Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Kemajuan teknologi di bidang elektronika ini menjadi suatu tantangan bagi dunia industri. Karena persaingan
industri semakin meningkat maka efisiensi produksi umumnya dianggap sebagai kunci sukses perusahaan.
Perkembangan zaman yang demikian memaksa dunia industri untuk terus berupaya meningkatkan efisiensi produksi
dengan cara menggantikan sistem kontrol konvensional dengan sistem kontrol yang lebih modern, lebih mudah dalam
perawatannya, pengoperasiannya maupun dalam kemudahan untuk melakukan modifikasi sistem bila diperlukan
dikemudian hari.
Sistem kontrol yang demikian dapat diperoleh salah satunya dengan menggunakan PLC (Programmable Logic
Controller), karena untuk memodifikasi sistem dapat dilakukan cukup dengan mengubah program yang sudah ada
(perubahan dan modifikasi sistem dapat dilakukan melalui software). Sedangkan pada sistem kontrol konvensional
memerlukan pengawatan ulang, sehingga modifikasi sistem menjadi tidak seefisien bila menggunakan PLC.
BLOWING
CARDING
COMBING
DRAWING
RING YARN
ROVING
RING FRAME
STEAMER
WINDING
PACKING
MASUK KE WEAVING
III. PLC
KE PASAR Konsep dari PLC adalah Programmable,
Gambar 3 Diagram alir proses spinning menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan
mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan
2.2 Weaving kemampuannya dalam hal memori program yang
Blok proses pertenunan (weaving) dapat telah dibuat. Logic, menunjukkan kemampuannya
dilihat pada Gambar 5. Bahan mentah pada unit dalam memproses input secara aritmatik, yakni
weaving dihasilkan oleh unit Spinning. Gulungan melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
benang yang semula tergulung pada cone besar mengalikan, membagi, mengurangi dan negasi serta
digulung pada beam dengan mesin benninger controller, menunjukkan kemampuan dalam
(warping) mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
Fungsi dan kegunaan dari PLC hampir dapat
dikatakan tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya
dapat dibagi secara umum dan secara khusus.
Secara umum, fungsi PLC adalah sebagai
berikut:
1. Kontrol Sekuensial.
PLC memproses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan
Gambar 4 Perbedaan antara beam kosong dengan beam teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
tergulung benang. menjaga agar semua step/langkah dalam proses
sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant.
PLC secara terus menerus memonitor status
suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang
dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut kepada operator.
tangga yang memiliki sejumlah anak tangga,
2.1 Bagian-bagian PLC diagram ini juga memiliki anak-anak tangga tempat
Secara umum PLC terdapat 3 komponen setiap peralatan dikoneksikan.
bagian utama,yaitu:
1. Central Processing Unit (CPU),merupakan otak
PLC yang terdiri 3 bagian, yaitu:
a. Mikroprosesor merupakan otak dari PLC
yang difungsikan untuk operasi matematika
dan operasi logika.
b. Memori, merupakan daerah CPU yang
digunakan untuk melakukan proses
penyimpanan dan pengiriman data pada
PLC.
c. Power Supply, yang berfungsi untuk
mengubah sumber masukan tegangan bolak-
balik menjadi tegangan searah.
2. Monitor/ Programmer (digunakan untuk Gambar 7 Contoh diagram ladder elektromekanis
memasukkan program ke dalam PLC, sederhana
monitoring PLC).
3. I/O modul (sebagai terminal untuk dihubungkan
dengan peralatan luar).
Diagram Ladder
Diagram ladder atau diagram satu garis
adalah satu cara untuk menggambarkan proses
kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri. Gambar 9 PLC MITSUBISHI MELSEC seri FX 0N
Diagram ini mempresentasikan interkoneksi antara
perangkat input dan perangkat output sistem kontrol.
Dinamakan diagram ladder (tangga) karena diagram Penggunaan Instruksi
ini mirip dengan tangga. Seperti halnya sebuah 1 Program Self Holding
X0 X0 Y0
Y0
5.2 Saran
Sehubungan dengan mesin-mesin produksi
yang ada di PT AIC banyak yang menggunakan
PLC sebagai sistem kontrol pengendalinya, maka
perlu kiranya diadakan training atau pelatihan yang
berkenaan dengan PLC kepada teknisi-teknisi yang
ada di masing-masing unit.
Gambar 17 Proses penangkapan sisa benang oleh
brushing belt
Pada saat tombol Start ditekan, maka mesin
akan aktif dan motor carrier akan mulai
menggerakkan bobbin guide dan akan membawa
bobbin ke atas mesin. Dimana disana sudah ada
Brushing Belt yang berputar yang siap untuk
DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS
Mengetahui,
Dosen Pembimbing