You are on page 1of 21

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum kimia anorganik dengan judul

Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: Nama NIM Kelas / Kelompok : Arsiaty Ada :101314031 :B/V

telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/ koordinator asisten yang bersangkutan dan dinyatakan diterima.

Makassar, Juni 2012 Koordinator asisten Asisten

Fandi Ahmad,S.Pd

Nur Rahma

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

Dr. Pince Salempa, M.Si

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum kimia anorganik dengan judul

Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: Nama NIM Kelas / Kelompok : Arsiaty Ada :101314031 :B/V

telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/ koordinator asisten yang bersangkutan dan dinyatakan diterima.

Makassar, Juni 2012 Koordinator asisten Asisten

Fandi Ahmad,S.Pd Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

Nur Rahma

Diana Eka Pratiwi,S.Si, M.Si

A. JUDUL PERCOBAAN pembuatan kalium nitrat dan natrium klorida B. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari percobaan ini adalah: 1. Membuat kalium nitrat dan natrium klorida 2. Menguji tingkat kemurnian kalium nitrat dan natrium klorida C. LANDASAN TEORI Kalium (potassium) yang terdapat di alam bersifata sedikit radioaktif karena mengandung kira- kira 0,02% isotop radioaktif paruh 1,3 x 109 tahun (Sugiyarto. 2003:90). Kalium klorida adalah garam dengan rumus kimia KCl, berupa padatan kristal berwarna putih; di alam terdapat sebagai karnalit dan dalam air laut; mudah larut dalam air. Digunakan untuk pupuk (sumber K) untuk pembuatan garam kalium lainnya dan untuk keperluan laboratorium. Titik leleh 7900C dan titik didih 15000C (kamus kimia : 2007 : 208). Kalium klorida adalah garam dengan rumus kimia KNO3 ; berupa padatan kristal berwarna putih, kadang-kadang agak sedikit kuning. Sukar larut dalam air dingin. Digunakan untuk pupuk (Mulyono, 2007:209). Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber), sumber utama kalium nitrat ialah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan organic yang membusuk. Kalium nitrat merupakan
40

K dengan waktu

padatan putih dengan struktur kristal ortorombik atau aragonite (Wikipedia. 2011). Natrium (sodium) adalah logam alkali yang terbesar dibutuhkan untuk keperluan industri. Seperti logam-logam alkali yang lain, natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam karena reaktivitasnya yang tinggi (Sugiarto, 2003 : 89). Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraseluler pada banyak organism multiseluler. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Sodium Chlorida atau natrium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotic yang tinggi (Wikipedia.2010). Sebagian besar senyawaan alkali larut dalam air, sehingga uji pengendapan tidak mungkin dipakai untuk identifikasi. Untungnya, setiap logam alkali menghasilkan warna nyala dan karakteristik apabila senyawaan alkali dimasukkan dalam nyala api. Energy tertentu nyala api diserap oleh electron- electron dalam atom logam hingga terjadi eksitasi, dan kembalinya electron ke peringkat dasar membebaskan energy nyala yang khas, sesuai dengan energy transisi elektronik yang unuk bagi dirinya sendiri. Sebagi contoh, warna nya;la natrium merupakan hasil emisi foton (energy) ketika electron dalam orbital 3p1 (dalam peringkat tereksitasi) kembali ke orbital 3s1 (dala peringkat dasar). Hadirnya electron 3p1 ini berasal dari reaksi

pembakaran dalam nyala api yang ditangkap oleh ion Na+ senyawanya (Sugiyarto. 2003:86).

dalam

Senyawa- senyawa kalium, sebaiknya kloridanya, mewarnai nyala Bunsen yang tak cemerlang menjadi lembayung (lila). Nyala kuning yang dihasilkan oleh natrium dalam jumlah sedikit mengganggu warna lembayung itu, tetapi dengan memandang nyala melalui dua lapisan kaca kobalt yang biru, sinar-sinar natrium yang kuning akan diserap sehingga nyala kalium yang lembayung kemerahan jadi terlihat (Svehla. 1990: 310) Deposit natrium nitrat (saltpeter) dalam jumlah yang besar terdapat di Chili. Senyawa ini terurai dengan evolusi oksigen pada 500oC menurut persamaan reaksi : 2NaNO3 (S)

2 NaNO2(S) + O2 (g)

Kalium nitrat dipreparasi dari kloridanya dengan natrium nitrat menurut reaksi : KCl (aq) + 2NaNO3 (aq) KNO3 (aq) + NaCl (aq)

Proses ini dilangsungkan pada temperature dibawah 1000 C, karena paling rendah kelarutannya pada temperature kamar. KNO3 dapat dipisahkan dengan kristalisasi bertingkat (Sugiyarto. 2003:99). Prinsip kristalisasi selektif ini sangat bergantung pada berbagi factor yaitu kesetimbangan kelarutan, temperature dan konsentrasi kesetimbangan. Kalium nitrat dapat dibuat dengan mencampurkan larutan jenuh NaNO 3 dengan larutan jenu KCl ( Tim Dosen Kimia Anorganik. 2012:8)

D. ALAT DAN BAHAN 1. ALAT a. Tabung reaksi b. Pembakar spiritus c. Kaki tiga dan kasa asbes d. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml e. Klem kayu f. Spatula g. Batang pengaduk h. Neraca analitik i. Gelas kimia 50 ml j. Gelas kimia 500 ml 6 buah 3 buah 3 buah 1 buah 6 buah 1 buah 1 buah 1 buah 6 buah 1 buah 2 buah 2 buah 3 buah 6 buah 3 buah 3 buah

k. Cawan penguap l. Rak tabung m. Pipet tetes n. Botol semprot o. Thermometer 1100C p. Corong biasa q. Botol pial r. Lap kasar dan lap halus s. Ose 1 buah

2. BAHAN a. Kalium klorida (KCl)

b. Nartrium notrat (NaNO3) c. Aquades d. Kertas saring biasa e. Korek api f. Es batu g. Asam nitrat 6 M (HNO3) h. Perak nitrat 0,1M (AgNO3) i. Larutan jenuh ferro sulfat (FeSO4) j. Asam sulfat pekat (H2SO4)

k. tissue E. PROSEDUR KERJA 1. Pembuatan KNO3 dan NaCl Perlakuan I a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air panas 980C. b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air panas 980C. c. Mencampurkan kedua larutan diatas. d. Menguapkan larutan dalam cawan penguap sampai terbentuk kristal (x). e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. f. Menguapkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi. g. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. h. Mendinginkan filtrate hingga terbentuk kristal (y) i. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang hasilnya. j. Menghitung rendemen kedua kristal.

Perlakuan II

a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air pada suhu kamar b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air pada suhu kamar c. Mencampurkan kedua larutan diatas. d. Mendinginkan larutan dalam air es sampai terbentuk kristal (x). e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. f. Mendinginkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi. g. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. h. Menguapkan filtrate hingga terbentuk kristal (y) i. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang hasilnya. j. Menghitung rendemen kedua kristal.

Perlakuan III a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air pada suhu kamar

b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air pada suhu kamar c. Mencampurkan kedua larutan diatas.

d. Mendinginkan larutan dalam air es sampai terbentuk kristal (x). e. f. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. Menguapkan filtrate hingga terbentuk kristal (y)

g. Memisahkan kristal (y) dari filtratnya. h. Mendinginkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi. i. j. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. Menguapkan filtrate, hingga kristal (y) tidak terbentuk lagi.

k. Mengumpulkan kristal (x) dan kristal (y) l. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang hasilnya.

m. Menghitung rendemen kedua kristal. 2. uji kemurnian kristal x dan y a. Melakukan tes nyala terhadap kristal (x) dan kristal (y) dengan cara menempelkan kristal pada ose kemudian membakarnya dengan nyala pembakar spritus. b. Uji adanya ion klorida pada kristal (x) dan kristal (y) 1) Melarutkan kira-kira 0,01 gram kristal (x) dan kristal (y) dengan 2 ml air dalam tabung reaksi yang berbeda 2) Mengasamkan larutan dengan 2 tetes HNO3 6M 3) Menambahkan larutan AgNO3 0,1M sebanyak 6 tetes 4) Mengamati perubahan yang terjadi. c. Uji adanya ion nitrat pada kristal (x) dan kristal (y) 1) Melarutkan kira-kira 0,01 gram kristal (x) dan kristal (y) dengan 2 ml air dalam tabung reaksi yang berbeda. 2) Menambahkan 2 ml larutan jenuh FeSO4 3) Mengalirkan 1 ml H2SO4 melalui pinggir dalam tabung dengan posisi tabung pada keadaan miring. 4) Mengamati perubahan yang terjadi. F. HASIL PENGAMATAN 1. Pembuatan KNO3 dan NaCl Perlakuan I I. 15 g KCl + 50 ml aquades 980 C II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades 980 C Larutan I + larutan II
diuapkan dan disaring

larutan tak berwarna larutan tak berwarna kristal putih halus, filtrate

diuapkan dan disaring

kristal putih halus, filtrate

diuapkan dan disaring

kristal putih

berbentuk jarum. Massa kristal putih halus, kristal x (NaCl) = 21 gram Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal y (KNO3) = 10,3 gram Perlakuan II I. 15 g KCl + 50 ml aquades pada suhu kamar berwarna II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades pada suhu kamar berwarna Larutan I + larutan II filtrat
didinginkan dan disaring didinginkan dan disaring

larutan tak

larutan tak

kristal putih berbentuk jarum,

kristal putih berbentuk jarum, filtrat

diuapkan dan disaring

kristal

putih halus Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal x (KNO3) = 9,0 gram Massa kristal putih halus, kristal y (NaCl) = 10 gram Perlakuan III I. 15 g KCl + 50 ml aquades 500 C larutan tak berwarna larutan tak berwarna kristal putih berbentuk jarum,

II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades 500 C Larutan I + larutan II filtrat


diuapkan dan disaring didinginkan dan disaring

kristal putih halus, filtrate


diuapkan dan disaring

didinginkan dan disaring

kristal putih

berbentuk jarum, filtrat

kristal putih halus

Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal x (KNO3) = 8,1 gram Massa kristal putih halus, kristal y (NaCl) = 8,5 gram

2. Uji kemurnian kristal a. Uji nyala kristal x y Perlakuan I Kuning Ungu Perlakuan II ungu Kuning Perlakuan III Ungu kuning

b. Uji adanya ion klorida kristal x y Perlakuan I Endapan putih Endapan putih Perlakuan II Larutan tak berwaarna Endapan putih Perlakuan III Endapan putih Endapan putih

c. Uji adanya ion nitrat kristal x Perlakuan I Terbentuk cincin coklat y Terbentuk cincin coklat G. ANALISIS DATA Diketahui: m KCl= 15 g m NaNO3 = 15 g Mr KCl = 74,55 g/mol Mr NaNO3 = 85 g/mol Mr NaCl = 58,44 g/mol Mr KNO3 = 101,103 g/mol m praktek NaCl perlakuan I = 21 gram m praktek KNO3 perlakuan I = 10,3 gram m praktek NaCl perlakuan II = 10gram m praktek KNO3 perlakuan II = 9,0 gram m praktek NaCl perlakuan III = 8,5 gram m praktek KNO3 perlakuan III = 8,1 gram Perlakuan II Terbentuk cincin coklat Larutan tak berwarna Perlakuan III Terbentuk cincin coklat Terbentuk cincin coklat

Ditanyakan: rendemen NaCL dan KNO3 = Penyelesaian: n KCl = n NaNO3 = = =


= 0,2012 mol = 0,17764 mol + NaNO3 KNO3 +

KCl NaCl Awal: Reaksi mol Setimbang: 0,0248 mol 0,2012 mol 0,17764 mol

0,17764 mol 0,17764 mol 0,17764 mol 0,17764

0,17764 mol

0,17764 mol

m teori KNO3 =(Mr x n) KNO3 =101,103 g/mol x 0,1764 mol =17,83 g m teori NaCl = (Mr x n) NaCl = 58,44 g/mol x 0,1764 mol = 11,03 g rendemen kristal NaCl dan KNO3 perlakuan I a. Rendemen KNO3 rendemen = b. Rendemen NaCl rendemen = perlakuan II a. Rendemen KNO3 rendemen = b. Rendemen NaCl rendemen = x 100% = x 100% = 90,66 % x 100% = x 100% = 50,47 % x 100% = x 100% = 190,3 % x 100% = x 100% = 57,76 %

perlakuan III a. Rendemen KNO3 rendemen = b. Rendemen NaCl rendemen = PEMBAHASAN Garm kalium nitrat dan natrium klorida dapat dibuat dengan mereaksikan NaNO3 dan KCl. Pada percobaan ini pembuatan kristal KNO3 dan NACl dilakukan dengan 3 perlakuan yang berbeda. Perlakuan ini berbeda dalam hal suhu air yang digunakan untuk melarutkan kristal NaNO3 dan KCl dan jugan berbeda dalam proses pembuatan kristal garam. Pada perlakuan I, NaNO3 dan KCl dilaritkan menggunakan air panas 980C dan proses pembentukan kristal , larutan terlebih dahulu diuapkan sampai tidak terbentuk lagi kristal x. Setelah itu filtrate didinginkan sampai diperoleh kristal y. Pada perlakuan II, NaNO3 dan KCl dilarutkan menggunakan air pada suhu kamar dam proses pembentukan kristal dilakukan dengan terlebih dahulu mendinginkan larutan sampai tidak terbentuk lagi kristal x. Kemudian filtrate yang diperoleh diuapkan sampai terbentuk kristal y. Pada perlakuan ketiga, NaNO3 dan KCl dilarutkan dengan air bersuhu 500C, dan proses pembuatan kristal dilakukan dengan mendinginkan laritan sampai diperoleh kristal x, selanjutnya filtrate yang didapatkan diuapkan sampai diperoleh kristal y, mengulangi kedua langkah tersebut sampai tidak terbentuk lagi kristal x maupun kristal y. Tujuan dilakukan beberapa perlakuan yang berbeda dalam pembuatan KNO3 dan NaCl adalah untuk x 100% = x 100% = 77,06 % x 100% = x 100% = 45,42 %

mengetahui cara yang paling baik dan efektif untuk memperoleh KNO 3 dan NaCl yang murni. NaCl memiliki kelarutan yang rendah pada suhu tinggi, sehingga akan mengendap, sedangakan KNO3 memiliki kelarutan yang rendah pada suhu rendah sehingga akan membentuk endapan. Dari dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa kristal x yang terbentuk pada perlakuan I adalah NaCl sedangkan kristal y adalah KNO3 . Pada perlakuan II dan III, kristal x yang terbentuk adalah KNO3 dan kristal y adalah NaCl. Kristal KNO3 berwarna putih dan berbentuk jarum, sedangkan kristal NaCl berupa kristal putih halus. Perbedaan bentuk kristal KNO3 dan NaCl disebabkan perbedaan bentuk kisi kristalnya. NaCl mengadopsi kisi kristal fcc sedangkan KNO 3 mengadopsi kisi kristal bcc.

Bentuk kisi NaCl : Na+ : Cl-

bentuk kisi KNO3 : K+ : NO3-

Pada perlakuan I diperoleh massa NaCl 21 gram dengan rendemen 190,3%, dan kristal KNO3 10,3 gram dengan rendemen 577,76%. Rendemen

NaCl > 100% disebabkan kristal masih basah ketika ditimbang, selain itu kristal NaCl yang diperoleh tidak murni. Pada perlakuan II diperoleh massa NaCl 10 gram dengan rendemen 90,66% dan massa KNO3 9 gram dengan rendemen 50,47%, sedangkan pada perlakuan III diperoleh massa NaCl 8,5 gram dengan rendemen 77,06% dan massa kristal KNO3 8,1 gram dengan rendemen 45,42%. Reaksi- reaksi yang terjadi pada pembuatan KNO3 dan NaCl adalah: NaNO3(S) KCl (S)
H2O H2O

Na+ (aq) + NO3- (aq) K+ (aq) + Cl- (aq) KNO3 (S) NaCl (S)

K+ (aq) + NO3- (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)

Pengujian kemurnian kristal dilakukan terhadap setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan. Pengujian yang pertaman yaitu uji nyala. Dari hasil pengamatan, kristal x yang diperoleh padap erlakuan I dan kristal y yang diperoleh pada perlakuan II dan III mengahasilkan warna nyala kuning. Hal ini menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah kristal NaCl, karena warna nyala kuning merupakan warna nyala khas logam natrium. Kristal y yang diperoleh pada perlakuan I dan kristal x yang diperoleh pada perlakuan II dan III menghasilkan warnan yala ungu. Hal ini menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah KNO3, karena warna nyala ungu merupakan warna nyala khas logam kalium. Perbedaan warna nyala yang dihasilkan KNO3 dan NaCl disebabkan karena perbedaan energi yang diserap oleh logam K da Na. Menurut teori (Sugiyarto.2003) elektron- elektron dalam atom logam menyerap energi tertentu nyala api, hingga terjadi eksitasi, dan

kembalinya elektron ke peringkat dasar membebaskan energi nyala yang khas, sesuai dengan energi transisi elektronik yang unik bagi setiap atom logam. Pengujian yang kedua adalah pengujian adanya ion klorida. Setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan dilaritkan sedikit dengan aquades agar dapat terionisasi menjadi ion-ion penyusunnya. Kemudian ke dalam setiap larutan ditambahkan HNO3 yang berfungsi untuk mengasamkan, karena dalam suasana asam, ion Cl akan lebih mudah bereaksi dengan reagen penguji AgNO3. Jika di dalam larutan mengandung Cl- maka akan terbentuk AgCl yang merupakan endapan putih, menurut persamaan: Cl-(aq) + AgNO3 (aq)
H+

AgCl (S) + NO3- (aq)

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa hanya kristal x pada perlakuan II, yaitu kristal KNO3 yang tidak membentuk endapan putih. Halini menunjukkan bahwa kristal KNO3 yang diperoleh pada perlakuan I (kristal y) dan pada perlakuan III ( kristal x) tidak murni karena membentuk endapan putih yang menandakan bahwa dalam kristal mengandung ion Cl-. Pengujian kemurnian kristal yang ketiga adalah pengujian adanaya ion nitrat. Setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan dilarutkan dalam air untuk mengionisasi garam menjadi ion-ion penyusunnya. Kedalam setiap larutan ditambahkan 2 ml larutan jenuh FeSO4 kemudian ditambahkan H2SO4 pekat sebagai katalis. Jika di dalam larutan terdapat ion NO3- maka akan terbentuk cincin ungu [Fe(NO)]2+ menurut persamaan reaksi: 2 NO3- + 4 H2SO4 + 6 FeSO4 Fe2(SO4)3 2Fe3+ + 3 SO42Fe2(SO4)3 + 2NO + 4 H2O + SO42-

Fe3+ + e Fe2+ + NO

Fe2+ [Fe(NO)]2+ (cincin coklat)

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa hanya kristal y pada perlakuan II yang merupakan kristal NaCl yang tidak membentuk cincin coklat, hal ini menunjukkan bakwa kristal NaCl tersebur murni, tidak mengandung ion NO3-. Sedangkan kristal NaCl yang diperoleh pada perlakuan I ( kristal y) dan III (kristal x) tidak murni karena mengandung ion NO3- yang ditandai dengan terbentuknya cincin coklat. Dari perhitungan rendemen dan pengujian kristal pada setiap perlakuan dapat disimpulkan bahwa cara yang baik dan efektif untuk memperoleh kristal NaCl dan KNO3 adalah menggunakan cara perlakuan II karena dapar menghasilkan kristal dan KNO3 ynag murni dengan rendemen yang tinggi. H. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa: a. Garam NaCl dan KNO3 dapat dibuat dengan mereaksikan NaNO3 dengan KCl b. Kristal NaCl terbentuk pada suhu tinggi sedangkan kristal KNO3 terbentuk pada suhu rendah. c. Pada uji nyala, NaCl memancarkan warna nyala kuning dan KNO3 memancarkan warna nyala ungu. d. Kristal NaCl berupa kristal putih halus berwarna putih, kristal KNO 3 berbentuk jarum berwarna putih.

e. Adanya ion Cl- pada kristal ditandai dengan terbentuknya endapan putih AgCl jika direaksikan dengan AgNO3. f. Adanya ion nitrat pada kristal, membentuk cincin coklat dalam larutannya jika direaksikan dengan FeSO4 dan dikatalis dengan H2SO4 pekat. 2. SARAN Kristal sebelum ditimbang, sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar diperoleh rendemen yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sugiyarto. 2003. Kimia Anorganik II. Malang: JICA

Svehla. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka

Tim Dosen Kimia Anorganik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar: Jurusan Kimia FMIPA UNM

Wikipedia. 2010. Kalium Nitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/kalium-nitrat. Diakses pada 3 Juni 2012 di Makassar

Wikipedia. 2010. Natrium Klorida. http://id.wikipedia.org/wiki/natriumklorida. Diakses pada 3 Juni 2012 di Makassar

JAWABAN PERTANYAAN 1. Diagram percobaan ini yaitu : Perlakuan I, II, III 10 gr KCl + 25 ml air 10 gr NaNO3 + 25 ml air

Dilarutkan Larutan bening Didinginkan (II,III) diuapkan (I)

Kristal X Disaring filtrat Diuapkan (II,III) didinginkan (I) Kristal y

2. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rendemen dan tingkat kemurnian Kristal yang diperoleh adalah pada saat proses penguapan dan pendinginan prosesnya benar-benar dihentikan saat tidak terbentuk lagi Kristal dan penyaringannya menggunakan Buchner.

3. KNO3 murni dapat diperoleh dari perlakuan II karena air sebagai pelarutnya digunakan air pada suhu kamar dan prosesnya diawali dengan pendinginan sehingga tidak ada NaCl yang terbentuk

4. Kenaikan suhu kelaritan NaCL dan KCl tidak meningkat secara tajam, sedangkan NaNO3 dan KNO3 meningkat sangat tajam karena suhu kelarutan NaCl dan KCl memiliki ion yang teradsorpsi lebih kuar dibandingkan dengan NaNO3 dan KNO3.

5. Kelarutan KNO3 pada 250C adalah : = X= x 45,4

X= 37,83 gram

6. Jika 50 gr KNO3 dalam 100 ml air didinginkan dari 400C menjadi 200C maka kelarutan akan menurun.

You might also like