You are on page 1of 15

Gerakan Sholat dan Kesehatan

Saturday, December 5, 2009 by deltapapa Tahukah Anda kalau gerakan-gerakan anggota badan kita pada saat sholat sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh? Berikut ini sekelumit manfaat tersebut di antara manfaat-manfaat lainnya: Sebuah studi ilmiah di Malaysia mengungkap manfaat dari ibadah shalat, tidak hanya meningkatkan iman seseorang, tapi melakukannya dengan gerakan yang benar juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik, termasuk menyembuhkan disfungsi ereksi. Penelitian ini diketuai Kepala Biomedical Engineering Department di Universitas Malaya, Prof Madya Dr Fatimah Ibrahim beranggotakan Prof. Dr. Wan Abu Bakar Wan Abas dan Ng Siew Cheok. Menurut Fatimah Ibrahim, berdasarkan hasil studi mereka menemukan shalat dapat membantu pasien penderita disfungsi ereksi. Dari hasil studi peneliti sebelumnya Marijke Van Kampen, Dr. Fatimah mengatakan olahraga untuk otot bawah panggul bisa memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi gejala penyakit disfungsi ereksi. Dr. Fatimah mengatakan, gerakan shalat juga bisa mengurangi derita sakit punggung, terutama bagi ibu hamil. Studi itu dilakukan dengan melibatkan pasien penderita sakit punggung biasa dan ibu hamil dari komunitas Melayu, India dan China. Posisi Rukuk Kajian akan dilakukan atas gelombang otak yang dihasilkan ketika Salat pada setiap posisi seperti rukuk, sujud, Itidal dan duduk saat tahiyat. Dalam kajian ini isyarat otak subjek Muslim yang bershalat direkam dan dianalisis, di mana dua kajian saintifik dilakukan yaitu pada perobahan isyarat otak saat tumaninah dan kesan shalat kepada isyarat otak. Hasilnya, kata Siew Cheok, didapati shalat menghasilkan keadaan tenang kepada otak manusia dan menunaikan shalat amat baik dalam mengekalkan tahap kestabilan mental dan emosi seseorang. Posisi rukuk dan sujud bisa digunakan sebagai terapi, karena gerakan itu membuat tulang belakang menjadi rileks dan mengurangi tekanan pada syaraf tulang belakang. Dalam penelitian Prof Dr Wan Azman Wan Ahmad, konsultan spesialis jantung di UM Medical Centre, menemukan bahwa detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga 10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut kaki menyentuh tanah. Tahajjud Sebelum temuan ini, Dr. Mohammad Sholeh asal Indonesia melakukan penelitian hubungan shalat tahajjud dan dampaknya bagi kesehatan.

Penelitian menunjukkan, shalat tahajjud yang dilakukan secara ikhlas dan kontinyu, ternyata mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural. Memang Sang Pencipta Maha Tahu dan kalau Alloh menciptakan dan memerintahkan hambanya pasti ada kasiat dan manfaatnya bagi yang menunaikan dan menjalankan Perintahnya. Memang Islam Is the Best.

APA HUBUNGAN SHOLAT DENGAN KESEHATAN FISIK, MENTAL, KECERDASAN, DAN KOMUNIKASI SPIRITUAL ?
Posted by Armhando Togatorov On 0 komentar APAKAH HUBUNGAN SHOLAT DENGAN KESEHATAN FISIK, MENTAL, KECERDASAN, DAN KOMUNIKASI SPIRITUAL? SHOLAT UNTUK PENGOBATAN DAN KESEHATAN Selain melaksanakan perintah agama, mengobati kerinduan jiwa pada sang Pencipta, sholat juga punya efek yaitu menyehatkan tubuh. Seorang pakar ilmu pengobatan tradisional, Prof H Muhammad Hembing Wijayakusuma, telah melakukan penelitian yang mendalam tentang hal itu. Hasil penelitian itu disebarkannya kepada umat Islam, baik melalui media massa maupun buku yang berjudul Hikmah Sholat untuk Pengobatan dan Kesehatan. Bahkan, duduk Tasyahud diyakini bisa menyembuhkan penyakit tanpa operasi.

Apa hubungan sholat dengan kesehatan ? menurut Hembing, setiap gerakan-gerakan shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan dan punya pengaruh pada bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah ringkasan yang bermanfaat untuk mengetahui tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai aktivitas spiritual. 1. Berdiri tegak dalam sholat

Gerakan-gerakan sholat bila dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang menyehatkan juga mampu mencegah dan meyembuhkan berbagai macam penyakit. Hembing menemukan bahwa berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh. 2. Rukuk Rukuk juga sangat baik untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang tungging. Dengan melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan mengendurkan saraf-saraf yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan bila kita menjalankan sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari semalam. Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini sebanyak 17 kali. 3. Sujud Belum lagi gerakan sujud yang setiap rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali. Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otototot itu akan menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat pembuluh darah dan urat-urat getah bening terpijat dan terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu kerja jantung dan menghindari mengerutnya dindingdinding pembuluh darah. 4. Duduk tasyahud Duduk tasyahud akhir atau tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ seks. 5. Salam Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah ibadah agama bukan olahraga. HUBUNGAN SHOLAT DENGAN FISIK

Shalat memang suplier rohani dan pemompa mental. Tanpa shalat, jiwa manusia mungkin saja tak mampu menanggung beban dalam menjalani hidup. Bagi orang yang kerap mengalami penderitaan, shalatlah yang menjadi tempat menumpahkan segala permasalahan, menjadi kesempatan mengadu dan waktu mencurahkan harapan. Bagi seorang pejuang, seorang juru dakwah, shalat juga yang menjadikannya kuat memikul semua masalah dan tantangan yang menghadangnya. Bersyukurlah kita, Allah SWT mewajibkan shalat lima waktu sehari. Dalam lima kesempatan itu artinya, kita memperoleh masukan energy baru. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang merasakan nikmatnya shalat. Mungkin kita pernah mendengar Rasulullah bersabda, Berapa banyak orang yang menegakkan shalat hanya memperoleh letih dan payah ( HR Nasai ). Shalat yang digambarkan Rasul dalam hadits tersebut, bukan hanya shalat yang bisa menjadi penyegar bagi jiwa. Shalat yang hanya bersifat ritual dan tidak memberikan kenikmatan bagi pelakunya. Shalat yang hanya gerakan fisik yang senyap dari kedamaian batin. Salah satu syarat yang dapat memberi pencerahan batin,biasa disebut dengan khusyu. Khusyu menurut Imam Ghazali adalah hudhurul qalbi kehadiran hati, konsentrasi, rasa tunduk, pasrah dan penghormatanyang tinggi kepada Allah SWT. Amirul mukminin Umar ra mengatakan, Khusyu itu bukan menundukkan kepala, tapi khusyu itu ada di dalam hati. Al Quran menyebutkan khusyu itu adalah tanda pertama orang-orang yang beruntung. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu oranorang yang khusyu dalam shalatnya. (QS. Al Mukminun: 1-2). Tidak sedikit orang yang sulit menghadirkan kekhusyuan dalam shalatnya. Kita begitu dan nyaris tidak percaya, bila sahabat Rasulullah Ali rejustru melaksanakan shalat untuk menghilangkan rasa sakit ketika mata panah akan dicabut dari tubuhnya. Orang yang belum biasa bekerja berat, akan merasa sangat sulit bekerja mencangkul dan mengolah sawah. Tangannya mungkin akan lecet, kulitnya terbakar oleh terik matahari dan seluruh tubuhnya terasa linu, itu dalam konteks pekerjaan fisik. Keadaannya tidak jauh berbeda dengan konteks pekerjaan batin. Khusyu adalah pekerjaan batin, orang yang tidak terbiasa khusyu, dekat, pasrah, tunduk pada Allah di luar shalat, akan sulit menghadirkan kekhusyukan di dalam shalat. Khusyu di dalam shalat sangat terkait dengan khusyu di luar shalat. Kalau hati tidak pernah hidup, tidak ada link hubungan dengan Allah di luar shalat, tentu sulit menjalin hubungan yang baik hanya dalam shalat. Bagaimna kita merasakan nikmatnya bertani, mencangkul tanh, seperti yang dirasakan para petani, kalau kita sebelumnya jarang melakukan pekerjaan tersebut,? Begitu lebih kurang gambarannya, itulah rahasianya kenapa kita sulit khusyu. Khusyu kepada Allah tidak hanya dengan menyebut

Subhanallah, Alhamdulillah atau Allahu Akbar. Khusyudiwujudkan dengan hati yang senantiasa berhubungan denagn Allah, meskipun lidah tidak menyebut nama Allah. Melihat ciptaan Allah, hati merasakan kebesaran Allah. Melihat peristiwa apapun semakin menyuburkan ingatan kepada Allah. Mendapat nikmat, hati mengatakan, Syukur Allah tidak menjadikan aku menderita. Hati tersentuh dan malu bila melakukan ketidaktaatan. Bila ditimpa musibah, hati mengatakan, Mungkin saya berdosa pada Allah. Sikap sikap seperti itulah yang semakin menambah kedekatan hatidengan Allah SWT. Itulah yang dimaksud dalam firman-Nya, Mereka yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk dan berbarung. Itulah sebabnya para ahli ibadah mengatakan, aku merasa damai meskipun sendiri. Kenapa? Karena mereka dalam kondisi terus berdzikir dengan melihat semua fenomena alam dan hatinya mengingat Allah Jalla Waala. Ibarat orang yang sayang dan rindu kepada kekasihnya, setiap barang kepunyaan kekasihterlihat di depan mata membuat hati ingat dan terkait dengan kekasih. Kalau sudah ada benih khusyu di luar shalat, maka saat berwudhu pun sudah khusyu. Seorang muslim harus berusaha menghidupakan kedekatan hatinya denagan Allah, kapan pun dan dimanapun. Tokoh ulama Mesir Hasan Al Banna menyifatkan karakter seorang mujahid adalah bukan orang yang tidur sepenuh kelopak matanya, dan tidak tertawa selebar mulutnya. Maksudnya itu menggambarkan suasana keseriusan dan kesungguhan orang yang berjuang di jalan Allah. Apa rahasia dibalik kesungguhan dan keseriusan itu? Dalam shalat mereka sangat membesarkan dan mengagungkan Allah. Di luar shalat mereka juga tetap membesarkan Allah, hidup sesuai syariat, menjauhkan diri dari kemungkaran dan maksiat. Maka Allah akan menaungi mereka, sebab ada hubungan sangat erat antara shalat dan perilaku-perilaku sosial. Merekalah yang dimaksud dalam sabda Rasulullah, Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan menyempurnakan hubungan-Nya dengan orang tersebut. ( HR. Hakim ) HUBUNGAN SHOLAT DENGAN MENTAL & KECERDASAN Ibadah shalat adalah ajaran agama yang diwahyukan dari Allah kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu ibadah shalat pasti mempunyai banyak hikmah didalamnya. Kalau kita pelajari al-Quran dan as-Sunnah maka akan kita temukan penjelasan tentang hikmah dari pelaksanaan ibadah shalat, diantaranya yaitu pengaruh pelaksanaan terhadap kesehatan mental manusia. Dengan shalat manusia menyerahkan diri kepada-Nya, hal ini akan membantu dalam meredakan ketegangan emosi manusia, karena seorang mukmin mempunyai keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doanya dan memecahkan problem-roblemnya, memenuhi berbagai macam kebutuhannya dan membebaskan diri dari kegelisahan dan kerisauan yang menimpanya. Menghadap kepada Allah melalui shalat dan berdoa kepada-Nya dengan harapan dikabulkan akan menimbulkan

otosugesti yang akan meredakan ketegangan emosi dan kegoncngan jiwa yang terjadi pada manusia. Fungsi shalat yaitu : 1. Shalat sebagai sebagai pengobat gangguan jiwa dan penyakit jiwa, 2. Fungsi ibadah shalat sebagai pembinaan kesehatan jiwa, dan 3. Fungsi shalat sebagai pencegah gangguan dan penyakit jiwa. Sesungguhnya pelaku ibadah itu mengira telah menegakkan shalat (seutuhnya), padahal tidaklah dicatat baginya (oleh malaikat Raqib [pencatat amal baik]), kecuali setengah shalat, atau sepertiganya, atau seperempatnya, atau seperlimanya, sampai sepersepuluhnya. (HR. Ahmad dan Abu Daud). Anda sering menunaikan shalat, bukan? Pagi-sore, siang-malam, bertahun-tahun, Anda sudah mengerjakannya. Jutaan kali telah Anda tundukkan badan dalam ruku dan sujud. Jutaan kali pula telah Anda baca bermacam-macam dzikir dan doa di dalam shalat. Hanya saja, bagaimana kualitas shalat Anda? Dalam perhitungan atau perkiraan Anda sendiri, seberapa besar bagian dari shalat Anda yang dinilai baik oleh malaikat pencatat amal dan memberikan pengaruh positif pada kehidupan Anda? Anda pun pasti telah tahu besarnya manfaat shalat terhadap diri Anda sendiri. Bahkan kendati di dalam ibadah ini Anda hanya menggerakkan badan bagai robot, kegiatan ini pun sudah berguna. Sekurang-kurangnya, menyehatkan raga. Begitu pula jika Anda perlakukan shalat sebagai semacam meditasi. Sekurang-kurangnya, menyehatkan jiwa. Tetapi, shalat secara hakiki tidak sekadar bermanfaat menyehatkan jiwaraga (fisik, emosional, dan spiritual). Tahukah Anda bahwa dengan menunaikan shalat yang berkualitas, Anda akan mencapai beragam jenis kecerdasan? Bukan hanya kecerdasan pikiran (intelegensia/IQ), tetapi sekaligus kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan sosial. Bagaimana semua jenis kecerdasan tersebut bisa direngkuh melalui shalat? Buku ini sangat berbeda dengan buku-buku tentang hikmah shalat yang telah beredar, karena secara metodologis buku ini fokus pada kajian bagaimana terciptanya hubungan antara shalat sebagai ibadah dengan kecerdasan manusia sebagai kekuatan pikiran dan jiwa. Di samping itu, kekuatan buku ini juga terletak pada ditampilkannya rangkaian panduan praktis guna menjalankan shalat yang mampu melejitkan semua jenis kecerdasan manusia (shalat SMART). Karena itu, buku ini sangat aplikatif, metodis, dan dapat langsung Anda terapkan untuk meningkatkan mutu shalat dan sekaligus kecerdasan Anda! SHOLAT, KOMUNIKASI SPIRITUAL DENGAN PENCIPTA Dua tahun sebelum Hijrahnya Nabi ke Madinah, merupakan saat-saat yang super sulit dalam perjuangan beliau untuk menyebarkan kebenaran. Tekanan, intimidasi, bahkan upaya pembunuhan kepada beliau pribadi

mengalami intensitas puncak, seiring dengan kematian dua benteng internal dawah setelah Allah, Khadijah dan Abu Talib. Bagi Rasulullah, serasa dunia ini suram dan terasa sumpek dalam melangkan kaki perjuangan. Terasa dawah mengalami stagnasi abadi. Dalam situasi inilah beliau diperjalankan melalui wadah Isra miraj di suatu malam dari masjidil haraam di Mekah ke masjidil Aqsa di Jerusalem, dan dari Jerusalem beliau diangkat menuju Sidratul Muntaha untuk melakukan komunikasi langsung, dialog nurani dengan sang Penciptanya. Komunikasi dan dialog nurani inilah yang terkristalkan dalam sebuah amalan ritual Islam yang dikenal shalat. Shalat, yang secara lughowi (makna kata) berarti hubungan atau komunikasi kemudian menjadi amalan ritual terpenting dalam agama Islam. Selain dikenal kemudian sebagai Pilar agama (imaaduddin), juga merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Menjalankan shalat merupakan kewajiban aini (setiap individu Muslim), melalaikannya merupakan pengrusakan terhadap dasar-dasar keislaman seseorang. Melakukan shalat bukan sekedar melakukan gerakan-gerakan atau membaca bacaan-bacaan formal semata. Melainkan melakukan kegiatan syamil (komperenhesif) dan mutawazin (imbang) di antara tiga unsur kemanusiaan kita. Shalat mencakup kegiatan fisik, ruh, dan juga fikiran. Ketiga hal ini adalah pilar-pilar kehidupan manusia, yang justeru ketiganya bersatu padu dalam amalan shalat yang dilakukan. Di saat ketiga unsur hidup manusia itu menyatu dalam sebuah pergerakan terpadu, di situlah akan menumbuhkan keseimbangan pergerakan hidup manusia. Keseimbangan ini yang kemudian menjadi pijakan kehidupan manusia yang sehat. Hanya dengan hidup yang imbang, manusia mampu mendapatkan kehidupan yang sehat secara paripurna. Selain tumbuhnya kehidupan yang sehat secara paripurna, dengan keterlibatan tiga unsur tadi, manusia menjalin komunikasi paripurna pula dengan Sang Pencipta. Komunikasi paripurna ini yang kemudian dikenal dalam bahasa agama sebagai khusyuu. Khusyu menjadi hati shalat yang dilakukan. Shalat yang tidak memiliki khusyu ibarat manusia yang tidak berhati. Manusia yang tidak lagi berfungsi nuraninya, sehingga pandangannya akan selalu tertumpu pada hal-hal lahiriyah semata. Di saat mata nurani menjadi tumpul atau buta, maka lahiriyah akan menjadi sosok yang buas. Kehidupan yang tidak memiliki mata nurani adalah kehidupan hewani, bahkan lebih rendah nilainya dari kehidupan hewani. Dan jika ini terjadi, manusia yang awalnya diciptakan dengan pencptaan yang terbaik, dimuliakan, dan memiliki keunikan-keunikan, terjatuh ke lembah kehinaan yang paling rendah (asfala saafilin). Oleh karenanya, shalat bukan hanya dikerjakan, tapi seharusnya didirikan setiap saat. Formalitasnya memang ada lima waktu, tapi seharusnya shalat itu tegak dalam kehidupan kita di 24 jam 7 hari sepekan. Maka, ada shalat di antara shalat-shalat (shalaatul wustha) yang kita lakukan.

Shalat Wustha (in between) adalah tegaknya relasi dan komunikasi antara hamba dan Rabbnya di setiap saat dan ruang. Bahkan keluar masuknya nafas seorang hamba seiring dengan kesadaran penghambaan terhadap Rabbnya. Eternalitas relasi di atas akan menjadi benteng kehidupan seorang Muslim, sekaligus menjadi basis kesalehan hidupnya. Dia menjadi solid dalam kebajikan serta terlindung dengan lindungan kokoh kesadaran Ilahi. Dia akan memiliki pandangan mata nurani yang sangat tajam, serta memiliki intelektual hati yang tinggi. Dengan bekal soliditas perlindungan dari kejatatan-kejahatan dan soliditas basis kebajikan-kebajikan, serta dibarengi oleh kesadaran Ilahi dan inteletualitas hati, dia akan menjalani kehidupannya dengan penuh konsistensi di atas ridha Ilahi. Konsistensi perjalanan hidup di atas ridha inilah yang disebut taqwa , yang merupakan cita-cita tertinggi dalam kehidupan beragama. Cita-cita tertinggi yang diperjuangkan hingga hembusan nafas terakhir di bumi yang fana ini.

Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan Tubuh


Category: Kesehatan
Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan- gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis pnyakit. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing. Misalnya: Takbiratul Ihram Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas. Ruku Ruku yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan

otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot- otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah. Itidal Bangun dari ruku, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Itidal merupakan variasi dari postur setelah ruku dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat Itidal dilakukan, organ- organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan. Sujud Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tumaninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan. Duduk di antara sujud Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organorgan gerak kita. Salam Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah. Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumaninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang. Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Darah tidk akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam. Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari- jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya. Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ- organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi). Setelah melakukan sujud, kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot- otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum. Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

MUKJIZAT GERAKAN SHOLAT


Hikmah Gerakan Sholat dalam Menjaga Kesehatan Dr. Sagiran, Sp.B.M.Kes

Jika doa (ucapan, pikiran) saja sudah mempunyai efek penyembuhan yang begitu nyata, bagaimana dengan shalatnya orang muslim, yang memadukan antara kebersihan fisik/mental (wudlu), bacaan shalat (doa-doa dan konsentrasi pikiran) dan gerakan anggota badan yang unik dan khas? Ibarat perincian resep, gerakan sholat bisa menjadi suatu formula yang holistik, komprehensif, terpilih, bebas efek samping, terjangkau, praktis dan jelas manfaatnya 1. Berdiri dalam shalat. Kita diperintahkan untuk berditi tegak, simetris antara belahan tubuh kanan dan kiri. Beberapa unsur medis yang perlu dibahas adalah: 1. Titik tumpu berat badan. Berat badan menumpu di telapak kaki, dibagi di kedua kaki kanan-kiri sama berat. Tulang punggung berada pada posisi tegak alami dalam arti bagian leher (7 ruas) melengkung kedepan (lordosis); bagian dada (12 ruas) melengkung ke belakan (kifosis) dan bagian pinggang (5 ruas) melengkung ke depan lagi (lordosis).
2. Kaki kangkang, tumit membuka ke luar. Jarak yang perlu diperhatikan pada saat

mengkangkangkan kaki adalah selebar jarak bahu kanan kiri. Ini adalah posisi ideal dan stabil. Jari-jari menghadap ke arah kiblat. Cara memposisikan tubuh yang demikian sebenarnya merupakan cara penyelarasan posisi berdiri kita pada saat-saat biasa di luar shalat 2. Gerakan Takbiratul-ihram Gerakan memulai shalat dengan mengangkat tangan sedemikian sehingga telapak menghadap kiblat di samping kanan kiri bahu atau wajah kita. Beberapa hal yang penting dibahas dari sisi medis adalah: 1. Rongga dada melebar. Pada saat gerakan takbir, bahu terangkat sedikit, tulang-tulang rusuk ikut terangkat menimbulkan pelebaran rongga dada. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga mengecil dan memudahkan udara nafas masuk dengan cepat.
2. Sekat rongga badan (diafragma) terlatih. Pada saat yang sama, kita harus

mengucapkan kalimat takbir ALLOHU AKBAR padahal dinding dada sedang meregang. Untuk dapat mengucapkan suatu kata, udara harus mengalir keluar guna menggetarkan pita suara, maka tidak lain hal ini hanya bisa dikerjakan oleh sekat rongga badan (diafragma).

3. Ketiak dibuka. Ketiak adalah stasiun regional utama bagi peredaran limfe (getah

bening) yang merupakan kumpulan dari keseluruhan anggota gerak bagian atas (tangan, lengan bawah, lengan atas dan bahu). Gerakan takbir ini adalah gerakan active pumping yang sangat bermanfaat. Setelah takbiratul-ihram kemudian tangan diletakkan di depan dada. Peletakan di dada dengan cara tangan kiri di tempelkan di dada, tangan kanan menempel di luar/atas tangan kiri. 3. Ruku Ruku adalah membungkukkan badan sedemikian sehingga punggung, leher dan kepala menjadi posisi horizontal sama sekali. Posisi kaki masih tetap seperti saat berdiri pada awalnya. Pada saat ruku sempurna itu tulang belakang menjadi relatif lurus. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan: a. Posisi horizontal. Posisi ini memungkinkan berat badan bergeser ke depan dan tubuh seakan-akan mau terperosok ke depan. Dengan posisi demikian, kompresi antar ruas-ruas tulang belakang dapat dikurangi. b. Kedua lengan menyangga, tangan memegang di lutut. Penyanggaan ini lebih mendorong lagi ke depan ruas-ruas tulang belakang sehingga kompresi bukan hanya dikurangi akan tetapi bahkan terjadi gerakan anti-kompresi alias peregangan. Setelah ruku selesai dan tumaninah betul-betul telah dirasakan oleh seluruh ruas tulang, kita melakukan itidal. Gerakan bangkit dari ruku, kembali ke posisi semula. 4. Sujud Sujud adalah satu-satunya posisi dimana otak bisa lebih rendah dari jantung, yang mudah dikerjakan tanpa harus menjungkir-balikkan tubuh. Cobalah perhatikan dan praktekkan detail dari gerakan sujud dengan benar. Anda akan merasakan tarikan di tulang belakang daerah pertengahan punggung yang disebabkan oleh gravitasi karena pergeseran titik berat batang tubuh. Efek terhadap alignment (pengaturan pelurusan) ruas-ruas tulang belakang sehingga kompresi dikurangi bahkan terjadi gerakan anti-kompresi alias peregangan. Seperti halnya pada saat ruku, sensasi ini hanya

terjadi bila dilakukan cukup waktu, sehingga sudah terjadi relaksasi otot-otot punggung. Jika shalatnya tergesa-gesa, tidak tumaninah, dengan perubahan posisi yang demikian tidak bisa merasakan efek apapun oleh karena otot-ototnya masih tegang. Pengaruh sujud terhadap peredaran darah di otak juga dapat dipahami. Elastisitas pembuluh darah merupakan faktor terpenting yang dapat mempertahankan tekanan darah. Debit darah yang naik karena posisi jantung lebih tinggi dari otak ini merupakan latihan otak menambah elastisitas pembuluh darah, pada gilirannya gerakan sujud bisa merupakan gerakan anti-stroke.
TENTANG SHOLAT - 2005/12/08 01:35Assalamu'alaikum wr.wb Limpahan puji kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan NIKMAT-NIKMATNYA serta sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh barokah serta penuh rahmat ini. Almukarom AlHabib Munzir Almusawa yang saya muliakan serta saya hormati. saya ingin bertanya kepada habib : 1. Apa arti sholat ???? 2. Saya pernah mendengar dari seseorang tentang melakukan sholat.Seperti ini dia berkata sholat adalah DOA yang sebenarnya tidak perlu dengan gerakan. BAGAIMANA PENDAPAT HABIB dengan pernyataan ini. 3. Apa arti dan maksud dari gerakan dalam sholat itu sendiri mohon dijelaskan satu persatu seperti gerakan : * Takbiratul ihram * Bersedekap * Ruku * I'tidal * Sujud * Duduk di antara dua sujud * Tahiyatul * Menunjukkan jari ketika sedang tahiyatul * Salam "Saya pernah mendapat penjelasan tentang salam ketika sholat dari HABIB yaitu memberikan salam pada kaum Muslim yang masih hidup dan yang sudah meninggal itu kalau saya gak salah dengar dan maaf bila salah dan saya juga pernah mendapatkan penjesan dari orang lain katanya salam dalam sholat itu adalah memberikan salam dengan malaikat roqib dan atid" mohon dijelaskan kembali 4. Apakah ada dalil mengenai gerakan SHOLAT ???????????? 5. apakah suatu keharusan salam harus menengok kanan kiri (ini juga pernah HABIB bahas tapi saya mohon dijelaskan kembali dengan dalilnya Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan TERIMA KASIH atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Semoga HABIB, Keluarga serta Seluruh umat MUHAMMAD SAW selalu dilimpahkan Keridhoan,Kesehatan, keberkahan, dan kenikmatankenikmatan lainnya yang tidak ada batasannya AMin Ya Robbal'alamin.

Wassalamu'alikum wr.wb | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya munzir Re:TENTANG SHOLAT - 2005/12/09 05:14Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Terimakasih atas doa mas hamdan pada saya dan keluarga, 1. Apa arti sholat ???? Shalat secara bahasa adalah Doa dengan kebaikan secara Syar?an adalah : Ucapan ucapan, gerakan gerakan tertentu yg diawali dengan Takbiratul ihram dan diakhiri dg salam. Mengenai gerakan gerakannya merupakan rukun shalat, bersandarkan pd Hadist hadits Shahih. 2. mengenai pendapat itu jelas jelas adalah pendapat mereka yg diluar Islam, karena shalat seperti itu (hanya doa) adalah shalat secara bahasa, bukan shalat dalam ajaran Nabi Muhammad saw, shalat Ummat Muhammad saw adalah shalat yg mengikuti beliau sebagaimana hadits hadits shahih yg bertebaran diseluruh kutubul hadits, dengan sandaran Hadits beliau saw ?Shalatlah sebagaimana kalian melihatku melakukan shalat?. 3. Apa arti dan maksud dari gerakan dalam sholat itu sendiri mohon dijelaskan satu persatu seperti gerakan : * Takbiratul ihram Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat. * Bersedekap Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak membatalkan shalat, yg merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat wajib bagi yg mampu dan membaca Fatihah padanya. * Ruku Ruku secara bahasa adalah menunduk Secara Syar?an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku?nya Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat * I'tidal Secara bahasa adalah tegak lurus Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku?nya. * Sujud Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya Secara syar?an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi. * Duduk di antara dua sujud Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat. * Tahiyatul Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama

muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ? Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatu lillah? (Syarh Baijuri Bab Shalat) Mungkin yg anda maksud adalah Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar?an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah dan Rasul saw di malam Mi?raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy??, lalu aku menjawab : Assalaamu alaina..?, maka percakapan ini dijadikan kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi?raj beliau saw kepada Allah swt. * Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat Merupakan Ittiba? lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw) * Salam Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba? lirrasul saw dengan landasan perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur?anulkarim yg memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau saw 4. Apakah ada dalil mengenai gerakan SHOLAT ???????????? Dalil mengenai gerakan shalat dapat anda rujuk ratusan hadits pada Shahih Bukhari, Muslim dan seluruh buku buku Hadits Bab Shalat, bagaimana dijelaskan sujud beliau saw, ruku beliau saw, perintah beliau untuk meratakan shaf, mengeraskan suara pada bacaan fatihah dan surat di shalat magrib, isya dan subuh, dan seluruh rukun shalat berlandaskan hadits shahih. 5. apakah suatu keharusan salam harus menengok kanan kiri menengok ke kanan dan kiri hukumnya sunnah dan merupakan Ittiba? birrasul saw (Syarh Busyralkariim Bab Sunanusshalat hal 183) mengenai hikmah dari setiap gerakan gerakan shalat saya tak mungkin menuliskannya disini mengingat waktu yg sempit, namun satu hal yg harus kita pegang adalah setiap gerakan shalat, juga haji, puasa, zakat dlsb mengandung hikmah hikmah luhur, namun bukan kewajiban kita untuk mengetahuinya, namun kewajiban kita adalah mengamalkannya, karena kita akan terjebak oleh hukum akal bila selalu menghendaki jawaban dari maksud setiap Ajaran Rasul saw, ya bila kita menemukan jawabannya, bila tidak?, apakah lalu kita menolak mengamalkannya?, maka dengan itu kita menyembah akal karena hanya taat pd hal yg diterima akal, alangkah sempitnya akal dan segala isinya yg hanya sekepalan tangan ini untuk memahami hikmah ilahiah, yg ada sebelum akal ada. Pertanyaan ?mengapa?, merupakan pertanyaan berbahaya bila terus diikuti, karena puncaknya akan menjurus pd Allah swt dan syak wasangka pd Allah swt, mengapa Allah memerintahkan ini dan itu?, mengapa tidak seperti ini?, maka tanpa kita sadari kita terjebak pemahaman untuk merubah diri kita sebagai Pencipta, dan Allah menjadi Hamba, karena kita ingin Allah taat pada keinginan kita, dan berbuat menurut kehendak kita, dan agar tidak berbuat terkecuali hal yg kita fahami, dan membatasi kehendak Nya untuk berbuat dengan hal yg bertentangan dengan akal kita.

You might also like