Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23 Tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan di masyarakat perlu di tingkatkan baik yang bersifat promotif, preventive, curative dan rehabilitative. Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No 128/Menkes/SK/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas mempunyai 3 fungsi yaitu 1) sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, 2) pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan 3) pusat pelayanan kesehatan strata 1.Namun dalam pelaksanaannya
puskesmas masih menghadapi berbagai masalah yaitu kegiatan yang di laksanakan puskesmas kurang berorientasi pada pelayanan kuratif bagi pasien yang datang ke puskesmas dan keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum di kembangkan secara optimal.
Puskesmas Ambacang
Page
Di sadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu asas penyelenggaraan puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat artinya puskesmas wajib menggerakan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Oleh sebab itu, upaya promosi kesehatan puskesmas perlu di laksanakan secara totalitas untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Secara operasional upaya promosi kesehatan di puskesmas di lakukan agar masyarakat mampu berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang di hadapinya. Baik masalah kesehatan yang di derita maupun yang berpotensi mengancam secara mandiri. Di samping itu, petugas kesehatan puskesmas di harapkan mampu menjadi teladan bagi pasien, keluarga, dan masyarakat. 1.1 Tujuan penulisan 1.1.1 Tujuan Umum Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang bersumber daya masyarakat sehingga tercapai Indonesia sehat 2015 1.1.2 Tujuan Khusus Mengidentifikasi masalah promosi kesehatan di puskesmas Ambacang. Menetapkan prioritas masalah promosi kesehatan di puskesmas Ambacang. Penentukan Plan of Action dari masalah yang menjadi prioritas di Puskesmas Ambacang. 1.2 Manfaat Penulisan
Puskesmas Ambacang Page
Dengan penulisan laporan ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak puskesmas dalam memecahkan permasalahan pada program promosi kesehatan.
Bahan pembelajaran dan menambah pengetahuan penulis dalam menganalisa dan memberikan solusi pada permasalahan yang ditemui puskesmas.
2.1 Sejarah Puskesmas Puskesmas Ambacang diresmikan pada hari rabu tanggal 5 juli 2006. pada saat awal berdiri Puskesmas Ambacang hanya mempunyai 5 orang staf dengan kepala puskesmas dr. Dewi Susanti Febri. Dalam perkembanganya sampai
Puskesmas Ambacang
Page
sekarang telah memiliki 45 orang staf. Pada awal tahun berdiri Puskesmas Ambacang sebelumnya merupakan wilayah kerja puskesmas. 2.2 Kondisi Geografis Wilayah kerja puskesmas Ambacang meliputi empat kelurahan dari sembilan kelurahan yang berada di kecamatan kuranji yaitu: 1. Kelurahan Pasar Ambacang 2. Kelurahan Anduring 3. Kelurahan Ampang 4. Kelurahan Lubuk Lintah 2.3 Kondisi Demografis Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Ambacang adalah 46.900 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata dengan rincian sebagai berikut 1. Kelurahan Pasar Ambacang 2. Kelurahan Anduring 3. Kelurahan Ampang 4. Kelurahan Lubuk Lintah : 16.818 jiwa : 13.412 jiwa : 6.933 jiwa : 9.737 jiwa
Puskesmas Ambacang
Page
2.4.
Sarana dan Prasarana Data sarana dan prasarana kesehatan a. Bangunan puskesmas induk b. Bangunan puskesmas pembantu c. Rumah paramedis d. Kendaraan roda empat e. Kendaraan roda dua f. Rumah sakit g. Rumah sakit bersalin h. Klinik kesehatan i. Praktek dokter swasta j. Bidan praktek swasta Data UKBM : 1 unit : 1 unit : 2 unit : 1 unit : 3 unit : 1 buah : 2 buah : 2 buah : 4 orang : 7 orang
Puskesmas Ambacang
Page
a. Pos yandu balita b. Pos yandu lansia c. BATRA d. Poskestren e. Toga Data Dasar/sasaran a. Pemduduk b. Ibu hamil c. Ibu bersalin d. Bayi e. Balita f. TK g. SD h. SMP/MTSN i. SMA/SMK j. PT k. Rumah ibadah l. Panti asuhan m. Restoran/rumah makan n. Sarana air bersih 2.5 Ketenagaan 1. Tenaga kesehatan Puskesmas Ambacang
: 4.803 orang : 8 : 22 : 5 : 3 : 1 : 65 : 2 : 19 : 6726 buah buah buah buah buah buah buah buah buah
Puskesmas Ambacang
Page
a. Dokter umum b. Dokter gigi c. SKM d. Perawat (Akper) e. Perawat (SPK) f. Bidan (Akbid) g. Bidan (DI) h. Kesling (AKL) i. Analis j. Perawat gigi k. Asisten apoteker l. Sopir m. Kader posyandu n. Tenaga foluntir o. Cleaning service 2.6 kondisi sosial, budaya dan ekonomi
: 4 orang : 3 orang : 3 orang : 5 orang : 0 orang : 15 orang : 5 orang : 4 orang : 1 orang : 1 orang : 2 orang : 1 orang :112 orang : 3 orang : 1 orang
Penduduk wilayah kerja puskesmas ambacang sebagian besar beragama islam, dengan mata pencaharian : Tani Pegawai negri ABRI Buruh Lain-lain : 45 % : 20 % :2% : 15 % : 18 %
Puskesmas Ambacang
Page
2.1 Pengertian Promosi kesehatan di Puskesmas Sebagaiman yang tercantum dalam keputusan menteri kesehatan No 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan
Puskesmas Ambacang Page
daerah, Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri mereka sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan di dukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Berdasarkan definisi tersebut sejalan dengan visi,misi, departemen kesehatan dan fungsi puskesmas khususnya dalam penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dapat di rumuskan bahwa promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, serta
lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber pada masyarakat. 2.2 Tujuan Promosi Keshatan Tujuan promosi kesehatan adalah : a. Mencegah timbulnya penyakit dengan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara promotif dan preventif b. Meningkatkan pengetahuan dan pendidikan kesehatan masyarakat tentang masalah kesehatan. c. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri. d. Mengembangkan upaya kesehatan bersumber pada masyarakat
Puskesmas Ambacang
Page
10
2.3 Strategi Promosi kesehatan di Puskesmas a. b. c. d. Advokasi Bina suasana Gerakan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat Kemitraan
2.4 Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas a. Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas Promosi kesehatan yang di laksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas, antara lain : di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang pelayanan KIA, dan KB, ruang rawat inap, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran, halaman (tempat parkir, taman, kantin, dll),.Pemberian penyuluhan kesehatan secara langsung dan tidak lansung (melalui poster, leafleat, selebaran). b. Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung puskesmas 1) Kunjungan rumah Di lakukan oleh petugas kesehatan puskesmas sebagai tindak lanjut dari upaya promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas yang telah di lakukan kepada pasien dan keluarga. Terutama pasien dan keluarga yang memiliki masalah kesehatan cukup berat atau mereka yang sepakat untuk melaksanakan langkah-langkah tindak lanjut di rumah tangganya. 2) Pemberdayaan berjenjang
Puskesmas Ambacang
Page
11
Masyarakat begitu luas dan terdiri dari beberapa tatanan. Oleh karena itu untuk menjangkaunya puskesmas lebih baik bekerja sama dengan mitra-mitranya yaitu para pemuka masyarakat, dan kader-kader. 3) Pengorganisasian Masyarakat a. Posyandu Pengertian Posyandu Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006:11) Tujuan Posyandu Tujuan Umum Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Tujuan Khusus: a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB (Depkes RI, 2006:12-13) Sasaran Posyandu
Puskesmas Ambacang Page
12
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya: a. Bayi b. Anak balita c. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui d. Pasangan Usia Subur (Depkes RI, 2006:13). Prinsip Dasar Posyandu a. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara pelayanan professional dan non professional (oleh masyarakat). b. Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi. Imunisasi, penangulangan diare) maupun lintas sektoral (Dep. Kes. RI. Depdagri / Bangdes, dan BKKBN). c. Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos tumbang, pos imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain). d. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5 tahun, ibu hamil, PUS). e. Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC (Nasrul Effendy, 1998:271). Klasifikasi Posyandu Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu: a. Posyandu Pratama (Warna Merah) Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan kali
Puskesmas Ambacang
Page
13
dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai gawat. Intervensi nya antara lain:pelatihan kader, penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader. b. Posyandu Madya (Warna Kuning) Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah lebih baik tetapi masih rendah cakupan nya, untuk itu perlu di lakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Intervensinya yaitu: Pelatihan toma dengan model eksklasi posyandu yang sekarang sudah di lengkaapi dengan metode simulasi. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SDM dan MMD) untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya termasuk
menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Untuk melaksanankan hal ini dengan baik dapat di gunakan acuan buku pedoman pendekatan kemasyarakatan yang di terbitkan oleh Dit Bina Peran Serta Masyarakat Depkes. c. Posyandu Purnama (Warna Hijau) Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader lima orang atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.
Puskesmas Ambacang Page
14
Intervensinya : Penggarapan dengan metode PKMD, untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri pengembangan program posyandu. Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih. d. Posyandu Mandiri (Warna Biru) Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) serta mampu berswasembada (Depkes RI, 1997:53-54) Indikator tingkat perkembangan posyandu Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, ditetapkan
seperangkat indikator yang digunakan sebagai penyaring atau penentu tingkat perkembangan Posyandu. Secara sederhana indikator untuk tiap peringkat Posyandu dapat diuraikan sebagai berikut : Tingkat Perkembangan Posyandu No 1 2 3 4 5 6 7 8 Indikator Frekuensi penimbangan Rerata Kader Tugas Rerata Cakupan D/S Cakupan Kumulatif KIA Cakupan Kumulatif KB Cakupan Kum. Imunisasi Program Tambahan Cakupan dana Sehat Pratama <8 <5 <50% <50% <50% <50% <50% Madya >8 5 <50% <50% <50% <50% <50% Purnama >8 5 50% 50% 50% 50% + <50% Mandiri >8 5 50% 50% 50% 50% + 50%
Puskesmas Ambacang
Page
15
b. PHBS Definisi PHBS PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, 2007 : 2). Tujuan Tujuan Umum Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta
kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat khususnya terhadap program kesehatan lingkungan gaya hidup Manfaat PHBS Bagi Masyarakat
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
Puskesmas Ambacang
16
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) (Depkes, 2007 : 23). c. Penyuluhan Kesehatan
Defenisi : Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Tujuan: Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah: 1) Tingkat Pendidikan. 2) Tingkat Sosial Ekonomi 3) Adat Istiadat 4) Kepercayaan Masyarakat 5) Ketersediaan Waktu di Masyarakat Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut (Effendy, 1998) : 1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat. 2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.
Puskesmas Ambacang Page
17
3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat. 4) Menyusun perencanaan penyuluhan Menetapkan tujuan Penentuan sasaran Menyusun materi / isi penyuluhan Memilih metoda yang tepat Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan Penentuan kriteria evaluasi.
d. UKK (Upaya Kesehatan Kerja) Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan pekerja, merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok kerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Dalam imlementasinya selalu mencakup 3 pilar PHC yaitu : 1. Adanya kerja sama lintas sektor 2. Adanya pelayanan dasar kesehatan kerja
Puskesmas Ambacang Page
18
3. Adanya peran serta masyarakat Bentuk aktifitas Pos UKK dan frekwensinya adalah : KEGIATAN Pemeriksaan awal kesehatan pekerja dan lingkungan kerja Pemeriksaan berkala bagi bekerja SIMASKER PelayananP3K/P3/rujukan dan penyehatan lingkungan Pencatatan /pelaporan dana sehat FREKWENSI 1X 1X 1 X / 3 bulan Tiap hari 1 X /bulan PELAKSANA Petugas dan kader Petugas dan kader Petugas dan kader Petugas dan Kader Kader
e.
Tanaman obat keluarga adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang di manfaatkan untuk menanam tanaman yang berkasiat sebagai obat. Tingkat perkembangan TOGA: INDIKATOR Jumlah KK ada TOGA Jenis tanaman per desa Jumlah KK memanfaatkan TOGA PRATAMA < 30% <10% <10% MADYA 30% - 60% 10% - 25% 10% - 50% PURNAMA >60% >25% >50%
Adapun jenis intervensi untuk tingkat perkembangan TOGA adalah sebagai berikut:
Puskesmas Ambacang
Page
19
1. TOGA tingkat pratama, intervensinya adalah peningkatan KIE tentang perluasan dari pemanfaatan TOGA untuk petugas kesehatan lintas sektoral terkait dan kader kesehatan. 2. TOGA tingkat Madya, intervensinya adalah peningkatan KIE tentang perluasan pengembangan dan pemanfaatan TOGA kepada masyarakat. 3. TOGA tingkat purnama, intervensinya adalah peningkatan KIE tentang budidaya TOGA kepada masyarakat. f. Satuan Karya Bakti Husada (SBH) Karya Bakti Husada adalah wadah pramuka untuk
Satuan
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, dan kesempatan dalam membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam pembangunan kesehatan. g. Pos Kesehatan Pesantren (poskestren)
Pondok pesantren adalah lembaga islam yang memiliki warga belajar yang di sebut santri. Peran serta pondok pesantren pada pembangunan kesehatan di wujudkan antara lain dalam bentuk posyandu Asta( posyandu asuhan tokoh agama), poskestren. Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren dalam bidang kesehatan secara berkala.Kegiatan dari poskestren adalah; Pos obat pondok pesantren Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri) Pusat informasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah kesehatan secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat. Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.
Page
Puskesmas Ambacang
20
h.
Karang taruna adalah wadah kegiatan remaja dan pemuda di tingkat rukun warga /RW yang besar peranannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam menyalurkan aspirasi dan kreasinya.
i.
UKGMD adalah upaya pembinaan kesadaran, kemauan, kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan PKMD, di laksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan lainnya, dengan kerja sama lintas program dan lintas sektor. Sasarannya adalah keluarga masyarakat yang telah mempunyai ato aktifitas dengan prioritas kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita masyarakat adalah karies (gigi berlobang) dan periodontis (peradangan jaringan ikat gigi) j. Pos Kesehatan Kelurahan (poskeskel)
Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat setempat (berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel melayani kesehatan masyarakat secara umum sebagai perpanjangan dari Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa Posyandu di lingkungannya. 2.5. Evaluasi dan Indikator Keberhasilan Promosi Kesehatan Evaluasi di lakukan di setiap tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil evaluasi di lakukan pada setiap pertengahan dan akhir tahun untuk
Puskesmas Ambacang Page
21
menilai proses dan hasil pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas. Evaluasi di lakukan dengan menilai indikator keberhasilan yang terdiri dari indikator masukan, proses, keluaran, dan dampak.
3.1 Advokasi Advokasi di lakukan kepada pimpinan Puskesmas, Lurah, Ka UPTD, Ka KUA, Camat, Kapolsek, dan Danramil yang tujuannya untuk memudahkan petugas dalam bekerja untuk mendapatkan dorongan dan semangat dalam melakukan setiap aktifitas dalam gedung maupun luar gedung.
Puskesmas Ambacang Page
22
3.2 Bina suasana Bina suasana di artikan dapat memudahkan petugas dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat sehingga apapun program atau pekerjaan yang akan di lakukan mudah di terima oleh masyarakat. 3.3 Gerakan masyarakat 3.3.1 Penyuluhan Dalam Gedung
No
Topik Penyuluhan
Frekwensi Penyuluhan
Puskesmas Ambacang
Page
23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Imunisasi TB Paru ISPA DBD Malaria Gizi Filariasi Jiwa Rabies Mata KB Hipertensi ASI Eksklusif Diare Gigi Napza DM Rhematik PHBS HIV/AIDS Bahaya merokok ASMA
5 6 9 6 2 5 3 2 3 1 1 8 6 4 4 4 1 1 10 4 3 2
80 176 295 235 54 296 79 55 81 31 28 205 187 134 69 107 28 31 312 104 81 52
Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat
Puskesmas Ambacang
Page
24
23 24 25 26 27 28 29 30
Hepatitis Kespro Flu burung Kusta IMS Kekurangan Yodium Penyakit Mata Pemanfaatan TOGA Jumlah
1 1 11 1 3 2 1 2 112
27 29 277 26 79 55 26 56 3295
Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat Laptop, LCD, Leafleat
Dari data di atas terlihat dari 112 kali frekwensi penyuluhan dalam gedung selama satu tahun untuk masyarakat yang terbanyak di suluh adalah flu burung yaitu 11 kali dan yang terendah adalah materi tentang mata, kusta, KB, hepatitis, kespro masing-masing 1 kali. Pencapaian penyuluhan dalam gedung ini sudah melebihi dari target yaitu 96 kali per tahun. Untuk selanjutnya di harapkan penyuluhan ini akan berlanjut terus dengan materi yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam penyuluhan dalam gedung ini juga di lakukan secara individu yang di lakukan di pojok gizi dan pojok kesling yang merupakan hasil kerja sama dengan petugas BP dan KIA seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini: Konsultasi Pojok Gizi tahun 2011
Puskesmas Ambacang
Page
25
Dari data di atas dapat di lihat konsultasi terbanyak pada pojok gizi adalah penyakit hipertensi dan yang paling sedikit penyakit gastritis dan obesitas. Untuk kedepan nya perlu peningkatan lagi kunjungan pojok gizi ini dengan membuat jadwal kunjungan pasien untuk dokter yang ada di BP agar merujuk pasien ke bagian pojok gizi. Konsultasi Pojok Kesling tahun 2011
Puskesmas Ambacang
Page
26
Untuk ke depannya di harapkan konsultasi kesling ini akan menangani berbagai macam penyakit lainnya berbasis lingkungan sesuai dengan rujukan dari dokter BP puskesmas Ambacang. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Ambacang tahun 2011
Puskesmas Ambacang
Page
27
Dari data diatas dapat di lihat bahwa penyakit ISPA adalah penyakit terbanyak dan yang sedikit adalah penyakit diare pada wilayah kerja puskesmas Ambacang.
80 70 60 50 40 30 20 10 0
75 67
28 28 28 28 10 1 15 1 8 6 8
28 28 5
28
Dari data di atas dapat di ketahui dari 448 kali frekwensi penyuluhan di posyandu yang terbanyak adalah materi tentang flu burung yaitu 75 kali, dan yang paling sedikit tentang malaria, dan rabies masing-masing 1 kali..
Puskesmas Ambacang
Page
28
10 8 6 4 2 0 2 2
Dari data di atas dapat di ketahui dari 46 kali frekwensi penyuluhan di mesjid, materi paling banyak di berikan adalah tentang flu burung yaitu 10 kali, dan paling sedikit materi tentang gizi, malaria, TB paru, rabies masing-masing sati kali.
Puskesmas Ambacang
Page
29
4
4 3 2 1 0
4 2 2 2
2 1
2 2 2 1 1 1
2 2 2
Dari data diatas dapat di ketahui dari 32 kali frekwensi penyuluhan materi terbanyak yang di berikan PHBS dan flu burung masing-masing 4 kali dan paling sedikit materi tentang ASI,malaria, TB paru, dan rabies masing-masing satu kali. Penyuluhan di tempat lainnya seperti : Penyuluhan di poskeskel = 76 Penyuluhan di Sekolah = 4 Penyuluhan di pesantren = 30
Puskesmas Ambacang
Page
30
14 12 10 8 6 4 2 0
12
10 10
12
10
5
11
4 2
1
5 2
5 2 2
4 1 1
5
2
Dari data di atas dapat di ketahui bahwa dari 76 kali frekwensi penyuluhan di poskeskel materi paling banyak yang di berikan adalah imunisasi, PHBS,dan ispa yaitu masing 10 kali dan yang paling sedikit adalah penyuluhan di pesantren dengan materi DBD, dan gizi masing-masing satu kali. Sedangkan di sekolah dari 30 frekwensi penyuluhan materi yang banyak di berikan adalah tentang PHBS dan gigi. 3.4 UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) 3.4.1 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Puskesmas Ambacang
Page
31
Puskesmas Ambacang
Page
32
JUMLAH POSYANDU DAN KADER YANG AKTIF PUSKESMAS AMBACANG TAHUN 2011
Puskesmas Ambacang
Page
33
40 35 30 25 20 15 10 5 0
36 28 28 20 9
jlh posy aktif
lubuk lintah
ampang
Semua posyandu di wilayah kerja puskesmas Ambacang yaitu 28 buah aktif, dengan jumlah kader yang aktif adalah 112 orang.
9 7 7 5
sendiri pinjam
0
pasar ambacang
0
anduring
0
lubuk lintah
0
ampang
Puskesmas Ambacang
Page
34
Tempat kegiatan posyandu semuanya masih meminjam dari rumah penduduk ataupun kantor-kantor kelurahan bahkan ada beberapa tempat posyandu tersebut tidak layak pakai, hal ini perlu menjadi perhatian lintas sektor seperti Lurah, RW, RT, dan tokoh masyarakat. DANA SEHAT POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG TAHUN 2011
7 6 5 4 3 2 1 0 pasar ambacang anduring lubuk lintah ampang
6 5 4 3 2 3 3 2
ada tidak
Dari semua posyandu yaitu 28 buah yang sudah memiliki dana sehat adalah 18 posyandu dan di dapat dari donator yang ada di sekitar posyandu tersebut dan juga dana dari PNPM kelurahan Pasar Ambacang.
Puskesmas Ambacang
Page
35
5 4 3 2 2 3 4
0
pasar ambacang
mandiri=3
00
anduring
lubuk lintah
ampang
Dari data tersebut di ketahui bahwa puskesmas Ambacang kebanyakan memiliki strata posyandu madya yaitu 15, dan paling sedikit posyandu mandiri yaitu 3. 3.4.2 Data rekapan D/S dan N/D posyandu wilayah kerja puskesmas Ambacang Tahun 2011
Puskesmas Ambacang
Page
36
Untuk kelurahan Pasar ambacang pencapaian D/S=63,22%, kelurahan Anduring D/S= 59,83%, Lubuk Lintah D/S =53,17%, Ampang D/S=61,15%, sedangkan target D/S yaitu 65%, pada semua wilayah kerja puskesmas Ambacang belum tercapai di mana pencapaian puskesmas sendiri hanya 59,86% dan masih mempunyai ketimpangannya yaitu 5,2%. Hal ini perlu menjadi perhatian dan kerja sama semua pihak baik lintas program maupun lintas sektor dalam rangka meningkatkan kunjungan posyandu.
Untuk
kelurahan
Pasar
ambacang
N/D=95,72%,
kelurahan
Anduring
N/D=84,76%, kelurahan Lubuk lintah N/D=80,85%, kelurahan Ampang N/D=90,50% sedangkan target N/D yaitu 89% dan sudah tercapai untuk pencapaian puskesmas Ambacang adalah 88,99%, namun pada wilayah kerja Anduring dan Lubuk lintah masih belum tercapai untuk itu perlu peningkatan
Puskesmas Ambacang
Page
37
pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan tentang gizi sehingga status gizi pada balita menjadi naik. 3.4.3 Kelurahan Siaga (poskeskel) di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun 2011
100
100
100
100
anduring
lubuk lintah
ampang
puskesmas
Kelurahan
Puskesmas Ambacang
Page
38
Bangunan Ada Pasar Ambacang Anduring Lubuk Lintah Ampang V _ V _ Belum _ V _ V Ada V _ V _
Alat Belum _ V _ V
Dari data diatas untuk pencapaian kegiatan di poskeskel sudah 100%, semua bidan dan kader sudah di latih dan untuk pendonor darah sudah ada 52 orang, serta jumlah ambulan desa ada 4 buah. Sedangkan untuk sarana poskeskel 2 kelurahan sudah mempunyai gedung dan kelengkapan alat, dan 2 lainnya masih menompang di kantor lurah. Untuk itu perlu kerja sama dengan lintas sektor dan lintas program dalam rangka pengadaan gedung dan alat poskeskel tersebut sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih optimal. 3.4.4 PHBS No Indikator Pasar Ambacang 192 (91,4%) 142 (67,6%) 160 (76,2%) 200 (95%) 161 (76,6%) Anduring 210 (100%) 133(63,3%) Kelurahan Lubuk lintah 203 (96,6%) 173 (82,3%) Ampang 199(94,7%) Jumlah 804 (95,7%)
1 2 3 4 5
195 (92,8%) 643 (76,5%) 201 (95,7%) 742 (88,3%) 203 (96,6%) 818 (97,4%) 207 (98,5%) 779 (92,7%)
Puskesmas Ambacang
Page
39
6 7 8 9 10
Jamban sehat Pemb jentik Makan buah sayur Aktifitas fisik Tdk merokok di rumah
169 (80,5%) 182 (86,6%) 181 (86,2%) 149 (70,9%) 115 (54,7%)
180 (85,7%) 194 (92,3%) 192 (91,4%) 197 (93,8%) 198 (94,2%) 203 (96,6%) 200 (95,2%) 165 (78,5%) 50 (23,8%) 118 (56,2%)
174 (82,8%) 717 (85,3%) 204 (97,1%) 775 (92,3%) 207 (98,5%) 789 (93,9%) 208 (99%) 56 (26,6%) 722 (85,9%) 339(40,35%)
Data di atas merupakan hasil pendataan awal pada bulan februari tahun 2011, di mana RT yang sehat adalah 175 KK, dan tidak sehat 665 KK dan permasalahan kesehatan terbanyak adalah indikator tidak merokok di rumah yaitu hanya 40,35%. Adapun target PHBS ini adalah 840 KK. Pada akhir Desember 2011 semua target indikator pada PHBS ini untuk wilayah kerja puskesmas Ambacang sudah tercapai 100%. 3.4.5 TOGA Di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun 2011
80 60
67
73
70 57 64
pratama madya purnama 0 0
40 20 0
33 27
0
30
0
43 36
0
Puskesmas Ambacang
Page
40
Dari data di atas terlihat masih banyak toga yang strata pratama yaitu 64% dan belum ada satu pun yang mencapai strata purnama. Untuk meningkatkan pencapaian TOGA perlu di lakukan penyuluhan tentang pentingnya pemanfaatan pekarangan kepada masyarakat sehingga masyarakat mengerti dan memiliki kesadaran untuk menanam TOGA.
3.4.6
60 50 40 30
54
45
20
20 10 0
24
20
15
10
66
15
65
68 7
2
34 2 2 32 1 1 11 1 1
34
Puskesmas Ambacang
Page
41
141
Dari data di atas terlihat UKK yang terbanyak adalah dari kelurahan Pasar Ambacang yaitu 54 buah UKK dan yang sedikit adalah kelurahan Ampang. Sedangkan pos UKK baru dua yang terdapat di kelurahan Lubuk Lintah yaitu pos UKK pabrik roti Z B dan pos UKK CV cahaya mulya, sementara kelurahan lainnya belum di bentuk dan belum di lakukan pelatihan UKK. Ini di harapkan untuk tahun 2012 akan ada di laksanakan pelatihan UKK tersebut yang berguna untuk para pekerja itu sendiri, dan hal ini perlu adanya kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral. 3.4.7 POSKESTREN Puskesmas Ambacang hanya memiliki satu pesantren. Poskestren sudah terbentuk di pesantren Thawalib tersebut dan sudah di lakukan pelatihan selama 4 hari dari tanggal 16 s/d 19 November 2011 oleh team puskesmas Ambacang.
Page
Puskesmas Ambacang
42
Jumlah guru laki-laki 15 orang dan guru perempuan 25 orang. Jumlah murid lakilaki 65 orang dan jumlah murid perempuan 58 orang, jumlah guru yang di latih 1 orang dan sudah memiliki gedung dan sarana serta sudah memiliki 21 orang santri husada.
3.4.8 No
BATRA Di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun 2011 Kelurahan Psr abcg Anduring 1 2 1 1 2 0 1 Lbk Lintah 0 2 0 1 2 0 0 Ampang 0 1 0 0 2 1 0 3x di ampang 2x di abcg psr Frekwesi Pembinaan
Jenis Batra
1 2 3 4 5 6 7
0 1
Tukang panggur 0 gigi Jamu gendong 1 Batra urut pijat Batra becam Batra ramuan 2 0 1
Puskesmas Ambacang
Page
43
8 9
2 1 11
2 0 7
2 0 6
Puskesmas Ambacang
Page
44
Data di atas menunjukan bahwa umumnya di tiap kelurahan yang berada di wilayah kerja puskesmas Ambacang ada berbagai macam batra yang terletak di sekitar masyarakat. Untuk frekwensi pembinaan ada sebagian yang sudah di lakukan oleh petugas kesling dan promkes akan tetapi masih banyak batra yang belum mempunyai izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang, untuk itu perlu lebih di iintensifkan lagi pembinaannya. 3.4.9 SBH
Untuk Saka Bakti Husada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang di ambil alih oleh kecamatan. 3.5 Kemitraan Kemitraan adalah hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan (memberikan manfaat).
Puskesmas Ambacang Page
45
Kemitraan yang telah di lakukan adalah : Unit program internal kesehatan Sektor-sektor pemerintahan Lembaga swadaya masyarakat Organisasi berbasis agama Organisasi berbasis masyarakat Organisasi pemuda Sektor swasta
KEGIATAN YANG MENONJOL / INOVASI PADA TAHUN 2011 1. Pembentukan kader Poskestren 2. Pelatihan Tukang Ojek : 25 org 3. Terbentuknya forum komunikasi kader posyandu dan wirid bulanan kader 4. Penyuluhan pada Majelis Taklim 5. Pelatihan dokter kecil
Puskesmas Ambacang Page
46
1. Bagi posyandu yang pencapaian D/S dan N/D yang masih rendah, harus di lakukan lagi kerjasama dengan lintas sektoral terutama pada bapak RT/RW yang kunjungan posyandunya masih di bawah target, dan mencarikan solusi bagi tempat posyandu tidak layak pakai dengan membuat tempat posyandu dengan bantuan swadaya masyarakat dan pemerintah. Untuk meningkatkan kunjungan posyandu ini perlu
diadakannya pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil yang dananya bisa diambilkan dari dana sehat posyandu tersebut, dan juga adanya pembentukan arisan anggota posyandu sehingga para ibu tidak hanya datang untuk menimbang saja tapi ada hal lain yang membuat ibu tertarik secara rutin datang ke posyandu. 2. Adanya kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor dalam menghimbau masyarakat agar membuat TOGA di pekarangan rumahnya
Puskesmas Ambacang
Page
47
minimal 10 macam jenis tanaman obat. Dan bila tidak ada pekarangan bisa mempergunakan plastic folliback untuk menanam TOGA. 3. Pelatihan tentang UKK sangat di perlukan bagi pekerja dan juga pimpinannya, dari 3 target pos UKK baru 2 yang terbentuk dan di harapkan pada tahun 2012 ini ada penambahan pos UKK dengan bantuan lintas program dan lintas sektor untuk memberikan pelatihan. 4. Pada tahun 2012 ini di harapkan adanya kerja sama antara lintas program dan lintas sektoral dalam meningkatkan program SBH. 5. Di lakukan pendataan dan pembinaan bagi batra yang belum mempunyai izin usaha untuk melapor pada instansi terkait agar ada pegangan/legalitas dalam usaha batra. 6. Pada tahun 2012 ini di harapkan untuk sarana poskeskel 2 kelurahan yang belum mempunyai gedung dan kelengkapan alat yang pada saat ini masih menompang di kantor lurah. Untuk itu perlu kerja sama dengan lintas sektor dan lintas program dalam rangka pengadaan gedung dan alat poskeskel tersebut sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih optimal.
Puskesmas Ambacang
Page
48
4.1 KESIMPULAN
Puskesmas Ambacang Page
49
Promosi kesehatan baik penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) atau peran serta masyarakat sangat di perlukan agar masyarakat itu dapat memiliki kesadaran untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga pemecahan masalah kesehatan di lingkungan puskesmas dapat optimal. Peranserta masyarakat di puskesmas Ambacang tentang PHBS cukup antusias hal ini terlihat dari indikator keberhasilannya yang sudah mencapai target. Untuk meningkatkan D/S di posyandu di perlukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral dalam peningkatan kunjungan posyandu, termasuk mengaktifkan kader, dan adanya dana sehat yang dapat membantu berjalannya posyandu. 4.2 SARAN Di harapkan puskesmas lebih mengoptimalkan peran promosi kesehatan di lingkungan kerja puskesmas. Pemberian reward sebagai bentuk apresiasi pada kader yang terlibat dalam promosi kesehatan. Di harapkan kerja sama lintas sektoral untuk dapat aktif dalam membina dan memberikan dukungan di setiap program yang di laksanakan sehingga di harapkan dari tahun ke tahun program yang ada dapat mencapai target sesuai dengan yang telah di tetapkan.
Puskesmas Ambacang
Page
50
Puskesmas Ambacang
Page
51
Puskesmas Ambacang
Page
52
Puskesmas Ambacang
Page
53
Puskesmas Ambacang
Page