You are on page 1of 10

Pengertian Membaca Cepat Membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan

kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan. Kecepatan membaca yang seseorang harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan yang telah dibaca. Ketika kita membaca cepat suatu bacaan, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin, namun untuk mengidentifikasi dan memahami makna dari bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini kedalam memori jangka panjang dalam otak kita. Kemampuan membaca cepat merupakan keterampilan memilih isi bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan pembaca tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagianbagian lain yang tidak diperlukan. Dalam membaca cepat terkandung di dalamnya pemahaman yang cepat pula. Pemahaman inilah yang diperioritaskan dalam kegiatan membaca cepat, bukan kecepatan. Akan tetapi, tidak berarti bahwa membaca lambat akan meningkatkan pemahaman, bahkan orang yang biasa membaca lambat untuk mengerti suatu bacaan akan dapat mengambil manfaat yang besar dengan membaca cepat. Sebagaimana pengendara mobil, seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatannya dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca seseorang sangat tergantung pada materi dan tujuan membaca, dan sejauh mana keakraban pembaca dengan materi bacaan. Media Berlatih Membaca Cepat Dalam Kegiatan Belajaran Mengajar (KBM), siswa selalu berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar tersebut meliputi tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, dan metodologi pembelajaran. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang paling menonjol, yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaraan. Media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa bisa menggunakan transparansi yang dibantu dengan OHP, bisa juga dengan

menggunakan software membaca cepat. Media ini memiliki manfaat antara lain (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, (2) materi pembelajaran lebih jelas maknannya sehingga siswa lebih menudah memahami, (3) metodologi pembelajaran lebih bervariasi, dan (4) pembelajaran terfokus kepada siswa dengan melakukan berbagai aktivitas. Media pembelajaran membaca cepat yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat terbagi atas dua jenis, yaitu (1) media pembelajaran membaca cepat untuk pelatihan awal, dan (2) media pembelajaran membaca cepat untuk pengukuran. Kedua jenis media ini diuraikan secara rinci sebagai berikut. 1) Media Pelatihan Awal Media pembelajaran membaca cepat yang digunakan untuk pelatihan awal memiliki berbagai variasi. Variasi media pelatihan membaca cepat ini bertujuan untuk (1) melatih gerak mata siswa (fiksasi), (2) melatih konsentrasi, (3) melatih persepsi siswa, dan (4) melatih daya ingat. Keempat variasi media pelatihan awal ini disampaikan kepada siswa sebelum dilakukan pengukuran membaca cepat siswa secara utuh. Media pelatihan awal membaca cepat yang bertujuan untuk melatih gerak mata memiliki dua variasi. Media pertama berupa dua lingkaran kecil dalam satu garis horizon yang memiliki jarak yang berbeda dalam setiap barisnya. Siswa perlu melihat lingkaran tersebut secara cepat tanpa menggerakkan kepala. Media yang kedua berupa urutan angka maupun abjad yang diacak dalam sebuah kotak (persegi panjang). Di dalam persegi panjang berikut terdapat dua puluh enam huruf (A Z) dan angka 1 50. Siswa perlu menarik secepat mungkin garis yang menghubungkan huruf atau angka yang ada secara berurutan dengan cepat dan dicatat waktu tempuhnya dengan mengurangi waktu selesai baca dengan waktu mulai baca. Media pelatihan awal membaca cepat yang bertujuan untuk melatih konsentrasi siswa berupa urutan gambar yang disusun secara vertikal dengan jumlah yang berbeda. Bentuk gambar yang disusun secara vertikal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa atau yang biasa ditemui siswa di sekolah. Tanpa menggunakan jari, siswa menghitung jumlah gambar dengan durasi waktu tidak lebih dari 30 detik dan menuliskan pada lingkaran yang tersedia.

Media pelatihan awal lainnya bertujuan untuk melatih persepsi siswa. Media ini berbentuk deretan kata yang disusun secara horisontal maupun vertikal. Siswa mencoret atau berusaha menemukan kata yang sama dengan kata kunci yang telah ditentukan. Selanjutnya, media pelatihan awal yang bertujuan untuk melatih daya ingat siswa berupa serangkaian gambar maupun angka yang ditunjukkan secara cepat (tidak lebih dari 30 detik) kepada siswa, selanjutnya siswa menggambarkan kembali. Dari berbagai media pelatihan awal tersebut diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam menggerakkan mata dan memiliki daya ingat yang cukup baik. Media Pengukuran Kemampuan Membaca Cepat Siswa Sesesorang yang sedang membaca cepat sebuah bacaan hendaknya dapat mengondisikan otak bekerja lebih cepat sehingga konsentrasi akan lebih membaik secara otomatis. Dengan demikian, kemampuan membaca cepat merupakan kemampuan seseorang dalam memadukan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitifnya atau pemahaman isi bacaan melalui menjawab pertanyan-pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. Di negara-negara maju, khususnya Amerika, telah dilakukan penelitian tentang kecepatan membaca siswa dalam setiap jenjang pendidikan. Kecepatan membaca siswa Amerika untuk setingkat SD/Diniyah di Indonesia adalah 140 kpm, setingkat SLTP/MTs adalah 140 s.d 175 kpm, setingkat SMA/SMK/MA adalah 175 s.d 245 kpm, dan setingkat perguruan tinggi 245 s.d 280 kpm. Untuk kaum profesional, kecepatan membacanya bisa mencapai 500 kpm. Untuk mengukur kemampuan membaca cepat siswa, ada dua aspek yang perlu diukur, yaitu aspek kecepatan membaca dan aspek pemahaman. Aspek kecepatan membaca dapat diukur dengan jumlah kata dalam bacaan yang dibaca dibagi dengan selisih antara waktu akhir baca dengan awal baca, sedangkan pemahaman dihitung dengan membagi skor yang diperoleh siswa dengan skor maksimal yang bisa didapat siswa. Hasil perkalian antara kecepatan membaca dengan pemahaman menghasilkan kecepatan efektif membaca (KEM). Secara konkret, rumus kecepatan efektif membaca (KEM) adalah sebagai berikut.

(1) K Wm

B = kpm (kata permenit) Si atau

(2) K. (60) Wd Keterangan:

B = . Kpm (kata permenit) Si

K : jumlah kata yang dibaca Wn: waktu baca dalam satuan menit Wd: waktu baca dalam satuan detik

B : Skor yang diperoleh siswa Si : Skor ideal atau skor maksimal kpm : kata perminit

Media pembelajaran untuk mengukur kemampuan kecepatan membaca cepat siswa tentunya berupa sebuah bacaan dan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa. Bacaan dapat diambil dari berbagai media informasi, baik media elektronik maupun nonelektronik. Media pembelajaran membaca cepat yang bersifat manual ini tentunya membutuhkan tenaga lebih dari para guru, terutama dalam mengoreksi hasil pemahaman siswa. Hal ini bisa diatasi dengan penggunaan software membaca cepat. Software ini telah penulis buat dan sampai saat ini belum penulis hak patentkan, tetapi sudah penulis uji cobakan. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Kemampuan membaca cepat merupakan kemampuan seseorang dalam memadukan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitifnya atau pemahaman isi bacaan melalui menjawab pertanyanpertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. Untuk itu, untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat, seseorang harus dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kemampuan kognitifnya.

Kemampuan motorik dapat ditingkatkan dengan selalu berlatih viksasi. Pelatihan viksasi dapat dilakukan dengan cara: (1) senam mata yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik (melihat lingkaran hitam, mengurutkan abjad dan angka, membaca per kelompok kata, mendata kata yang sama), (2) meningkatkan kemampuan kognitif dengan melatih daya ingat (mengingat angka, mengingat gambar), dan (3) terus berlatih membaca cepat (membaca bacaan dan menjawab pertanyaan). Dengan demikian, tidak ada kata lain untuk meningkatkan kemampuan membaca seseorang selain berlatih terus menerus dan menjadikan kegiatan membaca sebauh budaya, bukan dipaksakan. Tanpa membaca kita akan menjadi orang yang kerdil, buta pengetahuan luar, dan kurang dapat bersosialisasi. Ingat, informasi terus berjalan dengan derasnya, sedangkan waktu kita tetap dapat setiap harinya, yaitu 24 jam per hari. Untuk itu, tingkatkan kemampuan membaca cepat Anda.

Tehnik membaca cepat A. Membaca Scanning 1. Pengertian Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melampaui banyak kata. Menurut Mikulecky & Jeffries (dalam Farida Rahim, 2005), membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca. Teknik membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi secepat mungkin. Biasanya kita membaca kata per kata dari setiap kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih teknik membaca memindai, seseorang bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal digunakan. Jika untuk keperluan untuk membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya.

Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik secara cepat dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman buku. Membaca dengan teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk menemukan sesuatu yang diperlukan. Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu. Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata. 2. Langkah-langkah Scanning

Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, langkah, pertama, kedua, atau selanjutnya. Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya. Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraph

Langkah atau proses scanning yang lain yakni: Scanning dilakukan dengan cara: (1) Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur ke bawah menemukan informasi yang telah ditetapkan, (2) Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan lengkap dari informasi yang dicari, dan (3) Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan ada keyword di setiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedi disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan sebagainya).

3. Tujuan Adapun tujuan dari membaca scanning yaitu:


Mencari informasi dalam buku secara cepat, Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca, Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan, pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.

Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika Anda telah mengetahui dengan pasti apa yang Anda cari sehingga berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.

4. Contoh Membaca scanning/memindai misalnya membaca mencari arti kta di kamus, menbaca acara siaran di Telivisi, membaca daftar pejalanan, memcari nomor telepon di buku telepon,membaca daftar menu makan di rumah makan, membaca jadwal pelajaran,mencari pada papan pengumuman, mencari topik pada daftar isi sebuah buku dll B. Membaca Skimming 1. Pengertian Membaca-layap (skimming) adalah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu bacaan. (Farida Rahim, 2005). Membaca layap dibutuhkan untuk mengetahui sudut pandang penulis tentang sesuatu, menemukan pola organisasi paragraf, dan menemukan gagasan umum dengan cepat (Mikulecky & Jeffries dalam Farida Rahim, 2005). Pengertian lain dari membaca skimming adalah membaca sekilas atau membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi dari yang kita baca. Skimming dilakukan untuk

melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya. Selain untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks. Untuk mengetahui apakah suatu artikel sesuai dengan apa yang kita cari. Untuk menilai artikel tersebut, apakah menarik untuk dibaca lebih lanjut secara mendetail. Kecepatan membaca secara skimming biasanya sekitar 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa. 2. Langkah-langkah Skimming

Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut

3. Tujuan Banyak yang mengartikan skimming sebagai sekedar menyapu halaman, sedangkan pengertian yang sebenarnya adalah suatu ketrampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan, seperti hal berikut: 1. Untuk mengenali topik bacaan. Apabila anda pergi ke toko buku atau perpustakaan dan ingin mengetahui pembahasan apa dalam buku yang anda pilih itu, anda melakukan skimming beberapa menit (atau browsing). Skimming untuk melihat bahan yang akan dibaca, sekadar untuk mengetahui bahan tersebut, juga dilakukan orang untuk memilih artikel di majalah dan surat kabar (kliping)

2. Untuk mengetahui pendapat orang (opini). Disini anda sudah mengetahui topik yang dibahas, yang anda butuhkan adalah pendapat penulis itu terhadap masalah tersebut. Misalnya, tulisan tajuk surat kabar; anda mungkin cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulisnya (redaksi). 3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya. Anda perlu melihat semua bahan itu untuk memilih ide yang bagus, tetapi tidak membaca secara lengkap 1. Untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok dan cara semua itu disusun dalam kesatuan pikiran dan mencari hubungan antarbagian bacaan itu. Mungkin secara kronologi, membandingkan, atau bentuk lain. Skimming berguna untuk memilih bahan yang perlu dipelajari dan didingat. Skimming berguna untuk survei buku sebelum dibaca, seperti dapat dilihat pada uraian SQ3R sebelum ini. 1. Untuk penyegaran yang pernah dibaca, misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah. Skimming ini juga disebut sebagai review (tinjau balik). 4. Contoh skimming untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah halaman buku teks sehingga dapat memutuskan apakah buku tersebut berguna dan perlu dibaca lebih pelan dan mendetail. v Berikut adalah tabel kesimpulan dari artikel Teknik membaca cepat skimming dan scanning

Komponen Pengertian

Skimming Skimming digunakan untuk sebuah teks. Untuk mengetahui apakah suatu artikel sesuai menilai artikel tersebut, apakah secara mendetail. Kecepatan membaca secara skimming biasanya sekitar 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa.

Scanning Scanning digunakan untuk spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika dengan pasti apa yang Anda mencari jawaban yang spesifik. Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu. scanning untuk menemukan nomor tertentu pada dalam kamus.

mendapatkan gagasan utama dari mendapatkan informasi

dengan apa yang kita cari. Untuk Anda telah mengetahui menarik untuk dibaca lebih lanjut cari sehingga berkonsentrasi

Contoh

skimming untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah memutuskan apakah buku tersebut berguna dan perlu dibaca lebih pelan dan mendetail. Langkah-langkah skimming: 1. Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. 2. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut. 3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraf 4. Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-

halaman buku teks sehingga dapat direktori telepon, kata

Strategi

You might also like