You are on page 1of 17

59

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini yaitu pada Dinas
Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi dan waktu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah selama empat bulan yaitu dimulai dari
bulan Februari sampai dengan Mei tahun 2012 dengan rincian kegiatan yaitu
(1) Ujian Proposal, (2) Persiapan, (3) Penelitian lapangan, (4) Editing data,
(5) Analisis data dan penulisan laporan, (6) Konsultasi, (7) Ujian hasil penelitian,
dan (8) Ujian tesis. Untuk jelasnya waktu penelitian dalam penyusunan tesis ini
sebagaimana Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Waktu Penelitian dalam Penyusunan Tesis.
No. Jenis Kegiatan
BulanTahun 2012
Februari Maret April Mei Juni
1. Ujian proposal
2. Persiapan
3. Penelitian lapangan
4. Editing data
5.
Analisis data dan
penulisan laporan

6. Konsultasi
7. Ujian hasil penelitian
8. Ujian tesis



2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada Taman Kanak-
kanak (TK)/Kelompok Belajar (KB), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidayah
(MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah
60

Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
(MA) di Kecamatan Wangi-Wangi pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Wakatobi. Adapun jumlah guru yang menjadi populasi
dalam penelitian ini sebanyak 748 orang dengan rincian pertingkatan sekolah
sebagaimana Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Jumlah Populasi Penelitian
No.
Tingkatan
Sekolah
Kecamatan
Status
(N/S)
PNS Non PNS
Jumlah
Populasi
L P L P
1 TK/KB Wangi-Wangi S 0 28 0 38 66
2 SD/MI Wangi-Wangi N/S 77 114 29 93 313
3 SMP/MTs Wangi-Wangi N/S 41 73 51 32 197
4 SMA/SMK/MA Wangi-Wangi N/S 54 54 43 21 172
Jumlah Total 172 269 123 184 748
Keterangan: N = Negeri, S = Swasta, L = Laki-laki, P = Perempuan
Sumber: Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi.

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak
(random sampling) dengan menggunakan rumus Slovin (Riduwan, 2007:65),
sebagai berikut:
n =


Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi = 748 responden
d = Presisi (ditetapkan 14,8 % dengan tingkat kepercayaan 95 %)

Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

n =


n = 43,027 ~ 43 responden
61

Berdasarkan nilai sampel tersebut, maka diperoleh proporsi jumlah sampel
pada setiap tingkatan sekolah yang menjadi objek dari penelitian ini yaitu:
TK/KB =
66
/ 748
x
43
=
3,7941
~
4 responden
SD/MI =
313
/ 748
x
43
=
17,993
~
18 responden
SMP/MTs =
197
/ 748
x
43
=
11,325
~
11 responden
SMA/SMK/MA =
172
/ 748
x
43
=
9,8877
~
10 responden

Untuk menghindari pengambilan sampel dominan pada sekolah tertentu,
maka penulis menetapkan sebaran responden sebagai sampel penelitian pada
sekolah sebagai tempat pengambilan sampel. Untuk jelasnya hal tersebut, dapat
dilihat pada Lampiran 5.

4.3 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif,
dengan menggunakan teknik random sampling sesuai dengan tujuan penelitian,
dengan menganalisis pengaruh antar variabel yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi (X) dan variabel kualitas pelayanan (Y) pada Dinas
Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi. Peneliti
menggunakan pendekatan penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
yaitu selain menggambarkan dan menjelaskan fakta empirik yang ditemukan di
lapangan, juga melakukan analisis pengaruh antar variabel yang diteliti.
Penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini, juga didukung
oleh pendekatan kualitatif yang diarahkan untuk mampu mengungkap secara
komprehensif pengaruh antara faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
terhadap kualitas pelayanan pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Wakatobi.
62

4.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Operasionalisasi Variabel
4.4.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent
variable) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi (X) dan variabel terikat
(dependent variable) yaitu kualitas pelayanan (Y). Untuk jelasnya hal tersebut
terlihat pada Gambar 4.1 berikut ini.



Gambar 4.1 Skema Variabel Penelitian

4.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yang dimaksud adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi guru, yaitu dimensi-dimensi tanggapan atau
pendapat guru terhadap apa yang dilihat, dirasakan, didengar, diterima dan
dialaminya sebagai pengguna layanan, baik berupa produk barang atau jasa
pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi.
Guru adalah seorang pendidik yang profesional dengan tugas utamanya adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa. Berdasarkan hal tersebut, guru pasti menggunakan
layanan pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Wakatobi sebagai instansi induk untuk mengkoordinasikan berbagai hal dalam
upaya pengurusan kebutuhan guru, pengurusan kelengkapan sarana dan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Persepsi
(X)

Kualitas Pelayanan
(Y)
63

prasarana sekolah, serta sebagai pusat informasi dalam peningkatan kualitas
dan kinerja guru. Dalam penelitian ini, guru yang dimaksud adalah guru Taman
Kanak-kanak/Kelompok Belajar, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah, Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah di Kecamatan Wangi-Wangi pada Dinas
Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi. Faktor-
faktor yang mempengaruhi persepsi guru tersebut meliputi tiga dimensi,
sebagai berikut:
a. Faktor yang ada pada pelaku persepsi (perceiver), yaitu faktor-faktor yang
ada pada guru sebagai pengguna layanan dalam memberikan persepsinya
terhadap pelayanan yang dilakukan pegawai pada Dinas Pendidikan
Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi.
b. Faktor yang ada pada objek atau target yang dipersepsikan, yaitu faktor
yang ada pada pegawai dalam melakukan pelayanan terhadap guru sebagai
pengguna layanan pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Wakatobi.
c. Faktor konteks situasi dimana persepsi itu dilakukan, yaitu kondisi atau
keadaan fisik maupun sosial pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Wakatobi berdasarkan persepsi guru yang
menggunakan layanan dari pegawai yang melakukan pelayanan pada
instansi tersebut.
2. Kualitas pelayanan adalah bobot atau mutu dari pada pelayanan yang diberikan
kepada guru yang dapat diamati dari dimensi tangibles, reliability,
64

responsivess, assurance, dan empathy pegawai pada Dinas Pendidikan
Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi. Adapun dimensi-
dimensi dari kualitas pelayanan yang dimaksud, yaitu:
a. Tangibles yaitu tampilan fisik dalam pemberian pelayanan.
b. Reliability yaitu kemudahan dalam pemberian pelayanan.
c. Responsivess yaitu ketanggapan dalam pemberian pelayanan.
d. Assurance yaitu jaminan atau kepastian dalam pemberian pelayanan.
e. Empathy (empati) yaitu keinginan atau kesesuaian dalam pemberian
pelayanan.

4.4.3 Operasionalisasi Variabel
Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini, dapat dilihat pada
Tabel 4.2 berikut ini.














65

Tabel 4.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Persepsi
(X)
1. Faktor yang
ada pada
pelaku
persepsi
(perceiver)
a. Sikap guru dalam menerima layanan
b. Keutuhan atau motif guru dalam menerima
layanan.
c. Kepentingan atau minat guru dalam
menerima layanan.
d. Pengalaman guru dalam menerima layanan.
e. Harapan guru dalam menerima layanan.

2. Faktor yang
ada pada
objek atau
target yang
dipersepsikan
a. Hal-hal baru yang ditemukan pada pegawai
yang melakukan pelayanan.
b. Aktivitas dari pegawai yang melakukan
pelayanan.
c. Intonasi suara dari pegawai yang
melakukan pelayanan.
d. Gaya bahasa dari pegawai yang melakukan
pelayanan.
e. Kemampuan dari pegawai yang melakukan
pelayanan.
f. Latar belakang dari pegawai yang
melakukan pelayanan.
g. Kedekatan dengan pegawai yang
melakukan pelayanan.

3. Faktor konteks
situasi dimana
persepsi itu
dilakukan
a. Waktu pelayanan.
b. Keadaan/tempat kerja.
c. Keadaan sosial
Kualitas
Pelayanan
(Y)
1. Tangibles
a. Kelengkapan sarana dan prasarana
pelayanan
b. Kenyamanan ruangan
c. Kecukupan pegawai

2. Reliability
a. Tepat waktu
b. Sesuai prosedur
c. Kesetaraan/perlakuan sama dari pegawai

3. Responsiveness
a. Kecepat-tanggapan terhadap kebutuhan
pelanggan
b. Penerimaan terhadap kritik dan saran
pelanggan
c. Penuh perhatian

4. Assurance
a. Keamanan
b. Kepercayaan
c. Tanggung jawab

5. Empathy
a. Keinginan (motivasi) membantu pelanggan
b. Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan
pelanggan
c. Kepedulian kepada pelanggan
66

4.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
4.5.1 Studi Lapangan (Data Primer)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
pedoman wawancara. Kuesioner disusun berdasarkan definisi operasional kedua
variabel yang diteliti, yakni faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi (X) dan
kualitas pelayanan (Y) sebagai bahan isian responden. Adapun format jawaban
dari kuesioner dengan menggunakan Skala Likert (Sugiyono, 2010:107), pada
masing-masing jawaban yang diberi skor 1 sampai dengan 5 item jawaban yang
bersifat ordinal atau berjenjang mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah
tingkatannya. Adapun format jawaban kuesioner tersebut, dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Penskoran pernyataan
No. Kategori jawaban Skor
1. Sangat Baik 5
2. Baik 4
3. Cukup Baik 3
4. Kurang Baik 2
5. Tidak Baik 1

Untuk memperkuat informasi yang diperoleh dari responden tentang
kualitas pelayanan, maka digunakan pula informan penelitian dari unsur pegawai
dan dari unsur guru sebagai pengguna layanan pada Dinas Pendidikan Nasional
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi yang dianggap mengetahui dengan
baik tentang kualitas pelayanan dari pihak penyelenggara pelayanan. Disamping
itu, untuk mendapatkan dukungan penguatan informasi yang berkaitan dengan
variabel penelitian yang diukur dengan cara mewawancarai para informan.
Adapun informan dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang, yaitu
67

Drs. H. Masiuddin (Kepala Dinas), Hamid, S.Pd (Sekretaris Dinas),
Sitti Rahmatul Rahim (Pegawai Dinas), Drs. La Danimu (Guru SMA Negeri 2
Wangi-Wangi), Jusriadin, S.Or (Guru SMP Negeri 1 Wangi-Wangi), dan
Wa Ode Nando, A.Ma (Guru SD Negeri 1 Pongo).

4.5.2 Studi Dokumentasi/Kepustakaan (Data Sekunder)
Bahan informasi yang diperlukan melalui studi dokumentasi/kepustakaan
adalah berbagai dokumen, baik berupa catatan-catatan atau laporan-laporan yang
terdapat pada Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Wakatobi. Melalui hal ini, penulis berusaha menyalin isi berbagai dokumen yang
berhubungan dengan objek penelitian.

4.6 Prosedur Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Editing, yaitu mengoresksi kembali kebenaran data yang diperoleh melalui
kuesioner yang telah diberikan kepada responden.
2. Skoring, yaitu memberikan bobot penilaian atas jawaban yang diberikan
responden dengan menggunakan skala Likert (skor 1, 2, 3, 4, dan 5). Untuk
melakukan penilaian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan
kualitas pelayanan maka dibuatkan kategori penilaian dengan terlebih dahulu
menghitung interval sebagai berikut:


Keterangan:
c = Interval
68

X
n
= Nilai skor jawaban responden tertinggi
X
1
= Nilai skor jawaban responden terendah
k = Klasifikasi jawaban
(Sumber: Supranto 2006:64)
Jadi perhitungannya adalah:


Setelah besarnya interval diketahui kemudian dibuat intervalnya sehingga
kategori interval jawaban yang diperoleh sebagaimana Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Kategori Interval Jawaban
No.
Interval
Jawaban
Persentase (%)
Interval
Jawaban
Kategori Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Persepsi Guru dan
Kualitas Pelayanan
Pegawai
Nilai
1. 1,000 1,800 0 - 19,9
Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi
tidak baik/tidak
berkualitas
1
2. 1,810 2,600 20 - 39,9

Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi
kurang baik/kurang
berkualitas
2
3. 2,610 3,400 40 - 59,9

Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi
cukup baik/cukup
berkualitas
3
4. 3,410 4,200
60 - 79,9

Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi
baik/berkualitas
4
5. 4,210 5,000 80 100

Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi
sangat baik/sangat
berkualitas
5

3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas melalui program komputer Statistical
Product and Service Solutin (SPSS) Windows versi 16.


69

a. Uji Validitas
Uji validitas adalah derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data
yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2008:455).
Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa
yang akan diukur, yang dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat
tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau
semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan
tujuan diadakannya tes tersebut. Peneliti menggunakan kuesioner di
dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada
kuesioner tersebut merupakan alat tes yang harus mengukur apa yang
menjadi tujuan penelitian.
Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat tes yaitu
dengan melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda
item adalah metode yang paling tepat digunakan untuk setiap jenis tes.
Daya pembeda item dalam penelitian ini dilakukan dengan cara korelasi
item-total. Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan
skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi
70

antara setiap item dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini
menggunakan koefisien korelasi yaitu korelasi Rank Spearman berikut ini.
) 1 (
6
1
2
2

=

n n
d
r
i
s
; Jika tidak ada data kembar
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
| +

|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
| +

|
.
|

\
| +

2
2
2
2
2
2
1
)) ( (
2
1
)) ( (
2
1
) ( ) (
n
n Y R
n
n X R
n
n Y R X R
r
s
; Jika ada data kembar
Bila koefisien korelasi untuk seluruh item telah dihitung, perlu
ditentukan angka terkecil yang dapat dianggap cukup tinggi sebagai
indikator adanya konsistensi antara skor item dan skor keseluruhan. Dalam
hal ini tidak ada batasan yang tegas. Prinsip utama pemilihan item dengan
melihat koefisien korelasi adalah mencari harga koefisien yang setinggi
mungkin dan menyingkirkan setiap item yang mempunyai korelasi
negatif (-) atau koefisien yang mendekati nol (0,00). Biasanya dalam
pengembangan dan penyusunan skala-skala psikologi, digunakan harga
koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30 (Saifuddin, 1997 :158).
Kriteria yang digunakan untuk uji validitas adalah apabila nilai r > 0,30
atau sig < 0,05 dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r s 0,30 atau sig
> 0,05 dinayatakan invalid (Azwar dalam Suliyanto, 2005:42).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari
kuesioner dalam mengamati gejala yang sama di lain kesempatan. Uji
reliabilitas juga berarti tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang
71

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas
merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang
baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide
pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran
terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).
Berdasarkan skala pengukuran dari item pernyataan maka teknik
perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien
realibilitas Alpha-Cronbach. Dengan menggunakan metode Alpha-
Cronbach dimana rumusnya sebagai berikut:

|
|
|
|
.
|

\
|

=

=
total
k
i
i
S
S
k
k
2
1
2
1
1
o

Keterangan:
o = koefisien realibilitas Alpha-Cronbach
k = banyaknya item
S
i
2
= varians dari item ke-i
S
2
total
= total varians dari keseluruhan item
Sedangkan rumus varians yang digunakan sebagai berikut:
( )

=
n
i
i
x x
n
S
1
2
2
) 1 (
1


Keterangan:
S
2
= varians
n = banyaknya responden

i
x = skor yang diperoleh responden ke-i
72


x = rata-rata
(Saifuddin Azwar, 1997:96)
Uji reliabilitas ini didasarkan pada ketentuan bahwa apabila nilai
Alpha Cronbach > 0,60 maka dikatakan reliabel, sebaliknya apabila nilai
Alpha Cronbach < 0,60 maka dikatakan inreliabel (Santoso, 2005:251).
4. Tabulasi data, yaitu memasukkan data ke dalam tabel sesuai kategori dan
peruntukannya masing-masing untuk menjadi bahan analisis dengan
menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solution
(SPSS) Windows versi 16.
5. Interpretasi, yaitu menjelaskan dan menganalisis output dari program
komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) Windows versi
16.0 dikaitkan dengan masalah, sekaligus pengujian hipotesis untuk
memperoleh kesimpulan.

4.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah merupakan salah satu bagian terpenting dalam
suatu penelitian, karena dengan analisis data diperoleh suatu makna yang berarti
bagi pemecahan masalah penelitian dan memberikan jawaban atas tujuan
penelitian, serta untuk menguji terhadap kebenaran hipotesis yang diajukan.
Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi guru terhadap kualitas pelayanan
pegawai dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial dalam hal ini
analisis regresi linear sederhana. Untuk jelasnya persamaan analisis regresi
linear sederhana terlihat berikut ini.
73

Y = a + bX + c
(Sumber: Sudjana, 2001:74)
Dimana:
Y = Dependent variable
a = Intercept
X = Independent variable
b = Koefisien regresi
c = Epsilon
Selanjutnya untuk mencari nilai a dan b, pada persamaan tersebut,
menggunakan rumus sebagai berikut:


Keterangan:
Y = Jumlah skor untuk variabel Y
a = Konstanta untuk sampel
b = Koefisien regresi
X = Jumlah skor untuk variabel X
XY = Jumlah hasil kali antara X dan Y (kovarians)
X
2
= Jumlah kuadrat tiap skor X
(X)
2
= Jumlah skor X yang dikuadratkan
n = Banyaknya sampel

Aplikasi model tersebut, selanjutnya dikondisikan dengan penelitian ini
sehingga diperoleh persamaan regresi linear sederhana dalam bentuk perkiraan
sebagaimana terlihat berikut ini.
74

Y = a + bX + c
Dimana:
Y = Kualitas pelayanan
a = Bilangan konstanta
X = Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
b = Koefisien regresi
c = Epsilon

2. Besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap kualitas
pelayanan ditentukan berdasarkan nilai koefisien regresi yang diperoleh.
3. Hasil uji statistik tersebut, selanjutnya di interpretasi secara kualitatif dengan
merujuk pada teori-teori dan konsep-konsep yang telah dikemukakan pada
tinjauan pustaka. Dengan demikian interpretasi hasil penelitian ini memadukan
penyajian fakta empirik yang diperoleh di lapangan, pengujian secara statistik
mengenai hubungan antar variabel, dan interpretasi logis berdasarkan teori-
teori dan konsep-konsep yang ada.

4.8 Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan prosedur
sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat kepercayaan dalam uji hipotesis yaitu sebesar 0,95 atau
taraf nyata 0,05.
2. Menentukan derajat bebas dengan rumus n 2.
3. Menentukan bentuk hipotesis statistiknya, sebagaimana terlihat berikut ini.
75

H
0
: r = 0: Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi guru tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas pelayanan pada Dinas Pendidikan
Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi.
H
1
: r 0: Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi guru berpengaruh
signifikan terhadap kualitas pelayanan pada Dinas Pendidikan
Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi.

4. Menentukan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
Jika t
hitung
> t
tabel
, atau o < 0,05, maka H
1
diterima, H
0
ditolak
Jika t
hitung
< t
tabel
, atau o > 0,05, maka H
1
ditolak, H
0
diterima
5. Menarik kesimpulan.

You might also like