Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1
Neneng Evi Fina Hantrini Tesya Aldora C. Lulut Linggawati Siska Agustina Siti Wulan Sri Yuliani
1. Pemberian minum
a. Konsep Dasar Salah satu dan yang pokok minuman yang hanya boleh dikonsumsi oleh bayi baru lahir dan diberikan secara cepat atau dini adalah Air Susu Ibu (ASI), karena ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Adapun refleks laktasi yang terdapat pada bayi baru lahir diantaranya :
refleks mencari putung (rooting). refleks menghisap (suckling) refleks menelan (swallowing)).
b. Pedoman menyusui ASI diantara adalah : Inisiasi menyusui dini (IMD) atau menyusui segera setelah lahir biarkan minimal 1 jam diatas perut ibu; jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI (ASI ekslusif selama 6 bulan), kecuali ada alasan medis (sangat jarang atau tidak memiliki ASI); berikan ASI sesuai dengan dorongan alamiah (kapanpun dimanapun selama bayi menginginkan (JNPK-KR, 2007).
BBL normal dapat segera disusui hanya dalam waktu 1-2 menit pada setiap payudara. Pada hari ke 3 BBL harus sudah menyusui selama 10 menit pada mammae ibu dengan jarak max 3-4 jam. Bila dalam waktu kurang dari 1 jam bayi menangis maka boleh disusui pada 1 payudara secara bergantian.
b. Pada Bayi Kelainan konginetal (labiopalato skisis) Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi yang terdapat gangguan dalam pemberian ASI, terdapat alternatif pengganti ASI, diantaranya : a. Menurut Rasa 1. Manis : Susu sapi yang diencerkan, SGM, S26 2. Asam : CAMELPO 2, ELEDON, DUMEX, CAP BENDERA ASAM, (susu asam yg sudah diencerkan lebih tahan terhadap kontaminasi daripada yang susu manis)
b) Menurut Kadar Nutrien 1.Rendah laktosa: ALMIRON, ISOMIL, SOBEF 2.Rendah lemak: ELEDON c) Menurut Sumber Protein Dari kedelai: SOBEE ISOMIL (diberikan pada bayi yang alergi terhadap susu ibu atau susu sapi)
d) Menurut penggunaannya Bayi dengan gangguan penyerapan metabolic bawaan : lafenalak untuk bayi dengan fenilketonuria, partogen bayi dengan gangguan pencernaan lemak etc.
e) Menurut komposisi nutrien 1. Komposisi serupa ASI : vitalak, S26, nutrilon 2. Complete nutrisi : sem, lactogen, enfamil, morinaga
Volume pemberian susu pada BBLR : 1) Umur 1 hari : 60 ml/kg 2) Umur 2 hari : 90 ml/kg 3) Umur 3 hari : 120 ml/kg 4) Umur 4 hari : 150 ml/kg 5) Umur 10 hari : 180 ml/kg 6) Umur 14 hari : 200 ml/kg
b. Pemberian susu untuk BBLR yang baru sembuh dari sakit : 1) Umur 1 hari : 20 ml/kg 2) Umur 2 hari : 40 ml/kg 3) Umur 3 hari : 60 ml/kg 4) Umur 4 hari : 80 ml/kg 5) Umur 5 hari : 100 ml/kg 6) Umur 6 hari : 120 ml/kg 7) Umur 7 hari : 150 ml/kg
c. Pada bayi dengan BB diatas 1.500 gr dapat dimulai dengan 3 ml/kg setiap 2 jam, dapat ditambah 1 ml 20 ml/kg setiap pemberian, sebelumnya cairan lambung dikeluarkan.
d. Bila cairan yang dikeluarkan lebih dari 2 ml maka jumlah susu yang diberikan harus dikurangi jumlah cairan yang dikeluarkan.
Cara menyimpan ASI : Di udara terbuka : 6 8 jam Di lemari es (4 C) : 24 jam Di freser (-18 C) : 6 bulan ASI dapat disimpan dalam lemari es selama 24 hingga 48 jam. Apabila tidak diberikan dalam 48 jam, maka ASI hanya dibekukan segera setelah dikeluarkan. ASI bisa dibekukan didalam frezer selama 6 bulan. ASI tidak boleh dibekukan ulang.
2. Pola tidur
a. Pola tidur 1) Pola tidur normal minimal 14 jam sehari.BBL biasanya lebih banyak tidur hal ini adalah proses adaptasi dari intra ke ekstra uteri. 2) Bayi dibawah 1 bulan sering terbangun pada malam hari, ini berarti ia berusaha memenuhi nutrisi bagi tubuhnya.Jadi siklus tidur tergantung dari rasa lapar dan rasa puasnya.
b. Ciri-ciri tidur 1) Aktivitas fisik menurun 2) Tingkat kesadaran menurun 3) Perubahan proses fisiologis 4) Respon terhadap stimulasi dari luar menurun
c. Faktor yang mempengaruhi tidur 1) Sakit 2) Tahap perkembangan 3) Lingkungan
e. Kebutuhan dasar No Umur Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0 -1 bln BBL 14-18 jam/hari 1 bln-18 bln Masa bayi 12-14 jam/hari 18 bln-3 th Masa anak 11-12 jam/hari 3 th-6 th Masa prasekolah 11 jam/hari 6 th-12 th Masa sekolah 10 jam/hari 12 th-18 th Masa Remaja 8,5 jam/hari 18 th-40 th Masa dewasa 7-8 jam/hari 40 th-60 th Masa tua paruh baya 7 jam/hari 60 th keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari
f. Keadaan dan perilaku tidur Tidur Aktif Terdapat gerakan menghisap, sentakan halus hampir diikuti oleh beberapa kali gerakan otot yang jelas terdapat mimik wajah yang berubah, tersenyum dan tremor terdapat pergerakan ekstremitas dan pergerakan tubuh, pergerakan mata dan pernapasan yang tidak teratur terjadi bersamaan. Tidur Lelap Pergerakan minimal tonus otot meningkat dibandingkan tidur aktif.pernapasan 25 x / menit atau kurang
g. Tahapan Tidur
Tidur dalam/ nyenyak Pada tahapan ini bayi sangat tenang dan relaks, pernapasanya berirama, atau kadang-kadang berkedut, atau membuat gerak menghisap dengan bibirnya, tetapi jarang terbangun. Ibu tidak dapat memberi susu atau bermain pada tahapan ini.
Tidur ringan Keadaan ini adalah yang paling umum ditemukan pada bayi baru lahir. Mata bayi akan tertutup, tetapi bergerak-gerak dibalik kelopak matanya. Pada tahap tidur ringan bayi bergerak, membuat bunyi tangisan-tangisan singkat, mengisap, mengernyit, atau tersenyum. Pernapasannya tidak teratur. Bayi memberi respons terhadap suara atau upaya membangunkannya atau rangsangan.
h. Tahapan Bangun
i. Bayi baru lahir terbangun di malam hari Dokter anak Steven Dowshen dari Alfred I. du Pont Hospital for Children menjelaskan ada penyebabnya kenapa bayi baru lahir rata-rata terbangun di malam hari. Hal itu karena bayi baru lahir belum bisa membedakan antara siang dan malam. Lambungnya yang kecil juga belum bisa menampung ASI atau susu formula cukup banyak untuk membuat mereka kenyang dalam jangka waktu lama.
2. Keterampilan dasar Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan 3. Keterampilan tambahan Melakukan penilaian masa gestasi. Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang normal dan asuhannya.
b. Asuhan pada bayi dan balita Kompetensi ke 7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan-5 tahun). 1. Pengetahuan dasar Keadaan kesehatan bayi dan balita di Indonesia meliputi: angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian. Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
2. Keterampilan dasar Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia. Melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi dan anak. Mengumpulkan data tentang riwayat kesh pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala.
TERIMAKASIH