You are on page 1of 19

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PAMONG BELAJAR INDONESIA

BAB I KODE ETIK PAMONG BELAJAR INDONESIA DAN JANJI PAMONG BELAJAR Pasal 1 Kode Etik Pamong Belajar Indonesia Kode Etik Pamong Pelajar Indonesia adalah tata krama yang disepakati dan diterima oleh Pamong Belajar di Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sesuai jabatannya. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah nilainilai moral yang membedakan perilaku Pamong Belajar yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mengkaji program dan mengembangkan model dibidang pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal. Kode Etik Pamong Belajar Indonesia bertujuan untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, meningkatkan mutu profesi, meningkatkan mutu organisasi profesi, meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat, dan sebagai standar baku pelaksanaan tugas profesinya. Setiap anggota Ikatan Pamong Belajar Indonesia, yang selanjutnya disebut IPABI, wajib memahami, menghayati, mengamalkan, dan menunjung tinggi Kode Etik Pamong Belajar Indonesia. Kode Etik Pamong Belajar Indonesia diatur dalam naskah tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah Tangga ini.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Pasal 2 Janji Pamong Belajar (1) Janji pamong belajar diucapkan pada saat diadakan kegiatan-kegiatan tertentu yang diadakan oleh IPABI baik yang bersifat Nasional , Provinsi maupun Kabupaten. (2) Janji pamong belajar wajib diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh setiap anggota ikatan pamong belajar Indonesia. (3) janji pamong belajar adalah: a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah, serta mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku b. melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, pengkajian, dan pengembangan model PAUDNI dengan penuh kesadaran, dan tanggungjawab c. mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan kelompok atau pribadi d. menjunjung tinggi kehormatan Kode Etik Pamong Belajar Indonesia. e. mengembangkan kompetensi untuk meningkatkan kemampuan diri dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan.

1 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

BAB II KEANGGOTAAN Pasal 3 Jenis Keanggotaan Jenis keanggotaan IPABI, terdiri dari: 1. Anggota biasa 2. Anggota luar biasa 3. Anggota kehormatan. Pasal 4 Anggota Biasa (1) Anggota biasa adalah warga negara Republik Indonesia menduduki jabatan pamong belajar yang secara otomatis menjadi anggota IPABI. (2) Tata cara pencatatan anggota biasa: a. Menduduki jabatan Pamong Belajar Pertama, Pamong Belajar Muda, atau Pamong Belajar Madya. b. Mengisi formulir keanggotaan IPABI dan diserahkan kepada Pengurus Cabang, c. Dalam hal tidak ada Pengurus Cabang, formulir diserahkan kepada Pengurus Provinsi dan dilanjutkan ke Pengurus Pusat. d. Formulir keanggotaan berisi antara lain: 1) Nama 2) NIP 3) Jenis Kelamin 4) Tempat, tanggal lahir 5) Agama 6) Pendidikan terakhir 7) Jabatan Pamong Belajar 8) Unit Kerja 9) Alamat Unit Kerja 10) Alamat rumah e. Pencatatan keanggotaan harus dilakukan mulai Pengurus Cabang sampai ke Pengurus Pusat. f. Keanggotaan disahkan dengan surat pengesahan dan pemberian kartu anggota. g. Pengadaan kartu anggota dilakukan oleh Pengurus Pusat. h. Kartu Anggota berlaku selama 5 (lima) tahun. Pasal 5 Anggota Luar Biasa (1) Anggota luar biasa adalah warga negara Republik Indonesia yang pernah bertugas sebagai pamong belajar dengan sukarela mengajukan diri menjadi anggota IPABI. (2) Tata cara pencatatan anggota luar biasa: a. Pernah menduduki jabatan Pamong Belajar Pertama, Pamong Belajar Muda, atau Pamong Belajar Madya. b. Mengisi formulir keanggotaan IPABI dan diserahkan kepada Pengurus Cabang.

2 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

c. Dalam hal tidak ada Pengurus Cabang, formulir diserahkan kepada Pengurus Provinsi dilanjutkan ke Pengurus Pusat. d. Formulir keanggotaan berisi antara lain: 1) Nama 2) Jenis Kelamin 3) Tempat, tanggal lahir 4) Agama 5) Pendidikan terakhir 6) Jabatan Terakhir Pamong Belajar 7) Pekerjaan/Jabatan Sekarang 8) Unit Kerja 9) Alamat Unit Kerja 10) Alamat rumah e. Pencatatan keanggotaan harus dilakukan mulai Pengurus Cabang sampai ke Pengurus Pusat. f. Keanggotaan disahkan dengan surat pengesahan dan pemberian kartu anggota. g. Pengadaan kartu anggota dilakukan oleh Pengurus Pusat. h. Kartu Anggota berlaku selama 5 (lima) tahun. Pasal 6 Anggota Kehormatan Anggota kehormatan adalah orang-orang yang bersimpati dan/atau berjasa kepada Ikatan Pamong Belajar Indonesia. Anggota kehormatan diusulkan oleh Pengurus Cabang, Pengurus Provinsi atau Pengurus Pusat. Pengesahan anggota kehormatan dilakukan oleh Pengurus Pusat dengan surat keputusan. Pasal 7 Kewajiban Anggota Menatati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan serta ketentuan organisasi, Menjunjung tingggi Kode Etik dan Janji Pamong Belajar Indonesia, Mematuhi peraturan dan disiplin organisasi, Melaksanakan program, tugas, serta misi organisasi, Membayar iuran anggota.

(1) (2) (3)

(1) (2) (3) (4) (5)

Pasal 8 Hak Anggota (1) Anggota biasa: a. Hak Pilih, yaitu hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi, b. Hak Suara, yaitu hak untuk memberikan suaranya pada waktu pemungutan suara, c. Hak Bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis,

3 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

d. Hak Membela Diri, yaitu hak untuk menyampaikan pembelaan diri atas tindakan disiplin organisasi yang dijatuhkan kepadanya atau atas pembatasan hak-hak keanggotaannya, dan e. Hak memperoleh kesejahteraan, pembelaan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya. f. Hak untuk memperjuangkan peningkatan harkat dan martabat (2) Anggota luar biasa memiliki hak bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis. (3) Anggota kehormatan memiliki hak bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat baik secara lisan tertulis.

Pasal 9 Kepindahan Anggota (1) Anggota biasa dan anggota luar biasa yang pindah ke Cabang lainnya wajib memberi tahu Pengurus Cabang asal dan melapor kepada Pengurus Cabang di tempat yang baru. (2) Dalam hal tidak ada Pengurus Cabang di tempat asal atau di tempat yang baru, maka memberi tahu atau melapor kepada Pengurus Provinsi.

Pasal 10 Disiplin Organisasi (1) Tindakan disiplin dapat dikenakan kepada anggota yang: a. melanggar Kode Etik Pamong Belajar Indonesia, Janji Pamong Belajar, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi. b. Tidak membayar uang iuran selama 6 (tiga) bulan berturut-turut dengan tidak ada alasan yang dapat dibenarkan oleh organisasi. (2) Tindakan disiplin berupa: a. Peringatan lisan atau tertulis, b. Pemberhentian/pembebasan selaku pengurus organisasi, c. Pemberhentian/pembebasan sementara sebagai anggota, dan d. Pemberhentian. (3) Pemberhentian/pembebasan sementara: a. Sebagai anggota biasa/luar biasa dilakukan oleh Pengurus pusat, daerah, Cabang atau Pengurus IPABI yang mengurus keanggotaannya. b. Selaku anggota pengurus organisasi dilakukan oleh rapat pleno pengurus organisasi yang bersangkutan dan dipertanggungjawabkan pada musyawarah organisasi yang setingkat c. Sebagai anggota Pengurus Pusat dapat dilakukan oleh keputusan rapat pleno Pengurus Pusat yang dipertanggungjawabkan kepada Rapat Kerja Nasional atau Musyawarah Nasional. d. Sebagai anggota IPABI berlaku paling lama 6 (enam) bulan dan sesudah jangka waktu tersebut wajib ditentukan apakah pemberhentian sementara itu dicabut atau dilanjutkan dengan pemberhentian tetap.

4 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

e. Sebagai anggota pengurus berlaku selama-lamanya 1 (satu) tahun dan sesudah jangka waktu tersebut wajib ditentukan apakah pemberhentian sementara itu dicabut atau dilanjutkan dengan pemberhentian tetap. (4) Sebelum suatu tindakan disiplin dilakukan, pengurus organisasi yang mempunyai wewenang untuk menegakkan tindakan disiplin wajib mengadakan penyelidikan yang seksama. (5) Sebelum suatu tindakan disiplin dilakukan, anggota yang dianggap bersalah diberi kesempatan membela diri dengan cukup disertai pembuktian yang sah. (6) Semua anggota yang terkena tindakan disiplin organisasi mempunyai hak banding kepada struktur organisasi yang lebih tinggi sampai ke tingkat Musyawarah Nasional.

BAB III ORGANISASI Pasal 11 Status, Wilayah dan Kelengkapan Organisasi Tingkat Nasional (1) Organisasi IPABI tingkat nasional merupakan lembaga organisasi tertinggi di seluruh wilayah Republik Indonesia. (2) Organisasi tingkat nasional berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia (3) Kelengkapan organisasi tingkat nasional terdiri dari: a. Pengurus Pusat IPABI b. Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, dan Musyawarah Nasional Luar Biasa c. Dewan Penasehat d. Dewan Kehormatan Pasal 12 Status, Wilayah dan Kelengkapan Organisasi Tingkat Daerah Organisasi IPABI tingkat daerah meliputi wilayah satu provinsi, dan disebut IPABI Provinsi. Musyawarah Daerah merupakan pemegang kedaulatan tertinggi organisasi di tingkat provinsi. Organisasi tingkat provinsi dapat berkedudukan di kota kedudukan Ketua IPABI Provinsi terpilih. Jika wilayah satu provinsi berkembang menjadi lebih dari satu provinsi, dapat didirikan organisasi IPABI provinsi yang baru dengan tata cara sebagai berikut: a. Pengurus IPABI Provinsi induk mengadakan Musyawarah Daerah Luar Biasa. b. Musyawarah Daerah Luar Biasa menetapkan Pengurus IPABI Provinsi baru sebagai penanggung jawab organisasi di provinsi tersebut. c. Ketentuan tentang tata cara, wewenang dan tanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah Daerah provinsi berlaku pula bagi penyelenggaraan Musyawarah Daerah Luar Biasa. Kelengkapan organisasi tingkat daerah terdiri dari: a. Pengurus IPABI Provinsi b. Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah, dan Musyawarah Daerah Luar Biasa c. Dewan Penasehat d. Dewan Kehormatan

(1) (2) (3) (4)

(5)

5 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

(9)

Pasal 13 Status, Wilayah dan Kelengkapan Organisasi Tingkat Cabang Organisasi IPABI tingkat cabang meliputi wilayah satu atau beberapa kabupaten/kota, dan disebut IPABI Cabang. Organisasi IPABI Cabang dapat dibentuk jika minimal meliputi jumlah 30 (tiga puluh) orang pamong belajar. Jika jumlah minimal tidak dapat dipenuhi organisasi cabang dapat dibentuk meliputi satu wilayah eks karesidenan. Organisasi IPABI Cabang tidak wajib dibentuk di wilayah provinsi yang memiliki pamong belajar dalam jumlah terbatas. Nama organisasi IPABI Cabang dapat menggunakan nama eks karesidenan atau gabungan kabupaten/kota berdasarkan hasil Musyawarah Cabang. Musyawarah Cabang merupakan pemegang kedaulatan tertinggi organisasi di tingkat cabang. Organisasi tingkat cabang dapat berkedudukan di kota kedudukan Ketua IPABI Cabang terpilih. Jika wilayah satu kabupaten/kota berkembang menjadi lebih dari satu kabupaten/ kota atau jumlah pamong belajar bertambah, dapat didirikan organisasi IPABI Cabang yang baru dengan tata cara sebagai berikut: a. Pengurus IPABI Cabang induk mengadakan Musyawarah Cabang Luar Biasa. b. Musyawarah Cabang Luar Biasa menetapkan Pengurus IPABI Cabang baru sebagai penanggung jawab organisasi di wilayah tersebut. c. Ketentuan tentang tata cara, wewenang dan tanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah Cabang berlaku pula bagi penyelenggaraan Musyawarah Cabang Luar Biasa. Kelengkapan organisasi tingkat daerah terdiri dari: a. Pengurus IPABI Cabang b. Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Daerah, dan Musyawarah Cabang Luar Biasa c. Dewan Penasehat d. Dewan Kehormatan

BAB IV PENGURUS PUSAT Pasal 14 Susunan Pengurus Pusat Pengurus Pusat IPABI berjumlah paling banyak 15 (lima belas) orang, dengan susunan sebagai berikut: 1. Seorang Ketua Umum 2. Seorang Ketua I 3. Seorang Ketua II 4. Seorang Sekretaris 5. Seorang Wakil Sekretaris 6. Seorang Bendahara
6 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

7. Seorang Wakil Bendahara 8. Dua orang anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan 9. Dua orang anggota Bidang Pengembangan Karier dan Profesi 10. Dua orang anggota Bidang Kesejahteraan, Advokasi dan Perlindungan Hukum 11. Dua orang anggota Bidang Informasi dan Komunikasi Pasal 15 Pemilihan Pengurus Pusat Pengurus Pusat IPABI dipilih oleh Musyawarah Nasional, dengan cara: a. Ketua Umum dipilih secara langsung oleh Musyawarah Nasional. b. Cara pemilihan Ketua Umum ditetapkan oleh Musyawarah Nasional. c. Pengurus Pusat lainnya dipilih oleh tim formatur yang berjumlah 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Ketua Umum terpilih dan disahkan dalam Musyawarah Nasional. d. Tim formatur dipilih oleh Musyawarah Nasional. e. Tim formatur menyelesaikan tugas sebelum Musyawarah Nasional ditutup. Sebelum memulai tugasnya Pengurus Pusat mengucapkan janji di depan Musyawarah Nasional yang memilihnya. Serah terima Pengurus Pusat lama kepada Pengurus Pusat baru dilakukan di hadapan Musyawarah Nasional. Hal-hal yang berkaitan dengan investaris, kekayaan dan keuangan masih menjadi tanggungan pengurus lama sampai ada penyelesaian dengan pengurus baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Musyawarah Nasional. Dalam hal kekosongan anggota Pengurus Pusat, pengisian dilakukan oleh Rapat Pengurus Pusat dan hasilnya dilaporkan kepada Rapat Kerja Nasional, kecuali untuk kekosongan jabatan Ketua Umum dilakukan oleh Rapat Kerja Nasional. Pasal 16 Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Pusat Pengurus Pusat IPABI bertugas menentukan kebijakan organisasi dan melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Pengurus Pusat IPABI. Penjabaran tugas Pengurus Pusat IPABI diatur tersendiri dalam ketentuan organisasi yang menjadi bagian tak terpisahkan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Dalam menjalankan kebijakan tersebut, Pengurus Pusat IPABI merupakan badan pelaksana tertinggi yang bersifat kolektif. Pengurus Pusat IPABI mewakili IPABI di dalam dan di luar pengadilan yang pelaksanaannya diatur dalam peraturan organisasi. Mengawasi, mengkoordinasi, membimbing dan membina aktifitas Pengurus IPABI Provinsi. Pengurus Pusat IPABI bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional atas kepengurusan organisasi untuk masa baktinya. Pengurus Pusat IPABI bertangung jawab atas pelaksanaan Kode Etik Pamong Belajar Indonesia, Janji Pamong Belajar, Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional.

(1)

(2) (3)

(4)

(1)

(2)

(3) (4) (5) (6) (7)

7 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

BAB V PENGURUS IPABI PROVINSI Pasal 17 Susunan Pengurus IPABI Provinsi Pengurus IPABI Provinsi berjumlah paling banyak 10 (sepuluh) orang, dengan susunan sebagai berikut: 1. Seorang Ketua 2. Seorang Wakil Ketua 3. Seorang Sekretaris 4. Seorang Wakil Sekretaris 5. Seorang Bendahara 6. Seorang Wakil Bendahara 7. Seorang Bidang Penelitian dan Pengembangan 8. Seorang Bidang Pengembangan Karier dan Profesi 9. Seorang Bidang Kesejahteraan, Advokasi dan Perlindungan Hukum 10. Seorang Bidang Informasi dan Komunikasi Pasal 18 Pemilihan Pengurus IPABI Provinsi Pengurus IPABI Provinsi diplih oleh Musyawarah Daerah, dengan cara: a. Ketua dipilih secara langsung oleh Musyawarah Daerah. b. Cara pemilihan Ketua ditetapkan oleh Musyawarah Daerah. c. Pengurus IPABI Provinsi lainnya dipilih oleh tim formatur yang berjumlah 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Ketua terpilih dan disahkan dalam Musyawarah Daerah. d. Tim formatur dipilih oleh Musyawarah Daerah. e. Tim formatur menyelesaikan tugas sebelum Musyawarah Daerah ditutup. Sebelum memulai tugasnya Pengurus IPABI Provinsi mengucapkan janji di depan Musyawarah Daerah yang memilihnya. Serah terima Pengurus IPABI Provinsi lama kepada Pengurus IPABI Provinsi baru dilakukan di hadapan Musyawarah Daerah. Hal-hal yang berkaitan dengan investaris, kekayaan dan keuangan masih menjadi tanggungan pengurus lama sampai ada penyelesaian dengan pengurus baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Musyawarah Daerah. Dalam hal kekosongan anggota Pengurus IPABI Provinsi, pengisian dilakukan oleh Rapat Pengurus IPABI Provinsi dan hasilnya dilaporkan kepada Rapat Kerja Daerah, kecuali untuk kekosongan jabatan Ketua dilakukan oleh Rapat Kerja Daerah.

(1)

(2) (3)

(4)

Pasal 19 Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus IPABI Provinsi (1) Pengurus IPABI Provinsi bertugas dan berkewajiban: a. Menentukan kebijakan organisasi dan melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusankeputusan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah, dan Rapat Pengurus IPABI Provinsi di wilayahnya. b. Melaksanakan program kerja organisasi baik program kerja nasional maupun program kerja provinsi.
8 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

(2)

(3)

(4) (5)

(6)

c. Mengawasi, mengkoordinasi, membimbing dan membina aktifitas Pengurus IPABI Cabang/Cabang Khusus. d. Menegakkan disiplin organisasi dan mengatur ketertiban serta kelancaran keuangan organisasi. Penjabaran tugas Pengurus IPABI Provinsi diatur dalam ketentuan organisasi yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pengurus IPABI Provinsi bertanggungjawab atas terlaksananya segala ketentuan dalam Kode Etik Pamong Belajar Indonesia, Janji Pamong Belajar, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah, dan Rapat Pengurus IPABI Provinsi. Pengurus IPABI Provinsi bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah atas kepengurusan organisasi untuk masa baktinya. Dalam menjalankan kebijakan tersebut, Pengurus IPABI Provinsi merupakan badan pelaksana tertinggi di wilayahnya yang bersifat kolektif berdasarkan pada prinsip keterbukaan, tanggung jawab, demokrasi, dan kekeluargaan. Pengurus IPABI Provinsi berkewajiban mengirimkan laporan kepada Pengurus Pusat IPABI setiap 6 (enam) bulan sekali. BAB V PENGURUS IPABI CABANG

Pasal 20 Susunan Pengurus Cabang Pengurus IPABI Cabang berjumlah paling banyak 5 (lima) orang, dengan susunan sebagai berikut: 1. Seorang Ketua 2. Seorang Sekretaris 3. Seorang Bendahara 4. Seorang Bidang Penelitian, Pengembangan, Informasi dan Komunikasi 5. Seorang Bidang Pengembangan Karier dan Profesi, Kesejahteraan, Advokasi dan Perlindungan Hukum Pasal 21 Pemilihan Pengurus IPABI Cabang (1) Pengurus IPABI Cabang diplih oleh Musyawarah Cabang, dengan cara: a. Ketua dipilih secara langsung oleh Musyawarah Cabang. b. Cara pemilihan Ketua ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. c. Pengurus IPABI Cabang lainnya dipilih oleh tim formatur yang berjumlah 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Ketua terpilih dan disahkan dalam Musyawarah Cabang. d. Tim formatur dipilih oleh Musyawarah Cabang. e. Tim formatur menyelesaikan tugas sebelum Musyawarah Cabang ditutup. (2) Sebelum memulai tugasnya Pengurus IPABI Cabang/Cabang Khusus mengucapkan janji di depan Musyawarah Cabang yang memilihnya. (3) Serah terima Pengurus IPABI Cabang lama kepada Pengurus IPABI Cabang baru dilakukan di hadapan Musyawarah Cabang. Hal-hal yang berkaitan dengan investaris, kekayaan dan keuangan masih menjadi tanggungan pengurus lama sampai ada
9 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

penyelesaian dengan pengurus baru selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Musyawarah Cabang. (4) Dalam hal kekosongan anggota Pengurus IPABI Cabang, pengisian dilakukan oleh Rapat Pengurus IPABI Cabang dan hasilnya dilaporkan kepada Rapat Kerja Cabang, kecuali untuk kekosongan jabatan Ketua dilakukan oleh Rapat Kerja Cabang. Pasal 22 Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus IPABI Cabang Pengurus IPABI Cabang/Cabang Khusus bertugas dan berkewajiban: a. Menentukan kebijakan organisasi dan melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah, Musyawarah Cabang, Rapat Kerja Cabang dan Rapat Pengurus IPABI Cabang di wilayahnya. b. Melaksanakan program kerja nasional di wilayahnya, program kerja provinsi di wilayahnya, dan program kerja cabang. c. Mengawasi, mengkoordinasi, membimbing dan membina aktifitas Pengurus cabang. d. Menegakkan disiplin organisasi dan mengatur ketertiban serta kelancaran keuangan organisasi. Penjabaran tugas IPABI Cabang diatur dalam ketentuan organisasi yang menjadi bagian tak terpisahkan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pengurus IPABI Cabang bertanggungjawab atas terlaksananya segala ketentuan dalam Kode Etik Pamong Belajar Indonesia, Janji Pamong Belajar, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Daerah, Rapat Kerja Daerah, Musyawarah Cabang, Rapat Kerja Cabang dan Rapat Pengurus IPABI Cabang di wilayahnya. Pengurus IPABI Cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang atas kepengurusan organisasi untuk masa baktinya. Pengurus IPABI Cabang merupakan badan pelaksana organisasi tertinggi di wilayahnya yang bersifat kolektif dengan berlandaskan pada prinsip keterbukaan, demokrasi, tanggung jawab, dan kekeluargaan. Pengurus IPABI Cabang berkewajibanmengirimkan laporan kepada Pengurus IPABI Provinsi dengan tembusan kepada Pengurus Pusat setiap 6 (enam) bulan sekali. BAB VI SYARAT-SYARAT PENGURUS Pasal 23 Syarat Umum Semua anggota kepengurusan organisasi IPABI di semua tingkatan wajib memenuhi syaratsyarat umum sebagai berikut: 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Berjiwa dan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. 3. Anggota IPABI yang telah membuktikan peran serta aktif dalam kepengurusan dan atau terhadap organisasi.
10 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

(1)

(2)

(3)

(4) (5)

(6)

4. Bersih, jujur, bermoral tinggi, bertanggung jawab, terbuka, dan berwawasan luas. Pasal 24 Syarat Khusus Anggota Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Cabang, disamping memenuhi syarat umum tersebut dalam pasal 23 wajib memenuhi syarat khusus sebagai berikut: 1. Pernah duduk dalam kepengurusan organisasi pada tingkat yang sama atau dibawahnya. 2. Bekerja dan atau bertempat tinggal di wilayah kerja organisasi 3. Tidak merangkap jabatan Pengurus IPABI pada tingkat lainnya. 4. Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik. 5. Tidak menduduki jabatan pengurus lebih dari dua kali masa bakti berturut-turut dalam jabatan yang sama.

BAB VII MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 25 Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa Musyawarah Nasional merupakan pemegang kedaulatan tertinggi organisasi. Musyawarah Nasional diadakan sekali dalam empat tahun. Apabila ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, dapat diselenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa. Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh (seperdua) jumlah utusan Pengurus IPABI Provinsi dan perwakilan Pengurus Pusat yang berhak hadir. Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan atas prakarsa Pengurus Pusat atau atas usul sekurang-kurang (seperdua) Pengurus IPABI Provinsi, yang harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus Pusat dengan disertai alasan yang jelas. Selambatnya enam bulan setelah usul diterima, Pengurus Pusat IPABI wajib menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa. Pasal 26 Peserta Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional diikuti oleh utusan Pengurus IPABI Provinsi, perwakilan pengurus pusat. Setiap provinsi mengirimkan utusan seorang dengan dibuktikan surat mandat yang ditandatangi oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus IPABI Provinsi. Perwakilan Pengurus Pusat sebanyak 5 (lima) orang yang dibuktikan dengan surat mandat dari Pengurus Pusat IPABI yang ditandatangani oleh Ketua umum dan Sekretaris. Pada Musyawarah Nasional anggota dewan penasehat dapat diundang sebagai peninjau. Setiap peserta memiliki satu hak suara dan hak bicara.

(1) (2) (3) (4)

(5)

(6)

(1) (2) (3)

(4) (5)

11 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

Pasal 27 Acara Musyawarah Nasional Acara pokok Musyawarah Nasional adalah: 1. Penyampaian, dan pembahasan pertanggungjawaban Pengurus Pusat selama masa bakti. 2. Penyampaian, pembahasan dan pengesahan rencana kerja Pengurus Pusat untuk masa bakti berikutnya. 3. Penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 4. Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat untuk masa bakti berikutnya. 5. Pemilihan formatur bersama Ketua Umum memilih pengurus pusat masa bakti berikutnya. Pasal 28 Pemilihan Formatur pada Musyawarah Nasional (1) Formatur terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Umum terpilih dan 2 (dua) orang anggota. (2) Anggota formatur terdiri dari: a. Satu orang wakil pengurus lama yang ditunjuk oleh Ketua Umum terpilih, b. Satu orang wakil pengurus IPABI Provinsi yang dipilih oleh peserta. Pasal 29 Pimpinan Musyawarah Nasional (1) Musyawarah Nasional dan/ atau Musyawarah Nasional Luar Biasa dipimpin oleh suatu presidium. (2) Presidium terdiri atas: a. Satu orang dari Pengurus Pusat, yang dibuktikan dengan surat mandat. b. Dua orang yang dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah Nasional. Pasal 30 Pengambilan Keputusan Musyawarah Nasional (1) Keputusan Musyawarah Nasional dicapai atas dasar musyawarah untuk mufakat. (2) Apabila mufakat tidak tercapai keputusan diambil dengan cara pemungutan suara dan keputusan adalah sah apabila didukung oleh lebih dari setengah jumlah suara yang hadir.

(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung kecuali jika sidang menganggap perlu, pemungutan suara dapat dilaksanakan secara langsung dan bersifat rahasia. Pasal 31 Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa (1) Musyawarah Daerah merupakan forum tertinggi organisasi di tingkat provinsi. (2) Musyawarah Daerah diadakan sekali dalam empat tahun. (3) Apabila ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, dapat diselenggarakan Musyawarah Daerah Luar Biasa.

12 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

(4) Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh (seperdua) jumlah utusan Pengurus IPABI Cabang, dan perwakilan Pengurus IPABI Provinsi yang berhak hadir. (5) Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan atas prakarsa Pengurus IPABI Provinsi atau atas usul sekurang-kurang (seperdua) Pengurus IPABI Provinsi, yang harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus IPABI Provinsi dengan disertai alasan yang jelas. (6) Selambatnya enam bulan setelah usul diterima, Pengurus IPABI Provinsi wajib menyelenggarakan Musyawarah Daerah Luar Biasa. Pasal 32 Peserta Musyawarah Daerah Musyawarah Daerah diikuti oleh utusan Pengurus IPABI Cabang, dan perwakilan Pengurus IPABI Provinsi. Setiap Cabang mengirimkan seorang utusan dengan dibuktikan surat mandat yang ditandatangi oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus IPABI Cabang. Perwakilan Pengurus IPABI Provinsi sebanyak 3 (tiga) orang yang dibuktikan dengan surat mandat dari Pengurus IPABI Provinsi yang ditandatangani oleh Ketua umum dan Sekretaris. Pada Musyawarah Daerah anggota dewan penasehat dapat diundang sebagai peninjau. Setiap peserta memiliki satu hak suara dan hak bicara.

(1) (2) (3)

(4) (5)

Pasal 33 Acara Musyawarah Daerah Acara pokok Musyawarah Daerah adalah: 1. Penyampaian, dan pembahasan pertanggungjawaban Pengurus IPABI Provinsi selama masa bakti. 2. Penyampaian, pembahasan dan pengesahan rencana kerja Pengurus IPABI Provinsi untuk masa bakti berikutnya. 3. Pemilihan Ketua Pengurus IPABI Provinsi untuk masa bakti berikutnya. 4. Pemilihan formatur untuk bersama Ketua memilih Pengurus IPABI Provinsi masa bakti berikutnya. Pasal 34 Pemilihan Formatur pada Musyawarah Daerah (1) Formatur terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua terpilih dan 2 (dua) orang anggota. (2) Anggota formatur terdiri dari: a. Satu orang wakil pengurus lama yang ditunjuk oleh Ketua terpilih, b. Satu orang wakil pengurus IPABI Cabang yang dipilih oleh peserta. Pasal 35 Pimpinan Musyawarah Daerah (1) Musyawarah Daerah dan/atau Musyawarah Daerah Luar Biasa dipimpin oleh suatu presidium. (2) Presidium terdiri atas:
13 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

c. Satu orang dari Pengurus IPABI Provinsi, yang dibuktikan dengan surat mandat. d. Dua orang yang dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah Daerah. Pasal 36 Pengambilan Keputusan Musyawarah Daerah (1) Keputusan Musyawarah Daerah dicapai atas dasar musyawarah untuk mufakat. (2) Apabila mufakat tidak tercapai keputusan diambil dengan cara pemungutan suara dan keputusan adalah sah apabila didukung oleh lebih dari setengah jumlah suara yang hadir. (3) Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung kecuali jika sidang menganggap perlu, pemungutan suara dapat dilaksanakan secara langsung dan bersifat rahasia. Pasal 37 Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa Musyawarah Cabang merupakan forum tertinggi organisasi di tingkat cabang Musyawarah Cabang diadakan sekali dalam empat tahun. Apabila ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, dapat diselenggarakan Musyawarah Cabang Luar Biasa. Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh (seperdua) jumlah yang berhak hadir. Musyawarah Cabang Luar Biasa diselenggarakan atas prakarsa Pengurus IPABI Cabang atau atas usul sekurang-kurang (seperdua) anggota, yang harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus Cabang dengan disertai alasan yang jelas. Selambatnya enam bulan setelah usul diterima, Pengurus IPABI Cabang wajib menyelenggarakan Musyawarah Cabang.

(1) (2) (3) (4) (5)

(6)

Pasal 38 Peserta Musyawarah Cabang (1) Musyawarah cabang diikuti oleh anggota, dan perwakilan Pengurus IPABI Cabang. (2) Pada Musyawarah Cabang anggota dewan penasehat dapat diundang sebagai peninjau. (3) Setiap peserta memiliki satu hak suara dan hak bicara. Pasal 39 Acara Musyawarah Cabang Acara pokok Musyawarah Cabang adalah: 1. Penyampaian, dan pembahasan pertanggungjawaban Pengurus IPABI Cabang selama masa bakti. 2. Penyampaian, pembahasan dan pengesahan rencana kerja Pengurus IPABI Cabang untuk masa bakti berikutnya. 3. Pemilihan Ketua Pengurus IPABI Cabang untuk masa bakti berikutnya. 4. Pemilihan formatur untuk bersama Ketua memilih Pengurus IPABI Cabang masa bakti berikutnya.

14 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

Pasal 40 Pemilihan Formatur pada Musyawarah Cabang (1) Formatur terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua terpilih dan 2 (dua) orang anggota. (2) Anggota formatur terdiri dari: a. Satu orang wakil pengurus lama yang ditunjuk oleh Ketua terpilih, b. Satu orang wakil peserta dari unsur anggota yang dipilih oleh peserta.

Pasal 41 Pimpinan Musyawarah Cabang (1) Musyawarah Cabang dipimpin oleh suatu presidium. (2) Presidium terdiri atas: a. Satu orang dari Pengurus IPABI Cabang, yang dibuktikan dengan surat mandat. b. Dua orang yang dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah Cabang. Pasal 42 Pengambilan Keputusan Musyawarah Cabang (1) Keputusan Musyawarah Cabang dicapai atas dasar musyawarah untuk mufakat. (2) Apabila mufakat tidak tercapai keputusan diambil dengan cara pemungutan suara dan keputusan adalah sah apabila didukung oleh lebih dari setengah jumlah suara yang hadir. (3) Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung kecuali jika sidang menganggap perlu, pemungutan suara dapat dilaksanakan secara langsung dan bersifat rahasia. Pasal 43 Rapat Kerja Rapat kerja diselenggarakan sebagai langkah pengendalian operasional. Rapat Kerja Nasional diselenggarakan untuk organisasi tingkat nasional. Rapat Kerja Provinsi diselenggarakan untuk organisasi tingkat provinsi. Rapat Kerja Cabang diselenggarakan untuk organisasi tingkat cabang. Rapat kerja diselenggarakan setiap tahun sekali. Peserta rapat kerja setiap jenjang organisasi sedikitnya diikuti oleh: a. Pengurus IPABI untuk jenjang yang bersangkutan; b. Ketua atau utusan yang mendapat mandat untuk Pengurus IPABI di bawahnya atau anggota untuk IPABI Cabang.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

BAB VIII DEWAN PENASEHAT Pasal 44 Dewan Penasehat Pengurus Pusat (1) Atas usul Pengurus Pusat, Musyawarah Nasional menetapkan susunan dan keanggotaan Dewan Penasihat Pengurus Pusat yang sedikitnya berjumlah 5 (lima) orang dan terdiri atas tokoh-tokoh di bidang pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan dan para ahli yang berkaitan dengan pendidikan nonformal dan pendidikan informal.
15 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

(2) Dewan Penasehat Pengurus Pusat baik diminta atau tidak, bertugas memberi nasihat dan saran-saran kepada Pengurus Pusat. (3) Masa bakti Dewan Penasehat Pengurus Pusat sama dengan masa bakti Pengurus Pusat. Pasal 45 Dewan Penasehat Pengurus Provinsi (1) Atas usul Pengurus IPABI Provinsi, Musyawarah Daerah menetapkan susunan dan keanggotaan Dewan Penasihat Pengurus IPABI Provinsi yang sedikitnya berjumlah 4 (empat) orang dan terdiri atas tokoh-tokoh di bidang pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan dan para ahli yang berkaitan dengan pendidikan nonformal dan pendidikan informal. (2) Dewan Penasehat Pengurus Provinsi baik diminta atau tidak, bertugas memberi nasihat dan saran-saran kepada Pengurus IPABI Provinsi. (3) Masa bakti Dewan Penasehat Pengurus Provinsi sama dengan masa bakti Pengurus IPABI Provinsi. Pasal 46 Dewan Penasehat Pengurus Cabang (1) Atas usul Pengurus IPABI Cabang, Musyawarah Cabang menetapkan susunan dan keanggotaan Dewan Penasihat Pengurus IPABI Cabang yang sedikitnya berjumlah 3 (tiga) orang dan terdiri atas tokoh-tokoh di bidang pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan dan para ahli yang berkaitan dengan pendidikan nonformal dan pendidikan informal. (2) Dewan Penasehat Pengurus Cabang baik diminta atau tidak, bertugas memberi nasihat dan saran-saran kepada Pengurus IPABI Cabang. (3) Masa bakti Dewan Penasehat Pengurus Cabang sama dengan masa bakti Pengurus IPABI Cabang.

BAB IX DEWAN KEHORMATAN PAMONG BELAJAR Pasal 47 Kedudukan, Status, Tugas dan Susunan (1) Pengurus Pusat, Pengurus IPABI Provinsi, atau Pengurus Cabang dapat membentuk Dewan Kehormatan Pamong Belajar yang terdiri dari unsur Dewan Penasehat, unsur badan pimpinan organisasi, unsur lainnya sesuai keperluan. (2) Status Dewan Kehormatan Pamong Belajar adalah perangkat kelengkapan organisasi Ikatan Pamong Belajar Indonesia, sehingga keputusannya merupakan keputusan Ikatan Pamong Belajar Indonesia. (3) Tugas Dewan Kehormatan Pamong Belajar: a. Memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan kepada Badan Pimpinan Organisasi yang membentuknya tentang pelaksanaan bimbingan, pengawasan, dan penilaian dalam pelaksanaan disiplin organisasi serta Kode Etik Pamong Belajar b. Pelaksanaan, penegakkan, dan pelanggaran disiplin organisasi yang terjadi diwilayah kewenangannya.

16 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

(4)

(5)

(6) (7)

c. Pelanggaran kode etik pamong belajar yang dilakukan baik oleh pengurus maupun oleh anggota serta saran dan pendapat tentang tindakan yang selayaknya dijatuhkan terhadap pelanggaran kode etik tersebut. d. Pelaksanaan dan cara menegakkan disiplin organisasi dan Kode Etik Pamong Belajar, dan e. Pembinaan hubungan dengan mitra organisasi dibidang penegakkan serta pelanggaran disiplin organisasi serta Kode Etik Pamong Belajar. Susunan Dewan Kehormatan Pamong Belajar sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua; seorang wakil ketua, seorang sekretaris, dan 4 anggota dengan jumlah seluruhnya paling banyak 7 orang untuk Dewan Kehormatan Pamong Belajar tingkat Pusat, dan sebanyak-banyaknya 5 orang untuk Dewan Kehormatan Pamong Belajar Provinsi dan Cabang. Jika diperlukan maka keanggotaan bisa saja ditambah sebanyak 3 orang anggota tidak tetap, yang penunjukkannya atas dasar keperluan terhadap keahlian tertentu sesuai dengan kasus atau permasalahan yang ditangani. Selama menangani masalah, maka anggota tidak tetap sebagaimana ayat (5) di atas pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan anggota tetap lainnya. Masa jabatan anggota tidak tetap segera berakhir apabila masalah yang ditangani sudah selesai berdasarkan berbagai sisi norma dan ketentuan yang ada.

BAB X PENDAPATAN DAN KEKAYAAN Pasal 48 Iuran Anggota (1) Setiap anggota wajib membayar uang iuran sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) perbulan kepada Pengurus IPABI Cabang atau langsung kepada Pengurus IPABI Provinsi jika tidak terdapat Pengurus Cabang, dengan pendistribusian sebagai berikut: a. Melalui Pengurus IPABI Cabang 1. Pengurus Pusat sebesar Rp. 2.000,00 2. Pengurus IPABI Provinsi sebesar Rp. 3.000,00 3. Pengurus IPABI Cabang/ sebesar Rp. 5.000,00 b. Melalui Pengurus IPABI Provinsi bagi wilayah yang tidak ada Cabang 1. Pengurus Pusat sebesar Rp. 4.000,00 2. Pengurus IPABI Provinsi sebesar Rp. 6.000,00 (2) Pendapatan dari iuran disimpan di bank atas nama Pengurus Pusat, Pengurus IPABI Provinsi, atau Pengurus Cabang dan dikelola oleh bendahara. Pasal 49 Kekayaan (1) Pengurus Pusat, Pengurus IPABI Provinsi, atau Pengurus Cabang wajib mencatat dan menginventarisasi kekayaan organisasi. (2) Semua pemindahan hak, pelepasan dan pemutasian kekayaan organisasi baik berupa barang tidak bergerak, barang bergerak, surat-surat berharga yang bernilai diatas Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk tingkat Pengurus Besar, di atas Rp.3.000.000,00 ( tiga juta rupiah) untuk Pengurus IPABI Provinsi dan diatas Rp.1.000.000,00 (satu juta
17 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

rupiah) untuk Pengurus Cabang, wajib mendapat persetujuan Rapat Pengurus dan wajib dipertanggungjawabkan pada musyawarah organisasi di tingkatannya. (3) Ketentuan yang tertuang dalam ayat (2) pasal ini tidak menghapus kewajiban pengurus untuk mempertanggung-jawabkan semua keuangan dan kekayaan organisasi. (4) Inventarisasi kekayaan organisasi menjadi bagian pertanggungjawaban pengurus.

BAB XI ATRIBUT ORGANISASI Pasal 50 Lambang IPABI (1) Lambang IPABI beserta maknanya adalah sebagaimana terlampir pada gambar Anggaran Rumah Tangga ini. (2) Lambang IPABI digunakan sebagai alat dan tanda pengenal organisasi yang digunakan antara lain pada: a. Kop surat b. Stempel c. Bendera d. Kartu Anggota e. Atribut lainnya seperti jaket, kaos, stiker, web dan lain sebagainya. Pasal 51 Bendera IPABI (1) Bendera IPABI berbentuk segi empat warna dasar putih ukuran panjang 120 cm tinggi 90 cm dan terdapat lambang IPABI di bagian tengahnya. (2) Pada bagian bawah lambang terdapat tulisan tingkatan organisasi. (3) Contoh Bendera IPABI terlampir pada Anggaran Rumah Tangga ini. Pasal 52 Mars IPABI Mars IPABI adalah lagu yang memberikan semangat dan mengispirasi Pamong Belajar indonesia

BAB XII PEMBUBARAN Pasal 53 Akibat Hukum dan Pembubaran Apabila terjadi pembubaran IPABI , penyelesaian seluruh harta benda milik IPABI dilakukan oleh panitia penyelesaian harta benda yang dibentuk oleh Musyawarah Nasional yang diadakan khusus untuk itu.

18 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

BAB XIII LAIN-LAIN Pasal 54 Perubahan Anggaran Rumah Tangga Perubahan Anggaran Rumah Tangga IPABI dilakukan dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional. BAB XIV PENUTUP Pasal 55 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut oleh Pengurus Pusat dengan ketentuan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. (2) Anggaran Dasar ini ditetapkan pada Musyawarah Nasional III IPABI yang diselenggarakan di Yogyakarta tanggal 28 September 2012.

19 | Anggaran Rumah Tangga IPABI Hasil Munas 2012

You might also like