Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 Anggota :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Aditya Bagus D S Catur Desraria Dhiani Fitri Chairani Leonardo Harlim M. Risky Kurniawan Rio Rahmad Akmal Yunanda Pristiani
KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas Sejarah,tentang nilai,norma,dan tradisi yang diwariskan di dalam sejarah indonesia.Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan tentang sejarah.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Sejarah Kebudayaan Indonesia yang telah membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2 1.3 Tujuan ......................... 3
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sejarah Lisan.. 4 2.2 Nilai dan Norma yang diwariskan .................................................................. 5 2.3 Tradisi Sejarah Lisan Indonesia ...................................................................... 6
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 7 3.2 Kritik dan Saran ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam pembelajaran sejarah berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang sejarah lisan dahulu, sehingga ilmu sejarah bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan sejarah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari kejadian di zaman dahulu dan bukti lisan sekitar beserta isinya. Sedangkan dilihat dari realita telah kita mengenal ada berbagai jenis bukti benda sejarah dahulu.ada yang berbentuk lisan , artefak , tulisan , candi dan relief. Untuk lebih mudahnya, mari kita pelajari di makalah berikut ini dengan pengertian dan gambar secara rinci.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari sejarah lisan? 2. Dimanakah letak-letak penemuan benda sejarah ? 3. Bagaimana orang zaman dahulu hidup?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari sejarah lisan 2. Untuk mengetahui posisi letak sejarah 3. Untuk mengetahui cara hidup orang zaman dahulu
BAB II PEMBAHASAN
c.Tata Kelakuan Tata kelakuan (moves) mencerminkan sikap-sikap hidup dari suatu kelompok yang dipergunakan sebagai alat pengawas. d.Adat Istiadat Adat Istiadat (Custom) menunjuk pada pola perilaku masyarakat yang berisi hak, kewajiban dan hukuman.
b. Masyarakat Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang tersetruktur. Masyarakat mewariskan masa lalunya melalui: Tradisi dan adat istiadat (nilai,norma yang mengatur perilaku dan hubungan antar individu dalam kelompok). Adat istiadat yang berkembang di suatu masyarakat harus dipatuhi oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. Adat istiadat sebagai sarana mewariskan masa lalu terkadang yang disampaikan tidak sama persis dengan yang terjadi di masa lalu tetapi mengalami berbagai perubahan sesuai perkembangan zaman. Masa lalu sebagai dasar untuk terus dikembangkan dan diperbaharui. Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat. Contoh: Adanya keyakinan bahwa roh-roh harus dijaga, disembah, dan diberikan apa yang disukainya dalam bentuk sesaji. Pemimpin kelompok menyampaikan secar lisan sebuah ajaran yang harus ditaati oleh anggota kelompoknya. Membuat suatu peringgatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya. Contoh: Benda-benda (kapak lonjong) dan berbagai peninggalan manusia purba dapat menggambarkan keadaan zaman masyarakat penggunanya. Kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang dapat termasuk sejarah lisan. 2. Jejak-Jejak Sejarah Indonesia Folklore Folklore lisan diartikan sebagai foikloe yangdiciptakan,disebarluaskan, dan diwariskan dalam bentuk lisan, seperti bahasa, teka-teki, puisi rakyat dan sebagainya. Mitos Dalam prosa rakyat dikenal dengan yang namanya mitos, legenda dan dongeng . mitos adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh masyarakatnya. Mitos pada umumnya mengisahkan tentang dewa, penciptaan alam semesta, manusia dan kehidupan awal. Beberapa contoh mitos adalah : Leak di Bali, Rorokidul di Jawa, Dewi Sri (dewi padi), dll. Legenda Legenda biasanya diartikan cerita rakyat yang berisi tentang terbentuknya (terjadinya) suatu wilayah. Menurut Halrod Brunvand ada 4 macam :
1. Legenda keagamaan berisi tentang cerita orang-orang yang dianggap suci atau saleh dengan tambahan segala macam keajaiban, kesaktian dan benda-benda keramat, contoh : Wali Sanga, Sunan Kali Jaga, Syekh Siti Jenar, dll.
2. Legenda alam gaib adalah cerita yang berhubungan dengan kepercayaan dan takhayul yang berhubungan dengan keghaiban. Biasanya menceritakan tentang hantu, genderewo, sundel bolong atau mahluk jadi-jadian. Contohnya cerita Si Manis Jembatan Ancol (Betawi), Kisah Harimau menjelma Raja Siliwangi (Sunda), kisah orang Bunian (Sumatera), kuntilanak, dll.
3. Legenda lokal adalah cerita tentang asal mula terjadinya (terbentuknya) nama suatu tempat , danau, gunung,bangunan dll. Contohnya : cerita terbentuknya Danau Toba (Sumut) , kisah Sangkuriang (Sunda), Roro Jongrang (Jateng), terbentuknya gunung Batok dan nama Tengger (Jawa),dll.
4. Legenda perseorangan adalah cerita rakyat tentang tokoh-tokoh yang dianggap dan diyakini oleh suatu masyarakat pernah ada. Pada umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan, kesaktian atau kisah cinta dari tokoh tersebut. Contohnya : kisah Si Pitung, Nyai Dasima (Betawi), Sabai Nan Aluih, Si Pahit Lidah (Sumbar), cerita Panji Warok Suro Menggolo (Jatim), Joko Tingkir, Roro Mendut (Jateng), Lutung Kasarung, Mundinglaya di Kusuma (Jabar), Jayaprana dan Layon Sari (Bali). Dongeng Dongeng adalah cerita rakyat yang bersifat khayal, sama sekali tidak pernah terjadi dan hanya bersifat hiburan tetapi di dalamnya mengandung pesan moral, petuah dan sindiran. Dongeng dapat digolongkan ke dalam bentuk dongeng binatang, dongeng manusia dan dongeng jenaka. Pada umumnya dongeng binatang disebut Fabel, di Jawa dan Bali dinamakan Tantri . di Indonesia tokoh binatang yang paling terkenal adalah kancil yang digambarkan sebagai binatang yang cerdik dan banyak akal. Selain itu adalah tokoh kera, kura-kura, buaya, harimau, keong, kerbau, anjing, kucing, tikus, dll. Dongeng manusia biasanya menceritakan tokoh manusia dengan segala macam kisah suka dukanya. Di beberapa daerah dongeng manusia kadang-kadang bertema sama yang membedakan hanya nama dan lokasinya saja. Dongeng dengan tema seorang pemuda mencuri pakaian bidadari yang sedang mandi adalah Jaka Tarup (Jatim). Pasir Kujang (Jabar), Raja Pala (Bali). Dongeng tentang penderitaan anak gadis karena ulah saudara dan ibu tirinya adalah bawang merah bawang putih (Betawi). Dongeng jenaka adalah dongeng yang tokohnya bersifat bodoh, lugu, pander, jenaka tapi banyak akalnya. Tokoh dongeng jenaka adalah : Si Kabayan (Sunda), Lebai Malang, Pak Belalang (Melayu).
Nyanyian (Lagu) Rakyat Nyanyian rakyat (folksong) adalah bentuk puisi yang dinyanyikan sehingga kata syair dan lagu nada merupakan satu kesatuan. Menurut materinya lagu rakyat di bedakan atas lagu anak, lagu umum, lagu religius. Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi : lagu mengiringi tarian, lagu untuk mengiringi permainan dan lagu untuk dinyanyikan. Lagu anak banyak pula yang digunakan untuk mengiringi tarian atau permainan, contoh : cublak-cublak suweng, cingcangkeling, pokame-ame, dll. Lagu umum ada pula yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian atau dinyanyikan biasa seperti kicir-kicir, jail-jali (Betawi) ampar pisang (Kalimantan). Lagu religius umumnya berisi pujian terhadap tuhan , dinyanyikan pada upacara yang berhubungan dengan kehidupan seperti kelahiran, perkawinan, panen, dll. Ada pula yang dipakai untuk mengiringi tarian seperti tari saman dan seudati (Aceh). Di Jawa Tengah dan Timur salah satu bentuk nyanyian rakyat dikenal dengan nama gending seperti sinom, pucung, asmarandana, dll. Sedangkan di Jawa Barat yang seperti itu dinamakan dengan pupuh. Adat Kebiasaan Upacara adat biasanya didasari oleh sebuah kepercayaan, upacara yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah kebaikan atau menghindarkan diri dari malapetaka dalam kehidupan masyarakat yang melakukannya. Contohnya upacara larung samudro di pantai selatan Jawa, pesta laut di pantai utara Jawa, kasodo di Tengger (Gunung Bromo), Seketan, Grebeg (Yogyakarta dan Surakarta) panjang jimat (Cirebon). Selain yang berhubungan dengan mitos dan legenda, banyak pula upacara adat yang berhubungan dengan siklus kehidupan mulai dari masa kehamilan, kelahiran, sunatan, perkawinan, dan Kematian.
2. Bidang Sosial Di Indonesia berkembang sistem kehidupan sosial berdasarkan kasta. Yaitu pembagian masyaraka dalam kelas-kelas tertentu. Ada kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. 3. Bidang budaya - Berkembangnya tulisan yaitu sansekerta dengan huruf Pallawa - Berkembangnya seni bangunan, yaitu dengan dibangunnya candi, kuil, dll. - Berkembangnya seni hias, yaitu gambar-gambar, atau relief di dinding-dinding candi - Berkembangnya kesusasteraan, yaitu kebudayaan Indonesia menyadur kebudayaan India. Contoh Cerita Ramayana dan Mahabarata 1. Rekaman tertulis dalam tradisi sejarah Indonesia a. Prasasti, yaitu tulisan yang terdapat pada sebuah batu yang dibuat atas perintah raja yang tujuannya untuk memperingati bahwa telah terjadi peristiwa besar pada masa itu b. Kitab, yaitu hasil tulisan para pujangga kerajaan pada masa lalu yang menceritakan kondisi masyarakat dan kerajaan pada masa itu. c. Dokumen, yaitu surat berharga yang dapat dijadikan sebagai bukti atau keterangan yang diinginkan dari dokumen tersebut. 2. Perkembangan penulisan Sejarah di Indonesia a). Masa sejarah Hindu-Budha dan Islam - Berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dan raja-raja yang berkuasa - Bersifat istana sentris - Ditulis dalam kitab-kitab - Berisi perihal politik, sosial dan agama pada masa itu b). Masa Kolonial - Dibuat oleh orang-orang Eropa - Tujuannya adalah untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia - Sarana propaganda untuk mengendurkan perlawanan pribumi - Bersifat Eropa sentries c). Masa Pergerakan Nasional - Dibuat untuk membangkitkan semangat perjuangan Indonesia dalam melawan penjajah - Tulisan berupa kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa lalu d). Masa Indonesia Merdeka - Berorientasi pada masa depan Indonesia - Mengungkapkan tentang sejarah yang pernah terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia - Tujuannya agar rakyat bersemangat dalam mengisi pembanguna 3.Material-Material Yang Digunakan untuk Menulis a.Daun Lontar b.Bambu c.kulit dan lain-lain
Daftar Pustaka
Badrika,I Wayan.2006.Sejarah untuk SMA Kelas X.Jakarta:Penerbit Erlangga
http://mustaqimzone.wordpress.com/2009/11/22/tradisi-sejarah-masa-pra-aksara/ http://sejarahindonesiamerdeka.blogspot.com/2008/07/tradisi-sejarah-dalam-masyarakat.html http://sejarahpendidikanoffb.blogspot.com/2012/04/tradisi-sejarah-masyarakat-indonesia.html http://rohiminpencariilmu.blogspot.com/2012/07/tradisi-sejarah-masyarakat-indonesia.html http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/tradisi-sejarah-dalam-masyarakat-indonesia/