You are on page 1of 97

Jacobin Pigeon

2. Frillback Pigeon

3. Chinese Owl

4. Barb Pigeon

5. Old German Cropper

6. Ghent Cropper

7. English Trumpeter

8. Reversewing Pouter

9. Pigmy Pouter

10. Old Dutch Capuchine

Jenis Burung Merpati/ Dara Buka Mata. Berikut ini beberapa jenis burung merpati/ Dara adl :

1. Jenis Burung Merpati/ Dara - Homer:

Awalnya merupakan burung liar, namun setelah dijinakkan burung tersebut dikenal sbg merpati pos aduan.

Dari jenis Racing Homer, kemudian muncul beberapa jenis merpati, antara lain:

Homer pameran yg dikembangkan sejak 1990 sbg burung pameran. German Beauty Homer yg dikembangkan di Jerman sejak 1907 sbg burung pameran. Giant Homer yg dikembangkan di Amerika Serikat untuk mendapatkan burung yg berbadan besar & memiliki kemampuan memproduksi anak yg banyak karena ditujukan untuk dikonsumsi. Racing Homer dikembangkan di Belgia & Inggris. Merpati ini digunakan sbg pengirim berita & kini dikembangkan dgn penyilangan terhadap burung yg mempunyai kecepatan tinggi karena tujuannya adl kecepatan.

2. Jenis Burung Merpati - Tumbler :

Merpati ini keistimewaannya terbang salto di udara. Awalnya burung ini mrp burung olah raga tetapi kemudian menjadi burung pameran.

Merpati jenis tumbler:

English shortfaced tumble mrp burung yg kecil, padat, dgn leher jenjang mungil tetapi dgn dada yg kokoh. Dlm keadaan berdiri biasa, ujung sayapnya akan menggantung lebih rendah dr kedudukan ekor, ini mrp ciri yg menonjol. Selain itu bagian muka dr kepalanya menonjol agak jauh ke depan dr pada paruhnya yg pendek. Dgn dipelihara untuk keperluan pameran, maka kemampuannya untuk terbang tinggi & jungkir balik pun hilang. Burung diternakkan dgn berbagai variasi warna. Birmingham Roller dikembangkan di Birmingham-Inggris sbg burung yg memiliki keistimewaan terbang. Kemampuannya untuk jungkir balik & berputar-putar di udara menjadi sasaran utama pemeliharanya. Burung ini mampu untuk jungkir balik (trumble), termasuk salto ke belakang & berputarputar dgn kecepatan tinggi sekali. Kemampuan ini telah menjadi acara pertandingan yg menarik bagi para penggemarnya. Tetapi Birmingham Roller juga menjadi burung yg dipamerkan bahkan cara penilaiannya pun telah dibakukan. Flying Tipller mrp burung yg diekambangkan dr Flying Tumbler. Burung ini dipelihara karena kemampuannya terbang yg lama. Jenis yg baik akan mampu terbang terus-menerus selama 20 jam. Parlour Tumbler: juga disebut Ground Tumbler atau House Tumbler. Burung ini diternakkan karena kemampuannya lombat ke udara, melakukan salto sekali atau dua kali ke belakang, & kedua kakinya hinggap kembali ke tempat semula.

3. Jenis Burung Merpati/ Dara - Cumulet:

Burung ini mrp jenis tumbler dr Perancis yg mampu terbang tinggi & juga mrp salah satu nenek moyang dr jenis Racing Homer. Burung ini berbadan sedang tetapi serasi, dgn dada bidang, sayapanya panjang & kokoh, kaki agak pendek. Umumnya warna bulu putih & ada yg memiliki bintik-bintik merah di kepala atau leher.

4. Jenis Burung Merpati/ Dara - Flight:

Burung ini dikembangkan di Amerika & mrp ras tersendiri. Dr kelompok ini ditemukan burung yg dikenal dgn nama Domestic Flight. Burung ini mampu terbang tinggi, dgn ukuran ba& sedang, paruh tampak memannjang & kepala ramping berjambul, tetapi ada pula yg tidak. Matanya putih dgn lingkaran tengah dr mata bagus. & inilah letak rahasia kemampuannya melihat jauh saat merpati terbang tinggi. Selain itu ada juga burung yg diberi nama Show Flight. Burung ini memiliki badan yg lebih gemuk & kepala lebih besar dr pada jenis Domestik Flight. Burung ini diternakkan karena kemampuannya terbang tinggi & memiliki keindahan yg dpt dijadikan sarana untuk dipamerkan. Kedua macam burung ini diternakkan dgn warna hitam, kuning, merah & abu-abu cokelat.

Mengenal Jenis Burung Merpati Dunia

NERACA Secara garis besar jenis burung merpati diseluruh dunia dibedakan menjadi empat jenis. Pertama Homer. Berasal dari burung liar yang dikenal dengan nama Columbian livia. Setelah dijinakkan burung tersebut dikenal sebagai Racing Homer, atau merpati pos. Dari jenis Racing Homer ini kemudian muncul beberapa jenis merpati, antara lain: Homer pameran (Exhibition Homer) yang dikembangkan sejak 1990 sebagai burung pameran. Lain halnya dengan Giant Homer yang dikembangkan di Amerika Serikat untuk mendapatkan burung yang berbadan besar dan memiliki kemampuan memproduksi anak yang banyak untuk keperluan konsumsi. Racing Homer dikembangkan dewasa ini di Belgia dan Inggris. Sejak lama barung ini digunakan sebagai pengirim berita dan kini dikembangkan dengan penyilangan terhadap burung-burung yang kecepatannya tinggi karena sasaran utamanya adalah kecepatan. Dengan demikian, warna, bentuk dan besarnya menjadi nomer dua. Jenis kedua adalah Tumbler. Orang Belanda menyebutnya Tuimelaar. Burung ini memiliki keistimewaan terbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu dengan melakukan serangkaian salto atau jungkir balik di udara.

Semula burung ini merupakan burung olahraga tetapi kemudian menjadi burung untuk pameran. Merpati jenis tumbler adalah english shortfaced tumble, yakni burung yang kecil, padat, dengan leher jenjang mungil tetapi dengan dada yang kokoh. Dalam keadaan berdiri biasa, ujung sayapnya akan menggantung lebih rendah dari kedudukan ekor, inilah ciri yang menonjol. Selain itu bagian muka dari kepalanya menonjol agak jauh ke depan daripada paruhnya yang pendek. Burung ini diternakkan dengan pelbagai variasi warna. Lalu Birmingham Rollerm, yaitu burung yang dikembangkan di Birmingham (Inggris) sebagai burung yang memiliki keistimewaan terbang. Kemampuannya untuk jungkir balik dan berputar-putar di udara menjadi sasaran utama pemeliharanya. Burung ini mampu untuk jungkir balik (trumble), termasuk salto ke belakang dan berputar-putar (spin) dengan kecepatan tinggi sekali. Dan itu dilakukan mulai ketinggian yang cukup tinggi (burung mampu terbang tinggi) dan berakhir setealh berada pada ketinggian yang rendah. Kemampuan ini telah menjadi acara pertandingan yang menarik bagi para penggemarnya. Tetapi Birmingham Roller juga menjadi burung yang dipamerkan bahkan cara-cara penilaiannya pun telah dibakukan. Flying Tipller, merupakan burung yang diekambangkan dari Flying Tumbler. Burung ini dipelihara karena kemampuannya terbang yang lama. Jenis yang baik akan mampu terbang terus-menerus selama 20 jam. Lantas Parlour Tumbler, juga disebut Ground Tumbler atau House Tumbler. Burung ini diternakkan karena kemampuannya lombat ke udara, melakukan salto sekali atau dua kali ke belakang, dan kedua kakinya hinggap kembali ke tempat semula. Dan jenis ketiga adalah Cumulet. Burung ini merupakan jenis tumbler dari Perancis yang mampu terbang tinggi dan juga merupakan salah satu nenek moyang dari jenis Racing Homer. Burung ini berbadan sedang tetapi serasi, dengan dada bidang, sayapanya panjang dan kokoh, kaki agak pendek. Umumnya warna bulu putih, dan ada yang memiliki bintik-bintik merah di kepala atau leher. Dan terakhir jenis burung merpati Flight. Burung ini dikembangkan di Amerika dan merupakan ras tersendiri. Dari kelompok ini ditemukan burung yang dikenal dengan nama Domestic Flight. Burung ini mampu terbang tinggi, dengan ukuran badan sedang, paruh tampak memannjang dan kepala ramping berjambul, tetapi ada pula yang tidak. Matanya putih dengan lingkaran tengah dari mata (selaput mata) bagus. Dan inilah letak rahasia kemampuannya melihat jauh saat merpati terbang tinggi. Selain itu ada juga burung yang diberi nama Show Flight. Burung ini mempunyai badan yang lebih gemuk dan kepala lebih besar daripada jenis Domestic Flight. Burung ini diternakkan karena kemampuannya terbang tinggi dan memiliki keindahan yang dapat dijadikan sarana untuk dipamerkan. Kedua macam burung ini diternakkan dengan warna hitam, kuning, merah dan abu-abu cokelat.

Salah satu merpati hias yang mempunyai bentuk ekor yang unik yaitu ekornya seperti kipas adalah merpati kipas / persi. Bagi penggemar burung hias belum komplit rasanya kalau anda belum memiliki koleksi merpati kipas. Akhir-akhir ini merpati kipas memiliki harga jual yang lumayan tinggi, sehingga membuka peluang bisnis bagi mereka yang mempunyai hoby menangkar burung hias. Jika ingin mengembangkan jenis lain yang mempunyai nilai jual lebih tinggi maka dapat dipadukan dengan indukan dari merpati impor, seperti yang lagi populer saat ini adalah merpati jenis Jacobin, Fantail, Pouter, dan masih banyak yang lainnya Cara Ternak Cara ternak merpati hias sebenarnya hampir sama dengan merpati ketinggian atau merpati balap, hanya diperlukan penyesuaian model dan ukuran kandang dengan melihat bentuk dan ukuran jenis merpati hias yang akan dibudidayakan. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk penangkaran burung merpati kipas, hal ini tergantung dari kondisi / lokasi penangkar. Dari beberapa cara yang ada memiliki kelebihan maupun kelemahan masing-masing: 1. Sistem Umbaran, beberapa pasang merpati di biarkan ( diumbar) berkeliaaran di pekarangan sekitar rumah. Untuk tempat tidur sekaligus untuk bertelur merpati di buatkan pagupon. Kelebihan dari sistem ini, tidak ada biaya pembuatan kandang, merpati lebih sehat karena bebas terbang ke mana saja, lebih mudah dalam pemeliharaannya dan pemberian makanan lebih sedikit karena disamping makan makanan yang disediakan oleh peternak, merpati juga mencari makanan sendiri yang berada di lingkungan sekitar. Kelemahan sistem ini terletak dalam hal keamanan dan produktifitas kurang baik karena merpati lebih banyak bermain, kalau ada burung yang sakit akan mudah menular. 2. Sistem kandang koloni, beberapa pasang merpati di masukkan dalam kandang besar. Untuk kapasitas kandang jangan terlalu sesak karena akan mengganggu kesehatan burung. Kelebihan dari sistem ini keamanannya lebih terjamin dari pada sistem umbaran. Kelemahan sistem ini, memerlukan biaya untuk pembuatan kandang dan makanan yang dibutuhkan lebih banyak, kalau ada burung yang sakit akan mudah menular. 3. Sistem Battery, di mana satu pasang merpati di masukkan dalam satu kandang battery. Ukuran kandang yang ideal adalah 75cmx50cmx50cm. Sistem ini sangat baik digunakan untuk ternak dalam skala besar. Kelebihan dari sistem ini, kesehatan burung lebih terjamin karena penyakit tidak mudah menular, produktifitas lebih baik, keamanan lebih terjamin. Sedang kelemahannya adalah membutuhkan biaya pembuatan kandang yang banyak, perawatan lebih sulit. Peluang Usaha Ternak Merpati Hias Sekarang ini trend burung masih di dominasi kenari import , tapi bukan berarti jenis unggas kesayangan asli indonesia tidak memenuhi selera pasar . Buktinya harga merpati hias cukup mahal , seperti jenis Santinet. Sepasang merpati anakan ditingkat peternak harga sekitar 500 ribu rupiah . Dari sebuah kandang sederhana dalam

sebulan dapat memanen anakan sebanyak dua kali dan setiap kali panen menghasilkan 15 pasang merpati , maka dalam sebulan 30 pasang . Harga sepsang merpati anakan lepas sapih berkisar 150.000 1 juta . Jika dalam sebulan didukung pemasaran yg lancar bisa beromzet 15.000.000 , biaya pakan yang di keluarkan 1 juta. Berikut gambaran analisa budidaya Merpati Hias A. Investasi - kandang Rp. 2.000.000 - Induk 15 pasang @ 1 juta Rp. 15.000.000 Total : 17.000.000 B. Biaya Operasional - Pakan Rp. 1 .000.000 - Tenaga Kerja Rp. 1.000.000 Total : Rp 2.000.000 C. OMZET - Hasil penjualan anakan ( 1 Pasang indukan menghasilkan 1 pasang anakan. 1 bulan panen 2 kali ) @ 500.000 Rp. 15.000.000 Sumber : Trans Agro Berikut Gambar Jenis-jenis Merpati Hias : 1. Merpati Jacobin

2. Merpati Saxon Pouter

3. Merpati Fantail

Cara Memelihara Burung Dara BERBEDA dengan burung lainnya, burung merpati termasuk jenis burung yang mudahdirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijualdi pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati,tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali.pertama, tentu saja burung yang kamu beli itu harus sehat.ciri burung merpati yang sehatadalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun. bila ditangkap dengan tangan tenaga reaksi/perlawanan besar.kedua, usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yangsekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak.ciri-ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut, daging disekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutandaging tebal. bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat.selanjutnya, ketiga , bila saat kamu memilih diantara banyak burung yang ada dalam satusangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu. ambil beberapa langkah ke belakangdan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti kamu perhatikan adalahburung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininankelima, pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanyamemiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar.bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekato burung lain pejantan/betina lain dia akanbekur (berkutut)kalau cara menternakan merpati juga gampang-gampang susah sebenarnya. ada duametode disini, yang pertama sistim kurung. jadi burung merpati itu nga pernah dilepas ataukeluar dari sangkar nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan 1 PAKAN BURUNG Pakan Burung +Menu artikel halaman pakan burung A. Unsur-unsur penting dalam pakan burung B. Jumlah pakan yang tepat C. Berbagai Jenis Pakan Burung D. Tips-tips tentang pakan burung: (1). Jenis-jenis cacing untuk pakan burung (2) Agar rajin berkicau, stop pakan sebelum kenyang (3) Melatih burung makan voer dan atau buah (4) Memastikan burung kecukupan vitamin dan mineral (5) Jenis pakan dan minuman agar merpati giring keket Umum: Pakan merupakan hal yang sangat vital untuk burung kita. Hal yang perlu diperhatikan adalah kecocokan antara pakan dengan jenis burung yang kita rawat. Berikut ini referensi tentang pakan burung yang semoga bisa menjadi acuan untuk penghobi burung. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam masalah pakan adalah bahwa pakan tersebut memenuhi kriteria empat sehat lima sempurna. Pakan harus mengandung unsurunsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Jika semua unsur terpenuhi dan jumlahnya mencukupi maka kesehatan burung peliharaan itu dapat tetap terjaga.

Selanjutnya dampak yang diharapkan yaitu burung mempunyai kicau yang merdu, bulu yang indah, dan perilaku yang lincah. +A. Unsur-unsur penting dalam pakan burung 1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan unsur di dalam pakan yang berfungsi sebagai sumber energi, pembakar lemak, memperkecil oksidasi protein menjadi energi, dan memelihara fungsi normal alat-alat pencernaan. Kadar karbohidrat dalam tubuh burung adalah 2%, sementara pakan burung yang baik adalah yang mengandung 70% karbohidrat, yaitu terdapat pada pepaya, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan pisang. 2. Protein Protein merupakan zat pembangun tubuh; dapat menggantikan jaringan tubuh yang aus atau rusak; sebagai bahan baku pcmbentukan enzim, hormon, dan zat-zat antibodi; serta mengatur peredaran cairan tubuh dan zat yang larut di dalamnya ke dalam dan ke luar sel. Kekurangan protein menyebabkan burung menjadi kurus, bulu rusak, kerdil, kanibalisme, murung, enggan berkicau, serta sering kali berperilaku mencabuti bulunya sendiri. Burung berkicau membutuhkan 35% protein dari berat badannya. Protein ini dapat diperoleh antara lain dari ikan, susu, cacing, kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, kacang kedelai. 3. Lemak Lemak merupakan sumber energi, saluran air metabolik, insulator (pengatur suhu tubuh), sebagai bantalan atau pelindung bagian tubuh, serta sebagai pembawa vitamin A, D, E, dan K. Apabila burung terlalu banyak mengonsumsi lemak maka burung ini berpeluang untuk mencret atau gemuk. Padahal burung yang gemuk cendcrung malas berkicau dan berbiak. 4. Vitamin dan asam amino Vitamin berfungsi untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan sel-sel jaringan epitel, memperlancar metabolisme, membentuk jaringan pengikat, membantu pembentukan tulang, dan membantu proses pembentukan darah. Vitamin-vitamin utama dan asam amino yang dibutuhkan burung antara lain adalah A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. 5. Mineral Mineral merupakan pembentuk in-organik yang ada di seluruh jagad raya. Ya, tubuh makhluk hidup dibentuk dari mineral. Dan mineral juga membantu proses kimia dan elektrik yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses -proses kimia dan elektrik

hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada sistem. Misalnya zat besi untuk darah, belerang untuk otot, kalsium untuk tulang, dan banyak lainnya yang secara umum memberikan kelancaran fungsional tubuh makhluk hidup. Mineral dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapat melakukan apa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral. Celakanya tubuh makhluk hidup dapat menghasilkan beberapa vitamin, tapi tidak dapat menghasilkan satu pun mineral. Mineral yang diperlukan burung antara lain adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium. Jika burung kecukupan mineral, maka burung akan memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; tidak terkena rachitis (tulangtulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak); anak burung menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi serta kematian embrio rendah. Dengan demikian, defisiensi mineral akan menyebabkan terjadinya berbagai gangguan. Gangguan apa saja? Anda bisa melihatnya dalam tulisan di sini: PETA PENYAKIT BURUNG. Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDA

BIRD MINERAL UNTUK PENANGKARAN SUKSES

UNTUK RAWATAN HARIAN BURUNG PENANGKARAN

+B. Jumlah pakan yang tepat Jumlah pakan yang diberikan untuk burung harus mencukupi kebutuhan, tetapi tidak berlebih. Jumlah yang cukup ini biasanya dapat diperkirakan berdasarkan pengamatan dan pengalaman sehari-hari pada burung peliharaan. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan siang hari. Pada pagi hari biasanya jumlahnya lebih banyak daripada pakan yang diberikan pada siang hari karena pada pagi hari burung lebih aktif makan. Setiap hari pakan harus diganti dengan yang baru, terutama bila pakan berupa buah-buahan karena buah yang sudah basi dapat menyebabkan burung menjadi sakit.

Jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari sangat tergantung pada faktor-faktor berikut: 1. Berat badan burung Berat badan burung berkisar dari burung kolibri yang berbobot sekitar 10 g sampai burung unta yang berbobot sekitar 100 kg. Burung darat dengan bobot 1001.000 g dapat makan sebanyak 59% dari berat tubuhnya dalam sehari, sedangkan burung berkicau yang berbo-bot 190 g dapat makan sebanyak 1030% dari bobot badannya per hari. 2. Jenis pakan Jenis pakan juga mempengaruhi jumlah pakan yang dimakan burung. Burung pemakan biji, misalnya, dapat makan per hari scbanyak 10% dari berat badannya. Sementara burung pemakan serangga mampu makan sebanyak 40% dari berat badannya. Hal ini terjadi kare-na serangga lebih banyak mengandung air daripada biji-bijian. 3. Umur burung Umur burung juga berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari. Burung dewasa akan memakan pakan sekitar 1040% dari berat badannya, sedangkan anak burung dapat makan sebanyak berat tubuhnya sendiri dalam sehari. 4. Tingkat metabolisme tubuh Burung yang berukuran kecil, seperti burung penghisap madu dan burung kacamata, mempunyai nilai metabolisme tubuh yang lebih besar daripada burung yang berukuran besar seperti poksai, jalak, atau kasuari. Dengan demikian, burung-burung kecil ini juga memerlukan jumlah pakan yang lebih besar daripada burung-burung besar. Jumlah pakan yang diberikan juga berkaitan dengan luas sangkar tempat hidup burung. Jika burung menempati sangkar yang kecil maka pakan yang diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan pakan yang diberikan kepada burung yang menempati sangkar yang lebih besar. Hal ini dapat dimaklumi sebab di dalam sangkar yang kecil energi yang dikeluarkan burung relatif kecil jika dibandingkan dengan burung yang menempati sangkar besar. Di samping faktor-faktor yang telah disebutkan, burung juga mempunyai selera terhadap suatu jenis pakan. Gejala ini disebut sebagai palatabilitas. Gejala palatabilitas ini tergantung kepada beberapa faktor yaitu satwa yang bersangkutan, pakan kesukaannya, kondisi pakan yang diberikan (dalam keadaan segar atau sudah basi), serta kesempatan memilih pakan yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa pakan yang paling digemari oleh burung pemakan serangga adalah kroto basah, kemudian ulat hongkong, disusul oleh pepaya, dan terakhir atau pakan yang paling tidak disukai burung adalah kroto halus.

+C. Berbagai Jenis Pakan Burung Pakan burung dapat berupa pakan hewani dan pakan nabati. 1. Hewani Pakan hewani untuk burung antara lain kroto, serangga dan berbagai jenis ulat, cacing, ikan, daging, telur ayam/unggas lain, serta susu. a. Kroto Kroto merupakan larva semut ataupun semut rangrang (Oecophylla smaragdina) yang banyak digemari oleh burung-burung pemakan serangga, seperti jalak, kutilang, beo, dan poksai. Menurut jenisnya, kroto dibedakan menjadi kroto basah, kroto halus, kroto kasar, dan kroto kacang. 1) Kroto basah merupakan kroto yang paling banyak digemari oleh burung dan juga sebagai umpan pancing. Kroto jenis ini merupa-kan telur dan larva semut rangrang yang masih baru yang mem-punyai kandungan air tertinggi (78,72%) sehingga mudah sekali busuk. Jika tanpa pengawetan, umur kroto basah hanya dapat bertahan sehari. Kroto basah sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin dan dibungkus dulu dengan kertas agar air terserap kerta. Dalam kondisi ini kroto basah dapat bertahan hingga tiga hari. Di antara berbagai jenis kroto, kroto basah mempunyai kandungan gizi yang terbaik, terutama protein, yaitu 47,80%. 2) Kroto halus berupa semut-semut pekerja kecil dan besar. Tanpa pengawetan, jenis kroto ini dapat tahan selama seminggu. Di antara berbagai jenis kroto, kroto halus merupakan jenis yang paling tidak disukai burung. 3) Kroto kasar berupa induk semut ratu dan semut jantan. Jenis kroto ini juga dapat tahan seminggu. 4) Kroto kacang berupa campuran ketiga jenis kroto, yaitu kroto basah, kroto halus, dan kroto kasar, ditambah dengan jenis pakan lain, seperti kacang, jagung, padi, dedak, voer, dan beras ketan. Kroto ini dapat tahan dalam seminggu, tanpa pengawetan. Di antara jenis kroto yang lain, kroto kacang mempunyai kandungan lemak yang tertinggi (17,07%). b. Serangga dan ulat Banyak burung berkicau merupakan pemakan serangga, selain buah-buahan sebagai pakan tambahannya. Serangga yang banyak dijual di pasaran adalah jangkerik (Gryllus mitratus), sedangkan ulatnya berupa ulat hongkong, ulat bambu dan ulat kandang. Ulat hongkong (Tenebrio mollitor) termasuk salah satu jenis pakan yang digemari burung. Berbagai jenis burung sangat menggemarinya. Selain semua jenis burung pemakan serangga, ulat ini juga disukai oleh elang, kuntul, rajaudang, dan nuri. Berbeda dengan kroto, jenis pakan ini sudah dapat dibudidayakan sehingga setiap saat tersedia di pasaran.

Ulat bambu (Erionota thrax) biasanya dijual dalam kemasan bumbung bambu. Berbeda dengan ulat hongkong, ulat ini mempunyai kulit yang lebih tipis dan lunak sehingga kandungan kitin di dalamnya juga lebih sedikit. Dengan kondisi tubuhnya seperti ini maka ulat ini mempunyai nilai gizi yang lebih baik untuk burung, terutama untuk anak-anak burung, yang sistem pencernaannya tergolong masih peka. Catatan: Sebelum diberikan kepada burung, ulat hongkong sebaiknya tidak diberi pakan seperti voer tetapi berilah pakan dengan wortel atau daun pepaya. Tujuannya adalah untuk mengurangi kandungan lemaknya. Jika diberi voer, ulat hongkong malah bertambah gemuk karena numpuk karbohidrat dalam bentuk lemak di lapisan bawah kulitnya. Kadang hal ini disebut sebagai upaya untuk mengurangi risiko ulat hongkong menjadi penyebab katarak. Namun hal itu anggapan yang salah, sebab tidak ada hubungan antara ulat hongkong dan katarak pada burung. c. Ikan Ikan termasuk salah satu jenis pakan burung, terutama untuk jenis burung pemakan ikan (piscivora) seperti kuntul, bangau, blekok, ra-. jaudang, dan elang laut. Jenis ikan yang biasa diberikan adalah ikan mujahir dalam kondisi hidup. d. Daging Pakan berupa daging biasanya dikonsumsi oleh burung-burung pemangsa (predator) dan pemakan daging (karnivora). Daging ini dapat berasal dari berbagai hewan seperti sapi, kelinci, ayam, itik manila, dan tikus putih. Sementara pemangsanya adalah burung hantu, elang, rangkong, kasuari, dan gagak. Daging ini dapat disajikan dalam bentuk potongan kecil atau dalam bentuk hidup, seperti anak ayam (DOC) dan tikus putih (mencit) untuk burung hantu dan elang. e. Susu Jenis pakan ini umumnya diberikan kepada anak-anak burung dari keluarga merpati (Columbidae) dan paruh bengkok (Psittacidae) seperti nuri dan kakatua. Meskipun sudah dewasa, kadangkala bu rung-burung ini masih menyukai susu. Semua jenis susu dapat diberikan kepada burung, tetapi yang terbaik adalah susu yang berkadar lemak rendah. f. Telur ayam/unggas lain Telur ayam atau unggas lain yang direbus juga bisa diberikan untuk pakan burung, terutama burung-burung anakan. g. Cacing (Lihat pembahasan masalah cacing di bawah). 2. Nabati Pakan nabati dapat berupa sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. a. Sayuran

Sayuran biasa diberikan kepada burung, terutama untuk suku ayam hias (Phasianidae) seperti ayam, merak, kuau, dan puyuh. Pakan sayuran ini disukai pula oleh bebek, kakatua, dan parkit dan kenari. Jenis sayuran yang biasa diberikan adalah kecambah (taoge), kangkung, dan wortel untuk kakatua. b. Buah-buahan Hampir semua burung menyukai buah-buahan sebagai pakan utamanya atau hanya sebagai pakan tambahan. Di antara buah-buahan yang tersedia di pasar, buah yang banyak disukai burung adalah pepaya dan pisang kepok yang sudah matang. Buah untuk pakan sebaiknya yang matang pohon, jangan yang matang karena dikarbit. Selain itu, ada jenis buah lain yang juga disukai oleh burung, seperti buni, kersen (ceri), salam, beringin, dan palem. c. Biji-bijian Biji-bijian yang dapat diberikan kepada burung antara lain biji-bijian halus maupun biji-bijian kasar. 1) Biji-bijian halus: Biji-bijian jenis ini disukai oleh burung-burung perkutut, kakatua kelabu australia, dan betet afrika (lovebird). Jenis pakan ini meliputi biji-bijian yang berukuran kecil dan halus, yaitu milet (Panicum sp. dan Panisetum glaucum), jewawut (Panicum italia), kenari biji (canary seed, Phallaris canariensis), beras ketan hitam, pellet (voer) 511. 2) Biji-bijian kasar Biji-bijian ini disukai oleh burung-burung dari keluarga (suku) ayam hias (Phasianidae) seperti ayam hutan (merah dan hijau), kuau, merak, puter, dan tekukur. Biji-bijian kasar ini meliputi biji-bijian berukuran agak besar dan kasar, seperti jagung kering, gabah, beras merah, kacang hijau, pellet (voer) 521. Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDA +D. Tips-tips tentang pakan burung: +(1). Jenis-jenis cacing untuk pakan burung Cacing saat ini digunakan secara luas oleh para penghobi burung untuk pakan hewan kesayangan mereka. Sebagaimana kita ketahui, cacing adalah hewan tingkat rendah karena tak bertulang belakang (invertebrata). Dalam konteks burung, maka kita akan membahas cacing tanah dan kerabatnya yang biasa diberikan kepada burung. Nah cacing tanah sendiri termasuk kelas oligochaeta dengan famili terpenting dari kelas ini adalah Megascilicidae dan Lumbricidae. Oke, sebelum berbicara lebih jauh tentang manfaat cacing untuk burung, ada baiknya kita berbicara serba sedikit tentang cacing itu sendiri. Jenis cacing yang paling banyak diternakkan saat ini berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Dan beberapa jenis yang populer antara lain

adalah Pheretima, Perionyx dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. 1. Lumbricus. Cacing ini berbentuk pipih dengan jumlah segmen sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Jenis ini sering kalah bersaing dengan jenis lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Namun bila diternakkan, besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. 2. Pheretima. Cacing ini bersegmen sampai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen ke 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. 3. Perionyx. Cacung ini berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13 dan 17. Perionyx termasuk cacing agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yang lebih serius. Cacing jenis Lumbricus rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yang lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing kascing) serta tidak banyak bergerak Beberapa Manfaat Cacing Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai: 1. Bahan Pakan Ternak Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok. 2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit. Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus. 3. Bahan Baku Kosmetik Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik. 4. Makanan Manusia Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau ayam. Bahan pakan unggas yang berprotein tinggi dan berasal dari hewan biasanya cukup mahal. Cacing tanah merupakan salah satu jawaban di dalam mengatasi kelangkaan masalah protein hewani untuk unggas.

Kandungan protein cacing Dari hasil penelitian menunjukkan cacing tanah mempunyai kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 72%, yang dapat dikategorikan sebagai protein murni. Kalau dibandingkan dengan jenis bahan makanan asal hewan lainnya, misalnya ikan teri yang biasanya dipakai dalam campuran ransum unggas, mempunyai kandungan protein protein kasar berkisar antara 58-67% dan bekicot dengan kandungan protein 60,90%, masih jauh lebih rendah dibanding dengan cacing tanah. Apalagi kalau dibandingkan dengan sumber protein dari bahan tanaman, seperti bungkil kedele, bungkil kelapa dan lain-lain, rata-rata kandungan proteinnya jauh lebih rendah dibanding cacing tanah. Demikian pula susunan asam amino yang sangat penting bagi unggas, seperti arginin, tryptophan dan tyrosin yang sangat kurang dalam bahan pakan yang lain, pada cacing tanah kandungannya cukup tinggi. Kandungan arginin cacing tanah berkisar 10,7% tryptophan, 4,4% tyrosin, 2,25%. Oleh karena itu cacing tanah mempunyai potensi yang cukup baik untuk mengganti tepung ikan dalam ransum unggas dan dapat menghemat pemakaian bahan dari bijibijian sampai 70%. Walaupun demikian, penggunaan cacing tanah dalam ransum unggas disarankan tidak lebih dari 20% total ransum. Melihat kandungan protein pada cacing ini, maka cacing memang bagus untuk diberikan kepada burung. Burung apa saja, selama mau makan cacing, boleh saja diberi cacing. Selama ini, burung yang sangat suka dengan cacing adalah anis kembang (AK) dan anis merah (AM). Namun demikian pada prakteknya, cacing juga sering diberikan untuk burung lain selama burung itu suka memakannya. Perlu digarisbawahi bahwa kesukaan burung pada cacing, termasuk masalah kebiasaan yang bisa dibentuk atau dilatih. Artinya, burung yang tidak doyan cacing, bisa dilatih sedikit demi sedikit agar mau cacing, terutama adalah burung-burung pemakan serangga dan/atau buah. Sedangkan burung pemakan biji, kebanyakan memang tidak suka cacing. Sedangkan jenis cacing yang bisa diberikan kepada burung antara lain adalah: 1. Cacing Kristal atau cacing merah (lumbricus rabbelus)

Cacing kristal

Cacing ini biasa digunakan sebagai pakan ikan louhan, dan sering dijual dalam kantong plastik yang diberi media serbuk sagu dan tanah. Cacing kristal juga biasa digunakan sebagai umpan mancing dan kesukaan ikan-ikan bersisik seperti wader, tawes, lokas, jelawat, grass karp dan mujair. Ikan-ikan rawa juga senang dengan umpan ini di antaranya ikan sepat, betik, gurameh serta ikan oportunis yaitu ikan lele. Cacing ini dapat tumbuh sampai 10-15 cm dan berwarna merah-coklat gelap. 2. Cacing Bayam (eisenia sp)

Cacing bayam Cacing ini biasa hidup di pematang-pematang swah atau juga di sayuran yang membusuk sehingga sering disebut cacing bayam. Dapat tumbuh sampai 40 cm panjangnya dan warnanya merah pucat. Selain disuka burung, cacing ini disuka oleh ikan gabus, betutu, jambal, baung dan lele. Karena cacing ini termasuk besar, maka untuk pemberiannya kepada burung perlu dipotong-potong dulu. 3. Cacing Tanah (lumbricus terestris)

Cacing tanah Cacing ini di daerah jawa disebut cacing uker, karena biasanya akan melengkung atau mlungker (bahasa jawa) bila dipegang. Cacing ini mempunya segmen-segmen yang jelas, warna hitam gelap sampai abu-abu, hidup di tanah membuat liang mempunyai diameter batang tubuh yang paling besar diantara cacing lainnya dan karenanya juga perlu dipotong-potong dulu untuk diberikan kepada burung.

4. Cacing Fosfor (lumbricus sp)

Cacing fosfor atau cacing posphor Cacing ini kalau dipencet akan mengeluarkan getah putih yang sangat lengket di tangan dan karena mengandung phospor, cairan ini akan terlihat menyala di malam hari. Ciri khas cacing ini adalah warna tubuhnya merah kecoklatan. Cacing ini termasuk lincah gerakannya sehingga kadang perlu dimatikan (dengan dipukulpukulkan ke kayu) sebelum diberikan kepada burung. Cacing jenis banyak dibudidayakan untuk digunakan sebagai bahan baku obat. Cacing ini dapat berukuran sampai 30 cm. (Sumber:poultryindonesia.com, alfaqirbinmiskin.blogspot, dan beberapa sumber lainnya). Kembali ke menu artikel atau kembali keBERANDA +(2) Agar rajin berkicau, stop pakan sebelum kenyang Berikut ini adalah salah satu kiat perawatan burung harian yang mungkin sudah banyak diterapkan oleh para kicaumania, namun setahu saya tidak pernah dibahas secara detil. Tulisan ini bertolak dari suatu asumsi (berdasarkan pengamatan atas perilaku burung dan juga manusia, hehehe) bahwa dalam kondisi kekenyangan, burung (dan juga manusia-lah) cenderung malas-malasan. Manifestasi malas2an ini, kalau burung ya nggak rajin bunyi, kalau manusia ya akan segera menuju kamar tidur lantas mendekap guling. Dalam konteks burung, ada saran dari saya: berikan pakan ketika lapar dan stop pemberian sebelum kenyang (atau kekenyangan). Tapi perlu diingat, bahwa ini adalah pola perawatan bagi mereka yang sempat dan bisa konsisten. Caranya, setelah burung mandi (pada pagi hari, kalau biasa dimandikan pagi) katakanlah jam 7, berikan pakan seperti sediakala. Selepas jam 9, keluarkan wadah pakan. Ini bertujuan agar burung tidak makan melulu setelah itu. Sekitar jam 12, baru wadah pakan dimasukkan lagi. Kalau siang biasanya diberi tambahan jangkrik entah berapa ekor misalnya, ya berikan seperti sediakala. Keluarkan lagi wadah pakan sekitar jam 13. Masukkan lagi pada jam 17-an atau setengah jam sebelum burung masuk peraduan. Dan keluarkan wadah pakan bersamaan dengan Anda mengerodong burung, atau kalau yang tidak biasa kerodong, ya pokoknya keluarkan wadah pakan agar burung tidak makan di malam hari.

Pola di atas memang tidak baku, terserah Anda bagaimana mengaturnya yang jelas tujuannya adalah agar burung tidak makan melulu dan kekenyangan. Burung yang selalu kenyang, selain relatif tidak rajin bunyi, juga gampang menjadi gemuk. Padahal kalau burung kegemukan, pastilah relatif nggak rajin bunyi. Catatan: Pola pengaturan pakan seperti ini berlaku untuk burung dalam kondisi normal (tidak sakit/ mabung; tidak dalam treatment khusus menghadapi lomba dsb) dalam perawatan sehari-hari. Pola pengaturan pakan seperti ini mutlak diterapkan kepada burung2 jenis tertentu (dalam kondisi normal untuk perawatan sehari-hari) yang kerjanya kebanyakan makan melulu seperti kenari. Jangan biarkan sangkar kenari Anda selalu ada pakan di dalamnya, karena selama ada pakan, kenari tidak pernah berhenti makan. Atau, cukup letakkan pakan kenari 1 sendok makan (atau bahkan kurang) pada pagi hari (dengan asumsi masih ada sayur/buah, atau kadang malah telor puyuh dsb). Cukupkan itu untuk makan kenari dalam sehari. Kalau sore hari sudah kosong, biarkan saja. Dan baru diberi lagi pagi hari keesokannya. Terapkan ini secara konsisten, niscaya burung Anda yang seharusnya rajin bunyi tetapi angin2an, menjadi rajin bunyi. Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDA + (3) Melatih burung makan voer dan atau buah Melatih burung makan voer. Untuk burung pemakan buah, taburkan dan tekan voer di pisang atau kates. Kalau dia makan pisangnya, lama-lama juga terbiasa dengan voernya dan nantinya akan mau makan voer. Sementara itu untuk melatih burung bukan pemakan buah agar mau makan voer, bisa menggunakan kroto yang dicampur voer dengan perbandingan 1-1. Semakin lama, porsi kroto dikurangi sampai akhirnya burung mau makan voer. Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDA +(4) Memastikan burung kecukupan vitamin dan mineral Pastikan burung Anda mengonsumi vitamin dan mineral yang cukup. Jika Anda kurang yakin, berikan saja pakan standar seperti yang biasa Anda lakukan dan gunakan BirdVit serta Bird Mineral. Kedua produk ini sudah cukup untuk memberikan semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung. BirdVit Penggunaan utama/ hilangkan indikasi: Burung bakalan, burung pucat, nyekukruk, bulu mekar, tidak gacor, sakit-sakitan, kurang power, mental lemah, turun tangkringan ketika ditrek, tidak segera produksi/infertil, anakan mati muda, kaki pengkor, kaki lemah, bulu mudah rontok.

Deskripsi: BirdVit adalah multivitamin dan multimineral dalam bentuk powder/ tepung khusus untuk burung. Selain untuk pengobatan berbagai penyakit karena disefisiensi fungsi organ, juga MENJAGA KESEHATAN BURUNG AGAR SELALU PRIMA. Kandungan: Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate; Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate. BirdMineral Penggunaan utama/ hilangkan indikasi: Rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal), paralysa (lumpuh), perosis (tumit bengkak), anak burung menetas cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran tidak segera bertelur, telur tidak berisi, produktivitas rendah, daya tetas rendah, serta banyak terjadi kematian embrio. Kandungan: BirdMineral (BMN) berisi multi mineral dalam bentuk serbuk/ tepung, antara lain Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin, Kalium, Vit B12, Vit D3. Deskrispi Fungsi: BirdMineral/BMN juga berfungsi menjaga pertumbuhan bulu yang bagus ketika burung mengalami mabung/molting sehingga bulu tumvuh kuat, sehat dan bercahaya. BirdMineral/BMN sangat direkomendasikan untuk diberikan ke burung baik burung kicauan, burung yang ditangkarkan dan juga merpati (balap sprint maupun tinggian). Kembali ke menu artikel

BURUNG TANGKARAN BEBAS PARASIT

BURUNG SEHAT PASTI BUNYI, BURUNG SEHAT BEREPRODUKSI

+(5) Jenis pakan dan minuman agar merpati giring keket Kemampuan terbang merpati sangat tergantung pada kesehatannya. Kondisi kesehatan juga sangat tergantung dari pakan dan minuman yang diberikan kepada merpati. Pemberian pakan yang tepat, dengan demikian, sangat penting untuk diperhatikan.

Makanan yang diperlukan oleh burung datang dari dua sumber, yakni protein dan karbohidrat. Karbohidrat adalah persenyawaan karbon dan hidrogen, seperti pada gula, tepung kanji dan selulose. Protein sendiri merupakan persenyawaan yang mengandung unsur nitrogen, seperti yang ditemukan pada abumin, fibrin, dan caesin yang membentuk jaringan-jaringan pada burung. Dengan mengetahui komposisinya, kita akan bisa memberikan pakan untuk burung berdasar mutunya dan bukan pada murah dan mahalnya harga. Banyak penghobi burung, termasuk merpati, yang mengorbankan mutu burung mereka dengan memberi pakan yang asal murah. Sebenarnya mencampur pakan sendiri untuk burung bisa kita lakukan asal kita tahu tentang keperluan burung dan nilai gizi dari biji-bijian dan semua bahan yang kita pakai. Cara ini bahkan lebih baik, sebab kita dapat membuat campuran yang sesuai dengan keperluan burung. Burung yang diternakkan akan memerlukan protein yang tinggi, burung yang dipertandingkan untuk terbang dalam jarak pendek akan memiliki kebutuhan protein yang berbeda dengan burung yang dipertandingkan dalam jarak jauh. Begitu pula campuran makananan di musim kemarau berbeda dengan keperluan campuran pakan pada musim penghujan. Ada juga orang yang memberikan pakan dengan cara berbeda, tergantung kebiasaan dan tujuan khusus pemberian pakan dengan cara yang berbeda tersebut. Hal yang perlu diperhatikan Untuk memilih bijian bagi merpati kita, adalah bijian tersebut benar-benar matang pohon dan kering. Penyakit mencret dan penyakit perut lainnya dapat terjadi karena burung memakan bijian yang belum matang. Kita bisa mengetahuinya dengan cara menggigit bijian itu, Biji yang baik akan terasa keras dan bila digigit akan pecah dalam butiran yang keras pula. Selain itu makanan harus bebas dari kotoran dan debu. Pakan yang sudah dimakan ngengat, habis diacak-acak tikus dan binatang lain, jangan pernah diberikan kepada merpati kita. Selain bijian, merpati juga memerlukan grit, yaitu campuran mineral, yang juga diperlukan bagi keberhasilan burung untuk terbang memenangkan pertandingan. Keperluan mineral merpati sangat tinggi. Selain sebagai sumber mineral, grit juga membantu burung menghancurkan bijian yang dimakannya, dan ini ditempatkan di empedal yang merupakan bagian terpenting dari merpati. Makanan dihancurkan di empedal dan di tempat inilah grit berfungsi sebagai alat pembantu. Grit juga membantu perkembangan burung-burung merpati muda, dan juga mencegah keluarnya telur lunak pada merpati yang sedang ditangkarkan. Campuran grit yang baik terdiri dari: 45% kulit kerang yang dihancurkan dalam ukuran sedang 35% berupa pecahan-pecahan kecil batu gamping/kapur atau batu granit 10% pecahan kecil dari arang kayu (kayu-kayu yang keras) 5% tepung tulang 5% tepung kapur 4% garam 1% apa yang disebut venetian red

Memberikan pakan burung sebaiknya dilakukan dua kali sehari. Jangan sampai kekenyangan dan membuat gemuk, sebab kegemukan akan menyebabkan banyak masalah. Air minum memegang pernanan penting. Burung dapat tahan tidak makan untuk beberapa hari tanpa tanda-tanda pengaruh buruk pada kesehatannya. Tetapi kalau burung tidak minum dalam 24 jam boleh jadi ada organ tubuh yang rusak. Untuk menjaga kesehatan burung, disarankan mengganti air minumnya dua kali sehari agar burung selalu mendapatkan air yang tidak tercemar. Minuman untuk rawatan harian Berkaitan dengan pakan ini saya disarankan untuk pemberian vitamin dan mineral untuk memastikan merpati tidak mengalami avitaminosis (penyakit karena kekurangan vitamin tertentu) dan malnutrisi (penyakit karena kekurangan atau kesalahan pemberian mineral). Salah satu multivitamin dan mineral yang bisa digunakan adalah BirdVit. BirdVit adalah multivitamin dan multimineral dalam bentuk powder/ tepung khusus untuk burung, termasuk merpati. Selain untuk pengobatan berbagai penyakit karena disefisiensi fungsi organ, BirdVirt juga MENJAGA KESEHATAN BURUNG AGAR SELALU PRIMA. BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan merpati, seperti: Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate. BirdVit dijual dalam beberapa kemasan dengan kemasan terkecil 25 gram dengan harga Rp. 25.000. Pemberian BirdVit dengan cara dilarutkan dalam air minum burung. Untuk merpati sakit, diberikan dengan dosis 2 gram untuk setiap 1 liter air, sementara untuk penggunaan harian (tanpa efek samping) 2 gram untuk 1,5 s/d 2 liter air. Informasi mengenai BirdVit, bisa diklik tulisan ini. Minuman agar merpati giring keket Sementara itu kalau penghobi merpati menghadapi masalah dengan burung yang sulit giring, disarankan digunakan PIGEON-VIT. Ya, giring yang lengket, keket yang punya gereget mutlak dipunyai pasangan merpati untuk lomba balap sprint. PIGEON VIT memastikan merpati giring, keket, hanya dalam waktu singkat. Sebab, Pigeon-Vit mengandung unsur-unsur vitamin dan mineral serta asam amino khusus untuk membangkitkan libido burung merpati. Untuk informasi mengenai PIGEON VIT bisa dilihat dalam tulisan ini. Rawatan memasuki masa telur

Ketika merpati memang kita siapkan untuk segera mempunyai anakan, maka minumannya bisa kita tambahkan BirdMature (BMR). BirdMature adalah multivitamin dan multi mineral cair yang dilengkapi dengan suplemen lain yang lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan merpati induk dan merpati anakan/piyikan. Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi merpati, meningkatkan daya tahan tubuh piyikan, menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung. BirdMature/BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi merpati yang optimal, menjaga kesehatan indukan dan menstabilkan fungsi reproduksi burung. Penggunaan BirdMature/BMR adalah diteteskan langsung ke paruh burung-burung indukan atau calon indukan (khususnya untuk burung-burung pemakan biji). Untuk merpati, BirdMature bisa digunakan antara 4-7 tetes (untuk jantan dan betina), dan diberikan sehari sekali selama merpati betina kita siapkan untuk bertelur. Informasi mengenai BirdMature, bisa diklik pada tulisan ini. Kembali ke menu artikel atau kembali keBERANDA Demkian sedikit referensi tentang makanan untuk burung Anda. Semoga bermanfaat. (Referensi pengalaman sendiri dan Buku Sukses Memelihara Burung karya Widyabrata Prahara). Ciri ciri merpati yang bagus : Merpati yang bagus ciri cirinya antara lain : Bulu mengkilat,sayap tidak jatuh tetapi disimpan rapat rapat diatas bahu siburung, lincah, perlawanan kuat bilakita tangkap. Tetapi bagus tidak sama dengan yang terbaik. Ada merpati yang benar benar bedadari kebanyakan merpati.Misal, merpati yang tidak takut dengan tangan. Merpati yang jago giling (balap). Merpati yangmenjadi raja di komuni nya, merpati yang keturunannya besar besar. Seperti halnya manusia,merpati juga tidak semuanya sempurna, tidak mungkin kita mendapatkan semua kriteria itudalam seekor merpati.Tips MerpatiIntinya bila kita mencari merpati, yang diperhatikan pertama adalah bulu, ukuran tubuh danmungkin usia merpatinya. Merpati yang berumur bagian paruhnya ada daging berkerut. Merpatiterdiri atas beraneka warna, namun yang sehat adalah, dari semua warna itu semua mengkilat.Untuk ukuran tubuh, biasa yang kita perhatikan adalah si pejantan. Karna kelak, ukuran tubuh ituakan menurun ke anak anak merpati yang kita netaskan. So, pilihlah merpati pejantan yang posturnya besar. Kalau bisa, sampae induknya juga yang berbadan besar. Jenis-jenis burung merpati yang populerdewasa ini Posted byOm Kicau 13 Januari 2010 4 Komentar Filed Under

burung merpati, jenis-jenis merpati, MERPATI,merpati balap, merpati tinggian, racing pigeon Berikut ini saya sajikan tulisan mengenai jenis-jenis merpati, utamanya yang populer dewasa ini Homer : B e r a s a l d a r i b u r u n g l i a r ya n g d i k e n a l d e n g a n n a m a C o l u m b i a n l i v i a . S e t e l a h dijinakkan burung tersebut dikenal sebagai Racing Homer dapat kita sebut sebagai merpati pos aduan. Dari jenis Racing Homer ini kemudian muncul beberapa jenis merpati, antara lain: Homer pameran ( Exhibition Homer ) yang dikembangkan sejak 1990 sebagai burung pameran. German Beauty Homer yang dikembangkan di Jerman sejak 1907 sebagai burung pameran.B u r u n g i n i m i r i p d e n g a n R a c i n g H o m e r t e t a p i l e b i h r a m p i n g . Giant Homer yan g dikemb angkan di Amerika Serikat untuk mendapatkan b u r u n g y a n g berbadan besar dan memiliki kemampuan memproduksi anak yang banyak. Burung ini ditujukanu n t u k k e p e r l u a n k o n s u m s i . Racing Homer dikembangkan dewasa ini di Belgia dan Inggris. Sejak lama barung ini digunakansebagai pengirim berita dan kini dikembangkan dengan penyilangan terhadap burung-burungyang kecepatannya tinggi karena sasaran utamanya adalah kecepatan. Dengan demikian, warna, bentuk dan besarnya menjadi nomer dua. 2 . T u m b l e r Oleh orang Belanda burung ini dikenal sebagai Tuimelaar . Burung ini punya keistimewaanterbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu dengan melakukan serangkaiansalto atau jungkir balik di udara. Semula burung ini merupakan burung olahraga tetapi kemudianmenjadi burung untuk pameran. M e r p a t i m e r p a t i j e n i s t u m b l e r : English shortfaced tumble : merupakan burung yang kecil, padat, dengan leher jenjang mungiltetapi dengan dada yang kokoh. Dalam keadaan berdiri biasa, ujung sayapnya akan menggantunglebih rendah dari kedudukan ekor ini merupakan ciri yang menonjol. Selain itu bagian mukadari kepalanya menonjol agak jauh ke depan daripada paruhnya yang pendek. Dengan dipeliharauntuk keperluan pameran, maka kemampuannya

untuk terbang tinggi dan jungkir balik punhilang. Burung diternakkan dengan berbagai variasi warna.Birmingham Roller : dikembangkan di Birmingham (Inggris) sebagai burung yang memilikikeistimewaan terbang. Kemampuannya untuk jungkir balik dan berputarputar di udara menjadisasaran utama pemeliharanya. Burung ini mampu untuk jungkir balik (trumble), termasuk saltoke belakang dan berputar-putar (spin) dengan kecepatan tinggi sekali. Dan itu dilakukan mulaiketinggian yang cukup tinggi (burung mampu terbang tinggi) dan berakhir setealh berada padaketinggian yang rendah. Kemampuan ini telahg menjadi acara pertandingan yang menarik bagi para penggemarnya. Tetapi Birmingham Roller juga menjadi burung yang dipamerkan bahkancara-cara penilaiannya pun telah dibakukan.Flying Tipller : merupakan burung yang diekambangkan dari Flying Tumbler . B u r u n g i n i dipelihara karena kemampuannya terbang yang lama. Jenis yang baik akan mampu terbang terus-menerus selama 20 jam.Parlour Tumbler : juga disebut Ground Tumbler atau House Tumbler . B u r u n g i n i diternakkan karena kemampuannya lombat ke udara, melakukan salto sekali atau dua kali ke belakang, dan kedua kakinya hinggap kembali ke tempat semula. 3. Cumulet : Burung ini merupakan jenis tumbler dari Perancis yang mampu terbang tinggi dan juga merupakan salah satu nenek moyang dari jenis Racing Homer . Burung ini berbadan sedangtetapi serasi, dengan dada bidang, sayapanya panjang dan kokoh, kaki agak pendek. Umumnyawarna bulu putih, dan ada yang memiliki bintik-bintik merah di kepala atau leher.4. Flight : Burung ini dikembangkan di Amerika dan merupakan ras tersendiri. Dari kelompok inid i t e m u k a n b u r u n g y a n g d i k e n a l d e n g a n n a m a D o m e s t i c F l i g h t . B u r u n g i n i m a m p u t e r b a n g tinggi, dengan ukuran badan sedang, paruh tampak memannjang dan kepala ramping berjambul,tetapi ada pula yang tidak. Matanya putih dengan lingkaran tengah dari mata (selaput mata) bagus. Dan inilah letak rahasia kemampuannya melihat jauh saat merpati terbang tinggi.Selain itu ada juga burung yang diberi nama Show Flight . Burung ini mempunyai badan yanglebih gemuk dan kepala lebih besar daripada jenis Domestic Flight . Burung ini diternakkankarena kemampuannya terbang tinggi dan memiliki keindahan yang dapat dijadikan sarana untuk dipamerkan. Kedua macam burung ini

diternakkan dengan warna hitam, kuning, merah dan abu-abu cokelat.===========Maaf saya sela: Ingat kawan, kalau kawan pusing karena merpati balap giring tidak maksimaldan kurang ngeket, kini ada solusi pintar. Klik sajadi sini. =========== Jenis Umum Merpati Demikian sejumlah jenis merpati yang popular saat ini. Namun jika kita menengok lebih jauh,maka merpati sebenarnya bisa dibedakan berdasar ukuran badan, bentuk badan, dan warna bulu. B e r d a s a r u k u r a n b a d a n 1. Carrier : sering disebut English Carrier , berasal dari Bazora Persia. Awalnya adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenanr dibandingkan Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar bijik e m i r i , d a n b a r u b e r h e n t i s e t e l a h u s i a 3 t a h u n . K e l o p a k m a t a d i k e l i l i n g i p i a l d a l a m b e n t u k lingkaran yang besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih,dan ada yang berpita biru.2. Carneau : Burung konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750 gram dan bisamencapi 1 kg.3. Strasser : Dikembankan di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah popular disbandingCarneau. Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena . Kepala, leher, sayap dan ekor dapat memiliki berbagai warna dengan badan berwarna putih 4. Mondaine : Keturunan merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi. Berpenampilanmenarik tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding burung lain. B e r d a s a r b e n t u k b a d a n : 1. Kipas (Fantail) : Berasal dari India dan Cina. Tanda mencolok ekornya menyerupai kipas.Tetapi karena ekor panjang, kita harus sering memotongnya agar bisa kawin. Kelemahan burungini, harus dicarikan indukan lain untuk mengasuh anak.2. Jacobin : Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari kepalanya menggambarkantopi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung diternakkan dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning.3. Frillback

: Burung yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu ikal di bandandan sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil bagaikan bulu. Ada yang jambulada yang tidak. Burung yang baik harus punya ikal yang kokoh. Warna ada yang hitam, putih,kebiruan, kemerahan, kekuningan. Yang kemerahan dan kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik.4. Cropper : Bersanak dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar, dengan cirricirih a m p i r s a m a . S a l a h s a t u c r o p p e r y a n g t e r k e n a l a d a l a h E n g l i s h C r o p p e r . T e m b o l o k b e s a r , berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan kaki panjang. Termasuk merpati yangtinggi karena bisa setinggi 50 cm dari kepala sampai kaki. Pada tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan kedua ujung bertemu di dekat kedua matanya. Ujung sayap, bagaina bawah badan, kaki dan bulu-bulu putih di sayap menggambarkan bintikbintik seperti bulu.Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnyaadalah Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lainCropper adalah Valencia Cropper y a n g b e r t e m b o l o k m e n g g a n t u n g , m e n g e m b a n g s e a k a n dibusungkan. Berdasar warna bulu 1. Modena : Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta kepala, sayapdan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padatgemuk (buntek) dan bergaya anggun.2. Florentine : Berasal dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina. Terkenal di Eropasebagai burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung konsumsi karena bisa mencapai berat500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor berwarna-warni dengan badan putih.3. Lahore : Di Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat burung berasal).Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang dan sayap bisa berwarna lain.Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa dimasukkan sebagai merpati konsumsikarena badannya besar. Diternakkan dengan bulu beraneka warna. 4. Oriental Frill : Sangat menawan hati, berasal dari Turki, dengan jenis banyak sekali tetapiyang paling populer adalah Satinette yang mempunyai badan berwarna putih dengan garis-garis pada bahu, sayap, dan ekor warna hitam, biru dan abu-abu cokelat. Bagian sayap untuk terbang berwarna putih. merpati ini punya bulu balik di daerah dada. Karena pandai membesarkan anak, j e n i s i n i s e r i n g d i g u n a k a n

u n t u k o r a n g t u a a s u h . Ada pula merpati dengan sebutan terkenal Owl yang dikenal di Indonesia dengan nama Meeuw .Kekhususannya adalah berparuh pendek, pial dan kepala membentuk bulatan. Ada berbagai jenisdari merpati ini. Berbeda dengan Oriental Frill, kepala Owl biasa saja tanpa jambul. merpati initidak pandai membesarkan anak.Demikian sekilas tentang jenis-jenis merpati. (Dari Ari Soeseno , Memelihara dan Beternak Burungi Merpati , dan berbagai sumber lain).Setelah meluncurkan produk BirdVit , AscariStop , Fresh Aves , Bird Shout , Bird Mature , Bird Fresh dan Bird Molting , y a n g s e c a r a u m u m m e n d a p a t k a n t e s t i m o n i p u a s , k i n i O m Kicau meluncurkan produk baru dengan nama Bird Mineral . Bird Mineral diluncurkan setelah Om Kicau menerima banyak keluhan dari penghobi burungatas kondisi burung mereka yang disefisiensi mineral dengan gejala seperti rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh), perosis (tumit bengkak), anak burungyang menetas cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset,kekurangan darah, pucat dan lemah. Dan hal yang paling sering juga bulu burung mudah patahsehabis mabung, tidak berkilau alias kusam.Sementara untuk burung indukan di penangkaran dikeluhkan tidak segera bertelur, telur gagal,a t a u produktivitas telur sedikit, daya tetas rendah, terjadi b a n y a k k e m a t i a n e m b r i o d a n sebagainya. Semuakondisi buruktersebut sebenarnya karena burungkekurangan multi mineral.Apa itu mineral dan apa fungsinya? Mineral merupakan pembentuk in-organik yang ada di seluruh jagad raya. Ya, tubuh makhluk hidup dibentuk dari mineral. Dan mineral juga membantu proses kimia dan elektrik yang terjadidi dalam tubuh makhluk hidup. Proses -proses kimia dan elektrik hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada sistem. Misalnya zat besi untuk d a r a h , b e l e r a n g u n t u k o t o t , k a l s i u m u n t u k t u l a n g , d a n b a n y a k l a i n n y a ya n g s e c a r a u m u m memberikan kelancaran fungsional tubuh makhluk

hidup.Mineral dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsisyaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksitenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapatmelakukan apa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral. Celakanya tubuh makhluk hidup dapatmenghasilkan beberapa vitamin, tapi tidak dapat menghasilkan satu pun mineral Demikianlah senyatanya, bahwa burung peliharaan yang ada di sangkar kita, perlumendapat asupan makanan, termasuk vitamin dan semua mineral, agar terhindar daripenyakit atau bisa sembuh jika terserang sakit. Ketimbang saya juga bingung mencarikan referensi yang pas mengenai mineral di pasaran yang cocok dan tepat untuk burung , maka saya berpikiran mengapa saya tidak meramu sendirisesuai kebutuhan burung? Berdasar referensi di banyak buku tentang burung, konsultasi dengansejumlah dokter hewan dan farmakolog, akhirnya terciptalah Bird Mineral . Bagaimana komposisinya? Bird Mineral terdiri dari mineral dan vitamin sebagai berikut: 1. Calcium2. Phosphor 3. Iron4. Manganase5. Iodium6. Cuprum7. Zinccum8. Magnesium9. Sodium Chlorin10. Kalium11. Vit B1212. Vit D3 Nah, kalau Anda ingin memastikan burung Anda: Bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung. Tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal). Bebas paralysa (lumpuh) Bebas perosis (tumit bengkak) Anak burung menetas sehat Burung tidak mengalami urat keting (tendo) Burung tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio) Paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah Burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetastinggi Kematian embrio rendah. Ciri Merpati Jantan Dan betina Diposkan olehRamlan 0 komentar Untuk seorang yang telah beberapa waktu bergelut dengan burung merpati , tidaklah sulit ketikaditanya cara mengetahui jenis kelamin Merpati

. Ada perbedaan yang mencolok antara merpatiJantan Dan Merpati betina . Semisal saja bisa di lihat dari postur tubuh, atau lebih spesifiknya j i k a d i l i a t d a r i b a g i a n t u b u h t e r t e n t u . Ini tidak terlalu sulit dilakukan, naluri bisa menuntunnya. Sewaktu masih remaja, kita pernah b e b e r a p a t a h u n m e r a w a t m e m e l i h a r a b u r u n g m e r p a t i , s e d i k i t p e n g a l a m a n m u n g k i n a d a manfaatnya jika kita share.Mana tau aja ada teman hobbies yang mencari tips memelihara merpati ini. Perbedaan yangketara antaraM e r p a t i j a n t a n d a n M e r p a t i b e t i n a sebagai berikut.Ciri Ciri Burung Merpati Betina, m e m i l i k i u k u r a n t u b u h y a n g l e b i h k e c i l . Tapi ada pengecualian, ada burung merpati betina yangkarna faktor keturunan memiliki tubuhyang besar. Ini bisa di cek dari generasi sebelumnya dari Merpati tersebut. Merpati Betina, selaind e n g a n tubuh yg lebih kecil, juga organ organ tubuh lain y a n g m u d a h d i k e n a l i . . Sebut saja bagian paruhnya, biasanya lebih tipis, runcing, dan lebih panjang. Dibagian leher,M e r p a t i b e t i n a memiliki leher sedikit lebih kecil juga, sama seperti a n g g o t a l a i n n y a . Selain itu, Kaki pada burung merpati betina juga lebih kecil. Itulah beberapa ciri khas merpati betina. Kalau kalian ingin mengetahui cara melihat burung merpati jantan maka kebalikannyad a r i b u r u n g m e r p a t i b e t i n a . . Tapi ini t a n d a t a n d a b u r u n g m e r p a t i j a n t a n ya n g p a l i n g m u d a h d i k e n a l i , bisa bekur, atau istilahnya bisa nyanyi. Bisa mengembangkan bagian lehernya dan berbekur. Memiliki leher yanglebih lebar, kaki, selain warna bulu yang lebih kilat.... Perbedaan burung jantan dan betina Posted byOm Kicau 20 Januari 2009 38 Komentar Filed Under betina, jenis kelamin, kicauan, kicaumania,luna maya, REFERENSI BURUNG, sexing, ZONA DOKUMEN BURUNG Saya mau tanya nih om, tp ini menurut pandangan Om Duto sendiri ya, ciri2 AM jantan ygsignifikan tuh gmn atau d bagian apa om? Apakah di waktu trotol jg sh keliatan atau justru kaloudah dewasa? Kata temen saya, yg paling jelas tuh lubang hidungnya yg d e p a n b e r b e n t u k l a n c i p a t a u menyerupai bentuk canary seed, apa benar tuh om? Selain itu apa aja. Mohon penjelasanya yaom.Salam, Anas Jawab: Intinya, selama yang kita bahas adalah burung sexuality monomorphic

, maka saya tidak pernah percaya beragam teori tentang jenis kelami burung yang ditilik berdasar penampilan yang terlihat(visibility) tanpa dipegang/diraba atau dibuka di bagian bawah bulu-bulunya.Jika jantan-betina burung bisa dibedakan berdasar tampilan yang kelihatan antara jantan dan betina, maka burung itu disebut dimorphic (a species is dimorphic if the cock is visibly differentin color from the hen).Sebaliknya, adalah monomorphic. Burung yang termasuk dimorphic ini misalnya cucak ijo,t l e d e k a n , M B , k a c e r , g o u l d a m a d i n e d l l . U n t u k L B m i s a l n ya , a d a ya n g d i m o r p h i c a d a ya n g mono. LB yang dimorphic adalah species Madagascar, Red-faced, dan Abyssinian.Contoh burung yang monomorphic adalah AM, AK, CR, CJ, kenari dll. Dengan demikian untuk tampilan fisik lain yang katanya terlihat lebih panjang, lebih lancip, lebih pipih dsb itu menurutsaya sangat relatif.Karena relatif, kita tidak bisa menjadikannya sebagai patokan untuk orang lain. Bisa saja sayamengatakan, kalau pilih AM jantan itu ya yang begini-begitu. Nah, selama yang namanyabegini-begitu tidak ada ukurannya yang pasti, maka hal itu tidak bisa menjadi patokan yangdijadikan pegangan orang lain.

Dalam membedakan jenis kelamin burung monomorphic dari tampilan langsung tanpa pegang, biasanya jam terbang yang berbicara.Orang yang sudah lama bergulat dengan burung, dia akan mudah bilang ini jantan atau ini betinakarena pengalamannya dalam melihat postur burung dengan proporsi tertentu (proporsi adalahperbandingan antara bentuk dan besaran bagian tubuh tertentu dengan bentuk dan besarantubuh tertentu lainnya; dan bukan besaran satu bagian tubuh tertentu saja, misalnya ya hidungmenyerupai canary seed dsb itu).Coba tanya ke mereka yang sudah punya jam terbang cukup dalam perburungan, mengenai ciri-c i r i y a n g d i a g u n a k a n s e b a g a i p a t o k a n menentukan jantan atau betina, maka dia tidak bisamenjelaskannya secara rinci. Mengapa? Ilmu yan g belum terkodifikasikan di benak dia,memang tidak bisa diomongkan/didefinisikan secara pasti melalui tuturan kata-kata. M a k a singkat kata, kalau ditanya mengapa bisa mengatakan jantan atau betina, dia akan bilang, Yafeeling aja sih.K a l a u p u n d i k e j a r l e b i h j a u h , y a b i s a s a j a d i a b i l a n g k a k i n ya t e r l i h a t p a n j a n g , h i d u n g n y a mancung, kulitnya putih dsb, hehe. Nah, dalam kaitan inilah meskipun saya secara sekilas lihat mungkin sudah bisa mengatakanapakah burung tertentu itu jantan atau betina, tetapi karena semua berkaitan dengan masalahukuran yang relatif, lebih baik saya tidak menyampaikannya karena hanya akan membuat bingung.Kalau memang

ingin memastikan apakah burung monomorphic tertentu itu jantan atau betina,kalau feeling-nya belum jalan yang bisa dijadikan pegangan ya langsung pegang itu burung.Untuk burung muda (trotol), di pangkal lidah yang bercabang menghadap ke belakang, kalau jantan berwarna gelap/hitam; kalau warna merah jambu atau terang berarti betina.Untuk burung dewasa, kalau dua supit urangnya keras dan sela di antara dua supit urang tidak bisa direngganggkan, berarti jantan. Kalau bisa direnggangkan, berarti betina.U n t u k kenari dan beberapa burung jenis finch tertentu, kalau duburnya menonjol danmembentuk sudut ke arah depan, berarti jantan. Kalau rata atau menonjol tetapi t i d a k membentuk sudut, berarti betina.Untuk betina kenari yang dalam kondisi siap kawin (birahi), malah duburnya kelihatan sekalimemerah.Bagaimana Om?Coba saya menjawab oh kakinya panjang, bulu berwarna gelap, muka putih dan mulus, matamenonjol dsb maka Om pasti akan bertanya lagi berapa cm?, gelap itu campuran warnahitamnya berapa persen dan putihnya berapa persen?, kalau mata menonjol itu, tonjolannya berapa mm?, kalau bulunya putih dan mulus itu, sama Luna Maya putih dan mulus mana,waduhhhh kan malah tambah puyengBiar enggak puyeng, ya itulah jawaban saya. Selasa, 09 November 2010 Tips Memilih Merpati 09:57 White WingsPeternak burung merpati harus sangat selektif memilih burungburung yangdiinginkannya untuk dapat terbang tinggi (performing breed) dan agar usahamereka dapat menampilkan sifat yang disenangi untuk fungsi-fungsi yangdikehendaki. Merpati performing breed yang dikehendaki adalah yang memilikiketangkasan termasuk golongan tumbler (akrobat merpati di udara). Tujuandipaparkan pengalaman ini untuk mengkaji karakteristik merpati performing breeddan cara seleksinya. Selanjutnya untuk mengetahui pewarisan sifat tersebut. Kemampuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dari seekor merpati : Kecerdasan/intelligence (30%) Karakter/character (40%) Anatomi /anatomy (30%) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seekor merpati : Genetic Determinism (lineage) Psychologi Determinism (training and treatment)

Environment Determinism (loft and comunitee) Untuk bulu : 1.Bulu harus tebal dan mengkilap atau memiliki lapisan minyak yang cukup(untuk menjaga suhu tubuh agar stabil,mencegah bulu agar tidak mudahbasah, membuat bulu menjadi kedap udara)2 . B u l u s a ya p r a p a t d a n t e b a l . 3.Unjung bulu pada sayap di usahakan panjang nya sampai ke ujung ekor4.Bulu ekor rapi membentuk satu kesatuan seperti huruf 1 atau I, dan harusrata/flat jangan cembung waktu melebar, bulu ekor harus aerodinamis waktuterbang dapat dilihat apabila waktu burung terbang ekor mengayun-ayun keatas dan ke bawah. Untuk mata/eyesign : 1 . U s a h a k a n yg b e n i n g d a n b e r s i h . 2.Jangan cari mata yg melotot keluar dari plupukan mata.3.Plupukannya merah ( mencerminkan burung sehat tidak pucat ).4.Warna mata memiliki 3 lingkaran warna (umumnya mencerminkan

burungmemiliki mental yang tangguh dan pantang menyerah).5.Pupil pada mata merespon sinar nya cepat (mencerminkan reflex,saraf danorgan dalam burung dalam keadaan baik). Untuk bodi : 1.Untuk merpati tinggi jangan terlalu berat.2.Untuk otot harus kering dan daging harus lentur.3.Bentuk tubuh seperti jantung pisang atau botol.4.Dada besar membusung ke depan dan bawah sehingga membuat titik beratburung berada di depan dadanya (kemampuan burung merpati untukmembelah angin pada saat menukik/turun).5.Pundak harus rapat di samping dada kanan dan kiri dan jangan terbukaapabila dipegang (kemampuan burung untuk menukik/turun secara tajamseperti tombak atau peluru secara lurus).6.Pinggang ramping tetapi bukan tepos seperti pelari jarak jauh, atau pinggangbesar harus empuk (biasanya burung atas kepala atau satu lobangpegangan jaman dahulu, burung balap rata-rata berpinggang besarmencerminkan kekuatan ginjal dari burung tersebut karena membutuhkanpower yang besar dalam jarak pendek seperti pelari sprinter ) tetapipegangan untuk pinggang ini harus proporsional dengan masing-masingbentuk tubuh merpati atau keputusan tergantung selera masing-masingperaba. Untuk supit : 1.Supit jangan yg terlalu rapat dan terlalu renggang.2 . S u p i t j a n g a n y g p u t u s a t a u p a t a h . 3.Supit harus cukup tebal (mencerminkan tulang burung yang cukup kuat). Untuk paruh : 1 . C a r i y g t i p i s d i d e p a n . 2.Paruh jatuh kebawah seperti elang.3.Cari yg kering atau ada retak-retak (karena paruh mencerminkan tulangburung). Untuk hidung : 1.Bentuk hidung harus sesuai dengan bentuk paruh ( paruh kecil/tipis=hidungtidak besar, paruh besar=hidung jangan kecil ).2.Warna putih di hidung harus tebal dan cukup banyak Untuk kaki & kuku : 1.Kaki harus panjang dan ngelonjor lurus kebelakang apabila dipegang, inimencerminkan kemampuan burung untuk mendarat/landing dengansempurna ( seperti burung elang atau peregrine yang memiliki kaki yangpanjang untuk mencengkram mangsa).2.Kuku harus tebal dan kering (karena kuku mencerminkan tulang burung). Membedakan Merpati Jantan dan Betina 11:07 White Wings

Pada pemeliharaan burung merpati identifikasi jenis kelamin (sexing) dapat dilakukan setelahanak merpati berumur 23-24 hari, dengan melihat bentuk kloakanya. Jika ditiup bagiankloakanya, jantan biasanya berbentuk monyong sedangkan betina melebar dengan bibir kloaka besar. Identifikasi jenis kelamin juga dapat dilihat dari capit udang (Bagian anus burung). Kalau jantan, Capit udangnya lebih sempit atau rapat. Sedangkan betina, Capit udangnya agak longgar.Selain itu, identifikasi jenis kelamin dapat juga dilihat melalui permukaan kepala, tulang kaki,leher dan jari kaki. Pada merpati jantan permukaan kepalanya kasar dan terlihat lebih maskulin,tulang

kakinya kuat, lehernya besar dan cenderung kaku dan jari kakinya cenderung panjang.Sedangkan pada burung merpati betina permukaan kepalanya rata dan terlihat halus, tulangkakinya lebih ramping dan lehernya lebih kecil dan lemas dan tidak kaku serta jari kakicenderung pendek.Bisa juga dilakukan dengan cara memegang badan merpati dgn benar, posisikan badanhorizontal, lalu luruskan leher merpati scr vertikal, bila bentuk leher dari kepala sampe badansama sama besar, dipastikan jenis merpati jantan. Bila bentuk leher merpati agak menyempitditengah , adalah merpati betina. Warna bulu leher merpati jantan lebih berkilau dibandingmerpati betina, yg agak sulit adalah membedakan jantan/betina untuk jenis merpati pos, tapiwarna bulu leher masih bisa digunakan untuk pembeda Peluang Usaha Ternak Merpati . Sekarang ini trend burung masih di dominasi kenari import ,tapi bukan berarti jenis unggas kesayangan asli indonesia tidak memenuhi selera pasar . Buktinyaharga merpati hias cukup mahal , seperti jenis Santinet. Sepasang merpati anakan ditingkat peternak harga sekitar 500 ribu rupiah . Salah satu peternak merpati hisa ini adalah Syarif Hidayatullah ( kampung sempongan , kota gede , yogyakarta ), untuk bisnis merpati hias ini perlu menyiapkan pasarnya dulu . Dahulu di tahun 1995 merpati hasil panennya selalu di bawake pasar burung di jawa tengah , seiring dengan perkembangan waktu akhirnya merambah ke pasar pasar burung di bandung dan jakarta . Dari jaringan yang telah dia bentuk akhirnyasekarang banyak pembeli yang datang ke rumah .Dari sebuah kandang sederhana dalam sebulan dapat memanen anakan sebanyak dua kali dansetiap kali panen menghasilkan 15 pasang merpati , maka dalam sebulan 30 pasang . Hargasepsang merpati anakan lepas sapih berkisar 150.000 1 juta . Jika dalam sebulan didukung pemasaran yg lancar bisa beromzet 15.000.000 , biaya pakan yang di keluarkan 1 juta .Berikut gambaran analisa budidaya Merpati Hias A. Investasi - kandang Rp. 2.000.000- Induk 15 pasang @ 1 juta Rp. 15.000.000Total : 17.000.000 B. Biaya Operasional - Pakan Rp. 1 .000.000- Tenaga Kerja Rp. 1.000.000Total : Rp 2.000.000 C. OMZET - Hasil penjualan anakan ( 1 Pasang indukan menghasilkan 1 pasang anakan. 1 bulan panen 2kali ) @ 500.000Rp. 15.000.000 Sumber : Trans AgroContoh merpati Hias :

1.Jacobin Putih ================================================ 2.Satinettes ================================================= 3.Pouter / Gondok ================================================= 4.English Tumber ================================================= 5.Maltese abu-abu

================================================ 6.Maltese Putih ================================================ 7.Double Cab Hitam

burung merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai melaluiterbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara yang terakhir dipilih metode ternaknya,usahakan sangkar nya di perbesar.metode kedua, sistim lepas kandang. bagi yang baru membeli burungnya dari pasar burungngak boleh langsung dilepas. kurung dan kasih makan burung nya dahulu selama beberapahari didalam kandang. selanjutnya sayap burung disalasiban/di lakban/di lem isolasi.barulahburung dilepas dalam keadaan sayap dilem (usahakan jangan merusak bulu sayapnya saatme-lem maupun membuka lemnya).biarkan burung keluar sendiri dari sangkar untuk pertama kali. saat malam tiba , bila si burung sudah tau cara pulang sendiri kerumahbarunya berarti ada kemajuan.biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpaa hari hingga memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami barudilepas)untuk mengawinkannya sendiri sebenarnya ada triknya, kumpulkan beberapa burungmerpati dalam kandang selama seminggu, maka akan terjadi pacaran anatar sesama burungmerpati. pasangan yang sudah menjadi ini tidak akan berpisah bila tidak diapa-apain atausatunya tiada. dan untuk melihat kapan saatnya burung merpati akan bertelur juga adacaranya. berikut adalah tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur. indukan pejantanakan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang. selalumengekor dibelakang si burung betina hingga terlihat seperti overprotect (kayak orangyang pacaran aja :p)sekedar pengetahuan, masa - masa inilah burung merpati bisa di balapkan.caranya :tangkaplah siburung indukan ketika memasuki kandang. pisahkan dan jangan sampaiterlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. lalu ketika siburung jantan sudahterlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khaskhuuu khuuu keluarkan si burung betina.sijantan akan lengket ditangan">untuk membantu menjaga perkawinan siburung agar lancar ada beberapa cara juga yangbisa kita lakukan. bila tanda-tanda akan bertelur sudah terlihat seperti yang barukusebutkan diatas , kamu bisa menyediakan kayu-kayuan kceil seperti batang lidi, jerami,tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai burung merpati jadisarang. karna selama musim bertelur tiba, burung merpati akan mencari benda-bendatersebut untuk dibuat alas telur untuk pengeramaan.demikian tips sederhana ini, moga di baca orang yang memerlukannya tips ini. ow iya,burung merpati hanya mengerami hanya sekitar 19-22 hari. itu waktu yang sudah pastinya. ngak semua telur bisa menetas juga. paling banyak satu pasang burung merpati hanyamenghasilkan 2 telur, 3 telur sangatlah langka. saat telur menetas kasihlah makan be-eratau jagung yang halus ke burung indukan, karna akan disuapi keanak-anaknya. 2

Selasa, 09 November 2010 Tips menetaskan telur Merpati Tinggi 09:50 White Wings1. Menyiapkan indukan.Pilih indukan merpati tinggi trah jawara yang umurnya sudah cukup dewasa ( diatasdua tahun ) Dan sesuai dengan selera , baik gaya terbang merpati tinggi maupunsifat-sifat keberaniannya /petarungnya Calon indukan merpati tinggi atau merpatikolongan ini harus diberi asupan yang cukup baik protein, karbohidrat dan mineralmaupun vitaminnya.2. Menyiapkan sarangSarang merpati tinggi sebaiknya dibuat kotak dan diberi alas yang cukup tebal daribahan bahan alami, seperti dahan pohon yang kecil-kecil, rumput- rumput kering,daun cemara dan lain lain. Bahan- bahan ini ditaruh saling silang agar terdapatrongga udara dibawah telur hingga suplai O2 untuk metabolisme inti sel telur( calon embrio ) terjamin dan sebagai alas telur merpati tinggi agar tetap lenturhingga telur merpati tinggi tidak pecah walaupun dibebani tubuh induknya. Bahanbahan alami ini masih mengandung energi yang hangat yang bisa membantumempertahankan suhu sarang tetap hangat dan stabil hingga calon embrio merpatitinggi tumbuh dengan sempurna dan tidak mati 3. Memilih telur.Ukuran telur merpati tinggi/ merpati tinggian / merpati kolongan tidak sama antaratelur merpati tinggi yang satu dibandingkan dengan telur merpati tinggi / merpatitinggian lainnya, namun perlu diperhatikan telur merpati tinggi yang bagus tentutelur merpati tinggi yang lebih besar, hingga pertumbuhan embrio-nya bisa lebihmaksimal .Kalau telur kecil material dan ruang untuk pertumbuhan embrio kurangmaksimal, hingga anak merpati tinggi yang diharapkan menetas malah matisebelum waktunya dan kalaupun menetas anakan yang dihasilkan setelah dilatihtidak sesuai dengan yang diharapkan.Isi telur terdiri dari dua warna yaitu putih telur(albumin) dan kuning telur.Telur dengan albumin lebih banyak/berat akanmenghasilkan anak jantan. Biasanya telur merpati tinggi yang mengandungalbumin lebih banyak / lebih berat berbentuk lebih lonjong dibandingkan dengantelur dengan volume sama dan mengandung albumin yang lebih sedikit/ringan.Caramengukur yang mudah adalah dengan cara dimasukkan kedalam air dalam ember ,telur yang tenggelam lebih dalam berati berat jenisnya lebih besar.Telur yangterbuahi akan terbentuk kuning telur yang berembrio ( ada inti sel telur ).Mudahnya bisa dilihat dengan cara telur ditaruh diatas bolam lampu yang dinyakanakan terlihat didalam kuning telur terdapat sebagian warna yang lebih pekat/gelap.

4. Menyiapkan pengasuh.Pengasuh merpati tinggi juga berperan besar dalam mewariskan sifat sifat kepadaanak merpati tinggi / merpati tinggian yang diasuhnya. Begitu telur menetas secaraalamiah kelenjar kelenjar tubuh /tembolok induk menghasilkan susu yangbiasanya disebut dengan susu tembolok baik induk jantan maupun induk betinanya.Susu tembolok ini berperan besar dalam mempengaruhi pertumbuhan fisik danmental anak-anak yang diasuhnya. Oleh karenanya pilih pengasuh yang masihsaudara dari indukan yang akan diambil anaknnyaPengasuh merpati tinggian jugaharus diberi asupan yang cukup baik protein, karbohidrat dan mineral maupunvitaminnya. Pengasuh merpati tinggian yang cerdas akan mengasilkan anak asuhyang cerdas pula.5. Masa mengeram.Masa mengeram telur merpati tinggi / merpati tinggiaan rata rata 16 hari sejakmulai dieramiSebelum mencapai 16 hari telur ini harus dikontrol pertumbuhanembrionya.1. Masa eram 4 hari telur dicek pertumbuhan embrionya dengan cara ditaruhdiatas bolam lampu apakah sudah ada guratan guratan benang benang darahdalam dinding telur. Jika tidak ada berarti embrio tidak tumbuh, telur tidak jadi.2. Masa eram 10 hari pertumbuhan embrio sudah mendekati sempurna telur sudahhitam pekat tinggal menyisakan sedikit rongga udara3. Masa eram 14 15 hari anak merpati sudah mulai mematok- matok dinding teluruntuk mencari jalan keluar, telur sudah mulai berlubang4. Pada hari ke 16 anak merpati sudah menemukan jalannya alias menetas Selasa, 09 November 2010 Kandang Burung 09:40 White WingsKandang adalah bagian penting dalam menentukan keberhasilan Anda, bukanhanya itu kandang memiliki pengaruh besar dalam pembiakan/breeding. Kandangharus dibangun dengan kuat, efektif dalam menjaga keluar masuknya predator danelemen-elemen lain, dan juga keadaan kandang harus tenang. Yang penting bahwamembangun kandang harus benar-benar direncanakan, dirancang, dibangun dandikelola. Setelah itu faktor penting lainnya penentu keberhasilan dalam breedingdan pemeliharaan adalah seperti pemilihan pejantan & indukannya,pairing/penjodohan, makanan, kesehatan, latihan, mandi semuanya dilakukan didalam atau di sekitar kandang.Kandang tidak harus besar dan anggaran besar yang Anda pakai untuk membangunkandang belum tentu berpengaruh terhadap keberhasilan Anda. Sepanjangkandang yang Anda bangun itu membuat burung merasa aman dan nyaman,bersih, kering, tenang,sekaligus Anda merasa santai dan nyaman setelah selesaidari pekerjaan kantor Anda. Selasa, 09 November 2010 Merpati Tinggi 09:31 White Wings

Ciri-ciri :Badan nya kalau dipegang empuk dan ringan. Burung seperti ini ada jaminan akanterbang tinggi.Bagian pangkal sayap tebal dan kekar.Bentuk badan, kalau pernah lihat jantung pisang, bentuk seperti itulah yang bagus.Kebanyakan dengan bentuk ini jarang ngajepat (ngolembar istilah sundanya).Dengan postur ini biasanya akan turun sangat kencang.Mata tidak terlihat bercak dibagian dalam lingkaran hitamnya atau melebar sepertiair tumpah. Perhatikan bahwa mata ini salah satu faktor yang harus diperhatikansaat memilih merpati.Kaki kering pecah-pecah dan saat di pegang jari-jari nya seperti mengepal.Paruh kecil panjang dan terdapat garis hitam sedikit (garis hitam sedikit bukanukuran merpati baik) Tulang dada lebar, keras, lurus dan agak pendek.Dahi jenong, jika dilihat dari depan bentuk kepalanya pipih.Bulu sayap lebar hampir berbentuk kotak dengan ujung runcing, kering dan kalaudibuka sayapnya tidak ada celah.Supit udang keras dan agak renggang. Terlalu rapat adalah salah satu penyebabmerpati tinggian ngolembar/ngajepat.Bulu ekor nya menekan kebawah saat burung dipegang dengan posisi seperti akanditegakan ini salah satu tanda burung tinggi yang baik.

Beberapa tips dan cara perawatan burung merpati tinggian atau burung kolonganyang baik dan maksimal.1.Suplemen makanan yang baik dan terjamin.2.Memandikan burung tiap hari dengan rutin.3.Dengan rutin menjemur burung setiap pagi secukupnya.4.Kandang harus selalu bersih supaya bebas dari penyakit.5.Pada waktu burung keket atau keplek dilatih rutin.6.Pemberian Doping ( jamu ) juga di perlukan Jamu Selasa, 09 November 2010 Ciri Fisik Merpati Balap yg Bagus 09:21 White Wings

Kita mulai dari paruh merpati balap yang baik tentunya ada beberapa model, adayang berbentuk seperti burung pipit (finch), ada yang berbentuk seperti elang tipisdan tajam pada dasarnya harus serasi dan seimbang dengan besar kepalanyasehingga mengurangi friksi saat terbang. Kemudian bentuk kepala ada yangberbentuk pinang dibelah (nyigar jambe), ada yang mengerucut menuju paruhsehingga sangat aerodinamis tergantung selera si pemilik merpati balap tetapikalau terlalu jenong seperti ikan louhan tentunya sangat menambah gesekan danmengurangi kecepatan.Kemudian mata idealnya bening dan tajam seperti mata elang, warna mataberagam ada yang kuning, putih sebaiknya yang ber lis merah, kuning kemerahantergantung selera pemilik.Leher seekor merpati balap harus proporsional artinya tidak terlalu pendek dantidak terlalu panjang sehingga tidak menambah gesekan diudara.kemudian dadaidealnya segitiga,njantung seperti atlet. Sayap tebal, menutup rapat dikanan kiribadan sehingga diharapkan kepakan penuh dan menutupnya sangat rapat hinggasekali kepak sudah jauh. Selanjutnya bagian bulu jawat/ lar 10 harus kering danberlidi tebal, sehingga kuat untuk mengepak sementara bulu di badan halus dannyutra(selembut sutra) warna bulu ada yang coklat(gambir), hitam, tritis , kelabu,kombinasi selap, tetapi pada umumnya kelabu lebih disukai sekali lagi seleramasing2 pemilik. Kemudian daging sebaiknya lentur/ empuk, dan

bagiansupit/wangkong tajam dan keras keduanya berjarak se-jari kelingking, ekor tebaldan tidak terlalu panjang.kemudian bagian kaki idealnya kekar,kering dan tidakterlalu panjang tentunya hal hal tsb hanya sebagai patokan yang lebih pentingkondisi dilapangan. Senin, 08 November 2010 Memilih Pakan Burung 10:40 White Wings antibodi; serta mengatur peredaran cairan tubuh dan zat yang larut di dalamnya kedalam dan ke luar sel.K e k u r a n g a n p r o t e i n m e n y e b a b k a n b u r u n g m e n j a d i k u r u s , b u l u r u s a k , k e r d i l , kanibalisme, murung, enggan berkicau, serta sering kali berperilaku mencabutibulunya sendiri. Burung berkicau membutuhkan 35% protein dari berat badannya.Protein ini dapat diperoleh antara lain dari ikan, susu, cacing, kacang tanah, kacangpanjang, kacang hijau, kacang kedelai. 3. Lemak Lemak merupakan sumber energi, saluran air metabolik, insulator (pengatur suhutubuh), sebagai bantalan atau pelindung bagian tubuh, serta sebagai pembawavitamin A, D, E, dan K. Apabila burung terlalu banyak mengonsumsi lemak makaburung ini berpeluang untuk mencret atau gemuk. Padahal burung yang gemukcendcrung malas berkicau dan berbiak. 4. Vitamin dan asam amino Vitamin berfungsi untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan sel-sel jaringanepitel, memperlancar metabolisme, membentuk jaringan pengikat, membantupembentukan tulang, dan membantu proses pembentukan darah.Vitaminvitamin utama dan asam amino yang dibutuhkan burung antara lain adalahA , D 3 , E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; Zat esensial s e p e r t i D - L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dariVitamin B) dan Ca-D Pantothenate. 5. Mineral Mineral merupakan pembentuk in-organik yang ada di seluruh jagad raya. Ya, tubuhmakhluk hidup dibentuk dari mineral. Dan mineral juga membantu proses kimia dane l e k t r i k y a n g t e r j a d i d i d a l a m t u b u h m a k h l u k h i d u p . P r o s e s - p r o s e s k i m i a d a n elektrik hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yangsesuai diberikan pada sistem. Misalnya zat besi untuk darah, belerang untuk otot,k a l s i u m u n t u k t u l a n g , d a n b a n y a k l a i n n y a y a n g s e c a r a u m u m m e m b e r i k a n kelancaran fungsional tubuh makhluk hidup.Mineral dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairantubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuhm e l a k u k a n f u n g s i n y a seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan d a n penyembuhan. Meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapat melakukanapa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral. Celakanya tubuh makhluk hidup dapatmenghasilkan beberapa vitamin, tapi tidak dapat menghasilkan satu pun mineral. Mineral yan g diperlukan burung antara lain adalah Calcium, P h o s p h o r , I r o n , Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium

Chlorin dan Kalium. J i k a b u r u n g k e c u k u p a n m i n e r a l , m a k a b u r u n g a k a n m e m i l i k i b u l u k u a t , m u l u s , berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis(tumit bengkak); anak burung menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting(tendo); tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidakkekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa segerabertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi serta kematian embriorendah. Senin, 08 November 2010 Pertolongan Pertama Pada Burung Sakit 09:29 White Wings BAHAN DAN ALAT DALAM TINDAKAN PERTOLONGAN BESERTAFUNGSINYA Selain itu, diperlukan juga lampu penghangat berupa sebuah lampu pijar (bohlam)berkapasitas 4060 watt atau sebuah lampu infra merah. Jika burung peliharaan

menunjukkan gejala sakit maka dapat langsung diberikan pertolongan sementarasebelum dibawa ke dokter hewan. Tindakan pertolongan ini meliputi beberapa hal.1. Memberikan kehangatan pada tubuh burungBurung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung itudimasukkan ke dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakans e d i k i t minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijarb e r k a p a s i t a s 6 0 w a t t . U n t u k m e n g u r a n g i s i n a r d a r i l a m p u d a p a t d i b e r i k a n penghalang berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalangsinar lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37 C.2. Memberikan pakan ekstraBerikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti krotobasah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan inidiberikan dalam bentuk bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri makaharus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat spuit.Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan pakanini ke saluran pernapasan.3. Memberikan minumanBurung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burungakan lebih banyak buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapatmenyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasidengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buahpepaya.

Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.4. Memberikan ketenanganBurung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkunganyang tenang maka bahaya stres dapat diperkecilk a r e n a s t r e s a k a n memperburuk kondisi tubuh burung. Sebaiknya dihindaripandangan dan suara manusia, burung, hewan lain, atau b e n d a a p a p u n y a n g dapat menimbulkan gangguan pada burung yang sakit.

Pasar Burung Pramuka


Published by hendra. Termuat di Pasar Tradisional Tagged: burung, hewan, pasar, peliharaan, tradisional Terbit di September 07, 2011 dengan 3 Komentar inShare

Surganya Pecinta Burung Di Jakarta ini terdapat beberapa tempat yang yang bisa dikatakan pasar burung salah satunya ialah Pasar Burung Pramuka yang terletak di daerah Jakarta Timur, pasar burung ini diklaim sebagian pedagang dan pecinta burung merupakan salah satu bahkan yang terbesar di Indonesia. Suasana tempat ini layak sebuah pasar tradisional, tapi yang dijual bukan sayuran melainkan segala macam jenis burung peliharaan. Kicauan yang terdengar hampir diseluruh area pasar ini merupkan salah satu bentuk keunikannya, dan bagi para pecinta burung peliharaan tempat ini adalah surga bagi mereka yang menggemari burung. Di pasar yang tepat berada di bangunan Pasar Jaya yang menjual khusus alat-alat kesehatan dan obat ini, terdapat 300 an pedagang yang telah sejak lama menjajakan dagangannya di sini sebab pasar ini sudah berdiri mulai tahun 1975. Adapun burung yang dijual di pasar ini, mulai dari burung jenis lokal dan impor.

Untuk burung lokal, seperti perkutut Jawa, Cucakrawa, Prenjak, Kepodang kuning, Nuri Irian, Burung dara, merpati , Beo, dan Kenari. Bahkan tidak sedikit yang memiliki koleksi burung tropik impor seperti Nuri Guatemala, Beo ras Meksiko untuk burung jenis ini warnanya keren-keren banget, dan lain-lain. Jika Anda melangkah ke dalam pasar, Anda akan dikejutkan, karena pasar burung ini ternyata tidak semata menjual burung, akan tetapi menjual primata, ada beberapa jenis primata sejenis monyet kampung juga di jual disini. Tak hanya burung dan primata saja yang dijual di pasar ini. Pakan unggas, asesoris, dan berbagai sangkar burung pun dijual di sini. Bagi para pecinta burung, Anda tidak perlu bingung mencari pakan burung kualitas pilihan, seperi canary seed, millet merah, millet putih, ketan hitam, padi buntet asal Lampung, godem, jewawut, bekatul, jagung pipil, bahkan jangkrik tanpa kaki bisa Anda dapatkan di sini. Maksud dan tujuan jangkrik itu dicabuti kakinya, agar burung yang memangsa jangkrik tadi, tidak tersangkut di tenggorokan. Jika Anda memiliki burung merpati dan dara, Anda dapat memberikan asesoris pada burung kesayangan Anda berupa peneng/ gelang kaki berwarna-warni cerah yang telah diberi nomor atau nama.

Nah ada beberapa tips yang bisa saya sarankan ketika berada di pasar burung ini, pertama hindari transaksi dengan calo, sebab ketika saya berada di sana cukup banyak terlihat calo yang coba menggoda saya dan beberapa pengunjung lainnya. Soalnya bila calo sudah turun tangan harga akan menjadi lebih tinggi dari pada langsung bertransaksi dengan penjual, namanya juga calo pasti ambil untung. Oh ya kalau bisa juga berpenampilan biasa-biasa saja bila ingin membeli burung di sini, karena bila kelihatan orang kaya pasti kan di getok harganya, percaya-percaya ga sih solanya keterangan ini di dapat langsung dari pengunjung yang hampir tiap minggu datang ke sini untuk membeli atau hanya sekedar liat-liat. Kalau bicara harga sih semua binatang di pasar ini relatif alias bisa di tawar, jadi tenang saja. Pasar burung ini pernah mencapai titik lesu yang cukup parah semenjak isu flu burung merebak bebarapa tahun yang lalu, jangankan pembeli penjual pun jadi ikut-ikutan merasa takut tertular. Hal ini membuat pendapatan penjual burung di pasar ini turun drastis karena sepinya pengunjung, akan tetapi sekarang dengan status Indonesia yang telah bebas dari penyakit flu burung, pasar ini sudah pulih dan mulai bergeliat kembali. Kabar punya kabar Pasar Burung Pramuka ini akan segera di relokasi lho, rumornya akan di pindahkan ke bumi perkemahan Cibubur, karena akan nada perluasan Pasar yang di depan yakni pasar obat dan alat kesehatan, sama seperti banyak pedagang yang kurang menyetujui, saya dan mungkin beberapa pembeli yang biasa menjadi langganan tempat ini merasa keberatan karena akan jauh bila di pindahkan. (Roy)

ALAMAT Alamat : Jl. Pramuka, Matraman, Jakarta Timur Jam Buka : 07:00-18:00 WIB Setiap Hari Meraup Untung dari Pesona Burung Merpati Ratusan mata memandang menunggu. Tiba-tiba burung itu melesat terbang rendah di lintasan 1,5 km menuju garis finish. Penonton pun bersorak gembira menikmati balap burung merpati bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah. NERACA Adu kecepatan burung merpati nyatanya hampir digemari semua lapisan masyarakat. Sebuah organisasi pusat pecinta merpati balap sprint yang beranggotakan 250.000 orang di seluruh Indonesia, Persatuan Penggemar Merpati Balap Sprint Indonesia (PPMBSI), menyebutkan bahwa penggemar merpati balap meliputi seluruh Pulau Jawa dan Madura, dan sejumlah daerah tertentu seperti Bali, Lampung, Palembang, Medan, Makasar, Manado, Samarinda, Banjarmasin, dan Pontianak. Tak pelak putaran arus jual beli pun sangat tinggi. Ini adalah sebuah peluang bisnis yang luar biasa. Tengok saja dari segi bibit atau piyikan merpati sampai pakan dan obat-obatan. Konon harga jual merpati balap tingkat nasional bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tentu saja peluang bisnis yang menggiurkan. Bila rata-rata sebulan dapat menjual piyikan sebanyak 20 ekor dengan harga Rp 3 juta sepasang, keuntungan pun dapat berlipat diraup. Padahal untuk biaya perawatan

merpati balap hanya dibutuhkan pakan jagung, kacang hijau dan voer, yang hanya menghabiskan Rp 1-2 juta per bulan plus gaji karyawan. Beternak merpati balap memang terbilang mudah. Sifat merpati yang mudah berjodoh, memudahkan siklus reproduksinya bisa diatur sesuai kebutuhan. Namun untuk membudidayakan merpati balap, terlebih dahulu harus mengetahui silsilah atau biasa disebut trah dari keturunan sebelumnya, seperti nenek atau buyut dari merpati tersebut. Dari silsilah, dapat diketahui karakter terbang dan tempurnya, karena unsur genetik mempengaruhi karakter keturunan yang akan diperlombakan untuk meraih juara baik tingkat lokal sampai tingkat nasional. Silsilah menjadi penting mengingat persaingan kompetisi tingkat nasional sangat ketat karena perlombaan melibatkan merpati terbaik sekaligus ajang adu gengsi sang pemilik.

Burung Termahal Mahal dan berharganya seekor burung merpati dibuktikan seorang pengusaha asal China. Ia mencatat rekor dunia dengan membeli burung merpati balap senilai US$300.000 atau sekitar Rp 2,7 miliar dalam sebuah pelelangan di Belgia. Adalah Hu Zhenyu, pengusaha perkapalan yang berhasil memenangkan pelelangan untuk memboyong merpati bernama Dolce Vita ke negeri tirai bambu. Seperti dikutip dari BBC, Hu Zhenyu berambisi memperoleh Dolce lantaran akan dikembangbiakkan demi mendapatkan anakan burung merpati balap yang berkualitas dikemudian hari. Menurut kalangan pengusaha, pembelian burung dara ini akan semakin mengangkat popularitas peternakan burung merpati milik Hu Zhengyu. Balap burung merpati pun semakin populer dalam tahun-tahun terakhir ini di China dan sejumlah negara Asia lain. Namun pembelian Dolce Vita, menimbulkan silang pendapat dikancah blantika balap burung merpati di dunia, khususnya Belanda, Jerman dan Belgia. Pasalnya balap burung merpati yang semula merupakan kegiatan kelas pekerja di Eropa Barat saat ini menjadi hobi para pengusaha kaya. Meski balap burung merpati awalnya hanya dianggap kejuaraannya orang pinggiran, nyatanya kini semakin banyak pengusaha yang tertarik terjun menekuni hobi mengkoleksi burung merpati.

Dalam pertandingan balap burung merpati, seperti halnya di Indonesia, sejumlah burung akan dilepaskan pada jarak tertentu. Pemenangnya ditetapkan berdasarkan burung yang kali pertama mencapai tujuan pendaratan yang ditetapkan.

Memilih Bibit Untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijual di pasar burung di Indonesia. Ada beberapa cara memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali. Seperti burung yang anda beli harus sehat. Dan ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun, bila ditangkap dengan tangan ada tenaga perlawanan yang cukup besar dari si burung. Lalu usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua. Ciri burung merpati yang telah berusia tua adalah daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal, bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal dan bila di cermati paruhnya sudah tidak berkilat. Cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti anda perhatikan adalah burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan. Ini dapat dipelajari dengan membedakan induk pejantan dan induk betina. Induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, leher lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar. Pada bulu disekitar lebih mengkilap dan bila didekatkan maka burung lain pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut). Secara umum bibit haruslah sehat, tegar dan tahan penyakit. Sedangkan induk yang dipakai adalah induk yang lincah, punya sifat keibuanyang tinggi. Sex libido pejantan tinggi yang ditunjukkan sesaat sebelum betina mulai bertelur dan terus berlangsung selama periode bertelur. Merpati akan berpasangan secara tetap sepanjang hidupnya, tetapi kalau salah satu mati atau dipisahkan oleh manusia maka akan dicarilah pasangan lain dalam beberapa hari. Tetapi bila yang dipisah itu dikembalikan, pasangan lama akan terwujud kembali. Tingkah laku kawin burung merpati berbeda dengan yang lainnya, semangat kawinnya sangat tinggi dan sang jantan juga ikut andil dalam membuat sarang, mengerami telurnya serta membesarkan anak-anaknya yang baru saja menetas.

Burung Dara/ Merpati

Dara/ Merpati Jenis unggas yang satu ini sering kita jumpai di pasar, pemukiman, arena ternak dan dipenjuru lapisan masyarakat. Dewasa ini burung dara banyak dijadikan penyalur hobi baik sebagai mengisi waktu luang maupun bisnis sampingan bagi beberapa kelompok orang karena memang selain menikmati dan mengagumi hebatnya atraksi burung dara juga menjanjikan prospek usaha kedepannya. Kami menyediakan jenis burung dara yang dapat dijadikan aneka santapan/ hidangan baik diwarung-warung tenda maupun restoran, dan juga merpati untuk hobi atau permainan. Burung dara tinggian yang kami tawarkan terbagi menjadi beberapa kelas; A. Sanggan/ Jodo lengket/ Siap main senilai Rp. 180.000, per pasang B. Sanggan/ Super lengket/ Siap tanding senilai Rp. 345.000, - per pasang C. Merpati jantan siap jodo senilai Rp. 85.000, - per ekor D. Merpati betina siap jodo senilai Rp. 55.000, - per ekor Burung dara/ merpati yang kami jual berasal dari daerah Kebumen atau yang terkenal dengan sebutan ' Dara Gombong' yang sangat familiar. Bagi pembeli yang berminat menjadi pelanggan atau bekerjasama semisal menjadi pengepul/ penampung/ reseller kami punya tawaran harga khusus tentunya dengan minimal order. Saat ini kami sedang mengembangkan cabang di Jabodetabek dan Bandung demi pelayanan kepada para konsumen. Untuk pemesanan dan pengiriman serta informasi lengkap silahkan hubungi kami di 081316470917.
Harga: Cara Pembayaran: Jumlah: Kemas & Pengiriman: Negara Asal: Direvisi Tunai Minimal Order Besek/Kurungan Indonesia

Kenalkan ke teman Anda Nama: E-mail: Pesan Instan: Nomer HP: Nomer Telpon: Alamat: Kontak Perusahaan Tn. Kurniawan Jaya [Pemilik/Pengusaha] rendy_marc@yahoo.com 081316470917 081316470917 Jl. Karanggayam Indah Km. 6 Rt. 05 Rw. 01 Kebumen 54365, Jawa Tengah Indonesia Please Contact Us 081316470917

Diktat Aneka Ternak-Merpati


5 08 2012

BAB X. MERPATI (Columba livia )

10.1.

Pendahuluan

Burung Merpati atau burung dara (jawa=doro) sejak dulu telah dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, sport, lomba, pertunjukan dan bahkan untuk keperluan komunikasi (merpati pos). Untuk keperluan produksi daging wujud yang paling disukai adalah daging merpati yang masih muda (squab) atau yang lebih

dikenal dengan sebutan piyek. Daging merpati berwarna gelap, empuk, lembab dan menempati kelas yang sama dengan daging kepiting, daging sapi muda (veal), atau kambing muda. Squab (piyek) adalah sebutan untuk anak merpati yang masih berumur antara 25-30 hari, kelezatan dan keempukan dagingnya akan menurun setelah umurnya lebih dari 30 hari. Burung merpati adalah termasuk jenis burung yang akrab dengan manusia. Merpati tak hanya dipelihara sebagai satwa kesayangan, yaitu sebagai ternak hias dan balap. Ternak yang dijadikan lambang kesetiaan (sifat monogamous = satu pasangan) dan perdamaian ini juga termasuk salah satu penghasil daging yang cukup baik. Bagaimana tidak, dengan siklus yang relatif pendek yaitu 35 hari sepasang merpati sudah mampu menghasilkan keturunan. Ini berarti dalam kurun waktu satu tahun sepasang merpati mampu menghasil kan keturunan 10 kali dengan jumlah litter size 2 ekor. Diantara kelebihan merpati dibandingkan dengan binatang lain adalah kemampuan mengenali medan, tidak banyak menuntut persyaratan khusus untuk kelangsungan hidupnya, makanan dan perawatannya cukup mudah, gampang dikembangbiakkan, termasuk ternak yang mudah untuk dijinakkan, dan juga keragaman jenisnya. Bagi yang sudah familiar dengan penghoby kuliner, tentu akan ingat lesehan-lesehan atau warung makan di pinggir jalan yang menyajikan menu sari laut atau lainnya. Salah satu menu yang ditawarkan adalah merpati goreng. Kalau yang dipotong piyek (squab) tentu tak jadi masalah, akan tetapi kalau yang dipotong merpati tua dan afkir tentu menjadi masalah. Permintaan yang terus mengalir adalah sebuah peluang yang belum banyak di baca orang. Sungguh sangat sayang kalau peluang ini terlewatkan begitu saja hanya karena pasokan yang belum mencukupi. Merpati potong tetap menjanjikan peluang dan keuntungan walaupun penjualannya masih di tempat-tempat tertentu karena harganya yang masih tinggi. Tapi perlu diingat, peluang baru dengan sedikit pemain yang menekuni, kemungkinan peluang berhasil sangat tinggi. 10.2.Jenis Merpati Pada umumnya jenis burung merpati yang berada dan dipelihara oleh masyarakat sangat beragam. Namun sebenarnya Burung Merpati dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan :Tujuan pemeliharaan, Ukuran Badan, Bentuk Badan dan Warna Bulu. a.Jenis Burung Merpati Berdasarkan Tujuan Adapun Burung Merpati berdasarkan tujuan pemeliharaan diantaranya adalah : (1) Merpati pacuan (Carrier Pigeon) Banyak diminati orang karena daya terbangnya kuat. Ciri-cirinya antara lain : sosok tubuh yang gagah tetapi terlihat ramping, bulu tipis dan kaku, kulit pada tonjolan hidungnya tebal dan besar. Merpati pacuan memiliki kemampuan terbang sejauh 200 km, tetapi kemampuan merpati jelajah modern bias mencapai 1.500 km. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain : Belgian homer, tumbler, flying tipper, flight, merpati pos dan yang popular di Indonesia adalah merpati local yang dilatih untuk dijadikan merpati pacuan.

(2)

Merpati

Hias

Lahir karena nilai rekreatif dan kesenangan. Merpati hanya dipandang dari sudut keindahan warna bulu dan bentuk tubuh. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain : Jacobin (lebih terkenal dengan sebutan merpati jambul), Satinette (paruh pendek), English Pouter (jangkung), Frillback, dan Florentine. Merpati hias yang popular di Indonesia adalah merpati kipas (Fantail). MERPATI KIPAS / PERSI

Salah satu merpati hias yang mempunyai bentuk ekor yang unik yaitu ekornya seperti kipas adalah merpati kipas / persi. Bagi penggemar burung hias belum komplit rasanya kalau anda belum memiliki koleksi merpati kipas. Akhir-akhir ini merpati kipas memiliki harga jual yang tinggi, sehingga membuka peluang bisnis bagi mereka yang mempunyai hoby menangkar burung hias. (3) Merpati Konsumsi Dikenal juga dengan sebutan merpati potong atau pedaging. Sebenarnya semua jenis merpati bias dijadikan merpati potong. Merpati yang termasuk jenis ini adalah Carneau dan Mondaine. Jenis merpati potong yang popular di Indonesia adalah Hummer King. Anakan Hummer King umur satu bulan bisa mencapai bobot 6-7 ons dan siap jual. a.Jenis Burung Merpati Berdasarkan Ukuran Badan Jenis Burung Merpati Berdasarkan ukuran badan (1) Carrier: sering disebut English Carrier, berasal dari Bazora Persia. Awalnya adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenanr dibandingkan Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar biji kemiri, dan baru berhenti setelah usia 3 tahun. Kelopak mata dikelilingi pial dalam bentuk lingkaran yang besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih, dan ada yang berpita biru. (2) Carneau: Burung konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750 gram dan bisa mencapi 1 kg. (3)Strasser: Dikembankan di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah popular disbanding Carneau. Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena. Kepala, leher, sayap dan ekor dapat memiliki berbagai warna dengan badan berwarna putih. (4)Mondaine: Keturunan merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi. Berpenampilan menarik tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding burung lain. b. Jenis Burung Merpati Berdasarkan Bentuk Badan Jenis Burung Merpati Berdasarkan bentuk badan: (1) Kipas (Fantail): Berasal dari India dan Cina. Tanda mencolok ekornya menyerupai kipas. Tetapi karena ekor panjang, kita harus sering memotongnya agar

bisa kawin. Kelemahan burung ini, harus dicarikan indukan lain untuk mengasuh anak. (2) Jacobin: Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari kepalanya menggambarkan topi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung diternakkan dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning. (3) Frillback: Burung yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu ikal di bandan dan sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil bagaikan bulu. Ada yang jambul ada yang tidak. Burung yang baik harus punya ikal yang kokoh. Warna ada yang hitam, putih, kebiruan, kemerahan, kekuningan. Yang kemerahan dan kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik. (4) Cropper: Bersanak dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar, dengan cirri-ciri hampir sama. Salah satu cropper yang terkenal adalah English Cropper. Tembolok besar, berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan kaki panjang. Termasuk merpati yang tinggi karena bisa setinggi 50 cm dari kepala sampai kaki. Pada tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan kedua ujung bertemu di dekat kedua matanya. Ujung sayap, bagaina bawah badan, kaki dan bulu-bulu putih di sayap menggambarkan bintik-bintik seperti bulu. (5) Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnya adalah Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan. c.Jenis Burung Merpati Berdasarkan Warna Bulu Adapun Burung Merpati berdasarkan warna bulu (1) Modena: Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun. (2) Florentine: Berasal dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina. Terkenal di Eropa sebagai burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung konsumsi karena bisa mencapai berat 500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor berwarna-warni dengan badan putih. (3) Lahore: Di Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat burung berasal). Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang dan sayap bisa berwarna lain. Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa dimasukkan sebagai merpati konsumsi karena badannya besar. Diternakkan dengan bulu beraneka warna. (4) Oriental Frill: Sangat menawan hati, berasal dari Turki, dengan jenis banyak sekali tetapi yang paling populer adalah Satinette yang mempunyai badan berwarna putih dengan garis-garis pada bahu, sayap, dan ekor warna hitam, biru dan abu-abu cokelat. Bagian sayap untuk terbang berwarna putih. merpati ini punya bulu balik di daerah dada. Karena pandai membesarkan anak, jenis ini sering digunakan untuk orang tua asuh. Ada pula merpati dengan sebutan terkenal Owl yang dikenal di Indonesia dengan nama Meeuw. Kekhususannya adalah berparuh pendek, pial dan kepala membentuk bulatan. Ada berbagai jenis dari merpati ini. Berbeda dengan Oriental Frill, kepala Owl biasa saja tanpa jambul. merpati ini tidak pandai membesarkan anak. Menurut Ari Soeseno (2004) Adapun mengenai jenis-jenis merpati, utamanya yang populer dewasa ini, antara lain :

(1) Homer: Berasal dari burung liar yang dikenal dengan nama Columbian livia. Setelah dijinakkan burung tersebut dikenal sebagai Racing Homer dapat kita sebut sebagai merpati pos aduan. Dari jenis Racing Homer ini kemudian muncul beberapa jenis merpati, antara lain: Homer pameran (Exhibition Homer) yang dikembangkan sejak 1990 sebagai burung pameran. (a) German Beauty Homer yang dikembangkan di Jerman sejak 1907 sebagai burung pameran. Burung ini mirip dengan Racing Homer tetapi lebih ramping. (b) Giant Homer yang dikembangkan di Amerika Serikat untuk mendapatkan burung yang berbadan besar dan memiliki kemampuan memproduksi anak yang banyak. Burung ini ditujukan untuk keperluan konsumsi. (c) Racing Homer dikembangkan dewasa ini di Belgia dan Inggris. Sejak lama barung ini digunakan sebagai pengirim berita dan kini dikembangkan dengan penyilangan terhadap burung-burung yang kecepatannya tinggi karena sasaran utamanya adalah kecepatan. Dengan demikian, warna, bentuk dan besarnya menjadi nomer dua. (2) Tumbler Oleh orang Belanda burung ini dikenal sebagai Tuimelaar. Burung ini punya keistimewaan terbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu dengan melakukan serangkaian salto atau jungkir balik di udara. Semula burung ini merupakan burung olahraga tetapi kemudian menjadi burung untuk pameran. Merpati-merpati jenis tumbler: (a) English shortfaced tumble: merupakan burung yang kecil, padat, dengan leher jenjang mungil tetapi dengan dada yang kokoh. Dalam keadaan berdiri biasa, ujung sayapnya akan menggantung lebih rendah dari kedudukan ekor ini merupakan ciri yang menonjol. Selain itu bagian muka dari kepalanya menonjol agak jauh ke depan daripada paruhnya yang pendek. Dengan dipelihara untuk keperluan pameran, maka kemampuannya untuk terbang tinggi dan jungkir balik pun hilang. Burung diternakkan dengan berbagai variasi warna. (b) Birmingham Roller: dikembangkan di Birmingham (Inggris) sebagai burung yang memiliki keistimewaan terbang. Kemampuannya untuk jungkir balik dan berputarputar di udara menjadi sasaran utama pemeliharanya. Burung ini mampu untuk jungkir balik (trumble), termasuk salto ke belakang dan berputar-putar (spin) dengan kecepatan tinggi sekali. Dan itu dilakukan mulai ketinggian yang cukup tinggi (burung mampu terbang tinggi) dan berakhir setealh berada pada ketinggian yang rendah. Kemampuan ini telahg menjadi acara pertandingan yang menarik bagi para penggemarnya. Tetapi Birmingham Roller juga menjadi burung yang dipamerkan bahkan cara-cara penilaiannya pun telah dibakukan. (c) Flying Tipller: merupakan burung yang diekambangkan dari Flying Tumbler. Burung ini dipelihara karena kemampuannya terbang yang lama. Jenis yang baik akan mampu terbang terus-menerus selama 20 jam. (d) Parlour Tumbler: juga disebut Ground Tumbler atau House Tumbler. Burung ini diternakkan karena kemampuannya lombat ke udara, melakukan salto sekali atau dua kali ke belakang, dan kedua kakinya hinggap kembali ke tempat semula. (3) Cumulet: Burung ini merupakan jenis tumbler dari Perancis yang mampu terbang tinggi dan juga merupakan salah satu nenek moyang dari jenis Racing Homer. Burung ini berbadan sedang tetapi serasi, dengan dada bidang, sayapanya panjang dan kokoh,

kaki agak pendek. Umumnya warna bulu putih, dan ada yang memiliki bintik-bintik merah di kepala atau leher. (4) Flight: Burung ini dikembangkan di Amerika dan merupakan ras tersendiri. Dari kelompok ini ditemukan burung yang dikenal dengan nama Domestic Flight. Burung ini mampu terbang tinggi, dengan ukuran badan sedang, paruh tampak memannjang dan kepala ramping berjambul, tetapi ada pula yang tidak. Matanya putih dengan lingkaran tengah dari mata (selaput mata) bagus. Dan inilah letak rahasia kemampuannya melihat jauh saat merpati terbang tinggi. Selain itu ada juga burung yang diberi nama Show Flight. Burung ini mempunyai badan yang lebih gemuk dan kepala lebih besar daripada jenis Domestic Flight. Burung ini diternakkan karena kemampuannya terbang tinggi dan memiliki keindahan yang dapat dijadikan sarana untuk dipamerkan. Kedua macam burung ini diternakkan dengan warna hitam, kuning, merah dan abu-abu cokelat. 10.3. Gambar Macam-macam Merpati

10.4. Memilih Burung Merpati Pengetahuan bangsa-bangsa merpati sangat penting sebelum program budidaya dilakukan sehingga tujuan pemeliharaan harus disesuaikan dengan jenis atau bangsa Burung merpati. Berdasarkan tujuan pemeliharaan, maka burung Merpati dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu untuk tujuan pameran, produksi daging dan penampilan. Merpati untuk pameran dipilih berdasarkan pola warnanya. Merpati untuk tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama Merpati untuk penampilan (tumbler) dipilih berdasar ketegaran dan penampilan yang terkontrol di udara. Sebagai contoh, merpati untuk pameran mempunyai ukuran badan yang besar, cantik dan tubuhnya seimbang akan tetapi mempunyai kelemahan yaitu perkembang biakannya lambat. Oleh karenanya tidak cocok untuk pemeliaraan yang bersifat komersial, ataupun untuk usaha produksi sambilan. Sifat merpati yang baik untuk tujuan daging Karena tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang banyak, besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama maka perlu memperhatikan sifat berikut : 1. Secara umum bibit harus sehat, tegar dan tahan penyakit 2. Sebenarnya semua jenis/ras merpati bisa dijadikan merpati potong. Yang menjadi persoalan adalah kualitas rasa, tekstur daging, dan laju pertumbuhan bobot badan. 3. Idealnya memilih merpati dari ras pedaging, seperti king, carneau, mondaine, giant homer, dan homer king. Jenis yang disebut terakhir inilah yang terpopuler di Indonesia. 4. Merpati king dewasa memiliki bobot standar sekitar 742-857 gram (gr), sedangkan merpati remaja (muda) sekitar 686-780 gr. Namun berat potong ideal sekitar 500-700 gram, dengan lama pemeliharaan sekitar 45-60 hari. 5. Otot dada besar, tebal, dan rasanya sangat lezat. Itu sebabnya, merpati king sangat digemari konsumen di luar negeri 6. Ada beberapa varietas warna bulu, misalnya biru, merah, dan kuning. Hampir semua varietas memiliki ukuran tubuh yang sama. 7. Meski namanya giant homer, postur tubuhnya justru lebih kecil daripada rasras merpati pedaging lainnya. Tetapi justru karena itulah masyarakat menggemarinya.

8. Apalagi rasa dagingnya juga lezat. Belakangan, merpati king dan giant homer disilangkan, sehingga menghasilkan ras baru bernama homer king. Ras inilah yang banyak dipelihara di Indonesia. 9. Induk yang dipakai adalah induk yang lincah, punya sifat keibuan (mothering) yang tinggi 10. Sex libido pejantan tinggi yang ditunjukkan sesaat sebelum betina mulai bertelur dan terus berlangsung selama periode bertelur. 11. Siklus reproduksinya yang singkat, yakni 35 hari, membuat usaha beternak merpati bisa berkembang biak dengan cepat dimana jumlah anak rata-rata 2 ekor. 12. Seekor induk seharusnya dapat menghasilkan anak 14-15 ekor setiap tahun dan dapat bertahan selama 4-5 tahun 13. Ukuran induk tidak terlalu besar karena ukuran tubuh yang terlalu besar sering tanpa sengaja dapat memecahkan telurya sendiri dan kurang produktif 14. Catatan umur induk, umur 2-3 tahun jumlah anak setidak-tidaknya 14-18 ekor, umur 4-5 tahun setidaknya 10-12 ekor anakan. 10.5. Pemeliharaan. Berbeda dengan burung lainnya, burung merpati termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpatipun bukan hal yang sulit, karena merpati banyak dijual di pasar burung di Indonesia. Pemeliharaan merpati (Columba livia) di Indonesia terbagi dalam dua kelompok. Pertama, mereka yang memeliharanya sebagai unggas kesayangan, baik sebagai merpati balap, merpati tinggian, maupun merpati pos. Kedua, mereka yang sengaja memeliharanya untuk tujuan komersial, dalam hal ini para peternak yang mebudidayakan dan menjual secara komersial, antara lain peternak merpati balap, merpati hias, merpati pos dan merpati pedaging. Kalau di sejumlah restoran, warung makan, maupun warung tenda di pinggir jalan menyajikan menu dara goreng, sebagian besar bahan bakunya berasal dari merpati afkiran. Merpati afkiran adalah merpati yang sudah tua. Di AS, merpati muda (25-30 hari) atau dikenal sebagai squab menjadi salah satu menu favorit. Dagingnya lunak dan enak. Daging merpati mengandung zat-zat gizi yang lengkap dan tinggi. Apabila sudah populer, diharapkan dapat menjadi substitusi dalam pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia, khususnya daging ayam, sapi, dan kambing. Ada beberapa hal saat memilih burung merpati, khususnya sebagai usaha yang bersifat komersial, antara lain : 1. Burung Merpati itu harus sehat. Ciri-ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/ perlawanan besar. 2. Jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak. Ciri-ciri burung merpati yang telah berusia tua adalah sebagai berikut, daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal, bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat. 3. Bila ingin memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu, posisikan diri anda beberapa langkah ke belakang dan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan.

Kemudian perhatikan semua burung tersebut dan pilihlah salah satu burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan 4. Pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar. bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekati oleh burung lain pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut) 10.6. Sistim Pemeliharaan Pada dasarnya sistem pemeliharaan burung Merpati tergantung dari tujuan atau kondisi para peternak. Namun setiap sistem memiliki kelebihan maupun kelemahan masing-masing. Ada 3 metode sistem pemeliharaan yaitu: (1) Sistem Umbaran. Pada Sistem Umbaran atau Lepas Kandang, beberapa pasang merpati di biarkan ( diumbar) berkeliaran di pekarangan sekitar rumah. Untuk tempat tidur sekaligus untuk bertelur merpati di buatkan rumah kandang yang disebut pagupon. Kelebihan dari sistem ini, tidak ada biaya pembuatan kandang, merpati lebih sehat karena bebas terbang ke mana saja, lebih mudah dalam pemeliharaannya dan pemberian makanan lebih sedikit karena disamping makan makanan yang disediakan oleh peternak, merpati juga mencari makanan sendiri yang berada di lingkungan sekitar. Kelemahan sistem ini terletak dalam hal keamanan dan produktifitas kurang baik karena merpati lebih banyak bermain, kalau ada burung yang sakit akan mudah menular. Khususnya bagi burung merpati yang baru dibeli tidak boleh langsung dilepas/diumbar akan tetapi harus dikurung terlebih dahulu selama beberapa hari. Apabila ingin dilepas dalam umbaran sebaiknya sayap burung diikat dengan salasi/di lakban. Ikatan atau salasi/lakban tidak boleh merusak bulu sayapnya. Ikatan akan dilepas setelah burung merpati secara berulang-ulang bisa pulang sendiri ke pagupon Kondisi yang paling aman untuk melepas ikatan adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami. Tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur antara lain bahwa indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang dengan kata lain selalu mengekor dibelakang si burung betina. Sekedar pengetahuan bahwa masa dimana pejantan agresif membuntuti betina adalah masa masa yang baik untuk dibalapkan. Langkah-langkahnya adalah: tangkaplah burung indukan ketika memasuki kandang kemudian pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. Pada saat burung jantan sudah terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas (khuuu khuuu) maka keluarkan burung betina. Dengan demikian maka apabila diadu balapan burung jantan akan terbang dengan kecepatan tinggi untuk menuju burung betina. (2) Sistim Kurung Pada Sistem ini, dimana burung merpati itu tidak pernah dilepas atau keluar dari sangkar/rumahnya. Metode ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam Beternak burung merpati, karena burung merpati adalah burung yang suka bersosialisasi melalui terbang dan mondar-mandir. Namun apa bila hal ini merupakan cara yang terakhir dipilih untuk sistem beternaknya, maka usahakan sangkarnya di buat lebih besar. Sedangkan berdasarkan jumlah populasi dalam kandang, maka dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) Sistem kandang koloni, beberapa pasang merpati di masukkan dalam kandang besar. Untuk kapasitas kandang jangan terlalu sesak karena akan mengganggu kesehatan burung. Kelebihan dari sistem ini keamanannya lebih terjamin dari pada sistem umbaran. Kelemahan sistem ini, memerlukan biaya untuk pembuatan kandang dan makanan yang dibutuhkan lebih banyak, kalau ada burung yang sakit akan mudah menular. b) Sistem Battery, di mana satu pasang merpati di masukkan dalam satu kandang battery. Ukuran kandang yang ideal adalah 75cmx50cmx50cm. Sistem ini sangat baik digunakan untuk ternak dalam skala besar. Kelebihan dari sistem ini, kesehatan burung lebih terjamin karena penyakit tidak mudah menular, produktifitas lebih baik, keamanan lebih terjamin. Sedang kelemahannya adalah membutuhkan biaya pembuatan kandang yang banyak, perawatan lebih sulit. c) Sistem Campuran Pada Sistem campuran ini merupakan gabungan dari sistem kurung dan umbaran, dimana burung merpati pada suatu saat tertentu dipelihara dalam sangkar/ pagupon, namun juga dilepas sehingga bisa bebas terbang. 10.7. Reproduksi A. Siklus reproduksi. Untuk pembelian awal hendaknya membeli pasangan merpati yang mempunyai catatan produksi (recording). Walaupun harga agak mahal tetapi jaminan kualitas indukkan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak memiliki catatan/recording. Perkawinan pertama hendaknya dilakukan pada umur 5-8 bulan dengan Puncak Produksi telur terjadi antara umur 12-18 bulan dan terus berlangsung sampai 2-3 tahun. Tingkah laku kawin burung merpati berbeda dengan burung yang lainnya, dimana sex libidonya sangat tinggi diikuti sang jantan ikut dalam pembuatan sarang, mengerami telur sampai dengan membesarkan anak-anaknya. Sifat berpasangan pada burung merpati sangat kuat dan selalu tetap sepanjang hidupnya, kecuali jika salah satu pasangannya mati atau dipisahkan secara terpaksa oleh peternak. Namun jika pasangan yang terpisah dan akhirnya kembali lagi, maka sifat berpasangan pada pasangan yang lama akan terwujud kembali. Umur produktif yang masih dianggap menguntungkan yaitu tidak lebih dari 5-6 tahun. B. Perilaku kawin Pejantan mulai dengan suatu kegiatan persiapan untuk kawin yaitu dengan menggembungkan temboloknya, bulu-bulu dimekarkan, sayap direbahkan serta memperlihatkan penampilan yang tenang. Bila seekor betina menerima pejantan itu maka pasangan itu mulailah bersatu untuk meneruskannya. Segera setelah kawin, pejantan akan mencari bahan-bahan untuk membuat sarang di dalam petak kandangnya. Oleh karena itu peternak harus menyediakan kayu-kayuan kecil seperti batang lidi, jerami, tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai oleh burung merpati menjadi sarang. C. Masa bertelur Setelah sarangnya selesai dipersiapkan atau mendekati akhir penyelesaian, maka merpati betina akan bertelur yang pertama. Telur yang kedua biasanya dikeluarkan dalam 24 jam berikutnya. Tiap kali masa bertelur, dapat diharapkan 2 butir telur atau dua ekor anak bisa dihasilkan. Pengeraman akan segera dimulai dan dilakukan oleh pasangan itu, baik induk jantan atau betina. Namun induk betina lebih banyak melakukan kegiatan pengeraman, dan pejantan menggantikannya dalam waktu

singkat yaitu dari pagi sampai siang. Lama masa pengeraman berkisar 18-22 hari. Telur yang pertama akan menetas dalam 17-18 hari, diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya. Sesaat setelah telur menetas maka anak diberi makan be-er atau jagung yang halus ke burung indukan, karena induk akan disuapi keanak-anaknya. Jenis pakan yang paling baik untuk burung merpati adalah jagung dan kacang hijau. 10.8.Pakan Masalah gizi untuk merpati hampir sama saja dengan jenis-jenis unggas lainnya. Satu perkecualian adalah merpati membutuhkan grit untuk membantu menggiling dan mencerna biji-bijian yang di makan. Sebenarnya cukup sederhana saja kalau kita perhatikan, kebanyakan dari kita cukup memberikan biji-bijian seperti jagung yang kering. Pemberian biji-bijian yang masih basah atau segar (baru dipanen) dapat menimbulkan diare atau bahkan kematian pada anak maupun merpati dewasa. Pakan merpati terdiri atas unsur-unsur ransum campuran antara biji-bijian, mineral, grit dan air minum atau dalam bentuk pellet. Formula grit yang baik untuk merpati terdiri atas 40% kulit kerang, yang digiling kasar, 35% kapur atau grit granit, 10% arang kayu keras, 5% tulang yang digiling, 5% kapur dan 4% garam yodium. Komposisi pakan yang terdiri atas biji-bijian disarankan adalah 35% jagung, 22,7% kacang kapri, 19,8% gandum dan 18% milo dengan kadar protein minimum 14%. Pemberian pakan pada merpati cukup mudah karena merpati menyukai jagung, kedelai, kacang tanah dan gandum. Komposisi pakan yang baik untuk merpati ini terdiri atas protein kasar 14%, karbohidrat 65,0%, serat kasar 3,5% dan lemak 3,0%. Selain itu, merpati juga membutuhkan mineral dan vitamin. Menurut Drevjany (2001) dalam Suprapti (2003), pada musim panas merpati membutuhkan jagung 25% dan pellet 75%, sedangkan musim dingin jagung dapat diberikan sebanyak 50% dan pellet 50%. Pakan merpati sebaiknya mengandung protein kasar 16% dari total rasio pakan. Merpati mengonsumsi biji-bijian sekitar 100-150g ekor/pasang, dengan rataan konsumsi sebesar 130,25 g/hari/ pasang. Untuk jenis merpati Hing, sementara jenis Homer rataan konsumsi pakannya sekitar 111,64/g/hari/pasang Konsumsi biji-bijian merpati antara 100-150 gram/ekor/hari. Pemberian pakan sebaiknya dengan frekuensi 2 kali dalam sehari pada jam yang hampir sama yaitu antara matahari terbit sampai jam 9 pagi serta antara jam 4 sore sampai matahari terbenam. Konsumsi hijauan tiap harinya adalah sekitar 100-150 gram untuk setiap pasang merpati. 4.9. Kandang dan Peralatan A. Kandang Pada burung merpati yang hidupnya liar akan mencari tempat-tempat yang tinggi, terlindung dari angin, hujan serta hewan-hewan pemangsa (predator). Manusia telah membuat modifikasi namun tetap memperhatikan prinsip-prinsip tersebut dalam membuat kandang untuk merpati. Sistem Kandang merpati secara dikurung pada dasarnya ada dua macam : yaitu kandang pasangan tunggal (single pair) dan kandang pasangan ganda (multiple pair). Sedangkan Kandang berdasarkan tahap pemeliharaan dibedakan menjadi tiga, yaitu kandang jodoh (khusus penjodohan hingga mengasuh anak), kandang pembesaran, dan kandang karantina (untuk merpati sakit). Kandang pembesaran digunakan saat merpati lepas masa sapih dari induknya. Fase ini bisa dimulai dari umur 15 hari hingga masa panen (45-60 hari). Kandang bersifat koloni, artinya untuk memelihara beberapa ekor sekaligus. Konstruksi

kandangnya sama dengan kandang puyuh, tetapi dibuat lebih tinggi (75 cm). Karena merpati sudah bisa terbang, usahakan bagian atapnya dibuat dari bahan yang lentur, misalnya kassa dari nilon. Kandang berukuran 100 x 100 cm2 dapat menampung 2025 ekor merpati hingga masa panen. Untuk menghemat lahan, kandang disusun bertingkat, berjajar, dan saling memunggungi, seperti pada kandang ayam petelur. Kandang terbawah diberi kaki setinggi 50 cm, agar terbebas dari genangan air. Semua kandang ini berada di bawah naungan kandang induk, yang memiliki atap, pelindung dari angin dan air hujan. Kandang seharusnya menghadap ke arah sinar matahari, akan tetapi untuk Indonesia (tropis) tidak masalah karena cahaya matahari tersedia dalam jumlah yang melimpah. Kalau kita memperhatikan di perdesaan atau lingkungan kota, kandang merpati (pagupon) ditempatkan di depan rumah atau di atas rumah akan tetapi tetap mengikuti prinsip-prinsip di atas

B. Peralatan yang dibutuhkan Peralatan yang diperlukan untuk beternak merpati antara lain tempat pakan, minum, tempat untuk grit, nesting bowl, dan tenggeran. Tempat pakan, minum dan grit bisa kita beli di pasar-pasar burung atau kalau ingin berhemat kita buat dari bambu pun jadi, sedangkan untuk sarang kalau bisa berbentuk cekung. Bentuk yang cekung akan dapat membuat nyaman merpati untuk mengerami telurnya dan mencegah anaknya yang masih kecil terjatuh. 10.10. Tata Laksana Pemeliharaan Burung Merpati dapat dikelompokkan sesuai dengan berat badan, yaitu tipe berat (merpati american swiss modane, white king giant honer) dan tipe ringan (merpati Hungarian dan spuabbling homer). Sedangkan yang modern bisa mencapai 1.500 gram. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain : Belgian homer. Jenis merpati potong yang popular di Indonesia adalah Hummer King. Burung Merpati sama seperti burung lainnya yaitu mudah terkejut, oleh karena itu jangan membuat kaget terutama pada malam hari terhadap induk yang sedang mengeram. Kejutan dapat mengakibatkan induk kabur (kawus) sampai pagi hari sehingga telur-telur yang dierami akan kehilangan panas sepanjang malam itu sehingga mengakibatkan kematian embrio. Kalau ada telur yang retak, ukurannya terlalu kecil atau tidak normal sebaiknya disingkirkan saja, dengan demikian pasangan induk betinanya akan segera bertelur lagi. Sekitar 17-18 hari setelah pengeraman, pastikan bahwa telur itu sudah menetas dan anak yang menetas normal yang pada umumnya badan belum berbulu dan mata masih terpejam. Apabila yang menetas hanya satu ekor saja, maka tunggulah sampai 2-3 hari lagi. Kalau memang ternyata anakan yang menetas hanya satu ekor maka pemeliharaannya bisa tetap pada induk tersebut atau dititipkan pada induk yang lain yang mempunyai anak hanya 1 ekor juga. Dengan demikian pasangan yang anaknya di titipkan pada pasangan lain

akan mulai berproduksi lagi. Bagian tersulit dalam pemeliharaan burung merpati adalah menangani piyik-piyik. Tiga hari pertama setelah menetas, piyik hanya mendapat asupan susu tembolok dari induk jantan dan betina. Setelah itu, kedua induk bergiliran memberi makan anaknya dengan meloloh. Secara alami, masa meloloh ini akan berlangsung 6-7 minggu, akan tetapi kita bisa mempercepatnya mulai umur 15 hari sampai 1 bulan agar induk cepat bertelur lagi. Jika jumlah piyik sedikit, maka kita bisa meloloh dengan mendekatkan pakan yang lembut ke mulut piyik. Tetapi jika jumlah piyeknya banyak, maka pekerjaan ini tentu merepotkan. Solusinya adalah dengan menggunakan spuit dan selang berisi pakan yang dilembutkan, lalu dimasukkan ke mulut piyik hingga temboloknya penuh. Setelah umur 10 hari, anak merpati perlu di amati lagi. Mata anak merpati akan mulai terbuka dan bulu mulai tumbuh. Pada tahap ini anak merpati mulai memanfaatkan biji-bijian bersamaan dengan susu merpati (pakan loloh dari tembolok) dari induknya. Pada umur 25 hari anak-anak (piyek) dipilih untuk bisa segera dipotong atau dijual. Penjualan biasanya pada umur 26-30 hari. Standar untuk menetapkan kapan anak sudah bisa dijual atau belum apaila anak telah tumbuh bulu-bulu jarum di bawah sayap dan di badannya. Apabila bulu jarum itu belum lengkap maka penjualan bisa ditunda 2-3 hari ke depan. Frekuensi pemberian pakan sekitar 2-4 kali/hari. Pada umur 1 bulan sampai masa panen (2 bulan), merpati sudah bisa makan sendiri. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari. Usahakan pakan habis dalam waktu 30-60 menit, agar tak menimbulkan bau busuk yang bisa mengundang kuman penyakit (bakteri, virus, jamur, dll). Yang terpenting adalah susunan ransum dan porsi pemberian pakan. Pakan merpati piyek bisa dibuat dari bahan jagung kuning (50 %), gandum (34 %), je-wawut (9 %), kacang tanah (5 %) dan beras (2 %). Bahan-bahan itu diramu dalam bentuk butiran pecah. Khusus untuk piyik, bahan pakan mesti dilembutkan dengan air matang, sehingga menjadi bubur. Dengan pemeliharaan yang benar, bobot badan homer king yang berumur 45-60 hari dapat mencapai 600-700 gram, serta sudah bisa dijual. Dengan umur yang masih muda, tentu dagingnya lebih empuk dan gurih. (Dudung AM-32) 10.11. Penyakit burung merpati dan penanganannya Burung merpati termasuk burung yang memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit. Namun hal itu jangan membuat kita terlena. Sebab, kita tidak perlu lagi khawatir jika kita memang sudah: 1. Menyediakan tempat teduh untuk merpati (pagupon/gupon-Jawa) yang kering, terang, ventilasi baik dan burung dapat pergi menghindari hembusan angin dari satu arah (graught). 2. Menyediakan tempat tinggal/berteduh yang tetap bersih. 3. Memberi makanan yang bermutu, bersih, bergisi seimbang. 4. Memberikan grit yang cukup dan seimbang mutunya. 5. Memberi air bersih yang terpisah dari air yang biasa untuk memandikan. Penyakit umum merpati biasanya disebabkan oleh binatang kecil pengganggu yang menyebabkan burung terkena infeksi, atau juga virus atau bakteri atau infeksi yang disebabkannya. A. (1) Binatang pengganggu merpati Kutu. umumnya adalah:

Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan kutu burung kicauan, kutu pada merpati tidak menghisap darah tetapi hidup dengan memakan bulu dan sisik kulit merpati. Kehadirannya akan mengganggu jika cukup banyak (dan biasanya tidak kita sadari). Pada suhu udara panas, perkembangannya sangat cepat. Untuk menjaga merpati bebas kutu seperti ini, gunakan saja FreshAves, obat anti parasit yang tidak berbahaya untuk merpati (tidak membuat keracunan). Selain bisa digunakan untuk menyemprot burung, FreshAves juga perlu untuk membasmi semua parasit di lingkungan tempat tinggal merpati. (2) Tungau Merah: Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Burung ini hidup di celajcelah kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemrpotan kandang dan lingkungan merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di dasar sarang. (3) Lalat merpati: Lalat yang pernah ditemukan di AS bagian selatan ini lebih kecil ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya. Penanganan atas lalat ini bisa kita gunakan pula FreshAves untuk disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang. B.Penyakit : (1) Kanker: Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa. Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan kematian merpati. Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 bagian jodium/iodine. Meski penyakit ini dapat diobati, tetapi jika tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja agar isi kandang tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati. Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan. (2) Kurus (merpati menjadi kurus): Burung kurus dan terlihat sakit. Umumnya disertai mencret. Kurus memang bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat dan roti selama perawatan. (3) Mencret/Diare: Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang jika penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) sampai burung

sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan. (4) Pilek: Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari. Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga bisa menggunakan obatobatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin. (5) Pnemonia: kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang penemonia. Usahakan burung agar hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa atau antibiotik. (6) Parathypus: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling serius bagi merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung di kandang. Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah akibat cedera, tetapi jika pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus. Pengobatan memang bisa dilakukan namun pengalaman menunjukkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik agar penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan. Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka bisa dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine). (7) Coccidiosis: Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang jika daya tahan tubuh burung melemah. Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda bisa mendapatkan obat untuk ini di pasaran.

(8) Cacar: Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang dapat begitu besar sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat. Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia (penggunan perlu petunjuk dokter hewan). Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi. 10.12.Mengenal Sistem Organ pada Aves (Burung) 1) Sejarah Aves (Burung) Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah. Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulubulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk. Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawarawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya. Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji buah yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur, lebar untuk menangkap serangga terbang, atau kecil panjang

untuk mengisap nektar. Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya. Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil. Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur. Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus dihangatkan dan disuapi makanan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung gosong, di mana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas, bahkan ada pula yang sudah mampu terbang. Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing. Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan cenderawasih, jantannya melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar jantan memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna; akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau ditinggalkannya. Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah burung-burung merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Burungburung elang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut. Selain itu populasi burung juga terus menyusut karena rusaknya habitat burung akibat kegiatan manusia. Oleh sebab itu beberapa banyak jenis burung kini telah dilindungi, baik oleh peraturan internasional maupun oleh peraturan Indonesia. Beberapa suaka alam dan taman nasional juga dibangun untuk melindungi burung-burung tersebut di Indonesia. Yang menyenangkan, beberapa tahun belakangan ini telah tumbuh kegiatan pengamatan burung (birdwatching) di kalangan pemuda dan pelajar. Kegiatan yang menumbuhkan kekaguman dan kecintaan pada jenis-jenis burung yang terbang bebas di alam ini, sekaligus merintis kecakapan meneliti alam terutama kehidupan burung di kalangan generasi muda tersebut. 2) A. Sistem Sistem Organ Pernafasan pada (Respirasi) Aves Pada (Burung) Aves

Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paruparu burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda. Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluransaluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan. Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi. Michael Denton, seorang ahli biokimia Australia serta kritikus Darwinisme yang terkenal menjelaskan paru-paru unggas sebagai berikut: Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabungtabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru. Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, bentuk paruparu burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun. Bahkan, sistem ini mirip hingga seluk-beluk khususnya pada semua burung. Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. Kantong udara terdapat pada :

Pangkal leher (servikal) Ruang dada bagian depan (toraks anterior) Antar tulang selangka (korakoid) Ruang dada bagian belakang (toraks posterior) Rongga perut (saccus abdominalis) Ketiak (saccus axillaris)

Fungsi kantong udara :


Membantu pernafasan terutama saat terbang Menyimpan cadangan udara (oksigen) Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak

Paru-paru khusus pada burung. Burung mempunyai bentuk tubuh yang jauh berbeda dengan binatang yang dianggap sebagai nenek moyangnya, reptil. Paru-paru burung bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan hewan menyusui. Hewan menyusui menghirup dan membuang udara melalui batang tenggorokan yang sama. Namun pada burung, udara masuk dan

keluar melalui ujung yang berlawanan. Rancangan khusus semacam ini diciptakan untuk memberikan volume udara yang diperlukan saat terbang. Evolusi bentuk seperti ini dari reptil tidaklah mungkin. Inspirasi : udara kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara tulang rusuk (interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak ke luar dan tulang dada membesar. Akibatnya teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara. Ekspirasi : otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida ke luar. Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi. Pernafasan burung saat terbang : Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru. B.Sistem Pencernaan Pada Aves Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buahbuahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas: 1. Paruh: merupakan modifikasi dari gigi, 2. Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk, 3. Faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat, 4. Lambung terdiri atas:

Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai hens teeth,

5. Intestinum: Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

Terbang merupakan memerlukan sejumlah besar kekuatan. Karena itulah burung memiliki perbandingan jaringan otot terhadap massa tubuh yang terbesar daripada semua makhluk. Metabolisme tubuhnya juga sesuai dengan kekuatan otot yang tinggi. Rata-rata, metabolisme tubuh suatu makhluk berlipat dua kali sewaktu suhu tubuh meningkat sebesar 50F (10C). Suhu tubuh burung gereja yang sebesar 108F (42C) serta suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) setinggi 109,4F (43,5C) menunjukkan betapa cepat kerja metabolisme tubuh mereka. Suhu tubuh yang tinggi seperti itu, yang dapat membunuh makhluk darat, justru sangat penting bagi burung untuk bertahan hidup dengan meningkatkan penggunaan energi, dan, karena itu pula, kekuatannya. Karena kebutuhan mereka akan banyak energi, burung juga mempunyai tubuh yang mencerna makanan yang mereka makan dalam cara yang optimal. Sistem pencernaan burung memungkinkan mereka memanfaatkan dengan cara terbaik makanan yang mereka makan. Misalnya, seekor bayi bangau menggunakan 2,2 lbs (1 kg) dari massa tubuhnya untuk setiap 6,6 lbs (3 kg) makanan. Pada hewan menyusui dengan pilihan makanan yang serupa, perbandingan ini adalah sekitar 2,2 lbs (1 kg) hingga 22 lbs (10 kg). Sistem peredaran burung juga telah diciptakan selaras dengan kebutuhan energi tinggi mereka. Jika jantung manusia berdetak 78 kali per menit, jumlah detakan adalah 460 untuk burung gereja dan 615 untuk burung murai. Begitu pula, peredaran darah pada burung pun sangat cepat. Oksigen yang memasok seluruh sistem yang bekerja cepat ini disediakan oleh paru-paru unggas khusus. Burung juga menggunakan energinya dengan sangat efisien. Mereka memperlihatkan efisiensi yang tinggi secara meyakinkan dalam pemanfaatan energi dibandingkan hewan menyusui. Contohnya, burung layang-layang yang berpindah tempat membakar 4 kilokalori per mil (2,5 kilokalori per kilometer), sedangkan hewan menyusui kecil akan membakar 41 kilokalori. Burung lebih senang bepergian dalam kelompok untuk perjalanan jauh. Bentuk barisan V dari kelompok ini memungkinkan setiap burung menghemat tenaga sekitar 23%. C. Sistem Reproduksi Pada Aves Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. 1. Sistem Genitalia Jantan. E Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. E Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka. 2. Sistem Genitalia Betina.

Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.

Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

3. Proses Festilisasi Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang. Proses Terbentuknya Telur Ayam. Diperlukan sekitar 15 hingga 16 jam untuk terbentuknya telur ayam setelah pembuahan. 4. Fungsi bagian-bagian telur aves :

Titik embrio > bagian yang akan berkembang menjandi embrio Kuning telur > cadangan makanan embrio Kalaza > menjaga goncangan embrio Putih telur > menjaga embrio dari goncangan Rongga udara > cadangan oksigen bagi embrio

Jantung burung gereja berdetak 460 kali dalam semenit. Suhu tubuhnya adalah 108F (42C). Suhu tubuh setinggi ini, yang bisa berakibat kematian pada binatang darat, sangat penting bagi kelangsungan hidup sang burung. Tingkat energi yang tinggi yang diperlukan oleh burung untuk terbang dihasilkan oleh metabolisme tubuh yang cepat ini. D. Sistem Peredaran Darah Pada Aves Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

E. Pengaturan Suhu Tubuh Pada Aves Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia. Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya. F. Kebiasaan Yang Bisa Terjadi Pada Aves Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil. Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur. Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus dihangatkan dan disuapi makanan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung gosong, di mana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas, bahkan ada pula yang sudah mampu terbang. Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing. Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan cenderawasih, jantannya

melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar jantan memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna; akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau ditinggalkannya. 10.13. DAFTAR PUSTAKA Ari Soeseno, 2008. Memelihara dan Beternak Burung Merpati. Yasaguna Jakarta. Dudung AM, 2010. Cara Beternak Merpati Daging. Penebar Swadaya. Jakarta. www.sentralternak.com

ANEKA TERNAK
Pendahuluan Ilmu peternakan Aneka ternak adalah hewan piara yang tidak termasuk dalam satu class. Dengan demikian hewan piara ini belum dapat digolongkan dalam kelompok ternak Unggas, ternak potong atau ternak perah. Sebenarnya sangat banyak jenis yang termasuk dalam Aneka ternak seperti Puyuh, Lebah, Kelinci, Bekicot, Walet, Rusa, Jangkrik, kodok, buaya, merpati dan lain-lain. Pada bahasan ini hanya dikemukakan 3 jenis saja yaitu : Puyuh, Lebah dan Kelinci, oleh karena jenis-jenis ini sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Burung Puyuh (Coturnix coturnix) Yang umum dikenal sebagai Puyuh adalah Unggas dari Marga Turnix, Coturnix dan Arborophilla. Arborophilla dan coturnix seperti ayam (gallus) termasuk family Phasianidae, sedang genus turnix termasuk family Turnicidae. Puyuh yang termasuk Turnicidae memiliki ciri jari kaki ketiganya menghadap ke depan sedang yang ke belakang tidak ada. Cotohnya : Puyuh tegalan (Turnix succicator), yang sering ditemui ditegalan-tegalan, Puyuh kuning (Turnix sylvatica) Puyuh hitam (Turnix maculosa) Genus Coturnix yang ada dalam kehidupan liar di Indonesia adalah Coturnix chinensis (Puyuh batu) dimana dengan ciri-ciri : badan kecil sekitar 15 cm dan masih dapat ditemui di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Genus Arborophilla di Indonesia dikenal dengan Puyuh genggong (Arborophilla javanica), puyuh pohon (Arborophilla hyperythra). Adapun species (jenis) puyuh yang umum dibudidayakan adalah Coturnix coturnix japonica dengan systematic zoology sebagai berikut : Kingdom : Animal Phylum : Chordata Class : Aves Order : Galliformes Family : Phasianidae Genus : Coturnix Species : Coturnix coturnix japonica Asal usul puyuh (Coturnix coturnix) ini belum jelas benar dan diperkirakan dari coturnix liar yang dijinakkan. Puyuh betina mulai bertelur pada umur 50 hari walau dewasa tubuh baru umur 70 hari. BB betina dewasa mencapai 140 gram dan kemampuan produksi telur 200 300 butir per tahun dengan rata-rata Berat telur 10 gr.

Beda Puyuh Jantan dan Betina Untuk membedakan jantan dengan betina akan tampak jelas benar pada umur 3 minggu. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut Bagian Jantan Cloaca Pada dinding bagian atas ada tonjolan kecil Suara Umur 1,5 2 bulan berkokok Pantat Bulat lebih besar Bulu Dada / leher bawah merah-coklat tanpa garis-garis BB 140 gr Tujuan Pemeliharaan Burung Puyuh 1. Menghasilkan telur Konsumsi. Telur puyuh mengandung13,6 % protein (ayam 12,7 %), lemak 8,24 % (ayam 11,3%). 2. Menghasilkan daging 3. Kotoran sebagai hasil samping bisa untuk pupuk. Kandang Kandang puyuh dapat dibuat dalam bentuk sangkar dengan dasar dari kawat atau litter (sekam). Dengan bentuk sangkar ini maka kandang dapat disusun 3-4 tingkat. Untuk ukuran kandang dengan panjang 1 m lebar 0,8 m dan tinggi 30-40 cm, maka dapat menampung 40-50 ekor burung puyuh. Kandang sistem litter Sistem litter mempunyai kelebihan antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hemat tenaga dan praktis karena tidak membersihkan setiap hari Merupakan sumber vitamin B12 Dasar kandang tidak cepat rusak Kesehatan kaki puyuh terjamin Kehangatan merata Dapat menyerap kotoran dan air Mengurangi kanibalisme karena puyuh selalu mengkais. Betina Tidak ada Tonjolan Tidak berkokok Lebih kecil dari jantan Dada / leher bawah merah-coklat dengan garis atau bercak hitam Kurang dari 140 gr

Namun selain kebaikan, sistem litter juga memiliki kelemahan antara lain : 1. Litter yang basah menyebabkan sumber penyakit 2. Penggantian litter setiap penggantian penghuni. 3. Karena puyuh suka mengkais maka wadah makanan sebaiknya diletakkan diluar kandang agar tidak penuh litter dan apabila terpaksa harus diletakkan dalam kandang, maka tempat pakan harus dirancang tidak mudah tercemar litter. Makanan Pada keadaan aslinya, makanan burung puyuh adalah biji-bijian, daun-daunan dan serangga. Pada pemeliharaan secara intensif maka makanan harus tersedia lengkap. Makanan puyuh diberikan secara ad libitum dan diperkirakan untuk jantan 20 gr/ hari.

Fase starter (0-3 minggu) kandungan PK 24-28 %, Fase Grower (3-7 minggu) kandungan PK 20 % Fase Layer ( setelah umur 50 hari 8 bulan) kandungan PK 24 % Sebagai potong, (setelah 8 bulan), maka PK 20 %. Pedoman Teknis Budidaya Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan) a. Penyiapan Sarana dan Peralatan (Perkandangan) Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur. Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah: Kandang untuk induk pembibitan Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2 Kandang untuk induk petelur Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan) Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu) Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram Peralatan Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan

b. Peyiapan Bibit Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu: 1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit. 2. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran 3. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik c. Pemeliharaan Sanitasi dan Tindakan Preventif Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin Pengontrolan Penyakit Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup Pemberian Pakan Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus Pemberian Vaksinasi dan Obat Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh d. Hama dan Penyakit

Radang usus (Quail enteritis) Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus. Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berk yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus. Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.

Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae) Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala tortikolisyaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya Berak putih (Pullorum) Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular. Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo Berak darah (Coccidiosis) Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox Cacar Unggas (Fowl Pox) Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin. Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi. Quail Bronchitis Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular. Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir. Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai Aspergillosis Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus. Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang. Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya Cacingan Penyebab: sanitasi yang buruk. Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah. Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya

You might also like