You are on page 1of 11

1 I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi komposisi kimia dari semua organisme. Terdapatnya dimana-mana dalam biota sebagai tumbuhan metabolisme biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang unik. Zonneveld, Husman dan Boon (1991) megemukakan bahwa kualitas air mempengaruhi seluruh komunitas perairan (bakteri, tanaman, ikan, zooplankton dan sebagainya). Didalam ekologi perairan terdapat beberapa organism seperti benthos, plankton, bakteri dan pertumbuhan air. Fitoplankton merupakan dasar terciptanya kehidupan diekosistem perairan, karena dalam sistem aliran energy fitoplankton menempati topic level pertama sebagai produsen (Mahida, 1984). Menurut Barus (2004) bahwa fitoplankton merupakan kelompok yang memegang peranan sangat penting dalam ekosistem air, karena kelompok ini dengan adanya kandungan klorofil mampu melakukan fotosintesis. Proses fotosintesis pada ekosistem air yang dilakukan oleh fitoplankton (produsen), merupakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisma air lainnya yang membentuk rantai makanan. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari praktikum parameter biologi adalah mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis jenis Fitobenthos dan zoobenthos di suatu perairan.

2 Sedangkan Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu perairan tersebut tergolong oligotrofik, mesotrofik atau eutrofik berdasarkan paramater biologi.

3 II. TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan air tawar terdiri dari 2 kategori yaitu habitat lentik (lentic) yaitu badan air yang diam seperti danau dan kolam, serta habitat lotik (lotic) yaitu badan air yang bergerak seperti mata air dan sungai. Lingkungan perairan tawar umumnya lebih kaya nutrien dibandingkan prairan laut. Nutrien ini berasal dari aliran air permukaan maupun oleh masukan dari aktivitas manusia (Irianto, 2005). Menurut Hehanusa (2001) Bentos adalah organisme yang hidup di permukaan atau di dalam sedimen dasar di suatu badan air. Montagna (1989) menyatakan bahwa dalam ekosistem perairan, makrozoobenthos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga plantonik sampai konsumen tingkat tinggi. Komponen biotik dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisika, kimia dan biologi dari suatu perairan. Salah satu biota yang digunakan sebagai parameter biologi dalam menentukan kondisi suatu perairan adalah hewan makrozoobenthos. (Odum, 1993) (Darvelle and harrel) dalam (Bako, 1988) menjelaskan bahwa bentos dapat dipergunakan untuk menguji kestabilan suatu perairan, disebabkan bentos memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki organisme lainnya seperti siklus hidup yang panjang, pergerakannya terbatas, menempati beberapa posisi dalam rantai makanan, serta memiliki kemampuan beradaptasi yang ekstrim terhadap perubahan suatu lingkungan.

4 Benthos merupakan jasad-jasad nabati maupun hewani yang hidup mencari makan dipermukaandasar perairan. Benthos dapaty dibagi menjadi jasad penyaring (filter feeder) seperti siput( Koesoebiono, 1979). Disamping sebagai tempat hidup, substrat dasar juga digunakan sebagai sumber makanan bagi sebagian besar zoobenthos (Chusing dan Walsh, 1986). Menurut Hynes (1970), organisme benthos adalah komunitas perairan yang berasosiasi dengan dasar atau organisme invertebrata yang hidup diatas, di dalam atau di dekat substrat yang mengalir. Menurut Rawi (1993), menyatakan bahwa benthos mencakup semua organisme yang hidup di dasar atau di dalam perairan.

5 III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan tempat Pratikum Limnologi dengan judul Parameter Biologi ini dilaksanakan pada tanggal 23 November 2011 setiap hari Rabu pada pukul 10.00 12.00 WIB. Yang bertempat di Laboratorium Limnologi Fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Riau. 3.2. Bahan dan Alat Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah Mikroskop, kantong plastic dan Petersen dredge. 3.3. Metode Praktikum Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati dengan metode penyaringan di lapangan dan secara tidak langsung atau identifikasi di dalam laboratorium 3.4. Prosedur Pratikum Pada titik sampling yang telah ditentukan, sejumlah sampel benthos dari dasar perairan diambil dengan menggunakan Petersen dredge. Sampel yang bercampur endapan dasar kemudian dimasukkan kedalam saringan lalu dibersihkan dengan cara memutar saringan pada permukaan air di perairan. Kemudian sampel itu dibawa ke laboratorium Limnologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Di laboratorium, sebaiknya sampel tersebut dianalisis di bawah stereo mikroskop. Setelah itu dihitung kelimpahan benthos tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Dari praktikum Parameter Biologi yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 1.1 Jenis zoobenthos No 1. Gambar Nama spesies Globular sp Jumlah yang ditemukan 4

2.

Syuat turbinate

Tabel 1.2 Jenis fitobenthos No 1 Gambar Nama spesies Lenna minor Jumlah yang ditemukan 16 Jenis tumbuhan mengapung

Chara sp

mencuat

7 3 Fissidens 2 Melekat pada substrat

Glaux maritima

mencuat

Nymphoides peltatum

mencuat

4.2. Pembahasan Benthos adalah organisme yang hidup di bahagian dasar perairan dan menetap di sana. Berdasarkan ukurannya, benthos diklasifikasikan menjadi tiga, yakni Microfauna, Meiofauna, dan Macrofauna. Menjelaskan bahwa bentos dapat dipergunakan untuk menguji kestabilan suatu perairan, disebabkan bentos memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki organisme lainnya seperti siklus hidup yang panjang, pergerakannya terbatas, menempati beberapa posisi dalam rantai makanan, serta memiliki kemampuan beradaptasi yang ekstrim terhadap perubahan suatu lingkungan. Benthos selalu terdapat dalam suatu group yang mempunyai sifat-sifat yang khas yang lebih dikenal sebagai komunitas yang berhubungan dengan

8 kondisi lingkungan hidup yang spesifik. Komunitas ini biasanya didominasi oleh satu atau dua jenis hewan yang disertai oleh organisme yang bersifat sub dominan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Dari praktikum parameter biologi dapat disimpulkan bahwa Benthos adalah organisme yang hidup di bahagian dasar perairan dan menetap di sana. Berdasarkan ukurannya, benthos diklasifikasikan menjadi tiga, yakni Microfauna, Meiofauna, dan Macrofauna. 5.2. Saran Sebaiknya semua praktikan dapat turun kelapangan tanpa hanya melihat praktikan yang lain bekerja, hal ini diperlukan agar semua praktikan dapat mengerti teknis teknis pada praktikum ini dan dapat menerapkannya dalam penelitian yang akan dilakukan di masa yang akan datang terlebih lagi penelitian dalam pembuatan skripsi.

10

DAFTAR PUSTAKA
Bako, R. R. M. 1988. Keadaan Makrozoobenthos di Situ Rawa Kalong Desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor. Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 49 hal (tidak diterbitkan) Barus, T.A, 2004. Faktor-Faktor Lingkungan Abiotik Dan Keanekaragaman Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, Vol. XI, No.2. Chusing, D.H. and Walsh, R. 1976. Field Biology and Ecology. Mc Grew Hill Publishing Company Ltd. New Delhi. Hehanussa, P dan Hariyani S. 2001. Kamus Limnologi Perairan Darat. IHP UNESCO Hynes. H. B. N. 1970. Ekologi Of Running Waters. University Of Toronto Press, USA. 555p. Irianto, Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gajah Mada University Press. Yogjakarta. 256 Hal. Koesoebiono. 1979. Dasar-dasar Ekologi Umum. Bagian IV : Ekologi Perairan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 145 hal Mahida, U.N. 1984. Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali : Jakarta. 543 hal. Montagna., P. J. E. Bauer, D. Hardin and R. B., Spies.1989. Vertical Distribution of Microbial and Meiofaunal Populations in Sediments of Natural Coostal Hydrocarbon Seep. Journal of Marine Science Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Ahli Bahasa : Samingan, T. Gadjahmada University Press. Yogyakarta. Rawi, S. 1993. Survey dan Pemetaan wilayah Pantai. Dinas Hidro Oseanografi, MABES TNI AL. Jakarta, disampaikan dalam seminar Teknik Pantai LPTP-BPP Teknologi bekerjasama dengan JICA. Yogyakarta. 10 hal. Zonneveld, Husiman, dan Boon. 1991. Biologycal Field And Laboratory Methods For Measuring The Quality Of Surface Water And Effluents.

11

LAMPIRAN
1.Alat-alat Yang Digunakan Selama Praktikum

Petersen dredge

Kantong Plastik

You might also like