You are on page 1of 8

PENGARUH PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA PT. ULTRA JAYA Tbk (Tahun 2006-2010).

OLEH 1. DITA ROHMAH 2. RIKA PRATIWI 1111082000020 1111082000017 (087774077522) (087808675522)

Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro(MK 3) Dosen Pembina: Tony S.Chendrawan,ST,SE,M,SI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (AKUNTANSI) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012/2013 ABSTRACT

Promotion is a sales message communicated by a communicator through the massa media to inform the communicant, about a product or service. through the journal's authors wanted to know whether the cost of the promotion effect on the increase in the level of sales and the purpose of this study is providing input to the PT Ultra Jaya Tbk in order to carry out promotional activities can be run effectively and efficiently. To determine the relationship between promotion costs with sales grades using statistic method. Statistic technics that used in this research is simple regresion analysis, f and t test. Using ( X ) variable as promosion cost and ( Y ) variable as sales grades. From this research indicate that during 6 year ( 2005-2011) PT. ULTRA JAYA MILK Tbk relation of increasing promotion cost with the sales grades is sliverring and strong positif with the value of correlation coefficient r = 0,86 or 86 %, storey promotion cost have the contribution to sales grades and out equal to 86 % and rest 14 % influenced by others factor. And value t hitung 3,417 is bigger t table 2,776 this shows relationship between promotion cost with sales grades significantly.

Keyword: Promotion cost, Sales Grades

1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia dewasa ini ditanda dengan semakin tajamnya persaingan,khususnya dalam pengelolaan unit usaha yang menawarkan jenis produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing dalam sistem pemasaran. Sistem pemasaran ini adalah suatu teknik atau cara penjualan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pemasaran memerlukan manajemen yang baik agar usaha tersebut bisa lebih baik. Kotler (2000:19), mangatakan bahwa manajamen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Tugas manajemen pemasaran bukan hanya serbatas bagaimana menjual produk sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Namun lebih dari itu, yakni bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang, yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan penjualan. Dengan tajamnya persaingan maka setiap perusahaan akan memikirkan banyak strategi untuk memasarkan produknya salah satunya dengan cara kegiatan Promosi. Hal ini juga di gunakan oleh PT Ultra Jaya Tbk yang memasarkan produknya dengan biaya Promosi . PT Ultra Jaya dalam bidang industry makanan dan minuman dimana dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lainya,serta untuk meningkatkan tingkat penjualan,maka PT Ultra Jaya Tbk melakukan evaluasi mengenai Biaya Promosi yang dikeluarkan perusa haan. Untuk lebih jelasnya berikut ini di sajikan data biaya promosi pada PT Ultra Jaya 6 Tahun terakhir tahun 2005 s/d tahun 2010.

terhadap susu Ultra Jaya dan susu merupakan salah satu kebutuhan pelengkap 4 sehat 5 sempurna. Namun pada tahun 2010 merupakan tingkat penjualan terendah yang hanya meencapai 16,5% hal tersebut mungkin dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu oleh tingginya persaingan antara perusahaan-perusahaan susu lainnya dan perusahaan yang memproduksi barang yang bersifat substitusif terhadap susu.

TABEL 2 PT Ultra Jaya Data Biaya Promosi Tahun 2005 s/d Tahun 2010 Tahun Biaya Promosi Persen(%) 2005 57.425.377.698 0 2006 72.762.281.458 26,7% 2007 103.769.430.578 42,6% 2008 145.917.725.096 40,6% 2009 100.364.642.473 -31.2% 2010 179.618.430.010 78,9% Rata-rata 109.976.314.500 26,3% perkemba ngan Sumber: Annual report tahun 2005-2010 Berdasarkan table 1 di atas dapat kita ketahui bahwa biaya promosi PT Ultra Jaya Tbk dari tahun 2005 s/d tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup baik, akan tetapi pada tahun 2009 biaya promosi mengalami penurunan sebesar Rp 45.553.082.600 dengan presentase -31,2%. Peningkatan biaya promosi tertinggi terjadi pada tahun 2010 yang mencapai 78,9% hal ini disebabkan oleh PT Ultra Jaya Tbk ingin mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar. Namun pada tahun 2009 merupakan tingkat terendah dari tahun lainya,yaitu-31,2% penurunan biaya promosi di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah karena PT Ultra Jaya Tbk membutuhkan banyak biaya untuk produksi. TABEL 3

TABEL 1 PT Ultra Jaya Data Tingkat Penjualan Tahun 2005 s/d Tahun 2010 Tahun Tingkat Penjualan 2005 712.000.000.000 2006 835.000.000.000 2007 1.127.000.000.000 2008 1.363.000.000.000 2009 1.614.000.000.000 2010 1.880.000.000.000 Rata 125.516.666.700 rata Sumber: idx.co.id Persen(%) 0 17,3% 34,9% 20,9% 18,4% 16,5% 18%

HUBUNGAN BIAYA PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN (2005-2010) Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Biaya Promosi 57.425.377.698 72.762.281.458 103.769.430.578 145.917.725.096 100.364.642.473 179.618.430.010 Tingkat Penjualan 712.000.000.000 835.000.000.000 1.127.000.000.000 1.363.000.000.000 1.614.000.000.000 1.880.000.000.000

Berdasarkan pada table 1 diatas kita dapat lihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2005 s/d tahun 2010 yang berkisar antara 16,5% hingga 34,9% dengan rata-rata kenaikan tingkat penjualan dari tahun ke tahun sebesar 18%. Pada PT.Ultra Jaya Tbk dari tahun 2005 s/d 2010 menunjukan peningkatan tertinggi tingkat penjualan susu Ultra Jaya terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 34,9% hal ini mungkin dipengaruhi oleh selera masyarakat yang tinggi

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hubungan antara biaya promosi dan tingkat penjualan. Pada tahun 2005 s/d 2008 terjadi kenaikan tingakat penjualan yang disertai peningkatan biaya promosi dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya biaya promosi maka akan meningkatkan tingkat penjualan perusahaan.

Dan pada tahun 2009 terjadi penurunan biaya promosi tetapi tingkat penjualan tetap meningkat, hal ini mungkin disebabkan PT Ultra Jaya Tbk sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan produk susu Ultra Jaya memiliki kualitas yang baik, sehingga PT Ultra Jaya Tbk melakukan penurunan biaya promosi, yang tidak berpengaruh terhadap tingkat penjualan yang tetap meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sesuai dengan strategi pemasaran berdasarkan Product Life Cycle dimana setiap produk yang dibuat pasti mengalami fase dari mulai produk tersebut diperkenalkan di pasaran sampai dengan produk tersebut tidak laku di pasaran. Dalam hal ini produk dibagi atas 4 fase yaitu : introduction, growth, maturity, dan decline. Pada fase growth pertumbuhan penjualan sangat pesat sehingga profit yang diperoleh juga meningkat, biaya promosi cenderung tetap bahkan bisa turun atau jika mengalami peningkatan maka tidak akan drastis. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa PT ULTRA JAYA Tbk ada pada fase growth, jadi walaupun tidak melakukan banyak promosi permintaan konsumen terhadap susu ultra tetap meningkat. Berdasarkan hal diatas maka dapat diketahui bahwa permasalahan dalam penelitian pada PT ULTRA JAYA Tbk adalah apakah biaya promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan ? Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah biaya promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan PT ULTRA JAYA Tbk. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan biaya promosi pada PT ULTRA JAYA Tbk. Untuk mengetahui peningkatan tingkat penjualan pada PT ULTRA JAYA Tbk.

merupakan komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasif membujuk adalah ada komunikator yang secara terencana mengatur berita/informasi dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkah laku si penerima (target pendengar). Subagyo (2010 : 129) mengemukakan bahwa : Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar , untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk. Menurut Sutojo (2009 : 265) promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan permasaran tertentu yang baru ditetapkan perusahaan misalnya pemberian bonus pembelian atau pemotongan harga. Beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang dipasarkan atau dapat juga disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk, agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan promosi itu sendiri merupakan suatu alat yang dipakai untuk menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan kepada konsumen akan produk yang ditawarkan perusahaan. Promosi memerankan peranan penting dalam menempatkan posisi produk dimata dan dibenak calon konsumen, promosi memberitahukan, mengingatkan dan membujuk konsumen serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian (Cravens,2000:98).sebagai contoh, suatu produk yang sebenarnya baik dapat mengalami hambatan pada pemasarannya karena promosi yang kurang baik. Hal tersebut memberikan peluang bagi pesaing dengan kebijakan promosi yang lebih baik untuk dapat mengisi celah yang ditinggalkan oleh produk sebelumnya. Dari promosi memang diharapkan timbul ketertarikan yang kuat dari pasar sehingga menghasilkan keputusan pembelian dan lebih jauh yang diharapkan adalah pembelian ulang atau membentuk pelanggan tetap. Machfoedz (2005 : 103) mengemukakan bahwa : Promosi adalah merupakan salah satu dari unsur bauran komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar, unsur yang lain adalah personal selling, pemasaran langsung, periklanan dan hubungan masyarakat. Karena sifatnya yang unik, promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan tehnik lain.Pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang di pasarkan. Atau dapat juga disimpulkan, bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk, agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan. menurut Subagyo (2010 : 133) tujuan promosi dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Menginformasikan Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan konsumen

2. 3.

Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan dalam menerapkan dan melaksanakan promosi dalam meningkatkan tingkat penjualan pada PT ULTRA JAYA Tbk. 2. Sebagai salah satu referensi bagi penulis, pihak perusahaan dan para calon peneliti selanjutnya..

2.

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Promosi Dalam kegiatan pemasaran modern sekarang ini, kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan produk yang baik, penentuan harga yang menarik dan penetapan saluran distribusi yang mudah terjangkau oleh konsumen , merupakan kegiatan pemasaran yang dilaksanakan di dalam lingkungan perusahaan atau di antara perusahaan dan rekanannya di dalam pemasaran. Akan tetapi hal itu belum menjadi lengkap, karena perusahaan harus memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dengan mereka yang mungkin dapat menjadi pelanggan, atau sudah menjadi pelanggan sebelumnya, sehingga tercipta suatu interaksi antara apa yang akan ditetapkan oleh perusahaan dan apa yang dibutuhkan serta diinginkan oleh konsumen. Promosi juga

dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat diketahui secara jelas. 2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembelian terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Sebagai alternative terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek. 2.2 biaya promosi Menurut Buchari ( 2000;169 ) biaya adalah setiap pengorbanan untuk membuat suatu barang, yang bersifat ekonomis rasional. Menurut Mulyadi (1998:8) yang dimaksud dengan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang didukung dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. defenisi biaya promosi ialah setiap pengorbanan perusahaan dalam rangka mengkonsumsikan informasi dari penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi pembeli dan tetap mengingat produk perusahaan. Dengan kata lain biaya promosi dapat diartikan sebagai biaya pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan promosinya. Menurut Bruce J. Walker alih bahasa H. Djaslim Saladi , SE. Dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran menyatakan Promosi Penjualan adalah merupakan kegiatan-kegiatan promosi yang ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen dan membantu pekerjaan penjuala dalam pemasaran. Untuk melaksanakan kegiatan ini pastinya membutuhkan biaya yang dikelaurkan oleh perusahaan. Oleh karena itu biaya promosi adalah biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan promosi penjualan. Biaya promosi ini ditentukan perusahaan dengan cara menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan promosi barang atau produknya. Beberapa perusahaan memakai alat promosi yang berbeda satu dengan lainnya, hal ini berkaitan dengan promosi seperti apa yang cocok bagi perusahaan tersebut, sehingga dengan menggunakan beberapa alat promosi, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pun akan terdiri dari beberapa macam alat promosi, sehingga total biaya promosi merupakan jumlah dari seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan saat perusahaan melakukan promosi dengan berbagai macam alat promosi seperti iklan di media massa, mengadakan pameran, iklan di media elektronik dan lain-lain. 2.3 Tingkat penjualan Tingkat/Volume adalah jumlah/hasil atas barang seperti yang telah dijelaskan oleh Abdullah Assegaf (1991:444) yang menyatakan : Volume adalah unit yang terjual dari unit produksi yang terjadi, dimana terjadi suatu pendahan dari pihak produsen kepada pihak konsumen, dan tetap pada suatu periode tertentu.

Penjualan adalah aktivitas berpindahnya barang atau jasa yang merupakan bagian dari strategi pemasaran untuk memenuhi keinginan konsumen guna mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak tanpa saling merugikan oleh karena itu sukses tidaknya suatu perusahaan ditentukan oleh penjualan dan penjualan biasa disebut sebagai top function dengan tujuan memperoleh profit yang sebanyak-banyaknya Adapun untuk lebih lanjut pengertian penjualan yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu :Moekijat (2000:488), mengungkapkan bahwa : Penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adapun penujualan menurut Basu Swastha (1996:9), yaitu : Penjualan adalah satu bagian dari promosi dan merupakan bagian dari program pemasaran secara keseluruhan.Jadi, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan penjualan adalah kegiatan mencari pembeli untuk menawarkan produk dan mengadakan janji yang menuntungkan kedua belah pihak.Dalam melakukan penjualan, perusahaan membutuhkan konsep penjualan yang mendukung kegiatan penjualan yang diadakan oleh perusahaan. Menurut Kotler (2000:21), menjelaskan konsep penjualan, bahwa : Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Tingkat penjualan menurut Assegaf Abdullah (1991:444) adalah : tingkat penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari unit produksi yang terjadi suatu pemindahan dari pihak produksi ke pihak konsumen, dan tetap apda suatu periode tertentu. Sedangkan menurut kamus istilah ekonomi (1997:523), tingkat penjualan adalah : Jumlah penjualan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. Jadi dapat disimpulkan tingkat penjualan adalah suatu kegiatan perusahaan untuk melakukan penjualan suatu barang yang berorientasi pada jumlah, waktu barang yang akan dihasilkan. 2.4 Hubungan biaya promosi dengan tingkat penjualan Upaya memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi. Promosi tidak hanya sebatas memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya untuk mempengaruhinya agar konsumen tersebut menjadi senang dan kemudian membeli produknya. Dalam hal ini promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat mengenal produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan kemudian mereka tertarik lalu membeli produk yang ditawarkan tersebut. Sedangkan tingkat penjualan merupakan keadaan dimana perusahaan mampu menjual suatu produk kepada konsumen dalam jumlah tertentu. Tingkat penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari pemasaran, maksudnya adalah tingkat penjualan/laba yang diperoleh dari pemuasan

kebutuhan konsumen. Untuk dapat mencapai tingkat penjualan yang menguntungkan perusahaan perlu menitikberatkan kegiatan pemasaran pada variabel marketing mix yaitu keputusan dan strategi mengenai produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.Tidak semua produk yang ditawarkan perusahaan dapat dikenal dan mampu bersaing di pasaran. Agar produk dikenal dan disukai konsumen maka hal yang sangat menentukan adalah strategi promosi yang diterapkan. Dengan menggunakan salah satu variabel promosi atau kombinasi dari variabel-variabel promosi secara bersama-sama, konsumen akan teratrik dan menimbulkan minat beli dan dapat mempertahankan pembeli potensial, dengan demikian target pasar dapat tercapai.tercapainya target pasar maka tingkat penjualan diharapkan dapat menguntungkan.Semua kegiatan pemasaran pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan tingkat penjualan. Promosi merupakan salah satu kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan tingkat penjualan dengan jalan memberitahu dan membujuk konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membeli produk. Dengan demikian promosi erat kaitannya dengan tingkat penjualan terutama dalam upaya mempengaruhi konsumen akan produk yang ditawarkan.Pemasaran memegang peranan penting dan strategis dalam suatu perusahaan. Lebih-lebih dalam suatu perusahaan yang sifatnya menjual barang kepada masyarakat. Perubahan pola dasar yang menjurus ke arah buyers market telah pula mendorong para developer lebih tekun menerjuni pasar melalui strategi pemasaran yang lebih cermat. Sistem jemput bola dengan mendatangi pelanggan atau konsumen diterapkan dan dilakukan hampir oleh semua perusahaan dalam usaha menggarap pasar secara lebih intensif untuk meningkatkan volume penjualan rumah. Di sisi lain pihak konsumen juga semakin bebas menentukan pilihannya untuk membeli dan mendapatkan rumah sesuai dengan keinginannya. Keberhasilan dalam merebut pasar sangat ditentukan oleh berbagai usaha menentukan strategi pemasaran dan penggunaan bauran pemasaran ataumarketing mix. Salah satu diantaranya yang sangat menentukan adalah melalui promosi. Hal ini didasarkan pula pada pendapat Fandy Tjiptono (1999:222) , menerangkan bahwa : Jika ditinjau dari sudut ilmu ekonomi, maka tujuan dari promosi ini adalah menggeser kurva permintaan akan produk perusahaan ke kanan dan membuat permintaan menjadi inelastis (dalam kasus harga naik) dan elastis (dalam kasus harga turun).

2.5

Hipotesis Berdasarkan masalah pokok yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disajikan hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah pokok yaitu : Diduga bahwa biaya promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan Metode penelitian PT. ULTRA JAYA MILK INDUSTRY& TRADING COMPANY Tbk. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif biaya promosi terhadap penjualan perusahaan. Ha : Terdapat pengaruh positif biaya promosi terhadap penjualan perusahaan. Ho diterima Jika b 0, t hitung tabel Ha diterima Jika b > 0, t hitung > t tabel.

METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan prosedur Populasi dalam penelitian ini adalah PT. ULTRA JAYA MILK INDUSTRY& TRADING COMPANY Tbk (persero), yang beralamat Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang -40552, Kab.Bandung barat. 3.2 Pengujian hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, pertama tama dilakukan dengan uji analisis jalur untuk memperlihatkan hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen. Analisis jalur dipergunakan untuk mempertimbangkan bahwa pola hubungan antar variabel dalam penelitian adalah bersifat korelatif dan kausalitas untuk mengetahui pengaruh antara biaya promosi terhadap tingkat penjualan. Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur ( path analysis). 3.3 Model penelitian Hubungan struktur jalur antara variabel dapat digambarkan sebagai berikut :

3.

Menurut Stanton (1996:139) yaitu :Dengan menggunakan promosi perusahaan mengharapkan untuk dapat menikkan tingkat penjualan produk dengan harga tertentu.Sedangkan menurut Kotler (2000:222) :Perusahaan ingin mencapai tingkat penjualan tertentu dengan beragam bauran promosi. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melaksanakan promosi, suatu perusahaan berusaha meningkatkan penjualan sesuai dengan target yang ditentukan.

Y
Gambar 1 Model hubungan Antar Variabel

Keterangan : X = Biaya promosi Y = Tingkat penjualan E = error

HASIL PENELITIAN A. Pengaruh biaya promosi terhadap tingkat penjualan PT. Ultra Jaya Tbk Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Adapun persamaan dari proses analisis adalah sebagai berikut : Y= a + bx Y = 1.126,66 + 1,17x Errovar = 0,255 ; R= 0,86 ; R = 0,745 Nilai R atau koefisien korelasi sebesar 0,86 atau 86% memperlihatkan bahwa hubungan antara biaya promosi dan tingkat penjualan adalah positif kuat. Sedangkan nilai R atau koefisien determinasi sebesar 0,745 atau 74,5 % memperlihatkan bahwa biaya promosi memiliki pengaruh kontribusi sebesar 74,5% terhadap tingkat penjualan, sedangkan 25,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain selain biaya promosi. untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh biaya promosi terhadap tingkat prnjualan, maka dilakukan dengan uji nilai signifikansi. Dari Hasil perhitungan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.027 yang lebih kecil dari 0,05 atau 0,027 < 0,05. Dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian ini adalah signifikan. Artinya model regresi linear telah memenuhi kriteria linieritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan kata lain biaya promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan. B. Pengujian dengan uji f Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh biaya promosi secara keseluruhan terhadap tingkat penjualan secara keseluruhan, maka dilakukan uji F. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Kesimpulan Pengujian Secara Keseluruhan Nilai F Probabilitas Kesimpulan 11.674 0.027a Signifikan

4.

dengan t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis signifikan, artinya biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penjualan, sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka hipotesis tidak signifikan artinya biaya promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penjualan. Dari hasil pengolahan data dengan spss 19, dapat dilihat bahwa nilai t hitung , bila kita bandingkan dengan nilai t tabel dapat kita simpulkan bahwa pengujian dengan uji t, variabel biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penjualan. Tabel 4 Kesimpulan pengujian dengan uji t Nilai t Hitung 3,417 Nilai t Tabel 2,776 Kesimpulan Signifikan

Dari tabel 4 diatas, terlihat nilai t hitung sebesar 3,417 lebih beasr dari nilai t tabel sebesar 2,776 , artinya bahwa biaya promosi (X) memiliki pengaruh yang signifikan. Artinya apabila terjadi perubahan sedikit saja pada variabel biaya promosi (X), maka akan langsung terjadi perubahan yang berarti pada tingkat penjualan (Y). a. Uji Hipotesis Dari tabel t diatas, kita dapat melihat bahwa t tabel lebih kecil dari t hitung, maka pengujian tersebut signifikan atau dengan kata lain biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penjualan. Artinya apabila terjadi perubahan sedikit saja pada variable biaya promosi maka akan langsung terjadi perubahan yang berarti pada variabel tingkat penjualan. Atas dasar perhitungan diatas, hasil penelitian yang dapat dikemukakan adalah variabel biaya promosi(X) secara langsung menentukan perubahan variable tingkat penjualan (Y) sebesar 86 %. Artinya variabel biaya promosi memiliki pengaruh positif terhadap tingkat penjualan. 5. IMPLIKASI PENELITIAN Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh biaya promosi terhadap tingkat penjualan, dari hasil penilitian ini dapat kita tarik implikasi penelitian sebagai berikut: 1. Selama 6 tahun (2005 s/d 2011) hasil penelitian pada PT Ultra Jaya Tbk menunjukkan jumlah biaya promosi mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan. 2. Hubungan tingkat biaya promosi terhadap peningkatan tingkat penjualan adalah positif kuat dengan nilai koefisien korelasi r = 0,86 atau 86 % Tingkat penjulan bersih memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap laba kotor senilai 86 % , dan selebihnya 14 % dipengaruhi faktor-faktor lain. Untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap tingkat penjualan digunakan uji t dengan nilai t hitung 3,417 lebih besar dari t tabel seniali 2,776. Ini menunjukan bahwa biaya promosi pengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan PT.Ultra Jaya Tbk

Pada uji anova menghasilkan nilai F hitung sebesar 11.674, dan nilai signifikan sebesar 0,027. Pada ketentuan uji anova apabila tingkat signifikasi: >0,05 : Ho diterima dan H1 ditolak <0,05 : Ho ditolak dan H1 diterima Maka pada uji kali ini, karena nilai probabilitasnya >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, Dengan kata lain, secara simultan biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikasi terhadap tingkat penjualan. C. Pengujian dengan uji t koefisien regresi biaya promosi adalah 1,17, hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel biaya promosi (X) sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan tingkat penjualan (Y) sebesar 1,17 satu satuan nilai dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. Untuk mengetahui hasil dari pengujian dengan uji t antara biaya promosi terhadap tingkat penjualan dapat dilakukan dengan cara membandingkan t hitung

3.

4.

6. Dwi,

REFERENSI

Maqfira. Anaisis Pengaruh Harga dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan TIket ( Penelitian eksperimen di Makasar).Skripsi.Makasar:Program pendidikan manajemen UNHAS Akuntansi Manajemen, Jakarta,

Hendri,Simamora 2002, Salemba Empat.

Jaya,Ultra ,annual report 20052005 Jaya,Ultra ,annual report 20062006 Jaya,Ultra,annual report 20072007 Jaya ,Ultra , annual report 20082008 Jaya ,Ultra , annual report 20092009 Jaya ,Ultra, annual report 20102010 Kotler philip 2000. Manajemen pemasaran. Jakarta. Erlangga. Riuwan,2003.Dasar-Dasar Statistika. Penerbit alfabeta,Bandung. www.idx.com ( IDX Fact Book 2005 2010 ) http://id.scribd.com/doc/36347367/Pengaruh-Biaya-PromosiTerhadap-Tingkat-Penjualan

Filename: PENJUALAN.docx Directory: Template:

ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP TINGKAT E:\COLLAGE ASSIGTMENT\SEMESTER 3\MICRO ECONOMY

C:\Users\acer\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dot m Title: Subject: Author: Rika Pratiwi Keywords: Comments: Creation Date: 02/12/2009 0:36:00 Change Number: 55 Last Saved On: 28/11/2012 20:40:00 Last Saved By: acer Total Editing Time: 565 Minutes Last Printed On: 28/11/2012 20:40:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 7 Number of Words: 4.225 (approx.) Number of Characters: 24.083 (approx.)

You might also like