You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Devinisi dan ciri-ciri logika. saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian makalah ini. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi semua orang. saya menyadari dalam makalh ini masih terdapat banyak kekurangan.Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Bandung, Oktober 2012

Penyusun

DAFTAR ISI Kata pengantar........................ i Daftar isi.................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang..................... 1 1.2 Rumasan masalah.............................. . 1 1.3 Tujuan...............................2 1.4 Manfaat................................ 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 2.2 2.3 Devinisi logika..................................................................................................3 Model logika.....................................................................................................3 Cir-ciri logika dan contohnya...........................................................................3

BAB III PENUTUP 3.1 3.2 Kesimpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA..... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak logis, argumentasinya logis, kabar itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal dan tidak logis adalah sebaliknya. Sebagai suatu ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari pemikirpemikir Yunani yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam perkembangannya, logika telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh para filosof. Banyak permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara menggunakan logika. Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan menggunakan logika. Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita selesaikan dengan menggunakan logika? Dengan demikian kami menggangkat logika sebagai bahan bahasan dalam makalah ini. Dengan harapan mampu menjadi bahan bacaan yang menarik dan mengandung daya positif

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam karya tulis DEVINISI DAN CIRI-CIRI LOGIKA 1.Bagaimanakah hubungan logika dengan ilmu pengetahuan? 2.Apa sajakah model logika tersebut? 3. Apakah kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan penulisan


1. Dengan mengetahui arti dari logika sehingga penyusun bisa memahami apa itu logika 2. Dengan mengetahui macam-macam logika, penyusun dapat memahami logika secara utuh. 3. Dengan mengetahui kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari penyusun mampu menggunakan daya analasis untuk mengambil keputusan.

1.4

Metode Penulisan

Penulisan karya tulis ini menggunakan metode penulisan kualitatif. Metode penulisan kualitatif adalah metode penulisan karya tulis dengan cara mengumpulkan data dari sumbersumber yang ada

1.5

Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, metode penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan Bab II Pembahasan Sensori dan persepsi visual Pembahsan yang menguraikan tentang Pengertian Logika Dalam Kehidupan Sehari-hari ,Macam - Macam Logika ,Kritik-kritik terhadap Teori Bab III Penutup Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran tentang Devinisi logika

DEVINISI LOGIKA

Pengertian Logika berasal dari bahasa yunani,yang berarti pikiran yang benar.artinya pengetahuan tentang berkata benar. Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: logika scientia) yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur ada juga devinisi logika dalam bahasa Arab yang dinamakan Mantiq yang berarti ilmu tentang bertutur kata yang benar Logika atau logis menunjukan cara berpikr tertentu ,yakni yang masuk akal dan rasionable,yang wajar,yang beralasan /beragumen ,yang hubungan rasionalnya dapat

dimengerti.dari hal tersebut dapat diketahui bahwa logika adalah salah satu cabang filsafat ilmu yang mempelajari tentang aktivitas akal manusia yang dipandang dari segi benar/salah. Logika juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir

SISTEMATIKA LOGIKA DAN CIRI-CIRINYA

Sistematika logika dibedakan menjadi beberapa golongan tergantung dari mana kita meninjaunya. logika dilihat dari segi kualitasnya logika dapat dapat dibedakan menjadi : 1.Logika naturalis Yaitu percakapan berlogika berdasarkan akan bawaan manusia sejak kita lahir.Cirinya: -bekerja secara spontan sesuai dengan hukum logika dasar -bergantung pada tingkat pengetahuannya

2.Logika artifisialis Yaitu logika yang memeperluas,pempertajam serta menunjukan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti dan efisien. Cirinya: -bekerja berdasar kan ilmu pengetahuan/ilmiah

Logika dilihat dari objeknya dibedakan menjadi : 1.logika formal atau logika minor Yaitu logika yang mempelajari asas-asas aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati, agar
orang dapat berpikir yang lurus dan mencapai kebenaran. Logika inilah yang akan dipelajari. Logika formal mempunyai tiga pokok yaitu pembahasan, sekaligus merupakan langkah-langkah berpikir logis. Ketiga pokok antara lain, Pengertian (konsep), Keputusan (pendapat), dan Pemikiran (menarik kesimpulan).

2.logika material atau logika mayor Yaitu logika yang mempelajari langsung pekerjaan akan dan menilai hasil-hasil logika formal atau logika minor, dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Di samping itu juga mempelajari sumber-sumber atau asal pengetahuan proses terjadinya pengetahuan dan merumuskan metode pengetahuan yang pada gilirannya akan melahirkan macam teori ilmu pengetahuan.

C. Ciri-ciri logika : 1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ). 2. Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik. Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan. Penalaran Ilmiah sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Deduktif yang berujung pada rasionalisme 2. Induktif yang berujung pada empirisme 1.Logika induktif Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadiPemakaian logika induktif ini berbahaya karena bisa terjadi terlalu cepat mengambil kesimpulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis kurang memadai. Selain itu pula, kemungkinan premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah-kaedah ilmiah.

Ciri-ciri logika induktif antara lain: *Sintesis Kesimpulan ditarik dengan mensintesakan kasus-kasus yang digunakan dalam premis-premis. *General Kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus yang lebih banyak *Aposteriori Kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen merupakan hasil pengamatan inderawi

Kesimpulan tidak mungkin mengandung nilai kepastian mutlak (ada aspek probabilitas) Secara umum, logika induktif sulit untuk dibuktikan kebenaran/ke-reliable-annya dilihat dari ciri-cirinya. Sebagai contoh: Strong Inductive/Induktif kuat Besi (logam) apabila dipanaskan memuai Perunggu (logam) apabila dipanaskan memuai Perak (logam) apabila dipanaskan akan memuai Jadi, logam (besi, perunggu, perak) apabila dipanaskan akan memuai.

Buktinya sangat kuat. Hampir semua logam bila dipanaskan akan memuai. Weak Inductive/Induktif lemah Apel di Toko A rasanya manis Apel di Toko B rasanya manis Apel di Toko C rasanya manis Jadi, semua apel rasanya manis.

Buktinya lemah. Tidak semua apel rasanya manis, karena ada juga apel yang rasanya masam. Dari contoh di atas antara Strong Inductive dan Weak Inductive, bisa diambil kesimpulan bahwa logika induktif bisa menjadi reliable ketika kebanyakan orang sudah pernah mengalaminya sendiri atau menurut pendapat kebanyakan orang secara global.

2.logika deduksi Pengertian logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya (form) serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang jernih atau sehat. Atau logika deduktif adalah suatu ilmu yang mempelajari asas-asas atau hokum-hukum dalam berfikirm hokum-hukum tersebut harus ditaati supaya pola berfikirnya benar dan mencapai kebenaran
Ciri-ciri dari logika deduktif adalah: *Analitis Kesimpulan daya tarik hanya dengan menganalisa proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada

*Tautologies Kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya *Apirori Kesimpulan ditarik tanpa pengamatan indrawi atau operasi kampus. Argument deduktif selalu dapat nilai sahih atau tidaknya.

Penyimpulan deduktif, yaitu pengambilan kesimpulan dari prinsip atau dalil atau kaidah atau hukum menuju contoh-contoh (kesimpulan dari umum ke khusus). Contoh: (a) Setiap agama mengakui adanya Tuhan; Budiman pemeluk agama Islam; Jadi, Budiman mengakui (beriman) kepada Tuhan Yang Esa; (b) Universitas Gadjah Mada mempunyai beberapa fakultas dan program studi; Ani mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; Jadi, Ani mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Logika deduktif bisa berbahaya apabila salah dalam mengambil/menyusun kesimpulan. Sebagai contoh: Pasir adalah material dasar sungai (premis major) Lempung adalah material dasar sungai (premis minor) Lempung adalah pasir (kesimpulan) Semua karyawan di PT. Anaconda mempunyai IQ tinggi (premis major) Komar bukan karyawan di PT. Anaconda (premis minor) Komar tidak ber-IQ tinggi (kesimpulan)

Kesalahan ini sering terjadi karena menganggap kata adalah selalu berarti sama dengan. Perlu diingat bahwa kata adalah tidak selalu berarti sama dengan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa logika berasal dari bahasa latin yaitu dari kata logos berarti perkataan atau sabda. Secara umum logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Logika ini dimulai dari tahun 624 SM sampai 548 SM oleh Thales yang disebut sebagai Bapak Filsafat kemudian dikembangkan kembali oleh Aristoteles dengan mengenalkan logika sebagai ilmu. Logika terbagi menjadi dua macam yaitu : logika alamiah dan logika ilmiah. Dalam perkembangannya logika juga disebut sebagai cabang filsafat. Logika sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk berpikir lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Mengenai pendapat Russell tentang tipe Tradisional Klasik memang ada benarnya karena pada tipe ini mereka lebih menekankan pada pemikiran-pemikiran yang sudah lama adanya, dan belum tentu tepat dan dapat menentukan benar atau salah suatu fakta. Dengan kata lain pendekatan filsafat yang sudah usang belum tentu tepat untuk diterapkan pada masa tertentu, terkadang apa yang ditawarkan oleh filusuf-filisuf terdahulu haya dapat berlaku pada jamannya.

3.2saran
Logika sebagai cabang dalam filsafat ilmu menuntun kita untuk berpikir benar dan tidak salah dalam mengambil keputusan. Selain itu berpikir secara logika mampu kita untuk berpikir secara lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah. Oleh karena itu para pembaca memperdalam pembahaan tentang logika ini

Daftar Pustaka

Bakhtiar, Amsal. 2004. "Filsafat Ilmu". Jakarta: Raja Grafindo Persada Bakry, Hasbullah.1992. Sistematik Filsafat. Cet. IX; Jakarta: Penerbit Wijaya Gie, The Liang. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Liberty, Yogyakarta Mustofa.A. 2007 Fislasar islam. Bandung : pustaka setia Mundiri, H. 2008. Logika. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Poespoprodjo, W. 1999 Logika Scientifika: Pengantar Dialektika dan Ilmu. Cet. I; Bandung: Pustaka Grafika,

FILSAFAT UMUM DEVINISI DAN CIRI LOGIKA

Oleh : `` Nama Nim : Damai yanti : 1205874

Jurusan : Psikologi

UNIVERSITAS PENDIDIDIKAN INDONESIA 2012

You might also like