You are on page 1of 8

KOMANG APRIANA (1291761019)

PASCA SARJANA TEKNIK ELEKTRO - UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 14 NOV - 2012

PRINSIP KERJA GPS & AGPS

GPS yang merupakan kependekan dari Global Positioning System, adalah suatu system radio navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan satelit yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia (Abidin, 1995). Selain itu Global Positioning System (GPS) adalah system untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. SEGMEN PADA SATELIT GPS Sistem GPS yang nama aslinya NAVSTAR GPS (Navigational Satellite Timing and Ranging Global Positioning System) mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengontrol dan penerima/pengguna. Satelit GPS yang mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti). a. Satelit Satelit bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh statiun-statiun pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi yang ditentukan dengan jam atomic di satelit dan memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke pesawat (receiver) dari pengguna. b. Pengontrol Pengontrol bertugas untuk mengendalikan dan mengontorol satelit dari bumi baik untuk mengecek kesahatan satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit. c. Penerima Penerima bertugas menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan posisi (posisi dari tiga dimensi yaitu koordinat di bumi plus ketinggian), arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna.

SIGNAL SATELIT GPS a. Carriers Satelite GPS mengirim sinyal dalam dua frekuensi. L1 dengan 1575.42 Mhz dengan membawa dua status pesan dan pseudo-random code untuk keperluan perhitungan wakt. L2 membawa 1227.60 MHz dengan menggunakaan presesi yang lebih akurat karena untuk keperluan militer. Daya sinyal radio yang dipancarkan hanya berkisar antara 20-50 Watts. Ini tergolong sangat rendah mengingat jarak antara GPS dan satelit sampai 12.000 mil. Sinyal dipancarkan secara line of sight (LOS), dapat melewati awan, kaca tapi tidak dapat benda padat seperti gedung, gunung. b. Pseudo-Random Codes GPS yang digunakan untuk publik akan memantau frekuensi L1 pada UHF (Ultra High Frequency) 1575,42 MHz. Sinyal L1 yang dikirimkan akan memiliki pola-pola kode digital tertentu yang disebut sebagai pseudorandom. Sinyal yang dikirimkan terdiri dari dua bagian yaitu kode Protected (P) dan Coarse/Acquisition (C/A). Kode yang dikirim juga unik antar satelit, sehingga memungkinkan setiap receiver untuk membedakan sinyal yang dikirim oleh satu satelit dengan satelit lainnya. Beberapa kode Protected (P) juga ada yang diacak, agar tidak dapat diterima oleh GPS biasa. Sinyal yang diacak ini dikenal dengan istilah Anti Spoofing, yang biasanya digunakan oleh GPS khusus untuk keperluan tertentu seperti militer. METODE PENENTUAN POSISI Metode penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metode GPS/ absolute dan AGPS (Assisted Global Positioning System) / metode diferensial atau metode relatif. 1. Metode GPS / absolutatau dikenal juga sebagai point Positioning, menentukan posisi hanya berdasarkan pada satu pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi dalam beberapa meter (tidak bereketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukan bagi keperluan NAVIGASI. 2. Metode AGPS / relatif atau disebut differential positioning, menentukan posisi dengan menggunakan lebih dari sebuiah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu di muka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka waktu tertentu dijadikan referensi bagi yang lainnya. Metode ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umunya kurang dari 1 meter) dan diaplikasikan untuk keperluan survei GEODESI ataupun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi. Masing-masing metode kemudian dapat dilakukan dengan cara realtime dan atau postprocessing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut

kinematik. Pada prinsipnya, penentuan posisi dengan menggunakan GPS yaitu menggunakan metode reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordintanya telah diketahui.

Gambar 1 Arsitektur GPS dan AGPS Perangkat GPS (biasanya merupakan perangkat khusus, bukan ponsel namun ada beberapa ponsel yang ditanamkan perangkat GPS dan AGPS) menentukan lokasi dari minimal 3 satelit yang membentuk kawasan segitiga dengan mencari longitude, latitude, dan data lainnya yang diperlukan. Hal ini membutuhkan waktu kira- kira 12 menit untuk menentukan lokasi ketika perangkat khusus GPS dinyalakan. Cukup lama namun setidaknya pengguna tidak perlu memiliki akses ke operator ponsel untuk mengoperasikan GPS. Sedangkan A-GPS yang biasanya ditanamkan di ponsel dapat menemukan lokasi dengan lebih cepat, bahkan kurang dari 20 detik. Ini dikarenakan A-GPS langsung mencari satelit yang terdekat dengan lokasi ponsel saat itu melalui operator telekomunikasi. CARA KERJA GPS Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.

Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah: 1. Memakai perhitungan triangulation dari satelit. 2. Untuk perhitungan triangulation, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal radio. 3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi. 4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan ketingian pada orbitnya. 5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima reciever. Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang akurat dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambl informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan triangulation menghitung lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kiirim dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak jarak GPS reciever dapat melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta elektronik.

Gambar 2 Simulasi Satelit GPS Sebuah GPS reciever harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk memenghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan.

Jika GPS receiver dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi 3D (latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, ataupun jarak tujuan.

Gambar 2. Metode Perhitungan Posisi Koordinat GPS

( ( ( (

) ) ) )

( ( ( (

) ) ) )

( ( ( (

) ) ) )

Keempat persamaan tersebut diselesaikan dengan persamaan linear sehingga didapat variable altitude. Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama. Ketinggian itu menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja GPS, bagi kita karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang cocok. Satelit harus teptap pada posisi yang sehingga didapat koordinat posisi dari GPS yaitu latitude, longitude dan

tepat sehingga stasiun di bumi harus terus memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi salalu di cek tentang altitude, posision dan kecepatannya. Kelebihan GPS Dapat menandai semua lokasi yang pernah dikunjungi oleh pengguna. Dapat memperkirakan jarak lokasi yang dituju oleh pengguna dengan mengetahui lokasi asalnya, GPS juga dapat memperkirakan estimasi lamanya perjalanan dengan kecepatan aktual yang sedang ditempuh oleh pengguna. Dimanapu posisi pengguna, entah itu di tengah laut atau pegunungan, di atas gunung sampai di pusat kota, selama GPS dapat menerima sinyal dari satelit secara langsung tanpa halangan, maka GPS akan selalu memberikan informasi koordinat posisi pengguna. Kekurangan GPS GPS harus berada di luar ruangan yang menghadap langit terbuka, halangan halangan seperti pohon, gedung, kaca atau disaat pengguna berada di dalam kendaraan akan mengurangi akurasi sinyal yang diterima oleh receiver GPS, bahkan receiver GPS juga bisa tidakbisa menerima sinyal sama sekali. Banyak gangguan yang dapat menurunkan kualitas sinyal GPS sehingga akan mempengaruhi ketelitian pengukuran, diantaranya adalah delay ionosfer, sinyal multipath, kesalahan orbital, geometri. Adanya penurunan kualitas sinyal satelit, yaitu penurunan kualitas sinyal yang dikenakan oleh pejabat Amerika Serikat untuk mencegah musuh militer dari penggunaan sinyal GPS yang akurat. Adanya kesalahan orbital, yaitu kesalahan efemeris yang merupakan ketidakakurasian lokasi yang dilaporkan oleh satelit penerima GPS. Kesalahan jam penerima dapat menyebabkan kesalahan waktu. Delay ionosfer, yaitu atmosfer yang mengalami perubahan dalam hal temperatur, tekanan, kelembaban, dan perubahan cuaca, yang menyebabkan sinyal satelit GPS terlambat sampai ke atmosfer. AGPS (Assisted Global Positioning System) AGPS (Assisted Global Positioning System) merupakan penyempurnaan dari GPS. AGPS disempurnakan dengan ditambahnya sebuah server bantu (assistence server) sehingga kekurangan kekurangan pada GPS bisa diatasi. AGPS menggunakan metode advanced positioning yang bisa menentukan posisi yang paling tinggi akurasinya dibandingkan dengan

metode deteksi posisi lainnya, sehingga AGPS jauh lebih efisien dan efektif dalam mengakses informasi dari satelit. Dengan sistem ini tidak perlu mencari data satu persatu dari ke 24 satelit yang ada, namun AGPS telah mengetahui satelit mana yang dituju. Server bantu memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengakses informasi dari jaringan, server bantu juga memilki kekuatan komputasi yang jauh melampaui kemampuan GPS. Dalam sistem AGPS, server bantu berkomunikasi dengan receiver AGPS melalui telepon seluler lengkap dengan jaringan selulernya. Dengan bantuan jarngan selulernya, receiver dapat beroperasi lebih cepat dan efisiensi, karena beberapa tugas yang biasanya dilakukan sendiri dapat dibagi dengan server bantu. Cara kerja AGPS 1. AGPS menggunakan metode yang berbasis pada waktu, yaiitu melakukan pengukuran waktu tiba dari sebuah sinyal yang dikirimkan dari satelit GPS. Jadi pengguna yang ingin mendapatkan layanan AGPS harus mempunyai perangkat yang bisa digunakan untuk mengakses GPS. AGPS juga menggunakan satelit yang memancarkan sinyal radio ke penerima yang terpasang pada permukaan bumi. 2. Perangkat penerima seluler cukup mengambil sekilas dari sinyal satelit dan mentransmisikan ke sebuah tower seluler yang meneruskannya ke sebuah server bantu. Server bantu melakukan kalkulasi yang digunakan untuk menghitung posisinya. 3. Server bantu mengirim kembali hasil perhitungan posisinya kepada pengguna. Ada juga perangkat receiver yang dapat menerima data streams yang telah dirubah tersebu dan menghitung posisinya sendiri. Kelebihan AGPS AGPS yang biasanya diaplikasikan pada telepon seluler dapat menemukan lokasi dengan lebih cepat, bahkan bisa sampai kurang dari 20 detik, karena AGPS langsung mencari satelit yang terdekat dengan lokasi telepon saat itu melalui operator telekomunikasi. AGPS memberikan informasi yang paling akurat dibandingkan dengan metode metode yang telah ada sebelumnya, karena AGPS menggunakan metode yang menggabungkan antara metode GPS dan GSM. Membutuhkan power lebih kecil untuk proses komputasi data, sehingga lebih menghemat daya dan energi. Dapat digunakan untuk pengguna yang berada dalam lokasi yang kurang optimal dalam menerima siyal satelit. Memungkinkan pengguna untuk mengakses lebih banyak layanan pda perangkat mobile.

Kekurangan AGPS Meskipun AGPS dapat lebih bisa menangkap sinyal dalam lokasi yang kurang mendukung seperti di dalam gedung, namun tetap saja penerimaan sinyal kurang optimal. Sistem AGPS bergantung pada GSM coverage operator.

Referenced : Abidin, HZ, dkk. 2001. Survei Dengan GPS. Jawa Barat :Institut Teknologi Bandung. Nugroho, AK. 2012. Pengenalan Alat Ukur GPS. Pontianak : Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Pontianak

You might also like