You are on page 1of 13

I.

Tujuan
perawatan dan perbaikan

1. Mengetahui jenis jenis serta prinsip kerja valve dan steam trap yang ada di laboratorium

2. Menggambar dengan benar gambar sketsa dari control valve

II.

Dasar Teori
Valve sangat luas penggunaannya dan begitu terkenal sehingga mereka setiap saat

1. Control Valve

digunakan. Sebagaimana perkembangan teknologi dan pertumbuhan kapasitas pabrik yang lebih besar bagaimanapun valve telah berkembang baik dalam ukuran dan biayanya (harga) dan valve menjadi sesuatu yang lebih penting lagi. Valve tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan untuk pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan yang lain. Desain valve harus menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan permukaan bersegel. Pemilihan valve melibatkan beberapa faktor, sedikitnya dasar perencanaan berikut harus dipertimbangkan antara lain: tipe valve, bahan konstruksi, tekanan dan temperatur, bahan pembungkus, biaya dan kegunaannya. Jenis-Jenis Banyak tipe dari valve yang digunakan tetapi ada dua tipe umum, secara garis besarnya adalah : gate valve globe valve

Valve dapat diklasifikasikan sebagai berikut : plug cocks globe valves o metal disc o composition disc gate valves o nonrising stem o rising stem o outside scrow and yoke

check valves o ball check o swing check o automatic control valves

Kerusakan yang biasa terjadi pada control valve Control valve merupakan perangkat kendali final yang berada pada sebuah control system. Sehingga sering juga disebut Final Drive Unit atau Final Drive Element. Control valve juga merupakan perangkat kendali yang selalu bersentuhan langsung dengan proses, baik berupa gas ataupun liquid. Control valve merupakan komponen dalam control system yang secara fisik paling sibuk. Mengapa disebut komponen paling sibuk? Karena control valve harus selalu travelling, atau bergerak membuka dan menutup dalam rangka mempertahankan process agar selalu ada dalam kondisi yang diinginkan. Karena secara fisik paling sering bergerak, maka ada bagian control valve yang pasti akan rusak atau aus, biasa disebut soft goods. Soft goods tersebut diantaranya: 1. Packing set 2. Seat gasket 3. Bonnet gasket 4. Semua komponen lunak yang ada pada aktuator 5. dan lain-lain Setiap plant atau fasilitas produksi yang baru dibangun, biasanya setiap vendor menyediakan startup and commissioning spare part. Jadi, setelah plant tersebut beroperasi, kerusakan pada komponen lunak yang terjadi saat startup dan commissioning bisa dihilangkan karena ada penggantian soft goods sebelum plant dioperasikan. Mengenai seberapa lama soft goods tersebut akan rusak. Jawaban dari pertanyaan ini sangatlah relatif, karena masa pakai dari soft goods sangat bergantung namun tidak terbatas pada: Tempat dimana control valve tersebut dipasang Ini jelas sekali, karena lingkungan akan mempengaruhi sifat fisik dari sebuah material. Contohnya kita membeli dua buah ember plastik dengan spesifikasi yang sama. Yang satu kita simpan di dalam rumah, yang satu kita simpan di luar rumah, Silakan amati setelah sekian lama.

Dan Andapun akan membuat kesimpulan mengapa tempat dimana control valve terpasang akan mempengaruhi masa pakai soft goods di dalam control valve tersebut. Jenis medium proses yang mengalir pada control valve tersebut Seperti halnya manusia, setiap material akan memiliki sifat tentang bagaimana material tersebut berprilaku jika bertemu dengan material lain. Misalnya karet bertemu dengan minyak tanah, akan berbeda jika karet tersebut bertemu dengan air. Silakan simpulkan hubungannya tersebut dengan soft goods pada control valve. Tekanan kerja dari proses Salah satu fungsi dari soft goods adalah untuk menahan tekanan yang berada di dalam control valve agar tidak keluar dari dalam control valve, disamping fungsi mekanis lainnya untuk mengakomodasi pergerakan moving part pada control valve. Jadi tekanan akan mempengaruhi masa pakai dari soft goods. Temperatur kerja dari proses Temperatur merupakan parameter sakti, mengapa sakti? Karena pada titik tertentu, bukan hanya perubahan sifat fisik dari soft goods, tapi mungkin juga akan mempengaruhi sifat kimia dari material yang dipakai untuk soft goods. Sehingga, jika temperatur kerjanya sudah di luar soft goods, maka akan mengakibatkan keausan dini pada soft goods. Kestabilan proses Apa korelasi antara kestabilan proses dengan masa pakai soft goods pada control valve? Ketidakstabilan proses akan mengakibatkan control valve bergerak lebih sering dalam rangka menjaga atau mengkompensasi ketidak stabilan proses. Hal ini mengakibatkan moving part (misalnya stem) bergesekan dengan soft goods (misalnya packing set) lebih sering dan mempercepat keausan atau kinerja packing cepat menurun. Jadi proses yang tidak stabil akan memberikan kontribusi terhadap cepatnya masa pakai soft goods (packing set).

2. Steam Trap Agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien maka harus diproteksi dari ketiga hal berikut: 1. 2. 3. Kondensat Udara Fluida non-kondensibel

Kondensat terbentuk dalam sistem ketika panas dari steam telah digunakan. Oleh karena kehadiran kondensat akan mengganggu efisiensi dari operasi steam system maka kondensat harus dibuang dari sistem. Udara. udara adalah salah satu isolator yang paling bagus, tetapi jika bercampur dengan steam maka akan menurunkan temperatur steam dan akan mengurangi efektifitas dari keseluruhan steam system. Untuk alasan tersebut udara harus secara kontinyu dikeluarkan dari sistem dengan menggunakan steam trap agar dapat beroperasi secara efisien dan hemat energi. Fluida non-kondensibel. Fluida non-kondensibel seperti karbon dioksida (CO2) yang dapat memacu terjadinya korosi dan berbagai kerusakan lain terhadap peralatan. Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system. Steam trap dibagi menjadi 4 kategori utama :Thermostatic, mechanical, Thermodynamic, dan Drain Orifice. Dalam setiap steam system ada 4 (empat) fasa operasi dimana steam trap memainkan peran penting: 1. Start-Up. Selama strat-up, ketika steam system mulai diaktifkan, udara dan fluida nonkondensibel HARUS dikeluarkan dari sistem. 2. Heat-up. Selama heat-up, ketika sistem bekerja mencapai suhu dan tekanan yang diinginkan kondensat harus dikeluarkan dari sistem. 3. Pada temperatur yang diinginkan. Ketika level yang diinginkan telah tercapai, valve harus ditutup untuk mempertahankan steam. 4. Pemanfaatan panas. Selama pemanfaatan panas, valve tetap tertutup kecuali jika kondensat terbentuk, kemudian valve akan terbuka dan mengeluarkan kondensat dan akan segera menutup kembali tanpa membuang steam.

III.

Prosedur Kerja

1. Membongkar valve dan steam trap 2. Mengamati bagian bagian komponen dari valve dan steam trap 3. Menggambar skema alat valve dan steam trap 4. Memasang kembali dengan benar bagian bagian dari komponen valve dan steam trap

Pembahasan
Pada praktikum ini diamati bagian - bagian dari beberapa valve yang ada di laboratorium perawatan dan perbaikan, yaitu check valve, gate valve, globe valve, dan ball valve serta komponen dari thermodinamic steam trap. Dari hasil pengamatan terhadap valve dan steam trap tersebut, dapat diketahui fungsi dan prinsip kerja dari alat serta perawatan yang harus dilakukan. Berikut adalah prinsip kerja serta fungsi dari beberapa valve dan thermodinamic steam trap. Globe valve Globe valve adalah katup yang didesain untuk mengontrol aliran. Disamping itu digunakan untuk menghentikan atau mengatur aliran fluida tetapi biasanya digunakan untuk mengatur aliran. Perubahan arah aliran fluida yang menembus valve menyebabkan turbulen atau golakan dan tekanan jatuh. Katup ini sering dipasang dengan plug atau selongsong (sleeve) untuk menghasilkan laju aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka. Secara ideal alai ini juga cocok dipakai untuk katup yang dikendalikan tanpa kawat (remote controlled valve). Alat lain yang sering digabungkan adalah adanya alat penutup diantara perrnukaan 2 mesin. Alat ini selalu membutuhkan tambahan lain yang dapat menghalangi pengosongan muatan pada jalur horosontal. Ketergantungan akan penutupan pada permukaan mesin membatasi pemakaiannya untuk cairan-cairan yang korosif. Struktur utama elemen yang istimewa dari globe valve adalah halld wheel, stem, bonnet, seat, disk (cakram), body. Bagian penting dari konstruksi adalah valve disk dan valve seat. Globe valve tidak baik digunakan untuk pipa 72 inc. Jenis globe valve ada 2 yaitu all metal disc dan composition disc.

Globe valve selain digunakan untuk mengontrol laju aliran fluida jugauntuk menutup laju aliran fluida dengan cepat. Aplikasi valve jenis ini dapat kita jumpai pada outlet/ discharge pump. Ketika handwheel diputar searah jarum jam, disk mendorong posisi globe hingga menutup laju aliran fluida.Begitu pula sebaliknya. Valve jenis inididesain sedemikian rupa hingga semua komponen didalamnya terhindar daritekanan yang terus menerus

dan juga mudah dalam hal perawatan, misalnya adatekanan yang terjebak (trap pressure) di bawah globe. Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada dasarnya bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve. Yaitu terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland. Globe valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri tertentu yang dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu: Pada bagian dalam valve, disc dan seat nya berbeda. Perbedaan disc dan seat ini menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang berbeda. Bentuk dari disc dan seat inilah yang menyebabkan globe valve dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida saat melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan terjadi pressure drop yang lebih besar dari gate valve, pertama aliran akan mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai seluruh bagian disc, lalu aliran akan dibelokkan lagi ke arah yang sama. Pada bagian luar, body dari globe valve terlihat lebih menggelembung.

Khusus untuk globe valve yang menangani fluida steam, maka biasanya valve akan dilengkapi dengan back seat yang terletak berhadapan dengan seat. Back seat ini berperan sebagai pelapis pelindung bagian atas globe valve mencegah steam untuk menerobos masuk. 1. Valve Check valve Check valve digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir kesatu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow (tekanan balik) Bentuk check valve sama saja dengan gate valve tapi valve ini tidak mempunyai handwell/handle maupun stem. Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet / discharge dari centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akanmembuat plug atau disk

membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arah berlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup (karena gaya gravitasi). Gate valve Gate valve pada dasarnya digunakan untuk menutup laju aliran fluidadengan kuat.Valve jenis ini ada pada alat-alat pengetesan sumur minyak ( surfacewell testing ) seperti flowhead , cristmast tree , dan choke manifold. Valve jenis initidak boleh digunakan untuk mengontrol/menekan laju aliran fluida dengan caramembuka setengah atau seperempat posisi gate. Jadi posisi gate pada valve iniharus fully open atau fully close. Jika posisi gate setengah membuka maka lajualiran fluida dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan erosi danpada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna. Gate pada valve tersebut bergerak membuka dengan cara memutar handwheel pada arah berlawanan jarum jam ( counter-clockwise ). Untuk menutup (shut-off ) laju aliran fluida, maka handwheel diputar searah jarum jam ( clockwise ) sampai gate benar-benar berada pada posisi menutup. Gate valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang panjang. Kegunaan utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan membuka aliran (fully closed & fully opened position), on/off control dan isolation equipment. Gate valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran (regulate atau trotthling). Karena akan merusak posisi disc nya dan mengakibatkan valve bisa passing pada saat valve ditutup (passing = aliran tetap akan lewat, walaupun valve sudah menutup), disc tidak menekan seat dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah berubah (tidak rata lagi). Pada saat Gate valve terbuka sebagian (misal 50% opening), maka aliran fluida akan sebagian lewat dibawah disc yang menyebabkan turbulensi (turbulensi = aliran fluida yang bergejolak) pada aliran tersebut, turbulensi ini akan menyebabkan 2 hal: i. Disc mengayun (swing) terhadap posisi seat, sehingga lama kelamaan posisi disc akan berubah terhadap seat sehingga apabila valve menutup maka disc tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing. ii. Akan terjadi pengikisan (erosion) pada badan disc.

Nama Gate valve diambil karena bentuk disc dari jenis valve ini pada saat menutup atau membuka berlaku seperti Gate (Gate dari bahasa inggris = Gerbang/Pagar). Dimana saat disc membuka keatas maka seluruh aliran akan bebas masuk tanpa hambatan yang berarti, namun pada saat disc tertutup rapat maka aliran akan berhenti tertahan oleh disc tersebut. Ball valve Ball valve digunakan untuk membuka dan menutup laju aliranfluida dengan cepat. Cara kerja valve jenis ini adalah dengan cara memutar handleyang menyebabkan posisi ball atau plug berubah 90 derajat. Valve jenis ini tidak boleh digunakan untuk mengontrol/ menekan laju aliran fluida, karena gesekanantara laju aliran fluida dengan ball atau plug dapat menyebabkan erosi padasudut ball atau plug tersebut dan mengakibatkan kerusakan pada seal dengan cepat. Secara sederhana, Ball valve sama saja dengan plug valve, tetapi bentuk disc nya berbeda. Dinamakan Ball valve karena bentuk disc nya ini bulat seperti bola, dan bentuk body nya silinder. Ball valve digunakan juga sebagai on/off valve, fully opened atau fully closed valve, dan handal untuk aliran fluida yang mengandung partikel-partkel solid (slurry). Sama seperti plug valve, ball valve juga membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih cepat. Ball valve juga mempunyai handle yang sama dengan plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau pipa.

2.

Steam Trap
Therdinamic Steam trap

Prinsip Kerja Thermodynamic steam trap adalah jenis intermittent trap (cycle device) yang berekasi terhadap ketidakseimbangan tekanan pada valving device (biasanya disc).

(Penjelasan gambar 12) Tekanan yang disebabkan oleh air atau kondensat mengangkat disc dan udara atau kondensat akan mengalir keluar.

Gambar 12. Thermodynamic trap valve open

(Penjelasan gambar 13) Ketika steam datang pada inlet port, bocoran steam (blowby) pada kecepatan yang tinggi akan menciptakan tekanan yang rendah di bagian bawah disc. Sebagian buangan kondensat akan meniup disc ke bagian atas chamber, sehingga disc akan mengarah ke bawah.

Gambar 13. Steam arrive into inlet port

(Penjelasan gambar 14) Flow akan terhenti apabila tekanan yang terjebak di chamber bagian atas disc telah cukup.

Gambar 14. Disc trap closed

Selama operasi, penurunan tekanan di dalam chamber membuat tekanan yang masuk akan mengangkat disc dan membuka trap (lihat gambar 12). Penurunan tekanan bisa disebabkan oleh kondensat yang lebih dingin. Oleh karena design disc trap adalah thermodynamic trap, apabila trap berada pada kondisi yang basah atau kering chamber mungkin lebih dahulu dingin akibat kegagalan atau siklus yang terlalu cepat sehingga mengakibatkan steam loss dan wear. Design Thermodynamic steam trap yang lebih canggih terdapat steam jacket yang mengelilingi chamber sehingga dapat mencegah kondisi lingkungan mempengaruhi kerja dari disc trap. Trap jenis ini juga tahan terhadap water binding. Jika tekanan air terjebak di atas disc maka trap akan gagal menutup.

(Penjelasan gambar 15) Kinerja trap sangat dipengaruhi oleh kotoran dan atau material asing yang dapat menyebabkan trap gagal membuka.

Gambar 15. Disc trap fail open

Metode Inspeksi dan Perawatan Beberapa metode inspeksi yang biasa digunakan adalah visual inspection, pengukuran suhu, metode acoustic stethoscope, dan Ultrasonic tester. Dari beberapa metode tersebut, metode ultrasonic tester adalah yang paling handal.Visual inspection perlu dilakukan pembuangan steam ke atmosfir. Cara ini kurang handal karena terjadi perubahan parameter terhadap closed system. Apabila kita menggunakan temperature tester maka ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam steam system yaitu back pressure, jadi temperature bukanlah satusatunya indikator kinerja steam trap. Portable infrared thermometer dapat menyediakan pendekatan tekanan pada valve, steam trap, dan coil heater. Alat tersebut juga berguna untuk menemukan overheating, overloads, dan kegagalan (trap menjadi dingin). Oleh karena itu infrared thermometer sebaiknya digunakan bersama ultrasonic tester. Trap yang mempunyai karakter open jika gagal akan sangat mudah dideteksi, tetapi tujuan dari predictive maintenance adalah mengetahui sebelum kegagalan itu terjadi. Metode ultrasonic dapat melakukan hal tersebut, detektor ultrasonic mengubah emisi ultrasonic menjadi suara yang bisa didengar oleh manusia.

Ultrasonic tester mengubah emisi frekuensi tinggi dari steam trap sisi downstream menjadi suara yang bisa didengar lewat headphone dan juga terlihat peningkatan intensitasnya dalam skala. Beberapa alat mempunyai tuning frekuensi untuk menyaring sinyal yang tidak diinginkan, ada juga yang mempunyai onboard recording dan data logging.Akurasi ketelitian bisa mencapai 98 %. Pemeliharaan (maintenance) steam trap yang benar sangatlah diperlukan bagi steam system. Steam trap yang gagal tidak hanya membuang energy tetapi juga berkontribusi terhadap korosi pada pipa karena kualitas air yang buruk. Steam trap yang gagal dapat memberikan efek buruk terhadap kualitas produk seperti kertas, makanan, atau produk kimia serta dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan. Steam trap harus diperiksa secara rutin. Frekuensi inspeksi ditentukan berdasarkan penggunaan steam trap. Sebagai contoh steam system yang digunakan untuk fasilitas biasa (pemanas air dll) diinspek tahunan, sedangakan steam trap untuk proses manufaktur atau industri sebaiknya diinspek 2 kali setahun atau 4 kali setahun tergantung dari efek steam terhadap proses tersebut. Sekarang banyak user steam trap yang melakukan preventive maintenance dengan mengganti elemen trap tiap tahun. Langkah tersebut kurang efektif karena biayanya tinggi dan juga bisa menyebabkan steam trap gagal serta bocor selama penggantian elemen tersebut. Sebenarnya banyak steam trap yang mampu bekerja lebih lama lagi dari pada jadwal preventive maintenance itu. Akan lebih efektif apabila dilakukan audit steam trap rutin, sebagai bagian dari predictive maintenance. Pengetahuan terhadap sistem adalah hal kritikal yang perlu dipahami, oleh karena itu sebelum dilakukan inspeksi harus ada map atau P & ID dari semua steam trap. semua steam trap harus diberi nama dan dipasang plat. Penyimpanan steam trap harus menyertakan tipe, ukuran, manufakturnya, dan tujuan penggunaannya. Data hasil inspeksi harus disimpan agar informasi mengenai steam trap bisa diakses setiap saat. Hal tersebut akan membantu apabila ada masalah yang sama terulang kembali, kemungkinan mengenai kesalahan penggunaan steam trap dan juga data mengenai biaya serta jumlah yang bisa dihemat dapat kita ambil. Ada beberapa software manajemen steam komersial yang tersedia sehingga bisa membantu pengumpulan dan pengolahan data yang akurat.

Kesimpulan :
1. Gate valve

You might also like