Professional Documents
Culture Documents
Oleh : 1. Dara Latifa 2. Ibnu Riadhie P 3. Idham Vadri 4. Lucyan Marta 5. Muhammad Rizki 6. Rifandi 7. Uci Sarly Riani 8. Winda Erlina 9. Yuni anggraini 1210222042 1210223008 1210222045 1210223009 1210223002 1210223013 1210223016 1210223004 1210222049
Pengertian Motivasi
Pencarian Jalan Keluar bagi memenuhi dan memuaskan kebutuhan Penentuan kebutuhan di masa yang akan datang dan pencarian bagi cara pemenuhannya
1.
2.
pendekatan tradisional sistem yang dihasilkan dalam pendektan tradisional ini adalah mengenai sistem pemberian insentif. pendekatan relasi manusia Mayo menemukan bahwa pekerjaan yang sama terus menerus dilakukan akan menyebabkan kebosanan dan justru akan berimplikasi pada penurunan motivasi pendekatan sumber daya manusia menurut teori pendekatan ini manusia dibagi menjadi 2 karakter Tipe X yaitu sebagian orang yang males untuk bekerja dan hanya akan bekerja jika dipaksa untuk bekerja Tipe Y yaitu cendrung bertolak belakang dengan tipe x
Pendekatan Tradisional
1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh setiap orang karena merupakan sebuah beban. 2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih penting dari apa yang dapat diperoleh oleh seseorang karena melakukan hal tersebut 3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu mengerjakan pekerjaan yang kreatif, inovatif, dan penuh tantangan
Pendekatan SDM
1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu yang tidak disukai. Para pekerja ingin memberikan kontribusi terhadap suatu tujuan yang memberikan manfaat. 2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif, dan penuh tantangan daripada sekedar menjalankan tugas yang diperintahkan pada mereka.
1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap penting dan berguna 2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui eksistensinya secara individual dalam lingkungan sosial 3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan dalam asumsi 1 dan 2 adalah lebih penting daripada kompensasi berupa uang.
KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN 1. Manajer harus memberi perintah dan mengawasi bawahan dalam setiap pekerjaan 2. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan kedalam bentuk perintah yang sederhana, spesifik, dan jelas agar mudah untuk dikerjakan oleh bawahan 3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan secara rutin dan rinci dan mengkordinasikannya setiap saat. 1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana dimana para pekerja menganggap dirinya penting dan bermanfaat bagi perusahaan. 2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi usulan dari bawahan dan memastikan bahwa para pekerja selalu mendapatkan informasi terkini mengenai pekerjaan 3. Manajer perlu memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk melakukan inisiatif dan kemandirian dalam setiap pekerjaan 1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh sumber daya manusia didayagunakan dan dimanfaatkan secara optimal. 2. Manajer perlu mewujudkan suasana pekerjaan yang dapat mendorong seluruh sumber daya manusia bekerja berdasarkan kemampuannya masing-masing. 3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi dari para pekerja dalam hal bekerja, berinisiatif, dan melakukan pekerjaan secara mandiri.
HARAPAN 1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika upahnya memadai dan manajer bertindak adil 2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas dan para pekerja diawasi secara ketat, maka para pekerja akan mampu bekerja sesuai dengan standar 1. Adanya transparansi informasi yang memadai antara atasan dan bawahan serta keterlibatan para pekerja dalam berbagai keputusan akan memuaskan kebutuhan para pekerja untuk diperhatikan dan dianggap penting serta berguna. 2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja untuk dianggap penting dan berguna akan meningkatkan moral dan semangat para pekerja dan pada akhirnya para pekerja akan bersedia untuk bekerja sama 1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan akan menyebabkan terjadinya peningkatan kinerja dan efisiensi. 2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui berbagai hasil positif yang dapat ditunjukkan oleh para pekerja dalam setiap kesempatan.
Prestasi Status
Penghargaan Jabatan tertentu Sosial Keamanan Fisik Teman Sekerja Rencana pasca Pensiun Upah Minimum
EXISTENCE Needs
Teori ERG dari Alderfer
Motivating Factors
kesempatan untuk berprestasi(achievement) pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition) kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility) kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth)
Hygiene Factors
kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy and administration) supervisi yang memadai (supervision) keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision) kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition) gaji atau upah yang layak(salary) hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers) adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life) hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates) kejelasan status pekerjaan (job status) masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job Rewards
Job Inputs : Usaha Kemampuan Keahlian Loyalitas Waktu Kompetensi Job Rewards: Upah Kepastian dan Keamanan Kerja Benefit Peluang Karir Status Peluang Promosi
Stimulan
Respon
Respon Selanjutnya
Modifikasi Perilaku
Penguatan positif Modifikasi perilaku ini dilakukan dengan memberikan perlakuan psitif terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh pegawai dimasa lalu. Pembelajaran melalui penghindaran terhadap sesuatu. Modifikasi perilaku ini dilakukan melalui tindakan yang adil terhadap pelanggaran pegawai dimasa lalu. Pengecualian atau peniadaan Modifikasi perilaku ini dilakukan melalui peniadaan atau pengecualian sesuatu yang pada masa lalu justru memberikan kontribusi negatif pada organisasi atau pegawai. Hukuman Merupakan modifikasi perilaku melalui pengutan yang bersifat negatif dalam pengertian negatif terhadap perilaku yang negatif, atau dapat dikatakan perlakuan ini merupakan kebalikan dari penguatan positif.