You are on page 1of 3

LAPORAN ELEKTRODINAMIKA

Disusun Oleh: Kelompok 5 Dwi Agatya Nur Isman Rifia Pratiwi Ayu Fika Agustin Lian Karlina Saputri (10306144008) (10306144011) (10306144033) (10306144041)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Tujuan a. Mengamati besaran yang ada atau yang muncul b. Mengamati gejala fisis dan syarat-syaratnya, sehingga besaran fisis yang lain muncul

Alat a. Percobaan Faraday dengan baterai Baterai Kumparan Magnet Kabel penghuubung b. Percobaan Faraday dengan Galvanometer Kumparan Magnet Kabel penghubung Galvanometer c. Percobaa Oersted Kompas Baterai Kumparan Kabel penghubung

Pembahasan 1. Percobaan Faraday dengan Baterai Setelah mengamati percobaan tersebut, didapatkan besaran fisis yang ada yaitu tegangan ( V ), arus ( A ). Gejala fisis yang teramati yaitu pada saat salah satu kutub ditempelkan pada kutuub positif baterai dan kutub lainnya ditempelkan pada kutub negatif baterai dimana penempelan diilakukan secara bersamaan dan cepat. Akan menghasilkan perputaran magnet di dalam kumparan yang searah dengan jarum jam. Apabila dilakukan sebaliknya, kutub satunya dengan kutub positif baterai dan kutub lainnya dengan kutub negatif baterai yang ditempelkan secara bersamaan akan menghasilkan perputaran magnet di dalam kumplaran yang berlawanan arah dengan jarum jam. Gejala fisis yang lain pada saat percobaan Faraday dialiri arus secara kilas dan terusmenerus, magnet mengalami perbedaan. Pada percobaan Faraday yang dialiri arus secara sekilas, maka magenet akan berputar penuh atau berputar360 berkali-kali. Sedangkan, percobaan faraday yang dialiri arus secara terus-menerus akan mengakibatkan magnet tidak berputar penuh hanya menyimpang 180 bolak-balik. 2. Percobaan Faraday dengan Galvanometer

Setelah mengamati percobaan tersebut, didapatkan besaran fisis yang ada yaitu arus (A), beda tegangan (V). Gejala fisis yang teramati yaitu pada saat salah satu kutub disambungkan dengan kutub positif pada galvanometer dan kutub lainnya disambungkan dengan nol (ground) pada galvanometer, akan terjadi penyimpangan pada jarum galvanometer ketika magnet di dalam kumparan diputar. Magnet yang tergantung di dalam kumparan sedemikian rupa sehingga dapat berputar bebas di dalam kumparan. Bila arus mengalir di dalam kumparan, torsi elektromagnetik yang dibangkitkan akan menyebabkan perputaran kumparan tersebut. Keseimbangan torsi ini dan posisi sudut kumparan putar ditunjukkan oleh jarum penunjuk skala. Penyimpangan jarum galvanometer pada percobaan faraday menunjukkan bahwa dalam rangkaian kumparan terdapat arus listrik atau aliran muatan listrik. Muatan listrik dapat mengalir pada suatu penghantar jika pda ujung-ujung penghantar itu terdapat beda tegangan. Beda tegangan pada ujung-ujung penghantar selama magnet diputar atau digerakkan disebut gaya gerak listrik induksi. Muatan listrik yang mengalir pada kumparan disebut arus induksi atau atau arus imbas. Besar ggl induksi bergantung pada kecepatan gerakan magnet dan jumlah lilitan pada kumparan. 3. Percobaan Oersted Setelah mengamati percobaan tersebut, didapatkan besaran fisis yang ada yaitu beda tegangan (V), arus (A), simpangan (), dan jarak (m). Gejala fisi yang teramati yaitu pada saat kumparan diberi tegangan, dimana kumparan itu didekatkan pada kompas, akan mengakibatkan jarum kompas menyimpang. Hal tersebut terjadi karena adanya meda magnet di sekitar kumparan dan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Ketika kumparan dijauhkan dari kompas, simpangannya mengecil. Dapatdisimpulkan bahwa, besar kecilnya simpangan dipengaruhi oleh jarak antara kompas dan kumparan.

You might also like