You are on page 1of 12

ELEKTROPLATING EMAS

OLEH
PAKDE JONGKO
Emas merupakan logam mulia, seperti yang diperlihatkan pada
standar potensialnya (+1,68 volt). Emas tidak beraksi dengan oksigen,
belerang, selenium, nitrogen ataupun karbon pada berbagai suhu dan
hidrogen juga tidak bereaksi dengannya. Halogen, bila keadaanya kering
pada suhu kamar tidak bereaksi dengan emas hanya sedikit sekali
reaksinya.

Emas tahan terhadap berbagai asam pada umumnya, akan tetapi


bila terdapat oksidator atau emas dijadikan anodik, reaksinya dengan
asam khlorida cepat. Asam nitrat bila bebas halogen tidak menyerang
emas. Pelarut aktif bagi emas adalah AQUA BEGIA yakni campuran asam
nitrat dan asam khlorida.

Emas tahan serangan alkali hidroksida dan karbonat pada segala


suhu akan tetapi larutan sianida alkali dengan adanya oksigen akan
melarutkannya. Nitrat lebur tidak menyebabkan reaksinya tetapi natrium
peroksida mengkorosi emas.
Kimiawi emas, baik pada tingkat oksidasi + l atau +3 sepenuhnya
kimia kompleks. Hampir tidak ada senyawa emas sederhana.

Emas (I), kompleksnya stabil dilarutkan berair terlebih sianida, juga


khlorida dan thiosulfat. Kompleks sianidanya stabil, K = 4 X 1028 . Zat-zat
kristal seperti KAu(CN)2 banyak dipergunakan.
Emas (II) terkompleks dalam larutan, sebagai spesi anion, misalnya
AuCI3OH-. Emas (III) juga membentuk kompleks kationik koordinat empat
dengan piridin, fenantralin, dietilentriamin dan sebagainya.

Sejumlah senyawa organo emas membentuk dasar komposisi seni


dekoratif, disemprotkan atau dilapiskan ke keramik, gelas dan
didekomposisi membentuk film emas dekoratif. Senyawa organo-emas
dapat diproses pada temperatur 250°C maka dapat diterapkan ke
plastik untuk printed-circuit atau PCB, dan berbagai komponen teknologi
canggih lainnya.
Sifat-sifat Emas
Nomor atom 79
Berat atom 196
Struktur kristal fee
Titik leleh °C 1063*
Titik didih °C 2809
3
Kepadatan, g/cm , 25°C 19,302
Resistivitas listrik uΩ-cm, 0°C 2,06
Potensial Standar, E°, 25°C, V
Au+ + e- Au +1,68
* titik kalibrasi pada skala thermometric.
Fungsi Pelapisan
Pelapisan emas banyak digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda.
Meskipun demikian secara garis besar dapat dibagi menjadi 8 (delapan)
kelas umum yang dapat diurutkan sebagai berikut :
Kelas A : 24 karat emas flash dekoratif (2-4.10-6 inch) rack dan barel.
Kelas B : Alloy emas flash dekoratif (2-4.10-6inch) rak endapannya
berupa warna karat C-l.
Kelas C : Alloy emas berat flash (20-400.10-6 inch) rak endapannya
berupa warna karat C-l atau alloy karat C-2.
Kelas D : Industri elektronik emas lunak deposit tinggi (20-200.10-6
inchi) rak barel dan pilihan.
Kelas E : Industri elektronik emas 94,5% berat cemerlang (20-200.l0-6
inchi) rak barel dan pilihan.
Kelas F : Industri elektronik alloy emas berat (20—400.10-6 inchi) rak
dan pilihan.
Relas G : Finishing ulang, perbaikan, alloy cemerlang dan murni (5-
40.10-6 inchi) rak dan brush khusus.
Kelas H : Lain-lain termasuk elektroforming dari emas dan alloy emas
(patung dan arsitektural).

Untuk menyederhanakan permasalahan pelapisan emas dan alloy


emas dapat dibagi menjadi lima grup umum.
1. Alkalin emas sianid, untuk pelapisan emas dan alloy emas. Kelas A, B,
C, D kadangkala F dan G dan H.
2. Netral emas sianid, untuk pelapisan emas kemurnian tinggi kelas D dan
G.
3. Asam emas sianid, untuk pelapisan hard gold terang dan alloy emas.
Kadang kelas B, C, D, E, F dan G.
4. Non sianid, umumnya sulfit, untuk pelapisan emas dan alloy emas.
Kadang kelas A, B, C, D, E, F, G dan H
5. Lain-lain.
Pertimbangan fisis, rekayasa atau estetika menentukan grup mana
yang sesuai untuk pekerjaan pelapisan tersebut, tetapi pertimbangan
ekonomi lebih menjadikan faktor yang menentukan sebagai alasan
pemilihan formula dan metode pelapisan. Harga emas persatuan berat
hanyalah satu aspek ekonomi yang dipertimbangkan dalam pemilihan
antara rak, barel, kontinyu atau selektif. Untuk setiap penggunaan
diperlukan keseimbangan dan optimasi:
1. Kecepatan pelapisan : menentukan ukuran peralatan dan larutan dan
biaya produksi dari barang-barang dimaksud .
2. Biaya larutan : volume yang diperlukan untuk metode tertentu dan
konsentrasi emasnya.
3. Biaya kehilangan Drag-out : tergantung dari pada konsentrasi emas
yang digunakan, bentuk barang, jika pelapisan memakai barel rak
dan lain-lain harus dipertimbangkan faktor recovery dari drag-out
emas atau recovery penukar ion.
4. Biaya kontrol dan perawatan : bak larutan high speed dan efisiensi
tinggi memerlukan pengawasan dan analisa yang konstan.
5. Biaya umum larutan : High speed dan kemurnian tinggi dengan drag-
out recovery yang bagus perlu diganti secara periodik untuk
merawat kemurnian hasil pelapisan.
6. Biaya keuangan untuk menjaga bak.
7. Biaya awal dari peralatan.
8. Biaya overhead dari peralatan (baik operasi atau tidak).
Kadang metode rak manual sederhana atau barel akan berbiaya
efektif dan sisi lain high speed yang otomatis lebih memenuhi .
Saat ini emas secara luas diperdagangkan dengan harga yang
berbeda. Upaya melapis yang sukses perlu untuk mengamati dan
mempertimbangkan biaya.

Lapis Emas Dekoratif


Penerapan lapis emas dekoratif umumnya digunakan untuk
perhiasan seperti: jam tangan, pena, pensil berbagai barang-barang
rumah tangga, patung-patung dan arsitektural termasuk elektroforming.
Ketebalan lapisan emas atau alloy emas berkisar 0,000.002 - 5",
waktu pelapisan 5-30 detik.
Atau praktis yang disarankan bagi perdagangan untuk industri
dinamakan gold flash atau gold wash (untuk lapis listrik emas ketebalan
miminum 0,0000.007"). Endapan / pelapisan ini digunakan di atas bright
nikel. Disamping itu tidak memerlukan agen brightening dan agen
penghalus butiran. Terdapat ratusan warna dan corak yang berbeda tetapi
larutan kelas A dan kelas B yang ada dalam tabel (I) menyajikan contoh
warna-warna.
Semua bak larutan "warna" dalam tabel (I) menggunakan anoda
stainless steel 316. Rasio antara area anoda ke katoda yang terbaik adalah
1 : 1 atau 3 : 1. Rasio yang tinggi adalah apabila tangki dipakai
sebagai anoda, cenderung memunculkan warna yang tak menentu, ujung
benda dapat terbakar. Agitasi tak diperlukan untuk menyeragamkan warna.
Gesekan dan kerutan dari batang katoda akan menaikkan endapan emas
dan memperkaya warna tetapi secepatnya merubah warna emas dan
membuat larutan tak stabil (goyah).

Emas dan Alloy emas Flash (jenis A dan B)

Emas dan logam ditambahkan secara periodik berdasar petunjuk


Ampere, Jam, meter. Bak larutan dengan pengecualian dari larutan yang
putih, hijau dan merah mawar harus dioperasikan mendekati 6 % efisiensi
arus katoda. Setiap pengoperasian 11 Ampere - jam, ditambah 5 gr emas
bersamaan sejumlah alloy.

Emas Antik
Seni pelapisan ini digunakan untuk memfinishing substrat atau
artikel, sehingga, berkesan melalui proses GILT air raksa diatas perak dan
tembaga (VERMEIL) kesan terpendam atau lapuk oleh elemen-elemen
selama seabad. Tiap ahli lapis mengembangkan finishing antik yang
merupakan merek dagangnya sendiri.
Dasar-dasar moderen untuk mendapatkan efek warna tersebut
adalah :
1. "Pembakaran" untuk finishing gelap dan mulus.
2. Suatu efek yang sedemikian rupa membentuk bagian cerah pada tempat
yang datar, dengan menggosokkannya diatas batu apung dan NaHCO3
( Sodium bicarbonat).
3. Larutan emas Flash atau endapan alloy emas pada atau diatas bagian
yang kurang bersih.

Emas Antik
g/l Bright Yellow Green Highlights
Orange Brown Smut Green Black Smut
Emas sebagai KAu(CN)2 . 6 2
Perak sebagai silver - 0.3
sianid. 15 -
Sodium hydroxide. 30 -
Sodium Carbonat. - -
Ammonium Carbonat. 4 15
Sodium Cyanide. 160 - 180 70 – 90
Suhu °F. tidak ada Tidak ada
Agitasi. 30-40 10
Rapat Arus.
Semua kondisi operasi di kontrol seketat mungkin. Setiap variasi
kondisi mempengaruhi efisiensi arus katoda baik emas atau alloy atau
keduanya. Perubahan dalam jumlah endapan logam merubah warna
endapan juga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah :
1). Permukaan akhir substrats menambah penampilan endapan. Perlu
diperhatikan apabila ada substrat yang cemerlang dan bertekstur,
dilapis dalam bak yang sama akan muncul dua warna yang berbeda.
2). Warna dari substrat merubah warna endapan emas dengan penambahan
warna emas hingga endapan cukup tebal untuk menyuramkan basis.
Kebanyakan endapan alloy emas, jika secara tepat diterapkan, akan
menyuramkan basis setelah ketebalannya 2½.10-6 inch. Imbuhan
perorangan mempercepat kesuraman basis dengan hanya 1½.10-6
inch, warna yang lebih kaya dengan penggunaan emas yang lebih
sedikit.
3). Rapat arus terlalu tinggi mengurangi pengendapan emas dan
menyebabkan lebihnya endapan alloy, tetapi mula-mula endapan aloy,
dan warna jadi pucat. Naiknya rapat arus menyebabkan warna pink,
orange dan merah.
4). Larutan Sianid bebas yang mengandung tembaga peka perubahan
kandungan sianida bebas. Sianid rendah menyebabkan naiknya
bayangan pink atau merah dan sianid tinggi menaikkan warna kuning
dengan holding backnya tembaga.
5). Suhu, jika rendah menyebabkan warna kuning, jika tinggi
cenderung ke warna alloy. Kecuali untuk warna emas mawar, suhu
lebih dari 160°F harus dihindari dari proses pemecahan sianid dan
penghitaman warna.
6). Larutan dibuffer antara pH 10-11. Harga warna pink, merah dan
mawar diatur dengan petunjuk lain.

Plating Emas Dekoratif Berat


Penting untuk membedakan antara kadar karat yang
sesungguhnya dari alloy emas pelapisan dan karat endapan emas. Endapan
karat dekoratif bernilai karat lebih rendah daripada alloy sesungguhnya.
Warna endapan 14K sesuai dengan yang 20-21 K. Formula tabel 5.16
adalah warna-warna endapan tetapi alloy karatnya lebih tinggi (hitungan
biaya, lebih baik menggunakan emas murni).

Lapisan Barell (kelas A dan B)


Pada jenis pelapisan barel perhiasan tegangan 6 V finishing dekorasi
ketebalan 0,000002 selama 3-4 menit. Bila barang-barangnya kecil-kecil
dan rapat dalam barel pelapisnya hingga 8 menit untuk mendapat
penyelimutan tertentu.
Untuk mendapatkan variasi warna tertentu formula diatas dapat
diubah. Warna Champagne dan Hamilton didapat dengan penambahan 1,5-
3 g/l nikel. Menurunkan suhu juga akan memproduksi warna muda dan
lebih seragam.

Tabel 5.16 Jenis bak emas asam untuk endapan tebal


Lapis Barrel (Kelas A dan B)
Emas sebagai KAu (Cn) 0,4 g/l
Sianid bebas NaCN 30 g/l
Disodium posfat 23 g/l
O
Suhu F 100 - 120°F
Anoda Stainless steel 1:1 atau yang lebih
baik

Pelapisan Emas Industri Dan Elektronik


Emas dilapiskan pada barang elektronik dan listrik mempunyai
tujuan yang berbeda. Tujuan pelapisan emas saat ini dibagi menjadi 3
(tiga) komponen.
- Semi konduktor
- Printed atau PCB
- Kontak atau Penghubung
Pentingnya endapan tiap komponen dan metode pelapisannya
adalah :

Pelapisan emas untuk industri elektronik

Semi Konduktor PCB Kontak


Kemurnian 99,95 % - 99,5 - 99,7
Kekerasan 60 - 80 120 - 180 120 - 180
Permukaan matt cerah cerah
Rak Ya Ya Ya
Barel ya tidak ya
Kontinyu ya ya ya

Larutan lapis emas yang digunakan secara sederhana dibagi dalam skala
pH adalah :
Sianid alkalin pH > 10
Sianid netral pH 6 – 9
Sianid asam pH 3½- 5
(dibawah pH 3½ emas sianid tak stabil dan berbutir kasar)
Non Sianid Sulfide pH 9 -10
Bak yang digunakan industri sebagai berikut

Alkalin Sianid Netral Sianid Asam Sianid


Non
Semi Konduktor Kelas D Kelas D Kelas E
PCB - - -
Kontak Kelas E - -

Alloy emas karat rendah, grup 2 atau 3 (Klas F) belum ditemukan


penerapannya di Amerika. Alloy logam mengakibatkan sifat elektrik/listrik
emas terbalik. Misal 1% besi akan menaikkan ketahanan listrik emas
melebihi 1000% dan serupa dengan logam lainnya tetapi agak berkurang,
hal itupun masih belum dapat diterima, berpengaruh juga pada
konduktifitas emas. Sejumlah alloy ± 1% akan mengurangi kemampuan
pengembangan dari semikonduktor terhadap permukaan emas. Lapis
Duplex dengan karat rendah sebagai basis dilapis lagi permukaannya
dengan karat yang tinggi, dapat dipakai pada beberapa penggunaan dalam
dunia pelistrikan, dengan keuntungan ekonomi sebagai rekayasa yang baik
dan desain yang baru dengan penggunaan emas total yang lebih sedikit.

Bak Sianid Alkalin (Grup 1 kelas D)


Bak Sianid alkalin sensitif terhadap pengotor organik, keduanya
terbawa oleh drag-in dan operasi pembersihan serta pemecahan sianid.
Perawatan yang baik adalah dengan karbon treatment dan filtrasi
periodik.
Metode terbaik untuk perlakuan Karbon :
1. Panasi larutan hingga 150° - 160° F.
2. Transfer larutan panas tersebut ke tangki cadangan.
3. Tambahkan 1/8 - 1/4 OZ karbon/gallon dari larutan.
4. Campur untuk tidak lebih dari 20 - 30 menit.
5. Filter larutan dengan decontaminasi balik kedalam tangki mula-
mula.
Tak ada aturan umum untuk beberapa kali perlakuan
karbon.Tergantung dari kebersihan dan pengawasan seberapa baik
pekerjaan akan diperoses. Perlakuan bervariasi dari satu kali seminggu
sampai sebulan sekali. Bak cerah suhu ruang tidak lebih karbon treatment
daripada bak panas sianid
Catatan : untuk endapan suram (MATT) suhu lebih tinggi, endapan
lebih baik dan kecepatan pelapisan lebih tinggi, bagaimanapun
suhu lebih dari 150° F memecah sianid bebas dan membentuk
pecahan pengotor sianid.

Larutan Netral Sianid (Grup 2 kelas D)


Bak Sianid netral digunakan untuk industri elektronik. Kehati-hatian
perlu untuk menjaga kontaminasi larutan karena sedikitnya bagian per
juta/1.10-6 dari inorganik dapat menyebabkan endapan gagal dalam
kompresi atau ikatan.
Jenis larutan adalah

Komposisi larutan netral sianid

Catatan :Pelapisan dengan pulsa (getaran) digunakan pengembangan


rumusan pelapisan cepat. Sangat efektif karena siklusnya kerja
10%. Larutan hak milik intelektual membantu memperhalus
butiran yang menurunkan porositas, menambah rapat arus tak
terhingga, menurunkan ukuran butir secara umum menambah
penampilan endapan.
Tabel 5.22 Larutan asam sianid (Grup 3 kelas E)

Strike Emas
Adalah proses pendahuluan bagi pelapisan emas dimana dicirikan
dengan arus tinggi dengan kandungan emas sedikit dan CN lebih banyak
fungsinya untuk menaikkan daya rekat dan menurunkan porositas.

Strike emas Lapis emas


Rapat arus 0.5 -1 A/dm2 0.1-0.5 A/dm2
Bak utama 0.8 g/l 8.3 g/l

Catatan: Strike emas sesuai bentuk pemakaian barel, substrat jika ingin
dimasukkan pada bak larutan arus listrik harap dimatikan, cara
ini berbeda dengan yang lain.
Dengan strike emas resiko untuk gagal dalam proses pelapisan
dapat ditekan karena komposisi pendukung larutan hampir serupa dengan
plating emas. Adanya drag-in dari bak sebelumnya dapat ditolerir
daripada menggunakan urutan proses lain.

Kasus-Kasus Khusus
Jika tembaga yang dilapis emas dipanasi 60° C atau lebih, hal ini
akan mengakibatkan interdifusi antara tembaga dan emas akibatnya
tembaga mengalami (BLEED THROUGH) maka warna emas pudar serta
muncul lapisan tipis dengan resistan tinggi.
Fenomena tersebut dapat diatasi dengan melapiskan nikel untuk
mencegahnya. Nikel menjadi tanggul yang menghalangi proses bleed
through demikian juga untuk proses lain.

Nikel mencegah terjadinya bleed through

Striping Emas
Adalah proses penarikan suatu endapan yang terlanjur dilapiskan
yang mana karena alasan tertentu dan dibatalkan. Untuk emas
larutannya ialah:
H2SO4 80% (WT)
Hydrocloric Acid 20% (WT)
Nitric Acid sesuai keperluan
Suhu 60-80° C
Tangki keramik
Pompa tak ada
Apabila yang menjadi substrat dasarnya adalah nikel maka rumus
stripingnya adalah:
Nitro Aromatic Compound 30g/l
Sodium Zinc Cyanid 25g/l
Suhu 60-70 C
Tangki baja
Pompa baja
Untuk larutan anoda, stripernya menghilangkan under coat
tembaganya
Sodium Sianid 30-60 g/l katoda baja
Suhu 30-25 c tangki baja
Anodic Volt 4 volt pompa baja
Penambahan sodium hidroksida 30 g/l mengurangi cacat pada
benda kerja. Untuk striper emas dari tembaga dan kuningan larutan
stripernya adalah:
Potasium Ferosianid 50 g/ l
Potasium Sianid 15-20g/l
Potasium Karbonat 10g/l
Potasium Dihidrogen Phosfat pH 9
Suhu 40-50 C
Anoda Volt 2-6 V
Katoda baja
Tangki pompa baja

You might also like