You are on page 1of 3

1.

1 Pengertian BBLR Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bila berat badannya kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru sehingga dapat mengakibatkan pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat menggangu kelangsungan hidupnya (Prawirohardjo, 2006). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia masa kehamilan. BBLR biasa terdiri atas BBLR kurang bulan atau bayi lahir prematur dan BBLR cukup bulan atau lebih bulan dengan hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR). BBLR kurang bulan atau premature khususnya yang masa kehamilannya, biasanya mengalami penyulit seperti gangguan nafas, ikterus, infeksi dan sebagainya,yang apabila tidak dikelola sesuai dengan standar pelayanan medis akan berakibat fatal. Sementara BBLR yang cukup atau lebih bulan pada umumnya organ tubuhnya sudah matur sehingga tidak terlalu bermasalah dalam perawatannya (Purwanto,2009). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Hanifa,2006). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir jurang dari 2500 gram (WHO, 1994) dan ditimbang sampai dengan 24 jam setelah kelahiran (Usman A, dkk 1994).

Etiologi Faktor Ibu Faktor Plasenta Faktor Janin

BBLR

Permukaan tubuh relatif lebih luas

Jaringan lemak subkutan lebih tipis

Prematuritas Penurunan daya tahan

Fungsi organ-organ belum baik

Penguapan berlebih Kehilangan cairan Dehidrasi Ikterus

Pemaparan Kehilangan dgn suhu panas luar melalui kulit

Kekurangann cadangan energi

Risiko infeksi

Kehilangan panas

Malnutrisi

Hipoglikemia Hipotermi a Usus Peristaltik blm sempurna Paru Pertumbu han ddng dada blm sempurna Vesikel paru imatur Ginjal Otak Mata Kulit Halus mudah lecet

Hati Dinding Konjugasi lambung bilirubin blm lunak sempurna Mudah kambuh

Imaturitas ginjal

Imaturitas sentrum2 vital

Imaturitas lensa mata sekunder efek CO2

Hiperbilirubin

Ikterus

Pengosongan lambung belum sempurna

Sekunder terapi

Regulasi pernafasan

Retrolentral fibroplasma

Risiko infeksi pioderma

Insufisiensi pernafasan

Pernafasan periodik

Retinopati

Sepsis

Pernafasan biot Penyakit membran hialin Pola nafas tak efektif

Refleks menelan blm sempurna Risiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

You might also like