You are on page 1of 10

MAKALAH SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI

DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh : 1. Ardo Adi Prasetyo 2. Arin Umama 3. Yodha Sigit Wibisono

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nyalah, kami selaku penulis makalah yang berjudul Diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Sistem Imun dan Hematologi, Alhamdulillah dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka dengan terselesainya makalah ini, kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada: 1. Drs H.Budi Utomo,Amd.Kep.M.Kes, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan. 2. Arifal Aris S.Kep,Ns M.Kes, selaku ketua prodi S1 KEPERAWATAN STIKES Muhammadiyah Lamongan. 3. selaku dosen Mata Kuliah Sistem Imun dan Hematologi 4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat digunakan untuk membantu perbaikan mendatang dan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum. Wr. Wb

Lamongan, oktober 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Diagnosa keperawatan 2.2 Intervensi 2.3 Implementasi 2.4 Evaluasi BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

1.2.

Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 Bagaimana diagnosa keperawatan pada sistem imun dan hematologi? Bagaimana intervensi pada sistem imun dan hematologi? Bagaimana implementasi pada sistem imun dan hematologi? Bagaimana evaluasi pada sistem imun dan hematologi?

1.3.

Tujuan Penulisan 1.3.1. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada sistem imun dan hematologi 1.3.2. Untuk mengetahui intervensi pada sistem imun dan hematologi 1.3.3. Untuk mengetahui implementasi pada sistem imun dan hematologi 1.3.4. Untuk mengetahui evaluasi pada sistem imun dan hematologi

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Diagnosa keperawatan 2.1.1. diagnosa keperawatan pada sistem imun Risiko Tinggi Infeksi b.d: depresi sistem imun pemajanan lingkungan penyakit kronis: mal nutrisi

2.1.2. diagnosa pada sistem hematologi Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan. 2.2 Rencana Keperawatan 2.2.1. intervensi pada sistem imun Kriteria Hasil: mengidentifikasi /ikut serta dalam perilaku yang mengurangi risiko infeksi mencapai masa penyembuhan luka/lesi tidak demam dan bebas dari pengeluaran/sekresi purulen dan tandaa-tanda lain dari kondisi infeksi

INTERVENSI

RASIONAL

Cuci tangan sebelum dan sesudah seluruh Mengurangi risio kontaminasi silang kontak perawatan dilakukan. Instruksikan pasien/orang terdekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi. berikan lingkungan yang bersih dan Mengurangi patogenpada sistem imun dan

berventilasi baik. Periksa pengunjung/staf mengurangi kemungkinan pasien mengalami terhadap tanda infeksi dan pertahankan infeksi nosokomial.

kewaspadaan sesuai indikasi. Pantau tanda-tanda vital termasuk suhu Memberikan data dasar, awitan atau

peningkatan suhu secara berulang-ulang dari demam yang terjadi untuk menunjukan bahwa tubuh bereaksi pada proses infeksi yang baru dimana obat tidak lagi dapat secara efektif mengontrol infeksi yang tidak dapat disembuhkan. periksa adanya luka/lkasi alat invasif, Identifikasi/perawatan awal dari infeksi

perhatikan lokal

tanda-tanda

inflamasi/infeksi sekunder dapat mencegah terjadinya sepsis.

Gunakan sarung tangan dan skort selama Penggunaan masker, skort dan sarung tangan kontak langsung dengan sekresi/ekskresi atau dilakukan oleh OSHA (1992) untuk kontak kapanpun terdapat kerusakan pada kulit langsung dengan cairan tubuh, misalnya tangan perawat. Gunakan untuk masker dan sputum, darah/zat-zat darah, serum, sekresi

kacamata

pelindung

melindungi vaginal.

hidung, mulut, dan mata dari sekresi selama prosedur (misalnya penghisapan atapun

ketika terjadi percikan darah). Bersihkan percikan cairan tubuh/darah Mengontrol permukaan keras. misalnya Pemindahan diferensial dan perubahan pada jumlah SDPmengindikasikan proses infeksi. Jumlah SDP yang rendah atau perubahan lain dalam jumlah darahdapat berhubun gan dengan perawatan/ obat-obatan. mikroorganisme pada

dengan larutan pemutih. Pantau studi laboratorium,

JDL/diferensial

2.2.2. Intervensi pada sistem hematologi Kriteria Hasil: melaporkan peningkatan intoleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)

menunjukan penurunan tanda fisiologis intoleransi, misalnya nadi, pernapasan dan TD masih dalam rentang normal pasien. INTERVENSI RASIONAL

Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan Menunjukan perubahan neurologi karena gaya jalan, kelemahan otot. devisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera. Awasi TD, nadi, pernapasan selama dan Manifestasi kardiopulmonal dari upaya sesudah aktivitas. Catat respon terhadap jantung dan paru untuk membawa jumlah tingkat aktivitas (misalnya peningkatan oksigen adekuat ke jaringan. denyut jantung/TD, disritmia, pusing,

dispnea, takipnea dan sebagainya). Berikan lingkungan tenang. Pertahankan Meningkatkan istirahat untuk menurunkan tirah baring bila diindikasikan. Pantau dan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan batasi pengunjung, telepon, dan gangguan regangan jantung dan paru. berulang tindakan yang tak direncanakan. Ubah posisi pasien dengan perlahan dan Hipotensi pastural atau hipoksia serebral pantau terhadap pusing dapat menyebabkan pusing, berdenyut, dan peningkatan resiko cidera. Berikan bantuan dalam aktivitas atau Membantu bila perlu, harga diri

ambulasi bila perlu, memungkinkan pasien ditingkatkan bila pasien melakukan sesuatu untuk melakukannya sebannyak mungkin sendiri. pasien melakukan banyak energi

Gunakan teknik penghematan enegeri, Mendorong misalnya mandi dengan duduk, duduk dengan untuk melekukan tugas- tugas Anjurkan pasien untuk

membatasipenyimpangan

dan mencegah kelemahan.

menghentikan Regangan / stres kardiopulmonal berlebihan

aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, nafas / stres dapat menimbulkan dekomensasi / pendek, kelemahan, atau pusing terjadi. kegagalan

2.3 Implementasi 2.3.1. Implementasi pada sistem imun

IMLPLEMENTASI Mencuci tangan sebelum dan sesudah seluruh kontak perawatan dilakukan. Instruksikan pasien/orang terdekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi. Memberikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik. Periksa pengunjung/staf terhadap tanda infeksi dan pertahankan kewaspadaan sesuai indikasi. Memantau tanda-tanda vital termasuk suhu Memeriksa adanya luka/lkasi alat invasif, perhatikan tanda-tanda inflamasi/infeksi lokal Menggunakan sarung tangan dan skort selama kontak langsung dengan sekresi/ekskresi atau kapanpun terdapat kerusakan pada kulit tangan perawat. Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi hidung, mulut, dan mata dari sekresi selama prosedur (misalnya penghisapan atapun ketika terjadi percikan darah). Membersihkan percikan cairan tubuh/darahdengan larutan pemutih. Memantau studi laboratorium, misalnya JDL/diferensial

2.3.2. Implementasi pada sistem hematologi IMPLEMENTASI Mengkaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot. Mengawasi TD, nadi, pernapasan selama dan sesudah aktivitas. Catat respon terhadap tingkat aktivitas (misalnya peningkatan denyut jantung/TD, disritmia, pusing, dispnea, takipnea dan sebagainya). Memberikan lingkungan tenang. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan. Pantau dan batasi pengunjung, telepon, dan gangguan berulang tindakan yang tak direncanakan. Mengubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing Memberikan bantuan dalam aktivitas atau ambulasi bila perlu, memungkinkan pasien untuk melakukannya sebannyak mungkin Menggunakan teknik penghematan enegeri, misalnya mandi dengan duduk, duduk untuk melekukan tugas- tugas Menganjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, nafas pendek, kelemahan, atau pusing terjadi.

2.4 Evaluasi

BAB IV PENUTUP

1.1. Kesimpulan 3.2 Saran Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangkekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang, dan kami juga berharap, setelah membaca makalah ini kita menjadi lebih mengetahui bagaimana atau tindakan apa saja yang harus kita berikan kepada klien dengan permasalahan pada sistem imun dan hematologi agar kembali pada keadaan semula dan kebutuhan dasar manusianya pun bisa tepenuhi.

DAFTAR PUSTAKA (Doenges.E.Marilynn, 2000)

You might also like