You are on page 1of 11

1.

Pengertian Himpunan
Himpunan biasa digunakan dalam matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai pengertian tersebut seperti dalam Himpunan Mahasiswa Matematika Universitas Jember (UNEJ), kumpulan koran bekas, koleksi perangko, kelompok belajar, gugus depan dalam pramuka dan kata sejenis lainnya. Katakata himpunan, kumpulan, koleksi, kelompok daam kehidupan sehari-hari memiliki arti yang sama. Demikian pula dengan matematika. Pengertian himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat dikembalikan pada pengertian himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik. Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif,. Tetapi dalam matematika dapat dibuat definisinya.Kata himpunan dan kumpulan digunakan dalam definisi secara bersamaan, meskipun keduanya mempunyai arti yang sama. Demikian pula dengan kata himpunan dan koleksi.
Himpunan adalah konsep dasar dari semua cabang matematika. Gerorg Cantor dianggap sebagai bapak teori himpunan. Himpunan adalah sekumpulan objek yang mempunyai syarat tertentu dan jelas. Objek yang dimaksud dapat berupa bilangan, manusia, hewan, tumbuhan, negara dan sebagainya. Objek ini selanjutnya dinamakan anggota atau elemen dari himpunan itu. Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan anggota suatu himpunan ini sangat penting karena untuk membedakan mana yang menjadi anggota himpunan dan mana yang bukan merupakan anggota himpunan. Inilah yang kemudian dinamakan himpunan yang terdefinisi dengan baik (well-defined set).

2.

Notasi Himpunan
Himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf besar A, B, C, H, K dan sebagainya. Untuk menyatakan suatu himpunan digunakan simbol {.}. Sementara itu untuk melambangkan anggota himpunan biasanya menggunakan huruf kecil a, b, c, x, y dan sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa penulisan anggota dalam suatu himpunan hanya sekali saja Jadi tidak boleh kita menuliskan himpunan sebagai {1,a,b,8,b}. Demikian pula kita tidak boleh menyatakan himpunan sebagai {bunga, kambing, sapi, kerbau, sapi, tumbuhan}. Untuk menyatakan anggota suatu himpunan digunakan lambang (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang (baca: bukan anggota).

Himpunan adalah koleksi objek-objek yang disebut elemen. Objek-objek dalam suatu himpunan S disebut anggota, elemen atau titik dari S. Simbol menyatakan anggota. Jadi, , dibaca x bukan anggota S. Untuk menentukan suatu himpunan adalah dengan menentukan anggota-anggota himpunan tersebut. Dengan kata lain, himpunan S dapat ditentukan jika dan hanya jika dapat diketahui apakah objek x yang diberikan anggota S atau bukan. Himpunan A adalah himpunan semua elemen x di dalam S yang mempunyai sifat P. Secara singkat ditulis : dibaca x anggota S. Negasi dari untuk

dilambangkan

. Jadi, bila himpunan S diketahui, dapat ditulis :

Salah satu cara untuk menyatakan himpunan adalah dengan cara mendaftar anggota-anggotanya, dalam suatu urutan/susunan di dalam Contoh: 1. Himpunan bilangan genap antara 5 dan 11 dapat ditulis : (baca kurung kurawal).

Himpunan bilangan asli dilambangkan dengan yang lain, diantaranya: 1. Himpunan bilangan bulat dilambangkan dengan :

. Terdapat beberapa himpunan

. 2. Himpunan bilangan rasional dilambangkan dengan :

. Cara menyatakan himpunan dengan menyebutkan anggota-anggotanya

merupakan cara yang paling sederhana. Sebagai contoh, jika himpunan A mempunyai

anggota

dan

, maka notasi himpunan A adalah:

Demikian juga, jika himpunan B dinotasikan dengan :

artinya himpunan B mempunyai elemen Romeo dan Juliet. Notasi ini tentu tidak digunakan untuk menyebutkan himpunan yang mempunyai elemen sebanyak tak hingga. Suatu himpunan dapat juga ditetapkan berdasarkan sifat yang membedakan elemen suatu himpunan dari objek-objek yang bukan anggota himpunan tersebut. Sebagai contoh, notasi :

(dibaca himpunan semua x dengan positif. Demikian juga

) menunjukkan himpunan semua bilangan real

menunjukkan himpunan semua orang yang mencintai Romeo. Karena himpunan ditentukan oleh elemen-elemennya, terdapat hanya satu himpunan yang disebut himpunan kosong, dan dilambangkan dengan . Suatu

himpunan dikatakan kosong jika dan hanya jika himpunan tersebut tidak mempunyai anggota. Sebagai contoh, jika x menunjukkan variabel yang merupakan range (daerah hasil) atas himpunan semua bilangan real, maka

sebab tidak ada bilangan real x sehingga

Bila

elemen-elemen dari himpunan S, didefinisikan himpunan

adalah

himpunan yang hanya mempunyai elemen x. Himpunan ini disebut singleton, sebab menurut definisi disebutkan bahwa himpunan S dikatakan singleton jika dan hanya jika himpunan tersebut hanya memiliki satu dan hanya satu anggota. Jika anggota himpunan S hanya x, maka ditulis :

Lebih lanjut, himpunan himpunan

adalah himpunan yang mempunyai elemen x dan y;

adalah himpunan yang mempunyai elemen x, y dan z; dan seterusnya. adalah n objek yang diberikan, maka

Pada umumnya, jika

adalah himpunan S yang memuat objek-objek

sebagai anggota.

Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai. Notasi Contoh Himpunan Huruf besar Elemen himpunan Huruf kecil (jika merupakan huruf) Kelas Huruf tulisan tangan Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan sebagainya, menggunakan notasi yang khusus. 5

Bilangan Asli Bulat Rasional Riil Kompleks Notasi Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah: Simbol atau Arti Himpunan kosong Operasi gabungan dua himpunan Operasi irisan dua himpunan Subhimpunan, Subhimpunan sejati, Superhimpunan, Superhimpunan sejati Komplemen Himpunan kuasa

Himpunan dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu:

Enumerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau banyak tetapi mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis (...).

Pembangun himpunan, tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpuan tersebut.

Notasi pembangun himpunan dapat menimbulkan berbagai paradoks, contohnya adalah himpunan berikut:

Himpunan A tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung anggota yang bukan merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya, lalu bagaimana mungkin A bisa mengandung anggota tersebut.

3. Pengertian Relasi
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tentunya s e r i n g mendengar kata "relasi". Relasi memiliki arti hubungan. Dalam matematika, relasi diartikan sebagai hubungan antara duahimpunan. Perhatikan himpunan A dan B berikut ini. A = {Rupiah, Rupee, Baht, Ringgit} 7

B = {Indonesia, India, Thailand, Malaysia}D a p a t k a h A n d a m e l i h a t r e l a s i a t a u h u b u n g a n a n t a r a himpunan A dan B ?Anggotahimpunan A terdiri atas nama-nama mata uang dan anggota himpunan B terdiri atas nama-nama negara. Jika Anda cermati maka Anda akan menemukan relasiantara anggota himpunan A dan Badalah sebagai berikut: Rupiah merupakan mata uang negara Indonesia Rupee merupakan mata uang negara India Baht merupakan mata uang negara Thailand Ringgit merupakan mata uang negara Malaysia. Jadi, relasi antara himpunan A dan B adalah "mata uang Negara. Contoh lain relasi antara dua himpunan dapat Andalihat dari dua pasang himpunan berikut ini. C = {Jakarta, London, Cairo, Beijing} D= {Indonesia, Inggris, Mesir, China} E = {Indonesia, Brazil, Nigeria, Swiss} F = {Asia, Amerika, Afrika, Eropa}A n d a t e l a h m e n g e t a h u i b a h w a p a d a h i m p u n a n A dan himpunan B tersebut dapat ditemukan relasi atau hubungan. Dapatkah Anda menemukan relasi antara himpunan C dengan D ? J u g a r e l a s i a n t a r a himpunan E Dengan F ?

D a p a t digunakan 3 cara, yaitu diagram panah, diagram Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan..Himpunan A dan B tersebut dapat dinyatakan dengan ketiga cara tersebut. Untuk lebih jelasnya,pelajari uraian berikut. a. Diagram Panah Perhatikan diagram panah berikut. Rupiah Indonesiaberarti rupiah merupakan mata uang Indonesia. Demikian pulauntuk Rupee India, Baht Thailand,

RinggitMalaysia. Pada diagram panah, relasi antara dua anggota himpunan dari dua himpunan yang berbeda dinyatakan dengan anak panah. b. Diagram Cartesius Anggota himpunan A berada pada sumbu mendatar dananggota himpunan B berada pada sumbu tegak. Setiap anggota Ayang berelasi dengan anggota B dinyatakan dengan tanda n o k t a h ( ) c. Pasangan Berurutan Relasi antara himpunan A dan B dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan seperti berikut ini. Rupiah, Indonesia Baht, Thailand Rupee, India Ringgit, Malaysia Artinya, rupiah merupakan mata uang negara Indonesia dapat dinyatakan dengan (Rupiah, Indonesia), begitu puladengan (Rupee, India), (Baht, Thailand), (Ringgit, Malaysia). O l e h k a r e n a i t u , r e l a s i a n t a r a h i m p u n a n A dan B d a p a t dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan b e r i k u t : {(Rupiah, Indonesia), (Rupee, India), (Baht, Thailand), (Ringgit,Malaysia)}.

4.

sifat-sifat himpunan.
Pada sistem bilangan bulat, terdapat dua buah operasi yaitu operasi penjumlahan (+) dan operasi perkalian (x). Banyak sekali obyek yang dipelajari dalam matematika ternyata berupa himpunan. Hal ini mencakup sistem bilangan, seperti bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan nyata, dan bilangan kompleks terhadap penjumlahan, atau

bilangan rasional, bilangan nyata, dan bilangan kompleks yang tak-nol, masing-masing terhadap perkalian. Contoh penting lainnya misalnya matriks non-singular terhadap perkalian, dan secara umum, fungsi terinverskan terhadap komposisi fungsi. Teori himpunan memungkinkan sifat-sifat sistem-sistem ini dan berbagai sistem lain untuk dipelajari dalam lingkup yang umum, dan hasilnya dapat diterapkan secara luas. Teori himpunan juga merupakan sumber kaya berbagai teorema yang berlaku dalam lingkup himpunan. Dalam sistem bilangan bulat berlaku sifat - sifat berikut :

Sifat Aljabar Bilangan Bulat : a) Sifat Assosiatif untuk penjumlahan dan perkalian (a+b)+c=a+(b+c) (axb)xc=ax(bxc) b) Sifat Komunitatif untuk penjumlahan dan perkalian a+b=b+a axb=bxa c) Unsur Identitas terhadap penjumlahan dan perkalian a-0=0+a=a ax1=1xa=a d) Unsur Invers terhadap penjumlahan a+(-a)=0

Sifat Urutan Bilangan Bulat : a) jika a dan b bulangan bulat maka a + b juga merupakan bilangan bulat b) jika a dan b bilangan bulat maka a x b juga merupakan bilangan bulat 10

c) jika berlaku a < b dan c < 0 maka a + c < b + c d) jika berlaku a < b dan c < d maka a + c < b + d e) jika berlaku a < b dan c < 0 maka a x c > b x c f) untuk setiap dua bilangan bulat a dan b, berlaku satu dan hanya satu dari a < b, a = b atau a > b

11

You might also like