You are on page 1of 17

KOMUNIKASI DAN JARINGAN ORGANISASI

Gareth Morgan menggariskan sejumlah metafora yagn membantu kita memahami organisasi. Metafora-metafora tersebut adalah mesin-mesin, organisme-organisme, otak, sistem politik, penjara fisik, dan kebudayan.1 Metafora pertama Morgan adalah mesin. Layaknya mesin, organisasi memiliki bagian-bagian yang menghasilkan produk dan layanan. Metfora kedua Morgan adalah organisme. Layaknya tumbuhan atau binatang, organisasi lahir, tumbuh, bekerja, menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan, dan akhirnya mati. Susunan organisasional tidak pernah diam, tetapi selalu bergerak dalam proses. Keseuruhan gagasan tntang organisasi yang belajarm salah satu yang menjaga keluwesan dalam dunia yang penuh arus, menekannakan kebutuhan untuk terus berubah.2 Metofora yang lain adalah otak; oganisasi mengolah informasi, organisasi memiliki kecerdasan, organisasi mengonsep, dan organisasi membuat rencana-rencana. Otak adalah sitem kendali tubuh sebuah organ pentig yang memiliki hubungan syaraf dengan setiap aspek lain dari tubuh. Prganisasi juga memiliki pusat kendali yang dapat disamakan denan otak organisasai. Metafora lainnya adalah sistem politik; Kendalai yang dibentuk oleh pola-pola pengaruh, atau sistem kendali, yang menjadikan organisasi seperti sebuah sistem politik, dimana kekuasaan disalurkan, pengaruh dinyatakan, dan keputusan dibuat. Karena manusia terbatas dalam organisasi, metafora penjara fisik juga berlaku. Organisasi dapat membentuk dan membatasi kehidupan anggota mereka. Unsur-unsur manajeman, kendali, dan kuasa dapat membuat organisasi terasa seperti alat dominasi karena organisasi memiliki minat1

Gareth Morgan, image of Organization (Baverly hills, CA: Sage, 1986).

Peter Senge, Te Fifth Dicipline: The Art and Practice of The Learning Organization (New york Currency Doubleday, 1994)

1|Page

minat yang berbeda, yang sebagian di antaranya dapat mendominasi yang lain. Akhirnya, Morgan menempatkan kebudayaan sebagai sebuah metafora. Kebudayaan tersebut bisa berupa etnis, kebangsaan, ras, atau bentuk lainnya. Kebudayaan memiliki sebuah identitas sebagai kebudayaan karena adanya nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, dan kebiasaan bersama. 1. ORGANIZATIONAL NETWORKS Kata komunikasi berasal dari bahasa latina communis atau commo dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, commonness. Manusia dalam kehidupannya adalah makhluk sosial, yang berarti saling membutuhkan orang lain sebagai teman hidup, karena manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam menjalani kehidupannya manusia menempati suatu lingkungan tertentu dan melakukan peranannya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap individu manusia berinteraksi antara satu dengan yang lainnya baik dalam kelompok atau keluarganya maupun dalam masyarakat. Interaksi ini menyebabkan adanya pergaulan antara individu dalam masyarakat (kelompok). Pergaulan individu-individu ini, baik dalam kelompok keluarga maupun dalam masyarakat, semuanya memerlukan keteraturan supaya semua proses yang berlangsung di dalamnya berjalan tertib dan serasi, sehingga dalam masyarakat muncul suatu peraturan yang harus ditaati oleh setiap individu. Menurut Goldhaber, komunikasi organisasi merupakan Arus informasi dalam suatu jaringan yg sifat hubungannya saling bergantung (Djuarsa, 1994:132). Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Manusia di dalam kehidupannya harus satu sama lain (the flow of message within a network of interdependent relationships),

2|Page

berkomunikasi artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok bentuk dan masyarakat. yang Di dalam kelompok/organisasi terdapat kepemimpinan merupakan

masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi timbal balik, untuk mencapai citacita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses dari suatu keinginan masing-masing individu untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Kehidupan organisasi tidak mungkin dipisahkan dari komunikasi efektif. Komunikasi efektif tergantung pada kemampuannya luar organisasi menjawab sesuai dan mengantisipasi perubahan lingkungan dengan

perkembangan internal organisasi itu sendiri. Di samping itu dalam komunikasi didasari beberapa perspektif dalam pengembangannya sehingga berperanan penting dalam organisasi. Perspektif yang Mendasari Komunikasi Organisasi.Sejumlah teori komunikasi menggunakan metode dan logika penjelasan yang terdiri dari empat perspektif yang mendasari pengembangan teori dalam ilmu komunikasi. Keempat perspektif itu adalah: 1. Covering Law Theories Pespektif ini berangkat dari prinsip sebab-akibat atau hubungan kausal. Rumusan umum dari prinsip ini antara lain dicerminkan dalam pernyataan hipotesis. Menurut Dray penjelasan Covering Law Theories didasarkan pada dua asas: a. Teori berisikan penjelasan yang berdasarkan pada keberlakuan umum/hukum umum.

3|Page

b. Penjelasan teori berdasarkan analisis keberaturan. Dalam Covering Law Theories terdapat tiga macam penjelasan: Deductive-Nomological (D-N), penjelasan terbagi atas dua bagian, yaitu objek penjelasan (apa yang dijelaskan) dan subjek penjelasan (apa yang menjelaskan). Contoh semua X . . adalah Y. X dan Y bersifat universal. Deductive-Statistical (D-S), berdasarkan prinsip probabililstik dalam ststistik. Formulanya dapat dirumuskan sebagai berikut: P (X,Y)=R, menyatakan R menunjukan bahwa proporsi X bersama Y bisa sama dengan R. Inductive-Statistical (I-S), prisipnya sama dengan D-S, bedanya subjek penjelasan dijadikan pendukung induktif untuk menerangkan objek penjelasan. Contoh; P (T,R) = 0,90. Prinsip Covering Laws ini pada dasarnya memiliki keterbatasan: a. Keberlakuan prinsip universalitas bersifat relatif. b. Formula statistik Covering Law Theories sulit diterapkan dalam mengamatia tingkah laku manusia. Karena pada dasarnya tingkah laku manusia suka berubah dan sulit diterka. c. Manusia dalam kehidupannya juga terikat pada ikatan budaya tertentu. d. Kehidupan manusia penuh keragaman dan kompleks. e. Terlalu berdasar pada hitungan statistik yang belum tentu sesuai dengan realitas. 2. Rule Theories Pemikiran perspektif ini berdasarkan pada prinsip praktis bahwa manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik individuindividu yang berinteraksi harus menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri, tetapi juga harus ada aturan atau kesepakatan dalam hal giliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa, dan sebagainya, agar tidak terjadi konflik atau kekacauan. Perspektif ini memiliki dua ciri utama:

4|Page

a. Aturan pada dasarnya merefleksikan fungsi-fungsi perilaku dan kognitif yang kompleks dari kehidupan manusia. b. Aturan menunjukan sifat-sifat dari keberaturan yang berbeda dari keberaturan sebab akibat. Para ahli penganut aliran evolusi mengemukakan bahwa dalam mengamati tingkah laku manusia, perspektif ini menunjuk tujuh kelompok di mana masing-masing mempunyai penekanan yang berbeda dalam pengamatannya. Memfokuskan perhatiannya pada pengamatan tingkah laku sebagai aturan. mengamati perhatiannya memfokuskan tingkahlaku. tingkah pada laku yang menjadi yang kebiasaan. menentukan menitikberatkan tingkah laku. aturan-aturan

mengamati aturan-aturan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku. pengamatannya mengikuti pada aturan-aturan yang yang mengikuti laku aturan-aturan menerapkan tingkah

memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku yang merefleksikan aturan. Dalam konteks komunikasi antarpribadi, pemikiran perspektif ini menekankan bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil atau refleksi dari penerapan aturan yang disepakati bersama. Dalam hal ini ada empat proposisi yang diajukan: a. Tindakan-tindakan yang bersifat gabungan, kombinasi dan asosiasi merupakan ciri-ciri perilaku manusia. b. Tindakan-tindakan informasi simbolis. c. Penyampaian informasi simbolis menuntut adanya interaksi antarsumber, pesan, dan penerima yang sesuai dengan aturan komunikasi yang disepakati. d. Aturan-aturan komunikasi ini mencakup pola-pola umum dan khusus. 3. System Theories di atas disampaikan melalui pertukaran

5|Page

Secara umum sistem mempunyai empat ciri: a. Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari elemen- elemen yang masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. b. Sistem berada secara tetap dalam lingkungan yang berubah. c. Sistem hadir sebagai reaksi atas lingkungan. d. Sistem merupakan koordinasi dari hirarki. Ada banyak jenis sistem, tetapi yang sering terkait dengan teori komunikasi adalah sistem terbuka dan structural-functional. Sistem terbuka (open sistem) ditandai dengan: Unsur-unsur yang ada dalam sistem Fungsi dari masing-masing sistem Hubungan antara unsur dalam sistem Lingkungan sosial budaya di mana sistem berada. Komunikasi organisasi banyak dipengaruhi oleh logika berpikir sistem, di mana komunikasi organisasi berhubungan dengan komunikasi interpersonal dalam oranisasi yang di dalamnya terdapat hierarki. 4. Symbolic Interactionisme Perspektif ini berkembang dari sosiologi. Menurut Jarome Manis dan Bernard Meletzer terdapat tujuh proposisi umum yang mendasarinya: a. Tingkah laku manusia dan interaksi antarmanusia dilakukan melalui perantaraan lambang-lambang yang mengandung arti. b. Orang menjadi menusiawi setelah berinteraksi dengan orang-orang lain. c. Masyarakat berinteraksi. d. Manusia secara sukarela aktif membentuk tingkah lakunya sendiri. e. Kesadaran dan proses berpikir seseorang melibatkan proses interaksi dalam dirinya. f. Bahwa manusia membangun tingkah lakunya dalam melakukan tindakan-tindakannya. merupakan himpunan dari orang-orang yang

6|Page

g. Untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan penelaahan tentang tingkah laku perbuatan tersembunyi (Sendjaja, 2005). 2. THE POSITIONAL TRADITION a. Classical Foundation: Weber (hlm 362) Max Weber akan menjelaskan proses-prose sosial dalam sebuiah cara yang menghubungkan motivasi individu dengan hasil-hasil sosial. Karena penekannya pada individu sebagai pengendali tindakan dan ketertarikannya pada penjelasan kausal dan rasional, karnyana benar-benar menunjukkan sebuah kualitas tertentu dari tradisi sosiopsikologis. Teori-teori Weber juga memberikan kerangka kerja untuk pandangan tradisional tentang susunan organisasi sebagai sesuatu yang hierarki dan diatur oleh aturan. Gagasan Weber yang dikembangkan pada awal abad ke-20 adalah bagian dari apa yang sekarang kit kenal sebagai teori organisasi klasik.3Weber mencoba untuk mengenali cara terbaik bagi organisasi dalam mengatur kerumitan kerja individu dengan tujuan yang umum, dan prinsip-prinsipnya memiliki kekuatan yang yang tetap ada selama tertentu bertahun-tahun. sistem yang dirancang Weber kegiatan untuk mendefiniskan interpersonal sebuah organisasi sebagai sebuah

memilik

maksud

menjelaskan tugas-tugas individu.4 Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya otoritas, spesialisasi, dan regulasi.
a. Otoritas (authority) hadir bersamaan dengan kekuasaan, tetapi dalam

organisasi, otoritas harus sah atau disahkan secara formal oleh organisasi. Keefektifan organisasai bergantung pada tingkatan yang memberikan manajeen kekuasasan resmi (legitimate power). Dengan kata lain, para manajer tidak perlu memiliki kekuasaan karena usia, kecerdasaan, bujukan atau kekuatan fisik, tetapi karena organisasi
3

Teori-teori klasik yang paling penting adalah milik Henri Fayol dan Fredrick Taylor. Lihat Henry Taylor , General and Industrial Management (Noew York:Pitman, 1949); dan Fredrick W. Taylor, Pinciple of Scientific Management (New York: Harper Brothers, 1947)
4

Weber, Theory of Social and Economic Organization, 151

7|Page

memberikan mereka otoritas. Ketika kita menjadi anggota sebuah organisasi, kita menyetujui, setidaknya secara dam-diam untuk mengikuti aturan-aturan yang memberikan otoritas ini. Organisasi didirikan sebagai sebuah sistem rasional oleh kekuatan aturan menjadikannya authority). Cara terbaik untuk mngorganisir otoritas legal yang rasional, menurut Weber, adalah dengan hierarki. Dengan kata lain, atasam memiliki atasa, yang juga memiliki atasan lagi. Hierarki dijelaskan oleh regulasi di dalam organisasi tersebut. Setiap lapisan manajemen memiliki otoritas resminya, dan hanya kepala organisasi yang memiliki otoritas penuh dan menyeluruh. Sebuah prinsip otoritas birokasi yang berhubungan, menurut Weber, adalah bahwa pegawai perusaaan bukanlah pemilik perusahaan karena hal ini akan mengganggu arus otoritas yang sah. Ini merupakan salah satu aspek organisasi yang telah berubah sejak masa Weber; dimana pegawai sering sekal memliki saham kepemilikan yang berarti bahwa mereka memang memiliki bagian dari perusahaan tersebut.
b. Prinsip kedua spesialisasi (specializational).Pekerja dibagi menurut

semacam

otoritas

rasional

resmi

(rational-legal

divisi buruh, dan mereka mengetahui pekerjaan mereka di dalam organisasi. Pengembangan gelar dan deskripsi tugas adalah sebuah contoh yang sempuna untuk spesialisasi. Dalam sebuah perusahaan yang besar, divisi buruh sering kali sangat luas yang berakibat pada anggapan pegawai bahwa pekerjaan mereka tidak terlalu berpesan bagi perusahaan. Ini merupakan ciri dari birokrasi.
c. Aspek ketiga dari birokrasi aldah tuntutan aturan (rules). Apa yang

membuat kordinasi organisasi menjadi mungkin adalah implementasi regulasi yang mengatur perilaku setiap orang. Aturan-aturan organisasi harus rasional, menurut Weber, yang berarti bahwa aturanaturan tersebut dirancang untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk

8|Page

mengingat semua yang terjadi, harus ada catatan dari semua kegiatan organisasi. Model birokrasi Weber menggambarkan dengan baik metafora mesin dari organisasi. Model ini mengikuti sebuah pandangan mekanistik atas awah tentang bagaimana kelompok-kelompok yang besar harus mengoordinasikan kegiatan mereka demi mencapai tujuan.
3. THE RELATIONAL TRADITION

a. The Process of Organizing (hlm 364) Teori Weick tentang berorganisasi sangat penting dalam bidang komuniasi karena teori ini menggunakan komunikasi sebagai sebuah dasar bagi pengorganisasian manusia dan memberikan sebuah dasar pemikiran untk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Menurut teori ini, organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi. Lebih pantas untuk mengucapkan berorganisasi daripada organisasi, karena organisasi itu sendiri merupakan sesuatu yang dicapai manusia melalui sebuah proses komnikasi yang berlanjutan. Ketika manusia melakukan interaksi sehari-hari, kegiatan mereka menciptakan organisasi. Secara spesifik, interaksi yang membentuk sebuah organisasi terdiri atas sebuah tindakan (interact) atau sebuah pernyataan atau perilaku seorang individu. Jika sendiri, tindakan tidak memiliki arti. Sebuah interaksi melibatkan sebuah tindakan yang diikuti oleh respon, dan sebuah interaksi ganda (double interact) terdiri dari atas sebuah penyesuaian atau tindak lanjut oleh orang yang pertama bertindak. Weick yakin bahwa semua kegiatan berorganisasi adalah interaksi ganda. Interaksi berguna untuk memperoleh pemaknaan umum di antara anggota kelompok, dan pemaknaan bahwa setiap individu yang memiliki informasi memberikan mekanisme yang olehnya kita dapat mendapatkan pemahaman umum.

9|Page

Kegiatan berorganisasi berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian informasi. Istilah kuni Weick adalah equivocality, yang berarti ketidakpastian, kesulitan, ambiguitas, dan kurangnya keterdugaan. Menurut Weick, semua informasi dari lingkungan sekitar bersifat samar-samar atau ambgu pada beberapa tingkatan, dan kegiatan berorganisasi dirancang untuk mengurangi ketidakpastian, tetapi setiap usaha berkontribusi. Tingkat equvocality yang dialami akan berbeda dalam setiap situasi, tetapi sering kali cukup besar, dan untuk menguranginya akan memerlukan implikasi organisasi yang besar. Proses penghilangan kesamaran ini merupakan proses yang berkembang dengan tiga bagian; pembuatan, pemilihan dan penyimpanan. Pembuatan (enactment) adalah definisi tentang situasi, atau menyatakan adanya informasi yang samar-samar darni luar. Dalam pembuatan, kita memperhatikan stimuli, dan diakui adanya kesamaran. Ketika kita menerima tugas yang berhubungan dengan masalah keamanan di tempat kerja, kita terfokus pada satu masalah, yang berarti sudah menghilang beberapa ketidakpastian dari bidang masalah yang mungkin ada yang sedang kami hadapi. Oleh sebab itu, jika kita mengatakan, baiklah, saya akan berkonsentrasi pada masalah keamanan ini, merupakan sebuah bentuk pembuatan, karena hal tersebut membuat kita fokus. Proses kedua adalah pemilihan, yang anggota organisasi menerima beberapa informasi sebagai sesuatu yang relvan dan menolak informasi lain. Pemilihan mempersempit bidang, menghilangkan pilihan yang tidak ingin dihadapi oleh pelaku pada saat itu. Karenanya proses ini menghilangkan pilihan yang tidak ingin dihadapi oleh pelaku saat itu. Karenanya proses ini menghilangkan lebih banyak kesamaran dari informasi awal. Bagian ketiga adalah penyimpanan, dimana hal-hal tertentu akan disimpan untuk penggunaan dimasa yang akan datang. Informasi yang disimpan digabungkan pada kesatuan informasi yang sudah ada yang menjalankan organisasi. Contoh, kelompok Anda mungkin memutuskan

10 | P a g e

untuk menyelesaikan masalah keamanan yang disesbabkan oleh mesinmesin, menolak untuk menyelesaikan masalah lain. Informasi mengenai bagaimana menyelesaikan masalah keamanan mesin menjadi bagian pengetahuan organisasi untuk digunakan dalam memecahkan maslah dimasa yang akan datang. Setelah terjadi penyimpanan, anggota organisasi menghadapi sebuah titik pilihan (choice point). Mereka pertama-tama harus memutuskan apakah mereka harus melihat lagi pada lingkungan sekitar dengan cara yang baru. Saat manusia berkomunikasi iuntuk mengurangi ketidakpastian, mereka menjalani sebuah rangkaian siklus perliaku (behavior cycles), atau kebiasaan yang memungkinkan kelompok menjelaskan segala sesuatunya. Jadi, misal, Anda mungkin menyusun serangkaian pertemuan untuk membahas maslaah keamanan dan memutuskan bagaimana mengatasinya. Siklus perilaku, seperti pertemuan keamanan ini, merupakan bagian dari semua aspek dalam berorganisasi; pembuatan, pemilian, penyimpanan dan pilihan. Dalam sebuah siklus perilaku, tindakan anggota diatur oleh aturan tindakan(assembly rules) yang menuntun pilihan kebiasaan yang digunakan untuk menyelesaikan proses yang sedang dijalankan (pembuatan, pemilihan, atau penyimpanan). Aturan-aturan tersebut merupakan kriteria dimana pada anggota organisasi memutuskan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kesamaran. Pertanyaan yag dijawab oeh aturan tindakan adalah; diantaa semua siklus perilaku yang mungkin dalam organisasi ini, yang mana yang akan kita gunakan sekarang?Sebagai contoh, dalam proses pemilihan Anda dapat menggunakan aturan tindakan bahwa dua kepala lebih baik daripada satu, dan dengan dasar ini, Anda memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan insinyur di tempat kerja Anda. Elemen elemen dasar dari model Weick (lingkungan, kesamaran, pembuatan, pemilihan, penyimpanan, titik pilihan, sklus perilaku, dan aturan tindakan), semuanya berkontribusi terhadap pengurangan kesamaran. Weick

11 | P a g e

mengharapkan semua elemen ini bekerja bersama dalam sebuah sistem, masing-masing elemen saling berhubungan. Oleh karena itu, dengan teori ini, kita mulai melihat sebuah perluasan dari tindakan-tindakan tunggal, ke interaksi, ke interaksi ganda, ke siklus. Pola-pola interaksi menyatukan manusia ke dalam kelompok-kelompok dan meyatukan kelompok-kelompok ke dalam jaringan yang lebih besar.
b. Structuration in Organizing (hlm 375-378)

Dari gagasan Anthony Giddens tentan strukturasi, struktur adalah proses akibat yang tidak diharapkan dari tindakan mencipta norma, aturan, dan sususnan sosial lain yang membatasi atau mempengaruhi tindakan di masa depan. Strukturisasi terus terjadi dalam semua sistem sosial. Marshall Scott Poole dan Robert McPhee menyatakan susunan adalah manifestasidan juga hasil dari sebuah organisasi, seperti yang tertulis dalam buku panduan pegawai, bagan organisasi dan kebijakan, memunculkan dua tipe komunikasi; a. Pertama, adalah cara tidak angsung daam memberitahu pegawai mengenao organisasi (nilai, prosedur, dan metodenya). b. Kedua, adalah cara anggota organisasi dapat berbicara tentang komunikasi dalam organisasi mereka Susunan organisasi diciptakan ketika individu-individu saling berkomunikasi dalam tiga metafora tempat atau pusat struturasi (center of structuration). Pertama, mencakup semua episode kehidupan organisasi dimana manusia mengambil keputusan dan pilihan yang membatasi apa yang dapat terjadi dalam organisasi. Ini merupakan tempat konsepsi (conception). Tempat kedua dari struturisasi organisasi adalah kodifikasi formal dan pemberitahuan keputusan dan pilihan tempat implementasi (implementation). Ketika keputusan diambil untuk mendirikan sebuah kampus baru, pembantu rektor mngkin mengirimkan sebiah memorandum formal kepada pengajar dan staf untuk memberitahukan akan perubahan

12 | P a g e

tersebut. Pengumuman formal sendiri akan membantu dalam membentuk susunan organisasi di masa depan. Akhirnya, strukturisasi terjadi ketika anggota organisasi bertindak sesuai dengan keputusan organisasi bertindak sesuai dengan keputusan organisasi yang merupakan tempat penerimaan (reception). Selain susunan organisasi, iklim organisasi juga dapat muncul dari strukturasi. Secara tradisional, iklim organisasi dipandang sebagai salah satu variabel kunci yang memengaruhi komunikasidan produktivitas serta kepuasan pegawai. Menurut Poole dan McPhee, iklim organisasi (climate) adalah penjelasan umum kolektif tentang organisasi yang membentuk harapan dan perasaan organisasi yang membentuk harapan dan perasaan anggotanya dan juga kinerja organisasi. Anggota organisasi membuat iklim organisasi ketika mereka menjalani kegiatan sehari-hari mereka, dan setiap organisasi sebenarnya memiliki beragam iklom untuk kelompok yang berbeda. Poole dan McPhee mendefiniskan iklim organisasi secara strukturasi sebagai sebuah sikap kolektif yang terus dihasilkan dan dihasilkan kembali oleh interaksi anggota. Iklim organisasi muncul dari interaksi antara mereka mereka yang ikut serta atau bergabung dalam organisasi. Iklim organisasi merupakan hasil dari strukturasi: keduanya merupakan perantara dan hasil interaksi. Poole memandang iklim organisasi sebagai sebuah hierarki dari tiga lapisan sosial. Pertama, adalah istilah-istilah yang digunakan anggota untuk mendefinisikan dan menjelaskan organisasi: kolom konsep (concept pool). Kedua, adalah konsepsi dasar bersama yang sangat abstrak tentang atmosfir organisasi: iklim kernel (kernel climate). Ketiga, iklim tertentu (particular climate). Iklim Kernel menyerap keseluruhan organisasi, tetapi iklim-iklim tertentu bisa berbeda dari satu segmentasi organisasi ke segmen lainnya. Iklim tidak statis, tetapi terus mengalamai proses perkembangan. Ada tiga faktor yang berhubungan dalam proses perkembangan ini;

13 | P a g e

a. Pertama, susunan organisasi 9structure of the organization) itu

sendiri. Karena susunan membatasi jenis interaksi dan kegiatan yang dapat dimasuki, susunan membatasi jenis iklim yang bisa ada dari interaksi dan kegiatan ini.
b. Kedua,

berbagai

aparat

penghasil

iklim

(climate-producing

apparatuses), atau mekanisme yang dirancang untuk memengaruhi persepsi dan kinerja pegawai, seperti laporan berkala, program pelatihan, dan sejenisnya. c. Ketiga, karakteristk anggota (kemampuan dan pengetahuan anggota). Sebagai contoh, jika pegawai cukup cerdas dan reflektif, mereka dapat menentang otoritas yang ada dan mengetahui kebenaran aparat-aparat tersebut. Karakteristik anggota juga meliputi tingkat persetujuan atau koordinasi daam kelompok kerja. c. Structuration in organizational Control and Identity (hlm 378 382) Philip Tomkins, George Cheney, dan rekan-rekan telah mengembangkan sebuah pendekatan yang baru dan berguna terhadap komunikasi organisasi. Kendali atas pegawai dapat dinyatakan dalam organisasi dengan empat cara;
a. Kendali

sederhana

(simple

control),

atau

penggunaan

kekuasaan yang langsung dan terbuka.


b. Kendali teknis (technical control), atau penggunaan alat-alat dan

teknologi.

Contoh;

pegawai

yang

diberikan

telepon

dan

diperintahkan untuk menggunakannya dalam pekerjaan mereka dan dapat dihubungi 24 jam, maka mereka dalam kndali teknis.
c. Kendali

Birokrasi,

yang

merupakan

penggunaan

prosedur

organisasi dan aturan-aturan formal. Contoh, pegawai diberikan sebuah buku panduan yang mencakup kebijakan yang harus

14 | P a g e

diikuti, dan memo, tinjauan laporan, tinjauan rapat, dan tinjauan kinerja digunakan untuk menyampaikan harapan yang lain.
d. Kendali konsertif (concertive control)- peggunaan hubungan

interpersonal dan kerja sama tim sebagai sebuah cara kendali. Ini merupakan bentuk kendali yang paling sederhana karena mengandalkan pada realitas dan nilai-nilai bersama: Dalam organisasi konsertif, aturan dan regulasi yang tertulis jelas digantikan oleh pemahaman pemaknaan nilai, objektif, dan caracara pencapaian bersama, sejalan dengan apresiasi yang mendalam untuk misi organisasi. Kami menyebut ini ... ;jiwa organisasi yang baru. Dalam organisasi kontemporer, kendali disipliner sangat baik dicapai dalam empat cara; a. Pertama, kendali ini melibatkan metode yang tidak menonjol.Disiplin tidak harus jelas atau disadari tapi merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari organisasi yang berjalan terus. b. Kedua, disiplin dihasilan secara kolaboratif. Anggota organisasi bekerja bersama untuk membuat kegiatan-kegiatan normal, untuk membuat standar, sebuah disiplin. Contohnya rapat. c. Ketiga, disiplin merupakan bagian dari hubungan sosial. Apa yang orang katakan dan lakukan kepada orang lain diatur oleh dan menghasilkan kegiatan yang ternormalkan. Cara kendali yang paling efektif didasarkan pada nilai-nilai yang mendorong anggota organisasi hal paling dasar yang mereka perjuangkan. Hal ini dapat meliputi uang, waktu, pencapaian, pemahaman kerja sama tim, dan sebagainya. Menjadi anggota sebuah tim yang sangat anda nikmati daam pekerjaan mungkin jauh lebih mendorong Anda daripada penghargaan tradisional seperti uang. Menurut Tompkins dan Cheney, pengambilan keputusan organisai mengikuti sebuah pola silogistis, di mana pelaku berpikir secara deduktif dari

15 | P a g e

dasar pemikiran umum dan diana pilihan didasarkan pada pemikiran tersebut. Kendali ditonjolkan ketika pekerja, yang menerima pemikiran umum tertentu, memikirkan kesimpulan yang diharapkan oleh manajemen. Dasar pemikiran diterima karena adanya insentif seperti gaji dan otoritas orang-orang yang memiliki kekuasaan sangat berhubungan dengan gagasan Weber tentang birokrasi. Namun, penerimaan ini tidak datang begitu saj karena konflik sering terjadi dari erbedaan antara keyakinan pribadi pegawai dan pemikiran organisasi. Identitas. Identifikasi (identification) terjadi ketika individu menyadari dasar mereka. Kita terhubung dengan idividu sebagai teman berbagi sesuatu yang sama; dan semakin kita berbagi dengan orang lain, semakin besar identifikasi antara kita. Pada saat yang sama, identifikasi kita membentuk siapa kita, identitas kita. Jalur dua arah ini disebutkan dalam teori sebagai dualitas identitas identifikasi (identity-identification duality). Tompkins dan Cheney yakin bahwa proses identifikasi identitas bersifat struktrasional.Dengan kata lai, dalam proses pencarian afiliasi denga orang lain, tanpa disadari kita menciptakan susunan yang akan memengaruhi identitas kita. Ketika dicapai sejumlah identifikasi tertentu, entime organisasi memungkinkan adanya kendali konsertif. Entime merupakan sebuah alat retorik yang digunakan untuk menarik audiens dalam proses pemikiran pengacara. Dalam organisasi, para anggota adalah semaam audiens yang mencapai kesimpulan tertentu berdasarkan pada dasar pemikiran implisit bersama. Kendali konserfatif adalah salah satu mekanisme yang digunakan oleh organisasi untuk mengatur banyak identitas. Organisasi yang kompleks saat uni tidak memiliki gambaran tunggal dengan ketertarikan tunggal yang sesuai. Namun, ini merupakan sebuah sistem interaksi yang kompleks, kadang-kdang bertentangan, identitas, dan komunikasi organisasi harus dapat mengatasi situasi majemuk ini. Organisasi harus memiliki sebuah cara

16 | P a g e

untuk menarik individu dengan semua ketertarikan variabel mereka ke dalam sebuah identifikasi umum dengan organisasi. Perbedaan identitas, atau bahkan pertentangan, dapat ditangani jika setidaknya ada keseluruhan identifikasi dengan organisasi sebagai sebuah kesatuan. Kadang-kadang, organisasi harus berubah yang berarti mengubah identitas, bukan mempertahankannya, organisasi harus menciptakan sebuah identitas, bukan mempertahankannya, organisasi harus menciptakan sebuah identitas baru yang sebagian didasarkan pada ketertarikan dari bagian dasar keanggotaannya. Karena alasan ini, kemajukan dan perbedaan yang tidak terkendali tidak dapat ditoleransi oleh sebuah organisasi, maka kendali konservatif melalui identifikasi sangat penting. Salah satu faktor pemersatu dari sebuah organisasi dapat berupa budayanya, dan kita akan menelusuri sebuah teori dengan fous pada hal ini selanjutnya. 4. THE CULTURAL TRADITION (HM 382) John van Maanen dan Stephen Barley menggarisbawahi empat bidang budaya organisasi. Bidang yang pertama, konteks ekologi (ecological context), adalah dunia fisik, termasuk lokasi, wktu dan ejarah, dan konteks sosial yang di dalamnya organisasi berjalan. Bidang kedua, terdiri ata jaringanm atau Iinteraksi diferensial (differential interaction) Ketiga, pemahaman kolektif (collective understanding). Ini merupakan isi dari budaya gagasan, cita-cita, nilai dan kegiatan. Keempat, ada kegiatan atau tindakan individu, yang mendasari bidang individu (individual domain). Beberapa organisasi yang besar terdiri atas sebuah budaya tunggal. Dalam sebagian besar masalah, subkultur yang terkait dengan kelompok tertentu akan muncul. Dalam sebagian besar masaah, subkultur yang terkait engan kelompok tertentu akan muncul.

17 | P a g e

You might also like