You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang-lubang masuk. Pada

permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa. Lapisan kulit terdiri atas epidermis dan dermis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan yaitu stratum korneum yang merupakan sel sudah mati dan tidak mempunyai inti sel, dan mengandung zat keratin. Stratum lusidum lapisan yang banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki, selnya pipih dan sudah banyak kehilangan inti selnya Stratum granolesum terdiri atas dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena banyaknya butir-butir stratum

granolesum. Stratum spinosum merupakan lapisan paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan, sel-selnya disebut spinosum karena terdiri dari sel yang bentuknya polygonal dan mempunyai tanduk (spina). Stratum germinativum terletak di bagian basal, mempunyai bentuk yang silindris dengan inti yang lonjong. Respirasi merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup

dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam. Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari metabolism tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru. Proses pengambilan udara masuk kedalam tubuh disebut inspirasi atau menarik napas. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana reaksi-reaksi yang terjadi pada kulit dan mengetahui sistematika suatu sistem pernafasan. I.2. Maksud dan Tujuan I.2.1. Maksud Percobaan Untuk mengetahui dan memahami struktur anatomi dan fisiologi dari kulit dan saluran pernapasan I.2.2. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Untuk mengetahui perasaan yang dialami saat kulit

mendapat rangsangan dari air es, air panas dan air biasa 2. Untuk melihat serta mengamati bagian-bagian sistem pernapasan pada hewan coba mencit (Mus musculus) I.3. Prinsip Percobaan 1. Memasukkan telunjuk kanan kedalam air es dan telunjuk kiri ke dalam air 40C, kemudian secara bersamaan masukkan kedua

telunjuk tersebut kedalam air dengan suhu 30C. Dicatat perasaan yang dialami. 2. Mencit dibius dengan cara memasukkan kedalam toples lalu dimasukkan kapas yang telah dibasahi eter. Jika mencit sudah pingsan, mencit diikat pada papan bedah lalu dibedah dari bagian perut dan dada. Amati dan gambar bagian-bagian sistem pernapasan pada mencit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Teori Umum Kulit termasuk kedalam sistem integument yang tersusun atas kulit (kutan) dan aksesorisnya. Lapisan subkutan yaitu yang berada dibawah kulit. Dan Struktur pelengkap (aksesorisnya) yaitu kelenjar keringat, kelenjar minyak (sebasea), dan rambut Kuku. (1: 45) Adapun fungsi dari kulit yaitu: (4) 1. Perlindungan Dapat melindungi dari penguapan air Melindungi terhadap bahan kimia, panas, dingin, dan bakteri Melindungi terhadap paparan UV Tempat sintesis vitamin D dengan UV Mengatur suhu tubuh Untuk menangkap rangsangan sensoris (tempat terdapatnya ujung saraf sensoris) 2. Pengaturan suhu tubuh Metabolisme selular menghasilkan panas sebagai produk buangan High temperature Dilatasi pembuluh darah Berkeringat

Low temperature (Konstriksi pembuluh darah permukaan dan menggigil). 3. Protection : Abrasi fisik, dehidrasi, radiasi UV 4. Sensation : Sentuhan , sakit, suhu, getaran 5. Synthesis of vitamin D : uv light, dan berperan pada penyerapan kalsium Ketika kulit terpapar oleh sinar matahari atau sinar artificial tertentu, radiasi UV memasuki epidermis dan menyebabkan transformasi 7-dehydrocholersterol menjadi vitamin D3. Di ubah oleh hati menjadi 25-hydroxycholecalcipherol, yang kemudian oleh ginjal akan dirubah menjadi 1,25 dihydroxycholecalciferol ( 1,25 dihydroxy vitamin D3= 1,25 DHCC ) yang merupakan suatu hormon ( bukan vitamin) dan berperan pada metabolisme tulang. Peran utama dari 1,25 dihydroxyvitamin D3 adalah dalam hal meningkatkan

penyerapan kalsium dan fosfat dari usus untuk kebutuhan mineral tersebut pada pembentukan tulang. Selain itu sama halnya dengan PTH, 1,25 dihydroxy vitamin D3 merupakan perangsang kuat pembentukan osteoklast. (2:98) Adapun bagian-bagian kulit antara lain: (3:78) 1. Epidermis Epidermis tersusun atas 4 sel yang berbeda : a. Keratinocytes Lapisan yang memproduksi keratin (protein fibrosa yang keras)

b. Melanocytes

membentuk

pigmen

melanin

untuk

menghitamkan kulit c. Merkel cells terdapat ujung saraf sensoris d. Langerhans cells macrophage-like dendritic cells. Sel-sel ini berperan pada sistem imun epidermis. Sel-sel ini menelan bahan asing yang menyerang epidermis dan bermigrasi keluar dari kulit untuk menstimulasi respon imun. Lapisan epidermis dari dalam ke luar, yaitu: 1. Stratum basale or germinativum lapisan terdalam pd epidermis, terdiri atas satu lapis sel terhubung dengan dermis, sel-sel muda, dapat suplai nutrisi yang cukup, reproduksi sel secara mitosis, berentuk kolom, dan

berpindah ke lapisan epidermis yang lebih diatas dalam 27 hari. 2. Stratum spinosum terdiri atas sel-sel hidup berbentuk poligonal sebanyak 8-10 lapisan, terdapat protein

(tonofilamen) yang berperan menahan tekanan. 3. Stratum granulosum terdiri atas sel-sel keratinosit yang tersusun rata 3-5 lapisan dan memproduksi keratin (juga membentuk rambut dan kuku), kurang mendapat suplai nutrisi, sel-sel mulai mati. Mulai terkadi keratinisasi

4. Stratum lucidum (hanya terdapat pada telapak tangan dan kaki), membentuk kulit yang tebal, transparan, banyak keratin dan terdiri atas sel-sel mati. 5. Stratum corneum lapisan tanduk (tediri atas 25-30 lapisan sel-sel mati, dan tebal), dipenuhi dengan keratin yang mengeras. 6. Dari stratum basale ke permukaan kulit : 2-4 minggu 2. Dermis Dermis adalah Lapisan jaringan penghubung dan lebih tebal dari epidermis. Bagian-bagianny yaitu: a. Kolagen dan serat elastin (berperan pada kelenturan dan tahanan mekanik kulit), saraf, pembuluh darah, otot, sel-sel adiposa, folikel rambut dan kelenjar b. Lapisan Papiler c. Lapisan retikular d. Reticular (net) layer e. Jaringan sambung yang tidak beraturan f. Kelenjar minyak

g. Folikel rambut h. Kelenjar keringat Warna pada kulit, ada yang berwarna merah atau kuning pada kulit disebabkan oleh adanya hemoglobin dari sel darah merah yang melewati kepiler dibawah epidermis dan karoten (pigmen

kekuningan) yang terakumulasi pada sel-sel lemak di dermis dan hipodermis. Warna coklat pada kulit disebabkan melanin yang diproduksi oleh sel-sel melanosit pada epidermis. Melanin terdapat pada organel yang terikat pada membran yang disebut melanosom. Melanosit dapat memindahkan melanin pada keratinosit. Melanin melindungi kromosom sel-sel basal yang mengalami mitosis secara aktif dari kerusakan akibat sinat matahari.Pigmentasi tidak hanya dipengaruhi oleh cahaya. Produksi hormon pada kelenjar pituitari dan adrenal juga mempengaruhi. (4) Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari metabolism tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru. Proses pengambilan udara masuk kedalam tubuh disebut inspirasi atau menarik napas. Pengeluaran udara dari dalam tubuh disebut ekspirasi atau menghembuskan napas. Ada dua macam mekanisme parnapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi karena gerakan tulangtulang rusuk oleh otot otot antar rusuk (interkostal). Pernapasan perut terjadi karena gerakan otot diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut). Bernapas meruakan salah satu ciri dan aktifitas mahluk hidup. Istilah pernapasan sering disama artikan dengan istilah respirasi walaupun istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernapasan (breathing)

berarti menghirup udara dari lingkungan luar kedalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh kelingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) didalam sel guna memperoleh energi. (5) Pernapasan adalah proses pengambilan O2 untuk oksidasi biologi, pengeluaran H2O dan CO2, dan pembetukan energi yang terjadi didalam sel. Pada vetebrata, termasuk manusia pernapasan terjadi melalui alat pernapasan. Pernapasan berlangsung 2 tahap, yaitu : (6:75) 1. Pernapasan eksternal (pernapasan luar), ialah difusi gas dari luar masuk kedalam aliran darah (pertukaran O2 dari darah). 2. Pernapasan internal (pernapasn dalam), ialah difusi gas atau pertukaran gas dari darah ke sel-sel tubuh. mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut (4) a. Pernapasan Dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. Fase inspirasi : Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Fase ekspirasi : Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya

otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. b. Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut. Fase Inspirasi : Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. Fase Ekspirasi : Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru. Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP (Adenosin Tri Fosfat) yang ada pada masing-masing sel. ATP berasal dari bahan-bahan karbohidrat yang diubah menjadi fosfat melalui tiga tahapan. Mula-mula proses glikolisis oleh enzim glukokinase membentuk piruvat padasiklus Glukosa (Tahap I) kemudian tahap II, yakni siklus krebs (TCA = Tri Caboxylic Acid

Cycle) kemudian tahap III, yakni tahap transfer elektron. Glikolisis terjadi di sitoplasma, siklus krebs terjadi di mitokondria. (5) Volume udara pernafasan dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paruparu sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = 500cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). (1:34) Jalur pernapasan manusia : Hidung Tekak Laring Trakea Bronkus

Bronkiolus Alveolus Paru-paru

Jalannya Udara Pernapasan : Udara masuk melalui lubang hidung melewati nasofaring melewati oralfarink melewati glotis masuk ke trakea masuk ke percabangan trakea (bronkus) masuk ke percabangan bronkus (bronkeolus) udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus. (6:52) II.2. Uraian Bahan dan Hewan Coba II.2.1. Uraian Bahan 1) Aquades (7 : 96) Nama Resmi Sinonim RM/BM Pemerian : AQUA DESTILLATA : Air suling : H2O / 18,00 : Cairan jernih,tidak berbau,tidak mempunyai rasa Kegunaan 2) Eter (7 : 66) Nama Resmi Nama Lain RM/BM Pemerian : : AETHER ANAESTHETICUS : Eter Anestesi : C4H10/74,12 Cairan berwarna, transparan, bau khas, tidak rasa : Sebagai pembilas dan pelarut

manis dan membakar, sangat mudah menguap

kelarutan

: Larut dalam 10 bagian air, dapat dicampur dengan etanol (95%) P dengan kloroform P dengan minyak lemak dan minyak atsiri

Penyimpanan K/P II.2.2. Klasifikasi Hewan Coba Mencit (8) Kingdom Filum Sub filum Kelas Sub kelas Ordo Familia Genus Spesies

: Dalam wadah tertutup rapat : Anestesi umum

: Animalia : Chordata : Vertebrata : Mamalia : Thoria : Rhodentia : Moridae : Mus : Mus musculus

BAB III METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan III.1.1. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 3 buah gelas kimia, kain kasar, papan bedah, jarum pentul, kapas, benang dan toples. III.1.2. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air es, air panas 40C, air dengan suhu 30C dan eter. III.2. Cara Kerja III.2.1. Kulit 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Lalu sediakan 3 buah gelkas kimia yang masing-masing berisi : (I) air es, (II) air panas 40C dan (III) air dengan suhu 30C. 3. Dimasukkan telunjuk kanan kedalam air es c dan telunjuk kiri kedalam air 40C. 4. Dicatat perasaan yang dialami 5. kemudian segera masukkan kedua telunjuk kedalam gelas kimia yang berisi air dengan suhu 30C 6. Dicatat perasaan yang dialami

III.2.2. Saluran Pernapasan 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Mencit dimasukkan dalam toples kemudian dimasukkan kapas yang telah dibasahi eter 3. Lalu tunggu beberapa menit hingga mencit pingsan 4. Tangan dan kaki mencit diikat pada papan bedah, kemudian mencit dibedah dari bagian perut dan dadanya dengan teliti 5. Amati dan gambar bagian-bagian sistem pernapasan pada hewan coba mencit

BAB IV HASIL PENGAMATAN

A. Kulit Nama bahan I II I + III II + III Panas Perasaan Dingin Kram Nyeri -

Keterangan : I : air panas 40C II : air es III : air biasa 30C B. Saluran Pernapasan Organ saluran pernapasan pada mencit :

BAB V PEMBAHASAN

Pada percoban ini dilakukan dengan mengisi tiga buah gelas kimia masing-masing dengan air panas 40C, air es dan air 30C. Kemudian dicatat perasaan yang dialami. Pertama memasukkan kedua jari telunjuk kedalam air panas 40C dan kedalam air es, dimana perasaan yang dialami jari tangan didalam air panas 40C yaitu panas skali membuat jari tangan seperti nyeri atau agak kaku, kemudian pada air es jari tangan terasa dingin sekali. Setelah itu kedua tangan tersebut secara bersamasama dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi air 30C atau air normal dan perasaan yang dialami yaitu jari tangan yang tadinya terasa panas sekali panasnya sedikit berkurang tapi masih terasa sampai beberapa detik kemudian rasa nyeri juga perlahan menghilang. Adapun jari tangan yang tadinya dicelupkan kedalam air es setelah bersentuhan dengan air 30C atau air normal terasa kram atau menggigil setelah beberapa detik baru hilang. Penyebab dari adanya rasa panas dan dingin pada jari tangan tersebut karena kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik , misalnya terhadap suhu panas atau dingin dimana kulit berfungsi sebagai alat perasa yang dirasakan melaui ujung-ujung saraf sensasi. Kemudian setelah perasaan panas atau dingin yang dirasakan oleh jari tangan tersebut yang kemudian dicelupkan kedalam air normal akan mengalami perasaan yang berbeda yaitu rasa krma untuk air dingi dan rasa nyeri

untuk air panas. Hal ini disebabkan karena kulit akan kembali mengalami penyesuaian dengan suhu tubuh supaya jari tangan yang tadinya terasa panas kemudian bersentuhan dengan kondisi air yang normal awalnya terasa nyeri dan dan masih terasa panas tetapi perlahan rasa panas dan nyeri itu akan hilang. Jadi rasa nyeri yang dirasakan hnya sebagai respon atau tahap untuk secara perlahan kembali normal. Demikanpun dengan rasa keram yang dialami jari tangan pada air dingin yang telah bersentuhan dengan air normal dimana perasaan keram sebagai respon kulit untuk kembali normal kesuhu semula. Hubungan antara suhu tubuh dan kulit yaitu kulit berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh dimana kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan kontriksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang dipengaruhi oleh saraf otonom. Misalnya terjadi perubahan pada suhu luar maka darah dan kelenjar keringat kulit akan mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Dengan kata lain suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan artinya panas tubuh dapat atau hilang akibat lingkungan yang lebih dingin dan begitupun sebaliknya lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia dan perpindahan suhu antara manusia dan ligkungan sebagian besar terjadi melalui kulit dan adapun kulit jika mendapat rangsangan seperti panas dan dingin akan kembali mengalami penyesuaian dengan suhu tubuh. Air yang digunakan untuk berenang biasanya akan lebih dingin dibandingkan udara di sekitar. Merendam tubuh di dalam air yang dingin

akan menurunkan suhu tubuh seseorang. Sehingga saat seseorang keluar dari kolam renang atau ke udara yang bersuhu lebih panas, tubuh akan berusaha untuk menormalkannya. untuk menormalkannya

dibutuhkan bahan bakar atau energi yang besar, karenanya tubuh akan mengirimkan sinyal rasa dingin yang menyebabkan seseorang merasa gemetar. Sebuah cara yang baik untuk mengatasi perubahan suhu di dalam tubuh ini adalah dengan melakukan beberapa peregangan ringan, berjalan cepat atau terkena air yang hangathap setelah berenang. Pada percobaan respirasi, mencit dibius dengan mengunakan eter. Caranya mencit dimasukkan dalam toples lalu dimasukkan kapas yang telah dibasahi dengan eter, lalu di tunggu beberapa menit hingga mencit benar-benar pingsan. Setelah itu mencit di ikat kaki dan tangannya pada papan bedah dan dibedah dari perut dan dadanya. Kemudian amati dan gambar bagian-bagian sistem pernapasan pada mencit. Berdasarkan percobaan respirasi yang telah dilakukan dengan membedah mencit ternyata mencit mempunyai paru-paru terletak didalam rongga dada diatas difragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) yang dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk dan urutan udara

masuk pada mencit yaitu rongga hidung faring laring trakea bronkus paru-paru alveolus. Hal ini menunjukkan bahwa mencit ternyata mempunyai bagianbagian sistem pernapasan yang sama dengan manusia dan memiliki

aktivitas fisiologis yang mirip dengan manusia. Inilah yang mendasari sehingga mencit biasa digunakan dalam setiap penelitian prakinis.

BAB VI PENUTUP

VI.1. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. pada saat telunjuk tangan dimasukkan ke dalam air panas akan terasa panas dan jika di masukkan ke dalam air yang normal akan terasa nyeri. Sedangkan, pada saat telunjuk tangan di

masukkan ke dalam air dingin akan terasa dingin dan jika dimasukkan kedalam air yang normal akan terasa kram 2. organ-organ pernapasan pada mencit (Mus musculus) terdiri dari : rongga hidung faring laring trakea bronkus paruparu alveolus VI.2. Saran Pada praktikum ini, semuanya berjalan dengan lancar jadi tidak ada saran yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suntoro, susilo Handari, dkk. 1987. Anatomi Manusia. UT. Karunika. Jakarta. 2. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat Edisi 2. EGC. Jakarta. 3. Tim Dosen Farmakologi Toksikologi, Penuntun Praktikum Farmakologi Toksikologi, Jurusan Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar. 2004; P.1-6, 10. 4. Anonim, http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/transportaktif.html. Diaksess 27/03/1012 5. Anonim. http://dunia-kesehatan.com/. Diakses 26/03/2012

6. Anonim.http://www.scribd.com/doc/55450559/2/II-2-Uraian Hewan-Coba/20/03/2012/ 7. Dirjen POM. Farmakope Indonesia ed.III. Jakarta :Depkes RI.1979. 8. Anonim.http://biologi-itey.blogspot.com/2010/01/kulit-indera peraba.html/19/04/2012/ 9. Anonim.http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel kedokteran/fisiologi kulit/19/04/2012/

LAMPIRAN

1. Gambar kulit

2. Gambar paru-paru

You might also like