You are on page 1of 4

MAKALAH FARMAKOLOGI ANESTESI LOKAL

KELOMPOK IV

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahamat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat meneyelesaikan makalah yang merupakan laporan praktikum Farmakologi I yaitu Anestesi Lokal dengan tepat waktu. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, dan teman- teman semua yang telah banyak mendukung atas terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami selaku penulis mengaharapkan kritik dan saran agar pada penulisan kedepan kami menjadi lebih bakk. Semoga makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan untuk kemajuan ke depan.

Malang, 1 April 2011

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan Praktikum 1. Memahami farmakokinetik obat anestesi lokal yang diberikan secara topikal pada mukosa mata. 2. Membandingkan efek farmakologis anestesi lokal tanpa adrenalin dengan anestesi lokal + adrenalin Tinjauan Pustaka Anestesi artinya hilangnya sensasi nyeri (rasa sakit) yang disertai hilangnya atau tidak disertai hilangnya kesadaran. Obat anestesi dikelompokkan menjadi golongan anestesi umum dan anestesi lokal. Anestesi umum bekerja di susunan syaraf pusat sedangkan anestesi lokal bekerja langsung pada serabut perifer. Anestetik umum biasanya dapat memberikan efek analgesik yaitu hilangnya nyeri, atau efek anestesia yaitu efek analgesia yang disertai dengan hilangnya kesadaran, sedang anestesi lokal hanya memberikan efek anelgesia. Anestesi yang dikenal pertama adalah N2O yang disintesis pada tahun 1776, setelah itu ditemukan dietil eter yang juga berbentuk eter. Pada pertengahan abad ke-19 kedua obat ini abru digunakan untuk pertama kalinya pada operasi pertama yang menggunakan anestesi umum. William TG morton, seorang dikter gigi mencobanya pada hewan dan pada dirinya sendiri, bahwa eter lebih baik daripada N2O

Anestesi Lokal

Pengertian dari anestesi lokal telah dijelaskan sebelumnya yaitu obat golongan anestesi yang dapat memberikan efek analgesik atau hilangnya rasa nyeri. Anestesi lokal adalah obat yang dapat mengeblok konduksi impuls di axon terutama syaraf sensorik. Anestesi lokal yang pertama kali ditemukan adalah cocain yang diisolir dari tanaman coca. Secara umum anestetik lokal mempunyai rumus dasar yang terdiri dari 3 bagian: gugus amin hidrofil yang berhubungan dengan gugus residu aromatic lipofil melalui suatu gugus antara. Gugus amin selalu berupa amin tersier atau amin sekunder. Gugus antara dan

gugus aromatic dihubungkan dengan ikatan amid atau ikatan ester. Maka secara kimia anestetik lokal digolongkan atas senyawa ester dan senyawa amid. Yang tergolong kedalam golongan amida (-NHCO-): Lidokain (xylocaine, lignocaine), mepivakain (carbocaine), prilokain (citanest), bupivacain (marcaine), etidokain (duranest), dibukain (neupercaine), ropivakain (naropin), levobupivacaine (chirocaine). Anestesi secara topikal adalah salah satu cara pemberian anestetik lokal. beberapa anastetik lokal berbahaya jika diberikan secara suntikan,sehingga penggunaanya terbatas secara topikal.contohnya adalah benzokain.benzokain dapat digunakan langsung pada luka dengan ulserasi dan menimbulkan anestesia yang cukup lama. biasanya anestesia topikal ini digunakan untuk luka, ulkus, atau luka bakar. Anestesi lokal diabsorpsi dengan kecepatan yang berbeda pada membran mukosa yang berbeda. Pada mukosa trakea, absorpsi yang terjadi hampir sama dengan pada pemberian secara intravena. Pada mukosa faring, absorpsi lebih lambat dan pada mukosa esofagus dan kandung kemih, absorpsi lebih lambat dari aplikasi topikal di faring.

You might also like