You are on page 1of 7

Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN
Nama Pekerjaan Kegiatan Tahun Anggaran : Perkuatan Tebing Sungai Kr. Daroy Kecamatan Darul Umarah : : 2011

RUANG LINGKUP PEKERJAAN Paket Pekerjaan Perkuatan Tebing Sungai Kr. Daroy Kecamatan Darul Umarah berlokasi di Kabupaten Aceh Besar meliputi pekerjaan dengan item-item sebagai berikut: I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Mobilisasi dan Demobilisasi 2. Pembersihan Lapangan PEKERJAAN PERKUATAN TEBING SUNGAI 1. Galian Tanah (AB) 2. Timbunan Tanah Didatangkan (AB) 3. Menyediakan Cerucuk 0,1 m, L = 3,00 m 4. Memancang Cerucuk 0,1 m 5. Pas. Bronjong Kawat 3 mm (Pabrikan) 6. Beton Cor 1 : 2 : 3 7. Pembesian Beton 8. Bekisting/Cetakan Beton 9. Pasangan Batu 1 : 3 10. Plesteran 1 : 2 11. Drain Hole Dia. 1,5 12. Gebalan Rumput B. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Prasasti 60 x 60 x T = 70 Belakang dan 50 Depan + Nama Pekerjaan pada Granit 40/30 cm METODE PELAKSANAAN Metode Pelaksanaan Item-item Pekerjaan pada Paket ini meliputi : I. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan ini mencakup pekerjaan mobilisasi, pengukuran, dan pembersihan lapangan. 1. Mobilisasi dan Demobilisasi Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mendatangkan peralatan yang dibutuhkan hingga lokasi pekerjaan dan mengembalikannya setelah seluruh pekerjaan selesai. Selain itu juga mendatangkan personil sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan Direksi Pekerjaan agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Mobilisasi peralatan terkadang juga dilakukan sebelum Direksi Keet dan Gudang terbangun. Peralatan yang dimobilisasi disini hanyalah peralatan berat yang disyaratkan pada dokumen pengadaan. Peralatan-peralatan lain yang didatangkan ke proyek yang akan dipakai Kontraktor pada proyek ini diajukan pada Konsultan MK / Pengawas termasuk surat uji peralatan dan perizinan serta kelaikan peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya. Semua alat ukur yang berkaitan dengan testing pada sistim harus disertai surat uji kelaikan dari informasi berwenang. Untuk alat berat operator yang didatangkan haruslah yang memiliki sertifikat atau SIO (Surat Ijin Operasi). SIO dan Uji kelayakan berguna untuk memastikan bahwa peralatan
1

II.

Metode Pelaksanaan yang digunakan layak, telah tersertifikasi dan terkalibrasi. SIO guna memastikan bahwa orang tersebut memang memiliki keahlian di bidang operator alat tersebut. 2. Pembersihan Lapangan Pekerjaan ini meliputi membersihkan Lokasi pekerjaan dari rumput, semak belukar, tanamtanaman dan lain-lain pada lokasi pekerjaan. II. PEKERJAAN PENGAMAN TEBING SUNGAI DAN SALURAN 1. Galian Tanah (AB)

Pekerjaan galian biasa pada proyek ini meliputi galian tanah biasa pada badan jalan yang akan dipersiapkan untuk dasar perletakan perkuatan tebing sungai. Galian dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis dan cara mekanis, yaitu menggunakan alat berat dan transportasi pendukung berupa dump truck untuk pembuangan tanah ke disposal area. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian adalah Excavator. Metode kerja Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, sama dengan Pekerjaan Galian pada system drainase. Lubang galian yang telah selesai digali dengan alat berat, dilakukan perapihan dengan tenaga manusia, untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.

2. Timbunan Tanah Didatangkan (AB)

Yaitu meliputi timbunan pilihan yang didatangkan dari luar dengan kualitas material pilihan (selected) yang baik untuk timbunan, bersih dari kotoran dan akar-akar kayu dan harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja., dan dampak lingkungan (Environmental Aspect), terutama pada saat transportasi material timbunan. Tanah timbun yang didatangkan dari luar (barrow) diangkut dengan Dumptruk. Bak dump truk harus ditutupi dengan terpal plastik agar tidak berceceran diperjalanan. Adapun jalan yang dilewati oleh dump truck harus selalu dirawat dan dijaga dari dampak debu yang ditimbulkan dari hasil transport tersebut, dengan menyediakan tenaga pembersih dan penyiraman jika terjadi debu. Peralatan yang digunakan. - Excavator - Dump truck Pelaksanaan Adapun kegiatan penimbunan tanah sebagai berikut : a. Penghamparan dan Percobaan Pemadatan.-- Sebelum Pekerjaan timbunan dimulai, terlebih dahulu dilakukan uji coba penimbunan dan pemadatan - Pekerjaan percobaan timbunan dan pemadatan dilaksanakan dilokasi yang telah disetujui oleh konsultan pengawas - Pekerjaan tersebut dilaksanakan layer per layer dengan ketebalan 20 cm. - Pelaksanaan uji coba pekerjaan timbunan menggunakan alat sand cone dan uji dengan sipat datar. Hasil uji tiap bagian dicatat dan dibandingkan dengan
2

Metode Pelaksanaan

spesifikasi pekerjaan timbunan . Bila hasil Uji tersebut sudah sesuai maka data uji coba pemadatan harus dicatat. Hasil akhir akan dipakai sebagai referensi pelaksanaan pemadatan.

b. Pelaksanaan pemadatan Alat yang dipakai adalah : - Excavator menghampar dan meratakan layer per layer. - Pemadatan dilakukan oleh sekelompok pekerja dengan menggunakan alat bantu. - Uji kepadatan dan kelembaban timbunan dilaksanakan dengan menggunakan alat uji Sand Cone. - Hasil timbunan juga diuji sifat padatnya dengan alat sand cone. - Selama uji kepadatan dilaksanakan, data selalu dicatat dan dibandingkan spesifikasi pekerjaan timbunan. - Urutan penataan peralatan pekerjaan timbunan pilihan
3. Menyediakan Cerucuk 0,1 m, L = 3,00 m Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk mengadakan bahan Cerucuk 0,1 m, L = 3,00 m hingga ke lokasi. Proses pengadaan tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Bahan dipesan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan di lapangan kepada supplier yang terlebih dahulu berkonsultasi dengan direksi pekerjaan. b. Dilakukan bahan ke lokasi pekerjaan. c. Sesampainya di lokasi bahan diperiksa kembali terhadap ukuran dan bentuknya. d. Bahan yang sudah diperiksa kemudian disimpan pada tempat/gudang penyimpanan yang aman. Penumpukan dan harus dilindungi dari pengaruh cuaca untuk mencegah kerusakan material tersebut. 4. Memancang Cerucuk 0,1 m Pemancangan cerucuk dilakukan pada saat sebelum dilakukannya proses pekerjaan pasangan batu. Proses pemancangan cerucuk dilakukan secara manual dengan tenaga manusia dengan mengunakan alat bantu. Pemancangan dilakukan pada titik-titik/lokasi yang ditentukan yang ditancapkan secara vertikal. Kemudian dilakukan juga pemasangan kepala cerucuk, dimana kepala cerucuk ini dilakukan dengan menyatukan ujung kepala kayu yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala kayuda ndibuat bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi yang direncanakan. 5. Pas. Bronjong Kawat 3 mm (Pabrikan)

a. Pekerjaan bronjong meliputi pekerjaan-pekerjaan : penyediaan, pengangkutan dan pemasangan kawat bronjong yang diisi dengan batu kali seperti yang ditunjuk pada gambar rencana. b. Bahan kawat bronjong terbuat dari kawat galvanisir berdiameter 3 mm yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi sesuai dengan spesifikasi standard Indonesia, dianyam dengan menggunakan mesin penganyam / pabrikasi atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Anyaman dibuat dengan malilitkan dua batang kawat sebanyak 3 (tiga) lilitan membentuk segi enam. c. Sambungan-sambungan antara bronjong maupun sekat-sekatnya harus diikat dengan kawat dengan mutu yang sama. Bronjong ditempatkan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. Batu isian yang dipergunakan adalah batu yang keras tahan lama, tidak rusak dan pecah oleh air. Ukuran batu minimum tidak boleh lebih kecil dari 16 cm, dengan ukuran batu rata-rata berbentuk sama yang dapat ditahan oleh saringan kawat bronjong. d. Ukuran sangkar bronjong : Ukuran-ukuran bronjong disesuaikan dengan kondisi lapangan dan harus mendapat petunjuk dan persetujuan pihak Direksi.
3

Metode Pelaksanaan

e. Pemasangan bronjong harus hati-hati untuk mencegah kerusakan lapisan saringan. Sebelum batu diisi, bronjong ditegangkan sampai bentuk yang diinginkan. Pengisian mulai dari bagian bawah, krat-krat supaya diletakkan dalam keadaan kosong, diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian ditutup. f. Semua bagian tepi dari bronjong dan matras termasuk panel, dan sekat harus terikat rapat pada kawat sisi panel dan terikat secara mekanikal atau petunjuk Direksi, hal untuk menjaga terlepasnya anyaman, diameter kawat pengikat yang menghubungkan antara sisi panel untuk perakitan, pemasangan, matras berdiameter minimal 2 mm. Setiap bronjong akan dihubungkan dengan ikatan yang didekatnya. Sambungan-sambungan vertikal antara bronjong-bronjong yang ditempatkan pada setiap 2 (dua) lapisan akan disusun bergiliran seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi. Pemasangan dilaksanakan terus menerus bertingkat sesuai dengan gambar rencana konstruksi dan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Gambar Pemasangan Bronjong


6. Beton Cor 1 : 2 : 3 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan cap beton sheet pile dan mini pile, lokasi kerja ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, Penggalian Pondasi, Memotong Besi dan Merangkainya sesuai dengan Gambar Rencana yang telah disetujui oleh Direksi, Membuat Bekesting sesuai dengan bentuk pembesian dan penampang yang akan di cor, kesemuanya dikerjakan dengan manual, setelah semuanya selesai lalu bekesting didudukkan ditempat yang akan dibuat. Kemudian sekelompok pekerja merangkai besi yang telah dipotong-potong. Kemudian bahan untuk beton semen, pasir, kerikil dan air dicampurkan secara manual dengan alat bantu. Setelah itu Beton di cor ke dalam bekesting yang telah disiapkan, dan diusahakan agar keseluruhkan adukan beton tidak berongga / rapat dan mengisi keseluruhan volume bekesting. 7. Pembesian Beton

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi didatangkan kelokasi pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian dimulai sebelum pekerjaan beton dilaksanakan Asumsi : Pekerjaan dilakukan secara manual (manpower) dengan menggunakan alat bantu berupa bar bender dan bar cutter.

8. Bekisting/Cetakan Beton Papan/Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan tidak mudah melengkung dan dapat juga digunakan Multiplekx untuk mengganti papan. Bekisting dan Perancah harus dibuat sesuai dengan gambar rencana beton yang akan dibuat. Setelah dilaksanakan
4

Metode Pelaksanaan pengecoran kedudukan bekisting harus benar benar kokoh dan telah disetujui oleh Direksi untuk dilaksanakan pengecoran. 9. Pasangan Batu 1 : 3 Pekerjaan ini meliputi pemasangan pasangan batu pada daerah yang sebelumnya telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk Plat Beton. Bentuk Bangunan disesuaikan dengan gambar rencana dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dengan terlebih dahulu mengukur dan memasang patok-patok. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara Manual sebagai berikut: Pekerja menggali pondasi pasangan batu, yang selanjutnya semen, pasir dan air dicampurkan menjadi mortar dan dituang ke dalam mal, Lalu dilanjutkan dengan pemasangan batu. Setelah selesai pemasangan dilakukan penyelesaian dan perapihan dengan plasteran/siaran. Pelaksanaan Pemasangan harus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan dan spesifikasi teknik. 10. Plesteran 1 : 2 Pekerjaan ini meliputi finishing pekerjaan Bangunan/Tembok Penahan dari pasangan batu. Merapikan tepi bangunan dengan plasteran adukan 1 Semen : 2 Pasir. Pekerjaan Plesteran Pasangan Batu Tembok Penahan Plesteran dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan yang digunakan, sesuai dengan petunjuk dan instruksi yang diberikan oleh Direksi Lapangan dan persyaratan tertulis dalam uraian syarat pekerjaan ini. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan apabila pekerjaan beton dan pekerjaan pasangan batu telah disetujui oleh Direksi Lapangan sesuai dengan uraian dan syaratsyarat pekerjaan yang tertulis dalam spesifikasi ini. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, akan mengikuti semua petunjuk dalam gambar terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran, tebal/tinggi/peil dan bentuk profil. 11. Drain Hole Dia. 1.5'' Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memasang Drain Hole Pipa PVC dia. 1,5 Inchi dan terdiri dari bahan ijuk, kerikil. Pemakaian pipa PVC, Ijuk dan kerikil harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi. pengadaan, pengangkutan dan pemasangan harus sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan. Pemasangan Drain Hole pada saluran yang akan dilaksanakan yang berfungsi sebagai buangan air dari luar dinding saluran ke dalam saluran, sehingga tidak merusak konstruksi dari saluran. 12. Gebalan Rumput Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan, pengangkutan dan memasang Rumput dilokasi pada tebing sebelah luar / dalam saluran agar tidak terjadi erosi. Gebalan Rumput yang digunakan harus sesuai spesifikasi yang disyaratkan dengan kualitas Gebalan harus berakar dan dicangkul setebal 4 cm. Dan Gebalan Rumput harus ditanamkan dalam jajaran bersambung dan segera disiram air. Agar gebalan tidak tergelincir, maka harus dipasang pasak bambu sedalam 10 cm. Rumput yang ditanam adalah jenis rumput Pait- paitan dengan pola tanam papan catur. Metode Pelaksanaan dan peralatan yang digunakan harus sesuai petunjuk Direksi

Metode Pelaksanaan III. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Prasasti 60 x 60 x T = 70 Belakang dan 50 Depan + Nama Pekerjaan pada Granit 40/30 cm Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan lantai pengamanan pantai selesai, prasasti terpasang pada salah satu tembok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan. Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Bersama-sama Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan ulang pekerjaan 2. Bersihkan permukaan yang akan dipasang prasasti 3. Pasang Prasasti dengan acian semen lalu bersihkan kembali prasasti dari kotoran. METODA PENGENDALIAN PROYEK Metoda pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:

A. PROYEK Rencana Mutu terdiri dari: - Metoda Konstruksi - Instruksi Kerja - Jadwal Waktu Pelaksanaan - Prosedur Kerja dll

B. PERUSAHAAN Manual/prosedur Administrasi Prosedur Organisasi Personal Keuangan

C. EKSTERNAL Standard Peraturan Keppres, Kepmen, Perda, dll

SUPERVISI

INPUT Bahan Alat Tenaga Kerja

CONSTRUCTION PROCESS

OUPUT Produk akhir BMW (Biaya, Mutu, Waktu)

INSPECTION & TEST

EVALUASI

KRITERIA KEBERTERIMAAN Gambar Spesifikasi

PELAPORAN + MONITORING

Metode Pelaksanaan PROGRAM K3 Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait. Untuk tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut: Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran di proyek dan menyediakan obatobat pertolongan pertama dan tabung pemadam kebakaran serta melakukan pelatihan-pelatihan K3. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

MANAJEMEN MUTU (PENGENDALIAN KUALITAS/QUALITY CONTROL) Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain mengontrol, Seluruh material yang digunakan Pemilihan tenaga kerja Perawatan alat Test material di laboratorium dan lapangan

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang dilaksanakan . Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya: Sasaran mutu yang jelas Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas Organisasi proyek yang handal Sistem dan prosedur mutu yang baku Penerapan manajemen mutu yang konsisten

Dalam melaksanakan pekerjaan ini kontraktor pelaksana tetap memperhatikan aspek analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi. Personil yang profesional akan ditempatkan untuk mengawasi mutu, baik mutu pekerjaan, waktu dan biaya. Spesifikasi Teknis, gambar kerja yang disetujui Direksi dan Dokumen Kontrak merupakan acuan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan ini. Banda Aceh, 18 Juni 2012 CV. RAMBACO

SAYED ALFENI Direktur


7

You might also like