You are on page 1of 24

OLEH : KELOMPOK 1 (SATU)

NINI KARTINI SANTI DENNY ARDIANSYAH TUAN ODE SYARIEF

A. TENRI ABENG RINI PATABANG ZULFINA RIZKI SASMALA RISMAN

Glikolisis

merupakan

suatu

lingkup

dari

metabolisme karbohidrat dimana terjadinya tahaptahap penguraian glukosa menjadi piruvat. Glikolisis disebut juga EMP (Embden MayerHoff Pathway). Proses glIkolisis ini terjadi dalam sitosol. Glikolisis merupakan suatu reaksi oksidasi glukosa menjadi energi (ATP)

(adenosine triphosphate) yang merupakan molekul dasar


penghasil energi di dalam tubuh.

Glikolisis ==== LINTASAN UNIK

karena lintasan ini dapat menggunakan oksigen bila oksigen tersedia (aerob) atau bisa pula bekerja dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen (anaerob).

LOKASI GLIKOLISIS Dalam sitoplasma pada prokariot dan eukariot. Proses glikolisis adalah untuk menghasilkan energi (keduaduanya secara langsung sebagai penyedia substrat untuk siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif).

Glikolisis mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat (yang kemudian diubah menjadi asetil KoA untuk masuk ke dalam siklus asam sitrat). Dua molekul ATP dibutuhkan untuk mengawali reaksi dalam jalur glikolitik tetapi empat ATP dihasilkan kemudian, sehingga akan dihasilkan dua molekul molekul ATP per molekul glukosa
yang didegradasi.

Dilihat dari keseluruhan, glikolisis terbagi menjadi dua bagian atau fase : Fase 1 : meliputi tahap reaksi enzim yang memerlukan ATP, yaitu tahap reaksi dari glukosa sampai dengan pembentukan fruktosa 6-fosfat (dari tahap 1 tahap 5) Fase 2 : meliputi tahap reaksi yang menghasilkan energi (ATP dan NADH) yaitu dari gliseraldehide 3fosfat sampai dengan piruvat (dari tahap 6 tahap 10)

Tahap 1 :Fosforilasi Glukosa Reaksi : Glucose + ATP4- -> Glucose-6-phosphate2- + ADP3- + H+ Reaksi yang irreversibel (tidak dapat balik) Dikatalis oleh Heksokinase : Tranfer gugus fosfat pada molekul heksosa. Tahap ke 2 : Pengubahan glukosa 6-posfat menjadi Fruktosa 6-Fosfat Reaksi : glucose-6-phosphate2-> fructose-6phosphate2 Reaksi yang reversibel (berjalan 2 arah/dapat balik) Dikatalisis fosfoglukoisomerase : Perubahan isomer dari aldosa (glukosa 6-fosfat) ke ketosa (fruktosa 6-fosfat)

Tahap ke 3 : Fosforilasi Fruktosa 6-Fosfat menjadi Fruktosa 1,6-DiFosfat Reaksi : Fructose-6-phosphate2- + ATP4- -> fructose-1,6diphosphate4-+ ADP3- + H+ Dikatalisis oleh fosfofruktokinase (enzim pengatur utama pada glikolisis). Reaksi berlangsung irreversibel Tahap ke 4 : Penguraian Fruktosa 1,6-Difosfat Reaksi : Fructose-1,6-bisphosphate4- -> dihydroxyacetone phosphate2- + glyceraldehyde-3-phosphate2 Reaksi yang reversibel (berjalan 2 arah/dapat balik) Dikatalisis oleh Fructose-1,6-Bisphosphate Aldolase.(Aldolase fruktosa difosfat)

Tahap ke 5 : Interkonversi Triosa Fosfat Reaksi : Dihydroxyacetone phosphate2> glyceraldehyde-3-phosphate2 Dikatalisis oleh Triose Phosphate Isomerase Reaksi yang reversibel (dapat balik) Tahap ke 6 : Pembentukkan senyawa berenergi tinggi ke I Reaksi : glyceraldehyde-3-phosphate2- + Pi2- + NAD+ > 1,3-bisphosphoglycerate4- + NADH + H+ Dikatalisis oleh hidroginase gliseraldehida fosfat Reaksi yang reversibel (dapat balik)

Tahap ke 7 : Fosforilasi tingkat substrat ke I Reaksi : 1,3-bisphosphoglycerate4- + ADP3> 3phosphoglycerate3- + ATP4 Dikatalis oleh Enzim Kinase fosfogliserat untuk ADP menjadi ATP dan 3-fosfogliserat Reaksi yang reversibel (dapat balik) Tahap ke 8 : Pengubahan 3 fosfogliserat menjadi 2fosfogliserat Reaksi : 3-phosphoglycerate3> 2phosphoglycerate3 Reaksi yang reversibel (dapat balik) Dikatalisis oleh enzim fosfogliserat mutase

Tahap ke 9 : Pembentukkan senyawa berenergi tinggi ke II Reaksi : 2-phosphoglycerate3- > phosphoenolpyruvate3- + H2O Dikatalis oleh enolasi menghasilkan fosfoenolpiruvat Tahap ke 10 : Fosforilasi tingkat substrat ke II Reaksi : phosphoenolpyruvate3- + ADP3- + H+ -> pyruvate- + ATP4 Reaksi ini penting, karena Tahap terakhir pada glikolisis pemindahan gugus posfat beenergi tinggi dari fosfoenolfirufat ke ADP dengan katalis kinase piruvat Menghasilkan ATP dari reaksi fosforilasi tingkat subtrat ADP Reaksi ini secara energetik sangat bagus, sehingga berfungsi untuk menarik dua reaksi sebelumnya.

Tahap metabolisme energi berikutnya akan berlangsung pada kondisi aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2). Bila oksigen tidak tersedia maka molekul piruvat hasil proses glikolisis akan terkonversi menjadi asam laktat. Dalam kondisi aerobik, piruvat hasil proses glikolisis akan teroksidasi menjadi produk akhir berupa H2O dan CO2 di dalam tahapan proses yang dinamakan respirasi selular (Cellular respiration).

Proses respirasi selular ini terbagi menjadi 3 tahap utama yaitu produksi Acetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat (Citric-Acid Cycle) serta Rantai Transpor Elektron (Electron Transfer Chain/Oxidative Phosphorylation). Tahap kedua dari proses respirasi selular yaitu Siklus Asam Sitrat merupakan pusat bagi seluruh aktivitas metabolisme tubuh. Siklus ini tidak hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga digunakan untuk memproses molekul lain seperti protein dan juga lemak. Gambar 1 akan memperlihatkan 3 tahap proses respirasi selular beserta Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) yang berfungsi sebagai pusat metabolisme tubuh.

Reaksi-reaksi yang berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi dalam dua fase. Pada fase pertama, glukosa diubah menjadi triofosfat dengan proses fosforilasi. Fase kedua dimulai dari reaksi oksidasi triofosfat hingga terbentuk asam laktat. Perbedaan antara kedua fase ini terletak pada aspek energy yang berkaitan dengan reaksi-reaksi dalam kedua fase tersebut.

Dalam proses glikolisis satu mol glukosa diubah menjadi dua mol asam piruvat. Fase pertama dalam proses glikolisis melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP. Jadi fase pertama ini menggunakan energy yang tersimpan dalam molekul ATP. Fase kedua mengubah dua mol triosa yang terbentuk pada fase pertama menjadi dua mol asam laktat, dan dapat menghasilkan 4 mol ATP. Jadi fase kedua ini menghasilkan energy. Apabila ditinjau dari keseluruhan proses glikolisis ini menggunakan 2 mol ATP dan menghasilkan 4 mol ATP sehingga masih sisa 2 mol ATP yang ekivalen denganenergi sebesar 14.00 kalori. Energy tersebut tersimpan dan dapat digunakan oleh otot dalam energy mekanik

Glikogenesis

adalah

lintasan

metabolisme glikogen

yang untuk

mengkonversi

glukosa

menjadi

disimpan di dalam hati.

Lintasan diaktivasi di dalam hati, oleh hormon insulin


sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan

Penyimpangan atau kelainan metabolisme pada lintasan ini disebut glikogenosis.Proses glikogenesis adalah sebagai berikut : Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat. Enz-P + Glukosa 1-fosfatEnz + Glukosa 1,6-bifosfatEnz-P + Glukosa 6-fosfat

Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin

trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim

UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPiUTP + Glukosa 1-fosfat

Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim

pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin. UDP + (C6)n+1 UDPGlc + (C6)n

Glikogenolisis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.

Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam / tersimpan dalam bentuk

ATP

You might also like