangguan tyroid Anemia Sakit / demam Gangguan jantung Penggunaan obat 3. Pernafasan Hidung tersumbat, mukosa lebih merah dari pada normal, frekuensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran uterus pernafasan thorakal 16-24 x/m 4. Suhu

32

Pertanda sehat : suhu tubuh 370C atau 98,6 0 F. pertanda buruk: suhu tubuh diatas 37,2 0C atau 99 F menandakan demam, tubuh ibu merasa panas 2.1.3 Tinggi Badan, Berat Badan sebelumnya/sekarang, LILA Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata (< 145 cm) kemungkinan panggul sempit 2.1.3.2 BB Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan ibu hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri dan sebagainya. Sedangkan makan secara berlebihan karena wanita tersebut salah mengerti bahwa ia makan untuk dua orang dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain preeklamsia, bayi telalu besar dan sebagainya. Kenaikan BB wanita hamil rata-rata 6,5-16 kg. bila BB naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi karbohidrat, lemak jangan dikurangi terlebih-lebih sayur dan buah-buahan. Bila BB tetap saja atau menurun semua makanan dianjurkan terutama mengandung protein dan besi. 2.1.3.3 LILA Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu kurang, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal oleh petugas, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya dan kualitas makanannya. Cara pengukuran LILA Tentukan posisi pangkal bahu. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen/spidol. Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku). 33

2.1.3.1 Tinggi Badan

Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih besar). Keterangan: Jika lengan kiri lumpuh, yang diukur adalah lengan kanan (beri keterangan pada kolom catatan pengumpul data). ( Depkes RI, 2007 )

2.1.4

Kepala 1) Rambut Bersih atau kotor, pertumbuhan warna mudah rontok atau tidak, rambut yang mudah dicabut menadakan kurang gizi 2) Muka Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigmen yang berlebihan, tidak sembab, bentuk simetris. Bila tidak menunjukkan parase syaraf 3) Mata Bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia skrela normal berwarna putih, bila kuning menandakan preklamsia. 4) Hidung Normal tidak ada polip, kelainan bentuk atau deviasi dan kebersihan cukup. 5) Telinga Normal tidak ada serumen dan tidak berbau 6) Mulut Adakah sariawn, bagaimana kebersihannya dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan ginggivitas yang mengandung pembuluh darah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih. 7) Gigi ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah ada conjungtivatis, kelompok mata yang bengkak kemungkinan ada

34

Adakah caries yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering taerjadi caries yang berkaitan dengan emesis, hipermesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi 2.1.5 Leher 2.1.5.1 Normal tidak ada pembesaran kelenjar tyroid 2.1.5.2 Daerah leher akan menjadi lebih hitam akibat deposit pigmen yang berlebihan 2.1.5.3 Dalam kehamilan biasa kelenjar gondok mengalami hiperfungsi dan kadar disertai pembesaran ringan. 2.1.6 2.1.6.1 Thorax / dada Paru-paru Auskultasi respirasi normal, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi, perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan yang terdengar dugdug dug 2.1.6.2 Jantung Irama normal, tidak terdengar dysaritmia. Pada kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam tahun, sekitar 10 denyut setiap menit, sehingga selama hamil akan terjadi peningkatan sebanyak 41.72.000 denyutan, jantung yang normal, peningkatan tersebut dapat diimbangi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. 2.1.6.3 Payudara Membesar dan regang akibat hormon somototropin, estrogen dan progesteron. Somatotropin Estrogen mengakibatkan hipertropi sel-sel sistem pada saluran. mamae. Progesteron mengakibatkaan menambah sistem saluran. Progesteron. mempengaruhi pertumbuhan Somatotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel sehingga terjadi pembuatan casein, lacta/ bumin dan lactoglobulin. Dibawah penguruh progesteron dan somatotropin terbentuk lemak disekitar kelompok alveolus sehingga mamae membesar, papila mamae membesar lebih tegak hitam karena hiperpigmentasi 2.1.7 Abdomen, genetalia dan extremitas 35

1) Abdomen Linea alba menjadi lebih hitam. Terjadi pengaruh hormon kartikosteroid plasenta yng merangsang melanephore stimulating. Hormon (MSH) sehingga terjadi peningtakan. Sering di jumpai kulit jeruk seolah retakretak, warnax berubah kebiru-biruan disertai striae livide, setelah partus warnanya berubah putih striae albican. 2) Genetalia Vulva vagina Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulv tampak lebih merah agak kebiruan. Tanda ini disebut tanda chadwick. Pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka, konsistensi servik menjadi lunak kelenjar-kelenjar diservik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. 3) Ekstremitas Tungkai : oedem / tidak Sama panjang Ada varices atau tidak 2.2 Pemeriksaan Khusus 2.2.1 Palpasi Pemeriksaan Leopold,Budine,Knebel,Ahfeld 2.2.2 Leopold I Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri Normal : pada fundus teraba bokong, bagian yang tidak keras tidak melenting dan tidak bulat 2.2.3 Leopold II Menentukan bagian yang terletak disamping teraba, keras seperti papan dn teraba bagian-bagain kecil. Normal :teraba punggung disebelah kanan/kiri. Budine : pada letak membujur untuk lebih menentukan di mana punggung janin berada.

36

Teknik : FU didorong kebawah, badan janin akan melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan (manuaba 2008). Ahlfeld : Teknik : pinggir tangan kiri tegak ditengah perut, kira-kira di daerah pusat menekan kebawah (arah punggung ibu) anak akan terdorong kesamping punggung hingga punggung lebih jelas. Bedakan rasa tahanan bila keras dan memanjang itu ialah punggung anak (Christina S. 1993 : 134). 2.2.4 Leopold III Bagian terendah janin teraba keras, bundar dan melenting Knebel : menentukan bagian bawah lunak dan tidak melenting. 2.2.5 Leopold IV Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum Bila Convergent berarti kepala belum masuk PAP Bila divergent berarti kepala/bag depan sudah masuk PAP Bila sejajar berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP (Ida Bagus Gde manuaba, 2007) 2.2.6 Auskultasi = Letak Punctum maximum Mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan keteraturannya. Namun pada trimester I denyut jantung bayi belum terdengar. Baru terdengar pada primi usia kehamilan 20 minggu atau 18 minggu dengan dopler dan pada multi usia kehamilan 16 minggu. 2.2.7 Perkusi Reflek patella Normal : tangkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda preeklamsia. 2.2.8 Pemeriksaan Panggul Distantia Spinarum Jarak antara spina iliaca superior kiri dan kanan sekitar 24 26 cm Ukuran luas ini tidak terlalu penting Distantia Cristarum Jarak yang terpanjang antara crista iliaca kanan dan kiri antara 28 30 cm

37

Kurang 2 3 cm dari ukuran panggul normal ada kemungkinan panggul pathologis Tidak terlalu penting Conjugate Externa (Boudeloque) Jarak antara bagian atas simpisis dengan Lumbal 5 sekitar 18 cm Ukuran Lingkar Panggul Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trokanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat-tempat yang sama dipihak yang lain (ind. 80, eropa. 90) (Ida Bagus Gde manuaba, 2007) 2.2.5 Pemeriksaan Penunjang 1) Pemeriksaan Urine Protein dalam urine Pemeriksaan untuk mengetahui adanya protein dalam urine Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama Hasil : Negatif (-) urine tidak keruh Positif 2 (++) kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan Positif 3 (+++) urine lebih keruh dan ada endapan Positif 4 (++++) urine sangat keruh disertai endapan menggumpal. 2) HB Batas terendah untuk kadar HB dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml jika HB kurang dari 10 gr % baru disebut menderita anemia wanita hamil dengan Hb 10-12 gr % bukan anemia patologik namun masih fisiologik 2.2.6 Terapi yang didapat

Pemberian tablet besi (FE) Tablet ini mengandung 200 mg sulfat ferosus. 0,25 mg as folat yang diikat lactosa Cara pemberian adalah satu tablet FE perhari, sesudah makan selama masa kehamilan dan nifas. (DEPKES RI, 1994:16) 38

II.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah G.PA., usia kehamilanmgg, intra uterin, anak hidup tunggal letak ..keadaan ibu dan janin baik.

III. Antisipasi Masalah Potensial Pada langkah ini mengidentifikasi masalah/diagnose potensial berdasarkan rangkaian kegiatan dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila mungkin dilakukan pencegahan IV. Identifikasi Kebutuhan Segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk dikonsultasikan/ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien V. Planning Lakukan komunaksi terapeutik pada ibu R/ Ada hubungan timbal balik antara klien dengan bidan 2. melakukan perasat R/ Menghindari terjadinya infeksi nosakomial 3. 4. R/ Dengan 5. 6. Berikan imunisasi TT R/ Antisipasi terhadap penyakit tetanus 7. VI. Implementasi Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh, ditentukan oleh langkah sebelumnya, langkah ini merupakan kelanjutan dari diagnose atau masalah yang telah diidentifikasi VII. Evaluasi Tanggal : jam : S : Respon klien sebelum dan selama komunikasi atau tindakan terapiotik 39 Anjurkan ibu untuk kontrol secara teratur R/ Deteksi dini adanya komplikasi keadaannya dan janinnya Berikan tablet tambah darah R/ Antisipasi terjadi anemia kehamilan Lakukan pemeriksaan kehamilan Informasikan pada ibu semua hasil pemeriksaan menginformasikan semua hasil pemeriksaan ibu mengetahui R/ Mengetahui usia kehamilan, deteksi adanya kelainan dan komplikasi Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah

O : Berisi tentang penilaian petugas kesehatan serta tindakan dan data hasil pemeriksaan terhadap klien A : Kesimpulan tentang berhasil atau tidaknya pelayanan kesehatan yang telah diberikan P : Rencana tindakan selanjutnya sesuai kondisi klien Adalah merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan ( implementasi ) Evaluasi termasuk didalamnya : Asuhan mandiri Kolaborasi Test dignostik / laboratorium Konselling Follow up BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian Tanggal Jam Oleh 3.1.1 Data Subjektif 1. Identitas Nama ibu Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat Kunjungan : I 2. Keluhan Utama : ibu mengatakan hamil 3 bulan, 3. Riwayat Mentruasi Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari Banyaknya : sedang 40 :Ny N : 27 tahun : SMA : IRT : Jln.Tambak Mayor Nama Suami Umur Suku/bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn N : 30 tahun : Jawa/Indonesia : SMA : Swasta : Idem : 1 Februari 2010 : 09.00 : INTIYASWATI

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Lamanya :5 - 7 hari Sifat darah : encer, merah segar Teratur/tidak teratur : teratur Dysmenorhea: Tidak Flour albus : sedikit, tidak gatal, tidak bau HPHT : 10-11-2009 4. Riwayat Obstetri yang lalu

N o 1

Kehamilan Umur pe keha ny milan uli t Hamil ini

Peno long

Persalinan Je Te Peny nis mp ulit at

L / p

BB/ PB

Bayi Nifas Hidup/ U Penyul Lama Mati mu it menet r eki

Ket KB

5. Riwayat Kehamilan Sekarang TP : 17-8-2010 Keluhan Trimester I : mual dan sering kencing Imunisasi :TT Pola Aktivitas Sehari-hari a. Pola Nutrisi Sebelum hamil : makan 3 X sehari dengan menu : nasi 1 piring sayur, lauk pauk, dan buah, air putih 6-7 gelas sehari Sebelum hamil : makan 3 X sehari dengan menu : nasi piring tiap kali makan, lauk pauk, sayur dan buah air putih 8-9 gelas sehari dan minum susu b. Istirahat 41

Selama hamil : tidur siang : 1 jam, tidur malam 6-7 jam Selama hamil : Tidur siang : 2 Jam, tidur malam : 6-7 sehari c. Pola Eliminasi Sebelum hamil : BAB : 2X sehari, BAK :3-4 X sehari Selama hamil : BAB : 1X sehari, BAK :6-7 X sehari d. Pola Aktivitas Sebelum hamil : setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga Selama hamil : setiap mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibantu oleh suami e. Pola seksual Sebelum hamil : setiap minggu Selama hamil : bila ada keinginan ( terakhir berhubungan 1 minggu yang lalu ) f. Personal Hygine Mandi 2X sehari, gosok gigi 2X sehari, mengganti celana dalam 2 X sehari, mencuci rambut 3 X seminggu g. Pola kebiasaan Merokok : tidak Alkohol : tidak Jamu-jamuan : tidak Binatang peliharaan : tidak Obat-obatan : tidak 6. Riwayat Penyakit yang pernah diderita Jantung : tidak Hipertensi : tidak DM : Tidak 7. Riwayat Penyakit Keluarga Jantung : tidak Hipertensi : tidak DM : tidak 8. Riwayat Sosial Status perkawinan : kawin 1X Kawin I : Umur :24 tahun, suami 26 tahun Lama perkawinan : 3tahun Kehamilan ini : direncanakan 42

3.1.2 Data Objektif Pemeriksaan Umum Kesadaran : Composmentis Keadaan umum : baik Tekanan darah Nadi : 80 X/m RR : 21 X/m : 100/60 mmHg BB sebelum hamil : 47 kg BB selama hamil : 49 kg TB: 155 cm Suhu : 36,5 0C

Pemeriksaan Fisik Inpeksi Muka Ada cloasma gravidarum, konjungtiva merah muda, sklera putih, oedem tidak ada, mulut bersih, gigi tidak ada karies, tidak berlubang dan tidak ada gigi palsu Leher Tidak ada pebesaran kelanjar tyroid, kelenjar limfe dan bendungan vena jugularis Dada Payudara lembek dan menggantung, hiperpigmentasi putting susu bersih dan menonjol, tidak ada massa, colostrum belum keluar Abdomen Linea nigra dan striae gravidarum, tidak ada bekas SC Ekstremitas Atas : tidak ada oedem Bawah : Tidak ada oedem Tidak ada varices PALPASI Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelanjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe Dada : tidak ada massa atau benjolan Abdomen : 43

Leopold I

: TFU 3 jari atas Sympisis

Leopold II : kecil Leopold III : pada rahim bagian bawah teraba bagian yang bulat,keras,melenting dan bisa digoyangkan yang berararti bagian terbawah dari janin adalah kepala dan belum masuk PAP Leopold IV : Tidak dilakukan karena bagian terbawah janin belum masuk PAP AUSKULTASI Denyut jantung janin terdengar dengan menggunakan dopler PERKUSI Reflek patella +/+ Pemeriksaan Panggul Distantia cristarium : Distantia spinarum : Conjugate eksterna : Lingkar panggul : Pemeriksaan Laboratorium Darah : HB : 11,9 Gr % Urine : Reduksi : negetif Albumin : Negatif Pemeriksaan Lain USG (-) NST (-) 3.2 Assesment / Analisa Data Diagnosa Ibu G1 P0 0001 hamil usia kehamilan 12-13 minggu balotemen. Masalah Tidak ada Dignosa potensial Tidak ada Identifikasi kebutuhan segera Tidak ada 44

3.3 Perencanaan Tanggal : 1 Februari 2010 jam : 10:00 WIB 1. Lakukan pendekatan / komunikasi dengan ibu Rasional : agar klien merasa nyaman sehingga bisa kooperatif dengan bidan 2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan Rasional : dengan mengetahui keadaan kehamilannya ibu dapat menjaga kehamilannya. 3. Berikan HE tentang : Personal hygine : anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dan payudara Istirahat dan aktivitas : anjurakan ibu untuk tidur malam 8 jam dan siang 2 jam sehari Kebutuhan Gizi ibu hamil Rasional : dengan memberi konseling pada ibu diharapkan menambah pengetahuan ibu sehingga proses kehamilan dan persalinan berlangsung dengan baik 4. Jelaskan pada ibu persiapan persalinan Rasional : dengan menjelaskan secara dini persiapan persalinan diharapkan kebutuhn ibu dan bayi terpenuhi dengan baik tanpa memperberatkan pihak keluarga 5. Berikan tablet FE dan vitamin C, B kompleks. Jelaskan cara meminumnya. Rasional : dengan mengkonsumsi obat dan vitamin selama kehamilan diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatan ibu dan bayi serta untuk mencegah perdarahan saat melahirkan. 6. Anjurkan ke ibu untuk memeriksakan diri 1 bulan lagi Rasional : dengan control secara teratur dapat digunakan untuk memanyau perkembangan kesehatan bagi ibu dan janin. 3.4 PELAKSANAAN 1. Melakukan pendekatan/ komunikasi dengan ibu 2. Menginformasikan tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan Yaitu : TD : 100/60 mmHg. Nadi 80 X/m, RR : 21 X/m, Suhu : 36,5 0C BB sekarang 49 Kg. 45

3. Memberikan HE tentang : Personal hygine : menganjurkan untuk menjaga kebersihan dari, payudara dan genetalia selama hamil untuk mencegah infeksi dan menjaga kenyamanan ibu. Istirahat dan aktivitas : menganjurkan untuk tidur malam 8 jam dan siang 2 jam sehari. Memberitahu ibu untuk menjaga kondisinya karena jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya. 4. Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan yaitu : Makanan bergizi Hubungan sex selama kehamilan ini agar dikurangi Makan sedikit2 tapi sering. Pemeriksaan kehamilan secara rutin Kalau ada masalah dalam kehamilan ini segera hubungi bidan. Persiapan mental menjadi seorang ibu.

5. Memberikan vitamin dan menjelaskan cara meminumnya 6. Menganjurkan ibu untuk kontol 1 bulan lagi pada tanggal 2 Maret 2010 dan memeriksakan diri jika sewaktu-waktu ada keluhan. 3.5 EVALUASI Tanggal : 2 Februari 2010 Dx : Ibu G1 P0 0001 hamil usia kehamilan 12-13 minggu S : Ibu mengatakan hamil yang pertama dengan usia kehamilan 12-13 minggu O : Keadaan umum Kesadaran TD Suhu Nadi RR TFU P :
100

: baik /60 mmHg

: composmentis : 36,50 C : 80 x / menit : 21 x / menit : , 3 jari diatas sympisis

A : G1 P0 0001 usia kehamilan 12-13 minggu : Melanjutkan asuhan kebidanan dan mengingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi tanggal 2 Maret 2010 atau jika menemukan tanda bahaya kehamilan

46

BAB 4 PEMBAHASAN Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kekurangan-kekurangan yang terjadi antara teori dengan kasus di lapangan. Dalam kasus yang diasah oleh penulis tidak terdapat kesenjangan teori. Langkah-langkah kebidanan meliputi data, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi. 1. Pengkajian data, pengkajian data pada Ny. N sesuai dengan apa yang terdapat pada tinjauan teori 2. Analisa data dapat dilakukan untuk merumuskan data-data baik data subjektif dimana data-data yang sama akan dikelompokan untuk menentukan diagnose kebidanan,masalah dan diagnose potensial. 3. Permasalahan tidak terdapat pada pasien 4. Intervensi : pada intervensi dilakukan sesuai dengan apa yang terdapat pada tinjauan teori 5. Implementasi : pada implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang diberikan 6. Evaluasi : pada evaluasi dilakukan berdasarkan tinjauan teori yaitu menggunakan metode SOAP 47

Asuhan kebidanan dapat dilaksanakan dengan baik bila klien dapat merespon baik dan bekerja sama, contohnya bila diajak Tanya jawab klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Apabila tidak ada peran aktif dari klien maka asuhan kebidanan pada klien tidak tercapai.

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada kehamilan akan berjalan normal jika diberikan asuhan kebidanan yang teratur dan tepat. Dan akan menghasilkan suatu persalinan normal. Pengkajian terhadap klien yang dilakukan secara tepat dan akurat dapat dijadikan pedoman dalam menentukan rencana tindakan. 5.2 Saran 1. Petugas kesehatan Hendaknya dalam asuhan kebidanan pada saat ibu hamil dikumpulkan data yang lengkap dan valid agar kita sebagai bidan dapat memberikan asuhan yang optimal baik pada intervensi maupun implementasi 2. Masyarakat Menganjurkan pada ibu dan keluarga agar teratur memeriksakan kehamilannya agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut

48

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, sarwono, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Bagian obstetri dan Gynecologi Fakultas Kedokteran UNPAD 1983 Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen. Salmah, Dkk, 2005. Asuhan Kebidanan Anternatal. Jakarta : EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Ilmu Kebidanan Penyakit, Kandungan Dan KB Untuk Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC www. Google.com

49

You might also like