You are on page 1of 18

FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT DAN TEPI

D I S U S U N OLEH :
KELOMPOK VI 1. 2. 3. 4. 5. 6. FIRMAN AGUNG SAPUTRA LISSA MARDIANA P RISQI IKHWAN WIDYA SUSANTY YULIANA SHAURA UMI ROSYIDAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2012

FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT DAN TEPI PENDAHULUAN Sistem saraf, bersama dengan sistem endokrin, mengurus sebagian besar pengaturan fungsi tubuh. Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat, misalnya kontraksi otot, perubahan visceral yang berlangsung dengan cepat, dan bahkan juga kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin. Sistem endokrin, sebaliknya terutama mengatur fungsi metabolik tubuh. Sejak pembentukannya, sistem saraf mempunyai sifat-sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus. Ia menerima berjuta-juta rangsangan informasi yang berasal dari bermacammacam organ sensorik, dan semua ini bersatu untuk dapat menentukan respons apa yang akan diberikan oleh tubuh. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. b. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar. Anatomi & Fisiologi Sistem Persarafan. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang

1. Sel Saraf (Neuron) Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuronbergabungmembentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein. b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. rangsangan ke badan sel. c. Akson Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan. Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerimarangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan

c. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini sinapsis seperti terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk berperan dalam benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti

asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut mentransfer impuls pada sinapsis. Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk : A. Neuron unipolar

Terdpt satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu cabang menuju perifer & cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf spinal) B. Neuron bipolar Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit C. Neuron multipolar Terdpt beberapa dendrit dan 1 akson yg dpt bercabang-cabang banyak sekali Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma badan sel Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh (somatik dan viseral) Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia diantara neuron (celah sinap / cleft sinaptik). Zat kimia yg disinteis neuron & disimpan didalam vesikel ujung akson disebut neurotransmiter yg dpt menyalurkan impuls Contoh neurotransmiter : asetilcolin, norefineprin, dopamin, serotonin, gamaaminobutirat (GABA) 2. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4 neuroglia Mikroglia : berperan sbg fagosit Ependima : berperan dlm produksi CSF

Astrosit : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan potensial biolelektrik Oligodendrosit : menghasilkan mielin pd SSP yg merupakan selubung neuron

3. Mielin komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf (neuron) menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural. daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier

transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak bermelin, karena adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi saltatorik) IMPULS Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut. a. Perubahan dari dingin menjadi panas. b. .Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan. c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung. d. Suatu benda yang menarik perhatian. e. Suara bising. f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan. Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut. a. Gerak sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.

b. Gerak refleks Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. melewati otak Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak

Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut. a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata. c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk. d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh. e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

PEMBAHASAN Klasifikasi Sistem Saraf Pada Manusia

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral). A. SISTEM SARAF PUSAT 1. Otak Metabolisme Otak Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Konsumsi oksigen badan 20% untuk otak, yang sebagian besar oleh otak digunakan untuk regulasi ATP yang diperlukan untuk aktivitas listrik saraf. Laju metabolisme serebral tehadap oksigen diekspresikan dalam CMRO2 3-3,5 ml/100 gram/menit (dewasa 50 ml/menit). Konsumsi glukosa otak 5 mg/100 gram/menit.

Suplai darah pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005, Guyton. 1997) Aliran darah serebral (CBF) 50 ml/100 gram/ menit (dewasa 750 ml/menit). Tekanan perfusi serebral (CPP) ialah perbedaan antara tekanan arteri rata-rata (MAP) dan tekanan intra cranial (ICP) 100 mmHg. Seperti jantung dan ginjal, otak mentolerir perubahan tekanan darah dengan regulasi aliran darah. Penurunan CPP menyebabkan vasodilatasi serebral dan sebaliknya. Pembuluh darah otak sangat unik dan bertindak sebagai saringan atau sawar antara darah dan otak (blood brain barier). Sawar otak dapat dilewati oleh air, O2, CO2, dan zat anestetik larut lemak dan tidak dapat dilewati molekul besar, ion tertentu, protein misalnya maitol. Efek anestetik inhalasi terhadap fisiologi serebral dapat dilihat pada table 1. Anestetik N2O Halotan Enfluran Isofluran Desfluran Sevofluran CMR CBF Produksi CSF ? Absorbsi CSF ? CBV ? ? ICP

Anatomi dan Fisiologi Otak Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon. Bagian utama otak (Cerebellum), dan batang otak A. Sereberum (Otak besar, korteks serebri) Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan. otak belahan kiri adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil

Yang mengurus sereberum diantaranya: Korteks serebri memproses informasi kesadaran, sensoris, motoris, dan asosiasi. Sistem limbic dibawah korteks mengatur integrasi, emosi dengan aktivitas motorik dan visceral. Diensefalon terdiri dari thalamus kiri dan kanan di pusat otak, di bawah korteks ganglia basalis dan diatas hipotalamus, menyampaikan rangsang sensorik di antara mereka. Hipotalamus pada dasar diensefalon mengatur system saraf otonom, misalnya emosi, tekanan darah, suhu badan, keseimbangan air, sekresi hormone, emosi dan tidur. B. Serebelum (Otak kecil) Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh melakukan kegiatan. C. Brainstem (Batang Otak) Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. 2. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan

dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut mengandung badan saraf.

saraf dan lapisan dalam

Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks. 1. SISTEM SARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.Fungsi sistem saraf tepi adalah menghantar impuls dari dan ke pusat saraf Sistem saraf tepi di bagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Saraf kranial Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendenger dan lain-lain.Sistem saraf kranial, terdiri dari 12 sistem saraf, yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda-beda. Nama-nama sistem saraf kranial dan fungsinya itu, adalah sebagai berikut:

Nervus olfaktoris/Olfactory Nerve (Nervus I)

Fungsinya: Bertanggung jawab terhadap persepsi penciuman, inpuls saraf menjalar ke lobus temporalis untuk di interpretasikan. Juga berfungsi untuk menggerakkan otot agar bisa tersenyum (smell).

Nervus optikus/Optic Nerve (Nervus II)

Berfungsi untuk penglihatan (vision). Nervus okulomotoris/Oculomotor Nerve (Nervus III)

Fungsinya: Bertanggung jawab untuk pergerakan otot bola mata dan sebagai pembuka kelopak mata serta konstraksi pupil. Nervus troklear/Trochlear Nerve (Nervus IV)

Fungsinya: Bertanggung jawab untuk gerakan sadar bola mata.

Nervus trigeminus/Trigeminal Nerve (Nervus V)

Fungsinya: Bertanggung jawab untuk mengunyah. Somatosensory information (touch, pain) dari muka dan kepala; muscles for chewing. Nervus abducens/Abducens Nerve (Nervus VI)

Fungsinya : Untuk memutar mata kearah luar. Nervus fasialis/Facial Nerve (Nervus VII)

Berperan memproduksi kelenjar lakrimalis, sub mandibularis. Memberi informasi untuk rasa manis, asam dan asin pada 2/3 anterior lidah. Mempersarafi otot-otot wajah.

Nervus vestibukokhlearis/Vestibulocochlear Nerve (Nervus VIII)

Berperan dalam penerjemahan suara (Hearing; balance). Nervus glossofaringeal/Glossopharyngeal Nerve (Nervus IX)

Berperan dalam menelan. Respon sensoris terhadap rasa pahit pada 1/3 bagian lidah posterior. Nervus vagus/Vagus Nerve (Nervus X)

Inpuls motor sensorik dibawah faring dan laring. Serat saraf parasimpatis luas mempersarafi, faring, laring dan trakea meluas ke torax dan abdomen. Cabang toraks dan abdomen mempengaruhi fungsi esofagus, paru-paru, aorta, lambung, kandung empedu, limfa, usus halus, ginjal, dan 2/3 bagian atas usus besar.

Nervus Asesoris/Spinal Accessory Nerve (Nervus XI)

Bekerja sama dengan saraf vagus untuk memberi informasi kepada otot faring dan laring. Mempersarafi muskulus travesius (otot dilengan tempat menyuntik) dan otot sternokleidomastoid. Nervus hipoglossus/Hypoglossal Nerve (Nervus XII)

Bertanggung jawab untuk pergerakan lidah and Controls muscles of tongue 2. Saraf Spinal

Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi: a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical) (1) Pleksus servikal berasal dari ramus anterior saraf spinal C1 C4 (2) Leksus brakial C5 T1 / T2 mempersarafi anggota bagian atas, saraf yang mempersarafi anggota bawah L2 S3. b) c) d) e) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal). Meliputi : C menunjukkan sekmen T,L,S,Co

Otot otot representative dan segmen segmen spinal yang bersangkutan serta persarafannya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Otot bisep lengan C5 C6 Otot trisep C6 C8 Ototbrakial C6 C7 Otot intrinsic tangan C8 T1 Susunan otot dada T1 T8 Otot abdomen T6 T12 Otot quadrisep paha L2 L4 Otot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki L5 S2

Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau gabungan(pleksus)membentuk jaringan urat saraf.Pleksusterbagi menjadi 3 macam, yaitu: 1) 2) 3) Plexus cervicalis (gabungan urat saraf leher ) Plexus branchialis (gabungan urat saraf lengan) Plexus lumbo sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang)

Setiap saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah akar, yaitu akar depan (anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar anterior dibentuk oleh beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum tulang belakang pada satu alur membujur dan teratur dalam satu baris. Tempat alaur tersebut sesuai dengan tempat tanduk depan terletak paling dekat di bawah permukaan sumsum tulang belakang. Benang-benang akar dari satu segmen berhimpun untuk membentuk satu akar depan. Akar posterior pun terdiri atas benang-benang akar serupa, yang mencapai sumsum tulang belakang pada satu alur di permukaan belakang sumsum tulang belakang. Setiap akar belakang mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang dinamakan simpulsaraf spinal. Akar anterior dan posterior bertaut satu sama lain membentuk saraf spinal yang meninggalkan terusan tulang belakang melalui sebuah lubang antar ruas tulang belakang dan kemudian segera bercabang menjadi sebuah cabang belakang, cabang depan, dan cabang penghubung.

Cabang-cabang belakang sraf spinal mempersarafi otot-otot punggung sejati dan sebagian kecil kulit punggung. Cabang-cabang depan mempersarafi semua otot kerangka batang badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali kulit punggung. Cabang-cabang depan untuk persarafan lengan membentuk suatu anyaman (plexus), yaitu anyaman lengan (plexus brachialis). Dari anyaman inilah dilepaskan beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak, dan beberapa cabang panjang untuk lengan dan tangan. Demikian pula dibentuk oleh cabang-cabang depan untuk anggota-anggota gerak bawah dan untuk panggul sebuah anyaman yang disebut plexus lumbosakralis, yang juga mengirimkan beberapa cabang pendek ke arah pangkal paha dan bokong, serta beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan tungkai bawah. Yang terbesar adalah saraf tulang duduk. Saraf ini terletak di bidang posterior tulang paha. Berdasarkan cara kerja nya saraf perifer dibagi menjadi 2, yaitu 1. Sistem Saraf Sadar Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari: 1. 2. 3. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8 lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12 empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7,

9, dan 10. Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting. Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut. a) Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma. b) b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan. c) Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki. 2. Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan nervus vagus bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Fungsi Saraf Otonom a. Parasimpatik b. Simpatik memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar pencernaan menghambat kontraksi kandung kemih mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan mengerutkan kantung kemih

You might also like