Professional Documents
Culture Documents
Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia telah mendirikan kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan, dan
kemudian sekitar seabad seterusnya didirikan pula kerajaan-Majapahit di Jawa
Timor. baik Sriwijaya, mahupun Majapahit pada zamannya itu telah merupakan
negara-negara yang berdaulat,bersatu serta mempunyai wilayah yang meliputi
seluruh nusantara ini.
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua kerajaan kuno yang besar dan megah iaitu
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Para ahli masih berbeda pendapat letak yang
pasti kerajaan Sriwijaya. Tetapi peristiwa Sidhayarta yang dilakukan oleh
Dapunta Hyang menguatkan kesimpulan bahwa pusat kerajaan Sriwijaya terletak
di Jambi. Pendapat ini diperkuat pula dengan ditemukannya prasasti Muara
Takus. Namun dari keterangan prasasti Kota Kapu di Talang To, yang menyebut-
nyebut kata “Sriwijaya”, dapat ditarik kesimpulan lain, iaitu pusat ibu kota
sriwijaya adalah di Palembang. Prasati lain yang menunjukkan adanya kekuasaan
Sriwijaya adalah Bukit Siguntang dan Karang Brahi. Dalam pertumbuhannya,
Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar. Hal ini ditunjang oleh beberapa
faktor:
1. Letak Sriwijaya yang strategis iaitu berda dijalur lalu lintas hubungan
dagang India dengan Cina serta pelabuhannya yang tenang karena
terlindung oleh Pulau Bangka dari terjangan ombak besar
2. Runtuhnya kerajan Fuhan sebagai kerajaan maritime menguntungkan
kerajaan Sriwijaya karena ia bisa berkembang dalam perdangan di Asia
Tenggara
3. Majunya pelayaran dan perdagangan India dan Cina memberi Sriwijaya
kesempatan untuk berkembang dalam perdangan di Asia Tenggara.
4. Memiliki armada laut yang kuat untuk mengamankan lalulintas pelayaran,
perdagangan serta daerah kekuasaaan
Disisi lain perkembangan agama Budha, Sriwijaya berperan penting sebagai
pusat perkembangan agama ini di Asia Tenggara dan sebagai pusat
perkembangan bahasa Sansekerta, sehingga para biksu dar negeri Cina harus
belajar Sansekerta di Sriwijaya terlebih dahulu sebelum belajar agama Budha di
India. Diantara Dharmapala,ada seorang murid bernama Sakiyakirti yang
kemudian menjadi guru besar di Sriwijaya.
Berdasarkan prasasti Nalanda, Balaputra Dewa adalah keturunan Raja Jawa yang
mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Benggala yang diperintah oleh
Dewapala Dewa yang pernah menghadiahkan sebidang tanah untuk mendirikan
asrama bagi pelajar dari Sriwijaya. Prasasti itu juga menjelaskan bahwa
Balaputra Dewa keturunan dari Raja Samaratungga dan Putri Tara dari Sriwijaya
kemudian menjadi raja besar. Namun hubungan Sriwijaya dengan India retak
(1023-1024m) karena adanya pertikaian mengenai penguasaan jalur lalulintas
perdangan di Selat Malaka. Setelah BalaPutra Dewa meninggal, Sriwijaya
mengalami kemunduran. Faktor factor penyebabnya adalah:
Peristiwa Bubat yang terjadi pada tahun 1279 Saka (1357m) ditandai Hayam
Wuruk bermaksud menjadikan Putri Sunda sebgai permaisurinya. Saat Putri
Sunda dan ayahnya Sri Baduga Maharadja beserta para pembesar Sunda berada
di Bubat, Gajah Mada melakukan tipu muslihat. Dia tidak mahu pernikahan
berlaku begitu saja, dia menghendaki Putri Sunda dipersembahkan kepada
Majapahit. Al hasil, terjadi perselisihan paham dan akhirnya terjadi perang Bubat.
Banyak korban di kdua belah pihak gugur sedangkan putrinya bunuh diri.
Setelah Gajah Mada meninggal pada tahun 1364m, Raja Hayam Wuruk
megundang Dewan Sapta Prabu untuk merundingkan masalah pengganti Gajah
Mada. Keputusannya adalah Mahapatih Hamengkubumi Gajah Mada tidak bisa
diganti, dan untuk mengisi kekosongan pemerintahan Mpu Tandi diangkat
sebagai Widharmantri, Mpu Nala diangkat sebagai Patih Amenca Negara, dan
Patih Dhani diangkat menjadi Yuwamantri. Menurut cerita Pararaton, setelah tiga
tahun tanpa Patih Hamengkubumi, Gajah Engon diangkat untuk mengisi posisi
tersebut.
Setelah raja Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389m, terjadilah perebutan
kekuasaan antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dengan Bri
WiraBhumi (Putri Hayam Wuruk dari salah seorang selirnya) yang di sebut
perang Paregreg. Wikrawhardhana meninggal tahun 1429m, dan berturut turut
digantikan oleh Kertawijaya, Raja Wardhana, Purwawisesa , Brawvijaya V yang
tidak pernah luput dari perebutan kekuasaan. Majapahit runtuh karena perang
saudara dan proses kehancuran ini juga dipercepat oleh perkembangan agama
Islam di Demak.
Penjajahan Barat
Kesuburan Indonesia dengan hasil buminya yang melimpah terutamanya
rempah-rempahnya yang dibutuhkan oleh negara- negara di luar Indonesia
menyebabkan bangsa asing berduyun duyun masuk ke Indonesia.
Bermunculanlah bangsa bangsa barat yakni Portugis, Spanyol, Inggris dan
akhirnya Belanda dibumi Indonesia
Penjajahan Jepang
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di
kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu,
Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Lalu, pemerintah Jepang
membentuk [[BPUPKI|BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)]] pada tanggal 29 April 1945 (2605, tahun Showa 20)
yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata
pemerintahan Indonesia Merdeka.
"Klaim" Muhammad Yamin bahwa pada tanggal 29 Mei 1945 dia mengemukakan
5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu ''kebangsaan, kemanusiaan,
ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.'' oleh "Panitia Lima" (Bung
Hatta cs)diragukan kebenarannya. Arsip A.G Pringgodigdo dan Arsip
A.K.Pringgodigdo yang telah ditemukan kembali menunjukkan bahwa Klaim
Yamin tidak dapat diterima. Pada hari keempat, Soekarno mengusulkan 5 asas
yaitu ''kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri-kemanusiaan,
persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa'',
yang oleh Soekarno dinamakan ''Pancasila'', Pidato Soekarno diterima dengan
gegap gempita oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945
diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato, diatas asas yang lima tadi, beliau menyampaikan usul tertulis
mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia didalam rancangan UUD itu
tercantm perumusan lima asas dasar Negara yang berbunyi:
Ir. Soekarno mengucapkan pada pidatonya dihadapan siding hari ketiga Badan
Penyelidik diusulkan juga lima hal untuk menjadi dasar dasar Negara Merdeka:
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat-atau Demokrat
4) Ketuhanan dan kebudayaan
Sembilan tokoh nasional ialah Ir. Soekarno, Drs Moh. Hatta, Mr. A.a.a Maramis
dan lain-lain mengadakan perbahasan dan pertemuan untuk membahas pidato
serta usul usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang-
sidang Badan Penyelidik. Setelah mengadakan perbahasan maka disusunklah
sebuah piagam yang kemudian terkenal dengan nama Piagam Jakarta.
Kemudian pada 14 Juli 1945 Piagam Jakarta dapat penerimaan oleh Badan
Penyelidik yang berlangsung pada sidangnya yang kedua pada tanggal 14 -15
Juli 1945.
Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan
mengubah tujuh kata tersebut menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pengubahan
kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh
Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan.
Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi persatuan dan kesatuan
bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila
ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.