You are on page 1of 36

1

www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Sabun sebagai bahan pembersih.
• Sediaan pendahuluan pembesih kulit.
• Komposisi sabun batangan ( keras ).
• Macam – macam sabun batangan.
2. Kandungan dan Manfaat.
• Susu
• Madu.
• Zaitun
• Menkudu.
• Ginseng.
• Lidah Buaya.
3. Desain Formula Sabun
• Bilangan Saponifikasi.
• Air yang diperlukan.
• Pewangi.
• Pewarna
• Perhitungan Formula Sabun.
• Kumpulan Formula Sabun.
4. Peralatan.
a. Alat Ukur.
b. Alat Memasak.
c. Cetakan Sementara.
5 Juklak Pembuatan Sabun.
a. Pemanasan Langsung
b. Pemanasan tidak Langsung

6. Kandungan tambahan Khusus.


a. Vitamin E.
b. Vitamin C.
c. AHA ( Alpha Hidrocxy Acid )
d. Antiseptik.
e. Whitening.
7. Pewarna dan Pewangi
a. Pewarna Makanan.
b. Pewangi.
Daftar Pustaka
Lampiran.
Sifat – Sifat Asam Lemak
Karakter Sabun dari Tabel Minyak.
Soap sheet Formula.
Kumpulan Formula Sabun.
Sabun susu
Sabun Zaitun
Sabun gliserin.

2
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Kata Pengantar

Saat ini banyak beredar produk sabun yang bermacam – macam, baik sabun susu, madu, zaitun,
ginseng, lidah buaya dan mengkudu. Dengan khasiat dan fungsi masing – masing baik sebagai sabun
kecantikan, sabun perawatan dan sampai sabun untuk pengobatan. Terlepas dari masalah tersebut, sebagai
serial “ Membuat Sabun Mandi di Rumah “ telah hadir dihadapan anda buku yang membahas metode untuk
membuat sabun mandi susu, madu, zaitun, mengkudu, ginseng dan lidah buaya.
Hanya dengan menggunakan alat yang ada di rumah, perlengkapan dapur maka dapat dibuat berbagai
macam sabun mandi yang mutunya tidak kalah dengan sabun buatan pabrik. Selain pembahasan tahap demi
tahap juga ditambahkan materi tentang bahan tambahan khusus yang mana akan membuat sabun anda lebih
manjur untuk tujuan tertentu baik perawatan atau pelindung kulit . Bahan tambahan khusus tidak sulit didapat,
pada toko kimia di pusat provinsi bahan tersebut biasanya ada. Susu, madu, zaitun dan mengkudu sudah sejak
lama dikenal sebagai bahan yang dapat untuk perawatan kulit.
Mengkudu, akhir – akhir ini telah menjadi trend pengobatan baik dalam bentuk kapsul, tablet, jus atau
ekstrak. Pada pembuatan sabun dalam buku ini digunakan mengkudu ekstrak cair agar lebih mudah
mencampurnya ke dalam sabun.
Sedangkan sabun ginseng masih jarang dijual di pasar domestik, sabun ginseng merah sangat terkenal di luar
negeri terutama Korea, ginseng ekstrak tidak sulit untuk mendapatkannya walaupun harganya lumayan juga.
Lidah buaya sendiri sudah sejak lama dikenal untuk perawatan kulit, khususnya untuk moisturiser,
atau untuk menyembuhkan penyakit yang ada di kulit. Lidah buaya juga digunakan unutk minuman segar juga.
Semoga buku ini menjadi bahan yang bermanfaat bagi anda.

3
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Bagian 1

Sabun Sabagai Bahan Pembersih

A. Sedian pencuci kulit dan sediaan pendahuluan pembersihan kulit.


Setiap perlakuan kosmetik terhadap kulit diawali dengan pembersihan. Pembersihan untuk
menghilangkan kotoran dan bakteri yang bermacam – macam. Untuk pembersihan kulit sabun masih
merupakan bahan yang digunakan, sampai saat ini dengan bentuk yang sudah sangat modern. Sabun dapat
dibagi menjadi tiga kategori, sesuai dengan bentuk fisiknya yaitu;
a. Padat, kebanyakan dalam bentuk batangan
b. Sabun pasta.
c. Sabun cair.
Untuk pembersihan kulit, sabun batangan masih menjadi pilihan dalam bentuk sabun mandi, atau
dalam bentuk kosmetik, sabun perawatan. Formula awal sabun pasta ditemukan 2500 tahun SM di daerah
antara sungai Tigris dan Sungai Euphrat. Sejarah menunjukkan 4500 tahun yang lalu sabun dalam bentuk
seperti itu dengan banyak macam menjadi bagian kehidupan sehari – hari yang menunjukkan nilai tinggi
peradaban. Sebagai tambahan terhadap sabun klasik banyak sediaan pembersih kulit cair dan padat muncul
dipasaran pada dekade terakhir ini.

B. Komposisi sabun batangan ( Padat ).


Sabun merupakan hasil reaksi kimia antara lemak, minyak dan lye ( larutan kaustik ) reaksi kimia
tersebut dinamakan saponifikasi dan dipandang dari sudut kimia sebagai garam alkali dari asam lemak.
Saat ini lemak sapi, minyak kelapa, minyak sawit dan minyak alami yang lain atau lemak digunakan untuk
membuat sabun. Penting untuk memperhatikan pemilihan komponen lemak adalah distribusi rantai asam lemak
dimana asam lemak C 12 sampai C18 lebih disukai, lihat tabel. I. 1. halaman berikut . Karena sabun laurat
dikenal dengan kualitas busanya, minyak kelapa kaya asam laurat
atau sejenisnya minyak palm kernel ( sampai 50% ) untuk mendapatkan busa yang diinginkan.

Tabel I.1. Komposisi asam lemak ( %) lemak netral yang digunakan dalam pembuatan sabun
Minyak
Jenis Asam Palm Palm Lemak sapi
Kelapa Kernel
Asam Kaprilat 13 7 - -
Asam Kaprat 13 7 - -
Asam laurat 45 - 50 47 - 52 - -
Asam miristat 13 - 19 16 1 -2 3–6
Asam palmitat 8-9 6-9 ≈ 45 25 - 38
Asam stearat 2-3 2–3 4 -6 15 - 28
Asam oleat 5-8 10 – 18 ≈ 33 26 – 50
Asam linoleat 1-3 1-3 ≈ 10 1-3

Garam sodium yang diturunkan dari pencampuran asam lemak berbenuk padat tetapi garam potasium
berbentuk pasta atau lunak ( Jel ). Oleh karena itu sodium hidroksida merupakan komponen lye yang dipilih
untuk memproduksi sabun berbentuk padat, sedangkan untuk sabun yang berbentuk pasta atau jelli digunakan

4
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
potasium hidroksida. Untuk proses saponifikasinya maka perbandingan antara lemak dan lye dipilih sedemikian
rupa sehingga tidak ada kelebihan lye yang tertinggal dalam sabun lebih dari 0.05%.
Karena sabun diperoleh dari lemak dan minyak yang mana mengandung asam lemak tak jenuh maka
kemungkinan terjadi reaksi diri (autoxidation) sebaiknya dikontrol. Untuk tujuan tersebut dapat ditanggulangi
dengan antioksidan dan agen pengkompleks. Anti oksidan seperti vitamin E berperan sebagai reseptor dari
reaksi autooksidasi radikal oksigen aktif. Bahan tambahan lain dibahas lebih mendetail pada bab berikutnya.

C. Macam – macam sabun batangan ( padat )


1. Sabun toilet.
Kegunaannya sangat luas, biasanya digunakan sebagai sabun mandi. Kurang lebih 20 – 50 % komponen
komponen lemak dalam sabun toilet padat adalah minyak kelapa, sabun toilet sangat mudah dijadikan
sabun superfat ( sampai 5 % ) dan pewangi ( 0.5 – 2 % ). Sebagai bahan tambahan superfat adalah asam
lemak, lemak alkohol, lanolin, lesitin, minyak tumbuhan, sebagian gliserida dan lemak yang lain . Tujuan
dari superfat untuk memberikan lemak lagi pada kulit yang sudah dibersihkan. Sabun superfat dipakai
untuk kulit yang sensitif seperti kulit bayi.
2. Sabun batangan keras.
Awalnya sabun batangan keras dikembangkan dengan kandungan minyak kelapa sedikit, tanpa warna atau
agen refatting dan hanya dengan wewangian sederhana saja. Sabun tersebut digunakan untuk keperluan
dalam rumah tangga ( household ) saat ini untuk cuci tangan, mencuci rajutan garmen.
Contoh formula untuk sabun keras %
Sabun sod. dari asam lemak binatang ≈ 60
Sabun sod. dari minyak kelapa 10
Garam dapur 0.5
Agen pengompleks 0.3
Parfume 0.1
Air Tambah sd 100

3. Sabun transparan.
Sabun yang sangat menarik menampakkan kekuatan transparansi (tembus pandang ) hal itu disebabkan
oleh proses kristalisasi pada saat proses pemadatannya, atau juga disebut sabun supercooled
( pendinginan super ) dengan tambahan bahan gliserin, gula, alkohol.
4. Sabun deodoran.
Merupakan bagian dari sabun toilet ( sabun mandi ) yang mengandung kandungan aktif untuk menjaga
kesegaran tubuh. Pengaruh deodoran dari sabun diukur dengan kemampuan untuk menghambat bau yang
dihasilkan oleh bakteri. 3,4,4’- triclorocarboanilida ( triclocarban) terbukti efektif sebagai deodoran dalam
sabun.
5. Sabun bayi.
Secara subtansial adalah sabun mandi superfat biasanya kandungan parfum rendah, tambahan bahan
khusus seperti camomile menambah kelembutan sabunnya.
6. Sabun perawatan kulit ( skin protective soaps ).
Adalah sabun toilet ( sabun mandi ) yang mengandung agen superfat dan kandungan semacam komponen
protein dan susu, atau bisa juga madu, ginseng, lidah buaya, zaitun, mengkudu dan lain – lain.

5
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
7. Sabun Floating ( mengambang ).
Sabun dengan gravitasi dibawah 1 gr/cm3 yang memungkinkannya untuk mengambang diatas air.
Pengurangan gravitasi dengan melalui injeksi udara terkontrol selama proses produksi atau dengan
membuat kantong udara dalam sabun.
8. Sabun sodium.
Merupakan garam yang diturunkan dari lye yang kuat ( soda lye ) dan asam lemah ( asam lemak ). Garam
tersebut terhidrolisis dalam air membentuk ion hidroksil. Oleh karena itu mengapa larutan sabun menjadi
alkalin. Harga pH larutan sabun yang terjadi selama proses pencucian antara 8 –10. Alkalinitas itu akan
menggeser harga normal pH kulit dari 5 menjadi 6 searah dengan pH normal 7. Kulit normal ( sehat )
mampu untuk kembali ke pH biasanya dalam beberapa menit saja karena mekanisme bufferingnya. Pada
kasus kulit yang rusak atau kulit sensitif penggunaan sabun dapat menyebabkan iritasi atau pelepuhan,

tetapi kasus seperti itu sangat jarang sekali.

6
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Bagian 2

Kandungan Dan Manfaat

A. Susu
KANDUNGAN UTAMA SUSU
Lemak 3.9 %
Protein 3.4 %
Laktosa 4.8 %
Abu 0.78 %
Air 87.10 %

Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan
asal – usul susu. Komposisi susu sangat beragam tergantung pada beberapa faktor tetapi rata – rata untuk
semua jenis kondisi adalah ;
Lemak 3.9 %
Protein 3.4 %
Laktosa 4.8 %
Abu 0.78 %
Air 87.10 %
Bersama bahan lain dalam jumlah yang sangat sedikit seperti sitrat, enzim, fosfolipida, vitamin A, vitamin B
dan vitamin C. Air merupakan bagian yang terbesar dari kandungan susu. Susu dari berbagai macam jenis
binatang rata – rata komposisinya seperti tabel 2. 1 berikut ini;

Tabel 2.1.Komposisi rata – rata susu dari berbagai jenis binatang


Jenis Lemak Protein Laktosa Abu Air
Kambing 4.09 3.71 402. 0.79 87.81
Domba 8.28 5.44 4.48 0.90 80.60
Kuda 1.59 2.00 6.14 0.41 89.86
Sapi 3.90 3.40 4.80 0.42 87.10
Manusia 3.80 1.20 7.00 0.21 87.60

Sebaiknya diingat bahwa komposisi nutrien ( bahan gizi ) dalam susu sangat ideal, meskipun
kandungan kalsium dan fosfornya relatif rendah ( dibanding obat obatan ). Namun ada trace elemen lainnya
yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin D dan lemak. Komposisi nutrien yang lengkap sangat mendukung
penyerapan, penyimpanan, pemanfaatan dan keseimbangan ion – ion mineral ( termasuk ) kalsium secara
maksimal dalam tubuh. Fakta tentang susu yang sebaiknya diketahui;
1. Susu mempunyai variasi vitamin yang lebih banyak dari jus jeruk, lebih banyak mineral dari pada air
mineral, energi yang lebih tahan lami daripada minuman berenergi.
2. Susu adalah protein dalam kualitas tinggi.
3. Adalah sumber alami terbaik dari pada kalsium.
4. Susu menyediakan bahan gizi pembentuk tulang seperti vitamin D dan fosfor.
5. Susu merupakan sumber yang sangat kaya vitamin B kompleks seperti vitamin B2 ( riboflavin ) dan
B12.

7
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
6. Susu menjaga pengeroposan gigi.

7. Susu secara alami merupakan sumber multi vitamin, 2 gelas susu sehari menyediakan kebutuhan
protein, vitamin, A, B2, B12 dan kalsium.
Dalam dunia kecantikan susu dipakai untuk mandi susu, agar kulit menjadi halus dan mulus. Susu
selain menyehatkan tubuh ternyata juga dapat digunakan untuk melembutkan kulit. Dalam penggunaannya
dicampurkan sebagai ramuan di saat mandi. Mungkin Anda sudah kenal dengan perawatan tubuh yang
dinamakan mandi susu yang biasa banyak ditawarkan di beauty house.
Misalnya yang satu ini, campuran susu dan tomat sebagai pembersih sekaligus pemutih wajah. Asam
laktat yang terkandung di dalam susu, serta fruit acid (asam buah) pada tomat mempunyai daya untuk
'melakukan' peeling (pengelupasan) secara halus pada kulit wajah. Ditambah lagi, buah tomat diyakini
mengandung vitamin A, B dan C yang tentunya baik untuk kulit wajah.

Susu sebagai pangan tambahan (food supplement) dapat mengurangi gangguan kesehatan bagi penderita
penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, tuberculosis (TBC), osteoporotis, asam urat, dan gangguan
rematik.
Khusus bagi wanita yang umumnya sering mencurahkan perhatian pada kecantikan kulit, susu dapat
meningkatkan kehalusan kulit, dengan cara luluran tubuh. Ini dikaitkan dengan perbaikan kondisi lemak.
Sementara untuk laki-laki, bisa mengatasi gangguan impotensi, di samping menjaga kesegaran tubuh secara
umum.

A. Madu

Hasil utama berternak lebah adalah madu, dalam


madu terdapat dekstrosa, levulosa, sukrosa,
dekstrin, wax, air protein, asam formiat dan minyak
atsiri. Konon kabarnya madu juga bisa
mempertahankan tubuh manusia lebih lama, madu
dapat meningkatkan kesehatan dan

memperpanjang umur kita.

Komponen utama madu adalah fruktosa, glukosa dan sukrosa. Selain itu, madu juga mengandung
beberapa mineral penting seperti natrium, kalsium, magnesium, tembaga, mangan, besi, kalium dan fosfor
yang tersusun dengan kadar mendekati komposisi mineral darah manusia. Juga terdapat protein dan vitamin
B1, B2, K dan C serta beberapa enzim yang dapat membantu proses pencernaan. Kalau diperhatikan dari
komposisinya, tak heran kalau madu bisa menyehatkan tubuh.
Kaum wanita menggunakan madu sebagai masker , dengan sifat higroskopinya madu bisa menyerap
pengeluaran cairan ( sekresi ) dan lemak dari kulit sehingga kulit muka bisa menjadi halus dan noda – noda
hilang.
Di Indonesia madu paling banyak dimanfaatkan dan dikenal dengan berbagai nama. Ada yang
menurut daerah asalnya, seperti madu Sumbawa dan madu Kalimantan. Ada pula yang menurut sumber
nektarnya, seperti madu kapuk, madu durian, madu karet dan madu lengkeng.
Khasiat dan manfaat madu untuk kesehatan sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Madu banyak
dipakai sebagai makanan, obat, sampai bahan kecantikan. Sifatnya yang terapeutik (mengobati penyakit) dan

8
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
mudah diserap oleh tubuh, membuat madu dengan cepat memulihkan tenaga dan membantu proses
penyembuhan dari penyakit
Madu bukan sekadar pemanis rasa makanan dan minuman tapi juga bermanfaat untuk...
1. Merawat kulit: madu mampu mengikat air, sehingga bisa jadi pelembap untuk mencegah
kekeringan dan penuaan. Kulit akan kencang, lembap dan tampak segar.
2. Energi: dengan mengonsumsi madu secara teratur setiap pagi (cukup satu sendok makan), kita
akan merasa segar dan fit.
3. Kosmetik: dapat menjaga kelembapan kulit. Tapi hati-hati bagi yang sensitif, sebaiknya
konsultasikan dulu pada dokter kulit
Untuk kecantikan, madu memiliki daya mengikat air hingga bermanfaat untuk menghambat
kekeringan pada kulit Anda. Dengan adanya kemampuan mengikat air, maka madu dapat dipergunakan sebagai
pelembab dan menghindari penuaan kulit. Daerah wajah yang sering atau lebih awal mengalami penuaan
adalah daerah mata, mulut dan leher.
Banyak produk kosmetika yang menggunakan madu sebagai bahan dasar pembuatan kosmetika perawatan.
Sehingga dengan penggunaan yang tepat, dapat mengurangi pengeringan kulit, terutama wajah. Saat ini
banyak produk yang mengemas madu menjadi lipgloss dan batangan sabun.

B. Minyak Zaitun ( olive oil ).

Pohon zaitun ( Olea Europea ) termasuk famili oleacea memegang peran yang sangat penting,
merupakan lambang keagungan, kedamaian, kemurnian, dan kemakmuran. Tanaman zaitun memiliki tinggi 3
meter sampai 12 meter atau lebih banyak cabang dan daun berbentuk belati bagian atas berwarna hijau dan
bagian bawah berwarna keperakan. Buah zaitun yang akan digunakan untuk produksi minyak dibiarkan sampai
masak benar, sedangkan buah zaitun yang akan digunakan utnuk makanan dipanen saat belum matang.
Minyak zaitun merupakan minyak makan yang paling pertama diproduksi di dunia. Minyak Zaitun yang
terasa sedikit manis dengan nutty flavor tersebut sangat populer disebabkan bukan hanya sekadar citra
rasanya, melainkan juga nilai gizinya yang baik. Minyak zaitun tinggi kandungan vitamin E-nya karena itu tidak
mudah tengik. Vitamin E tergolong dalam senyawaanti oksidan, zat antitengik.
Minyak zaitun telah lama dimanfaatkan sebagai baham kosmetik utnuk kecantikan wanita. Dapat
dioleskan pada kulit badan atau digunakan sebagai bahan masase tubuh termasuk buah dada, paha, dan muka.
Apabila digunakan secara teratur sebagai skin lotion , kulit akan tampak sehat dan halus. Konon buah dada
yang diurut dengan minyak zaitun akan kencang, padat dan mengkang yang akan menjadi kebanggaan
pemiliknya.
Minyak zaitun juga dimanfaatkan sebagai bahan oles ( skin lotion ) bagi perut yang menderita bercak bercak
karena sedang hamil atau habis melahirkan. Dengan masase pada kulit perut secara teratur, bercak yang tidak
tersebut dapat hilang. Hal itu disebabkan minyak zaitun tinggi kandungan zat anti oksidan alaminya yang
mampu memperkuat membran sel sel tubuh sehingga tahan terhadap serangan radikal bebas.

C. Mengkudu. ( Morinda Citrifolia ).

9
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Mengkudu adalah tanaman perdu
yang tumbuh membengkok dengan
ketiggian mencapai 4 – 8 meter,
bercabang banyak dengan bentuk
ranting yang bersegi empat. Letak
daun berhadap hadapan secara
bersilang, bertangkai dengan bentuk
daun yang bulat telur melebar
menyerupai bentuk elips atau oval
dengan panjang daun 10 –40 cm,
lebar daun 5 – 17 cm, tebal dan
terlihat mengkilap

Buah mengkudu berbentuk bulat lonjong dengan panjang sekitar 5 – 10 cm. Permukaan buah tidak
rata atau benjol benjol, berwarna hijau ketika mentah dan berwarna kuning ketika sudah matang, daging
buahnya tebal dan banyak mengandung air. Buahnya berbau busuk menyengat dengan bijinya yang berwarna
coklat kehitaman.
Mengkudu mengandung acubin, asperuloside, alizarin dan beberapa zat antrakuinon yang terbukti
sebagai zat anti bakteri. Zat – zat tersebut menunjukkan memiliki kekuatan untuk melawan bakteri infeksi,
mengontrol perkembangan bakteri yang mematikan, seperti bakteri salmonella dan shigella. Dan segudang zat
aktif bermanfaat lainya yang dikandung oleh mengkudu.
Untuk perawatan kecantikan, mengkudu dengan kandungan zat yang bermanfaat itu dapat digunakan
untuk mengobati ketombe. Ketombe merupakan gangguan di kulit kepala yang berupa terjadinya pembentukan
sisik maupun keropeng halus berwarna keputihan menimbulkan rasa gatal.
Mengkudu juga dapat digunakan untuk menghaluskan kulit, karena perubahan suhu, udara, polusi
udara, kosmetika yang banyak mengandung bahan alkali kulit bisa menjadi kasar. Kulit yang kasar terjadi
karena kelenjar minyak yang ada pada lapisan dermis ( lapisan dalam ) kulit memproduksi minyak dalam
jumlah yang relatif kecil. Akibatnya kulit menjadi kasar, kusam dan tidak lentur.

D. Ginseng.

Kepopuleran ginseng sebagai tumbuhan yang


berguna untuk membantu meningkatkan
stamina telah sejak lama diakui oleh
masyarakart Asia Timur. Di negeri Cina,
ginseng yang sering disebut sebagai ren shen
nilainya dianggap lebih tinggi dibandingkan

emas.

Secara tradisional ginseng sejak lama banyak dimanfaatkan untuk membantu stamina tubuh. Dalam
kehidupan sehari-hari, tanpa disadari manusia sering mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang
mengandung zat-zat yang merupakan faktor-faktor dominan penyebab terjadinya penyempitan pembuluh
darah yang potensial untuk menghambat kelancaran peredaran darah keseluruh tubuh termasuk otak.
Keadaan ini secara langsung akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Dengan mengkonsumsi
makanan tambahanyang mengandung giseng, resiko terjadinya hal tersebut diatas dapat diminimalisasi secara
10
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
maksimal. Adalah saponin yang merupakan elemen terpenting yang terkandung pada tanaman ginseng yang
berguna bagi kesehatan manusia.
Kandungan saponin pada buah ginseng terbukti tujuh kali lipat lebih besar dibandingkan apa yang
terdapat pada akarnya (kandungan saponin pada buah ginseng adalah 83%). Selain itu, persenyawaan buah
ginseng empat kali lebih efisien, yang berarti sapionin pada buah ginseng lebih mudah diserap oleh tubuh
(Japan Health Association). Adapun manfaat buah ginseng secara umum adalah untuk membantu
meningkatkan stamina tubuh.

E. Lidah Buaya.

Lidah buaya tumbuh liar di tempat berudara panas tapi sering juga
ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias.
Daunnya meruncing berbentuk taji. Tebalnya kira – kira 1 cm.
Dalamnya bening . Daun ini getas dan tepinya bergerigi. Panjangnya
bisa sampai 30 cm. Yang biasa digunakan adalah daun dan akarnya

Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman, serta senyawa
antrakuinon dan kuinon sebagai anti biotik dan penghilang rasa sakit. Juga merangsang pertumbuhan sel baru
pada kulit. Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit.
Sehingga gel akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Akibatnya kulit menjadi tidak lekas
cepat kering.

Bagian 3

Desain Formula Sabun

A. Bilangan Saponifikasi.
Adalah berapa KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan semua asam ( terikat dan bebas ) dalam 1 gr
minyak atau lemak. Hasil dari saponifikasi ( penyabunan ) kemudian diekivalenkan ke NaOH karena untuk
membuat sabunnya menggunakan NaOH, misalkan untuk 1 gr minyak dibutuhkan KOH 224 mgr maka harga
ekivalen ke NaOH adalah 40/56 dikalikan 224 mgr NaOH.
Berdasarkan perhitungan diatas dapat ditentukan harga saponifikasi berbagai minyak. Oleh karena itu
setiap minyak yang dipilih untuk membuat sabun membutuhkan jumlah tertentu NaOH (kaustik soda) untuk
membentuk reaksi yang dinamakan saponifikasi , reaksi tersebut merubah kedua bahan menjadi sabun.
Jika ada kaustik yang tertinggal dalam sabun dapat mengiritasi dan membakar kulit, tetapi jika terlalu
banyak minyak akan membuat sabun menjadi lunak dan mudah tengik. Sabun dengan perhitungan kaustik
yang sesuai dengan jumalah minyak yang dibutuhkan dinamakan sabun gliserin, sedangkan sabun dengan
jumalah yang berlebihan dalam jumlah tertentu, sehingga minyak itu masih mempunyai pengaruh terapi
dinamakan sabun superfat .

11
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Kelebihan minyak dan lemak 5 – 8% dalam sabun dimanfaatkan utnuk mendapat pengaruh terapi
( perawatan ). Minyak yang biasa digunakan seperti minyak chamomil, avokat, aprikot, wheatgerm, zaitun dan
lain lain. Penambahan minyak dilakukan pada saat sabun sudah melalui proses saponifikasi. Oleh karena itu
minyak tidak tersaponifikasi secara sempurna dan akibatnya nilai terapinya masih ada.
Untuk lebih memudahkan pekerjaan pembuatan sabun, maka jika bekerja dengan satuan gram dapat
dilihat tabel 3.1. yang menunjukkan, dimana diperlihatkan secara mudah kebutuhan kaustik untuk 100 gr tiap
minyak. Tertera tiga macam jumlah kaustik, yaitu 0 – 0.5 %, 4 – 4.5 % dan 7.5 – 8 %, menunjukkan jumlah
kelebihan minyak dalam prosen.

Tabel 3.1. Kebutuhan Kaustik untuk Saponifikasi 100 gr minyak dan lemak

* 0-0.5% 4-4.5% 7.5-8% * 0-0.5% 4-4.5% 7.5-8%


Sweet Almond 13.7g 13.2g 12.7g Peanut Oil 13.5g 13.0g 12.5g
Apricot Kernel 13.5g 13.0g 12.5g Peacan 13.5g 13.0g 12.5g
Avocado Oil 13.3g 12.8g 12.3g Pumpkin Seed 13.5g 13.0g 12.5g
Borage 13.5g 13.0g 12.5g Rice Bran 13.4g 13.8g 12.4g
Camellia 13.6g 13.1g 12.6g Sanfflower 13.6g 13.1g 12.6g
Canola 13.6g 13.1g 12.6g Sesame Oil 13.5g 13.0g 12.5g
Castor Oil 12.8g 12.3g 11.8g Soybean 13.5g 13.0g 12.5g
Coconut Oil 18.3g 17.6g 16.9g Sunflower 13.6g 13.1g 12.6g
Corn Oil 13.5g 13.0g 12.5g Walnut Oil 13.5g 13.0g 12.5g
Cotton Seed 13.8g 13.3g 12.8g Wheat Germ 13.3g 12.8g 12.3g
Evening Primrose 13.5g 13.0g 12.5g Emu Oil 13.7g 13.2g 12.7g
Hazelnut Oil 13.7g 13.2g 12.7g Lanolin 7.45g 7.15g 6.90g
Hempseed 13.7g 13.0g 12.6g Beeswax 6.7g 6.4g 6.2g
Jojoa Oil 6.5g 6.3g 6.1g Candelilla Wax 6.7g 6.4g 6.2g
Kukui Nut OIl 13.7g 13.1g 12.5g Bay Berry Wax 6.7g 6.4g 6.2g
Macadamia Nut 13.9g 13.3g 12.7g Stearic Acid 14.6g 14.1g 13.6g
Olive 13.5g 13.0g 12.5g Cocoa Butter 13.6g 13.0g 12.5g
Palm Oil 14.1g 13.6g 13.1g Mango Butter 13.3g 12.8g 12.3g
Palm Kernel Oil 15.6g 15.0g 14.4g Shea Butter 12.8g 12.3g 11.8g

Jika diinginkan menambah minyak maka dapat dilakukan saat saponifikasi, juga saat yang sama untuk
minyak wangi dan minyak essensial. Dari tabel diatas dapat digunakan kisaran 4 – 4.5 % kelebihan minyak.
Maka sabun akan kelebihan minyak 5.5 – 7 % . Jika menginginkan terjadinya sabun gliserin maka digunakan
kisaran 0 – 0.5 %, berarti yang tertinggal dalam sabun hanya gliserin. Sabun gliserin harus tepat tersabunkan
dan tidak ada kelebihan minyak yang.
Apabila menggunakan KOH sebagai pengganti kaustik soda maka hanya dengan mengkalikan 1.4 saja.
Penggunaan potasium hidroksida ( KOH ) biasanya hanya digunakan untuk membuat sabun cair dan sabun jel,
bukan untuk membuat sabun yang keras.

B. Air yang diperlukan.


Selanjutnya, yang diperlukan adalah air. Sebagai aturan mudahnya adalah 1 : 3 adalah perbandingan
air terhadap jumlah minyak dan 1 : 2 jika menggunakan susu juga. Air yang terlalu banyak akan menyebabkan

12
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
sabun tidak segera keras, maka air dikurangi sedemikian rupa sehingga waktu curing ( pematangan ) menjadi
lebih pendek.
Ada saran sebagai berikut, apabila menggunakan fragrant oil lebih baik menggunakan air yang lebih sedikit
karena kebanyakan fragran oil ( FO ) akan mempercepat laju penyabunan. Apabila benar diketahui FO tidak
menambah laju penyabunan atau pengerasan maka dapat dipergunakan air seperti biasanya.

C. Pewangi.
Dengan metode hot proses dalam pembuatan sabun hanya dibutuhkan minyak wangi 0.5 – 2 % saja,
kecuali jika ingin membuat sabun deodoran maka kebutuhan minyak wangi akan lebih banyak. Banyaknya
pewangi diperlukan tergantung juga pada kekuatan baunya. Minyak wangi yang sangat kuat seperti pepermint,
rosemary, cengkeh, serai, spearmint dan bitter almond akn diperlukan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Penggunaan minyak wangi sangat tergantung dari harga jual sabun karena minyak wangi sagat mahal jika
dibandingkan dengan sabun itu sendiri, utnuk sabun aroma terapi yang memang menggunakan dayaguna
pewangi untuk pengobatan maka pertimbangan harga sabun hanya tergantung dari harga minyak wanginya
saja.

D. Pewarna.
Pada pembuatan sabun transparan pewarna yang dibutuhkan sangat sedikit 0.01 – 0.05 % saja. Untuk
sabun biasa penggunaan pewarna akan lebih banyak, jika terlalu banyak boleh jadi akan luntur. Pewarna ada
yang larut dalam minyak dan ada juga yang larut dalam air. Penggunaan yang baik dengan melarutkan dulu
dalam minyak atau air, kemudian baru digunakan. Apabila dimasukkan langsung ketika membuat sabun
pewarna bisa tidak larut menyebabkan warna sabun tidak seragam.
Penggunaan pewarna alami sangat baik karena tidak akan menimbulkan efek samping, seperti klorofil, kunir,
akar mengkudu dan lain lain, tetapi pewarna alami sulit untuk dikontrol standar warnanya dan kebanyakan
tidak tahan terhadap reaksi kaustik.Pewarna yang baik digunakan adalah pewarna makanan dan yang tahan
terhadap kaustik

E. Perhitungan – perhitungan formula sabun.


1. Menghitung NaOH yang dipakai untuk menyabunkan minyak.
Untuk menghitung soda yang dipakai dengan jumlah yang tepat untuk menyabunkan minyak, terlebih
dahulu diketahui bilangan penyabunan dari minyak tersebut, misalkan berapa mg KOH yang dibutuhkan
untuk menetralkan semua asam lemak ( bebas dan terikat ) dalam satu gr minyak. Kemudian angka yang
didapat untuk KOH diekivalenkan ke NaOH .
Contoh ;
Bilangan penyabunan suatu minyak = 224. ( minyak kelapa ) maksudnya adalah untuk 1 gr minyak
membutuhkan 224 mg KOH. Maka untuk 1 gr minyak membuthkan NaOH = (40/56) x 244 mg = 160 mg.
Jadi 1 gr minyak membutuhkan NaOH sebanyak 160 mg.
Untuk 100 gr minyak membutuhkan NaOH 160 mg x 100 = 16000 mgr = 16 gr.
Misalkan membuat sabun dengan satu minyak dengan berat minyak 100 gr dan hasil perhitungan kaustik
soda seperti diatas yaitu 16 gr, maka berat air yang dibutuhkan adalah 100 / 3 yaitu 33.3 gr. Maka formula
sederhananya;
Minyak 100 gr
Kaustik 16 gr
Air 33.3 gr
Pewangi 0.2 – 0.5 % berat total sabun.
13
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Pewarna qs ( sesuai keinginan )
2. Perhitungan formula sabun yang lebih komplit.
Untuk menentukan formula sabun maka diperlukan daftar sifat asam lemak dan minyak apabila menjadi
sabun, Tabel 3.2. dibawah ini menjelas sifat dari asam lemak dan minyak apabila mengalami proses
penyabunan.

Tabel 3.2. Kadungan Asam Lemak dalam Minyak dan sifat Sabun terhadap Asam Lemak.
Fatty Acids: Lauric Linoleic Myristic Oleic Palmitic Ricinoleic Stearic Iodine

hard bar hard bar conditioning


hard bar hard bar lower numbers mean
Properties: cleansing conditioning cleansing conditioning fluffy, stable
stable lather stable lather harder bar
fluffy lather fluffy lather lather

Oils

Almond (Sweet) --- 8-28% --- 64-82% 6-8% --- --- 93-106

Apricot Kernel --- 20-34% --- 58-74% 4-7% --- --- 92-108

Avocado --- 6-18% --- 36-80% 7-32% --- 1.5% 80-95

Castor --- 3-4% --- 3-4% --- 90% --- 82-90

Cocoa Butter --- 3% --- 34-36% 25-30% --- 31-35% 33-42

Coconut 39-54% 1-2% 15-23% 4-11% 6-11% --- 1-4% <10

Canola/Rapeseed Oil --- 15% --- 32% 1% --- --- 105-120

Corn --- 45-56% --- 28-37% 12-14% --- 2-3% 103-130

Cottonseed --- 52% --- 18% 13% --- 13% 80

Emu Oil --- 14% 0.4% 50% 21% --- 9% 75

Flax/Linseed --- 7-19% --- 14-39% 4-9% --- 2-4% 105-115

Grapeseed --- 58-78% --- 12-28% 5-11% --- 3-6% 125-142

Hazelnut --- 7-11% --- 65-85% 4-6% --- 1-4% 90-103

Hemp Oil --- 57% --- 12% 6% --- 2% 166.5

Jojoba --- --- --- 10-13% --- --- --- 80-85

Kukui Nut --- 42% --- 20% 6% --- --- 155-175

Lard --- 6% 1% 46% 28% --- 13% 43-45

Macadamia --- 1-3% --- 54-63% 7-10% --- 2-6% 73-79

Mango --- 1-13% --- 34-56% 3-18% --- 26-57% 55-65

Olive --- 5-15% --- 63-81% 7-14% ---- 3-5% 79-95

Palm --- 9-11% --- 38-40% 43-45% --- 4-5% 45-57

Palm Kernel 47% --- 14% 18% 9% --- --- 37

Peach Kernel --- 15-35% --- 55-75% 5-8% --- --- 108-118

Rice Bran --- 32-47% --- 32-38% 13-23% --- 2-3% 105-115

Safflower --- 70-80% --- 10-20% 6-7% --- --- 86-119

Sesame --- 39-47% --- 37-42% 8-11% --- 4-6% 105-115

Shea Butter --- 3-8% --- 40-55% 3-7% --- 35-45% 55-71

Soybean --- 46-53% --- 21-27% 9-12% --- 4-6% 124-132

Sunflower --- 70% --- 16% 7% --- 4% 119-138

Tallow --- 2-3% 3-6% 37-43% 24-32% --- 20-25% 43-45

Wheat Germ --- 55-60% --- 13-21% 13-20% --- 2% 125-135

Dari gambaran tabel diatas maka dapat didesain berbagai macam sabun dengan berbagai macam
sifat, manfaat dan penggunaan. Untuk tabel manfaat setiap minyak dapat dilihat pada lampiran.
Pembuatan sabun yang keras memerlukan asam lemak yang menghasilkan sabun keras juga dari tabel diatas
maka diperlukan asam laurat ( lauric acid ), asam myristat, asam palmitat, dan asam stearat. Berarti dapat
dilihat minyak apa saja yang diperlukan untuk sabun yang keras, yaitu minyak yang mengandung sebagian
besar asam laemak tadi.
Disamping keras sabun dibutuhkah pembusaan, maka asam lemak yang mempunyai busa yang baik
adalah asam laurat, asam myristat, asam palmitat dan asam stearat. Jadi terlihat lagi minyak apa saja yang
dibutuhkan. Misalkan, diinginkan sabun yang keras dengan busa yang banyak dan harga lumayan. Sabun

14
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
tersebut merupakan pesanan untuk perawatan kulit bayi, jadi sabun harus tidak kelebihan kaustik malah harus
kelebihan minyak yang bermanfaat untuk perawatan kulit bayi. Sabun berarti harus memakai minyak wangi
yang tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi, untuk penggunaan pewangi yang aman dapat dilihat bab
selanjutnya, berarti sabun dapat memakai minyak kelapa, minyak kelapa sawit sebagai sabun dasarnya dan
sebagai superfatnya minyak safflower yang mempunyai sifat konditioning. Dapat ditambah aloe vera ( lidah
buaya ) ekstrak untuk menambah kelembabannya. Untuk lebih mudahnya dapat digunakan kalkulator lye
( latutan NaOH ) seperti pada halaman lampiran.

F. Kumpulan formula sabun. ( Lampiran )


1. Sabun susu.
2. Sabun madu.

3. Sabun Zaitun.

Bagian 4

Perangkat Kerja

A. Alat Ukur.
A.1. Suhu.
Pembuatan sabun mandi harus memperhatikan kebutuhan panas apalagi dalam pembuatan sabun
transparan dimana perubahan panas diperlukan untuk proses reaksinya. Misalnya apabila panas tidak cukup
15
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
maka stearic acid tidak akan mencair dalam minyak. Sedangkan apabila panas berlebihan air dan alkohol akan
banyak menguap. Temperatur yang dibutuhkan untuk bekerja dalam pembuatan sabun transparan adalah 60
sampai 80 derajat celsius. Untuk mengukur suhu larutan digunakan termometer dengan skala 0 – 100 0 C
berbeda dengan termometer badan atau termometer ruangan.

A.2. Timbangan.
Untuk mengukur berat dari bahan yang padat atau cair seperti minyak, alkohol, glyserin dan air.
Perhatikan ketelitian timbangan, timbangan untuk mengukur adonan yang jumlah total adonannya kurang lebih
hanya satu kilogram, diperlukan timbangan dengan ketelitian seperseribunya. Bila menggunakan timbangan
dengan ketelitian 10 gr akan sangat besar pengaruhnya pada produk sabun yang total adonannya 1000 gr saja.
Sabun dapat terlalu kaustik jika hanya kelebihan kaustik 10 gr saja, atau sabun malah terlalu berminyak jika
sebaliknya.

A.3. pH meter.
PH merupakan kekuatan ion hidrogen dalam larutan, menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan
suatu zat dalam air. Penunjukkan yang digunakan adalah skala log 1 –14, dimana 7 adalah netral, artinya
setiap unit dibedakan dengan 10 pangkat angkanya. Misalnya pH 9 lebih basa 10 kali dibanding pH 8.
Seterusnya pH 10 lebih basa 1000 kali dibanding pH 7.
Untuk mengukur alkalinitas larutan dapat menggunakan pH paper atau pH meter, pH paper ada beberapa
macam tergantung dari skala yang diinginkan 1 sampai 14 atau 7 sampai 14. Sabun tidak boleh terlalu kaustik,
pH yang baikuntuk sabun mandi dibawah 11. Sabun dengan pH tinggi menyebabkan iritasi kulit.
Penggunaan pH paper atau strip angka yang dihasilakan tidak sama dengan pHmeter. Perbedaan angka yang
ditunjukkan biasa 2 sampai 3 unit, berarti apabila mengukur dengan pH strip 8, pH meter bisa menunjukkan
11. Hal tersebut terjadi karena faktor produksi dan manufaktur pH strip yang tidak stabil.

A.4. Beaume meter.


Digunakan untuk mengukur berat jenis cairan, mengukur kualitas alkohol, kandungan sodium dalam
air. Angka beaume diketahui maka kandungan bahan dalam cairan itu akan diketahui juga. Pembuatan sabun
biasa dengan angka beame 38 derajat Be, berarti kandungan alkali dalam air kurang lebih 32 %. Beaume
meter juga digunakan untuk menjaga larutan kaustik ( lye ) yang disimpan, karena penyimpanan lye terlalu
lama mengakibatkan nilai beaume berubah.

B. Alat Memasak.
B.1. Kompor.
Dapat menggunakan kompor listrik, kompor gas atau kompor minyak tanah semuanya adalah
pemanasan langsung. Pemanasan tidak langsung dapat menggunakan uap atau cairan yang biasanya lebih
aman. Alkohol yang mempunyai titik nyala rendah sangat berbahaya jika menggunakan pemanasan langsung.
B.2. Panci.
Pembuatan sabun transparan yang membutuhkan panas tidak lebih dari 100 derajat celsius akan
membutuhkan dua panci, satu panci stainless steel sebagai tempat reaksi dan panci aluminium sebagai tempat
pemanas panci reaksi. Dengan cara seperti itu akan didapatkan panas tidak langsung, panci kedua cukup diisi
air saja. Pemanasa didapat dari air panci pertama sistem demikian dinamaka double boiler.

Gambar 4.1.
Panci Double Boiler sederhana

16
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
B. B.3. Pengaduk.

C. Pencampuran bahan agar baik dan homogen disamping menggunakan panas juga menggunakan
pengaduk. Bahan pengaduk adalah yang tahan panas dan kaustik antara lain stailess steel, plastik PVC dan
plastik fiber.

C. Cetakan ( mold ) Sementara.


C.1. Pipa PVC.
Potongan pipa yang pendek kurang dari 50 cm, dapat digunakan untuk cetakan sementara. Ujung pipa
yang satu ditutup dengan plastik atau dengan plastik kantong yang ditali.

C.2. Plastik bekas.


Plastik bekas tempat makanan anak – anak seperti tempat agar – agar, nata de coco, minuman air mineral dan
yang lainnya.

C.3. Panci Loaf stainless steel.


Panci dengan bagian bawah lebih kecil dari bagian atas, memudahkan untuk mengeluarkan sabun jika
digunakan untuk cetakan sementara.

Gambar 4.2.
Panci Loaf Stainless Steel

C.4. Kotak Kayu.


Apabila cetakan sementara menggunakan kayu, bagian dalam atau bagian yang bersentuhan dengan sabun
sebaiknya dilapis dengan plastik. Hal itu untuk mencegah sabun lengket ke kayu.

Gambar 4.3.
Cetakan dari kayu didalamnya dilapis plastik.

17
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
D. Freezer ( Lemari pendingin ).
Alat tersebut diperlukan untuk mendinginkan sabun agar serat - serat sabun tidak jadi terbentuk. Untuk
cetakan yang kecil dapat langsung masuk lemari es yang ada freezernya. Produksi dalam skala besar
memerlukan alat pendingin yang besar pula.

Bagian 5

Juklak pembuatan sabun

A . Pemanasan Langsung.

18
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Pemanasan langsung maksudnya pemanasan yang digunakan agar suhu minyak atau lemak tidak
terlalu berbeda dengan suhu kaustik ketika akan dicampur untuk memulai reaksi saponifikasi. Kaustik dan air
jika dicampur akan menyebabkan suhu lye naik bahkan bisa mencapai puluhan derajat.
Agar sabun yang didapat baik hasilnya maka sebelum operasi pencampuran suhu minyak dan lye ( campuran
kaustik dan air ) sebaiknya harus sama lebih kurang 60 0 C sampai 700 C. Perbedaan suhu antara kedua bahan
yang akan dicampur itu yang paling baik adalah tidak boleh lebih dari 50 derajat.
Sebaiknya kaustik dicampur air terlebih dahulu dalam suatu tempat sendiri, sambil menunggu suhu campuran
kaustik dan air turun, panasi minyak dan lemak agar diperoleh suhu lebih kurang 60 0 C sampai 700 C. Amati
kedua suhu dari lye dan minyak itu apabila suhu sudah hampir sama maka dimulai reaksi pencampuran.
Pergunakanlah formula yang ada pada lampiran.

Kandungan Bahan :
Minyak kelapa
Minyak sawit
Minyak sawit kernel

Sodium Hydroxide
Aquades

Pewarna Raspberry purple


Minyak zaitun
Vitamin E
Fragran

Petunjuk Pelaksanaan :
1. Campur soda ke dalam air dan biarkan agak dingin.
2. Tambah pewarna kedalam 25 cc air dan tahan dulu.
3. Satukan semua minyak dan didihkan.
4. Tambahkan larutan kaustik soda kedalam minyak.
5. Tambahkan air berwarna sampai diperoleh warna yang diinginkan..
6. Aduklah sampai terjadi proses saponifikasi.
7. Tambahkan zaitun, vit E, minyak wangi, .
8. Tuangkan sabun ke dalam cetakan dan angin anginkan.
9. Potong kotak persegi dan biarkan mengering.

Gambar & Komentar :


Dimulai dengan pengukuran minyak atau
lemak dan pastikan bahwa semua bahan
sudah siap.

19
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Yang ini adalah gambar lain dari minyak
atau lemak dalam wadah.

Di sebelah adalah gambar cetakan yang


bersih dan siap dipakai. Cetakan dibuat dari
kayu yang bagian dalam dilapis dengan
bahan yang tahan kaustik.

Di sebelah adalah cetakan yang


permukaannya dilapis plastik penutup yang
sudah siap untuk digunakan.

Di sebelah adalah cetakan yang sudah


disatukan.

Di sebelah adalah cetakan yang sudah


benar dan sudah siap digunakan

Larutan kaustik yang sudah dicampur air


dan minyak yang sudah meleleh.

Semua bahan tambahan seperti pewarna,


fragran, minyak zaitun dan vitamin E sudah
siap juga.

20
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Larutan kaustik yang sudah dimasukkan ke
minyak. Larutan kaustik 600 C dan minyak
65° C

Dilanjutkan mengaduk dengan stick


blender. Atau bisa juga dengan mixer roti.
Lanjutkan sampai terjadi proses
saponifikasi. Ditandai dengan larutan makin
mengental.

Ke dalam larutan ditambahkan pewarna


dan terus diaduk fragran ditambahkan juga
sabun akan menjadi lebih kental mencapai
kondisi trace. Pada saat ini adalah saat
untuk memasukkan bahan tambahan
minyak zaitun dan vitamin E

Tuangkan sabun ke dalam cetakan. Perlu


waktu 10 menit sejak dari penambahan
kaustik kedalam minyak sampai
menuangkan kedalam cetakan.

Sekarang sabun di dalam cetakan dan


selanjutnya pembersihan.

Setelah kira – kira 20 – 25 menit dalam


cetakan, dapat dilihat sabun mulai
memanas dan mulai masuk fase gel.

Selama fase gel sabun mulai panas. Dapat


diamati suhu sabun mendekati 80° C

21
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Setelah beberapa jam proses saponifikasi
sabun akan mulai mendingin.

Enam jam kemudian sabun dikeluarkan dari


cetakan dan dipotong kotak persegi.

Diperoleh sabun 18 1"x2"x3" kotak, 6 tipis


2"x3" kotak dan empat sabun bola.

Menggunakan stick blender yang kecepatannya sangat tinggi akan mempercepat proses saponofikasi,
dibandingkan dengan menggunakan mixer roti yang lebih rendah kecepatannya saponifikasi terjadi agak lebih
lama. Keuntungan menggunakan alat yang kecepatan lebih rendah, masih adanya kelebihan waktu untuk
memasukkan bahan yang bermanfaat untuk sabun.
B. Pemanasan Tidak Langsung.
Dinamakan juga Hot process Soap Making ( pembuatan sabun dengan metode panas ), pemanasan
dengan menggunakan alat yang dinamakan panci double boiler, Dua panci satu panci lebih besar dari panci
yang lain. Panci yang lebih besar diisi dengan air yang mana langsung dipanasi oleh alat pemanas ( heater
listrik, gas, api ) dan panci yang lebih kecil dimana untuk tempat pembuatan sabun dimasukkan kedalam panci
yang lebih besar, panci kecil mendapatkan pemanasan dari air yang ada dalam panci besar.
Proses pembuatan dapat langsung diatas alat pemanas, tetapi pencampuran kaustik dengan air dilakukan pada
tempat tersendiri. Ketika suhu kaustik ( lye ) sudah hampir sama dengan suhu minyak yang dipanasi dalam
double boiler maka dapat dilakukan operasi saponifikasi.
Kandungan Bahan :
Minyak kelapa
Stearic acid

Kaustik soda
Air

Madu, sirup gula, gliserin


Susu
AHA ( 2 % )

Minyak wangi
Pewarna.

Petunjuk Pelaksanaan :
1. Campur soda ke dalam air dan biarkan agak dingin.
2. Tambah pewarna kedalam 25 cc air dan tahan dulu.
3. Satukan semua minyak dan didihkan.
4. Tambahkan larutan kaustik soda kedalam minyak.
22
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
5. Tambahkan air berwarna sampai diperoleh warna yang diinginkan..
6. Aduklah sampai terjadi proses saponifikasi.
7. Tambahkan zaitun, vit E, minyak wangi, .
8. Tuangkan sabun ke dalam cetakan dan angin anginkan.
9. Potong kotak persegi dan biarkan mengering

Gambar dan komentar.

Metode ini menggunakan panci double boiler salah satu lebih


kecil dari yang lain. Panci yang lebih besar diisi dengan air
digunakan untuk memenasi panci di dalamnya.

Panaskan dahulu air yang ada dalam panci yang besar


kemudian panaskan minyak dan lemak sampai
600 C, lye sampai 700 C . Temperatur akan dicapai dengan
cepat maka persiapkan untuk bahan yang lain

Kemudian campur minyak dan lye, gunakan stick blender


untuk mempercepat reaksi saponifikasi. Apabila tidak ada stick
blender dapat digunkan mixer roti.

Aduklah campuran sampai kelihatan berat dan agak


mengental. Jika belum terjadi reaksi saponifikasi pengadukan
tidak dihentikan

23
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Lanjutkan sampai terjadi saponifikasi.

Perikasa campuran lebih dahulu untuk menguji terjadinya


proses saponifikasi. Pergunakan sendok atau alat lain, ambil
sedikit sabun dari panci. Apabila sabun yang menempel pada
sendok langsung mengering atau tidak menetes maka
saponifikasi sudah terjadi.

Masa campuran akan semakin mengental, jika dilanjutkan


dengan pemanasan beberapa menit lagi kandungan air dalam
masa akan menghilang maka sabun akan menjadi sangat
kering.

Tambahkan air untuk melarutkan sabun yang sudah mengalami reaksi


saponifikasi, panasi terus sampai masa kembali larut. Apabila perlu
gunakan mixer untuk membantu pelarutan, stick blender akan
mengakibatkan timbulnya busa yang banyak. Kecepatan pengadukan
60 – 80 rpm yang terbaik.

Apabila tidak dengan bantuan mixer atau blender panasi


dengan pemanasan medium dan biarkan semalaman sampai
masa campuran menjadi larut semua.

24
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Apabila menggunakan bahan untuk membuat sabun
transparan maka didapatkan gambar seperti ini. Massa
menjadi sangat jernih. Pada saat ini mulai memasukkan bahan
tambahan antara lain; ginseng, madu, susu dan AHA
kemudian baru dimasukkan pewarna dan pewangi dan
antioksidan.

Gambar disamping adalah sabun yang sudah mencair dan siap


dimasukkan dalam cetakan ( sabun sudah berbentuk jel,
dengan warna yang tidak transparan)

Tuangkan dalam cetakan dari kayu, tunggu sabun sampai


menjadi dingin dan keras, membutuhkan waktu 6 jam agar
sabun menjadi keras.

Potong sabun menjadi bagian yang lebih kecil untuk


melenjutkan proses berikutnya

Agar diperoleh sabun yang baik maka dilakukan prose aging


( pematangan ), juga untuk menyempurnakan reaksi kimia
dalam sabun. Aging berguna untuk menurunkan kadar air
dalam sabun. Diperlukan waktu aging selama 2 – 3 minggu,
maka sabun sudah siap digunakan.

Membuat sabun adalah seni ilmu kimia, kerajinan tangan dan bukan permainan. Hal yang paling perlu
diperhatikan adalah ;
1. Larutan sodium sangat berbahaya jika tidak diperlakukan dengan benar.

25
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
2. Jika membuat larutan sodium yang penting adalah menambahkan sodium ke air bukan sebaliknya air ke
sodium.
3. Jika membuat sabun, tambahkan larutan sodium ke dalam minyak bukan minyak ke dalam larutan sodium,
sabun akan rusak.
4. Tidak semua minyak wangi atau fraggrant akan menghasilkan sabun yang diinginkan, beberapa minyak
wangi menyebkan busa sabun berkurang dan yang lain menanmbah busa atau tidak memberikan reaksi
apapun terhadap busa.
5. Fragran oil, karena merupakan bahan sintetis menyebabkan sabun mengeras lebih cepat dari yang
seharusnya.

Bagian 6

Kandungan Tambahan Khusus

Kosmetik termasuk sediaan farmasi maka pembuatannya harus mengikuti persyaratan, keamanan,
dan kemanfaatan sesuai Undang-Undang Kesehatan serta Peraturan Pelaksanaannya (Permenkes Nomor 72
Tahun 1998). Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan, gigi,
dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya
dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan
penyakit. Jadi UU Kesehatan telah mengatur dan memperjelas bahwa kosmetik untuk merawat dan
memperindah penampilan bukan untuk terapi seperti obat.
Sabun dengan tambahan bahan khusus bisa digolongkan sebagai kosmetik dan obat, tergantung jenis dan
kadar zat berkhasiatnya. Kosmetik pemutih ( sabun withening) boleh dijual bebas sedangkan obat pemutih

26
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
harus dengan resep dan di bawah pengawasan dokter. Perbedaannya berdasarkan tingkat keamanan
penggunaan zat berkhasiatnya. Seperti kadar zat pemutih hidroquinon untuk kosmetik hanya diperbolehkan
dua persen, lebih dari itu harus diperlakukan sebagai obat, dan asam retinoat yang bersifat mengelupaskan
kulit hanya boleh dibawah pengawasan dokter.

A. Vitamin E ( tokoferol ).
Vitamin adalah vitamin yang larut dalam lemak, berupa cair, tahan terhadap suhu tinggi serta asam,
anti oksidan, mudah teroksidasi terutama jika ada lemak atau minyak yang tengik dan mudah rusak oleh sinar
ultra violet.
Vitamin E dapat mencegah adanya oksidasi dalam jaringan, menekan adanya oksidasi asam lemak tidak jenuh
maka membantu dan memperyahankan fungsi membran sel. Vitamin E berkhasiat, terutama dalam upaya
mengontrol aksi radikal bebas dengan sistem pertahanan anti oksidasi
Kulit merupakan lapisan terluar yang melindungi tubuh terutama dari radikal bebas, baik serangan fisik maupun
biologis. Radikal bebas tersebut juga melibatkan sinar ultraviolet dan radiasi ionisasi pada sel epidermal.
Untungnya, sel epidermis mengandung antioksidan seperti vitamin E, ubiquinin, vitamin C, glutation, enzim
superoksidase dismutase, katalase, glutation reduktase, dan glutation peroksidase. Antioksidan tersebut
mampu mengubah dan "memadamkan" potensi merusak dari radikal bebas.
Tidak mengherankan bila beberapa bahan kosmetik dilengkapi dengan vitamin C, atau vitamin E untuk
sabun kecantikan, tidak lain karena kedua vitamin tersebut mempunyai sifat antioksidan. Dengan begitu
banyaknya hal yang bisa dilakukan oleh vitamin E (dan atioksidan lain) dalam menjaga kesehatan, terutama
dalam melawan radikal bebas, jadikan sumber vitamin E sebagai santapan Anda.

B. Vitamin C.

Vitamin yang tergolong larut dalam air adalah viamin C dan vitamin B kompleks. Vitamin C dapat
berbentuk sebagai asam L – askorbat dan asam L – dehidroaskorbat, keduanya mempunyai keaktifan sebagai
vitamin C. Adalah vitamin yang sangat mudah rusak, mudah larut dalam air, mudah teroksidasi dan proses
tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi
akan terhambat jika vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, tau pada suhu rendah. Peranan vitamin C
adalah dalam pembentukan kolagen, sejenis komponen kulit yang dapat mempertahankan kekuatan dan
kelembaban kulit dan juga merupakan salah satu senyawa protein dalam pembentukan tulang rawan, kulit
bagian dalam disamping yang tidak kalah pentingnya adalah zat anti oksidan.

C. AHA ( Alpha hidroxy acid ).

Merupakan zat anti aging ( anti penuaan ) kelompok fruit acid tidak hanya mampu untuk mengelupas
jaringan kulit luar saja tetapi juga memperbaiki hubungan antar sel di dalam , mengelupas kulit mati tanpa
digosok yang akan mengurangi keriput dan membuat kulit lebih segar. Sebab AHA juga melembabkan kulit di
bawahnya dan merangsang terbentuknya sel baru. AHA hanya akan bekerja dengan baik untuk yang berusia 40
tahun kebawah, tetapi yang berusia diatas itu dapat menggunakan asam retinoat.

D. Whitening Agent ( zat pemutih ).

27
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Penggunaan zat aktif ini diatas 2% sudah tidak dianggap lagi sebagai kosmetik, atau sediaan tersebut
sudah dinamakan obat dan hal itu berarti sudah menjadi wewenang seorang dokter. Zat aktif sebagai pemutih
kulit yang biasa digunakan adalah hiroquinon, asam kojat , arbutin, vitamin C dan derivatifnya.
Akhir akhir ini, berkembang obat pemutih yang dapat merusakkan kulit yaitu merkuri ( air raksa ) pemilihan zat
ini karena pertimbangan harga dan efek perubahan yang cepat jika sediaan mengandung bahan tersebut.
Lebih baik memberdayakan diri sendiri untuk bersikap waspada seperti memilih kosmetik yang terdaftar agar
ada yang bertanggung jawab, jangan berharap kosmetik memiliki efek obat, bersikap curiga jika dikatakan
berefek instant, berhati-hati dengan klaim pertama kali pemakaian kulit menjadi kemerahan artinya kulit
menunjukkan tanda penolakan, jangan terkecoh dengan harga murah bisa-bisa bahan yang digunakan zat yang
dilarang meskipun efeknya menakjubkan, serta setiap individu memiliki sensivitas kulit berbeda-beda.

Bagian 7

Pewangi Dan Pewarna

A. Pewangi.

A.1. Essential oils versus Fragrance oils.


Sabun mengandung kurang lebih 0.8 – 2 % minyak wangi, sekarang ada kecenderungan untuk
menaikkan kekuatan aroma pada sabun, dengan cara menambah porsi pewangi dalam sabun. Hanya saja hal
yang membatasi pemakaian pewangi kimia karena efek samping terhadap dermatologi dan toxicologi yang
mana 35% pewangi kimia yang tersedia tidak dapat digunakan.
28
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Batasan berikutnya adalah beaya dan penampilan, pewangi kimia dengan harga tinggi hanya cocok
jika seseorang ingin mendapatkan manfaat yang berarti dan manfaat langsung untuk tubuhnya, misalnya untuk
pengobatan aroma terapi.
Esensial oil ( EO’S ), absolut oil dan resin oil merupakan cairan yang sangat kental, lebih mahal dan
lebih kuat dari fragrance oil ( FO’S). EO’s diekstraksi dari tanaman tetapi FO’s sintetik maka wajar kalau
harganya berbeda. Banyak FO’s yang cocok untuk pewangi sabun hanya dalam pemakaiannya mengakibatkan
‘seize’ ( permukaan sabun seperti membentuk lapisan sebelum masuk cetakan ) serta sabun menjadi sekeras
batu. EO’s lebih stabil karena dibuat dari minyak yang tunggal. Berikut ini adalah tabel 7.1. perbandingan
antara EO’s dan FO’s.
Tabel 7. 1. Perbandingan EO’s dan FO’s
EO’s Ekstrak tanaman FO’s Pewangi sintetik
Keuntungan 1. Aroma lebih kuat, tahan dalam sabun. 1. Aroma lebih bervariasi.
2. Mengandung zat tanaman yang 2. Tersedia lebih banyak.
menguntungkan. 3. Lebih ekonomis.
3. Reaksi lebih stabil selama saponifikasi. 4. Adonan aroma tersedia
4. Aroma per gram lebih kuat dibanding lebih banyak
FO’s
Kelemahan 1. Lebih mahal. 1. Mengandung ekstender
2. Menguap pada udara bebas dan alkohol.
3. Aroma yang ada terbatas. 2. Menyebabkan seize
4. Aroma dipilih menurut selera. pada sabun.
3. Tidak ada kandungan
tanaman yang
bermanfaat.
4. Aroma tidak awet.

Pada kasus EO’s pemakai akan mendapat apa yang dibayar. Jenis yang lebih murah dibuat dengan
ekstender yang cenderung menghasilkan produk lebih jelek dari yang diharapkan. Pemilihan yang mengandung
alkohol harus dihindari akan menyebabkan akibat yang serius pada sabun.

A.2. Keamanan dalam Penggunaan EO’s dan FO’s.


Berikut ini adalah hal yang perlu diikuti agar tidak terjadi problem yang serius dalam penggunaan
bahan pewangi ;
1. Jauhkan dari jangkauan anak – anak.
2. Selalu ikuti peringatan yang ada pada label. Peringatan akan berbeda untuk setiap jenis minyak pewangi.
3. Jaga minyak dalam tempat tertutup, simpan dalam tempat yang gelap dan dingin.
4. Janganlah memakan minyak ini seperti mengkonsumsi makanan.
5. Jangan menggunakan minyak yang tidak dilarutkan terlebih dahulu pada kulit, minyak pewangi FO’s dan
EO’s dapat dilarutkan dalam minyak tumbuhan ( Carriers ) dan jangan melarutkannya dalam air.
6. Jangan gunakan selama kehamilan kecuali dengan petunjuk dokter.

7. Minyak yang dikenal mengiritasi kulit adalah Allspice, Basil, Bitter almond, Cinnamon, Clove, Fir needle,
Lemon, Lemon grass, Melissa, Peppermint, Sweet fennel, Tea free, Wintergreen.
8. Penderita epilepsi harus mengindari produk tersebut.
9. Penderita darah tinggi harus menghindari Hyssop, Rosemary, Sage, Thyme.
10. Ujilah minyak pada kulit sebelum digunakan dengan melarutkannya sedikit pada minyak tumbuhan lalu
gunakan pada kulit tangan atas bagian dalam. Setelah delapan jam anda akan mendapat informasi jika
ada tanda alergi terhadap minyak tertentu akan muncul tanda merah dan iritan ke kulit.
11. Ketika sedang menggunakan minyak pada kulit hindari kontak langsung dengan sinar matahari.
12. Hindarkan minyak dari mata dan membran mucous, gunakan di luar saja. Apabila terjadi kontak dengan
mata bilas dengan air yang banyak.
A.3. Minyak yang Tahan Banting.

29
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
A.3.1. Minyak Wangi Tahan Saponifikasi.
Berikut ini adalah daftar pewangi yang tahan terhadap proses saponifikasi.
Almond, Cinnamon, Citronella, Cloves, Eucalyptus, French Lavender, Jasmine, Lemon, Musk, Orange, Patchoulli,
Peach, Pennyroyal, Peppermint, Rose, Sage, Vanilla.
Dan selanjutnya adalah fragran yang biasa digunakan untuk membuat sabun tradisionil ; Apple, Lilac, Pine,
Rose Geranium, Sandal Wood Strawberry dan Ylang ylang.

A.3.2. Fiksatif, manakala dipakai.


Apabila membuat sabun tetapi tidak menggunakan Eo’s dan FO’s maka dapat dipakai bahan yang
fiksatif yang dapat menyetabilkan pewangi dalam sabun. Bahan tersebut diantaranya ; Balsam of Peru,
Benzoin, Cedarwood, Cloves, Lemon Peel, Myrrh, Orange Peel, Orris Root, Patchouli, Sandal wood, Storax Oil,
Tangerme Peel dan Vertivert.
Bahan diatas lebih sulit diperoleh tetapi dapat dicari di suplier kimia. Di ibukota propinsi bahan tersebut
biasanya tersedia.

A.3.3. Gangguan kesehatan akibat fragrans.


Berikut ini adalah beberapa efek samping penggunaan fragran;
1. Berbagai penyakit kulit seperti dermatitis, bisa dalam bentuk alergi atau kontak toksik dermatitis (penyakit
kulit yang hingga kini makin meningkat trennya di dunia dan sulit disembuhkan).
2. Gangguan saluran pernapasan, termasuk asma, rhinitis (peradangan hidung), bronkitis, dan sinusitis.
3. Gangguan sistem saraf, mulai dari yang ringan seperti sakit kepala dan migren sampai kelumpuhan fungsi
saraf tertentu.
Tak berhenti di situ, asap dan bau harum produk lilin wangi bisa berbahaya bagi anak-anak dan ibu
hamil. Masalahnya asap tersebut mengandung bahan beracun seperti VOC, PAH, plasticizer, dan phthalat

B. Colorant (Pewarna ).
Bahan pewarna yang dicampurkan dalam pembuatan sabun dapat dikategorikan dalam pewarna
sintetik organik, pewarna alami dan pewarna pigmen anorganik. Berikut adalah tabel 7.2. yang merupakan
bagan pembagian colorant atau pewarna yang digunakan secara umum.
Sangat luas sekali pemilihan bahan pewarna yang terbaik adalah pewarna yang tidak menimbulakan efek
samping terhadap pengguna atau gunakan pewarna alami seperti beta karoten, karthamin, kochineal, asam
karminat dan lainnya.
Sabun yang menggunakan pewarna agar memperhatikan formula sabunnya, agar dalam penentuan warna
sabun agen pewarnanya tidak berinteraksi dengan bahan minyaknya. Jika menngunakan malam tawon, wheat
germ oil, susu atau minyak zaitun prosentasi tinggi ( dan jangan lupa bahwa EO’s dan FO’s juga mempengaruhi
warna ) sabun basenya akan terkesan berwarna kuning.
Tabel 7.2. Pembagian colorant ( pewarna ).
Pewarna Sintetik Dyes
Lake
Pigmen Organik

Pewarna Alami
Agen Pewarna
Pigmen Anorganik Pigmen Ekstender
Pigmen Pewarna
Pigmen Putih

30
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Pigmen Pearlescent
Bubuk Polymer
Pigmen Fungsional Baru

Penting untuk diingat bahwa warna minyak akan berinteraksi dengan agen pewarna ( colorant ).
Misalnya jika memakai ultra marine violet dalam minyak base kuning akan dihasilkan sabun dengan warna
hijau. Maka uji coba pewarna dengan kombinasi minyak adalah pengalaman yang paling penting dalam
pengetahuan warna produk sabun. Berikut ini adalah catatan yang perlu untuk mewarna ;
1. Pewarna bekerja dengan dua cara, melarut dan menyebar ( dissolution dan dispersion ). Pewarna yang
bekerjanya menyebar sebaiknya dicairkan dalam air hangat lebih dahulu, air sebagai cariers (pembawa)
untuk menyebarkan pewarna.
2. Apabila bekerja dengan ultra marine atau oksida tambah ¼ sampai ½ sendok pigmen dalam air hangat,
jika dengan FD&C dan D&C Tambah 15 cc pada air hangat.
3. Aduklah sampai pewarna larut dalam air, pewarna dapat dipakai kapan saja.
4. Apabila sudah terbiasa bekerja dengan pewarna, masukkan pewarna dengan pipet. Kemudian aduklah
sampai homogen. Teknik itu akan dapat digunakan untuk mengontrol intensitas warna.

Daftar Pustaka

1. Kembali ke alam oleh Intisari.


2. Minyak Goreng oleh F.G. Winarno.
3. Penyembuhan dengan menkudu oleh H.M.Hembing.W
4. Tanaman Obat Keluarga 1 oleh Intisari.
5. Tanaman Obat Keluarga 2 oleh Intisari.
6. Teknik pembuatan kosmetika dan tip kecantikan oleh Eddy Tano.

31
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
7. Ilmu Pangan oleh K.A.Buckle dkk.
8. Cosmetic and Toiletries oleh Wilfried Umbach.
9. Teknologi Pembuatan sabun oleh Asdi. A.M. Marzuki. S. Mr.
10. The manufacture of soaps, other detergent and glycerine oleh Edgar Woollattt.
11. Perfumery Technology oleh F.V. Wells dan Marcel Billot.
12. New Cosmetic Science oleh Takeo Mitsui.
13. Intisari on the NET.

Lampiran 1.
SIFAT SIFAT ASAM LEMAK

ASAM LEMAK SIFAT YANG TERJADI:

Lauric Acid Hard bar, cleansing, fluffy lather

Linoleic Acid Conditioning

Myristic Acid Hard bar, cleansing, fluffy lather

Oleic Acid Conditioning

Palmitic Acid Hard bar, stable lather

Ricinoleic Acid Conditioning, fluffy stable lather

Stearic Acid Hard bar, stable lather

SIFAT – SIFAT MINYAK:


S - Useful as a superfatting oil
M - Moisturizing
R - Rich in protein and/or vitamins
H - Humectant (attracts moisture to your skin...honey also does this)

Almond Oil (Sweet) Flax/Linseed* Palm Oil


Oleic 64-82 % Oleic 14-39% Palmitic 43-45%
Linoleic 8-28% Linoleic 7-19% Oleic 38-40%
Palmitic 6-8% Palmitic 4-9% Linoleic 9-11%
Iodine 93-106 Stearic 2-4% Stearic 4-5%
S, M, R Linolenic 35-66% Iodine 45-57
Iodine: 105-115

Apricot Kernel Oil* Grapeseed Oil Palm Kernel Oil


Oleic 58-74% Linoleic 58-78% Lauric 47%
Linoleic 20-34% Oleic 12-28% Oleic 18%
Palmitic 4-7% Palmitic 5-11% Myristic 14%
Iodine 92-108 Stearic 3-6% Palmitic 9%
S, M, R Iodine 125-142 Iodine 37

Avocado Oil Hazelnut* Peach Kernel*


Oleic 36-80% Oleic 65-85% Oleic 55 - 75%
Palmitic 7-32 % Linoleic 7-11% Linoleic 15-35%
Linoleic 6-18% Palmitic 4 - 6% Palmitic 5-8%
Stearic 1.5% Stearic 1-4% Iodine: 108-118
Iodine 82-90 Iodine: 90-103
S, M, R

Babassu Oil* Hemp Oil Rice Bran*


Lauric 50% Oleic 12% Oleic 32 - 38%
Myristic 20% Linoleic 57% Linoleic 32 - 47%
Palmitic 11% Palmitic 6% Palmitic 13-23%
Oleic 10% Stearic 2% Stearic 2-3%
Stearic 3.5% Linolenic 21% Linolenic 1-3%

32
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Iodine 10-20 Iodine: 166.5 Iodine: 105-115
S, M

Canola/Rapeseed Oil Jojoba Oil (liquid Safflower Oil


Oleic 32% wax) Linoleic 70-80%
Linoleic 15% Oleic 10-13% Oleic 10-20%
Palmitic 1% Iodine 80-85 Palmitic 6-7%
Iodine 105-120 S, M, H Iodine 86-119

Castor Oil Kukui Nut Oil Sesame Oil


Ricinoleic 90% Linoleic 42% Linoleic 39-47%
Linoleic 3-4% Oleic 20% Oleic 37-42%
Oleic 3-4% Palmitic 6% Palmitic 8-11%
Iodine 82-90 Iodine 155-175 Stearic 4-6%
S, M, H S, M Iodine 105-115

Cocoa Butter Lard Shea (Karite)


Oleic 34-36% Oleic 46% Butter
Stearic 31-35% Palmitic 28% Oleic 40-55%
Palmitic 25-30% Stearic 13% Stearic 35-45%
Linoleic 3% Linoleic 6% Linoleic 3-8%
Iodine 33-42 Myristic 1% Palmitic 3-7%
S, M Iodine 43-45 Iodine 55-71
S, M, R

Coconut Oil Macadamia Nut Oil Soybean Oil


Lauric 39-54% Oleic 54-63% Linoleic 46-53%
Myristic 15-23% Palmitic 7-10% Oleic 22-27%
Palmitic 6-11% Stearic 2-6% Palmitic 9-12%
Oleic 4-11% Linoleic 1-3% Stearic 4-6%
Stearic 1-4% Iodine 73-79 Iodine 124-132
Linoleic 1-2%
Iodine -<10

Corn Oil Mango Oil Sunflower Oil


Linoleic 45-56% Oleic 34-56% Linoleic 70%
Oleic 28-37% Stearic 26-57% Oleic 16%
Palmitic 12-14% Palmitic 3-18% Palmitic 7%
Stearic 2-3% Linoleic 1-13% Stearic 4%
Iodine 103-130 Iodine 55-65 Iodine 119-138

Cottonseed Oil Neem Tree Oil* Tallow


Linoleic 52% Oleic 50% Oleic 37-43%
Oleic 18% Palmitic 18% Palmitic 24-32%
Palmitic 13% Stearic 15% Stearic 20-25%
Stearic 13% Linoleic 13% Myristic 3-6%
Iodine 80 Iodine 84-94 Linoleic 2-3%
Iodine 43-45

Emu Oil Olive Oil Wheat Germ Oil


Linoleic 14% Oleic 63-81% Linoleic 55-60%
Myristic 0.4% Palmitic 7-14% Oleic 13-21%
Oleic 50% Linoleic 5-15% Palmitic 13-20%
Palmitic 21% Stearic 3-5% Stearic 2%
Stearic 9% Iodine 79-95 Iodine 125-135
Iodine 75 H

Lampiran 2
Karakter Sabun Dari Tabel Minyak
33
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Tabel dibawah ini untuk mencari minyak dan lemak untuk melihat karakter apa yang disberikan terhadap sabun

Creates fluffy Creates stable Creates conditioning


Oil/Fat Creates hard bar Produces quick trace
lather lather bar
Almond Oil NO NO YES YES NO
Apricot Kernal Oil NO NO YES YES NO
Babassu Oil YES YES NO NO YES
Borage Oil NO NO YES YES NO
Calendula Oil NO NO YES YES NO
Canola Oil NO NO YES YES NO
Castor Oil NO NO YES YES YES
Cocoa Butter YES NO YES YES YES
Coconut Oil YES YES NO NO YES
Corn Oil NO NO YES YES NO
Cottonseed Oil NO NO YES NO NO
Evening Primrose Oil NO NO YES YES NO
Hazelnut Oil NO NO YES YES NO
Hemp Seed Oil NO NO YES YES NO
Jojoba Oil NO NO YES YES NO
Kukui Nut Oil NO NO YES YES NO
Lanolin YES NO NO YES YES
Lard YES NO YES YES YES
Macadamia Nut Oil NO NO YES YES NO
Neem Oil NO NO YES YES NO
Olive Oil NO NO YES YES NO
Palm Kernel Oil YES YES NO NO YES
Palm Oil YES NO YES NO YES
Peanut Oil NO NO YES YES NO
Safflower Oil NO NO YES YES NO
Sesame Oil NO NO YES YES NO
Shea Butter YES NO YES YES YES
Soybean Oil(veg.) NO NO YES YES NO
Soybean Oil(shortening) NO NO YES YES NO
Sunflower Oil NO NO YES YES NO
Tallow YES NO YES YES YES
Wheat germ Oil NO NO YES YES NO

Lampiran 4

4. SABUN GLISERIN

How to make M&P Glycerin Soap


Approximitely 1/4 of Castor oil as base oil is used to make Glycerin Soap. To make the soap clear, the soap is needed sugar and
alcohol. Glycerin is not a crucial ingredient to make your soap clear; however, glycerin is good for your skin because it attracts
moisture to your skin.

What kind of Alcohol you will need is:


Any kind of alcohol should be worked to make your soap clear; however, the higher percentage of alcohol you use, the better
results you have. If you pour 70% alcohol into your soap mixture, the mixture has app. 30% of excessed water than using 99%
alcohol; as a result, your soap become softer than you expected. I recommend that you'd better use 91-99% alcohol. The more
alcohol contains in your soap , the more clearer your soap turn out.

What kind of Water you will need is:

34
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
Purified or disttiled Water may be the best to make soap, but you can use spring water. I do not recommend top water because
some kind of chemical and ions contain in the water. Cloudness of glycerin soap is able to be caused by quality of the water,
too.

Is Glycerin Soap NOT crystal clear?!


It depends on what kind of oils you choose and how much opaque oils you are working with. Some of my recipes that include
stearic acid will turn out clearer soap than the other recipes without using stearic acid.
Even thought you choose the recipe that includes stearic acid, the result of your soap is not clear like glass. To be exact, it looks
like ice cubes or Nata de coco; however, if you color your soap, the soap is transparant enough, and you can look through over
there ;

Recipe #1
You can use misshapened soap to make transparent soap.
a. Crush or Mill misshapened soap or bar soap into small peices as much as you can.
b. Weight out 550g of milled soap, and Melt it with 250g of water completely.
c. Add 100g of glycerin into the mixture and Stir.
d. Add suger water (100g sugar & 50g water) into the melted soap and Stir
e. Add 100g of alcohol, Storke a few time and Cover it up.
f. Leave for a while until the mixture get clear.
g. Pour into your mold. It is ready to use when it harden.

Recipe #2
A way of rebatching mis-shaped soap or milled soap to make transparant soap

Please make lye soap first.


a. Make Lye Soap first as usual.
b. Next day or a few days later, CUT the soap into bars and Mill some of the soap
c. Weigh out milled soap, and Melt with water.
d. Add suger water into the melted soap and STIR
e. Add Glycerine into the mixture and Stir
f. Add Alcohol or Vodka into the mixture and STIR until the mixture become clear.
g. Cover for a while not to evaporate any alcohol
h. Set the soap for 3-4 weeks to cure.

Lye Soap

85g NaOH
180 ml Distilled Water or Spring Water
170g Castor Oil
170g Coconut OIl
142g Palm Oil

To make transparent soap using milled soap

500g of milled soap


220-240 g Suger Solution (Suger and Water 50/50)
110-120 g Glycerin
110-120 g Alcohol such as Vodka or Isopropyl rubbing alcohol.

Recipe #3.... Basic Recipe

(A) Pour the NaOH into the water and Stir until dissolved. Cool down around 60*C.
(B) Heat up the oils to 60*C, and pour (A) into (B) little by little.
(C) Stir until it traces.
The same process as making lye soap up to here! –
(D) Pour Glycerin and Sugar Water and heat up at 75-80*C. Keep warm at 75-80*C for a few hours.
(E) Pour alcohol and stir a few times. Cover the lid not to evaporate alcohol for a while.
(F) If the mixture become transparent, pour into mold and cure for a few weeks.

Recipe#3-1
(A) Lye Solution: NaOH 120g, water 250g
(B) Oil Blend: Palm 400g, Coconut Oil 160g and Castor oil 260g
Glycerin 160ml, Sugar water(Sugar160g, water 160g), Alcohol 320ml

Recipe#3-2
(A) Lye Solution: NaOH 119g, water 250g
(B) Oil Blend: Palm 260g, Coconut Oil 260g and Castor oil 260g
Glycerin 160ml, Sugar water(Sugar160g, water 160g), Alcohol 320ml

Recipe #4 .... Junko's Glycerin Soap


(A) Pour the NaOH into the Water and stir it dissolved. Cool Down to app. 65- 71*C/150-160*F
(B) Heat up the oils to 60-65*C/140-150*F.

35
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id
(C) Pour (A) into (B) little by little and stir until it traces.
(D) Melt the stearic acid, Pour into the mixture and Stir well.
(E) Keep warm at 71-82*C/160-180*F for a few hours until the mixture become gel.
(F) Add Glycerin and Hot Sugar Water (the same or the higher temp. of the mixture)
(G) Pour the alcohol, Stir a few times and Cover up for a while.
(H) Repeat the (G) until the soap become clear. Wait for one or two weeks to cure!

Recipe #4-1 Coco & Castor


(A) Lye Solution : NaOH 9.5oz/269g, Water 30oz/850g
(B) Oil Blend: Coconut Oil 40oz/1134g, Castor Oil 5oz/142g
(D) Stearic Acid 8oz/226.7g
(F) Glycerin 16oz/454g, Sugar Water (Suger50% & Water50%) app. 8 cups.
(G) 91-99% Isopropyl Rubbing Alcohol or any kind of alcohol 16oz/454g

Recipe #4-2 Coco, Palm & Castor


(A) Lye Solution : NaOH 8.5oz/241g, Water 30oz/850g
(B) Oil Blend: Coconut 20oz/567g, Palm 20oz/567g, Castor 5oz/142g
(D) Stearic Acid 8oz/226.7g
(F) Glycerin 16oz/454g, Sugar Water (Suger50% & Water50%) app. 8 cups.
(G) 91-99% Isopropyl Rubbing Alcohol 16oz/454g

Recipe #4-3 Coco, Palm, Olive & Castor


(A) Lye Solution : NaOH 8.5oz, Water 30oz
(B) Oil Blend: Coconut 20oz/567g, Palm 10oz/283.4g, Olive 10oz/283.4g, Castor 5oz/142g
(D) Stearic Acid 8oz/226.7g
(F) Glycerin 16oz/454g, Sugar Water (Suger50% & Water50%) app. 8 cups.
(G) 91-99% Isopropyl Rubbing Alcohol 16oz/454g
Recipe #5 .... Junko's Opaque Soap.

I used Opaque Soap to make Rose soaps, Caramel soap etc. in my Showrooms.
(A) Conbain the NaOH and the water and Stir until dissolved. Cool down around 60*C.
(B) Heat up the Oils around 65*C, and pour (A) into (B) little by little.
(C) Stir until it traces.
(D) Heat up the mixture, and when it reaches to 82-94*C, add melted Stearic Acid and stir well.
(E) Keep warm at 75-80*C for a few hours.
(F )Pour Glycerin and Sugar Water into the mixture, and stir well.
(G) Pour the mixture into mold and cure for 2 weeks.

Recipe #5
(A) Lye Solution : NaOH 142g Water 300g
(B) Oil Blend : Coconut Oil 640g
(D) Stearic Acid : 160g
(E) Solvents : Glycerin 160ml
(F) Sugar Syrup : Sugar 160g Water 80ml

Recipe #6 .... Junko's Honey Face Soap


(A) Melt 450-500g of M&P Glycerin Soap.
(B) Add honey tbsp1/2-1 チ AGlycerin tbsp4 チ AVitamin E Oil tsp1 チ AGSE tsp1.
(C) Add your favourite fos and/or eos.
*(B) If you want to add more honey ( app. tbsp1-2), you do not need to add glycerin at all.

Recipe #7 .... Junko's Green Tea Body & Face Soap


(A) Melt 450-500g of M&P Glycerin Soap.
(B) Add honey tsp1 チ AGreen Tea Powder (Maccha) tsp1/4 チ AGreen Tea Extract app.10 drops
(C) Add your favourite fos and/or eos.
*(B) Real Japanese Green Tea Powder contains Vitamin E much more than other teas.
If you cannot find the real Green Tea powder, add Vitamin E oil a little into your soap

36
www.sabunbening.biz
duraposita@yahoo.co.id

You might also like