You are on page 1of 10

Faktor yang mempengaruhi Siklus Haid

Diposkan oleh PIK REMAJA AL-HIKMAH di 18:10:00 Rata-rata siklus haid pada wanita adalah 28 hari, tetapi ada juga yang berbeda. Secara tehknis, siklus haid yang normal adalah antara 21 hari hingga 35 hari, jika sklus haid anda berubah itu merupakan vareasi dan normal. Selain itu kenali juga siklus haid yang berubah atau bahkan terhenti untuk beberapa waktu, yaitu : 1. Diet dan Olahraga. Diet dan olahraga dapat mempengaruhi siklus haid anda, jika anda latihan cukup keras dan asupan makanan tidak cukup, tubuh akan menyimpulkan anda tidak fit untuk hamil. Level estrogen akan menurun dan ovulasi terganggu atau malah berhenti. Artinya bisa saja seseorang yang ber-olahraga keras dan diet ketat seperti atlet, tidak mengalami haid selama bebrapa waktu. hal ini disebut hypothalamic amenorrhea. 2. Berat Badan. Seperti juga diet dan olahraga, jika anda mengurangi asupan makan secara drastis, maka tubuh akan menyimpulkan anda dalam keadaan tidak sehat untuk hamil dan mempengaruhi proses ovulasi. Begitu juga kebalikannya, jika anda makan berlebihan dan berat badan mengalami penambahan atau kegemukan estrogen akan meningkat dan akan menyebabkan siklus haid anda menjadi tidak teratur, itilah ini disebut menorrhagia. 3. Kontrasepsi. Jika pemakaian kontra sepsi sepreti pil atau IUD membuat siklus haid akan datang tidak teratur, sebaikknya segera periksakan diri, ini menandakan suatu hal yang tidak normal.

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Siklus Menstruasi pada Wanita Usia 20-29 Tahun di Desa Kalitengah Kecamatan Gombong Kab. Kebumen Undergraduate Theses from JTSTIKESMUHGO / 2012-05-08 10:23:46 Oleh : Barenda Yuni Mawarti (B0800181), D III Kebidanan Dibuat : 2011-09-15, dengan 0 file Keyword : faktor, ketidakteraturan, siklus menstruasi Subjek : ketidakteraturan, siklus menstruasi, wanita usia 20-29 tahun Nomor Panggil (DDC) : RB 050/MAW/f/2011 Latar belakang: Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus haid normal yang terjadi secara siklik. Ia akan merasa terganggu bila hidupnya mengalami perubahan, terutama bila haid menjadi lebih lama dan atau banyak, tidak teratur, lebih sering atau tidak haid sama sekali. Ketidakteraturan siklus menstruasi pada wanita usia 20-29 tahun Di Desa Kalitengah Kec.Gombong Kab. Kebumen dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor cemas, gangguan menstruasi dan gizi. Permasalahan pada penelitian ini adalah, faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada wanita usia 20-29 tahun. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ketidakteraturan siklus menstruasi pada wanita usia 20-29 tahun. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 20-29 tahun di Desa Kalitengah, Kec. Gombong, Kab. Kebumen sejumlah 173 orang. Sampel berjumlah 30 orang dan alat yang digunakan lembar observasi. Data diolah dengan statistik uji chi square dengan derajat signifikansi 0,05. Hasil Penelitian: Analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan faktor cemas dengan ketidakteraturan siklus menstruasi dengan nilai p=0,118 (>0,05), ada hubungan gangguan menstruasi dengan ketidakteraturan siklus menstruasi dengan nilai p=0,000(<0,05), tidak ada hubungan gizi dengan ketidakteraturan siklus menstruasi dengan nilai p=0,258(>0,05). Deskripsi Alternatif : Background, A woman automatically will have normal menstruation cycles in their life. If there is any change in their life, she will be disturbed especially if her menstruation becomes longer or more than usual, irregular, too often or no menstruation at all. The irregularity menstruation cycles at the woman age between 20-29 years old in Kalitengah village, Gombong residence, at Kebumen regency influenced by several factor such as, anxiety, irregularity and nutrition. The problem of this research is what the factor which is influenced in irregularity menstruation cycles at woman age between 20-29 years old. So the aim of this research is to know the factor which is influence irregularity menstruation cycles at woman age between 20-29 years old. Research methodology, The type of this research is descriptive using cross sectional approach. The populations are woman age between 20-29 years old woman in Kalitengah village, Gombong residence, at Kebumen regency, the total population are 173 people. Total sample are 30 people and use observation sheet as instrument in this research. While the method of

analyzing data used chi square statistically test with significant point 0,005. Results, The analyzing of chi square showed that there is no correlation between anxiety and irregularity menstruation cycles with p score=0,118(>,005), there is correlation between disorder of menstruation and irregularity menstruation cycles with p score=0,000(< 0,05), and there is no correlation between nutrition and irregularity menstruation cycles with p score=0,258(>0,05). Copyrights : Copyright (c) 2001 by STIKES Muhammadiyah Gombong. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. Beri Komentar ?#(0) | Bookmark Properti ID Publisher Organisasi Nama Kontak Alamat Kota Daerah Negara Telepon Fax E-mail Administrator E-mail CKO Nilai Properti JTSTIKESMUHGO D III Kebidanan Desy Setiyawati Jl. Yos Sudarso No. 461 Gombong Kebumen Jawa Tengah Indonesia (0287) 472433, 473750 (0287) 472433 lib_stikesmuhgo@yahoo.com lib_stikesmuhgo@yahoo.com

Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat . program studi kebidanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus haid normal yang terjadi secara siklik. Ia akan merasa terganggu bila hidupnya mengalami perubahan, terutama bila haid menjadi lebih lama dan atau banyak, tidak teratur, lebih sering atau tidak haid sama sekali (amenore). Penyebab gangguan haid dapat karena kelainan biologik (organik atau disfungsional) atau dapat pula karena psikologik seperti keadaan-keadaan stres dan gangguan emosi atau gabungan biologik dan psikologik (Biran Affandi, 1990: 17). Siklus menstruasi mempunyai hubungan tertentu terhadap keadaan fisik dan psikologis wanita (Sri Hartanti, 1990: 129). Salah satu penyebab infertilitas wanita antara lain dilihat dari riwayat menstruasinya, apakah siklus menstruasinya teratur. Kelainan fase luteal siklus menstruasi merupakan penyebab infertilitas yang penting (Sylvia Verralis, 2003). Disfungsi ovulasi berjumlah 10-25% dari kasus infertilitas wanita. Gangguan nutrisi yang berat (misalnya kelaparan, anoreksia nervosa), penurunan BB (misalnya: penyakit medis atau psikiatrik) dan aktivitas yang berat (misalnya : pelari maraton, penari balet) adalah berhubungan dengan gangguan ovulasi. Obesitas juga disertai dengan siklus anovulatorik karena peningkatan tonik kadar estrogen. Stress berat menyebabkan anovulasi dan amenore (Decherney, dkk, 1998: 4). Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi yang khas ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tatapi juga pada wanita yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlalu sama. Ratarata panjang siklus menstruasi pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari. Lama menstruasi biasanya antara 3-8 hari, pada setiap wanita biasanya lama menstruasi itu tetap (Sarwono, 2002: 103). Telah dilakukan penyelidikan terhadap 4000 wanita, ternyata hanya 3% diantaranya yang mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Hampir semua wanita mengalami siklus menstruasi yang kurang teratur dari bulan yang satu ke bulan yang lain, pasti ada perubahan sedikit (Sheldon, 1990: 47) Sebanyak dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat dirumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun dan 3% dibawah 20 tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai perdarahan disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarang diperlukan perawatan di Rumah Sakit. Perdarahan ovulator merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek (polimenorea) atau panjang (oligomenorea) (Sarwono, 2002). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2007 terhadap Mahasiswa Tingkat IIB Program Studi Kebidanan Metro yang berjumlah 39 Mahasiswa, penulis temukan berjumlah 22 Mahasiswa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya siklus menstruasi pada Mahasiswa Tingkat IIB Program Studi Kebidanan Metro.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut, Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tidak teraturnya siklus menstruasi pada Mahasiswa Tingkat IIB Program Studi Kebidanan Metro? Selanjutnya klik disini: 4skripsi.blogspot.com: Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat . program studi kebidanan dapatkan kti skripsi kesehatan KLIK DISINI

Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi perdarahan menstruasi


Posted on March 22, 2012 by admin Comment(Published for 235 days)

Menstruasi, atau perdarahan periodik normal uterus, merupakan fungsi fisiologis yang hanya terjadi pada primata betina. Pada dasarnya menstruasi merupakan proses katabolisme dan terjadi dibawah pengaruh hormon hipofisis dan ovarium. Menstruasi pertama, disebut menarke, biasanya terjadi pada usia 8-13 tahun. Berakhirnya menstruasi, menopause, normalnya terjadi pada usia 49-50 tahun. Namun demikian, tindakan pembedahan atau radiologis dapat menyebabkan menopause artifisial pada usia yang lebih dini. Interval antar periode menstruasi bervariasi sesuai usia, keadaan fisik dan emosi, serta lingkungan. Siklus menstruasi normal umumnya tetap setiap 28 hari, tetapi interval 24-32 hari masih dianggap normal kecuali siklusnya sangat tidak teratur. Pada awal dan akhir masa reproduksi, siklus menstruasi mungkin tidak teratur dan tidak dapat diperkirakan, sebagai akibat kegagalan ovulasi. Keadaan ini merupakan contoh alamiah perbedaan antara menstruasi ovulatoir dan anovulatoir. Saat mencapai maturitas, kira-kira dua per tiga wanita tnempertahankan periodisitas yang kurang lebih teratur, kecuali saat hamil, stres atau sakit. Cairan menstruasi mengandung darah, sel epitel vagina dan endometrium yang terkelupas, lendir serviks, dan bakteri. Prostaglandin dapat ditcmukan pada darah menstruasi, bersama dengan enzim dan fibrinolisin dari endometrium. Fibrinolisin ini mencegah menggumpalnya darah mcnstruasi kecuali terjadi perdarahan yang berlebihan. Namun demikian, dapat terbentuk bekuan darah kecil yang rapuh dan kekurangan fibrin dalam vagina karena adanya mukoprotein dan glukosa dalam keadaan basa. Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi perdarahan menstruasi: (1) fluktuasi kadar hormon ovarium, hipofisis, prostaglandin dan kadar enzim, (2) variabilitas sistem sarafotonom, (3) perubahan vaskularisasi (stasis, spasme-dilatasi), (4) faktor-faktor lain (misal, status nutrisi dan psikologis yang tidak biasa). Kesuburan merupakan kunci memperoleh momongan. Padahal, tak semua perempuan tahu cara tepat mengukur masa subur dirinya sendiri. Nah, bagaimana cara mengukurnya? Salah satunya adalah dengan menghitung siklus haid. Bagaimana menghitung masa subur? Menurut Dr. Sugi Suhandi Iskandar, Sp.OG dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta, yang disebut dengan masa subur adalah masa dimana terjadinya ovulasi pada pertengahan siklus haid. Ovulasi mengeluarkan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi oleh sperma. Jadi, bila pada saat masa subur, seorang wanita melakukan hubungan seks dengan suaminya, dan bila sperma bagus, maka bisa terjadi pertemuan antara sel telur dengan sel sperma sehingga terjadi konsepsi. Hasil konsepsi inilah yang kemudian akan tumbuh menjadi janin, kata Sugi.

Sel telur akan bertahan hidup selama 1 3 hari setelah diovulasi, sementara sel sperma umumnya mampu bertahan hidup juga selama 1 3 hari. Tapi penelitian juga menunjukkan, pada kasus tertentu sperma mampu bertahan hidup selama 30 hari di dalam vagina, setelah ovulasi. Ini yang sering menimbulkan pertanyaan, nggak melakukan hubungan, kok, hamil. Bisa jadi, lanjut Sugi, kualitas sperma sangat baik dan suasana di dalam vagina sangat optimal bagi sperma sehingga ia bisa bertahan hidup dalam waktu lama. Nah, range masa subur ada di antara itu. Pada pasangan suami-istri yang melakukan KB kalender, sebaiknya harus mempunyai menogram, yaitu catatan menstruasi wanita selama setahun. Jadi, si istri tahu berapa siklus haid terpendek dan terpanjangnya. Untuk mengetahui range masa subur, menurut Eguno-Knauss, siklus terpanjang lalu dikurangi 11, sementara siklus terpendek dikurangi 18. Nanti akan diperoleh angka. Misalnya, siklus terpanjang 35 hari (dikurangi 11=24), siklus terpendek misalnya 25 hari (dikurangi 18=7). Nah, range masa subur ada di antara hari ke-7 sampai hari ke24. K ingin menunda kehamilan, sebaiknya tidak melakukan hubungan atau memakai kondom di antara range tersebut. Range-nya memang sangat lebar. Akan tetapi, pada kondisi normal, sehat dan siklus haid normal, memindai masa subur dengan menghitung siklus haid cukup akurat (90 persen lebih). Yang harus diketahui, faktor kesuburan tak hanya ditentukan oleh faktor ovarium (sel telur), tetapi juga faktor tuba (saluran telur), rahim, dan kesehatan bagian anatomis lainnya. Semua harus dalam keadaan optimal. Yang juga penting adalah faktor sperma yang membuahi. Pada wanita normal, artinya tidak ada gangguan mens dan tidak ada penyakit-penyakit bawaan, dan sebagainya, masa subur biasanya terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya. Jika seorang wanita mempunyai siklus haid 28 hari, maka masa suburnya adalah pada pertengahannya, yaitu 14 hari. Menghitung masa subur dengan menghitung siklus haid agak susah dilakukan (kurang akurat) jika siklus haid tidak teratur atau sedang menggunakan obat-obat tertentu yang bisa memengaruhi siklus haid. Misalnya, sedang melakukan pengobatan hormon. Wanita sedang mengalami stres berat/penyakit kronis yang bisa mengubah pola haid, atau terjadi trauma yang mengenai alat-alat kandungan (meski jarang), sehingga terjadi gangguan fungsi, juga membuat perhitungan masa subur lewat siklus haid tidak akurat. Indikator apa saja yang bisa dipakai untuk menghitung masa subur? Selain siklus haid, masa subur juga bisa diindikasikan dari:
1. Perubahan lendir mulut rahim (efek spin). Lendir begitu kental, kalau kita renggangkan bisa mencapai lebih dari 10 cm tanpa terputus. Kalau kita lihat ada lendir ini, wanita sedang dalam masa subur. 2. Adanya rasa nyeri pada perut bagian bawah (mittelschmerz) karena pecahnya folikel (sel telur yang membesar, siap untuk ber-ovulasi) . 3. Mengecek suhu basal badan. Dengan alat termometer khusus yang skalanya lebih kecil, diletakkan di bawah lidah, suhu basal badan diukur setiap bangun tidur. Jika terjadi penurunan dan kemudian meningkat tiba-tiba, biasanya sedang dalam masa subur.

4. Mengukur urine untuk mengukur hormon lutein (luteinizing hormone). Bila hasilnya positif, berarti wanita sedang dalam masa subur. Tes ini seperti tes kehamilan, tapi yang diukur adalah hormon beta HCG, tapi hormon lutein yang ada di air kencing. 5. Cara yang lebih advanced adalah dengan USG. Pada hari ke-12 haid (dihitung dari hari pertama haid), folikel diukur. Jika pada hari ke-12 terdapat folikel yang ukurannya hampir mencapai 18 mm (mengindikasikan waktu untuk ovulasi), berarti wanita sedang dalam masa subur. Dari sekian indikator, memeriksa lendir serviks, suhu basal badan, perhitungan siklus haid, dan tes luteinizing hormone bisa dilakukan sendiri. Incoming search terms:

faktor apa saja yang mempengaruhi menstruasi hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi faktor terjadinya menstruasi faktor yang mempengaruhi lama masa menstruasi faktor yang mempengaruhi haid faktor faktor yang mempengaruhi menstruasi apa saja yang memengaruhi lamanya waktu haid permpuan? faktor-faktor menstruasi pendarahan saat masa subur pendarahan masa subur

This entry was posted in SIKLUS MENSTRUASI and tagged Dari sekian indikator, memeriksa lendir serviks, perhitungan siklus haid, suhu basal badan, tapi yang diukur adalah hormon beta HCG, Tes ini seperti tes kehamilan. Bookmark the permalink.

Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur


author : K. Tatik Wardayati Tuesday, 27 March 2012 - 09:08 am

beginnerbaby Berat badan yang tidak stabil dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

Intisari-Online.com Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Beberapa orang mengalami 10 11 kali per tahun. Ada orang-orang yang mengalaminya 13 kali per tahun. Hal ini terjadi karena setiap wanita memiliki keunikan sendiri yang mempengaruhi hormon kesuburan. Siklus menstruasi normal menggambarkan proses yang baik pertumbuhan telur. Idealnya, wanita mengalami siklus menstruasi antara 21 35 hari. Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi di bulan berikutnya. Wanita umumnya mengalami ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan menstruasi tidak teratur dalam beberapa tahun pertama menstruasi dan menjelang menopause. Ada beberapa faktor yang dapat mengganggu siklus menstruasi wanita, seperti dikutip Times of India.

Berat tidak stabil. Peningkatkan drastis atau penurunan berat badan mempenggaruhi sistem seluruh tubuh. Tentu saja ini juga mempengaruhi hormon yang secara otomatis berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi. Gangguan makan. Kondisi tubuh yang menolak makanan karena ingin membiasakan diri selalu merasa lapar (anoreksia), kebiasaan makan banyak makanan dan kemudian dimuntahkan (bulimia), serta obsesi pada diet yang baik dan diet sehat (orthorexic nervosa) dapat mengganggu siklus bulanan wanita. Aktivitas berat. Beberapa wanita yang menjalani olahraga berat atau kegiatan yang sangat melelahkan juga berisiko siklus menstruasi yang tidak teratur. Stres. Gaya hidup penuh stres, penyakit, keluarga berencana, pengobatan, dan masalah hormon dapat menyebabkan perubahan dalam produksi hormon. Sementara, hormon dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang terjadinya menstruasi. Menyusui. Wanita yang menyusui selama lebih dari setahun setelah melahirkan tidak akan memiliki siklus menstruasi teratur. Tapi, ini tidak berarti Anda tidak bisa hamil. Jika ingin menunda kehamilan, jangan meremehkan siklus yang tidak teratur selama masa menyusui. Terus gunakan kontrasepsi untuk menghindari kehamilan. Masalah kesehatan. Faktor lainnya adalah kegagalan pelepasan oleh rahim yang disebabkan oleh operasi, kemoterapi, atau menggunakan terapi radiasi di pinggul wanita. Para ahli juga mengatakan, penyimpangan siklus juga terjadi karena penyakit seperti tuberkulosis, hati, dan diabetes.

Kadang-kadang tidak ada alasan yang jelas mengapa wanita mengalami siklus tidak teratur. Cobalah untuk tenang. Mungkin ada ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak pasti. Yang pasti, lakukan tes kehamilan atau pergilah ke dokter.

You might also like