You are on page 1of 25

BAB 3 RENCANA PENGEMBANGAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN

3.1.

LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota Medan, dimana letak geografisnya berada pada 030 - 480 Lintang Utara dan 980 420 Bujur Timur. Luas Kecamatan Medan Belawan adalah 2.625 Ha yang terbagi atas 6 kelurahan dan letak daerahnya berada pada ketinggian 3 meter diatas permukaan laut (mdpl). Batas administrasi Kecamatan Medan Belawan berdasarkan Kecamatan Medan Belawan Dalam Angka Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan(Kab. D.Serdang) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan(Kota Medan) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hamparan Perak(Kab. D.Serdang)

Adapun jarak dari pusat Kecamatan Medan Belawan ke Kantor Walikota (Pusat Kota Medan) adalah 23 Km. Tabel 3.1 Luas Wilayah Kecamatan Medan Belawan Tahun 2009 No Kelurahan 1 Belawan I 2 Belawan II luas (km2) 1,10 1,75

III-1

No Kelurahan 3 Belawan Bahari 4 Belawan Bahagia 5 Belawan Sicanang 6 Bagan Deli

luas (km2) 1,03 0,54 15,10 2,30

Jumlah 21,82 Sumber : Kecamatan Medan Belawan dalam Angka 2011

3.1.1 Karakteristik Kependudukan Kecamatan Medan Belawan a. Berdasarkan Jumlah Dan Distribusi Penduduk

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik maupun data profil Kecamatan, maka jumlah penduduk Kecamatan Medan Belawan tahun 2010 adalah 95.506 jiwa dan distribusi penduduk terbesar berada pada Kelurahan Belawan II yaitu 20.913 jiwa dan Kelurahan Bagan Deli memiliki jumlah penduduk sebanyak 15.860 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Jumlah dan Distribusi Penduduk Di Kecamatan Medan Belawan Tahun 2010 No Desa/Kelurahan 1 Belawan I 2 Belawan II 3 Belawan Bahari 4 Belawan Bahagia 5 Belawan Sicanang 6 Bagan Deli Jumlah Total Luas (Km2) 1,1 1,75 1,03 0,54 15,1 2,3 21,82 Jumlah Penduduk 20.161 20.913 11.988 11.888 14.696 15.860 95.506

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Jumlah Penduduk kecamatan Medan Belawan sebanyak 95.506 penduduk terdiri dari 48.889 orang laki-laki serta 46.617 orang perempuan. Berdasarkan kelompok umur, distribusi penduduk kecamatan Medan Belawan relatif lebih banyak penduduk usia produktif. Terdapat warga negara Indonesia turunan cina yang berdomisili di kecamatan ini. Sebanyak 6.004 orang warga Indonesia keturunan cina berdomisili di kecamatan Medan Belawan, yakni 3.252 laki-laki dan 2.752 perempuan.
III-2

b.

Berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2007 sampai 2010, penduduk Kecamatan Medan Belawan mempunyai struktur mata pencarian yang beragam, lebih dominan pegawai swasta. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Medan Belawan terdiri dari pegawai diri, pegawai swasta, polri, pedagang, Nelayan. Untuk lebih lengkap dapat dijelaskan pada tabel Mata Pencaharian sebagai berikut : Tabel 3.3 Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Pegawai Negeri No 1 2 3 4 5 6 Kelurahan Belawan Pulau Sicanang Belawan Bahagia Belawan Bahari Belawan II Bagan Deli Belawan I Medan Belawan 2007 85 153 123 379 133 263 1,136 Pegawai Negeri (Jiwa) 2008 2009 86 85 153 158 123 126 379 381 133 112 263 255 1,137 1,117

2010 87 158 124 384 109 257 1,119

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat memberikan gambaran mengenai mata pencaharian di Kecamatan Medan Belawan pada pegawai Negeri dan Swasta pada tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 13,88 %, tahun 2008 sebesar 13,89 %, tahun 2009 sebesar 13,46 % sedangkan pada tahun 2010 sebesar 13,25%. Tabel 3.4 Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Pegawai Swasta No 1 Kelurahan Belawan Pulau Sicanang 2007 1,318 Pegawai Swasta (Jiwa) 2008 2009 1,318 1,326

2010 1,332

III-3

No 2 3 4 5 6

Kelurahan Belawan Bahagia Belawan Bahari Belawan II Bagan Deli Belawan I Medan Belawan 2007 837 959 1,726 1,013 1,192 7,045

Pegawai Swasta (Jiwa) 2008 2009 837 841 959 965 1,726 1,751 1,013 1,062 1,192 1,231 7,045 7,176

2010 856 971 1,792 1,081 1,294 7,326

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat dilihat gambaran mengenai mata pencaharian di Kelurahan Bagan Deli. Pada Pegawai Negeri pada tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 11,60%, tahun 2008 sebesar

11,60%, tahun 2009 sebesar 9,54% dan pada tahun 2010 sebesar 9,15% sedangkan sebagai pegawai swasta tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 88,39%, tahun 2008 sebesar 88,39%, tahun 2009 sebesar 90,45% dan pada tahun 2010 sebesar 90,84% .

Tabel 3.5 Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Nelayan No 1 2 3 4 5 6 Kelurahan Belawan Pulau Sicanang Belawan Bahagia Belawan Bahari Belawan II Bagan Deli Belawan I Medan Belawan 2007 218 752 939 227 1,685 1,367 5,188 Nelayan (Jiwa) 2008 2009 218 207 752 769 939 965 227 231 1,685 1,689 1,367 1,377 5,188 5,238

2010 203 772 889 243 1,474 1,296 4,877

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat memberikan gambaran mengenai mata pencaharian di Kecamatan Medan Belawan pada Nelayan dan Pedagang pada tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 29,00%, tahun 2008 sebesar 29,00%, tahun 2009 sebesar 59,67% sedangkan pada tahun 2010 sebesar 57,09%.
III-4

Tabel 3.6 Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Pedagang No 1 2 3 4 5 6 Kelurahan Belawan Pulau Sicanang Belawan Bahagia Belawan Bahari Belawan II Bagan Deli Belawan I Medan Belawan 2007 1,132 1,472 2,149 3,212 1,941 2,792 12,698 Pedagang (Jiwa) 2008 2009 1,132 314 1,472 536 2,149 246 3,212 1,296 1,941 325 2,792 823 12,698 3,540

2010 318 571 251 1,302 332 891 3,665

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat dilihat gambaran mengenai mata pencaharian di Kelurahan Bagan Deli pada Nelayan pada tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 46,46%, tahun 2008 sebesar 46,46%, tahun 2009 sebesar 83,86% dan pada tahun 2010 sebesar 81,61% sedangkan sebagai

Pedagang tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 53,53%, tahun 2008 sebesar 53,53%, tahun 2009 sebesar 16,13% dan pada tahun 2010 sebesar 18,38 %. 3.1.2. Kondisi Perekonomian Kecamatan Medan Belawan Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 yang menjelaskan Kondisi ekonomi Kecamatan Medan Belawan yang mempunyai sejumlah pasar dan pertokoan belum cukup ramai mendukung kegiatan perekonomian di Kecamatan Medan Belawan, diantaranya terdapat hanya 2 pasar, 1 pertokoan dan 8 Swalayan. Terdapat 2 SPBU dan 6 agen minyak tanah di Kecamatan Medan Belawan. Untuk fasilitas bengkel kendaraan bermotor, bengkel yang ada di kecamatan ini yaitu sebanyak 20 bengkel sepeda motor dan 4 bengkel mobil. Salah satu peran penting pendorong pertumbuhan perekonomian di Kecamatan Medan Belawan adalah Pelabuhan laut yang berjarak 26 Km dari pusat Kota. Kegiatan Ekspor dan Impor Kabupaten/ Kota lain dilakukan di pelabuhan ini seperti aktivitas bongkar muat barang setiap harinya. Namun kecenderungan berkembangnya jasa transportasi laut
III-5

ini memerlukan pembangunan fasilitas daya tampung barang dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan serta memadai.

III-6

Gambar 3.1 : Peta Kecamatan Medan Belawan


III-7

3.2.

RENCANA PENGEMBANGAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN

Sesuai dengan RTRW Kota Medan tahun 2011-2031 ditetapkan bahwa Kecamatan Medan Belawan adalah salah satu dari 8 sub pusat pelayanan di Kota Medan. Sub Pusat Pelayanan di Kota Medan adalah: 1. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Belawan 2. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Labuhan 3. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Marelan 4. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Perjuangan 5. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Area 6. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Helvetia 7. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Selayang 8. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Timur Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Belawan berfungsi sebagai: 1. Pusat pelayanan transportasi laut 2. Pusat kegiatan bongkar muat dan impor-ekspor 3. Pusat pelayanan pertahanan keamanan 4. Pusat kegiatan industri 5. Pusat kegiatan perikanan. Menurut Vision Plan yang membahas rencana pengembangan Kota Medan beserta kotakota satelitnya yaitu Binjai, Deli Serdang dan Lubuk Pakam, diberikan 2 opsi alternatif rencana pengembangan fisik untuk Kota Medan dan kota-kota satelitnya. Pada opsi 1, dasar penyusunan konsep rencananya adalah pengembangan lanjut dari pola pengembangan kota yang sudah ada saat ini, dengan arah pengembangan ke utara untuk mengoptimalkan wilayah utara yang belum berkembang sebagaimana mestinya. Pusat-pusat pengembangan ditempatkan di daerah ex polonia (CBD), daerah Tanjung Mulia (Pusat Pemerintahan) dan Belawan (Regional Centre) mengikuti jalur kereta api yang ada.

III-7

Untuk memanfaatkan jaringan transportasi umum kereta api dimasa datang area disepanjang jalur kereta api yang menghubungkan wilayah CBD, pusat pemerintahan dan Regional Centre di wilayah Belawan akan di kembangkan sebagai koridor inti kota dengan kepadatan tinggi. Fasilitas fasilitas kota lainnya seperti fasilitas olahraga, fasilitas rekreasi dan sebagainya juga ditempatkan sepanjang jalur ini.

Gambar 3.2 Opsi 1 Kota Medan beserta Kota Satelitnya - Vision Plan Kota Medan

Sejalan dengan pengembangan daerah inti kota ini, perlu dikembangkan juga jalan semiexpressway yang menghubungkan jalan tol dengan jalan linkar luar dari utara ke selatan untuk menampung arus lalulintas yang akan meningkat sepanjang koridor inti kota tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada peta struktur di atas. Dalam opsi 1 Medan bagian selatan tetap merupakan wilayah kota utama, sedangkan Binjai, Lubuk Pakam, Tanjung Morawa dan Belawan diperhitungkan sebagai wilayah

III-8

kota yang lebih kecil atau kota satelit yang dihubungkan oleh jaringan jalan tol ke kota Medan. Tanjung Morawa diperhitungkan sebagai salah satu wilayah kota satelit mengingat aksessibilitasnya yang baik (dilayani jalan tol) dan lokasinya yang sangat dekat dengan kota Medan. Didalam batas administratif kota Medan, struktur yang terlihat adalah Medan (bagian selatan) sebagai daerah wilayah kota utama dan Belawan sebagai wilayah kota satelit. Struktur kota pada opsi 1 ini pada dasarnya berupaya mengarahkan pengembangan kota kearah utara (Belawan) dengan pembentukan inti kota pada jalur utara selatan sepanjang jalur kereta api. Pusat-pusat kegiatan diwilayah Mebidang diatur dalam 3 tingkatan sebagai berikut: 1. CBD Polonia dan Pusat Pemerintahan Secara hirarki CBD Polonia dan pusat pemerintahan/perdagangan di daerah Tanjung Mulia akan menjadi pusat primer dan pusat business utama 2. Pusat Kota (Town Centre) Pusat kegiatan di Belawan seperti pusat kegiatan di Binjai, Lubuk Pakam dan Tanjong Morawa akan menjadi pusat wilayah (Regional Centre), mengingat pusat-pusat kegiatan ini juga akan melayani wilayah pedesaan yang luas disekitarnya. 3. Sub Pusat Kota (Sub Town Centre) Sub-pusat kota melayani bagian wilayah kota dalam skala yang lebih kecil. Lokasi yang diusulkan dalam konsep rencana ini masih bersifat inikatif. Studi mengenai ketersediaan lahan dan hambatan-hambatan yang ada akan menentukan lokasi pusat kegiatan yang diusulkan. Lokasi dan luas area yang diusulkan dalam konsep rencana ini masih bersifat indikatif, studi akan kebutuhan dan ketersediaan lahan akan menentukan lokasi yang tepat untuk kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
III-9

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar pusat-pusat kegiatan di bawah ini

Gambar 3.3 Pusat-pusat Kegiatan Kota Medan dalam Vision Plan

III-10

Menurut Rencana Opsi 1 ini , Kecamatan Medan Belawan dijadikan Pusat Wilayah. Lokasi Kegiatan-kegiatan utama yang diusulkan dalam opsi 1 adalah di sepanjang jalur kereta api utara selatan seperti terlihat dalam konsep pada halaman ini. Kegiatan-kegiatan utama tersebut meliputi: Pelabuhan Belawan Export Processing Zone (Belawan) Theme Park (Belawan) Regional Centre (Belawan) Waterfront City (Belawan) Business Park (Medan Deli) Pusat Olahraga (Medan Deli) Pusat Perdagangan (Tanjung Mulia) Pusat Pemerintahan (Tanjung Mulia) CBD (Polonia) Hutan Kota (Polonia) Perumahan susun tinggi (Polonia)

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

III-11

Gambar 3.4 Kegiatan-kegiatan Utama Kota Medan dalam Vision Plan

III-12

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan yang ada di Kecamatan Medan Belawan sebagai kota satelit dari Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan, Export Processing Zone (Belawan), Theme Park (Belawan), Regional Centre (Belawan), dan Waterfront City (Belawan). Untuk rencana perumahan, Belawan akan menjadi tempat bagi perumahan kepadatan rendah yang dikembangkan juga di kota satelit Binjai, Tanjung Morawa dan Lubuk Pakam. Perumahan yang akan ditawarkan bersfat Sururban living bagi penduduk yang menginginkan tinggal didaerah yang lebih hijau di suburban area. Waterfront City didaerah Belawan adalah salah satu wilayah yang dikembangkan untuk perumahan berkepadatan rendah. Perumahan waterfront ini akan memperkaya type-type perumahan yang ada dikota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini.

Gambar 3.5 Perencanaan Perumahan dalam Vision Plan Kota Medan III-13

Opsi 2 rencana pengembangan Kota Medan dan kota-kota satelitnya adalah pengembangan jalan tol timur barat yang menghubungkan Binjai, Belawan, dan Tanjung Morawa dengan airport yang baru. Jaringan jalan tol ini akan menjadi tulang punggung perhubungan lalulintas masa depan di Medan dan Mebidang. Dengan dasar pemikiran diatas, pusat-pusat kegiatan yang baru akan menempati area sepanjang jaringan jalan tol tersebut yang berpusat dipersimpangan Tanjung Mulia. Area dipersimpangan jalan tol sangat berpotensi sebagai pusat kegiatan yang baru baik untuk Medan maupun Mebidang. Dalam opsi 2, daerah ini dimanfaatkan sebagai pusat

pemerintahan propinsi, pusat perdagangan, pusat pelayanan masyarakat tingkat regional dan pusat pemerintahan kota. Opsi 2 ini juga membuka peluang untuk pembentukan kota baru didaerah timur laut memanfaatkan lahan PTP dan mengantisipasi pertumbuhan didaerah timur yang akan terus meningkat seiring dengan pemindahan pelabuhan udara ke daerah Kuala Namu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Opsi 2 - Kota Medan beserta Kota Satelitnya Vision Plan Kota Medan III-14

Dalam opsi 2, Medan (bagian selatan) dan Medan Baru (didaerah timur laut) merupakan 2 bagian kota utama. Belawan, Tanjong Morawa, Lubuk Pakam dan Binjai menjadi kota yang lebih kecil atau kota satelit yang dihubungkan ke bagian kota utama oleh jaringan jalan tol. Struktur kota pada opsi 2 ini pada dasarnya berupaya mengarahkan pengembangan kota kearah timur laut dengan pembentukan inti kota yang baru pada jalur persimpangan jalan tol. Pada opsi 2 ini pengembangan kota lebih mengarah pada wilayah Deli Serdang yang memiliki potensi lahan yang luas. Opsi 2 ini juga mengantisipasi keinginan pasar properti yang diperkirakan akan meningkat tinggi pada jalur jalan tol kearah airport Kuala Namu. Didalam batas administratif kota Medan sendiri, struktur yang terlihat adalah Medan (bagian selatan) sebagai daerah kota utama dan Belawan sebagai kota satelit. Medan bagian tengah (Tanjung Mulia) akan menjadi daerah transisi yang juga akan berfungsi sebagai pusat perdagangan yang baru dan pusat pemerintahan kota. Kendala dari pelaksanaan opsi 2 adalah adanya perkebunan tembakau deli di utara jalan tol menuju Lubuk Pakam yang sudah ditetapkan sebagai daerah konservasi. Pusat-pusat kegiatan diwilayah Mebidang pada opsi 2 ini diatur dalam 3 tingkatan sebagai berikut: 1. CBD Polonia dan Pusat Pemerintahan Secara hierarchy CBD Polonia dan pusat pemerintahan/perdagangan di daerah Tanjung Mulia akan menjadi pusat primer dan pusat business utama 2. Pusat Wilayah (Regional Centre) Pusat kegiatan di Belawan seperti pusat kegiatan di Binjai, Lubuk Pakam dan Tanjong Morawa akan menjadi pusat wilayah (Regional Centre), mengingat pusat-pusat kegiatan ini juga akan melayani wilayah pedesaan yagn luas disekitarnya.

III-15

3. Sub Pusat Kota

(Sub Town Centre)

Sub-pusat kota melayani bagian wilayah kota dalam skala yang lebih kecil.

Gambar 3.7 Opsi 3 Pusat-Pusat Kegiatan Kota Medan dalam Vision Plan

Lokasi Kegiatan-kegiatan utama yang diusulkan dalam opsi 2 terpecah dalam 3 kelompok seperti terlihat dalam konsep pada halaman ini. Kegiatan-kegiatan utama di Belawan: Pelabuhan Export Processing Zone Theme Park Regional Centre Waterfront City

III-16

Kegiatan Utama di persimpangan jalan tol: Business Park (Deli Serdang) Pusat Olahraga (Deli Serdang) Pusat Pemerintahan Propinsi (Deli Serdang) Pusat Pemerintahan Kota (Medan) Pusat Perdagangan (Medan)

Kegiatan Utama didaerah Polonia CBD dan pusat Konvensi (Polonia) Hutan Kota (Polonia) Perumahan Susun Tinggi

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Dalam Opsi 2 perumahan berkepadatan tinggi akan dikembangkan didaerah Polonia mengingat tingginya harga lahan didaerah ini dan rencana pengembangan Polonia sebagai daerah hijau kota yang membatasi area pengembangan fisik.

Gambar 3.8 Opsi 2 Perencanaan Perumahan dalam Vision Plan III-17

Perumahan berkepadatan sedang akan berkembang disekitar pusat pemerintahan dipersimpangan jalan tol dan diseputar CBD polonia. Perumahan kepadatan rendah akan berkembang di kota satelit Binjai, Belawan, Tanjung Morawa dan Lubuk Pakam yang akan menawarkan Sururban living bagi penduduk yang menginginkan tinggal didaerah yang lebih hijau di suburban area. Mengacu pada RTRW dan vision plan, maka Kecamatan Belawan yang merupakan kota satelit dari Kota Medan akan menjadi tempat bagi kegiatan:

1. 2.

Pelabuhan penumpang. Industri. Kawasan industri dan pelabuhan akan terus berkembang dan menyediakan lapangan kerja dimasa datang terutama bila kawasan Export Processing Zone sudah dikembangkan.

3. 4.

Pertahanan keamanan. Perikanan. Untuk kegiatan perikanan sudah ditentukan Penentuan Kawasan Minapolitan sesuai dengan SK Walikota Medan No. 523/1284 K. Sesuai dengan SK tersebut, Kelurahan Bagan Deli termasuk ke dalam Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap, Kelurahan Belawan Sicanang termasuk dalam Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya, Kelurahan Belawan Bahari dan Belawan termasuk dalam Kawasan Minapolitan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

5. 6.

Export Processing Zone. Theme Park. Theme Park yang akan mengubah image wilayah utara dari daerah kumuh menjadi pusat rekreasi. Theme park ini sekaligus dipakai sebagai buffer untuk mencegah makin rusaknya lingkungan hutan bakau oleh pembukaan lahan bagi perumahan liar.

7.

Regional Centre. Pusat regional ini akan menjadi mini CBD dengan pusat perbelanjaan yang lengkap, pusat pemerintahan lokal, pusat pelayanan masyarakat yang modern dan pusat hiburan yang menarik. Proposal untuk mengembangkan CBD Belawan juga sangat sulit direalisir bila hanya sebagian kecil penduduk terutama dari kalangan menengah bawah yang bersedia tinggal didaerah ini. Mengingat hal-hal tersebut diatas, pengembangan wilayah utara Medan harus

III-18

dimulai dengan perubahan image dari image wilayah kumuh menjadi wilayah hunian yang menarik. 8. Waterfront City. Lahan yang memiliki waterfront di selatan pelabuhan Belawan juga dicadangkan untuk perumahan kelas menengah dan menengah atas mengingat lokasinya yang menarik dan aksesibilitasnya yang tinggi dari jalan tol Belawan. Perumahan kelas menengah atas ini diperlukan untuk mengubah kesan wilayah utara sebagai daerah miskin.

Menyadari potensi wilayah utara ini, yaitu tersedianya lapangan kerja dimasa datang, adanya waterfront area yang dapat dikembangkan sebagai waterfront housing yang menarik, rendahnya harga lahan dan adanya hutan bakau yang dapat dirancang menjadi hutan taman, bird sanctuary dan kegiatan rekreasi lainnya. Dengan adanya kegiatan ekonomi yang kuat diwilayah utara, perumahan penduduk kelas menengah diharapkan akan bertumbuh diwilayah Medan Marelang yang seterusnya akan mengakselerasi pertumbuhan wilayah utara kota medan. Untuk merealisasi rencana ini, campur tangan pemerintah kota sangat diharapkan, terutama dalam menarik investor untuk membangun theme park di daerah utara yang sebagian areanya sudah digunakan untuk perumahan liar. Keberhasilan pemerintah dalam mengembangkan pusat rekreasi didaerah ini akan menjadi titik awal suksesnya pengembangan diwilayah utara. Lokasi pada vision planning masih merupakan indikatif. Oleh sebab itu, rujukan lokasi yang tepat adalah RDTR Kecamatan Medan Belawan tahun 2009-2029. Berdasarkan RDTR, zoning rencana guna lahan di Kecamatan Medan Belawan terdiri dari tambak, peti kemas, mangrove, lahan kosong, permukiman, pelabuhan, industry, perdagangan, dan pelabuhan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.9. Dilihat dari gambar 3.9. dapat ditentukan garis besar peruntukan lahan tiap kelurahan berdasarkan RDTR di Kecamatan Belawan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

III-19

Tabel 3.7.Garis Besar Peruntukan Lahan tiap Kelurahan No Kelurahan 1 Belawan I 2 3 4 5 6 Belawan II Belawan Bahari Belawan Bahagia Belawan Sicanang Bagan Deli Garis besar peruntukan lahan Pelabuhan, perdagangan, permukiman tepi laut (waterfront city) Tambak dan permukiman tepi sungai (waterfront city) Tambak, Permukiman tepi sungai (waterfront city) dan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Permukiman tepi sungai (waterfront city) Lahan mangrove, lahan kosong , perikanan budidaya, theme park (taman hutan) Peti kemas, permukiman tepi laut (waterfront city) dan minapolitan perikanan tangkap

III-20

Gambar 3.9. Rencana Pembagian Blok Peruntukkan dalam RDTR Kecamatan Medan Belawan III-21

3.3.

POTENSI WISATA BAHARI DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

Pemko Medan sudah lama mempertimbangkan pengembangan wisata bahari di Kota Belawan melihat potensi laut yang dimiliki dan jaraknya yang dekat dengan pusat Kota Medan (27 km) sehingga bisa menjadi tujuan wisata alternative bagi penduduk Kota Medan. Berdasarkan potensi fisik, kegiatan wisata bahari yang potensial dikembangkan di Kecamatan Medan Belawan adalah: 1. Memancing 2. Menyusuri hutan mangrove melalui sungai 3. Berbelanja ikan segar 4. Berjalan menyusuri dan melihat-lihat sisi laut 5. Berjalan menyusuri perumahan tepi laut dan tepi sungai (waterfront city) 6. Memakan ikan laut dengan restoran terapung 7. Bermain sepeda air

Sesuai dengan peruntukan lahan tiap kelurahan, dapat dilihat potensi wisata tiap kelurahan di Kecamatan Medan Belawan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.8. Potensi Wisata Bahari tiap Kelurahan No Kelurahan 1 Belawan I Garis besar peruntukan lahan Pelabuhan, perdagangan, permukiman tepi laut (waterfront city) Tambak dan permukiman tepi sungai (waterfront city) Tambak, Permukiman tepi sungai (waterfront city) dan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Potensi Wisata Bahari Wisata menyusuri permukiman tepi laut (waterfront city) Wisata menyusuri permukiman tepi sungai (waterfront city) Wisata menyusuri permukiman tepi sungai (waterfront city) dan tempat berbelanja ikan segar dan makan ikan di restoran-restoran

Belawan II

Belawan Bahari

III-22

No Kelurahan 4 Belawan Bahagia 5 Belawan Sicanang

Garis besar peruntukan lahan Permukiman tepi sungai (waterfront city) Lahan mangrove, lahan kosong, minapolitan perikanan budidaya, taman hutan

Potensi Wisata Bahari Wisata menyusuri permukiman tepi sungai (waterfront city) tempat berbelanja ikan segar dan makan ikan di restoran-restoran, wisata petualangan menyusuri hutan Wisata menyusuri permukiman tepi laut (waterfront city) dan tempat berbelanja ikan segar dan makan ikan di restoran-restoran, berjalan menyusuri sisi laut (muara), bermain sepeda air di muara, dll.

Bagan Deli

Peti kemas, permukiman tepi laut (waterfront city) dan minapolitan perikanan tangkap

Potensi wisata bahari terbesar terdapat di Kelurahan Bagan Deli karena kelurahan ini merupakan muara tempat pertemuan antara laut dan sungai sehingga bibir pantai (muara) panjang dibanding dengan kelurahan lain yang berbatasan dengan darat dan hanya memiliki sungai-sungai kecil. Oleh sebab itu, bermacam-macam wisata bahari dapat dilakukan di sini dengan memanfaatkan muara tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

III-23

Gambar 3.10 Peta Potensi Wisata Bahari Belawan

III-24

You might also like