Professional Documents
Culture Documents
Definisi :
Misal f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], f dikatakan terintegralkan pada [a,b]
jika
A
n
i
i i
P
x x f
1
0
) ( lim ada, selanjutnya
}
b
a
dx x f ) ( disebut Integral Tentu (Integral
Riemann) f dari a ke b, dan didefinisikan
}
b
a
dx x f ) ( =
A
n
i
i i
P
x x f
1
0
) ( lim
Teorema :
Jika fungsi f kontinu pada selang , - dan F suatu anti turunan dari fungsi f pada
selang itu,maka :
()
F(b)-F(a)
Bukti : Jika P = *
)-F(
)+F(
)- F(
)+. . .+F(
)-F(
)= ,(
) (
)-
Menurut teorema nilai rata-rata yang diterapkan pada fungsi F pada selang ,
- kita
peroleh
F(
) (
)=F(
) . (
)=f(
) .
dengan
.
Jadi F(b) F(a) = (
Ruas kiri adalah suatu konstanta,sedangkan ruas kanan adalah jumlah Riemann fungsi f pada
selang , -. Jika kedua ruas kita ambil limitnya untuk || ,kita peroleh
F(b) F(a) =
||
(
()
SIFAT-SIFAT INTEGRAL TENTU
1. Sifat Penambahan Selang
Teorema :
Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a, b dan c, maka
dx x f
c
a
}
) ( = dx x f
b
a
}
) ( + dx x f
c
b
}
) ( bagaimanapun urutan a, b dan c.
Contoh :
1. dx x dx x dx x
} } }
+ =
2
1
2
1
0
2
2
0
2
2. dx x dx x dx x
} } }
+ =
2
3
2
3
0
2
2
0
2
3. dx x dx x dx x
} } }
+ =
2
1
2
1
0
2
2
0
2
2. Sifat Simetri
Teorema :
Jika f fungsi genap [f(-x) = f(x)] , maka dx x f
a
a
}
) ( = 2 dx x f
a
}
0
) ( dan
Jika f fungsi ganjil [f(-x) = - f(x)], maka dx x f
a
a
}
) ( = 0.
Contoh:
1.
()
2.
()
Sifat yang lainnya :
Jika fungsi f dan g kontinyu pada selang , - dan k suatu konstanta, maka
1. ()
2. ()
()
3. ()
()
()
()
5.
,() ()-
= ()
()
6. ()
()
+ ()
= ()
Bukti : kita buktikan sifat sebagai berikut
1. ()
() ()
2. ()
() () () () ()
Bukti no. 4 :
,() ()-
||
,() ()-
||
()
||
()
()
()
Contoh soal :
1. ()
() ()
2. ()
() () () () ()
3.
,
4. Hitung dx x x ) 6 4 (
2
1
2
}
Jawab :
dx x dx x dx x x
} } }
=
2
1
2
2
1
2
1
2
6 4 ) 6 4 ( = 4
2
1
3
2
1
2
3
6
2
(
(
(
(
x x
= 4
|
.
|
\
|
+
|
.
|
\
|
3
1
3
8
6
2
1
2
4
= 12
MENCARI LUAS DAERAH DENGAN TEKNIK INTEGRASI
Perhatikan grafik fungsi dibawah ini!
Fungsi f(x) pada selang [a,b], bagi selang [a,b] menjadi n partisi
Panjang a = x
0
< x
1
< x
2
< < x
n-1
< x
n
Panjang partisi x
i
= x
i
- x
i-1
( )
CONTOH 1
Hitunglah luas daerah dibawah kurva f(x) = x+3 yang dibatasi oleh x = -1 dan x = 4!
JAWAB :
Luas daerah dibawah kurva f(x) dapat dicari melalui limit jumlah Riemann sebagai berikut.
Partisikan selang [-1,4] menjadi n bagian!
P = { x
0,
x
1,
x
2,
, xi-
1,
x
i,
, x
n-1,
x
n
}
Panjang selang dapat ditentukan :
()
Ambil titik sampel x
i
di selang [x
i-1,
x
i
]
Nilai titik untuk i = 0, 1, 2, , n adalah :
x
0
= -1
)
(
)
(
)
Jadi : f (x
i
) = x
i
+ 3
, .
/- .
/
Sehingga :
( )
()
x
0
1
2
3
4
5
6
7
8
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6
f(x) = x+3
) (
()
. (
)/
.
)/
CONTOH 2
Cari luas yang dibatasi oleh kurva f(x)=x
2
- 2x dan g(x)=6x - x
2
dengan selang [0,4]
JAWAB :
P = { x
0,
x
1,
x
2,
, xi-
1,
x
i,
, x
n-1,
x
n
}
x =
x
0
= 0
x
1
= 0 + x
i
= 0 +
x
2
= 0 + 2x
= 0 + 2 .
/
x
i
= 0 + i . x
= 0 + i .
/
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 1 2 3 4 5 6 7
x
y
f(x)=x
2
- 2x
g(x)=6x - x
2
x
n
= 0 + n . x
= 0 + n .
/ = 4
Jadi : f (x
i
) = x
2
- 2x
= .
/ .
/- 2.
/
=
g(x
i
) = 6x-x
2
= 6 .
/- .
/ .
/
= .
/ .
(x
i
) g(x
i
)] . x
,(
) (
)] .
) .
.
()()
()
VOLUME BENDA PUTAR
Suatu bidang datar jika diputar mengelilingi suatu garis tertentu akan menghasilkan
benda yang dapat dihitung volumenya. Ada dua metode untuk menghitungnya, yaitu metode
cakram dan metode kulit silinder.
A. Metode cakram
Diketahui suatu bidang datar yang dibatasi oleh grafik fungsi f(x), sumbu x, garis x =
a, dan x = b, seperti tampak pada gambar 1. Jika luasan tersebut diputar mengelilingi sumbu x
maka akan didapatkan suatu benda yang dapat dihitung volumenya (gambar 1 (b)). Jika suatu
y
Y=f(x
)
f()
X=a x=b
x
y
pias dengan panjang f() dan lebar x diputar mengelilingi sumbu x, maka akan terbentuk
suatu silinder dengan jari-jari alasnya f() dan tinginya x.
Gambar 1. Volume benda Putar dengan Menggunakan Metode Cakram
(c) hasil putaran pias terhadap sumbu x
Volume silinder (hasil putaran pias terhadap sumbu x) tersebut adalah
Selanjutnya, volume benda secara keseluruhan dapat didekati dengan menjumlahkan
volume silinder yang diperoleh dari seluruh interval, yaitu,
Jumlahan ini akan semakin mendekati volume benda sesungguhnya jika diambil nilai
limitnya seperti pada saat mencari luas datar.
(a) gambar daerah yang hendak diputar
x =
(b) hasil putaran daerah terhadap sumbu x
X=
x x=
X=
1
x x=
1
y=f(x)
x
f(
)
x
((
))
((
))
((
))
X = 2
Y =
x
y
Dari definisi jumlahan Riemann diperoleh rumus untuk mencari volume benda putar
dari daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f(x), sumbu x, garis x = a, x = b, dan diputar
mengelilingi sumbu x sebagai berikut.
Contoh 1
Hitung volume benda yang terjadi jika daerah pada kuadran 1 yang dibatasi oleh
kurva y =
= (
)
=
(())
10
y
Y=f(x
)
f()
X=a x=b
x
y
x
f()
g()
x=a x=b
y=g(x)
y=f(x)
g()
x=g(y)
y = d
y =
y =
y = c
x
y
y
f()
y=
Rumus Volume Benda Putar Menggunakan Metode Cakram:
Daerah
dibatasi oleh
Sumbu
putar
Gambar daerah Rumus
Y = f(x)
Sumbu x
Garis x = a
Garis x = b
Sumbu x
V = (())
Y=f(x)
Y=g(x)
Garis x=a
Garis x=b
Sumbu x
V = 0(())
(())
x=g(y)
sumbu x
garis y=c
garis y=d
Sumbu y
y=
V = (())
x=g(y)
x=h(y)
garis y=c
garis y=d
Sumbu y
V = 0(())
(())
Contoh 2
Hitung volume benda putar dari daerah yang dibatasi y =
x x=
X=
x=
x=h(y) x=g(y)
g(
)
y=d
y=
y=c
11
o
Jawab:
Tentukan titik potong kedua kurva tersebut:
Jadi titik potongnya adalah (0,0) dan (1,1)
Hitung volume dengan persamaan:
V = .()
()
= (
= .
= (.
/ )
=
satuan volume
B. Metode Kulit Silinder
Metode cakram dapat dipakai jika sumbu putarnya tegak lurus dengan piasnya. Jika
pengambilan piasnya sejajar dengan sumbu putar, maka dipergunakan metode kulit silinder.
Jika luasan diputar terhadap sumbu y, maka akan tersebut suatu benda yang berlubang
di tengahnya. Jika pias pada interval ke-i diputar mengelilingi sumbu y, maka akan terbentuk
suatu silinder yang tingginya f(
dan
y = x
y
x
y=
y=x
( )
12
Akan dihitung adalah volume silinder yang diarsir (gambar 2 (c)) dan itu sama artinya
dengan menghitung volume silinder yang berjari-jari
atau
. (
) (
)
= f(
)((
)
= f(
) ((
) (
)) ((
) (
))
Jika
dan
, maka
Sehingga
, maka
()
Contoh 1
Hitung volume benda jika daerahnya dibatasi dengan y=
= 2
)
= 8 satuan volume
Daerah yang dibatasi y =
y
13
y
Y=f(x
)
f()
X=a x=b
x
y
x
f()
g()
x=a x=b
y=g(x)
y=f(x)
g()
x=g(y)
y = d
y =
y =
y = c
x
y
h(
)
y=
y
y=g(x)
x
Rumus Volume Benda Putar dengan Metode Kulit Silinder
Daerah
dibatasi
oleh
Sumbu
putar
Gambar daerah rumus
y = f(x)
Sumbu x
Garis x = a
Garis x = b
Sumbu y
V = ()
y=f(x)
y=g(x)
Garis x=a
Garis x=b
Sumbu y
V = (() ())
x=g(y)
sumbu y
garis y=c
garis y=d
Sumbu x
y=
V = ()
x=g(y)
x=h(y)
garis y=c
garis y=d
Sumbu x
V = (() ())
Contoh 2
Hitunglah volume benda putar pada gambar dibawah ini jika diputar mengelilingi
sumbu x.
X=
x=
X=
x=
y
x=h(y) x=g(y)
g(
)
y=d
y=
y=c
14
O
Hitung volume dengan menggunakan persamaan:
. ( )
= 2 (
= 2 .
= 2 (.
/ )
=
satuan volume
C. Menghitung Volume Benda dengan Metode Penampang Melintang
Selain untuk menghitung volume benda putar, integral juga dapat dipakai untuk
menghitung volume yang sudah diketahui bentuk penampang melintangnya. Mula-mula
ditentukan letak sumbu-sumbu koordinat pada benda tersebut sedemikian hingga luas
penampangnya dapat dicari. Kemudian benda tersebut dibagi dalam n subinterval yang sama
besar. Volume benda dalam satu subinterval dapat dipandang sama dengan volume silinder
yang luas alasnya A(x) (luas penampang benda tersebut) dan tingginya x, yaitu
).
Volume benda secara keseluruhan adalah limit dari
jumlahan volume seluruh subinterval, yaitu
Contoh 1
Tentukan berapa volume gelas yang terlukis di bawah ini, jika tinggi bagian yang
dapat menampung air 16 cm. Bentuk luar gelas tersebut dianggap parabola dengan persamaan
x =
.
Daerah yang dibatasi y =
dan y = x
x
y=x
y=
y
A
V = ()
15
O
y
x
y
Jawab:
Mula-mula ditentukan terlebih
dahulu luas penampang benda tersebut.
Oleh karena penampangnya berupa
lingkaran, maka luasnya sama dengan
kali kuadrat dari jari-jari lingkaran
dari gambar di bawah terlihat bahwa
panjang jari-jari lingkaran tersebut
adalah y
sehingga () ()
dan
= .
(()
)
= 128 satuan volume
MENENTUKAN PANJANG KURVA TEKNIK INTEGRASI
Jika diketahui suatu fungsi f(x) maka akan dihitung panjang grafik fungsi tersebut dari
x = a sampai x = b. Interval a x b dibagi menjadi n subinterval. Karena subinterval sangat
kecil maka potongan potongan kurva (S) dapat dianggap sebagai suatu garis lurus (W)
sedemikian sehingga S W .
Sehingga dapat diterapkan Teorema Phytagoras, yaitu
()
= ()
+ ()
Atau
S = ()
()
Jika ruas kanan persamaan tersebut dikalikan dengan bentuk
diperoleh
S =
()
()
16
=
()
()
()
. x
= (
x
Untuk menghitung panjang seluruh kurva, sama artinya dengan menjumlahkan potongan
potongan kurva tersebut. Jadi, panjang kurva y = f(x) dari x = a sampai x = b adalah
S =
(
dx atau S = (())
dx
Rumus Panjang Kurva
Kurva Rumus
y = f(x) dari x = a sampai x = b
S =
(
dx atau S = (())
dx
x = (y) dari y = c sampai y = d
S = (
dy atau S = (())
dy
{
()
()
Dari t = a sampai t = b
S = (
dt
Contoh 1
Carilah panjang ruas garis dari A(0, 1) ke B(13) dengan persamaan garis y =
x + 1 ?
Penyelesaian:
persamaan garisnya y =
x + 1, sehingga
= (
dx
=
dx =
dx =
dx
=
= 13
Contoh 2
Hitung panjang kurva x =
, y =
, untuk 0 x 1!
Penyelesaian:
dan
= 2t sehingga(
dan (
17
S = (
dt
=
dt
=
dt
=
( )
INTEGRAL PARSIAL
Ialah metode untuk memecahkan permasalahan integral dengan menggunakan
subtitusi ganda.Metode ini di dasar pada pengintegralan rumus untuk turunan hasil kali 2
fungsi.
Secara umum: Y = U.V
Y' = U'V +V'U
.V +
.U
Dy = du.V +dv.U
= ( )
y =
y-
=u.v-
Dengan x adalah variabel di setiap fungsi y.u dan v
A. Integral Parsial Sederhana
Integral Parsial Sederhana Tak Tentu
1) =
Misal = u =v
du =dx
dv =cosx dx
v= =sinx
uv
=x sinx
=x sinx + cosx + c
2) =
Misal : u =lnx dv=dx
du=
dx v = x
lnx dx = uv
18
= x lnx -
dx
= x lnx -
= x lnx x + C
3) = ..
U = arc sinx dv = dx
du =
= x arc sinx
= x arc sinx -
=x arc sinx
+ C
Integral Parsial Sederhana dengan Batas (Tentu)
= (uv)
Contoh :
1)
=.
Misal : u = x dv=cosx dx
du = dx v =sin x
= (uv)
=(x sinx )
= + cos - cos
=0-1-1
=-2
2)
= x ln x
- x
= e ln e 1 ln 1 (e-1)
=e-o-e+1 =1
19
3)
= x arc sin x
arc sin
( (
- )
=
+ 1
=
+ 1
B. Integral Parsial Berulang
Integral Parsial Berulang Tak Tentu
1)
sinx dx =.
Misal :u=
dv=sinx dx
du=2x dx v=-cosx
sinx dx = u.v -
=-
cosx + ()
=-
cosx +2
=-
sinx dx =.
Misal: u =
dv = sinx dx
du =
v = -cosx
sinx dx = uv
= -
cosx -()
dx
= -
cosx +
cosx dx
cosx dx =
Misal :u =
dv = cosx
du =
dx v = sinx
cosx dx = uv
=
sinx
dx
Jadi :
sinx dx = -
cosx +
cosx dx
20
= -
cosx +
sinx
dx
2
sinx dx =
sinx -
cosx
sinx dx =
sinx -
cosx +C
3)
x dx =
Misal : u = sec x dv =
x dx
du = sec x tg x dx v = tg x
x dx = uv
= sec x tg x ( ) dx
=sec x tg x -
x sec x
= sec x tg x (
x-1) sec x dx
= sec x tg x -
x +
2
x dx = sec x tg x + dx
x dx =
sec x tg x +
in I sec x tg x I +C
Integral Parsial Berulang Dengan Batas(Tentu)
Contoh :
1)
sinx dx =
Misal : u =
dv = sin x dx
du = 2x dx v = -cosx
sinx dx = (uv )I
= -
+ 2 x sin x I
+ 2 cos I
= -(
)
)
cos(
) +
cos0 + 2(
) sin (
)-2 cos 0
=0+0+o+-0+0-2
=-2
2)
sinx dx =
=
sinxI
cosxI
sin
sin0
cos +
cos0
21
=0 - 0 +
+ 1 )
INTEGRAL FUNGSI TRIGONOMETRI
Trigonometri Aturan Integral
Identitas Trigonometri
Untuk Sudut Rangkap
( )
( )
Pengubahan dari bentuk perkalian menjadi bentuk penjumlahan
1. ( ) ( )
2. ( ) ( )
3. ( ) ( )
4. ( ) ( )
Contoh Soal
( )
(
)
22
( )
Pembahasan
( )
( )
(( ) ( ))
( )
))
( )
( )
)
23
INTEGRAL SUBSTITUSI TRIGONOMETRI
A. Substitusi Fungsi Trigonometri
Metode Substitusi Trigonometri dapat digunakan untuk mengitung integral dengan
bentuk integran adalah :
a)
gunakan substitusi
atau
Maka :
=
Atau
=
b)
gunakan substitusi
atau
Maka :
=
Atau
=
c)
gunakan substitusi
atau
Maka :
24
=
Atau
=
Sehingga didapatkan differensialnya berturut-turut sebagai berikut :
a)
atau
,
b)
atau
,
c)
atau
.
Oleh karena itu diperoleh :
dengan -/2 /2
dengan -/ 2 / 2
dengan 0 / 2 atau
3 / 2
Agar lebih mudah maka gunakan tabel berikut :
Bentuk Integran Gunakan Substitusi Integran Rasional Differensialnya
Atau
Atau
Atau
Atau
Atau
Atau
Atau
Atau
Atau
25
Contoh Soal:
1.
=
Misal :
=
= + c
2.
=
Misal :
)
=
)
=
)
=
| |
=
Ingat :
Substitusi Dengan
Bila suatu integral, integrannya merupakan fungsi dari atau maka
integral tersebut diselesaikan dengan substitusi
Perhatikan :
x
1
26
Sehingga :
1. Sin x =
2. Cos x = cos
2
Contoh soal :
1. Diselesaikan
Substitusi
Ingat sin x =
Sehingga :
()
()
= 2
2. Diselesaikan
Substitusi
Ingat : cos x =
Sehingga :
()
dz
= 2
27
=
INTEGRAL SUBSTITUSI BENTUK KUADRAT
Bila diketahui f(x) = (2x-5)
4
maka:
(2x-5) disebut bilangan pokok / bilangan dasar
4 disebut pangkat / eksponen
Tampak diatas bahwa pangkatnya lebih dari 1 dan bilangan pokoknya terdiri dari 2 buah
suku yang merupakan persamaan linier maka untuk menentukan integral fungsi aljabar
bentuk diatas, menggunakan rumus sebagai berikut :
Contoh Soal :
Selesaikanlah !
a. ( )
}
+ dx x
5
2 3
( )
( )
( )
( )
( ) c x
c x
c x
+ + =
+ + =
+ +
+
=
+
6
6
1 5
2 3
18
1
2 3
6 3
1
2 3
1 5 3
1
b.
( )
( )
} }
=
3
2
3
2
3 4
3
3 4
3
x
dx
x
dx
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( ) c x
c x
c x
c x
c x
dx x
+ =
+ =
+ =
+
|
.
|
\
|
=
+
+
=
=
+
}
3
3
1
3
1
3
1
3
3
3
2
3
2
3 4
4
9
3 4
4
9
3 4
3
4
3
3 4
3
1
4
3
3 4
3
3
3
2
4
3
3 4 3
Kadang-kadang suatu integral dapat dicari dengan melakukan substitusi sederhana
menggunakan rumus sebagai berikut:
}
+
+
=
+
c x
n
a
du ax
n n 1
1
}
+
+
=
+
c u
n
du u
n n 1
1
1
( )
( )
( )
}
+ +
+
= +
+
c b ax
n a
dx b ax
n n 1
1
1
28
Contoh Soal :
a. ( ) ( )
}
+ + dx x x x 12 16 6 4
10
2
misalkan ( ) x x u 6 4
2
+ =
4 ( ) dx x d du 6 4
2
+ =
dx x du 6 8 + =
( ) c x x
c u
du u
+ + =
+ =
=
}
11
2
11
10
6 4
11
1
11
1
.
Interagran berbentuk ( )
p q
b ax + dengan p dan q bilangan bulat
Akar dapat dihilangkan dengan substitusi
p
b ax z + = atau ax + b = z
p
.
Jadi a dx = p . z
p-1
dz
Contoh :
1.
}
3
1 . dx x x
Jawab
Subsitusi
3
3
3
1
1
1
z x
x z
x z
=
=
=
( ) ( )
dz z dx
dz z dx
z d x d
z x
2
2
3
3
3
3
1
1
=
=
=
=
Maka :
( ) ( )
} }
= dz z z z dx x x
2 3
3
3 1 1 .
( )
( )
( ) ( ) c x x
c z z
c z z
dz z z
dz z z
+ +
=
+ +
=
+ |
.
|
\
|
=
=
=
}
} }
} }
3
7
3
4
7 4
7 4
6 3
3 3
1 .
7
3
1 .
4
3
7
3
4
3
7
1
4
1
3
3
1 3
29
Jadi :
( ) ( )
}
+ +
= c x x dx x x
3
7
3
4
3
1 .
7
3
1 .
4
3
1 .
2.
}
+
dx
x
x
1
Jawab:
Subsitusi :
( ) ( )
dz z dx
z d x d
z x
z x
x z
x z
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
=
= +
= +
=
+ =
+ =
Maka :
} }
=
+
dx z
z
z
dx
x
x
2 .
1
1
2
( )
( ) c x x
c z z
dx z
dx z
+ + + =
+
|
.
|
\
|
=
=
=
}
}
1 2 1
3
2
2
3
2
2 2
2 1
3
3
2
2
Maka :
( ) c x x dx
x
x
+ + + =
+
}
1 2 1
3
2
1
3
.Integran berbentuk
p
q
a cx
b ax
|
.
|
\
|
+
+
dengan p dan q bilangan bulat.
Akar dapat dihilangkan dengan substitusi :
z =
p
q
a cx
b ax
|
.
|
\
|
+
+
Contoh :
1.
( )
}
+
dx
x
x
x
3
2
2
2
2
2
Jawab:
1) Substitusi.
p
q
a cx
b ax
|
.
|
\
|
+
+
ke dalam 2
2) Cari x dalam notasi 2
3) Cari dx dalam notasi 2
4) Kembalikan lagi dari 2 ke variabel x
30
Subsitusi
( )
(
=
+
=
= +
= +
= +
+
=
+
=
1
2 2
1
2 2
2 2
2 2
2 2
2
2
2
2
3
3
3
3
3 3
3 3
3
3
3
z
z
d dx
z
z
x
z x x z
x x z z
x x z
x
x
z
x
x
z
1
2 2
2 2
3
3
+
=
z
z
x
( )
( )
1
4
1
2 2 2 2
1
2 2
1
1 2
3
3
3
3 3
3
3
3
3
+
=
+
+ +
=
+
+
+
=
z
z
z
z z
z
z
z
z
2
1 1
v
u v v u
dx
=
( )( ) ( )( )
( )
( )
( )
dz
z
x
dz
z
z z z z
dz
z
z z z z
2
3
2
2
3
5 2 2 5
2
3
3 3 3 2
1
12
1
6 6 6 6
1
2 2 3 1 6
+
=
+
+
=
+
+
=
u = 2 2 2z
3
u
1
= -6z
2
v = z
3
+ 1 v
1
= 3z
2
31
Maka :
( )
( )
( )
( ) ( )
c
x
x
c
z
c z
c z
dz z
dz
z
dz
z
dz
z
z
dz
z z
z z
dz
z
z
z
z
z
dx
x
x
x
+
|
.
|
\
|
+
=
+ =
+
|
.
|
\
|
=
+
|
.
|
\
|
=
=
+
+
=
+
|
|
.
|
\
|
=
+
}
}
}
}
}
}
}
3
2
2
2
3 1
3
3
3
6
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
4
3
4
3
2
1
2
3
3 1
1
2
3
2
3
1
2
3
1
16
24
16
24
1 4
1
24
1
12
. .
4
2
2
2
2
2
Jadi :
( )
}
+
|
.
|
\
|
+
=
+
c
x
x
dx
x
x
x
3
2
3
2
2
2
4
3
2
2
2
2
Integran memuat akar-akar yang tidak sempurna senama, misalnya :
( ) 1
3
+ x x
dx
Akar-akar menjadi senama, substitusi
6
x z =
Angka 6 pada pangkat diperoleh dengan cara mencari KPK dari akar pangkat yang ada,
yaitu 3 dan 2.
Dari x z x z = =
6 6
,
( ) dx z d =
6
32
dx dz z =
5
6
3
2
6
6
z z z x = = =
2
3
6
3 6 3
z z z x = = =
Maka :
( ) ( )
} }
+
=
+
1
6
1
2 3
5
3
z z
dz z
x x
dx
( ) ( )
( )
( ) ( ) c x tag arc x
c z tg arc z
c z tg arc z
dz
z
dz
z z
z
dz
z
z
dz
z
z
+ =
+ =
+ =
|
.
|
\
|
+
=
|
|
.
|
\
|
+
+
+
=
+
+
=
+
=
}
}
}
}
6 6
2
2 2
2
2
2
2
2
. 6 6
. 6 6
. 6
1
1
1 6
1
1
1
1
6
1
1 1
6
1
6
Jadi :
( )
( ) ( )
}
+ =
+
c x tag arc x
x x
dx
6 6
3
. 6 6
1
Kesimpulan :
1. ( ) ( )
p
p q
b ax Z b ax + = +
2.
p p
d cx
b ax
Z q
d cx
b ax
+
+
=
|
.
|
\
|
+
+
3. ( ) ( ) ( )
r
q p
x f Z x f x f ,
33
INTEGRAL FUNGSI RASIONAL
Bentuk
()
()
dikatakan integral fungsi pecah rasional bila M(x) dan N(x)
merupakan bentuk polinomial (suku banyak). Yang dimaksud dengan derajat dari M(x) dan
N(x) adalah pangkat tertinggi untuk x yang koefisiennya bukan bilangan nol, sehingga dapat
ditulis ditulis :
) (
) (
) (
x N
x M
x F = , M(x) dan N(x) fungsi fungsi Polinom dengan N(x) 0 atau dapat dituliskan
menjadi : ()
Yang perlu diperhatikan dalam integral fungsi rasional adalah :
1. Jika M(x) dx = dN(x), maka untuk
()
()
adalah
()
()
()
()
|()| ,
Contoh :
Perhatikan d(
) = 2x dx
Sehingga
=
(
|
2. Jika pangkat M(x) pangkat N(x) atau n m, maka dilakukan pembagian terlebih
dahulu, sehingga didapatkan bentuk :
()
()
()
()
()
Dengan P(x) merupakan hasil bagi M(x) oleh N(x) dan () adalah sisa pembagian
dengan pangkat Q(x) < pangkat N(x), sehingga :
()
()
[()
()
()
]
= ()
()
()
3. Jika pangkat M(x) < pangkat N(x) atau n < m, maka penyelesaian integral tersebut
bergantung pada faktor-faktor dari N(x).
Setiap suku banyak dengan koefisien real dapat dinyatakan sebagai perkalian dari
faktor-faktor linear dan kuadrat sedemikian sehingga tiap-tiap faktor mempunyai koefisien
real.
34
Fungsi Rasional dibedakan atas :
a. Jika derajat dari M(x) lebih kecil daripada derajat N(x), maka F(x) disebut fungsi
rasional sebenarnya (properrational function)
b. Jika derajat dari M(x) lebih besar daripada derajat N(x), maka F(x) disebut fungsi
rasional tak sebenarnya (improper rational function).
Suatu fungsi rasional tak sebenarnya selalu dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari
Suatu polinom dan suatu fungsi yang sebenarnya dengan melakukan operasi pembagian
biasa.
Misalnya :
Permasalahan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada bagaimana
mengintegralkan fungsi rasional sebenarnya. Suatu fakta, bahwa fungsi rasional sebenarnya
dapat ditulis sebagai jumlah dari fungsi rasional sebenarnya yang lebih sederhana (partial
fraction), dimana penyebutnya berbentuk (
x x
x
x
Ada 4 kasus dari pemfaktoran penyebut N(x) yaitu :
1. Faktor linear tidak berulang
Bentuk N(x) adalah :
N(x) = (
)(
) (
)
Dengan bentuk N(x) tersebut, maka F(x) dapat dibentuk seperti berikut :
F(x) =
()
()
=
Contoh :
Tentukan
}
+
dx
x
x
9
1
2
Jawab :
faktorkan penyebut :
maka
) 3 )( 3 ( 9
2
+ = x x x
( ) ( ) ) 3 )( 3 (
) 3 ( ) 3 (
3 3 9
1
2
+
+ +
=
+
+
=
+
x x
x B x A
x
B
x
A
x
x
( ) ( ) 3 3 1 + + = + x B x A x
35
samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan
substitusi B ke persamaan
A + B = 1
A +
= 1
A = 1 -
A =
Sehingga :
( )
( )
()
()
| |
| |
2. Faktor Linear yang Berulang
Jika pada N(x) terdapat (ax + b) berulang sebanyak m kali, misalnya N(x) = ( )
Maka :
F(x) =
()
()
Contoh :
Tentukan
Jawab :
Samakan penyebut :
Maka
( ) ( ) B A x B A 3 3 + + + =
A + B =1
-3A + 3B =1
3A +3B=3
-3A+3B=1 +
6B=4
B =
( ) ( )
1
2 1
2
x x
dx
+
}
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 1 2 2 1 2
1
2 2
+
+
+
+
=
+ x
C
x
B
x
A
x x
( ) ( ) ( ) ( ) 1 2
) 2 ( ) 1 ( ) 1 )( 2 (
1 2
1
2
2
2
+
+ + + +
=
+ x x
x C x B x x A
x x
2
) 2 ( ) 1 ( ) 1 )( 2 ( 1 + + + + = x C x B x x A
) 2 4 ( ) 4 ( ) ( 1
2
B A C x C B A x C A + + + + + =
36
dieliminasi
Substitusi C ke persamaan A + C = 0, maka diperoleh
Kemudian substitusi A dan C ke persamaan A + B + 4C = 0, maka diperoleh
sehingga diperoleh hasil :
3. Faktor kuadrat tidak berulang
Dalam kasus ini N(x) berbentuk :
N(x) = (
)(
) (
)
Maka :
F(x) =
Contoh :
( )(
)
Jawab :
( )(
( )
)
(
) ( )( )
( )(
)
Jadi :
x
2
+ x + 6 = A(x
2
+ 4) + (Bx + C)(x + 2)
= Ax
2
+ 4A + Bx
2
+ Cx + 2Bx + 2C
= (A + B)x
2
+ (2B + C)x + 4A + 2C
Maka :
A + B = 1
2B + C = 1
4A + 2C = 6
A+C=0
A+B+4C=0
-2A-B+4C=1
A+B+4C=0
-2A-B+4C=1
+
-A+8C=1
A+C=0
-A+8C=1
+
9C=1
C=1/9
A=-1/9
B=-1/3
C=
A=
B=
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
dx
x
dx
x
dx
x
dx
x x
} } } }
+
+
=
+ 1
1
9
1
2
1
3
1
2
1
9
1
1 2
1
2 2
C x
x
x + +
+
+ + = | 1 | ln
9
1
) 2 ( 3
1
| 2 | ln
9
1
37
Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan dengan eliminasi
Substitusi :
2B + C = 1 A + B = 1
2B + 1 = 1 A + 0 = 1
2B = 0 A = 1
B = 0
Maka didapat
( )(
( )
(
)
=
()
)
= | |
/
4. Faktor kuadrat berulang
Dalam kasus ini N(x) berbentuk :
N(x) =
Maka :
Contoh :
Jawab :
Maka :
( )
p
i i i
c x b x a + +
2
( )
( ) ( ) ( )
p
i i i
p p
p
i i i
p p
i i i
i i i c x b x a
B x A
c x b x a
B x A
c x b x a
B x A
c x b x a
B x A
x F
+ +
+
+
+ +
+
+ +
+ +
+
+
+ +
+
2
1
2
1 1
2
2
2 2
2
1 1
... ) (
( )
( )
6 15 22
3 2
2
2
2
x x
x x
dx
+
+ +
}
( )( )
( ) ( )
( )
2
2
2 2
2
2
2
2 3
2 3
22 15 6
+
+
+
+
+
+
+
=
+ +
+
x
E Dx
x
C x B
x
A
x x
x x
( ) ( )( )
( )( )
2
2
2
2
2
2 3
) 3 )( ( 3 2 ) ( 2
+ +
+ + + + + + + +
=
x x
x E Dx x x C x B x A
( ) ( )( ) ) 3 )( ( 3 2 ) ( 2 22 15 6
2
2
2 2
+ + + + + + + + = + x E Dx x x C x B x A x x
38
Dengan menyamakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan maka diperoleh :
1. Substitusi persamaan 1 ke persamaan 3 dan 5
- 4A+2B+3C+D=6 (3)
(6)
- 4A+6C+3E=22 (5)
(7)
2. Substitusi persamaan 2 ke persamaan 4 dan 6
- 6B+2C+3D+E=-15 (4)
(8)
- (6)
(9)
3. Substitusi persamaan 2 dan 8 ke persamaan 7
(7)
(10)
4. Substitusi persamaan 9 kepersamaan 10
(10)
7
1
+ + + + + + + + = +
2 3 4 2
) 3 2 4 ( ) 3 ( ) ( 22 15 6 x D C B A x C B x B A x x ) 3 6 4 ( ) 3 2 6 ( E C A x E D C B + + + + + +
A+B=0 ()
3B+C=0 (2)
4A+2B+3C+D=6 (3)
6B+2C+3D+E=-15 (4)
4A+6C+3E=22 (5)
39
5. Substitusi B ke persamaan 1, 2, dan 9
6. Substitusi D ke persamaan 8
Maka didapat :
INTEGRAL FUNGSI RASIONAL BENTUK SINUS DAN
COSINUS
Bila integran merupakan fungsi rasional yang memuat suku-suku dari sin dan cos
maka akan lebih mudah bila dikerjakan menggunakan substitusi, yaitu z = tan ( x/2) ,- < x <
.
Integral fungsi rasional dalam sin x dan cos x atau keduanya penyelesaiannya dapat
melakukan perubahan bentuk berikut:
( )( )
( ) ( )
( )
} } } }
+
+
=
+ +
+
dx
x
x
dx
x
x
dx
x
dx
x x
x x
2
2
2 2
2
2
2
5
2
3
3
1
2 3
22 15 6
} } } }
+
+
+
+
+
= dx
x
x
x
dx
dx
x
x
x
dx
2 2 2 2
) 2 (
2
2
5
2
3
2
2
2
1
3
.
) 2 ( 2
5
2
tan
2
3
) 2 ln(
2
1
| 3 | ln
2
1 2
C
x
x
x x +
+
+ |
.
|
\
|
+ + + =
( )( )
( ) ( )
( )
} } } }
+
+
+
+
+
+
+
=
+ +
+
2
2
2 2
2
2
2
2 3
2 3
22 15 6
x
E Dx
dx
x
C x B
dx
x
A
dx
x x
x x
40
Jika ketiga harga diatas digantikan dalam rumus sudut ganda didapat:
Bila
maka adalah:
Contoh soal:
1.
Dengan mengganti
dan
, didapat:
( )
41
Dimisalkan:
Jadi:
( )
2. Hitunglah
Jawab:
Dengan substitusi
, dan
kita peroleh:
( )( )
( )( )
( )
( )
Jadi ( ) ( )
( )
- A+B = 0
- 3A+B = 2
3A-A = 2
2A = 2
A = 1
- B = -A
B = -1
( )
( )
42
( )
( )
(
)
(
)
INTEGRAL TAK WAJAR
Untuk fungdi F yang terintegralkn Riemann pada selang [a,b] definisi integral tentu :
dx x f
b
a
}
) (
Disebut integral tak wajar jika :
a. Salah atau kedua batas integralnya tak hingga
b. Integral f(x) mempunyai satu atau lebih titik ketidakkontinuan dalam interval a x
b atau batas integralnya berhingga.
Integral tak wajar mempuyai 2 bentuk :
1. Integral tak wajar pada selang hingga
Integral tak wajar jika integran f(x) memiliki satu atau lebih titik ketidak kontinuan dalam
interval a x b yang merupakan daerah integrasinya. Integral tak wajar
dx x f
b
a
}
) (
dapat
memiliki integran f(x) diskontinu pada x = a, atau f(x) diskontinu dibatas atau x = b atau
f(x) diskontinu disembarang titik x = c, dimana c terletak dalam interval [a,b].
Untuk integral tak wajar pada selang hingga, terdapat tiga definisi yaitu :
a. Integral tak wajar dari fungsi f pada [a,b] dengan x = a maka :
} }
+
+
=
b
a
b
t a
t
dx x f dx x f ) ( lim ) (
0
........................ Rumus 1
Contoh :
Hitung dx
x
}
5
2
2
1
Jawab :
dx
x
dx
x
t
} }
=
5
2
2
5
2
2
1
lim
2
1
43
| |
5
2
2
2 2 lim
t
t
x
+
=
+
| |
5
2
2
2 2 lim
t
t
x
+
=
+
( ) 2 3 2 lim
2
=
+
t
t
3 2 =
Jadi nilai dari dx
x
}
5
2
2
1
adalah
3 2 =
dan konvergen
b. Integral tak wajar dari fungsi f pada [a,b] dengan x = b, maka
} }
+
+
=
b
a
t b
a
t
dx x f dx x f ) ( lim ) (
0
........................ Rumus 2
Selesaikan dx
x
}
3
0
3
1
Jawab :
( ) ( ) x d x dx
x
t
t
=
} } +
3 3 lim
3
1
2
1
3
0
0
3
0
0
( )
t
t
t
x
}
(
(
(
(
+
=
+
3
0
3
0
2
1
0
1 . 3
1
2
1
1
lim
0
( )
t
t
t
=
+
3
0
2
1
0
3 2 lim
0
( ) ( )
(
)
`
|
.
|
\
|
=
+
2
1
2
1
0
0 3 3 3 2 lim
0
t
t
(
(
)
`
=
+
3 ) ( 2 lim
2
1
0
0
t
t
( )
(
= 3 0 2 2
1
3 2 =
Jadi nilai dari dx
x
}
3
0
3
1
adalah
3 2 =
dan konvergen
44
c. Integral tak wajar dari fungsi f pada [a,b] dengan x = c, maka
} } } }
+
+ +
+ =
b
t c
t c
a
t
b
a
t c
a
t
dx x f dx x f dx x f ) ( lim ) ( lim ) (
0 0
........................ Rumus 3
Dengan catatan a < c < b
Contoh :
Selidiki kekonvergenan integral tak wajar
}
5
3
1 x
dx
Jawab :
Bentuk ini merupakan bentuk integral tak wajar karen fungsi
1
1
) (
x
x f
kontinu
pada himpunan (-3,1) (1,5) dengan
=
1
1
lim
1
x
x
. Integral tak wajar ari fungsi f
pada selang [-3,5] adalah :
} } }
+
5
1
1
3
5
3
1 1 1 x
dx
x
dx
x
dx
} }
+
=
5
1
1
3
1 1
t
t
x
dx
x
dx
( ) | | ( ) | | } }
+
+
+ =
5
1
5
1
1
3
1
3
1 2 1 2
t
t
t
t
x x
( ) ( )
} }
+
+ + =
5
1
1
3
2 4 4 2
t
t
t t
8
4 4
=
+ =
Jadi integral tak wajar dari fungsi selang [-3,5] konvergen ke 8
Integral tak wajar tersebut disebut konvergen atau divergen sesuai integral tersebut
ada atau tidak setelah digunakan proses limit.
2. Integral tak wajar pada selang tak hingga
Integral tak wajar pada selang tak hingga ada 3 definisi yaitu :
a. Integral tak wajar dari fungsi f pada [a,] didefinisikan sebagai
} }
=
a
t
a
t
dx x f dx x f ) ( lim ) ( ....................... Rumus 4
45
Contoh
Tentukan apakah integral
}
1
x
dx
konvergen atau divergen
Jawab
} } +
=
t
t
x
dx
x
dx
1
0
1
lim
}
=
t
t
x
dx
1
lim
| |
t
t
x In
1
lim
=
( ) 1 lim In Int
t
+ =
Int
t
= lim
=
Jadi
}
1
x
dx
adalah divergen
b. Integral tak wajar dari fungsi f pada [a,] didefinisikan sebagai
} }
=
b b
t
t
dx x f dx x f ) ( lim ) ( ....................... Rumus 5
Contoh :
Diketahui
3
1
) (
x
x f =
kontinu pada selang [-,-1]
Tentukan integral tak wajar dari fungsi F
Jawab :
} }
=
1 1
3
3 lim
1
t
t
x
dx
x
1
1
2
1
2
3
lim
}
(
(
|
|
.
|
\
|
=
t
t
t
x
|
|
.
|
\
|
=
2
1
1 lim t
t
=
Jadi integral tak wajar dari fungsi f dapa selang [-,-1]divergen
46
c. Integral tak wajar dari fungsi f pada [-,] di definisikan sebagai
} } }
+ =
c
c
dx x f dx x f dx x f ) ( ) ( ) (
} }
+ =
t
c
t
c
t
dx x f dx x f ) ( lim ) ( lim ....................... Rumus 6
Contoh
Tentukan dx
x
}
+
2
1
1
Jawab
} }
+
=
+
t
t
x
dx
dx
x
0
2
0
2
1
lim
1
1
| |
t
t
x
0
1
tan lim
=
( ) 0 tan tan lim
1 1
= t
t
t
t
1
tan lim
=
2
t
=
} }
+
=
+
0
2
0
2
1
lim
1
1
t
t
x
dx
dx
x
| |
0
1
tan lim
t
t
x
=
( ) t
t
1 1
tan 0 tan lim
=
|
.
|
\
|
=
2
0
t
2
t
=
Jadi
2 2 1
1
2
t t
+ =
+
}
dx
x
t =
konvergen
47
INTEGRAL TAK WAJAR UNTUK INTEGRAN TAK
TERDEFINISI
Dalam makalah ini kami akan membahas integral tak wajar jika integran f(x)
memiliki satu atau lebih titik ketidakkontinuan dalam interval a x b yang merupakan
daerah integrasinya.
Integral tak wajar
dx x f
b
a
}
) (
dapat memiliki integran f(x) diskontinu pada x = a, atau
f(x) diskontinu dibatas atau x = b atau f(x) diskontinu disembarang titik x = c, dimana c
terletak dalam interval [a,b].
Untuk integral tak wajar pada selang hingga, terdapat tiga definisi yaitu :
1. x = a, maka
} }
+
+
=
b
a
b
t a
t
dx x f dx x f ) ( lim ) (
0
2. x = b, maka
} }
+
+
=
b
a
t b
a
t
dx x f dx x f ) ( lim ) (
0
3. x = c, maka
} } } }
+
+ +
+ =
b
t c
t c
a
t
b
a
t c
a
t
dx x f dx x f dx x f ) ( lim ) ( lim ) (
0 0
dengan catatan a < c < b.
Jika f(x) memiliki beberapa titik diskontinu misalnya di x = c dan x = d dalam interval
(a,b), maka integral dapat dihitung sebagai berikut:
() =
()
()
()
Integral tak wajar tersebut konvergen atau divergen sesuai integral tersebut ada atau
tidak setelah digunakan proses limit.
Contoh soal:
1. Hitung dx
x
}
5
2
2
1
Jawab :
dx
x
dx
x
t
} }
=
5
2
2
5
2
2
1
lim
2
1
| |
5
2
2
2 2 lim
t
t
x
+
=
+
48
| |
5
2
2
2 2 lim
t
t
x
+
=
+
( ) 2 3 2 lim
2
=
+
t
t
3 2 =
Jadi nilai dari dx
x
}
5
2
2
1
adalah
3 2 =
dan konvergen.
2. Selesaikan dx
x
}
3
0
3
1
Jawab :
( ) ( ) x d x dx
x
t
t
=
} } +
3 3 lim
3
1
2
1
3
0
0
3
0
0
( )
t
t
t
x
}
(
(
(
(
+
=
+
3
0
3
0
2
1
0
1 . 3
1
2
1
1
lim
0
( )
t
t
t
=
+
3
0
2
1
0
3 2 lim
0
( ) ( )
(
)
`
|
.
|
\
|
=
+
2
1
2
1
0
0 3 3 3 2 lim
0
t
t
(
(
)
`
=
+
3 ) ( 2 lim
2
1
0
0
t
t
( )
(
= 3 0 2 2
1
3 2 =
Jadi nilai dari dx
x
}
3
0
3
1
adalah
3 2 =
dan konvergen.
3. Hitung
49
Jawab :
Integral ini tak wajar karena integran f(x) =
diskontinu di x = 0, batas
bawah. Maka:
,-
( )
= lim (0 . ())
= + ( integral divergen)