You are on page 1of 20

MAKALAH PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

MAKALAH

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

DISUSUN OLEH :

1. Ayu Nieng Tiyas S. (1005025029)

2. Bidrotul Ulfa (1005025128)

3. Dian Seftivany (1005025055)

4. Maria Erviana (1005025010) 5. Sri Indah D.S (1005025009)

PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN 2011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran adalah penilaian atau evaluasi. Oleh karena itu, perangkat penilaian merupakan bagian integral yang dikembangkan berdasarkan tuntutan tujuan pendidikan. Dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan oleh guru untuk mengukur perkembangan hasil belajar siswa sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan belajar dan memberikan umpan balik kepada siswa. Dengan demikian, penilaian dilakukan secara terus menerus guna memastikan terjadinya kemajuan dalam belajar siswa. Hasil penilaian yang diperoleh, dapat dijadikan sebagai dasar menentukan keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran. Dalam hal ini upaya bimbingan terhadap siswa, yang diperlukan untuk memperbaiki hasil pembelajaran. Dalam sifat ketentativan ilmu pengetahuan, guru tidaklah mungkin dapat mengajarkan semua konten dalam ilmu pengetahuan. Siswa dalam keterbatasannya pun tidak mungkin dapat mengetahui semua fakta-fakta yang telah ditemukan oleh para ilmuwan. Oleh karena itu, hal yang paling rasional dapat dilakukan adalah siswa harus memahami metodologi kerja sains dan memiliki keterampilan dalam kerja ilmiah atau keterampilan proses sains. Dengan hal itu, siswa memiliki kompetensi untuk dapat mengembangkan sendiri pengetahuannya. Pada suatu saat, siswa mungkin saja dapat memberi kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah

a.

Menjelaskan pengertian dari belajar keterampilan proses sains

b. Mendeskripsikan prinsip dan karakteristik belajar keterampilan proses sains c. Menyebutkan langkah-langkah pembelajaran dalam keterampilan proses sains

d. Menyebutkan indikator-indikator dalam belajar keterampilan proses sains e. Memberikan contoh deskripsi dalam belajar keterampilan proses sains

1.3 Tujuan a. Dapat mengetahui pengertian dari belajar keterampilan proses sains

b. Dapat mendeskripsikan prinsip dan karakteristik belajar keterampilan proses sains c. Dapat menyebutkan langkah-langkah pembelajaran dalam keterampilan proses sains

d. Dapat menyebutkan indikator-indikator dalam belajar keterampilan proses sains e. Dapat memberikan contoh deskripsi dalam belajar keterampilan proses sains

1.4 Manfaat Pembaca dapat mengetahui prinsip, langkah-langkah, karakteristik, indikator-indikator dari pembelajaran keterampilan proses sains.

BAB II
DASAR TEORI
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilanketerampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan

keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengkomunikaskan hasilnya. Mukminan (2003:2) menyatakan bahwa pendekatan yang sekarang dikenal dengan keterampilan proses dan cara belajar siswa aktif (CBSA) masih belum banyak terwujud, serta pembelajaran kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual. Pendekatan keterampilan proses dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuankemampuan yang dimiliki oleh individu siswa. Dimyati dan Mudjiono (2002:138) memuat ulasan pendekatan keterampilan proses yang diambil dari pendapat Funk (1985) sebagai berikut: (1) Pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan hakikat ilmu pengetahuan siswa. Siswa terdorong untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan baik karena lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan; (2) Pembelajaran melalui keterampilan proses akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak hanya menceritakan, dan atau mendengarkan sejarah ilmu pengetahuan; (3) Keterampilan proses dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses dan sekaligus produk ilmu pengetahuan. Pendekatan Keterampilan Proses sains memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara nyata bertindak sebagai seorang ilmuwan (Dimyati dan Mudjino, 2002:139). Dari uraian di atas dapat diutarakan bahwa dengan penerapan pendekatan keterampilan proses menuntut adanya keterlibatan fisik dan mental-intelektual siswa. Hal ini dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan intelektual atau kemampuan berfikir siswa. Selain itu juga mengembangkan sikap-sikap ilmiah dan kemampuan siswa untuk menemukan dan mengembangkan fakta, konsep, dan prinsip ilmu atau pengetahuan. Menurut Arikunto (2009), penilaian dalam pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan ketercapaian tujuan pendidikan, bahkan aktivitas penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan. Penilaian dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang kemajuan atau pencapaian kompetensi siswa. Menurut Rezba (1999), pengajaran dan pengukuran keterampilan proses dapat dilakukan pada seluruh tingkatan kelas. Perbedaan materi dan tingkat kerumitan, metode dan sistem pengukuran dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat perkembangan siswi.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Dalam pembelajaran sains, proses ilmiah tersebut harus dikembangkan pada siswa sebagai pengalaman yang bermakna. Bagaimanapun pemahaman konsep sains tidak hanya mengutamakan hasil (produk) saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam membangun pengetahuan siswa. Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains. Siswa dapat membangun gagasan baru sewaktu mereka

berinteraksi dengan suatu gejala. Pembentukan gagasan dan pengetahuan siswa ini tidak hanya bergantung pada karakteristik objek, tetapi juga bergantung pada bagaimana siswa memahami objek atau memproses informasi sehingga diperoleh dan dibangun suatu gagasan baru. Keterampilan proses ialah keterampilan intelektual / keterampilan berpikir yang membuat siswa kreatif dan dapat menolong siswa bagaimana

belajar. Keterampilan prosessains diperlukan dalam kegiatan ilmiah di sekolah maupun di kemudian hari.

3.2. Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran Keterampilan Proses Sains. Ada enam karakterteristik dasar keterampilan proses sains, diantarnya: a. Pengamatan (Observation)

b. Komunikasi (Communication) c. Pengelompokan (Classification)

d. Pengukuran (Measurement) e. f. Kesimpulan (Inference) Ramalan (Prediction) Enam karakteristik dari keterampilan dasar tersebut sangat penting baik secara individu maupun ketika berkelompok. a. Pengamatan

Mengamati adalah keterampilan proses sains yang paling awal. Kita mengamati benda-benda dan peristiwa menggunakan semua panca indera kita, yang berarti kita belajar tentang dunia di sekitar kita. Kemampuan untuk membuat pengamatan yang baik sangat penting untuk perkembangan keterampilan proses sains lainnya, yaitu: berkomunikasi, mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan, dan memprediksi. Pengamatan sederhana dibuat hanya menggunakan indera, yang biasanya menghasilkan pengamatan kualitatif (misalnya: daun berwarna hijau, nula lilin lemah,dll). Pengamatan yang melibatkan angka atau kuantitas adalah pengamatan kuantitatif misalnya: massa satu daun adalah lima gram, jumlah daun bergerombol dalam kelompok adalah lima). Pengamatan kuantitatif memberikan informasi yang lebih tepat dibandingkan informasi dari indera kita saja. Tidak mengherankan, jika siswa terutama yang masih kecil, membutuhkan bantuan untuk membuat pengamatan yang baik. Pengamatan baik jika hasil pengamatan rinci dan akurat. Siswa harus diminta untuk mendeskripsikan pengamatan berupa tulisan atau gambar selengkap mungkin. Informasi hasil pengamatan siswa harus dibuat dengan penuh rincian karena akan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep yang sedang dipelajari. Jika siswa mengamati dengan panca indera mereka atau dengan instrumen, kita dapat membimbing mereka agar membuat deskripsi lebih baik dan lebih rinci. Kita dapat melakukan ini dengan mendengarkan pengamatan awal siswa dan kemudian mendorong mereka untuk menjelaskan. Misalnya, jika seorang siswa menjelaskan apa yang dia lihat, mereka mungkin hanya menggambarkan warna suatu objek tetapi tidak ukuran atau bentuknya. Seorang siswa mungkin menggambarkan volume suara namun tidak pitch atau iramanya. Kita dapat mendorong siswa untuk menambahkan rincian deskripsi mereka dan tidak hanya dari lima indera yang mereka gunakan. b. Komunikasi Komunikasi adalah keterampilan proses sains yang ke dua, bergandengan dengan pengamatan. Siswa harus berkomunikasi dalam rangka membagikan hasil pengamatan kepada orang lain, dan komunikasi harus jelas dan efektif agar orang lain dapat memahami informasi tersebut. Salah satu kunci untuk berkomunikasi efektif adalah dengan menggunakan rujukan (referensi). Kita mungkin mengatakan langit biru, rumput hijau, atau lemon kuning untuk menggambarkan nuansa biru, hijau, atau kuning. Idenya adalah untuk berkomunikasi menggunakan deskripsi kata-kata yang baik untuk berbagi pemahaman dengan orang-orang pada umumnya. Tanpa rujukan, kita telah membuka pintu kesalahpahaman. Jika kita hanya mengatakan panas atau kasar, mungkin pendengar

mempunyai gagasan yang berbeda tentang bagaimana panas atau kasar. Jika siswa mencoba untuk menjelaskan ukuran diameter kelereng mereka mungkin menggunakan ukuran sepatunya sebagai suatu rujukan. Diameter kelereng bisa lebih besar atau lebih kecil dari sepatu siswa tersebut. c. Pengukuran Proses tambahan keterampilan mengukur menjadi kasus khusus dari mengamati dan berkomunikasi. Ketika kita mengukur beberapa benda, kita membandingkan benda tersebut untuk didefinisikan dengan rujukan yang disebut satuan. Sebuah informasi hasil pengukuran berisi dua bagian yaitu angka untuk memberitahu berapa banyak, dan nama satuan untuk memberitahu kita berapa banyak dengan rujukan apa. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan mereka secara lisan, secara tertulis, atau dengan gambar. menggambar. Metode lain untuk mengkomunikasikan hasil pengamatan yang sering digunakan adalah grafik, diagram, peta, dan demonstrasi visual. d. Pengelompokan Siswa di kelas-kelas awal diharapkan dapat memilah benda-benda atau fenomena ke dalam kelompok berdasarkan pengamatan mereka. Pengelompokan obyek atau peristiwa adalah cara memilah objek berdasarkan kesamaan, perbedaan, dan hubungan. Ini merupakan langkah penting menuju pemahaman yang lebih baik tentang objek yang berbeda dari gejala alam. Ada beberapa metode yang berbeda dalam melakukan klasifikasi. Metode yang paling sederhana adalah klasifikasi serial. Objek ditempatkan dalam urutan peringkat didasarkan pada beberapa persyaratan, misalnya siswa dikelompokkan berdasarkan tingginya. Dua metode lainnya adalah klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat. Dalam sistem klasifikasi biner, satu set objek yang sederhana dibagi menjadi dua himpunan bagian. Hal ini biasanya dilakukan atas dasar apakah setiap objek memiliki atau tidak memiliki syarat tertentu. Misalnya, hewan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu hewan dengan tulang punggung dan hewan dengan tanpa tulang punggung. Sebuah klasifikasi biner juga dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu persyaratan. Objek dalam satu kelompok harus memiliki semua sifat-sifat yang diperlukan, jika tidak mereka akan menjadi milik kelompok lain. e. Kesimpulan Tidak seperti pengamatan yang buktinya langsung terkumpul di sekitar obyek, kesimpulan adalah penjelasan atau tafsiran (interpretasi) yang dibuat berdasarkan pengamatan. Ketika kita mampu membuat kesimpulan, menafsirkan dan menjelaskan

peristiwa-peristiwa di sekitar kita, kita memiliki apresiasi yang lebih baik terhadap lingkungan di sekitar kita. Para ilmuwan mengemukakan hipotesis tentang mengapa suatu peristiwa dapat terjadi, didasarkan pada kesimpulannya tentang hasil penyelidikan

(investigasi). Siswa perlu diajarkan bagaimana membedakan antara pengamatan dan kesimpulan. Mereka harus mampu membedakan dengan bukti yang mereka kumpulkan mengenai alam antara pengamatan dengan tafsiran mereka berdasarkan pengamatan atau kesimpulan. Kita dapat membantu siswa membuat perbedaan ini dengan terlebih dahulu mendorong mereka untuk mendeskripsikan pengamatan mereka menjadi rinci. Kemudian, dengan member pertanyaan-pertanyaan siswa tentang pengamatan mereka kita dapat mendorong siswa untuk berpikir tentang makna dari pengamatan. Berpikir untuk membuat kesimpulan dengan cara ini mengingatkan kita untuk mengkaitkan kesimpulan apa yang telah diamati dengan apa yang sudah diketahui dari pengalaman sebelumnya. Kita menggunakan pengalaman masa lalu untuk membantu menafsirkan hasil pengamatan. Seringkali kesimpulan yang berbeda dapat dibuat berdasarkan pengamatan yang sama. Kesimpulan kita juga bisa berubah seiring dengan hasil pengamatan tambahan. Pada umumnya kita lebih percaya diri tentang kesimpulan kita ketika pengamatan yang diperoleh cocok dengan pengalaman masa lalu. Kita juga lebih percaya diri tentang kesimpulan saat mengumpulkan lebih banyak bukti pendukung. Ketika siswa mencoba untuk membuat kesimpulan, mereka sering harus kembali dan membuat pengamatan tambahan agar menjadi lebih percaya diri dalam mengambil kesimpulan kesimpulan. Kadang-kadang membuat pengamatan tambahan akan memperkuat kesimpulan, tapi kadang-kadang informasi tambahan akan menyebabkan kita untuk memodifikasi atau bahkan menolak kesimpulan sebelumnya. Dalam ilmu pengetahuan, kesimpulan tentang bagaimana segala sesuatu bekerja secara terus menerus dibangun, diubah, dan bahkan ditolak berdasarkan pengamatan baru.

f.

Ramalan Membuat ramalan (prediksi) adalah membuat dugaan secara logis tentang hasil dari kejadian masa depan. Kemampuan untuk membuat ramalan tentang kejadian di masa depan memungkinkan kita untuk berhasil berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Ramalan ini didasarkan pada pengamatan yang baik dan kesimpulan yang dibuat tentang kejadian yang diamati. Seperti kesimpulan, ramalan didasarkan pada apa yang kita amati dan masa lalu kita sehingga mengalami model mental yang terbangun dari pengalaman-pengalaman. Jadi meramal tidak hanya sekedar menebak, tetapi harus berdasarkan kesimpulan kita atau

hipotesis tentang peristiwa yang memberi kita cara untuk menguji kesimpulan atau hipotesis. Jika ramalan tersebut ternyata benar, maka kita memiliki keyakinan lebih besar pada inferensi /hipotesis. Ini adalah dasar dari proses ilmiah yang digunakan oleh para ilmuwan yang bertanya dan menjawab pertanyaan dengan mengintegrasikan bersama-sama enam keterampilan ilmu dasar proses. Singkatnya, keberhasilan dalam mengintegrasikan keterampilan proses sains dalam pelajaran di kelas dan penyelidikan (investigasi) lapangan akan membuat pembelajaran memberikan pengalaman yang lebih kaya dan lebih bermakna bagi siswa. Siswa akan belajar keterampilan sains serta isi sains, dan secara aktif terlibat dengan sains yang mereka pelajari , dan dengan demikian dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam. Akhirnya, keterlibatan aktif dengan sains kemungkinan akan menyebabkan siswa menjadi lebih tertarik dan memiliki sikap lebih positif terhadap sains.

BALON UDARA
Anda tentu pernah berpikir apa yang membuat balon udara terbang di angkasa, bagaimana balon udara dikendalikan dan peralatan apa saja yang membuat balon udara bekerja. Cara balon udara bekerja prinsipnya sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya. Karena kita tahu udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa per unit volumenya lebih sedikit.

Ada dua tipe balon udara: 1. balon udara yang diisi dengan udara panas - pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya. 2. balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan: - gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah mudah terbakar. - gas helium, aman namun sangat mahal.

Bagian-bagian balon udara

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan basket.

Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti api (skirt).

Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope. Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.

Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur.

Cara Balon Udara Terbang

Seperti yang telah disebutkan di atas balon udara terbang dengan memanfaatkan perbedaan berat udara dengan jalan memanaskannya.

Untuk terbang udara di dalam envelope di panaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di dalam envelope. Karena udara panas ini masa per unit volumenya lebih sedikit membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.

Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner . Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.

Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal.

Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan. Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Sederhana bukan? Tapi hal ini hanya bisa dipraktekan oleh pilot yang berpengalaman agar balon udara tidak nyasar. MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, S.S, S.Pd Oleh Aning Esty Prayugi 109321417107 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PENDIDIKAN FISIKA November 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ada berbagai macam cara untuk mempromosikan suatu barang atau produk, antara lain melalui media elektronik, media cetak, dan akhir-akhir ini banyak yang menggunakan balon udara. Dahulu balon udara hanya digunakan sebagai alat transportasi dan rekreasi. Akan tetapi dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka tercipta pula balon-balon udara yang semakin canggih dalam prinsip dan pembuatannya. Namun, dalam pembuatan balon udara prinsip dasar yang digunakan adalah Hukum Archimedes. Prinsip gaya apung yang ada dalam postulat Archimedes inilah yang mendasari cara kerja balon udara. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana sejarah balon udara? 1.2.2 Apa saja bagian- bagian balon udara? 1.2.3 Bagaimana prinsip kerja balon udara? 1.2.4 Apa manfaat balon udara? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui sejarah balon udara. 1.3.2 Mengetahui bagian-bagian balon udara. 1.3.3 Mengetahui prinsip kerja balon udara. 1.3.4 Mengetahui manfaat balon udara. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Balon Udara Pada tahun 1709 di Lisbon, Bartolomeu de Gusmao berhasil membuat balon yang dapat bergerak naik setelah melakukan pemanasan udara yang ada di dalamnya. Dia juga berhasil

membuat balon Passarola yang dapat terbang sejauh satu kilometer dari Benteng Saint George. Kemudian, pada tahun 1766 atau 57 tahun setelah ditemukannya balon udara yang diisi udara panas, Joseph Black membuat balon udara yang diisi dengan gas hidrogen. Pada 21 November 1783, Jean Francois Pilatre de Rozier, Francois Laurent dan Marquis de Arlandes yang berkebangsaan perancis berhasil melakukan penerbangan perdananya di atas Paris. Balon tersebut dapat terbang sejauh 5,5 mil dalam waktu 23 menit. Mereka membakar wol dan jerami agar balon tetap mengangkasa. Pada 2 Juli 1900, Count Ferdinand von Zeppelin adalah orang yang pertama kali berhasil menerbangkan balon udara raksasa yang diberi nama Dirigible. Dirigible pertama dapat bertahan selama 17 menit dan memiliki panjang 420 ft. Setelah mengalami beberapa perubahan dalam waktu 10 tahun, Dirigible dapat mengudara selama 24 jam. Pada saat ini balon udara menjadi alternatif menarik untuk tranportasi. Akhir-akhir ini balon udara Dirigible lebih dikenal dengan nama Zeppelin. Pada tahun 1929, The Graf Zeppelin berhasil mengelilingi dunia selama 21 hari. Pada tahun 1911, V.F. Hess seorang fisikawan Austria membuat balon udara yang mampu terbang setinggi lima kilometer. Auguste Piccard dan Paul Kipfer pada 27 Mei 1931 mendesain balon udara yang diberi tekanan pada kabin agar dapat trbang lebih lama. Pada 5 April 1961, Malcom Ross dan Victor Prather sukses menerbangkan balon udara sampai pada ketinggian 34.668 meter dari geladak Kapal Induk USS Antietam di Teluk Meksiko. Sebelas tahun kemudian, pada Oktober 1972 diluncurkan balon kubus tanpa awak dengan volume 1.25 juta m3 di Chico, Amerika Serikat dan berhasil terbang setinggi 51,8 kilometer yang merupakan rekor terbang tertinggi yang dicapai balon udara. Zeppelin yang paling terkenal adalah Hindenburg yang panjangnya mencapai 804 ft. Namun, pada saat terbang di Lakehurst, New Jersey balon udara ini meledak dan terbakar. 2.2 Bagian- Bagian Balon Udara Secara garis besar balon udara mempunyai tiga bagian utama yaitu: Envelope yang bentuknya berupa kantong kantong balon tempat udara dipanaskan atau gas hidrogen yang berfungsi mengangkat balon udara dari ladasannya. Biasanya terbuat dari bahan nilon atau yang lebih sederhana dari kertas minyak.Untuk memperkuatnya balon isa di beri panel- panel anyaman dan bahan sebaiknya dilapisi anti api(skirt). Dalam perkembangannya saat ini bahan envelope yang banyak digunakan lapisan film ynag mirip bahan karet. Bahan ini setebal 1/6 inci yang bersifat airtight sehingga helium tidak dapat menyusup keluar selama proses penerbangan. Burner merupakan alat yang yang berfungsi untuk memanaskan udara yang ada dalam balon. Alat ini juga berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat terbang dengan ketinggian yang diinginkan. Terletak di atas kepala penumpang dekat dengan mulut envelope. Gas yang umumnya digunakan sebagai isi balon udara adalah hidrogen dan helium. Surya, (2008) mengatakan bahwa. Gas hidrogen merupakan gas yang paling ringan karena jumlah proton, netron, dan elektron yang menyusun atom hidrogen sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah proton, netron, dan elektron yang menyusun atom-atom lainnya. Udara tersusun dari berbagai macam gas, tetapi gas yang paling banyak terdapat di udara adalah gas nitrogen. Kandungan gas nitrogen dalam udara mencapai 80%. Jumlah proton dan elektron yang menyusun atom nitrogen jauh lebih banyak dari atom hidrogen sehingga massa atom relatif nitrogen empat belas kali lebih besar dari massa atom relatif hidrogen. Gas kedua teringan yang biasa digunakan untuk mengisi envelope adalah helium. Meskipun lebih berat daripada hidrogen, tetapi gas ini masih dapat mengudara dengan membawa beban. Selain itu, helium termasuk dalam golongan gas muliaIni berarti gas helium tidak mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang menjadikan balon helium pilihan terbaik sebagai pengganti balon hidrogen(Surya. 2008). Basket atau keranjang yang merupakan tempat penumpang atau awak mengendalikan balon

udara. 2.3 Prinsip Kerja Balon Udara Pada dasarnya prinsip kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luar(Howstuff. 2008). Seperti pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada udara karena udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnyake dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipndahkan oleh benda tersebut. Prinsip inilah yang menjadi dasar cara kerja balon udara. Berikut akan dipaparkan cara kerja balon udara, mula-mula balon diisi dengan gas panas atau hidrogen hingga balon dapat menggelembung dan volume udara dalam balon bertambah. Hal ini berarti gaya apung akan bertambah besar pula. Pada saat gaya apung lebih besar dari berat total balon, maka pada saat itu pula secara perlahan-lahan balon udara akan naik. Awak balon yang berada di keranjang(basket) secara terus-menerus menambah gas panas agar balon dapat mencapai ketinggian yang diinginkan. Setelah ketinggian yang diinginkan tercapai awak balon dapat mengurangi gas panas dengan cara membuka katup parasut sampai tercapai suatu keadaan yang seimbang, yaitu gaya apung sama dengan berat balon. Pada saat yang demikian inilah balon udara dapat terbang di udara. Namun tidak hanya itu yang diperlukan agar balon udara dapat terbang, awak balon juga memanfaatkan hembusan angin memindahkan balon dari satu posisi ke posisi yang lain. Howstuff (2008) menggambarkannya sebagai berikut. Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang bertiup kebarat diperkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot menaikkan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Untuk menurunkan ketinggian, awak balon udara dapat mengeluarkan gas panas yang ada dalam envelope. Kanginan (2007:119) mengatakan ini menyebabkan volum balon berkurang, yang berarti gaya apung berkurang. Akibatnya, gaya apung lebih kecil daripada berat balon dan balon bergerak turun. 2.4 Manfaat Balon Udara Dalam perkembangannya saat ini balon udara memiliki beberapa fungsi atau manfaat antara lain: Keperluan militer, biasanya digunakan Espionage ballon yang bertugas sebagai pengintain. Keperluan ilmu pengetahuan, digunakan Weather ballon yang berfungsi untuk mendapatkan informasi tentang: temperatur, kelembaban relatif, tekanan dll. Selain itu juga digunakan untuk riset (penelitian). Keperluan promosi, saat ini banyak perusahaan yang menggunakan balon udara untuk mempromosikan produknya. Keperluan rekreasi dan transportasi. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Balon udara yang dapat terbang pertama kali ditemukan oleh Bartolomeu de Gusmao pada tahun 1709. Balon udara yang paling terkenal adalah baon udara Zeppelin yang diberi nama Hindenberg. Balon udara ini memiliki tiga bagian antara lain, envelope, burner dan basket. Dalam pembuatan balon udara menggunakan prinsip gaya apung yang dikeluarkan oleh Archimedes. Ada dua macam zat yang umumnya digunakan sebagai pengisi balon udara yaitu Hidrogen dan Helium. Balon udara memiliki banyak sekali manfaat antara lain, untuk keperluan militer, pendidikan, rekreasi, dan tranportasi.

3.2 Saran Bagi pembaca apabila ingin membuat balon udara yang sederhana sebaiknya menggunakan udara yang dipanaskan dan jangan menggunakan gas hidrogen karena gas ini memiliki sifat mudah terbakar. DAFTAR PUSTAKA Howstuff. 2008. Balon Udara, (online), (http://berita-iptek.blogspot.com/2008/09/ balonudara.html, diakses 29 Oktober 2009). Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI semester 2. Jakarta: Erlangga. Surya, Yohanes. 2008. Balon Udara Modern, (online), (http://www.scribd.com/doc/ 2964087/Balon-di-Dunia-Modern-oleh-Yohanes-Surya, diakses 1 November 2009). Administrator. 2008. Balon Udara, (online), (http://www.e-dukasi.net/pengpop/ pp_ full.php?ppid=269, diakses 7 September 2008). Administrator. 2008. Balon Udara, (online), (http://www.fisikaasyik.com/home02/ content/view/73/44/, diakses 7 September 2008) Posted 23rd March by karya anak bangsa

Balon udara panas adalah teknologi penerbangan pertama oleh manusia, ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis pada 1783. Penerbangan pertama dengan manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris oleh Piltre de Rozier dan Marquis d'Arlandes. Balon udara panas dapat dikendalikan dan bukan hanya dibawa angin yang dikenal dengan airship atau thermal airship.

Ada banyak cara untuk berkreasi dan melakukan inovasi inovasi dari ide yang kita dapat agar semuanya itu dapat menghasilkan suatu karya Kami senantiasa belajar dan terus menggali dari kesempatan2 yang ada sehingga pada akhirnya menghasilkan aneka product seiring dengan berjalannya waktu Kami sadar bahwa kami bukanlah yang Pertama ataupun yang Terbesar, namun demikian tidaklah menjadi halangan bagi kami untuk senantiasa selalu berusaha memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin, dengan dedikasi penuh kepada pengabdian untuk melayani dan tidak mengecewakan kepercayaan yang di berikan kepada kami. Sehingga dengan demikian tercipta suatu ikatan kepuasan kerja yang maksimal yang dapat saling dipercaya dan di andalkan untuk dapat terlaksananya suatu event dengan baik antara Klien dengan Produksi Semoga product product yang kami tawarkan dapat berguna bagi perusahaan atau event-event klien anda Apabila ada yang kurang jelas dan ingin mengkonsultasikan ide dan kebutuhan dari event anda, jangan sungkan untuk dapat menghubungi kami di no telephon tertera di bawah ini.

Kami senantiasa siap untuk membantu anda. Sukses untuk kita semua ,

Makalah : Teknologi Informasi dan Matematika


Published by Irma Septina Pratiwi under kuliah Oleh : Irma Septina Pratiwi Pendidikan Matematika 2010 UNY A. Peran Teknologi Informasi bagi Matematika

Teknologi informasi sangat berguna bagi kehidupan. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, manusia dapat melakukan berbagai macam aktivitas dengan mobilitas yang tinggi. Secara umum, teknologi yang maju memberikan kemudahan bagi manusia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan sarana pengembangan potensi manusia. Matematika yang merupakan ilmu pasti pun membutuhkan teknologi informasi, baik dalam pembelajarannya, pengembangannya, maupun penerapannya. Berikut ini adalah peran teknologi bagi matematika. 1. Sebagai media presentasi Untuk mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas, guru/pendidik matematika dapat menggunakan salah satu sarana yang diberikan oleh teknologi, yaitu komputer yang berisi berbagai alat bantu kerja, beserta kelengkapannya, seperti LCD dan speaker. Salah satunya media presentasi power point yang merupakan salah satu bagian dari Microsoft office. Dengan metode presentasi menggunakan Microsoft Power Point ini, proses pembelajaran menjadi lebih praktis. Pendidik sudah tidak perlu lagi menuliskan materinya di papan tulis, karena materi telah ditampilkan melalui layar LCD yang dapat dijangkau oleh semua peserta didik, dan dengan adanya media presentasi ini, dapat meminimalisir pendidik untuk menulis berulang-ulang di papan tulis. Selain itu, peserta didik dapat menjadi lebih fokus dan lebih tertarik terhadap pembelajaran, karena dengan materi matematika yang ditampilkan oleh Microsoft Power Point, dan bantuan speaker dan LCD, tampilan materinya dapat dimodifikasi dengan pemberian animasi-animasi atau hiburan lain yang sangat memungkinkan mengurangi rasa kebosanan peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Sehingga, dengan teknologi informasi yang maju, proses transfer ilmu matematika dapat terlaksana dengan baik. 2. Sebagai media peraga

Dalam pembelajaran matematika terdapat berbagai materi yang membutuhkan alat peraga, misalnya saja geometri, yang dengan adanya alat peraga dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih kepada peserta didik mengenai materi geometri tersebut. Karena dalam geometri sering dibahas mengenai bangun ruang (bangun tiga dimensi) yang perwujudannya dapat ditampikan dengan menggunakan media pembuat animasi Macromedia Flash, sehingga gambar bangun ruang dapat ditunjukkan secara nyata kepada peserta didik. Dengan kata lain, peserta didik tidak perlu membayangkan saja bentuk/wujud bangun tiga dimensi tersebut, karena dengan digambar di papan tulis, wujudnya tidak akan tampak nyata, karena tidak dapat dilihat dari berbagai sisi pandang, sedangkan bila menggunakan media peraga dalam software seperti Macromedia Flash, gambar bangun ruang dapat diputar dan dilihat dari berbagai sisi pandang. Sehingga dengan teknologi, matematika menjadi tak terbatas oleh ruang. 3. Sebagai alat bantu hitung Peran teknologi sebagai alat bantu hitung dapat ditemukan pada kalkulator. Yang merupakan alat bantu hitung sederhana, yang konsep dasarnya adalah operasi penjumlahan (adder). Selain kalkulator, terdapat pula alat lain, seperti yang disediakan Microsoft Office, yaitu Microsoft Excel, yang melakukan penghitungan matematis jauh lebih rumit dari kalkulator, yaitu dengan berbagai fungsi lain yang tersedia, seperti AND, OR, IF, dan sebagainya. Akhirakhir ini pun sudah banyak berkembang alat bantu hitung lain yang digunakan untuk penghitungan spesifik saja. Seperti misalnya untuk menghitung nilai integral yang sulit, dan dilakukan dengan cepat, dapat menggunakan salah satu software, yang penggunaannya secara online, yaitu melalui integrals.wolfram.com. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui bahwa dengan teknologi, matematika dapat menjadi lebih sederhana, mudah, dan dapat dengan cepat diselesaikan. 4. Sebagai media kreatif pembelajaran matematika Dengan bemain games matematika yang sifatnya cenderung menghibur, menarik, logis, dan matematis, seperti mathriddle, sudoku, puzzle, yang disediakan oleh teknologi komputer, yang dapat dijalankan secara offline maupun online dengan internet, secara tidak langsung, peserta didik belajar matematika. Sehingga games matematika yang merupakan salah satu produk teknologi tersebut dapat membantu memberikan pemahaman lebih kepada peserta didik mengenai berbagai materi dalam ilmu matematika. 5. Sebagai penyedia informasi Fasilitas internet yang saat ini berkembang dalam masyarakat merupakan salah satu penyedia informasi yang global, cepat, spesifik, dan beragam. Hal ini disebabkan karena pengunggah informasi dalam internet adalah manusia dari beragai latar belakang suku, agama, ras, dan negara. Oleh karena itulah, melalui internet yang merupakan salah satu produk teknologi, informasi-informasi mengenai matematika dapat dengan mudah diperoleh. Sehingga, teknologi dapat membantu mendistribusikan ilmu matematika. 6. Sarana pengembangan ilmu matematika Melalui internet, data dan informasi yang beragam mengenai ilmu matematika dishare dengan pengguna internet seluruh dunia. Pengguna internet tersebut saling berbagi informasi.

Sehingga dari berbagai informasi yang didapatkan dari berbagai pengguna internet di seluruh dunia tersebutlah, dapat muncul pemikiran atau pengembangan teori-teori ilmu matematika. 7. Sarana pengaplikasian ilmu matematika Ilmu matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan dalam penyusunan teknologi. Sehingga dibutuhkan teknologi sebagai sarana pengaplikasian ilmu matematika. B. Peran Matematika bagi Teknologi Informasi 1. Sistem biner Bagi teknologi informasi, matematika sangat berguna, baik dalam penciptaan teknologi maupun pengembangannya. Cotohnya saja, dalam penciptaan komputer. Dalam hal ini digunakan ilmu matematika sebagai dasarnya, yaitu bilangan biner (basis dua). 2. Logika matematika Dalam dunia informatika atau ilmu komputer, mata kuliah logika biasa dikenal dengan istilah logika matematika. Logika ini mempunyai peranan sangat mendasar dalam perkembangan teknologi komputer, karena logika digunakan dalam berbagai aspek di lingkungan komputer seperti pada arsitektur komputer, pemrograman, basisdata, dan sebagainya. Logika matematika pun digunakan sebagai dasar kecerdasan buatan, sistem digital, basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, jaringan saraf tiruan dan lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. 3. Algoritma Jantung ilmu komputer atau informatika adalah algoritma. Banyak cabang ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma. Algoritma adalah metode untuk menyelesaikan suatu permasalahan secara bertahap. Algoritma membantu untuk mengembangkan daya penalaran atau kerangka berpikir yang sistematis dalam memahami masalah, dan membuat perencanaan atau konsep pemecahan masalah yang lebih baik, sehingga dapat membawa hasil yang tepat pula. Dalam bidang komputer, algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah pemrograman, terutama dalam komputasi numeris. Tanpa algoritma yang dirancang baik maka proses pemrograman akan menjadi salah, rusak, atau lambat dan tidak efisien. Donald E. Knuth (via ilmukomputer.com) menyebutkan ciri ciri dari algoritma yaitu : a. Algoritma mempunyai awal dan akhir. b. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat sehingga tidak memiliki arti ganda (ambigu). c. Memiliki masukan (input) atau kondisi awal. d. Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir. e. Algoritma harus efektif; bila digunakan benar benar menyelesaikan persoalan.

Contoh program yang menggunakan algoritma dalam pengerjaannya adalah program untuk mencari nilai terbesar dari tiga buah bilangan. Untuk mencari nilai terbesar dari tiga buah bilangan, dalam C++, kode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut. #include <iostream> using namespace std; void main() { int a, b, c, d; cout << nilai 1: ; cin >> a; cout << nilai 2: ; cin >> b; cout << nilai 3: ; cin >> d; c = (a > b ? a : b); cout << nilai terbesar adalah : << (c > d ? c : d) << \n; } Logika : Bandingkan nilai pertama dengan nilai kedua. Kemudian yang lebih besar di antara nilai tersebut di bandingkan dengan nilai berikutnya (nilai ke tiga), sehingga di dapat nilai terbesar di antara ketiga variabel tersebut. Penjelasan kode : Seperti yang kita lihat di atas, pertama tama, kita membuat tiga variabel yaitu, variabel a, b, c, dan d. Kemudian, kita meminta user untuk memasukkan nilai untuk variabel a, b, dan d. Setelah itu, kita membandingkan nilai masing masing variabel. Disini digunakan variabel c sebagai alat bantu. Variabel c sendiri menyimpan nilai terbesar antara variabel a dan b. Kemudian ditampilkan nilai yang terbesar yang didapat setelah membandingkan variabel c dan d. Jadi, secara ringkas, langkah-langkah pemrograman komputer adalah : a. Mendefinisikan masalah, tentukan masalah yang harus dipecahkan menggunakan komputer, dan apa input serta outputnya. b.Menemukan solusi. Setelah masalah didefinisikan, maka langkah berikutnya adalah menentukan solusi. Jika masalah terlalu kompleks, maka ada baiknya masalah tersebut dipecah menjadi modul-modul kecil agar lebih mudah diselesaikan.

c.Memilih algoritma yang sesuai dan efisien untuk permasalahan tersebut. d. Menulis program dengan menggunakan bahasa yang mudah dipelajari, mudah digunakan, dan memiliki kompatibilitas tinggi dengan perangkat keras dan platform lainnya. e. Menguji program, termasuk error-handlingnya, sehingga program benar-benar layak digunakan. f. Menulis dokumentasi dengan menuliskan menuliskan komentar-komentar kecil tentang apa maksud kode tersebut, untuk apa, variabel apa saja yang digunakan, untuk apa, dan parameter-parameter yang ada pada suatu prosedur dan fungsi. Hal ini dimaksudkan agar pada suatu saat jika kita akan melakukan perubahan atau membaca source code yang sudah kita tulis dapat kita ingat-ingat lagi. g. Merawat atau memperbarui program. DAFTAR PUSTAKA Akib, Faisal. 2009. Definisi Teknologi Informasi. http://teknik-informatika.com/teknologiinformasi. Diakses 12 Januari 2011 pukul 19:52 WIB. Anonim. 2010. Matematika. http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. Diakse 12 Januari 2011 pukul 20:25 WIB Anonim. 2011. Teknologi Informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi. Diakses 12 Januari 2011 pukul 19:40 WIB. Wirman. 2007. Algoritma Pemrograman dengan Menggunakan C++. http://ilmukomputer.com. Diakses 10 Januari 2011 pukul 19:20 WIB. Balon udara merupakan alat transportasi. Namun dalam perkembangannya balon udara tidak bisa diharapkan, mengapa ? Dan bagaimana ia bisa melayang tinggi di angkasa ? Balon udara sudah di kenal sejak sepuluh tahun silam, balon udara berukuran besar sekali, dibawahnya ada keranjang yang digunakan sebagai tempat penumpang sekaligus tempat pembakaran bahan bakar. Prinsip kerja balon udara sebenarnya sama yang dipakai oleh grosir buah-buahan dalam mengawetkan dagangannya. Ketika udara kedalam lemari pendingin dan menyelimuti seluruh permukaan buah-buahannya, maka udara yang sebelumnya berada disekitar buah akan naik keatas Sebelum kita mengetahui bagaimana cara kerja balon udara, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu bagian-bagian dari balon udara. Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan basket. Envelope merupakan kantong yang terbuat dari bahan nilon berbentuk balon tempat udara dipanaskan. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope dilapisi dengan bahan anti api (skirt). Envelope ini berisi udara/gas ringan (seperti gas hidrogen) yang berfungsi mengangkat balon udara dari landasannya. Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam envelope. Burner

di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope. Burner ini mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon dapat terbang dengan ketinggian yang diharapkan. Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara. Cara kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya sehingga balon udara mengembang dan dapat naik (terbang). Udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa per unit volumenya lebih sedikit. Untuk dapat terbang, udara di dalam envelope dipanaskan menggunakan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di dalam envelope sehingga balon udara pun akan mengembang dan bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat. Jika ingin mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Bagaimana caranya balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain? Jawabanya adalah dengan cara memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal. Arah tiupan angin berbeda pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pengemudi balon udara untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan. Balon udara mempunyai dua tipe yaitu: 1. Balon udara yang diisi dengan udara panas, yaitu balon udara yang mempunyai pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya. 2. Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan, yaitu balon udara yang diisi gas yang ringan seperti contohnya gas hydrogen. Namun kelemahan gas hidrogen ini adalah mudah terbakar. Jika ingin aman bisa menggunakan gas helium, namun sangat mahal. Riverensi : http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/kamu-harus-tahu/202-bagaimana-balonudara-bisa-terbang Sumber: http://www.terindikasi.com/2012/03/cara-terbang-balonudara.html#ixzz2DeBxJbqf

You might also like