Professional Documents
Culture Documents
4. V
N
nya di dapat.
Agar lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
I
1
= 6
0
I
2
= 4
0
Z
1
= 4
Z
2
= 5 (J5)
Z
3
= 2 (-2J)
Berpatokan pada V
1
( )
( )
( ( ))
() . . . . persamaan 1
Berpatokan pada V
2
( )
( )
( )
()
()
() . . . . persamaan 2
- Teorema super posisi
Teorema
ini berbeda dengan teorema-teorema sebelumnya. Pada teorema ini
hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana rangkaian linier adalah
suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx,
dimana k = konstanta dan x = variabel. Dalam setiap rangkaian linier dengan
beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus dapat dihitung dengan cara :
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/
bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/
bebas lainnya diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas
maka dengan teorema superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang
dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika
terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi
menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya.
1
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Berpatokan pada satu sumber
Tentukan arah arus
Menghitung besar arus pada masing-masing beban
1
Di ambil dari buku RANGKAIAN LISTRIK (REVISI) karya mohamad rhamdhani.
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Berpatokan pada V
A
, V
B
dishort
2. Berpatokan pada V
B
, V
A
dishort
3. Besar arus mengalir tiap cabang
Jika I
1
> I
1
maka I
1
- I
1
, I
2
- I
2
, I
3
+ I
3
.
Contoh soal :
1. Tentukan besar I
1
, I
2
dan I
3
Diketahui :
Z
1
= 5j, Z
2
= -2j, dan Z
3
= 4.
0 0
0 10 _ 0 5 Z = Z =
B A
V V
Ditanya :
Berapakah besar I
2
yang mengalir pada rangkaian tersebut ?
Jawab:
Loop 1. Loop 2.
Bentuk Matriks persamaan 1 dan persamaan 2 sebagai berikut :
(
Z
Z
=
(
+
0
0
2
1
0 10
0 5
2 4 4
4 5 4
I
I
j
j
) 1 ......( 0 5 4 . ) 5 4 (
0 4 . ) 5 4 ( 0 5
0 4 . 4 . 5 . 0 5
0 . . .
0
0
2 1
2 1
0
2 1 1
0
3 2 3 1 1 1
Z = +
= + + Z
= + Z
= +
=
I j I
I j I
I I j I
Z I Z I Z I V
V
A
) 2 ........( 0 10 ) 2 4 ( 4 .
0 ) 2 4 ( 4 . 0 10
0 4 . 4 . ) 2 .( 0 10
0 . . .
0
0
2 1
2 1
1 2 2
0
3 1 3 2 2 2
Z = +
= + Z
= + Z
= +
=
j I I
j I I
I I j I
Z I Z I Z I V
V
B
Dari persamaan matriks diatas, dapat kita peroleh besar I
2
.
0 0
0
0
2
2
99 , 341 61 , 3 _ _ 01 , 18 45 , 3
19 , 50 62 , 15
2 , 68 85 , 53
12 10
50 20
16 ) 2 4 )( 5 4 (
) 5 )( 4 ( ) 10 )( 5 4 (
2 4 4
4 5 4
0 10 4
0 5 5 4
Z Z =
Z
Z
=
+
=
+
+
=
(
+
(
+
+ +
=
atau I
j
j
j j
j
j
j
j
j j
I
Daftar pustaka
Sumber :
Dosen Rangkaian Listrik 2 , Faried wadjdi.M Pd. M.M