You are on page 1of 6

PERKEMBANGAN ISLAM RADIKAL Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah SEJARAH PEMIKIRAN POLITIK ISLAM INDONESIA Dosen pembimbing:

Najibul Khoiri, Lc.

Oleh: Anis Faridatur Rofiah A02209023 FAKULTAS ADAB JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2012

PEMBAHASAN A. Perkembangan Islam Radikal Gerakan islam di Indonesia lahir berawal dari timur tengah hal ini disebabkan karena sampai dengan saat ini timur tengah merupakan wilayah pusat atau sumber berkembangnya ajaran islam. Gerakan revivalisme/gerakan islam ini mulai masuk di indonesaia sejak awal tahun 1980-an, yang ditandai dengan gairah kesantrian di tengah masyarakat serta berkembangnya gerakan dakwah kampus yang dimotori oleh kalangan mahasiswa dengan metode usroh yang merupakan cikal bakal lahirnaya 3 gerakan islam baru yakni, Tarbiyah, Hizbut tahrir dan dakwah salafi. Kata radikalisme berasal dari bahasa latin radix, yang berarti akar, pangkal dan bagian bawah, atau amat keras untuk menuntut perubahan. sedangkan secara terminologi Radikalisme adalah aliran atau faham yang radikal terhadap tatanan politik, paham atau aliran yang menuntut perubahan sosial dan politik dalam suatu negara secara keras. Selain itu faktor kemunculan Islam radikal di sebabkan banyak faktor di antaranya yaitu dalam bidang politik kelompok Islam radikal merasa tidak diuntungkan oleh sistem, serta diperlakukan tidak adil, dalam bidang ekonomi kelompok islam radikal merasa tidak lebih baik dan kelompok Islam radikal menganggap kepentingan ekonomi umat Islam tidak dilindungi, bahkan diabaikan dan dipinggirkan, dalam bidang sosial budaya, umat Islam semakin kehilangan orientasi dengan makin kuatnya budaya Barat, ikatan-ikatan sosial yang sebelumnya kuat menyatukan kelompok-kelompok Muslim akhirnya terpecah akibat pertahanan budaya yang dimiliki umat Islam tidak kokoh. Maka dari beberapa faktor kemunculan Islam radikal mereka mencoba melakukan perlawanan yaitu dalam bentuk melawan kembali kelompok yang mengancam keberadaan mereka atau identitas yang menjadi taruhan hidup, kelompok ini berjuang untuk menegakkan cita-cita yang mencakup persoalan hidup secara umum, seperti keluarga atau institusi sosial lain. Gerakan kebangkitan islam ini juga berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan sosial dan politik dimasyarakat. Selain dari 3 organisasi diatas, pasca runtuhnya rezim orde baru juga banyak bermunculan organisasi baru.

Organisasi-organisasi ini mempunyai pemikiran yang berbeda-beda, namun organisasi ini lebih mengaruh pada gerakan islam ditimur tengah. Transmisi gerakan ditimur tengah ini dibawah oleh para alumni mahasiswa timur tengah yang kemudian masuk dengan cara bergabung kedalam komunitas melalui dakwah. Selain itu dalam proses tranmisi dan penyebaran berikutnya adalah melalui buku-buku yang diterjemahkan dalam terjemahan Indonesia dan melalui teknologi internet. Pada abad ke 7 M, hubungan islam di timur tengah dan islam di Indonesia sangatlah erat, karena semakin berkembang melalui jalur perdgangan. Memasuki abad ke 12-16 M, pengaruh isla di Indonesia semakin nyata, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang melakukan pergi haji ke tanah arab khususnya pada abad ke 14 dan 15. Memasuki abad ke 20 hubungan indonesia dan timur tengah mengalami gerakan pembaharuan islam dan nasionalisme, yang merupakan gerakan modernisasi yakni lahirnya Muhammadiyah, persis dan al-irsyad serta berefek pada lahirnya NU. 1. Gerakan Tarbiyah:

Gerakan tarbiyah lahir dari pemikiran ikhwanul musimin (IM) melalui forum jaringan dakwah kampus dan melalui para alumni mahasiswa timur tengah yang merupakan alumnus LIPIA. Gerakan ini lahir da berkembang di kampus ITB bandung pada tahun (1972). Bermuala dengan adanya kajian islam yang dilakukan setelah sholat jumat di masjid salman ITB. Kegiatan inin dirintis oleh Ir. T. M. soelaiman, Prof. Drs Ahamd sadali dan Ir. Nukman. Pandangan keagamaan yang dibangun di masjid salman ini adalah bahwa totalitas ajaran islam tersimpul dalam konsep risalah islam yakni sistem ajaran yang mengandung aturan hidup yng selanjutnya diwujudkan dalam masyarakat islam. Ada lima sarana dan modus yang dilakukan gerakan para aktivis tarbiyah dan alumnus timur tengah (arab Saudi dan mesir) ini dalam menyebarkan pemikiran ide-ide IM para mahasiswanya, antara lain: 1. Melalui buku-buku karya para tokoh IM yang dibaca para mahasiswa dalam forum bersama.

2. Melalui materi kuliah yang disampaikan dosen dan ceramah-ceramah dalam kegiatan intra kampus. 3. Melalui forum-forum ilmiah yang menghadirkan para tokoh atau aktivis IM. 4. Melalui forumforum kecila yang mereka adakan sendiri dibawah bimbingan para senior (murabbi). 5. Melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan yang dialaukan para aktivis jaringan IM di arab Saudi dan mesir. Sistem dakwah yang dilakukan gerakan tarbiyah juga mengalami perkembangan dimana sebelum era purifikasi dan pasca purifikasi. Pada era pra furifikasi metode yang dilakukan masih belum baku atau masih berbeda-beda, namun pasca purifikasi metode dakwah yang diterapkan sudah lebih sitematis atau baku. Sejalan dengan

perkembangnnya, pada tahun 1998 aktifis yang bersala dari gerakan tarbiyah membentuk organisasi yang mengarah keperkembangan politik yakni dengan membentuk organisasi formal yang bernama KAMMI (kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang kemudian pada bulan agustus 1998 membentuk partai politik bernama partai keadilan yang di deklarasikan oleh 52 tokoh gerkan tarbiyah sampai sebelum akhirnya pada tahun 2004 berubah menjadi nama partai keadilan sejahtera. 2. Hizbut Tahrir Transmisi Hizbut Tahrir sebagi gerakan ke Indonesia terjadi pada tahun 19821983 melalui M. Musthofa alumnus perguruan tinggi di yordania yang merupakan putra pengasuh ponpes al-ghozali bogor dan Abdurrahman Al-Baghdadi yang berasal dari Lebanon. Pada tahun 1982 kedua tokoh ini mengajar di ponpes al-ghozali yang sering berinteraksi denagn mahasiswa IPB yang aktif mengembangkan kegiatan keislaman dimasjid Al-ghifari kampus IPB. Dari situlah beliau memperkenalkan pemikiran hizbut tahrir dengan menyebarkan pemikiran islam, dan memperkuat aqidah dan idiologi islam ditengah-tengah umat melalui berbagai forum halaq. Selain itu juga di tunjang denagn berbagai buku karya syekh taqiyuddin an-nabhani yang merupakan pendiri hizbut tahrir.1

Afadal dkk, Islam dan Radikalisme di Indonesia, Jakarta 2005, hal:265-267.

Perkembangan sistem dakwah yang dilakukan hizbut tahrir mengacu kepada tiga tahapan yakni: a. Tahapa pembinaan dan pengkaderan (marhalah tasqif) b. Tahap interaksi denagn masyarakat (marhalah tafaul maa al-ummah)dan c. Tahapan pengambil alihan kekuasaan(marhalah istilam al-hukm). 3. Dakwah Salafi Gerakan salafi ini lahir dipelopori oleh Abdul hakim abdad-yazid jawaz-abu nida pada tahun 1980-an yang mulai denagn mengembangkan forum-forum pengajian. Dakwah salafi ini mengajarkan ketaatanyang total kepada manhaj Nabi Muhammad dan al-salaf al-salih. Kelompok ini mempunyai tujuan yakni, mengajak kepada islam keseluruhan (kaffah) untuk memperbaiki pemahaman dan pengalaman. Metode yang dilakukan dakwah salafi berbeda dengan tarbiyah dan hizbut tahrir, dimana metode dakwah salaf tidak ada yang spesifik, karena gerakan salafi menggunakan seluruh metode pendidikan. Gerakan salafi ini menjadikan tiga target dalam melakukan dakwahnya yakni: pesantren, masjid dan kampus.2 Gerakan salafi mempunyai kegiatan seperti berdakawah dan dakwah salafi tersebut mempunyai tujuan seperti: a. Agar umat Islam kembali kepada ajaran Islam yaitu Al-quran dan Hadits b. Agar Umat Muslim terhindar dari Syirik, bidah serta pemikiranpemikiran lain yang tidak berdasarkan Alquran dan Hadist. c. Membersihkan hadist yang shahih dari hadist yang lemah dan palsu. d. Membawa umat muslim untuk beragama yang benar serta melakukan ajaran yang sesuai dengan ajarannya e. Membawa umat Islam agar kembali ke pemikiran Islam dengan menggunakan prnsip Islam.

Gerakan Salafi ini mempunyai beberapa kelompok yaitu:


2

Ibid, hal:157-158.

a. Salafiyyun Sururiyyun yaitu kelompok Salafiyah politik yang berlandaskan kepada persoalan-persoalan politik daripada akidah, dan kelompok ini terpengaruh oleh kelompok ikhwanul muslimin. b. Salafiyyun al-albaniyun, kelompok ini mengikuti pandangan Syaikh al- Muhaddis Nasiruddin Al-Albani, kelompok ini menetang keopada mazhab fikih dan taklid. c. Salafiyun al-jamiyun, kelompok ini memiliki tokoh yaitu syekh Rabi Al- Madkhali, kelompok ini menentang ulama yang berbeda pandangan dengan kelompok ini. d. Salafiyun, kelompok ini merupakan pengikut Syekh Abdurrahman Abdul Khalik.3

Ibid, 60-64

You might also like