You are on page 1of 5

Struktur Organisasi Layanan Informasi

CIO

Manajer Pengembangan Sistem Analis Sistem Programmer

Manajer Pemeliharaan Sistem Analis Sistem Programmer

Manajer Operasi Komputer Pegawai Operator

Manajer Administrasi Basis Data Administrator Basis Data

Manajer Jaringan Spesialis Jaringan

Bagan di atas menggambarkan strukur organisasi bagi unit layanan informasi perusahaan yang tersentralisasi. Suatu perusahaan yang memberikan tugas kepada beberapa orang analis sistem dan programmer dalam mengembangkan sistem-sistem baru dan memelihara sistem-sistem yang sudah ada sebelumnya. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang manajer. Unit operasi komputer, administrasi basis data dan jaringan memberikan kontribusi bagi pengembang dan pemeliharaan sistem. Pada era 1970-an hingga 1980-an banyak perusahaan mulai mendesentralisasi sumber daya informasinya dengan mengalokasikan mereka ke unit-unit bisnis sekaligus memberikan wewenang bagi unit untuk memutuskan mana bagaimana sumber daya akan diaplikasikan. Pada era 1990-an banyak perusahaan besar berupaya struktur organisasinya terdesentralisasi secara sentral yaitu dengan memberikan wewenang kepada unit IS korporat dalam mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan infrastuktur IT, serta memberikan wewenang kepada area-area bisnis untuk mengambil keputusan mengenai penggunaan IT secara strategis di setiap area. Namun struktur ini mempunyai kendala karena IT berkontribusi lebih besar di perusahaan dibandingkan pada masa lalu, serta perkembangan teknologi yang pesat memaksa agar struktur lebih memperhatikan dalam mengembangkan pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna dan pengembang sistem, dan juga memanfaatkan segala sumber daya informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan. Karena masalah tersebut, para peneliti SIM mengidentifikasikan tiga jenis struktur inovatif yaitu model sekutu (partner model), model platform (platform model), dan model terskala (scalable model). Pada model sekutu, layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi untuk menghasilkan inovasi bisnis. Yang mendasari model platform adalah layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun

menyediakan sumber daya informasi agar are-area bisnis mencapai inovasi tersebut. Pada model berskala, berusaha mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang minimum dengan cara sumber daya harus diperoleh pada saat peluang pasar muncul dan dengan cepat dilepaskan pada saat peluang-peluang tersebut tidak terjadi lagi. Manajemen Puncak

Jaringan Penentuan Visi

Jaringan Inovasi

CIO

Jaringan Pencarian Sumber

Area-Area Bisnis

Perencanaan Strategis

Vendor

Inovasi Nilai

Penyerahan Solusi

Manajemen Infrastrukur

Manajemen Keuangan

Penempatan Layanan

Pada bagan struktur di atas menggambarkan suatu model jaringan struktur organisasi layanan informasi yang menerapkan model sekutu, model platform, dan model terskala. Struktur tersebut meliputi jaringan penentuan visi yang memungkinkan manajer puncak bekerja dengan CIO dalam perencanaan strategis sumber daya informasi. Pada jaringan inovasi yang digunakan CIO untuk berinteraksi dengan area-area bisnis, sehingga aplikasi-aplikasi inovatif dapat dikembangkan. Dan jaringan pencarian sumber digunakan untuk berinteraksi dengan para vendor, bertujuan untuk mendapatkan sumber daya informasi.

IT berinteraksi dengan para vendor dan pengguna dan tanggung jawab atas berbagai fungsi tertentu dialokasikan kepada spesialis-spesialis (pejabat informasi, divisional, dan manjer rekening). Pandangan ini menjelaskan bahwa fungsi IT bukan suatu unit yang berdiri sendiri yang menyimpan berbagai sumber daya informasi dan menyediakan semua sistem informasi kepada para pengguna. Dan mencerminkan suatu usaha untuk membuat unit IT sebagai salah satu unit dalam penggunaan sumber daya informasi perusahaan,membagi dan medelegasikan fungsi tersebut sebagai yang terbaik untuk perusahaan.

Komputasi Pengguna Akhir


Pada akhir era 1970-an terjadi peningkatan minat dari para pengguna dalam mengembangkan apilikasi komputernya sendiri (komputasi pengguna akhir). Komputasi pengguna akhir disini berarti penggguna menggunakan produk akhir dari suatu sistem berbasis komputer. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya komputasi pengguna akhir, yaitu:

Dampak pendidikan komputer. Selama era 1980-an, terlihat dampak program pendidikan komputer yang baik di beberapa sekolah negeri dan swasta, perguruan tinggi, serta perusahaan-perusahaan industri. Orangorang yang memiliki keahlian komputer mulai mengisi jajaran manajemen (di tingkat yang lebih rendah). Seiring berjalannya waktu, manajermanajer tersebut maju ke tingkat manajemen yang lebih tinggi dan tetap meneruskan penggunaan sistem informasi dan tekonologinya. Penumpukan layanan informasi. Para ahli informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan daripada yang dapat mereka kerjakan. Disaat para pengguna meminta jasa-jasa pelayanan informasi untuk menambah kontribusi terhadap sistem, masalah ini menjadi masalah yang serius sejak awal 1980-an. Unit pelayanan informasi tidak mampu lagi mengatasi banyaknya permintaan pelayanan informasi dari para pengguna yang begitu banyaknya, sehingga terjadi penumpukan pekerjaan yang menunggu untuk diproses komputer. Sebagian pengguna bahkan harus menunggu dua hingga tiga tahun agar pekerjaannya dapat ditangani oleh unit pelayanan informasi. Penurunan harga perangkat keras. Pada periode yang sama, harga komputer mikro yang murah mulai membludak yang membuat para pengguna dapat memperoleh perangkat keras mereka sendiri dengan memesan di took-toko komputer lokal melalui telepon.

Berkembangnya perangkat lunak prewritten. Perusahaan perangkat keras dan perangkat lunak memproduksi perangkat lunak yang mampu melaksanakan tugas-tugas akuntansi dasar dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Perangkat lunak prewritten memiliki kemampuan yang lebih baik dan kemudahan dalam penggunaan, dan memungkinkan perusahaan dan pengguna yang kurang mampu menguasai penggunaan komputer untuk menerapkan sistem yang berbasis komputer. Spesialis Informasi Pendukung

Komputer
Pemakai

Gambar diatas menunjukkan suatu komputasi pengguna akhir mengandalkan dukungan para ahli informasi hingga tingkat tertentu. Para pengguna harus turut berpartisipasi dalam pengembangan sistem walupun para pengguna tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam pengembangan sistem. Jadi para pengguna bekerja sama dengan para ahli informasi dalam mengembangkan sistem. Manfaat komputasi pengguna akhir bagi suatu perusahaan:

Menyeimbangkan kemampuan dan tantangan. Dengan adanya kontribusi para pengguna dalam pengembangan sistem, membuat para ahli informasi lebih fokus pada sistem organisasi yang kompleks, sehingga mampu bekerja lebih baik pada tugasnya masing-masing. Mengurangi kesenjangan komunikasi. Masalah antara pengguna dan ahli informasi yaitu pengguna memahami area permasalahan namun tidak dipahami oleh teknologi komputer, sebaliknya para ahli memahami hal-hal mengenai teknologi tetapi tidak mengetahui area permasahan. Setelah pengguna dapat mengembangkan aplikasi mereka sendiri, tidak ada kesenjangan komunikasi antara pengguna dan para ahli informasi karena tidak diperlukan lagi komunikasi diantara keduanya.

Resiko komputasi penggunaan akhir terhadap suatu perusahaan:

Lemahnya penerapan sistem. Pengguna akhir mungkin menggunakan dan menerapkan aplikasi komputer dengan beberapa cara yang berlainan, misalnya secara manual. Lemahnya perancangan dan dokumentasi sistem. Pengguna akhir biasanya tidak memiliki profesionalisme yang sama dengan ahli informasi pada saat merancang sistem. Pengguna akhir dinilai terburu-buru dalam menyelesaikan dan menjalankan sisteem, sehingga cenderung mengabaikan pentingnya dokumentasi yang diperlukan untuk memelihara sistem. Tidak efisien dalam penggunaan sumber daya informasi. Perusahaan kemungkinan akan mendapatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang tidak sesuai kebutuhan, apabila tidak ada pengendalian terpusat terhadap kedua jenis perangkat tersebut. Sehingga memungkinkan pengguna akhir tidak sesuai dengan jalan sistem yang diinginkan bila sistem yang sedang mereka kembangkan telah dikembangkan oleh pelayanan informasi lainnya. Hilangnya integritas data. Kemungkinan pengguna akhir terburu-buru sehingga salah memasukkan data ke dalam database perusahaan. Dan pengguna lain akan menggunakan data yang salah ini, sehingga membuat output tercemar yang menyebabkan manajer keliru dalam membuat suatu keputusan. Hilangnya keamanan. Kemungkinan pengguna akhir tidak melindungi data dan perangkat lunaknya, sehingga mengakibatkan pelaku kriminal komputer hacker dapat mengakses sistem dan membahayakan perusahaan. Semakin meningkatnya penggunaan jaringan maka keamanan juga harus ditingkatkan. Hilangnya pengendalian. Kemungkinan pengguna akhir hanya memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menyesuaikan dengan recana yang dibuat perusahaan untuk penggunaan komputer yang mendukung kegiatan perusahaan dalam mengembangkan sistem.

You might also like