You are on page 1of 35

Membuat Rencana Asuhan Bayi 2-6 hari pada Minum dan Tidur

Kelompok 1

Neneng Evi Fina Hantrini Tesya Aldora C. Lulut Linggawati Siska Agustina Siti Wulan Sri Yuliani

311111042 311111034 311111031 311111024 311111026 311111029 311111012

1. Pemberian minum
a. Konsep Dasar Salah satu dan yang pokok minuman yang hanya boleh dikonsumsi oleh bayi baru lahir dan diberikan secara cepat atau dini adalah Air Susu Ibu (ASI), karena ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Adapun refleks laktasi yang terdapat pada bayi baru lahir diantaranya :

refleks mencari putung (rooting). refleks menghisap (suckling) refleks menelan (swallowing)).

b. Pedoman menyusui ASI diantara adalah : Inisiasi menyusui dini (IMD) atau menyusui segera setelah lahir biarkan minimal 1 jam diatas perut ibu; jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI (ASI ekslusif selama 6 bulan), kecuali ada alasan medis (sangat jarang atau tidak memiliki ASI); berikan ASI sesuai dengan dorongan alamiah (kapanpun dimanapun selama bayi menginginkan (JNPK-KR, 2007).

c. Perawatan payudara selama ibu menyusui


Atur ulang posisi menyusui jika mengalami kesulitan dan ubah posisi untuk mencegah luka pada payudara; mengeringkan payudara setelah menyusui, untuk mencegah lecet dan retak oleskan sedikit ASI ke puting, keringkan dulu sebelum menggunakan pakaian. Lecet dan retak pada puting susu tidak berbahaya; jika ibu mengalami mastitis atau tersumbatnya saluran ASI anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI

BBL normal dapat segera disusui hanya dalam waktu 1-2 menit pada setiap payudara. Pada hari ke 3 BBL harus sudah menyusui selama 10 menit pada mammae ibu dengan jarak max 3-4 jam. Bila dalam waktu kurang dari 1 jam bayi menangis maka boleh disusui pada 1 payudara secara bergantian.

Manfaat pemberian ASI, diantaranya


ASI pertama (kolostrum) mengandung antibodi yang dapat mencegah infeksi 15 x lebih banyak dari ASI Bayi yang minum ASI jarang menderita gastrointeritis Lemak dan protein mudah dicerna oleh saluran pencernaan Mempererat hubungan ibu dan bayi Steril, mudah, murah, tersedia setiap saat dengan suhu optimal.

Kontra indikasi pemberian ASI, diantaranya :


a. Pada Ibu Cracked nipple yang hebat Abses mamma Ca mamma Ibu dengan penyakit jiwa TBC, Hepatitis, HIV AIDS dan lain-lain

b. Pada Bayi Kelainan konginetal (labiopalato skisis) Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi yang terdapat gangguan dalam pemberian ASI, terdapat alternatif pengganti ASI, diantaranya : a. Menurut Rasa 1. Manis : Susu sapi yang diencerkan, SGM, S26 2. Asam : CAMELPO 2, ELEDON, DUMEX, CAP BENDERA ASAM, (susu asam yg sudah diencerkan lebih tahan terhadap kontaminasi daripada yang susu manis)

b) Menurut Kadar Nutrien 1.Rendah laktosa: ALMIRON, ISOMIL, SOBEF 2.Rendah lemak: ELEDON c) Menurut Sumber Protein Dari kedelai: SOBEE ISOMIL (diberikan pada bayi yang alergi terhadap susu ibu atau susu sapi)

d) Menurut penggunaannya Bayi dengan gangguan penyerapan metabolic bawaan : lafenalak untuk bayi dengan fenilketonuria, partogen bayi dengan gangguan pencernaan lemak etc.
e) Menurut komposisi nutrien 1. Komposisi serupa ASI : vitalak, S26, nutrilon 2. Complete nutrisi : sem, lactogen, enfamil, morinaga

Volume pemberian pengganti ASI :


a. Pada BBL normal harus diberi minum dalam 2 jam sesudah lahir dengan volume pertama pemberian (hari ke 1) 30 ml/kg, hari ke 2 dst ditambah 20 ml.

Volume pemberian susu pada BBLR : 1) Umur 1 hari : 60 ml/kg 2) Umur 2 hari : 90 ml/kg 3) Umur 3 hari : 120 ml/kg 4) Umur 4 hari : 150 ml/kg 5) Umur 10 hari : 180 ml/kg 6) Umur 14 hari : 200 ml/kg

b. Pemberian susu untuk BBLR yang baru sembuh dari sakit : 1) Umur 1 hari : 20 ml/kg 2) Umur 2 hari : 40 ml/kg 3) Umur 3 hari : 60 ml/kg 4) Umur 4 hari : 80 ml/kg 5) Umur 5 hari : 100 ml/kg 6) Umur 6 hari : 120 ml/kg 7) Umur 7 hari : 150 ml/kg

c. Pada bayi dengan BB diatas 1.500 gr dapat dimulai dengan 3 ml/kg setiap 2 jam, dapat ditambah 1 ml 20 ml/kg setiap pemberian, sebelumnya cairan lambung dikeluarkan.

d. Bila cairan yang dikeluarkan lebih dari 2 ml maka jumlah susu yang diberikan harus dikurangi jumlah cairan yang dikeluarkan.

Pemberian susu botol :


Bayi harus terjaga penuh. Botol dapat disimpan pada suhu kamar yang sebelumnya harus disterilkan dulu. Bila susu tidak habis dalam 1 x pemberian harus dibuang karena susu akan rusak Bayi yang mengalami reaksi alergi terhadap susu formula dapat diganti dengan susu formula dari kedelai yang mempunyai jumlah protein lebih banyak dari susu formula dari susu sapi.

Cara menyimpan ASI : Di udara terbuka : 6 8 jam Di lemari es (4 C) : 24 jam Di freser (-18 C) : 6 bulan ASI dapat disimpan dalam lemari es selama 24 hingga 48 jam. Apabila tidak diberikan dalam 48 jam, maka ASI hanya dibekukan segera setelah dikeluarkan. ASI bisa dibekukan didalam frezer selama 6 bulan. ASI tidak boleh dibekukan ulang.

2. Pola tidur
a. Pola tidur 1) Pola tidur normal minimal 14 jam sehari.BBL biasanya lebih banyak tidur hal ini adalah proses adaptasi dari intra ke ekstra uteri. 2) Bayi dibawah 1 bulan sering terbangun pada malam hari, ini berarti ia berusaha memenuhi nutrisi bagi tubuhnya.Jadi siklus tidur tergantung dari rasa lapar dan rasa puasnya.

b. Ciri-ciri tidur 1) Aktivitas fisik menurun 2) Tingkat kesadaran menurun 3) Perubahan proses fisiologis 4) Respon terhadap stimulasi dari luar menurun
c. Faktor yang mempengaruhi tidur 1) Sakit 2) Tahap perkembangan 3) Lingkungan

d. Fungsi tidur BBL 1. Pertumbuhan 2. Menyimpan energi 3. Mempertahankan suhu tubuh

e. Kebutuhan dasar No Umur Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0 -1 bln BBL 14-18 jam/hari 1 bln-18 bln Masa bayi 12-14 jam/hari 18 bln-3 th Masa anak 11-12 jam/hari 3 th-6 th Masa prasekolah 11 jam/hari 6 th-12 th Masa sekolah 10 jam/hari 12 th-18 th Masa Remaja 8,5 jam/hari 18 th-40 th Masa dewasa 7-8 jam/hari 40 th-60 th Masa tua paruh baya 7 jam/hari 60 th keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari

f. Keadaan dan perilaku tidur Tidur Aktif Terdapat gerakan menghisap, sentakan halus hampir diikuti oleh beberapa kali gerakan otot yang jelas terdapat mimik wajah yang berubah, tersenyum dan tremor terdapat pergerakan ekstremitas dan pergerakan tubuh, pergerakan mata dan pernapasan yang tidak teratur terjadi bersamaan. Tidur Lelap Pergerakan minimal tonus otot meningkat dibandingkan tidur aktif.pernapasan 25 x / menit atau kurang

g. Tahapan Tidur
Tidur dalam/ nyenyak Pada tahapan ini bayi sangat tenang dan relaks, pernapasanya berirama, atau kadang-kadang berkedut, atau membuat gerak menghisap dengan bibirnya, tetapi jarang terbangun. Ibu tidak dapat memberi susu atau bermain pada tahapan ini.

Tidur ringan Keadaan ini adalah yang paling umum ditemukan pada bayi baru lahir. Mata bayi akan tertutup, tetapi bergerak-gerak dibalik kelopak matanya. Pada tahap tidur ringan bayi bergerak, membuat bunyi tangisan-tangisan singkat, mengisap, mengernyit, atau tersenyum. Pernapasannya tidak teratur. Bayi memberi respons terhadap suara atau upaya membangunkannya atau rangsangan.

h. Tahapan Bangun

1.Mengantuk 2.Bangun Tenang 3.Bangun Aktif 4.Menangis

i. Bayi baru lahir terbangun di malam hari Dokter anak Steven Dowshen dari Alfred I. du Pont Hospital for Children menjelaskan ada penyebabnya kenapa bayi baru lahir rata-rata terbangun di malam hari. Hal itu karena bayi baru lahir belum bisa membedakan antara siang dan malam. Lambungnya yang kecil juga belum bisa menampung ASI atau susu formula cukup banyak untuk membuat mereka kenyang dalam jangka waktu lama.

Lama Bayi Baru Lahir Tidur


Bayi yang baru lahir tidur selama 16 jam setiap harinya (atau bahkan lebih). Bayi baru lahir punya fase tidur yang berbeda yaitu mengantuk, gerakan mata cepat (REM: Rapid Eye Movement), tidur ringan, tidur nyenyak dan tidur yang sangat nyenyak. Seiring pertumbuhannya, tahapan tidurnya itu pun akan meningkat

Cara Bayi Seharusnya Tidur


Agar bayi terbiasa dengan waktu tidurnya, jadikanlah hal itu sebagai rutinitas. Namun perlu diingat, butuh waktu beberapa minggu untuk otak bayi bisa membedakan antara siang dan malam. Tidak ada trik khusus bagaimana agar proses itu bisa terjadi lebih cepat, kecuali Anda terus konsisten dengan rutinitas yang sudah diterapkan.

Membuat Bayi Baru Tidur di Malam Hari


Anda bisa membuat bayi baru terbiasa dengan situasi di luar janin pasca ia lahir dengan menghindari memberinya terlalu banyak stimulasi saat disusui atau diganti popoknya. Usahakan Anda tidur dengan lampu yang tidak terlalu terang. Jangan ajak bayi bermain atau terlalu banyak bicara dengannya. Hal-hal yang Anda lakukan itu akan membuatnya berpikir kalau malam hari adalah waktunya tidur

ASUHAN PADA BAYI SAMPAI USIA 6 MINGGU


1. Asuhan Primer Pada Bayi 6 Minggu Pertama Asuhan pada bayi sampai usia 6 minggu dikhususkan pada Bounding Attachment (Ikatan Kasih Sayang Orang Tua dan Bayi). Rutinitas untuk dilakukan Bounding Attachment harus lebih ditingkatkan.

Peran Bidan Pada Bayi Sehat


Untuk bisa melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif pada bayi baru lahir, bayi dan balita, diperlukan bidan yang memiliki kompetensikompetensi.

Kompetensi kompetensi yang diperlukan bidan


a. Asuhan pada bayi baru lahir Kompetensi ke 6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan. 1. Pengetahuan dasar : Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus Kebutuhan dasar bayi baru lahir : kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi bonding attachment

2. Keterampilan dasar Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan 3. Keterampilan tambahan Melakukan penilaian masa gestasi. Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang normal dan asuhannya.

b. Asuhan pada bayi dan balita Kompetensi ke 7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan-5 tahun). 1. Pengetahuan dasar Keadaan kesehatan bayi dan balita di Indonesia meliputi: angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian. Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.

2. Keterampilan dasar Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia. Melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi dan anak. Mengumpulkan data tentang riwayat kesh pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala.

Observasi dan konseling kebutuhan minum


1. Menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya selama 1 2 menit pada setiap payudara 2. Menganjurkan ibu untuk tidak membuang kolostrum dan memberikan pada bayinya 3. Menganjurkan ibu untuk menyusui 10 menit dengan jarak 3 4 jam (on demand) 4. Memberitahukan pada ibu bayi biasanya lapar 2 4 jam dan apabila lapar, menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya 5. Memberitahukan mengenai kebutuhan minum pada bayi yaitu 60 ml/kgBB (pada hari ke 14 mencapai 200 ml/kgBB.

TERIMAKASIH

You might also like