Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Budaya Koentjaraningrat (1986) dan Widagdho (1991) mengemukakan pendapat Prof.M.M. Djojodigono tentang arti budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan. Karsa : kerinduan manusia untuk menginsyafi akan hal sangkan paran, yaitu dari mana manusia sebelum lahir (= sangkan), dan kemana manusia sesudah mati (= paran). Hasilnya berupa norma-norma keagamaan / kepercayaan. Timbullah bermacam-macam agama, karena kesimpulan manusiapun bermacam-macam pula. Rasa : kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan. Manusia merindukan keindahan dan menolak keburukan/kejelekan. Buah perkembangan rasa ini terjelma dalam bentuk berbagai norma keindahan yang kemudian menghasilkan macam-macam kesenian.
Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Menurut ilmu antropologi budaya dan sosial, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tingkah laku dan hasil karya manusia yang terhimpun sejak awal makhluk manusia itu berevolusi di muka bumi ini hingga sekarang yang dijadikan milik dirinya melalui proses belajar (Koentjaraningrat, 1986). Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lainlain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Perubahan Kebudayaan
a. b. c. d. e. Perubahan lingkungan alam Kontak dengan kelompok lain Penemuan baru (disvovery) Masyarakat mengadopsi kebudayaan bangsa lain Suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dgn mengadopsi pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan pandangan hidup dan konsepsinya ttg realitas. (Elly M. Setiadi, dkk. 2007 : 44)
Sifat-sifat Kebudayaan
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia serta diperlukan manusia 2. Budaya telah ada sebelum lahirnya suatu generasi dan tidak akan hilang setelah habisnya usia generasi itu 3. Budaya mencakup aturan-2 yg berisikan kewajiban-2, tindakan-2 yg diterima dan ditolak.
Penetrasi Kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara: 1. Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi Kebudayaan
2. Penetrasi kekerasan (penetration violante) Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
Pengertian Peradaban
Menurut kamus, adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Dengan demikian manusia beradab adalah manusia yang berakhlak, yang memiliki kesopanan dan budi pekerti. Yang tidak berakhlak disebut biadab. Tetapi, siapa yang memberikan ukuran beradab tidaknya manusia ? Akhlak, kesopanan, dan budi pekerti adalah konsep-konsep yang mengikuti norma tertentu. Dan norma adalah tingkah laku yang dianggap wajar, yang diterima oleh orang ramai dan yang sekaligus tentu saja di harapkan dari kita (Darmono, 2001). Koentjaraningrat (1986), menjelaskan bahwa konsep peradaban ini sama dengan dalam bahasa Inggris disebut civilization. Istilah ini dipakai untuk mengacu bagian-bagian dan unsur-unsur kebudayaan yang halus dan indah, seperti kesusteraan tertulis, teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan yang bermutu tinggi, pertanian dengan system irigasi, organisasi negara, adat sopan santun, dan system komunikasi yang luas dalam suatu masyarakat yang kompleks.
Problematika Kebudayaan
1. Pandangan hidup dan kepercayaan. (keterikatan dgn tanah airnya) 2. Perbedaan persepsi (thdp KB) 3. Faktor psikologis (kekuatiran pindah) 4. Kurang komunikasi dengan masyarakat luar (masy. Terasing, sikap tertutup) 5. Sikap tradisionalisme sikap etnosentrisme (prasangka negatif) 6. IPTEK yang disalahgunakan (nuklir, bom senjata, narkoba)
Arti Cintakasih.
Cintakasih adalah rasa suka terhadap orang lain atau sesuatu yang disertai dengan aktivitas memberi tanpa pamrih. Pemahaman terhadap Cinta kasih yg keliru dapat menjadi pertentangan - Cinta kasih tidak sama dengan rasa suka terhadap lawan jenis yang didasari oleh nafsu biologis. - Cinta kasih bukan aktivitas memberi untuk penguasaan. - Cinta kasih juga bukan aktivitas memberi untuk menerima, atau untuk dicintai disukai. Unsur2 Cinta Kasih : Pengorbanan, Tanggung jawab, Kejujuran, Saling percaya, Saling pengertian. Macam2 Cinta Kasih : Kasih Sayang (Philia), Cinta Asmara (Eros), Pemujaan (Agape), Belas Kasihan. Hubungan cinta kasih dengan kebudayaan : cinta kasih memotivasi daya kreativitas manusia untuk menciptakan kebudayaan.
Ciri-ciri Keindahan
Salah satu cara untuk memahami pengertian keindahan yang bersifat abstrak itu ialah dengan mencari ciri-ciri umum atau kualitas hakiki yang terdapat pada sesuatu benda atau hal yang di nyatakan indah oleh sebagian besar orang. Ciri-ciri umum keindahan yang sering disebut adalah :
Kesatuan (unity), Keselarasan (harmony), selaras, laras artinya merupakan sesuatu yang menyenangkan berdasarkan penglihatan, pendengaran atau perasaan. Kesetangkupan (symmetry), yaitu antara bagian atau unsur unsurnya berhubungan erat, rapat, saling mendukung dan menyatu. Keseimbangan (balance), Pertentangan (contrast), Ciri lain dari keindahan adalah juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, mode, atau selera kedaerahan.
Macam-macam Keindahan
Menurut cakupannya, dibedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak yang dalam bahasa Inggris disebut beauty (keindahan/kecantikan), dengan keindahan yang konkret pada sesuatu yang dalam bahasa Inggris disebut the beautiful (benda atau hal yang indah). Keindahan juga dibedakan menurut luasnya, yaitu : keindahan dalam arti luas : meliputi segala hal yang mengandung ide kebaikan dan menyenangkan, keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual. keindahan dalam arti estetik murni : menyengkut pengalaman dan persepsi seseorang terhadap segala sesuatu yang dirasanya indah. keindahan dalam arti yang terbatas : yaitu hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
2. Teori Metafisik
Filsuf Plato (427 347 SM) mengatakan bahwa dibalik alam pisik ini terdapat dunia ide sebagai realita Ilahi. Untuk mencapai dunia ide itu para seniman perlu melakukan perenungan. Ide-ide yang diperoleh itu kemudian ditiru dalam bentuk karya seni. Kemudian karya seni itu ditiru lagi oleh para seniman yang lain. Dengan demikian karya seni yang dibuat manusia hanyalah imitasi (tiruan) dari realita duniawi, atau tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran dan dapat menyesatkan.. Filsuf Arthur Schopenhauer (1788 1860 ) juga mengemukan teori karya seni yang bercorak metafisik. Menurut dia senia adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita, dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang semesta. Dunia objektif sebagai ide hanyalah sebagai wujud luar dari keinginan itu. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang berhubungan dengan benda-benda itu. Tapi ada pengetahuan yang lebih tinggi kedudukannya, yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkan kepada ide-ide itu sendiri dengan melalui perenungan, sehingga lahirlah karya seni. Seniman besar ialah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda disekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3. Teori Psikologik
Proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginankeinginan bawah sadar dari seorang seniman. Asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermai-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan mengembangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Seni adalah lambang atau tanda serupa (iconic sign) dari perasaan manusia. Misalnya sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat-lambat serta akhirnya berhenti, adalah symbol atau tanda dari kehidupan manusia dengan berbagai perasaannya yang ada pasang-surutnya serta saat tergesa-gesa atau santai dan ada akhirnya.
3. Kebajikan
Kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dgn suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan.
4. Sikap Hidup Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, bisa apatis, sikap optimis atau pesimis, bergantung kepada pribadi orang itu dan juga lingkungannya. Ada tujuh sikap positif (etis) yaitu : sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani, sikap aktif, sikap rendah hati, dan sikap bangga. Sikap nonetis atau sikap negatif ialah : sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, dan sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi maupun bagi kemajuan bangsa.
Kegelisahan Kegelisahan dari kata gelisah artinya rasa yg tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas. Sigmund Freud membedakan kegelisahan atau kecemasan menjadi tiga macam , yaitu : kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neurotik, dan kecemasan moral. 1. Kecemasan Kenyataan (Obyektif) adalah perasaan khawatir karena adanya bahaya dari luar yang mengancam. 2. Kecemasan Neurotik (saraf) dibagi dalam tiga macam, yakni : a. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Orang itu takut akan idenya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. b. Rasa takut irrasional atau phobia, yaitu rasa ketakutan atau jijik terhadap sesuatu tanpa alasan yang jelas. Mis. takut terhadap ulat, cacing. c. Rasa takut berupa gugup atau gagap.
3. Kecemasan Moral
Kecemasan Moral ialah perasaan iri, benci, dendam, gelisah yang ada dihati seseorang yang biasanya dihubungkan dengan keadaan orang lain yang dianggapnya sebagai saingan hidupnya. Sebab-sebab orang gelisah pada hakekatnya karena orang takut kehilangan hakhaknya. Usaha-usaha mengatasi kegelisahan antara lain, kita harus bersikap tenang, pasrah, dan berlindung kepada kekuasaan Tuhan.
Keterasingan
Keterasingan dari kata terasing, kata dasar asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. Terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal2 yg berkenaan dengan tersisihnya dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lain. Sebab-sebab keterasingan Bersumber pada perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat, antara lain : melanggar norma, bersikap angkuh, atau kaku. Sikap rendah diri, yaitu menganggap dirinya selalu tidak berharga, kurang laku, kurang mampu dihadapan orang lain, sehingga merasa dirinya lebih rendah dari orang lain. Sikap rendah diri ini sebenarnya kurang baik, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga tidak baik untuk masyarakat. Sebab-sebab rendah diri ini mungkin karena cacat pisik, mungkin karena kemiskinan, mungkin karena rendah pendidikannya, mungkin pula karena kesalan perbuatannya.
Kesepian
Kesepian dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ada apa2, tidak ada siapa2, kurang pembeli (dagang), tidak banyak tamu, dll. Kesepian adalah bagian hidup manusia, tiap orang pernah mengalami rasa kesepian. Orang mengasingkan diri sehingga kesepian mungkin karena sombong, mungkin pula karena sikap rendah diri. Tetapi, sebab utama kesepian itu ialah krn manusia takut kehilangan hak hidup atau hak memiliki nama baik (harga diri). Ketidakpastian, dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, pikirannya kacau, tidak dapat konsentrasi, bingung, tidak dapat berpikir dengan baik. Biasanya karena mentalnya tertanggu. Tanda-tandanya, obsesi (merasa terancam terus tanpa sebab yang jelas), kompulsi (perasaan selalu ragu-ragu atas perbuatannya), phobia (rasa takut yang tak terkendali), delusi (keyakinan yang tidak masuk akal, misalnya : memandang orang lain rendah, gila hormat, atau merasa bersalah), hysteria (tidak mampu menguasai diri karena tekanan mental), halusinasi (pengamatan yang keliru karena khayalan), emosi (marah, sedih, terharu, gembira) . Untuk mengatasinya perlu dicari penyebabnya, atau ke psikolog.
1. 2. 3. 4. 5.
Harapan artinya keinginan yang belum terwujudkan. Setiap orang mempunyai harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manusia. Manusia yang tak mempunyai harapan berarti tak dapat diharapkan lagi. Dalam diri manusia ada dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berpikir, berkata, bercinta, mempunyai keturunan. Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah: pangan, sandang, dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi kebahagiaan, kesejahteraan, kepuasan, hiburan. Dalam mencukupi kebutuhan itu, manusia perlu bantuan orang lain. Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan (harapan) manusia menjadi 5: Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival). Harapan untuk memperoleh keamanan (safety). Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and love). Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan. Harapan untuk mengaktualisasi diri (self actualization).
Kepercayaan
Kepercayaan adalah keyakinan atau pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan dapat ditujukan pada diri sendiri, orang lain, pemerintah dan Tuhan. Kepercayaan pada diri sendiri berarti meyakini, bahwa dirinya benar, mampu, mengetahui dengan sebenarnya. Kepercayaan pada orang lain berarti mempunyai keyakinan,bahwa orang lain itu benar, mampu, dapat menepati janji, benar-benar mengetahui. Makin berwibawa orang yang memberitahu, makin besar kepercayaan terhadap orang itu, karena kebenaran yang diberikan tidak meragukan lagi.
KELUARGA
Definisi Keluarga Keluarga adalah kelompok orang-2 yg dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi, yg membentuk satu rumah tangga, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan dan melalui peran-perannya sendiri sebagai anggota keluarga dan yang mempertahankan kebudayaan masyarakat yang berlaku umum, atau menciptakan kebudayaannya sendiri. Definisi Perkawinan Menurut Undang-2 Perkawinan RI No.1 tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir-batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (RT) yang bahagia dan kekal berdasarkan KY ME.
Menurut Sosiologi perkawinan adalah persatuan antara satu orang lakilaki atau lebih dengan satu orang wanita atau lebih, yang diberi kekuatan sangsi secara sosial dalam suatu hubungan suami dan isteri.
Fungsi Keluarga : Fungsi seksual dan reproduktif Fungsi ekonomi Fungsi pendidikan Fungsi agama Fungsi pengasuhan Fungsi rekreasi
Masalah-masalah Keluarga
Karena keluarga tidak dapat melaksanak fungsi-2 seperti tsb. di atas spt. pertengkaran, perselingkuhan, KDRT, perceraian, kenalan anak.
Situasi kelompok-sosial
Kelompok-sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensip dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. Ciri-ciri kelompok : Motif yang sama antara anggota kelompok Reaksi-reaksi dan kecakapan berlainan antara anggota kelompok Penegasan struktur kelompok Penegasan norma-norma kelompok
Interaksi Sosial
Interksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial adalah : Faktor imitasi Faktor sugesti Faktor identifikasi Faktor simpati Syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi : 1. sugesti karena hambatan berpikir 2. sugesti karena keadaan pikiran terpecah-belah 3. sugesti karena otoritet 4. sugesti karena mayoritet 5. sugesti karena keinginan untuk meyakini dirinya.
MASYARAKAT
Etimologis : Masyarakat berarti saling berperanserta, saling bergaul. Istilah Inggris : Society dari kata Latin socius (=kawan) berarti sekumpulan kawan sepergaulan. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1986). Ciri-ciri masyarakat : (1) Interaksi antar warga; (2) adat istiadat, norma-norma, hukum serta aturan-aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah laku warganya; (3) suatu kesinambungan dalam waktu; (4) suatu rasa identitas yang kuat yang mengikat semua warga. Komunitas (community) yaitu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata, dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh suatu rasa identitas komunitas.
BAGIAN-BAGIAN MASYARAKAT
1. Golongan Sosial, misalnya Golongan Pemuda. berdasarkan satu ciri sifat muda, penuh idealisme, belum terikan oleh kewajiban-2 hidup yang merupakan beban bagi mereka, sanggup mengabdikan diri dan berkorban bagi masyarakat, penuh semangat dan vitalitas, memiliki kekuatan utk memperbaharui dan daya krativitas yang besar, dsb. Golongan sosial yg merupakan penggabungan suatu profesi, misalnya ikatan Bidan, ikatan dokter, ikatan guru, dll. Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena pandangan negatif dari orang-2 lain diluar golongan itu. Misalnya golongan Negro dlm masya.AS. Yang termasuk golongan sosial juga adalah lapisan sosial atau klas sosial. Misalnya bangsawan, orang biasa, budak dsb. Atau lapisan petani, lapisan buruh, lapisan pegawai, pegawai tinggi, cendikiawan, usahawan dsb. 2. Himpunan (assosiasi) atau organisasi resmi, memiliki AD & ART tertulis. 3. Kelompok : primer dan sekunder.
PENGGOLONGAN MASYARAKAT
1. Masyarakat sederhana dan masyarakat maju 2. Masyarakat Industri. 3. Masyarakat desa dan masyarakat kota
Ciri-2 Masyarakat Sederhana (Primitif) 1. Pola pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin (kemampuan fisik laki2 dan perempuan). 2. Pola perekonomian masih sederhana (tidak rumit) - jenis kebutuhan hidup tdk banyak - sebagian besar kebutuhan dipenuhi sendiri. - Taraf hidup dan mata pencaharian hampir sama. 3. Kelompok sosial/organisasi tidak banyak
Ciri-2 Masyarakat Maju 1. Pola pembagian kerja berdasarkan keahlian, dan pendidikan. 2. Pola perekonomian rumit - jenis kebutuhan hidup banyak - sebagian besar kebutuhan dipenuhi melalui jasa orang lain. - Taraf hidup dan mata pencaharian beraneka ragam. 3. Kelompok sosial/organisasi sosial beraneka ragam (pembagian macammacam kelompok sosial).
Masyarakat Industri (Industri adalah bagian dari proses produksi yg mengerjakan bahan dasar atau bahan bantu secara mekanis atau kimiawi sehingga menjadikannya lebih berharga)
Ciri-ciri Masyarakat Industri 1. Pembagian kerja bertambah kompleks (beraneka ragam). 2. Terdapat spesialis fungsional (sesuai dengan pekerjaan/ketrampilan). 3. Solidaritas sosial didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antar kelompok profesional. 4. Dengan timbulnya spesialisasi makin berkurang juga ide2 kolektif untuk di ekspresikan dan dikerjakan bersama. 5. Makin banyak timbul kepribadian individual 6. Terjadi kelas-kelas sosial, misalnya : kelas majikan, kelas pekerja, yang terdiri : a. Profesional, manejerial, dan administratif. b. Semi profesional dan tenaga administratif yang lebih rendah. c. Pegawai tetap; d. Pekerja tangan ahli; e)Pekerja tangan tidak ahli.
Masyarakat Desa
Puluhan dan jarang Lingkungan Alami Ekonomi primer (agraris) Homogen Sederhana Rendah Motif2 sosial (keluarga) Kebersamaan adat
Masyarakat Kota
Ribuan dan padat Lingkungan budaya Ekonomi sekunder Heterogen Kompleks Tinggi Ekonomi, politik, penddk. Perbedaan/ketergantungn
Rendah
Tinggi
URBANISASI
Definisi Urbanisasi Urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda : 1. Terjadi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota. 2. Bertambah besar jumlah tenaga kerja non-agraris di sektor industri dan jasa. 3. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota. 4. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai ekonomi, sosial, kebudayaan dan psikis.
Wangsanegara Soewaryo (1986) mengemukan pendapat Mumfort dan Kingsley Davis dlm bukunya, The Cuture of Cities, ttg tiga tahap perkembangan kota dan tiga tahap kemunduran kota, sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Copolis, penduduk pedesaan bidang pertanian Polis, penggabungan beberapa desa. Pertanian dan industri kecil. Metropolis, ibu kota. Megapolis, kota besar, mulai terjadi kemunduran, karena kota menjadi pusat kekayaan, penguasaan ekonomi dan industri. Tiranopolis. Tyrant berarti penguasa yg kejam. Pemerasan merajalela. Sekelompok orang menumpuk kekayaan diantara sebagian besar warga kota yang bergumul dengan kemiskinan. Nekropolis, nekros (Yunani = tubuh mati), seakan-akan suatu daerah tempat pekuburan dalam ukuran sangat besar. Tahapan tsb sebagai peringatan bahwa pertumbuhan kota yg tak terkendali dpt menjurus ke arah malapetaka bagi warganya.
- Sebab-sebab Urbanisasi a. Pertambahan penduduk secara alamiah b. Perpindahan penduduk dari desa ke kota c. Tertariknya pemukiman pedesaan kekota, sebagai akibat perkembangan kota, terutama lapangan kerja. Akibat Urbanisasi Perumahan padat /kumuh, kerusakan lingkungan, tuna-karya. Penanggulangan Akibat Urbanisasi Perencanaan tata kota jangka pendek dan jangka panjang, nasional dan regional, bahkan internasional.
Pengaruh Keragaman Thdp Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global
1. Disharmonisasi 2. Perilaku diskriminatif 3. Eklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas. Hal-hal tersebut di atas bisa menciptakan konflik dalam masyarakat. Problematika Diskriminasi. Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan ras, suku, agama, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi sosial, pandangan ideologi dan politik, batas negara, dan kebangsaan seseorang. Usaha-usaha mengatasi : Semangat religius, nasionalisme, pluralisme, humanisme, dan dialog antar-umat beragama.
1900 - 1969
1930 - 1975 1950 - 1985 1960 - 1995
1 500 3 000
2 000 4 000 2 500 5 000 3 000 6 000
60 TAHUN
45 TAHUN 35 TAHUN 35 TAHUN
1971
119,2
1980
147,5 2,30
1990
170,4 1,97
2000
205,1 1,49
2010
237,6 1,48
5. 6. 7. 8. 9.